BAB I
PENDAHULUAN
Kawasan Perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi
pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Kota sebagai tempat
perkotaan dari penggunaan bersifat non komersial ke penggunaan untuk kepentingan komersial
sebagai akibat dari perkembangan aktivitas penduduk merupakan suatu fenomena tumbuh
kembang kota.
Salah satu ketentuan perencanaan tata ruang wilayah kabupaten/kota disebutkan bahwa
harus adanya (1) rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau; (2) rencana
penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka nonhijau; dan (3) rencana penyediaan dan
pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan pejalan kaki, angkutan umum, kegiatan sektor
informal, dan ruang evakuasi bencana, yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi wilayah
kota sebagai pusat pelayanan sosial ekonomi dan pusat pertumbuhan wilayah.
Sistem trasnportasi diadakan untuk memindahkan orang dan barang secara efisien dan
aman. Untuk menunjang hal tersebut maka diperlukan system jaringan angkutan umum yang
tersedianya sarana dan prasarana angkutan umum yang baik agar penumpang angkutan umum
2
bisa terlayani dengan baik dan bisa memindahkan pengguna kendaraan pribadi untuk mau
prasarana jaringan seiring adanya pertumbuhan penduduk dan kegiatan. Sarana dan prasarana
penunjang dalam upaya menghubungkan ke pusat perkotaan adalah adanya sarana angkutan
umum yang melayani perjalanan ke pusat kegiatan. Permasalahan yang sering terjadi adalah
terkait kinerja angkutan umum dari mulai waktu tunggu yang lama, prasarana yang kurang baik
serta sering terjadinya tindak kriminal yang membuat pengguna angkutan umum merasa tidak
nyaman.
Cibinong sebagai Ibokota dari Kabupaten Bogor sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Bogor No 11 Tahun 2016 bahwa Kecamatan Cibinong di arahkan sebagai
Pusat Kegitan Wilayah (PKWp). Sehingga perlu adanya penataan terkait transportasi yang
masuk dan keluar dari Cibinong. Langkah awal yang perlu dilaksanakan perlu adanya
pengkajian terkait Kinerja Angkutan Umum yang ada di wilayah Cibinong. Secara eksisting di
Kecamatan Cibinong terdapat Terminal Cibinong sebagai simpul transportasi angkutan umum
dengan Tipe B. Sesuai Peraturan Bupati No 27 Tahun 2013 yang dari dan ke Terminal
Pagelaran
Wanaherang-Cikuda-Termnal Cileungsi
Cileungsi-Terminal Jonggol
Terminal Cileungsi
Tujuh
Sanding
Pangkalan Kp.Bulak
penelitian yang berjudul “Kajian Kinerja Trayek Angkutan Umum dalam kabupaten Bogor
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas maka dirumuskan masalah
1. Bagaimana kondisi sarana dan prasarana Trayek Angkutan Umum dalam kabupaten
2. Bagaimana Kondisi Kinerja Trayek Angkutan Umum dalam kabupaten Bogor dari dan
ke Terminal Cibinong?
3. Persepsi masayarakat terkait Kinerja Trayek Angkutan Umum dalam kabupaten Bogor
1.3. Tujuan
Kegiatan penelitian ini memiliki tujuan yang ingin diketahui berdasarkan latar
belakang dan perumusan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, tujuan dari
1. Mengetahui kondisi sarana dan prasarana Trayek Angkutan Umum dalam kabupaten
2. Mengetahui Kondisi Kinerja Trayek Angkutan Umum dalam kabupaten Bogor dari
pemerintah Kabupaten Bogor dan instansi terkait dalam mengelola wilayah administratifnya
masyarakatnya.
5
angkutan umum di kabupaten Bogor khususnya di Cibinong sebagai Pusat Kegiatan Wilayah
(PKWp). Permasalahan yang sering terjadi dalam system jaringan angkutan umum di
Kabupaten Bogor adalah adanya tumpeng tindih trayek, waktu tunggu yang lama, dan sarana
angkutan yang kurang baik membaut penumpang tidak merasa nyaman dalam melakukan
melakukan kajian sehingga akan dapat diketahui persoalanya dan jalan keluarnya sebagai
bahan rekomendasi.
Penelitian ini dilakuakn dengan diawali pengumpulan data yang akan dilaksanakan
yaitu survey sekunder dan survey primer. Survey sekunder dilakukan dalam pengumpulan data
yang ada di instansi berupa data statistik dan kajian – kajian yang sudah di lakukan. Survey
primer yaitu pengambilan data di lapangan dengan menggunakan 3 (tiga) metode survey, yaitu:
1. Survey Statis
3. Wawancara
Dilakukannya survey primer ini yntuk bahan analisis Load factor, Headway, waktu tempuh,
waktu perjalanan, kecepatan, waktu tunggu. Sehingga dapat di ketahui sejauh mana tingkat
kinerja pelayanan angkutan umum tersebut. Teknik wawancara sebagai bahan tambahan dalam
menghimpunan masukan dan pendapat dari operator, penyedia, dan pengguna angkutan umum.
BAB I : PENDAHULUAN
pembahasan.
Dalam bab ini akan diuraikan tinjauan pustaka dan kebijakan yang
di Cibinong.
Latar Belakang
Bagaimana kondisi sarana dan prasarana Trayek Angkutan Umum
dalam kabupaten Bogor dari dan ke Terminal Cibinong?
Bagaimana Kondisi Kinerja Trayek Angkutan Umum dalam kabupaten
Bogor dari dan ke Terminal Cibinong?
Persepsi masayarakat terkait Kinerja Trayek Angkutan Umum dalam
kabupaten Bogor dari dan ke Terminal Cibinong?
Bagaimana kondisi sarana dan Bagaimana Kondisi Kinerja Persepsi masayarakat terkait
prasarana Trayek Angkutan Trayek Angkutan Umum dalam Kinerja Trayek Angkutan Umum
Umum dalam kabupaten Bogor kabupaten Bogor dari dan ke dalam kabupaten Bogor dari
dari dan ke Terminal Cibinong? Terminal Cibinong? dan ke Terminal Cibinong?
Inventarisasi kondisi sarana dan Mengetahui Kondisi Kinerja Mengetahui persepsi masayarakat
prasarana Trayek Angkutan Trayek Angkutan Umum dalam terkait Kinerja Trayek Angkutan
Umum dalam kabupaten Bogor kabupaten Bogor dari dan ke Umum dalam kabupaten Bogor
dari dan ke Terminal Cibinong? Terminal Cibinong? dari dan ke Terminal Cibinong?