2.1.4 Patofisiologi
Jika letak tumor di macula, dapat terlihat gejala awal strabismus.
Massa tumor yang semakin membesar akan memperlihatkan gejala
leukokoria, tanda-tanda peradangan vitreus yang menyerupai
endoftalmitis. Jika sel-sel tumor terlepas dan masuk ke segmen
anterior mata, akan menyebabkan glaucoma atau tanda peradangan
berupa hipopion atau hifema. Pertumbuhan tumor ini dapat
menyebabkan metastasis dengan invasi tumor melalui; nervus optikus
ke otak, sclera ke jaringan orbita dan sinus paranasal, dan metastasis
jauh kesumsum tulang melalui pembuluh darah. Pada fundus terlihat
bercak kuning mengkilat, dapat menonjol ke badan kaca.
Dipermukaan terdapat neovaskularisasi dan perdarahan. Warna iris
tidak normal. Penyebaran secara limfogen, ke kelenjar limfe
preaurikuler dan submandibula serta secara hematogen ke sumsum
tulang dan visera , terutama hati.
WOC
Gangguan kromosom
↓
Herediter
↓
Mutasi (virus, zat kimia, sinar UV)
↓
Peningkatan laju mutasi
↓
Retinoblastoma
↓
Nelivasku larisasi dan perdarahan
↓
Mengakibatkan kebutaan
↓
Strabismus (mata juling)
↓
Penurunan penglihatan
↓
Penglihatan ganda
↓
Gangguan konsep diri
2.1.7 Pencegahan
Tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit retino
blastoma dapat dilakukan dengan cara terapi. Beberapa cara terapi
adalah :
1. Enukleasi mengangkat boila mata dan dioganti dengan bola mata
prothese (buatan).
2. Penyinaran bola mata. Retino blastoma bersifat radiosensitif,
sehingga terapi ini sangat efelktipo. Bahayanya jaringan sekitarnya
dapat rusak akibat penyinaran.
3. Photocoagulation : terapi dengan sinar Laser ini sangat efektip
pada ukuran Kanker yang kecil.
4. Cryotherapy : terapi dengan cara pendinginan (pembekuan) pada
kanker ukuran kecil terapi ini berhasil baik.
5. Chemotherapy : diberikan obat-obatan anti kanker yang dapat
mengecilkan ukuran kanker.
Cara terapi mana yang dipakai tergantung dari :
1. Ukuran kanker
2. Lokasi kanker
3. Apakah sudah menjalar atauy belum
4. Bagaimana status/keadaan bola mata yang lain
5. Adanya komplikasi
6. Riwayat keluarga
7. Tersedianya fasilitas untuk terapi-terapi diatas
Pembedahan
1. Enukleasi : Dilakukan pada tumor yang masih terbatas pada
itraokuler ialah dengan mengangkat seluruh bola mata dan
meotong saraf optik sepanjang mungkin.
2. Ekssentrasi Orbita : Dilakukan pada tumor yang sudah ekstensi ke
jaringan orbita ialah dengan mengangkat seluruh isi orbita dengan
jaringan periostnya
3. Sesudah operasi diberikan therapi radiasi untuk membunuh sisa –
sisa sel tumor
Prognosis
1. Bila masih terbatas diretina kemungkinan hidup 95 %
2. Bila metastase ke orbita kemungkinan hidup 5 %
3. Bila metastase ke tubuh kemungkinan hidup 0 %
2.1.8 Penatalaksanaan
Ultrasonografi dan tomografi komputer dilakkukan terutama
untuk klien dengan metastasis keluar, misalnnya dengan gejala
proptosis bola mata.
Jika satu mata yang terserang, pengobatan tergantung pada
klasifikasi tumor :
1. Golongan I atau II dengan pengobatan local (radiasi, cryotherafy,
fotokoagulasi laser). Kadang-kadang digabung dengan
kemoterapi..
2. Jika tumor besar (golongan IV atau V), mata harus dienukleasi
segera. Mata yang tidak terkena dilakukan radiasi sinar-X dan
kemoterapi.
Pada tumor intraokuler yang sudah mencapai seluruh vitreus dan
visus nol, dilakukan enukleasi. Jika tumor telah keluar bulbus okuli
tetapi masih terbatas di rongga orbita, dilakukan kombinasi
eksenterasi, radioteraapi dan kemoterafi. Klien harus dievaluasi
seumur hidup katena 20-90 % klien ratinnoblastoma bilateral akan
menderita tumor ganas primer terutamaasteosarkoma.
No Register : 090025
Ruangan : Melati
Tgl Masuk : 20 Novenber 2010
Tgl Pengkajian : 20 November 2010
Diagnosa Medis : Retino Blastoma
3.1 Pengkajian
1. Identitas klien dan Keluarga
Nama Pasien : Ny. S
Umur : 32 Th
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl.Hibrida 10 Bengkulu
Penanggung Jawab : Tn. Z
Alamat : Jl.Hibrida 10 Bengkulu
Hubungan dengan Klien : Suami
2. Keluhan Utama
Nyeri Pada Mata Sebelah Kanan
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien Ny. S masuk ke ruangan Melati RSUD M. Yunus
Bengkulu pada tanggal 20 september 2012 pukul 08.00 WIB dengan
keluhan klien nyeri, demam, kurang nafsu makan, gelisah, mata merah
terjadi pembesaran pada mata sebelah kanan. Pada saat dilakukan
pengkajian pada tanggal 21 september 2012 pukul 09.00 WIB
didapatkan nyeri, demam, kurang nafsu makan, gelisah, mata merah,
skala nyeri 8. Nyeri dirasakan pada saat malam hari, pada mata sebelah
kanan dengan TTV, TD: 130/80 mmHg, RR: 25 x/mnt, N: 120 x/mnt,
S: 38 oC
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Sebelumnya pasienpernah masuk ke RS M. Yunus Bengkulu
dengan mengalami Penyakit malaria dan dirawat selama 2 hari dan
klien tidak pernah mengalami penyakit sekarang.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Di keluarga pasien tidak ada yang mengalami penyakit keturunan
ataupun penyakit menular lainnya.
d. Riwayat Psikososial
Klien merasa malu dengan penyakit yang dialaminya, klien
tampak murung dan tidak mau berkomunikasi dengan perawat dan
lingkungan sekitar.
e. Riwayat Kebiasaan Sehari-hari
No Kebiasaan Dirumah Di Rumah Sakit
1 Nutrisi
a. Makan
- Frekuensi 3 x sehari 3x sehari
- Porsi 1 porsi 1 porsi
- Jenis Nasi, sayur dan buah Nasi, sayur dan buah
- Masalah Tidak ada Tidak ada
b. Minum
- Frekuensi 6-8 gelas per hari 5-6gelas per hari
- Jumlah 1000-1200 cc/hari 800-1000 cc/hari
- jenis minuman Air putih, dan teh Teh dan Air putih
-
2. Eliminasi
a. BAK
- Kebiasaan 4-6 x/hari 4-5 x/hari
- Warna Kuning Jernih Kuning jernih
- Bau Khas Khas
3. b. BAB
- Kebiasaan 2 x/hari 2 x/hari
- Warna Kuning Kuning
- Konsistensi Lembek Lembek
- Gangguan Tidak ada Tidak ada
f. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan yang dilakukan terhadap seluruh system tubuh yang
dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi yang
terdiri dari :
1) Keadaan Umum : Lemah, Kesadaran : Compos Metis
TTV
Suhu : 380 C Nadi : 120 x/m
TD : 130/80 mmHg RR : 25 x/m
BB : 55 KG TB : 154cm
2) Kepala
Inspeksi :Rambut kotor,Tidak ada ketombe dan luka di kulit kepala,
Ujung rambut tidak bercabang dan tidak kusam, Tidak ada lesi.
Palpasi :Tidak ada nyeri tekan
3) Mata
Pemeriksaan subyektif :Proyeksi sinar kurang baik, Persepsi warna
baik.
Pemeriksaan obyektif: kelopak mata normal (pasangan simetris,
gerakan bebas, kulit normal, tepi kelopak tidak ada sekret), bola
mata normal (pasangan sejajar, gerakan normal, ukuran normal),
tekanan bola mata normal, konjungtiva normal, sklera (warna
merah), iris (warna coklat, pasangan simetris,)
4) Hidung
Inspeksi : Bentuk tulang hidung lurus, Tidak ada secret, Tidak ada
pembesaran chonchanasalis, Tidak ada polip.
Palpasi: Tidak ada sinus
5) Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir lembab, Warna bibir merah muda, Warna
lidah merah muda
6) Telinga
Inspeksi : Daun telinga bagian belakang bersih, Tidak ada secret
yang mengeras, Tidak ada keluhan nyeri pada telinga bagian dalam..
7) Leher
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tonsil, Tidak ada
bendungan vena jugolaris, Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
8) System respirasi
Inspeksi : Pola nafas normal/Eupnoe, Bentuk rongga dada normal,
Tidak ada retraksi otot-otot bantu pernafasan, Frekuensi pernafasan
normal (22x /menit)
Palpasi : Pergerakan dada kanan dan kiri simetris
System kardiovaskuler: Frekuensi denyut jantung normal 84x
/menit, TD Menurun 110/70 mmhg
System perkemihan: BAK lancer
Inspeksi : Warna urine kuning jernih, Bau urine khas
System pencernaan
Inspeksi : Frekuensi BAB 3x sehari
System persyarafan: Normal
Kulit: Turgor kulit elastic dan permukaan tidak gersang
9) Genetalia
Inspeksi : Tidak ada kotoran, Labia Mayora dan Labia Minora
bersih, Tidak terdapat jamur, Warna merah muda, Terdapat
keputihan.
Palpasi :Tidak terdapat nyeri
g. Pemeriksaan Penunjang
1) Fundus Okuli
2) X ray
3.2 Analisa Data
Nama Pasien : Ny. S No Reg. : 090025
Umur : 32 tahun Ruangan : Melati
No Data Senjang Interpretasi Data Masalah
1. DO:
- Klien tampak gelisah Terlihat bercak kuning Gangguan rasa
- Klien tampak meringis mengkilat nyaman nyeri
kesakitan ↓
- Klien tampak lemah Neuvaskularisasi dan
- TTV perdarahan
- Suhu : 380 C ↓
- Nadi : 120 x/m Lemah, sakit kepala
- TD : 130/80 mmHg ↓
- RR : 25 x/m Nyeri
DS :
- Klien mengatakan nyeri pada
matanya
- Klien mengatakan peningkatan
suhu tubuh
2. DO:
- Klien tampak meringis Masa tumor yang Gangguan
kesakitan pada mata sebelah semakin membesar persepsi sensorik
kanan ↓ penglihatan
- Mata klien tampak merah leukokoria
- Terlihat pembesaran mata ↓
klien disebelah kanan Refleks pupil berwarna
DS : putih
- Klien mengatakan nyeri pada ↓
malam hari Pupil agak menonjol
- Klien mengatakan gangguan keluar
pada penglihatan ↓
Gangguan persepsi
sensorik penglihatan
3.3 Diagnosa
Nama Pasien : Ny. S No Reg. : 090025
Umur : 32 tahun Ruangan : Melati
Tgl Tgl Paraf dan
Paraf dan
No Diagnosa Keperawatan Masalah Masalah Nama
Nama Jelas
Muncul Teratasi Jelas
2. Gangguan persepsi
sensorik penglihatan b.d 20-09-12 Kel 8
gangguan penerimaan
sensori dari organ
penerima
3.4 Intervensi
Nama Pasien : Ny. S No Reg. : 090025
Umur : 32 tahun Ruangan : Melati
No Tujuan dan
Tgl/Jam Rencana Tindakan Rasional Paraf
Dx Kriteria Hasil
Senin 2
21 Sep - Mengkaji lebih lanjut - Mengetahui seberapa besar Kelomp0k 2
2012 persepsi sensorik tingkat persepsi sensorik
09.00 penglihatan klien
WIB
- Mengkaji tingkat ansietas - Mengetahui seberapa besar
/ kecemasan kecemasan yang dialami pasien
4.1 Kesimpulan
Retinoblastoma merupakan tumor ganas utama intraokuler ditemukan
pada anak – anak, terutama pada usia dibawah lima tahun. Gejala
retinoblastoma dapan menyerupai dengan penyakit mata lainnya. Dalam
proses pengkajiannya dilakukan secara anamnesis dengan menanyai langsung
si pasien atau pun keluaraga meliputi data, riwayat dulu dan sekarang serta
keluhan pasien. Pengkajian dengan pemeriksaan fisik umum dan khusus
untuk mata serta pemeriksaan penunjangnya. Berdasarkan dari hasil
pengkajian tersebut kita dapat menyimpulkan diagnosa keperawatannya mulai
dari gangguan rasa nyaman nyeri, gangguan persepsi sensorik penglihatan,
gangguan rasa aman cemas, resiko tinggi cedera, kurangnya pengetahuan
keluarga. Setelah itu perawat dapat memberikan rencana asuhan keperawatan
pada pasien. Kemudian perawat harus mengevaluasi dari hasil intervensi dan
implementasinya.
4.2 Saran
Pada orangtua yang mengalami retinoblastoma hendaknya melakukan
pemeriksaan mata terhadap anaknya, karena retinoblastoma dapat diturunkan
ke anak mereka. Sebaiknya orangtua mengetahui tanda dan gejala adanya
retinoblastoma secara dini, ini bertujuan umtuk menghindari prognosis yang
sangat buruk. Retinoblastoma ini dapat ditemukan pada usia 3th bahkan dapat
juga ditemukan pad usia 10bln, maka dari itu orangtua seharusnya lebih aktif
sehingga orangtua tidak menyadarinya setelah di stadium lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Ganong, William, F., 1998, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 17, EGC,
Jakarta.
Ilias S, Kedaruratan dalam ilmu penyakit mata, Jakarta, Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, 1985.
Prof.dr.Sidarta Ilyas SpM dkk, 2002, sagung seto. Ilmu penyakit mata untuk
dokter umum dan mahasiswa kedoteran edisi 2,
C. INTERVENSI
1. Gangguan rasa nyaman nyeriberhubungandenganproses penyakitnya.
N INTERVENSI RASIONAL
O
1 Tentukanriwayatnyerimisalnyalo Informasimemberikan data
kasinyeri, frekuensi, durasi, dasaruntukmengevaluasi.
danintensitas (skala 0-10 Kebutuhanintervensi
)tindakanpenghilangan yang :pengalamnnyeriadalah individual
dilakukan. yang digabungkandenganbaik,
responbaikdanemosional.
2 Ketidaknyamananrentangmasalahadala
Evaluasi, h umum (nyeri, insis,
sedariterapitertentumisalnya,pe sakitkepalatergantungpadaprosedur/
mbedahan, kemoterapi, radiasi, agen yang digunakan)
bioterapi, ajarkanpasienatau
orang terdekatapa yang
3 diharapkan. Meningkatkanrelaksasidanmembantum
emfokuskankembaliperhatian.
Berikantindakankenyamanandas
armisal, reposisiaktivitashiburan. Memungkinkanpasienuntukberpartisip
4 asisecaraaktifuntukmeningkatkan rasa
Dorongpenggunaanketerampilan Kontrol.
manajemennyeri(misal,
teknikrelaksasi, visualisasi,
bimbinganimaginasi,tertawa,
music dansentuhanterapeutik). Tujuanadalah control
5 nyerimaksimumdanpengaruh
Evaluasipenglihatannyeri/contro minimum pada AKS.
l nilaiaturanpengobatanbilaperlu.
Rencanaterorganisasimengembangkan
6 kesempatanuntuk control
Kol: nyeripertamadannyerikronis.
kembangkanrencanamanajemen
nyeridenganpasiendandokter Komplikasiseringdarikankermeskisetia
p individual berbeda.
7
Berikan analgesic
sesuaiindikasimisal,
morfindanmetadon.
1 Tentukanketajamanpenglihata Kebutuhanindividudanpilihanintervensib
ncatatapakah 1 atau ke-2 ervariasisebabkehilanganpenglihatanterja
mataterlibat. dilambatdanprogresif.
Memberikanpeningkatankenyamanandan
2 Orientasikanpasienterhadaplin kekeluargaansertamenurunkancemas.
gkungan, staff, orang lain
dilingkungannya. Memungkinkanpasienmelihatobjeklebih
mudandanmemudahkanpanggilanuntukp
3 Letakkanbarang yang ertolonganbiladiperlukan.
dibutuhkan/posisibelpemanggi
ldalamjangkauan. Sementaraintervensidinimencegahkebutu
han,
pasienmenghadapikemungkinanataumen
4 Dorongmenekspresikanperasa galamikehilanganpenglihatansebagianata
antentangkehilangan/ u total.
kemungkinankehilanganpengl Meskipunkehilanganpenglihatantelahterj
uhatan. adidantakdapatdiperbaiki,
kehilanganlanjutdapat di cegah.
Menurunkanbahayakeamanansehubunga
ndenganperubahanlapangpandang/kehila
Lakukantindakanuntukmemba nganpenglihatandanakomodasi pupil
5 ntupasienuntukmenanganikete terhadapsinarlingkungan.
rbatasanpenglihatancth,
aturperabot/ mainan,
perbaikisinarsuramdanmasalah
penglihatanmalam.
Dilakukanapabila tumor
7 Pelaksanaankrioterapi, masihintraokuler,
fotokoagulasileserataukombin untukmencegahpertumbuhan tumor
asisitostatik. akanmempertahankanvisus.
2
Menurunkanansietassehubun
Berikaninformasiakurandanjujur, gandenganketidaktahuan/hara
diskusikandengankeluargabahwapengawa pan yang akan dating
sandanpengobatandapatmencegahkehilang danmemberikandasarfaktaunt
anpengkihatantambahan. ukmembuatpilihaninformasite
ntangpengobatan.
3
4 Dorongpasienuntukmengakuidanmengeks Memberikankesempatankepa
presikanperasaan. dapasienmenerimasituasinyat
a,
mengklarifikasisalahkonsepsi
danpemecahanmasalah.
Identifikasisumber/orang yang menolong.
Memberikankeyakinanbahwa
pasientidaksendiridalammeng
hadapimasalah.
Anjurkankeluargame Menurunkanresikomemecahkanmainandanjatuhd
mberikanmainan yang aritempattidur.
3 aman(tidakpecah)
danpertahankanpagart
empattidur
Memfokuskanlapangpandangdanmencegahcedera
Arahkansemuaalatmai padasaatberusahauntukmenjangkaumainan.
4 nan yang
dibutuhkanklienpadat
empatsentralpandanga
nklien,
danmudahuntukdijang Digunakanuntukmengatasiketidaknyamanan
kau. ,meningkatkanistirahatdanmencegahgelisah.
Kol
:pemberiananalgesic,c
th,
acethaminophen(tyen
ol), empirin,
dengankodein.
3 Tekankanpentingnyaevaluasirutin. Pengawasanperiodikmenurunkanre
sikokomplikasiserius.
Diskusikanpadakeluargatentangpenti
4 ngnyamenghindari/mengurangisitua Stress
sipencetus stress. dapatmenambahketeganganpadama
tadanmemperburukkeadaannya.
Ajarkan cara mengatas inyeri
dengan teknik relaksasi, tertawa.
Music. Dan sentuhan terapeutik. Dapat mengurangi nyer iapabila
nyeri pada klien timbul.