Anda di halaman 1dari 7

Hubungan Penguasaan Kompetensi Keahlian dan Informasi Dunia Kerja Terhadap Minat Bekerja

HUBUNGAN PENGUASAAN KOMPETENSI KEAHLIAN DAN INFORMASI DUNIA KERJA


TERHADAP MINAT BEKERJA SISWA KELAS XI PADA PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI
PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

Mochammad Afif
S1 Pend. Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Email: mochammadafif.222@gmail.com

Tri Rijanto
Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Email: hari_tri2001@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) memperoleh informasi penguasaan kompetensi keahlian, informasi dunia kerja
dan minat bekerja siswa kelas XI paket keahlian Teknik Instalasi pemanfaatan Tenaga Listrik di SMK Negeri 3
Surabaya, (2) mengetahui hubungan penguasaan kompetensi keahlian terhadap minat bekerja siswa, (3)
mengetahui hubungan informasi dunia kerja terhadap minat bekerja siswa, (4) mengetahui hubungan penguasaan
kompetensi keahlian dan informasi dunia kerja secara bersama-sama terhadap minat bekerja siswa. Penelitian ini
merupakan penelitian expost facto. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas XI Paket Keahlian Teknik
Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Negeri 3 Surabaya sebanyak 105siswa. Ukuran sampel penelitian
sebanyak 59 siswa ditentukan dengan rumus Slovin. Data dikumpulkan menggunakan angket dan dokumentasi
kemudian dianalisis menggunakan analisis korelasidan regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)
terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan kompetensi keahlian terhadap minat bekerja siswadari
persamaan korelasi dengan nilai korelasi sebesar r= 0.242, (2) terdapat hubungan kuat yang signifikan antara
informasii dunia kerja terhadap minat bekerja siswa dengan nilai korelasi sebesar r= 0.595, (3) berdasarkan
persamaan regresi ganda Y’= a+b1x1+b2x2 didapatkan hasil Y’= 59,26 yang berati terdapat hubungan sangat kuat
dan signifikan antara penguasaan kompetensi keahlian dan informasi dunia kerja secara bersama-sama terhadap
minat bekerja siswa dengan nilai korelasi r=0,646.
Kata kunci: kompetensi keahlian, informasi dunia kerja, minat bekerja

Abstract
An abstranctThis study aims to: (1) obtain a description of competency skills, job market information and interest of
working class students XI package engineering expertise installations utilization of electricity in SMK Negeri 3
Surabaya, (2) determine the relationship mastery of competency skills against the interest of working students (3)
determine the relationship of job market information on the interest of student work (4) determine the relationship
mastery of competency skills and job market information jointly work together towards the interest of students. This
study is an ex post facto research approach, the study population is all students of class XI package installation
engineering expertise utilization of domestic electric power SMK 3 Surabaya as much as 105 student. For examples
are 59 students is determined by the formula slovin.datacollected by questionnaire and documentation later were
analyzed using simple regression analysis and multiple regression. Results research show that: (1) there is a
significant correlation between mastery of competency skills against the interest of working students with a
correlation value of r = 0242, (2) on the strong relationship that significant between the information world of work
against the interest of working students with a correlation of r = 0.595, (3) based on multiple regression Y’=
a+b1x1+b2x2with results Y’= 59,26 which mean there is a relationship against a very strong and significant correlation
between mastery of competency skills and job market information with the same interests working against students
with a correlation value of r = 0.646.
Keywords: competence of expertise, information world of work, and working interest.

PENDAHULUAN persyaratan dunia industri dan dunia usaha. Tujuan khusus


Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sistem kurikulum SMK sesuai dengan Depdiknas tahun 2006 yaitu:
pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar mampu (1) Menyiapkan siswa agar menjadi manusia produktif, mampu
bekerja pada satu kelompok pekerjaan atau satu bidang bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di
pekerjaan yang sesuai dengan syarat dalam bidang keahliannya. bidangnya dan dunia usaha lainnya sebagai tenaga kerja tingkat
Syarat lainya adalah memiliki pengetahuan, keterampilan dan menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian
sikap yang sesuai dengan sifat spesialisasi kejuruan dan yang dipilihnya; (2) Menyiapkan siswa agar mampu memilih

681
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, 681-687

karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di Tabel 1. Data Lulusan SMK Negeri 3 Surabaya
JUMLAH KERJA Kuliah BELUM BEKERJA
lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional NO JURUSAN TAMATAN JUMLAH (%) JUMLAH (%) JUMLAH (%)
2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014
dalam bidang keahlian yang diminatinya; (3) Membekali siswa 1 TGB 82 90 56 61 68,29 64,21 21 22 25,60 23,16 5 7 6,10 7,37
2 TAV 90 91 64 62 71,11 67,39 23 26 25,56 28,26 3 3 3,33 3,26
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar mampu 3
4
TITL
TPM
93
91
96
85
75
66
76 80,64 90,47 15
58 72,52 76,31 20
17 16,13 20,24
21 21,98 27,63
3
5
3
6
3,23 3,57
5,49 7,89
mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri 5
6
TKR
MM
81
64
90
65
66
54
69 81,48 85,18 13
53 84,37 84,12 9
19 16,05 23,46
11 14,29 17,46
2
1
2
1
2,47 2,47
1,19 1,59

maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi; dan (4) JUMLAH 501 517 381 379 76,04 73,30 101 116 23,15 22,43 19 22 3,79 4,25

Sumber: Dokumentasi SMK N 3 Surabaya


Membekali siswa dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai
Data diatas menunjukan bahwa persentase lulusan SMK
dengan program keahlian yang dipilih. JUMLAH KERJA KULIAH BELUM BEKERJA
yang memasuki
NO JURUSAN TAMATANduniajumlah
kerja mengalami
(% ) penurunan
jumlah (%) sebesar
jumlah (%)
Keberadaan SMK dalam mempersiapkan tenaga kerja
2,74%, lulusan yang memilih untuk melanjutkan kuliah
2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014

tingkat menengah yang terampil masih perlu ditingkatkan. 1 TGB 82 90 56 61 68,29 64,21 21 22 25,60 23,16 5 7 6,10 7,37
mengalami
2 TAV penurunan
90 91 64sebesar 0,72%,
62 71,11 67,39 sedangkan
23 26 25,56yang
28,26 belum
3 3 3,33 3,26
Siswa lulusan SMK belum semuanya dapat memenuhi tuntutan 3 TITL 93 96 75 76 80,64 90,47 15 17 16,13 20,24 3 3 3,23 3,57
bekerja
4 TPM mengalami
91 85 peningkatan
66 58 72,52 0,46%.
76,31 20 Hal21 ini menandakan
21,98 27,63 5 6 5,49 7,89
lapangan kerja sesuai dengan spesialisasinya. Hal ini 5 TKR 81 90 66 69 81,48 85,18 13 19 16,05 23,46 2 2 2,47 2,47
minat
6 MM
siswa untuk
64 65 langsung
54 53 bekerja
84,37 84,12 setelah
9 11 lulus
14,29 mengalami
17,46 1 1 1,19 1,59
disebabkan adanya kesenjangan antara keterampilan yang
penurunan
JUMLAH dan 501 cenderung
517 381 379 memilih untuk
76,04 73,30 101 melanjutkan
116 23,15 22,43 kuliah
19 22 3,79 4,25
dimiliki oleh lulusan SMK dengan keterampilan yang
ke perguruan tinggi, meskipun masih banyak siswayang belum
dibutuhkan di dunia kerja. Usaha yang dilakukan oleh sekolah
diketahui keberadaannya setelah lulus. Apabila minat siswa
menengah kejuruan agar lulusannya mudah mendapatkan
SMK untuk bekerja setelah lulus terus menurun, maka
pekerjaan adalah dengan memberi bekal kemampuan teori
dikhawatirkan akan menimbulkan persepsi negatif pada
maupun praktik kepada siswanya. Kemampuan teori akan
masyarakat. Masyarakat dapat berpersepsi bahwa SMK tidak
membuka wawasan pengetahuan dan daya pikir sedangkan
lagi menghasilkan lulusan yang siap bekerja dan cenderung
kemampuan praktik melatih keterampilan yang akan dipakai di
lebih memilih untuk melanjutkan ke jenjang perguruan yang
dunia kerja. Kemampuan praktik disesuaikan dengan masing-
lebih tinggi, karena lulusan SMK tidak lagi dianggap sebagai
masing kompetensi keahlian yang ada pada sekolah tersebut.
lulusan yang menjanjikan untuk langsung memasuki dunia
Tidak dapat dipungkiri, bila dilihat di lapangan kualitas
kerja.
tamatan di Indonesia masih rendah, termasuk kualitas tamatan
Sekolah diharapkan mampu menumbuhkan minat kerja
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Data BPS tahun 2015
siswa semenjak siswa baru memasuki SMK. Siswa memiliki
membuktikan masih tingginya tingkat pengangguran menurut
minat yang tinggi untuk bekerja dan berharap mendapatkan
pendidikan tertinggi di Indonesia termasuk tamatan SMK yaitu
pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi keahliannya. Siswa
sebesar 669.700 jiwa (9,05%) dari total pengangguran terbuka
paket keahlian teknik instalasi pemanfaatan tenaga listrik
menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan pada 2015
(TIPTL) tentunya berharap agar setelah lulus segera mendapat
sebesar 7,4 juta jiwa. Data Badan Pusat Statistik (BPS)
pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya.
menunjukan jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari
Dalam memilih pekerjaan, siswa harus mampu memilih
2015 mencapai 128,3 juta orang, sedangkan Tingkat
pekerjaan yang tepat. Dalam memilih pekerjaan ini erat
Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2015 mencapai
kaitannya dengan minat dari masing-masing siswa. Minat
7,4 juta jiwa atau 5,81% dari total angkatan kerja. Tingkat
adalah kecenderungan yang agak menetap dalam diri subyek
Pengangguran Terbuka untuk lulusan pendidikan Sekolah
untuk merasa tertarik pada bidang tertentu dan merasa senang
Menengah Atas, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah
berkecimpung dalam bidang tersebut (Winkel, 2004:212).
Menengah Kejuruan masih tetap menempati posisi tertinggi,
Menurut Kartono (1990:78) timbulnya minat dipengaruhi
yaitu masing-masing sebesar 8,17%, 7,14%, dan 9,03% dari
oleh beberapa faktor yang terbagi menjadi dua, yaitu faktor
total tingkat pengangguran terbuka dibanding dengan lulusan
intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik meliputi adanya
pendidikan SD sebesar 3,61%, lulusan Diploma I/II/III sebesar
kebutuhan akan pendapatan, nilai-nilai pribadi, konsep diri,
7,49% dan lulusan perguruan tinggi sebesar 5,34% dari total
harga diri, persepsi dan perasaan senang. Faktor ekstrinsik yang
tingkat pengangguran terbuka.
berhubungan minat yaitu lingkungan keluarga, lingkungan
Berdasarkan hasil observasi di SMK Negeri 3 Surabaya,
masyarakat, peluang, dan pendidikan. Siswa yang melihat
diketahui pada tahun kelulusan 2013 dari 501 lulusan, terlihat
pekerjaan bidang ketenagalistrikan sebagai suatu obyek yang
adanya jumlah lulusan yang bekerja sebanyak 381 lulusan atau
menyenangkan, menarik perhatian dan dianggap bermanfaat
sebesar 76,04%, siswa yang melanjutkan kuliah sebanyak 101
bagi dirinya serta ada kemungkinan untuk melaksanakannya
lulusan atau sebesar 23,15% sedangkan sisanya sebanyak 19
berarti ia berminat pada pekerjaan tersebut, sehingga ia akan
siswa atau sebesar 3,79% belum bekerja. Begitu pula pada
cenderung lebih aktif menaruh perhatian pada obyek tersebut.
lulusan tahun 2014, dari 517 lulusan terlihat adanya jumlah
Selain adanya minat pada diri siswa, pengetahuan atau
lulusan yang bekerja sebanyak 379 lulusan atau sebesar
informasi tentang pekerjaan perlu diberikan. Hal ini sengaja
73,30%, siswa yang melanjutkan kuliah sebanyak 116 lulusan
dilakukan mengingat usia yang pada akhir masa remaja sedang
atau sebesar 22,43% sedangkan sisanya sebanyak 22 siswa atau
menginjak tahapan perkembangan yang dituntut untuk lebih
sebesar 4,25% belum bekerja.

682
Hubungan Penguasaan Kompetensi Keahlian dan Informasi Dunia Kerja Terhadap Minat Bekerja

peduli dan mulai serius memikirkan soal kerja dan pekerjaan Penguasaan kompetensi keahlian merupakan kemampuan
demi masa depannya. Tugas-tugas perkembangan masa remaja siswa dalam menguasai keterampilan praktik yang didapat dari
salah satunya adalah memilih dan mempersiapkan lapangan latihan terus-menerus dan terstruktur dalam jangka waktu
pekerjaan untuk dirinya sendiri. Dilihat dari hakekat tugasnya tertentu yang sesuai dengan program keahliannya. Data
adalah (1) memilih pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan penguasaan kompetensi keahlian diperoleh dari data nilai siswa
keinginannya; (2) mempersiapkan diri untuk memasuki yang digunakan untuk mengelompokkan siswa dalam kategori
lapangan pekerjaannya. Dilihat dari dasar biologisnya remaja tinggi, cukup, kurang, dan rendah terhadap penguasaan
yang mencapai usia 18 tahun dianggap cukup kuat untuk kompetensi keahlian.
mempersiapkan dirinya memperoleh lapangan pekerjaan. Informasi dunia kerja adalah keterangan atau penjelasan
Sedangkan dilihat dari dasar psikologisnya, ternyata pada kaum tentang suatu jenis pekerjaan tertentu yang dicari, diterima,
remaja yang berusia 16 sampai 19 tahun minat yang utama diketahui dan dimanfaatkan siswa. Pengetahuan tentang
tertuju pada pemilihan dan mempersiapkan lapangan pekerjaan keadaan angkatan kerja, kesempatan kerja diindustri dan
(Zulkifli, 1992:78). persyaratan yang diinginkan untuk memasuki dunia kerja akan
Pembentukan minat untuk memasuki dunia kerja pada mendorong siswa untuk dapat mengisi kesempatan kerja yang
siswa SMK dapat pula dipengaruhi oleh informasi dunia kerja tersedia sehingga mereka akan lebih mampu untuk
yang diterimanya. Hal ini disebabkan oleh potensi yang dimiliki mempersiapkan dirinya baik dari segi pengetahuan maupun
oleh informasi itu sendiri dalam memberikan pengetahuan atau keterampilan. Indikator variabel informasidunia kerja adalah
gambaran tentang dunia kerja. Informasi tentang jenis-jenis frekuensi siswa mencari informasi, Ruang lingkup informasi
pekerjaan dan peluang dalam satu bidang akan membangkitkan dunia kerja,dan kualitas informasi.
perhatian dan bisa mempengaruhi minat siswa untuk memasuki Minat bekerja adalah suatu kondisi seseorang yang
dunia kerja. Siswa yang berminat untuk masuk ke dunia kerja memiliki perhatian lebih terhadap suatu bidang pekerjaan
akan memberikan perhatian yang besar terhadap minat yang disertai dengan perasaan senang dan pendirian kuat untuk
dituju. Perhatian yang diberikan dapat diwujudkan dengan rasa melakukan pekerjaan yang akan dijalani untuk memenuhi
ingin mengetahui, mempelajari dan membuktikan seluk-beluk kebutuhannya. Indikator variabel minat bekerja adalah perasaan
tenaga kerja yang diminatinya sehingga setelah siswa lulus dari senang siswa, perhatian siswa, dan berpendirian kuat.
sekolah sudah benar-benar siap beradaptasi dengan tenaga kerja
tersebut. METODE
Berdasarkan pemaparan diatas, dilakukan penelitian yang Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian expost facto,
berjudul “Hubungan Penguasaan Kompetensi Keahlian dan karena tidak memberi perlakuan kepada variabel sehingga tidak
Informasi Dunia Kerja terhadap Minat Bekerja Siswa Kelas XI menimbulkan gejala baru. Penelitian dengan metode kuantitatif
Paket Keahlian Teknik Instalasi pemanfaatan Tenaga Listrik ini meneliti gejala-gejala yang diwujudkan dalam bentuk
SMK Negeri 3 Surabaya”. angka-angka.
Rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) Apakah Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 3 Surabaya pada
terdapat hubungan antara penguasaan kompetensi keahlian semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Populasi sasaran
dengan minat bekerja siswa kelas XI paket keahlian Teknik dalam penelitian ini adalah siswa seluruh SMK kelas XI paket
Instalasi pemanfaatan Tenaga Listrik, (2) Apakah terdapat keahlian TIPTL yang sudah menerapkan Kurikulum 2013, dan
hubungan antara informasi dunia kerja dengan minat bekerja untuk populasi terjangkau adalah semua siswa kelas XI paket
siswa kelas XI paket keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik, keahlian TIPTL di SMKN 3 Surabaya tahun ajaran 2015/2016
(3) Apakah terdapat hubungan penguasaan kompetensi berjumlah 105 siswa. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 59
keahlian dan informasi dunia kerja secara bersama-sama siswa yang dihasilkan dengan perhitungan slovin dengan
terhadap minat bekerja siswa kelas XI paket keahlian Teknik tarafkesalahan 5%.
Instalasi pemanfaatan Tenaga Listrik. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kuesioner
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dan dokumentasi. Variabel penguasaan kompetensi keahlian
tentang hal-hal sebagai berikut: (1) Mengetahui hubungan (X1) menggunakan teknik dokumentasi, yaitu menggunakan
antara penguasaan kompetensi keahlian dengan minat bekerja data nilai siswa mata pelajaran Instalasi Motor Listrik, Instalasi
siswa kelas XI paket keahlian Teknik Instalasi pemanfaatan Penerangan Listrik, dan Instalasi Tenaga Listrik pada semester
Tenaga Listrik di SMK Negeri 3 Surabaya, (2) Mengetahui gasal. Sedangkan variabel informasi dunia kerja (X2) dan minat
hubungan antara informasi dunia kerja dengan minat bekerja bekerja (Y) dengan menggunakan teknik kuesioner atau angket.
siswa kelas XI paket keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini
SMK Negeri 3 Surabaya, (3) Mengetahui hubungan antara meliputi: (1)Pengujian persyaratan analisis meliputi uji
penguasaan kompetensi keahlian dan informasi dunia kerja normalitas data variabel-variabel penelitian, uji homogenitas,
dengan minat bekerja siswa kelas XI paket keahlian Teknik dan uji linearitas (2) pengujian hipotesis dengan teknik korelasi,
Instalasi Tenaga Listrik di SMK Negeri 3 Surabaya. dan analisis regresi.

683
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, 681-687

HASIL DAN PEMBAHASAN Variabel Informasi Dunia Kerja


Deskripsi Data Variabel Informasi dunia kerja (X2) diukur melalui angket
Data hasil penelitian terdiri dari satu variabel terikat dengan 25 butir pernyataan. Hasil data yang diperoleh dari 2
yaitu Minat Bekerja (Y), serta dua variabel bebas yaitu kelas yang terdiri dari kelas XI TITL 1 dan XI TITL 2, hasil
Penguasaan Kompetensi Keahlian (X1) dan informasi dunia data menunjukkan skor tertinggi sebesar 90 dari skor
kerja (X2). maksimal yang mungkin dicapai sebesar 100 dan skor
terendah sebesar 67 dari skor minimal yang mungkin dicapai
Variabel Penguasaan Kompetensi Keahlian sebesar 25. Data tersebut kemudian diolah dan dilakukan
Data mengenai penguasaan kompetensi keahlian (X1) perhitungan didapat harga Mean sebesar 62,5, dan standar
didapat dari dokumentasi nilai mata pelajaran Instalasi Motor deviasi sebesar 12,5.
Listrik, Instalasi Penerangan Listrik, dan Instalasi Tenaga Berdasarkan perhitungan harga Mean Ideal (Mi) dan
Listrik pada akhir semester gasal kemudian dihitung nilai rata- Standar Deviasi ideal (SDi), digunakan untuk
ratanya. Nilai rata-rata dari mata pelajaran tersebut diperoleh mengelompokan skor tiap subjek ke dalam empat kategori
dari 68 siswa (dua kelas) menunjukan besarnya nilai maksimal yaitu tinggi, cukup, kurang, dan rendah. Pengkategorian
sebesar 3,80 dan nilai minimumnya sebesar 1,43. variabel Informasi dunia kerja dapat dilihat pada Tabel 3.
Pengkategorian variabel penguasaan kompetensi keahlian
Tabel 3. Pengkategorian Variabel Informasi Dunia Kerja
dapat dilihat pada Tabel 2. Frekuensi Presentase (%)
No Interval Kategori
Tabel 2. Pengkategorian Variabel Penguasaan TITL 1 TITL 2 TITL 1 TITL 2
Kompetensi Keahlian 1 X ≥ 81,25 9 12 28% 33% Tinggi
Frekuensi 2 81,25 > X ≥ 62,5 23 24 72% 67% Cukup
NO Interval Nilai Kategori
TITL 1 TITL 2 3 62,5> X ≥ 43,75 0 0 0% 0% Kurang
1 X ≥ 3,00 100% 86% Tinggi 4 X < 43,75 0 0 0% 0% Rendah
2 3,00 > X ≥ 2,00 0% 11% Cukup Total 32 36 100% 100%

3 2,00 > X ≥ 1,00 0% 3% Kurang Hasil diatas menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh
4 X < 1,00 0% 0% Rendah informasi dunia kerja dengan kategori tinggi pada kelas XI
TITL 1 sebesar 28% dan di kelas TITL 2 sebesar 33%. Hasil
Hasil diatas menunjukan bahwa siswa kelas XI TITL 1
pengkategorian variabel informasi dunia kerja lebih jelas dapat
dinyatakan berkompetensi tinggi sebanyak 32 siswa (100%),
dilihat pada Gambar 2.
untuk siswa kelas XI TITL 2 dinyatakan berkompetensi tinggi
sebanyak 31 siswa (86%), cukup berkompetensi sebanyak 4
siswa (11%), dan yang kurang berkompetensi ada 1 siswa Informasi Dunia Kerja
(3%) dari total 37 siswa. Pengkategorian penguasaan XI TITL 1
kompetensi keahlian dapat dilihat pada Gambar 1. Tinggi
28%
Cukup

72% Kurang
Nilai kompetensi siswa
XI TITL 1 Rendah

TINGGI
CUKUP
Informasi Dunia Kerja
KURANG
100% XI TITL 2
RENDAH

33% Tinggi

Cukup
67%
Nilai kompetensi siswa Kurang
XI TITL 2 Rendah
11% 3%
TINGGI
Gambar 2. Pie Chart Pengkategorian Variabel Informasi Dunia
CUKUP Kerja
86% KURANG
RENDAH Variabel Minat Bekerja
Variabel minat bekerja (Y) diukur melalui angket dengan
Gambar 1. Pie Chart Pengkategorian Variabel Penguasaan 25 butir pernyataan. Hasil data yang diperoleh menunjukkan
Kompetensi Keahlian skor tertinggi sebesar 94 dari skor maksimal yang mungkin
dicapai sebesar 100 dan skor terendah sebesar 61 dari skor

684
Hubungan Penguasaan Kompetensi Keahlian dan Informasi Dunia Kerja Terhadap Minat Bekerja

minimal yang mungkin dicapai sebesar 25. Data tersebut Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Variabel X1, X2 dan Y
Signifikansi
diolah sehingga didapat harga Mean sebesar 62,5 dan standar No Variabel Notasi Kesimpulan
(Sig)
deviasi sebesar 12,5. 1 Penguasaan kompetensi keahlian X1 0.088 Normal
Perhitungan harga Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi 2 Informasi dunia kerja X2 0.2 Normal
ideal (SDi) digunakan untuk mengelompokan skor tiap 3 Minat bekerja Y 0.2 Normal

subjek ke dalam empat kategori yaitu tinggi, cukup, kurang, Berdasarkan dari hasil uji normalitas data, dapat
dan rendah. Pengkategorian variabel minat bekerja dapat disimpulkan bahwa variabel Penguasaan Kompetensi
dilihat pada Tabel 4. Keahlian, Informasi Dunia Kerja dan Minat Bekerja
mempunyai sebaran data yang berdistribusi normal. Hal ini
Tabel 4. Pengkategorian Variabel Minat Bekerja
dikarenakan ketiga variabel memiliki nilai taraf signifikansi
Frekuensi Presentase (%)
No Interval Kategori lebih besar dari 0,05.
TITL 1 TITL 2 TITL 1 TITL 2
1 X ≥ 81,25 13 15 41% 42% Tinggi
2 81,25 > X ≥ 62,5 18 21 56% 58% Cukup Uji Homogenitas
3 62,5> X ≥ 43,75 1 0 3% 0% Kurang Uji homogenitas menggunakan uji Levene’ test. Setelah
4 X < 43,75 0 0 0% 0% Rendah dilakukan perhitungan uji homogenitas diperoleh hasil yang
Total 32 36 100% 100% kemudian dirangkum sepertiTabel 6.
Hasil diatas menunjukkan bahwa siswa paket keahlian
teknik instalasi pemanfaatan tenaga listrik di SMK Negeri 3 Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas
Signifikansi
Surabaya yangmempunyai minat bekerja dengan kategori No Variabel Kesimpulan
(Sig)
tinggi pada kelas XI TITL 1 sebesar 41% (13 siswa) dan kelas 1
Penguasaan kompetensi keahlian terhadap
0.219 Homogen
minat bekerja
XI TITL 2 sebesar 42% (42 siswa).Hasil pengkategorian
variabel minat bekerjalebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3. 2 Informasi dunia kerja terhadap minat bekerja 0.105 Homogen

Berdasarkan Tabel 5. Dapat diketahui untuk penguasaan


kompetensi keahlian terhadap minat bekerja = 0,219 maka
Minat Bekerja
XI TITL 1 dapaat disimpulkan penguasaan komptensi keahlian dan
3% minat bekerja mempunyai varian yang sama (homogen).
Tinggi Begitu pula variabel informasi dunia kerja terhadap minat
41%
Cukup bekerja mempunyai varian yang sama karena mempunyai
56%
Kurang nilai signifikansi lebih besar dari 0.05. sehingga dapat
Rendah disimpulkan variabel yang digunakan semua homogen.

Uji Linearitas
Minat Bekerja Uji linearitas menggunakan Test for Linearity. Setelah
XI TITL 2 dilakukan perhitungan uji linearitas diperoleh hasil
perhitungan yang dirangkum pada Tabel 7.
Tinggi
42%
Cukup
Tabel 7. Hasil Uji Linearitas
58% Signifikansi
No Variabel Kesimpulan
Kurang (Sig)
Rendah Penguasaan kompetensi keahlian terhadap
1 0.312 Linear
minat bekerja

2 Informasi dunia kerja terhadap minat bekerja 0.688 Linear

Gambar 3. Pie Chart Pengkategorian Variabel Minat Bekerja


Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai signifikansi lebih
besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
Pengujian Prasyarat Analisis
Uji normalitas hubungan yang linier antara penguasaan kompetensi keahlian dan
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau minat bekerja serta informasi dunia kerja terhadap minat bekerja.
tidaknya distribusi data pada masing-masing variabel. Uji
normalitas dengan menggunakan uji Kolmogolov-Smirnov Uji Hipotesis
Terdapat dua jenis analisis yang digunakan untuk menguji
(software SPSS versi 16). Untuk melakukan pengujian
hipotesis pada penelitian ini yaitu: teknik analisis regresi
digunakan taraf signifikan sebesar α=0,05. Data dikatakan
sederhana dan teknik regresi ganda.
normal apabila taraf signifikansi hasil perhitungan lebih dari
0,05. Hasil perhitungan uji normalitas dirangkum pada tabel Uji Hipotesis Pertama
berikut. Uji hipotesis pertama pada penelitian ini berbunyi:
H0= Tidak terdapat hubungan positif antara penguasaan
kompetensi keahlian terhadap minat bekerja siswa

685
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, 681-687

H1= Terdapat hubungan positif antara penguasaan determinasi (R2) sebesar 0.345 artinya bahwa 34.5% minat
kompetensi keahlian terhadap minat bekerja siswa bekerja siswaberhubungan dengan faktor informasi kerja
Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan menggunakan sedangkan sisanya dihubungankandengan variabel yang lain.
teknik analisis korelasi.
∑ x1y Uji Hipotesis Ketiga
rx1y =
(∑x12)(∑y2) Uji hipotesis ketiga pada penelitian ini berbunyi:
Setelah dilakukan pengujian menggunakan SPSS 16, H0=Tidak terdapat hubungan positif antara penguasaan
diperoleh hasil seperti pada Tabel 8. kompetensi keahlian dan informasi dunia kerja
terhadap minat bekerja siswa.
Tabel 8. X1 – Y
H1 = Terdapat hubungan positif antara penguasaan
Variabel A b1 R R2 Sig Ket
X1 – Y 66.990 3.929 .242 .059 .046 Linear kompetensi keahlian dan informasi dunia kerja
Dari hasil analisis diatas analisis didapatkan persamaan terhadap minat bekerja siswa.
regresi sebagai berikut: Untuk menguji hipotesis ketiga dilakukan dengan
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋1 menggunakan teknik uji regresi ganda. Setelah dilakukan
𝑌 = 66,99 + 3,929 𝑋1 pengujian, diperoleh hasil seperti pada tabel 9.
Tabel 7 menunjukkan nilai konstanta dan koefisien
Tabel 9. sX1,2 – Y
bernilai positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan Variabel A b1 b2 R R2 Sig Ket
X1,2 – Y 8.824 .747 3.792 .640 .409 .000 Linear
yang positif antara minat bekerja dan kompetensi keahlian.
Persamaan regresi sederhana menunjukkan jika variabel Dari hasil analisis menggunakan SPSS 16 untuk anlaisis
penguasaan keahlian (X1) dinaikkan satu satuan maka minat regresi sederhana didapatkan persamaan regresi sebagai
bekerja (Y) akan naik sebesar 3,929 satuan. Besarnya berikut:
koefisien korelasi (R) sebesar 0,242 dan koefisien determinasi 𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2
(R2) sebesar 0.059 artinya bahwa 5,9% minat bekerja 𝑌 = 8.824 + 0.747 𝑋1 + 3.792 𝑋2
siswaberhubungan dengan faktor penguasaan kompetensi Keterangan:
keahlian sedangkan sisanya dihubungkandengan variabel Y = hasil uji minat bekerja
yang lain. a = konstanta
b = hasil informasi dunia kerja
Uji Hipotesis Kedua
Uji hipotesis kedua pada penelitian ini berbunyi: Tabel 9 menunjukkan nilai konstanta dan koefisien
H0 = Tidak terdapat hubungan positif antara informasi dunia bernilai positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan
kerja terhadap minat bekerja siswa positif antara minat bekerja dan kompetensi keahlian.
H1 = Terdapat hubungan positif antara informasi dunia kerja Persamaan regresi ganda menunjukkan bahwa nilai minat
terhadap minat bekerja siswa bekerja akan naik jika penguasaan kompetensi keahlian (X1)
Untuk menguji hipotesis kedua dilakukan dengan naik dan informasi dunia kerja (X2) naik. Besarnya koefisien
menggunakan teknik analisa korelasi. korelasi (R) sebesar 0,640 dan koefisien determinasi (R2)
∑ x2y sebesar 0,409 yang diperoleh dari perkalian R (0,640 x 0,640 )
rx2y =
(∑x22)(∑y2) memberi arti bahwa 40,9% nilai minat bekerja yang dimiliki
Setelah dilakukan pengujiankorelasi menggunakan SPSS siswa berhubungan dengan faktor penguasaan kompetensi
16, diperoleh hasil seperti pada Tabel 8. keahlian dan informasi dunia kerja secara bersama-sama.

Tabel 8. X2 – Y
PENUTUP
Variabel A b1 R R2 Sig Ket
X2 – Y 20.352 .752 .595 .345 .000 Linear Simpulan
Dari hasil analisis di atas didapatkan persamaan regresi Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari
sebagai berikut: penelitian tentang hubungan penguasaan kompetensi keahlian
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋2 dan informasi dunia kerja terhadap minat bekerja siswa kelas
XI paket keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK
𝑌 = 20,352 + 0,75 𝑋2
Negeri 3 Surabaya maka diperoleh kesimpulan sebagai
Tabel 8 menunjukkan nilai konstanta dan koefisien
berikut: (1) Terdapat hubungan yang signifikan antara
bernilai positif, dapat disimpulkan bahwa hubungan yang
penguasaan kompetensi keahlian terhadap minat bekerja
positif antara minat bekerja dan kompetensi keahlian.
siswa kelas XI paket keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Persamaan regresi sederhana menunjukkan jika variabel
di SMK Negeri 3 Surabaya. Hal tersebut terlihat pada nilai
informasi dunia kerja (X2) dinaikkan satu satuan maka minat
korelasi sebesar r= 0.242 yang artinya terdapat hubungan
bekerja (Y) akan naik sebesar 0.752 satuan. Besarnya
yang signifikan antara penguasaan kompetensi keahlian
koefisien korelasi (R) sebesar 0.595 dan koefisien
terhadap minat bekerja siswasebesar 0.242. (2) Terdapat

686
Hubungan Penguasaan Kompetensi Keahlian dan Informasi Dunia Kerja Terhadap Minat Bekerja

hubungan kuat yang signifikan antara informasi dunia kerja Depdiknas. 2006. Sistem Perencanaan Pendidikan Nasional.
terhadap minat kerja siswa kelas XI paket keahlian Teknik Jakarta: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Instalasi Tenaga Listrik di SMK Negeri 3 Surabaya. Hal
tersebut terlihat pada nilai korelasi sebesar r= 0.595 yang Kartono, Kartini. 1990. Psikologi Umum. Jakarta: Kosgoro
artinya terdapat hubungan kuat yang signifikan antara
Suwandi. 2012. Hubungan Antara Prestasi Belajar Mata
informasi dunia kerja terhadap minat bekerja siswasebesar Pelajaran Kejuruan dan Informasi Dunia Kerja dengan
0.595. (3) Terdapat hubungan sangat kuat dan signifikan Minat Bekerja Pada Siswa Kelas XII Teknik Kendaraan
antara penguasaan kompetensi keahlian dan informasi dunia Ringan di SMK PIRI Sleman. Skripsi. Universitas Negeri
kerja secara bersama-sama terhadap minat bekerja siswa kelas Yogyakarta.
XI paket keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK
Negeri 3 Surabaya. Hal tersebut terlihat pada nilai korelasi Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta .
sebesar r= 0.646 > 0.5 yang artinya terdapat hubungan yang
kuat dan signifikanantara penguasaan kompetensi keahlian UNESA. 2000. Pedoman Penulisan Artikel Jurnal, Surabaya:
dan informasi dunia kerja secara bersama-sama terhadap Lembaga Penelitian Universitas Negeri Surabaya.
minat bekerja siswasebesar 0.646.
Prasetiyo, Aris. 2015. Hubungan Bimbingan Orang Tua, Prestasi
Mata Diklat Standart Kompetensi Melakukan Perbaikan
Saran Sistem Bahan Bakar Sepeda Motor Dan Pengalaman
Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka dapat Praktik Kerja Industri Terhadap Peningkatan Keterampilan
diajukan beberapa saran sebagai berikut: (1) Hubungan Praktik Siswa Kelas Xi Tsm Di Smk Negeri 1 Baureno Tahun
informasi dunia kerja memiliki andil yang besar terhadap Pelajaran 2013/2014. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya:
minat bekerja siswa, oleh karena itu hendaknya pihak sekolah Universitas negeri Surabaya.
dengan pihak industri/instansi menjalin hubungan kerja sama
yang baik dalam hal penyediaan informasi yang Tim. 2013. Panduan Penulisan Skripsi. Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya
berkesinambungan mengenai dunia industri maupun dunia
kerja yang dibutuhkan oleh siswa. (2) Bagi siswa disarankan Winkel, W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media
untuk terus meningkatkan kemampuan akademis baik teori Abadi
maupun praktik, dengan belajar dan berlatih secara sungguh-
sungguh sehingga siswa lebih berkompeten dan siap untuk Zulkifli, L. 1992. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja
masuk ke dunia kerja. (3) Bagi siswa disarankan untuk lebih Rosdakarya.
aktif lagi mencari informasi dunia kerja, karena informasi
menjadi sangat penting di jaman modern seperti sekarang ini,
siswa yang ketinggalan informasi tentang dunia kerja akan
memiliki wawasan yang kurang luas dalam dunia kerja. (4)
Penelitian ini dapat dilakukan pada semua bidang keahlian
lainnya. (5) Bagi penelitian berikutnya hendaknya
memperhatikan variabel lain yang dapat berhubungan minat
bekerja, karena masih terdapat beberapa faktor yang
berhubungan dengan minat bekerja siswa. Beberapa variabel
lain yang dapat berhubungan minat bekerja siswa adalah
pengalaman praktik kerja industri, bimbingan karir, kondisi
ekonomi dll. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
tentang hubungan minat bekerja siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Bazis, Suwarno. 2012. Kontribusi Hasil Belajar Dan Informasi
Tenaga Kerja Terhadap Minat Siswa Masuk Dunia Kerja Pada
Siswa Kelas X Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Smk Negeri
Nusawungu,Cilacap Th 2011. Skripsi, Universitas Negeri
Yogyakarta.

BPS. 2015. Berita Resmi Statistik. Diakses dari


http://www.bps.go.id/Brs/view/id/1139 pada tanggal 24
Januari 2016.

687

Anda mungkin juga menyukai