Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI BERWAWASAN LINGKUNGAN”

Disusun untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Drs. Suharyo, M. Hum

Disusun oleh :
Aulia Nisanti
(21070118120058)

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik.

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ujian Akhir
Semester mata kuliah Bahasa Indonesia serta menambah pengetahuan mengenai
pengembangan kawasan industri berwawasan lingkungan. Saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam proses penyusunan
makalah ini.

Demikian makalah ini saya susun dengan segala kelebihan dan kekurangan.
Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini sangat
saya harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi
pembaca.

Semarang, Juni 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
2.1 Kawasan Industri ..................................................................................... 3
2.2 Tujuan Pengembangan Kawasan Industri ............................................... 5
2.3 Dampak Kawasan Industri ...................................................................... 6
2.4 Konsep Pembangunan Industri Berwawasan Lingkungan ...................... 7
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 9
3.2 Saran ...................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sektor industri merupakan sektor potensial yang memiliki peranan penting
dalam pembangunan ekonomi suatu negara, khususnya negara berkembang. Oleh
karena itu sektor-sektor industri kini mulai banyak didirikan di negara-negara
berkembang, salah satunya di Indonesia. Sektor industri ini merupakan salah satu sektor
yang dianggap mampu membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja yang
menganggur dan dapat mendorong pertumbuhan teknologi yang berguna bagi manusia
serta dapat memicu pertumbuhan ekonomi di sektor-sektor lain yang saling berkaitan,
seperti sektor perdagangan dan jasa.
Industri merupakan salah satu kegiatan ekonomi manusia yang penting. Dengan
industri hampir segala kebutuhan manusia baik barang maupun jasa dapat terpenuhi.
Industri di indonesia dimulai pada abad ke-18 dimana kegiatan industri masih dilakukan
dengan menggunakan alat-alat yang sederhana. Seiring berjalannya waktu, maka
kegiatan industri pun mulai menggunakan alat-alat modern dan terus berkembang
sampai sekarang. Hal tersebut didukung oleh Keputusan Presiden (Keppres) No. 41
Tahun 1996 tentang Kawasan Industri sebagai pengganti Keppres No. 53 Tahun 1989
adalah upaya pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan industri dan secara
bersamaan menciptakan pembangunan industri. Namun pembangunan industri yang
semakin pesat seringkali menjadi ancaman bagi kelestarian lingkungan sekitar. Untuk
itu diperlukan pembangunan industri yang berwawasan lingkungan agar industri dapat
tetap tumbuh namun tidak merugikan lingkungan sekitarnya.
Pembangunan industri yang berwawasan lingkungan tercantum dalam tujuan
pembangunan kawasan industri. Sehingga semua industri harus berada pada kawasan
industri sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 yaitu tentang
perindustrian mendorong agar upaya pembangunan industri perlu dilakukan melalui
pembangunan lokasi industri yaitu berupa kawasan industri. Guna mendorong
percepatan pembangunan kawasan industri yang dimaksud, kemudian pemerintah
menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2009 tentang Kawasan Industri,

1
dimana setiap perusahaan industri baru setelah diberlakukannya peraturan pemerintah
tersebut, wajib masuk dalam kawasan industri.
Pengembangan kawasan industri terpadu berwawasan lingkungan perlu
memenuhi kriteria pembangunan berkelanjutan yang mengintegrasikan kepentingan
ekonomi, kelestarian lingkungan dan sosial. Beberapa sumber literatur lain
menambahkan aspek hukum, kelembagaan, dan teknologi.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan kawasan industri dan apa tujuan dibangunnya
kawasan industri?
2. Apa saja tujuan pengembangan kawasan industri dan aspek yang menjadi
dasar konsep pengembangan kawasan industri?
3. Apa saja dampak yang dapat ditimbulkan dari kawasan industri?
4. Bagaimana konsep pembangunan industri berwawasan lingkungan?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kawasan Industri


Istilah kawasan industri di Indonesia masih relatif baru. Istilah tersebut
digunakan untuk mengungkapkan suatu pengertian tempat pemusatan kelompok
perusahaan industri dalam suatu areal tersendiri. Kawasan industri atau sering disebut
dengan istilah Industrial estate sesuai dengan Keppres 53 tahun 1989 yang telah
diperbaiki dengan Keppres 41 tahun 1996 pengertian kawasan industri adalah kawasan
tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana
penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh Perusahaan Kawasan Industri yang
telah memiliki izin usaha kawasan industri.
Menurut National Industrial Zoning Committee’s (USA) 1967, yang dimaksud
dengan kawasan industri adalah suatu kawasan industri di atas tanah yang cukup luas,
yang secara administratif dikontrol oleh seseorang atau sebuah lembaga yang cocok
untuk kegiatan industri, karena lokasinya, topografinya, zoning yang tepat, ketersediaan
semua infrastrukturnya (utilitas), dan kemudahan aksesibilitas transportasi.
Menurut Industrial Development Handbook dari ULI (The Urban Land
Institute), Washington DC (1975), kawasan industri adalah suatu daerah atau kawasan
yang biasanya didominasi oleh aktivitas industri. Kawasan industri biasanya
mempunyai fasilitas kombinasi yang terdiri atas peralatan- peralatan pabrik, penelitian
dan laboratorium untuk pengembangan, bangunan perkantoran, bank, serta prasarana
lainnya seperti fasilitas sosial dan umum yang mencakup perkantoran, perumahan,
sekolah, tempat ibadah, ruang terbuka dan lainnya.
Serta menurut Marsudi Djojodipuro, kawasan industri merupakan sebidang
tanah seluas beberapa ratus hektar yang telah dibagi dalam kavling dengan luas yang
berbeda sesuai dengan keinginan yang diharapkan pengusaha. Daerah tersebut minimal
dilengkapi dengan jalan antar kavling, saluran pembuangan limbah dan gardu listrik
yang cukup besar untuk menampung kebutuhan pengusaha yang diharapkan akan
berlokasi di tempat tersebut.

3
Tujuan pembangunan kawasan industri secara tegas dapat disimak di dalam
Keppers Nomor 41 Tahun 1996 tentang kawasan industri pada pasal 2 yang menyatakan
pembangunan kawasn industri bertujuan untuk:
a. Mempercepat pertumbuhan industri di daerah
b. Memberikan kemudahan bagi kegiatan industri
c. Mendorong kegiatan industri untuk berlokasi di kawasan industri
d. Meningkatkan upaya pembangunan industri yang berwawasan lingkungan
Sedangkan, menurut Tim Koordinasi Kawasan Industri Departemen Perindustrian
RI, tujuan utama pembangunan dan pengusahaan kawasan industri adalah untuk
memberikan kemudahan bagi para investor sektor industri untuk memperoleh lahan
industri dalam melakukan pembangunan industri. Pembangunan kawasan industri
dimaksudkan sebagai sarana upaya pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang
lebih baik melalui penyediaan lokasi industri yang telah siap pakai yang didukung oleh
fasilitas dan prasarana yang lengkap dan berorientasi pada kemudahan untuk mengatasi
masalah pengelolaan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh limbah industri.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi
kawasan industri ditinjau dari segi karakteristik daerah secara garis besar dapat dibagi
atas 2 kategori, yaitu :
a. Bagi daerah kabupaten/kota yang tingkat pertumbuhan industrinya besar, maka
kawasan industri sebagai alat pengaturan tata ruang dan pengendalian
pencemaran.
b. Bagi daerah kabupaten/kota yang tingkat pertumbuhan industrinya rendah atau
relatif belum berkembang, maka kawasan industri berfungsi untuk menciptakan
iklim usaha yang kondusif dalam arti membantu investor untuk memperoleh
kavling siap bangun yang telah dilengkapi berbagai prasarana dan sarana
penunjang.

4
2.2 Tujuan Pengembangan Kawasan Industri
Pengembangan kawasan industri dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan
sektor industri lebih terarah, terpadu dan memberikan hasil guna yang lebih optimal
bagi daerah dimana kawasan industri berlokasi. Beberapa aspek penting yang menjadi
dasar konsep pengembangan kawasan industri antara lain adalah efisiensi, tata ruang
dan lingkungan hidup.
Aspek efisiensi merupakan satu dasar pokok yang menjadi landasan
pengembangan kawasan industri. Melalui pembangunan kawasan industri maka bagi
investor pengguna kavling industri akan mendapatkan lokasi kegiatan industri yang
sudah baik dimana terdapat beberapa keuntungan seperti bantuan proses perijinan,
ketersediaan infrastruktur yang lengkap, keamanan dan kepastian tempat usaha yang
sesuai dengan Rencana Tata Ruang Daerah. Sedangkan dari sisi pemerintah daerah,
dengan konsep pengembangan kawasan industri, berbagai jaringan infrastruktur yang
disediakan ke kawasan industri akan menjadi lebih efisien karena dalam perencanaan
infrastruktur kapasitasnya sudah disesuaikan dengan kegiatan industri yang berada di
kawasan industri. Bilamana ada jaminan permintaan penyediaan infrastruktur yang
pasti, jelas akan meyakinkan bagi penyedia infrastruktur membangun dan
menyediakannya.
Dari aspek tata ruang, dengan adanya kawasan industri maka masalah-masalah
konflik penggunaan lahan akan dapat dihindari. Demikian pula, bilamana kegiatan
industri telah dapat diarahkan pada lokasi peruntukannya, maka akan lebih mudah bagi
penataan ruang daerah, khususnya pada daerah sekitar lokasi kawasan industri.
Dari aspek lingkungan hidup, konsep pengembangan kawasan industri jelas
mendukung peningkatan kualitas lingkungan dan daerah secara menyeluruh. Dengan
dikelompokkan kegiatan industri pada satu lokasi pengelolaan maka akan lebih mudah
menyediakan fasilitas pengolahan limbah dan juga pengendalian limbahnya. Sudah
menjadi kenyataan bahwa pertumbuhan industri secara individual memberikan
pengaruh besar terhadap kelestarian lingkungan karena tidak mudah untuk melakukan
pengendalian pencemaran yang dilakukan oleh industri-industri yang tumbuh secara
individu.

5
2.3 Dampak Kawasan Industri
Kawasan industri yang ada pasti akan menimbulkan beberapa dampak, baik itu
dampak positif maupun negatif. Namun apabila mendengar kata dampak kawasan
industri pasti akan dikaitkan dengan pencemaran lingkungan akibat limbah yang
dihasilkan oleh pabrik. Padahal industri juga memberikan dampak positif. Salah satunya
yaitu dampak ekonomi. Dampak ekonomi oleh lokasi industri di suatu tempat dapat
dilihat dalam bentuk peningkatan produksi, pendapatan dan pengurangan
pengangguran. Pengaruh langsung dampak ini pada umumnya dirasakan oleh
masyarakat di sekitar lokasi industri tersebut yang kemudian meluas ke daerah dan
bahkan mungkin ke tingkat nasional.
Di sisi lain, sering kali kita mendengar pendapat bahwa industri itu sendiri
mempunyai peranan sebagai sektor pemimpin (leading sector). Dalam konteks ini
peranan sentral sektor pemimpin dalam kaitannya dengan keberhasilan sebuah
pembangunan adalah dengan adanya pembangunan industri, maka diharapkan dapat
memacu dan mendorong pembangunan sektor-sektor lainnya, misalkan saja sektor
pertanian dan sektor jasa. Pertumbuhan industri yang cukup pesat akan merangsang
pertumbuhan sektor pertanian guna menyediakan bahan-bahan baku bagi kegiatan
industri. Sektor jasa pun turut berkembang dengan adanya industrialisasi tersebut yang
nanti akan mendukung lajunya pertumbuhan industri.
Adapun dampak positif atau keuntungan yang dapat diambil dengan adanya
pembangunan industri antara lain:
a. Menambah penghasilan penduduk, yang akan meningkatkan kemakmuran.
b. Menghasilkan aneka barang yang diperlukan masyarakat banyak.
c. Memperbesar kegunaan bahan mentah. Jadi semakin banyak bahan mentah yang
diolah dalam perindustrian sendiri, semakin besar pula manfaat yang diperoleh.
d. Memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.
e. Mengurangi ketergantungan Indonesia pada pihak luar negeri.
f. Industri perkebunan dapat memberi hasil tambahan bagi para petani.
g. Merangsang masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan industri.
h. Memperluas kegiatan ekonomi manusia, sehingga tidak semta-semata tergantung
pada lingkungan alam.

6
Adapun beberapa dampak negatif pembangunan industri antara lain:
a. Lahan pertanian menjadi semakin berkurang jumlahnya.
b. Tanah permukaan (top soil) yang merupakan bagian yang subur menjadi hilang.
c. Cara hidup masyarakat berubah.
d. Lingkungan tercemar.

2.4 Konsep Pembangunan Industri Berwawasan Lingkungan


Pengertian pembangunan industri berwawasan lingkungan berinduk dari
pengertian dari pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development), yang oleh
The World Commision on Environment and Development sering dirumuskan sebagai
proses pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan generasi masa sekarang tanpa
mengesampingkan atau mengorbankan kemampuan generasi-generasi mendatang dalam
memenuhi kebutuhannya.
Berdasarkan pengertian tersebut UNIDO mengusulkan definisi pembangunan
industri yang berwawasan lingkungan adalah Ecologically sound and Sustainable
Industrial Development (ESSID) : “those patterns of industrialization that enchace
economic and social benefits for present and future generation without impairing basic
ecological process”.
Berdasarkan definisi ESSID tersebut, maka pembangunan industri harus
memenuhi kriteria :
a. Dapat melindungi biosfir. Ini menyangkut pemeliharaan kualitas lingkungan
hidup untuk menjamin kehidupan yang sehat dan nyaman, terutama cuaca,
udara, daya dukung system sumber daya alam (hutan, tanah pertanian dan
perikanan), serta pemeliharaan daya serap maupun daya assimilasi system
lingkungan udara, air dan tanah terhadap pencemaran emisi maupun limbah.
b. Harus mampu mendayagunakan seefisien mungkin modal buatan dan modal
alami (man-made and natural capital). Penerapan prinsip ini dalam kegiatan
industri lazim dijabarkan dalam penggunaan teknologi yang efisien, yaitu yang
minimum dalam pemakaian input (baku mutu, energi, dan sebagainya) per
satuan output, atau maksimalisasi output per satuan input.

7
c. Harus menerapkan prinsip adil atau pemerataan, yang dapat mencakup
pengertian :
 Keadilan dalam memikul beban maupun menikmati manfaatnya.
 Keadilan dalam menikmati kesejahteraan dari hasil pembangunan antara
negara-negara industri maju yang telah banyak mengambil manfaat dari
eksploitasi sumber daya alam di bumi dan telah banyak membebani
lingkungan biosfir, dibandingkan dengan negara-negara berkembang.
 Keadilan antar generasi umat manusia dan mahluk hidup lain dalam
memanfaatkan sumber daya alam.
Berbagai hal tersebut di atas mengandung makna upaya yang terus menerus
dilakukan guna memelihara kelestarian fungsi dan keseimbangan ekologi agar kegiatan
pembangunan dapat berkelanjutan tanpa menimbulkan gangguan, korban, kerugian dan
kerusakan terhadap lingkungan hayati dan non hayati, utamanya sebagai akibat dari
pencemaran.
Dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan tersebut
terdapat berbagai langkah-langkah kebijaksanaan yang dapat ditempuh yang antara lain
berupa :
a. Pengembangan teori-teori tata ruang dan pengaturan lokasi industri melalui
pengembangan kawasan industri.
b. Memperkenalkan prinsip-prinsip teknologi yang ramah lingkungan dalam arti
seefisien mungkin penggunaan energi dan seminimal mungkin menghasilkan
limbah.
c. Melakukan penelitian aspek-aspek lingkungan baik melalui mekanisme
AMDAL, BML/NAB serta monitoring pelaksanaanya.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kawasan Industri adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan industri yang
dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola
oleh Perusahaan Kawasan Industri yang telah memiliki izin usaha kawasan industri.
Pembangunan kawasan industri dimaksudkan sebagai sarana upaya pemerintah untuk
menciptakan iklim investasi yang lebih baik, mempercepat pertumbuhan industri di
daerah, memberikan kemudahan bagi kegiatan industri, mendorong kegiatan industri
untuk berlokasi di kawasan industri, dan meningkatkan upaya pembangunan industri
yang berwawasan lingkungan yang didukung oleh fasilitas dan prasarana yang lengkap
dan berorientasi pada kemudahan untuk mengatasi masalah pengelolaan dampak
lingkungan yang ditimbulkan oleh limbah industri.
Pengembangan kawasan industri bertujuan untuk mendorong pertumbuhan
sektor industri lebih terarah, terpadu dan memberikan hasil guna yang lebih optimal
bagi daerah dimana kawasan industri berlokasi. Beberapa aspek penting yang menjadi
dasar konsep pengembangan kawasan industri antara lain adalah efisiensi, tata ruang
dan lingkungan hidup.
Pembangunan kawasan industri yang ada menimbulkan dampak positif dan negatif.
Dampak positif yang ditimbulkan antara lain adalah memenuhi kebutuhan masyarakat,
memperbesar kegunaan bahan mentah, memperluas lapangan pekerjaan, mengurangi
ketergantungan Indonesia pada pihak luar negeri, dan merangsang masyarakat untuk
meningkatkan pengetahuan industri. Sedangkan dampak negatif yang dapat ditimbulkan
akibat pembangunan industri antara lain adalah berkurangnya lahan pertanian ataupun
lahan terbuka hijau, tanah permukaan (top soil) yang merupakan bagian yang subur
menjadi hilang, cara hidup masyarakat berubah, serta lingkungan tercemar apabila
limbah tidak diolah dengan baik.
Pembangunan industri berwawasan lingkungan berinduk dari pengertian dari
pembangunan yang berkelanjutan yang sering dirumuskan sebagai proses pembangunan
yang dapat memenuhi kebutuhan generasi masa sekarang tanpa mengesampingkan atau

9
mengorbankan kemampuan generasi-generasi mendatang dalam memenuhi
kebutuhannya dengan cara pengembangan teori-teori tata ruang dan pengaturan lokasi
industri melalui pengembangan kawasan industri, memperkenalkan prinsip-prinsip
teknologi yang ramah lingkungan dalam arti seefisien mungkin penggunaan energi dan
seminimal mungkin menghasilkan limbah, dan melakukan penelitian aspek-aspek
lingkungan baik melalui mekanisme AMDAL, BML/NAB serta monitoring
pelaksanaanya.

3.2 Saran
Saran dari permasalahan yang telah dibahas adalah agar pemerintah bertindak
tegas apabila terdapat industri yang melanggar hukum seperti membuang limbah secara
sembarangan tanpa terlebih dulu dilakukan pengolahan dan juga industri yang masih
berada pada wilayah yang tidak semestinya agar tidak merugikan masyarakat dan
lingkungan sekitar serta sebagai bentuk supremasi hukum. Selain itu pemerintah juga
harus terus memberikan pencerdasan baik kepada masyarakat maupun pelaku industri
mengenai pentingnya pengembangan industri yang berwawasan lingkungan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Akromi, Lanta Kautsar. Pengertian Kawasan Industri Makalah, tersedia di:


https://id.scribd.com/document/326691201/Pengertian-Kawasan-Industri-Makalah,
diakses tanggal 15 Juni 2019
Djojodipuro, Marsudi. 1992. Teori Lokasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
http://marno.lecture.ub.ac.id/files/2013/06/KONSEP-KAWASAN-INDUSTRI-
BERWAWASAN-LINGKUNGAN.docx, diakses tanggal 15 Juni 2019
Kodrat, Kimberly Febrina. 2011. Analisis Sistem Pengembangan Kawasan
Industri Terpadu Berwawasan Lingkungan. Jurnal Manusia dan Lingkungan. 18(2):
146-158, tersedia di: http://pslh.ugm.ac.id/id/wp-content/uploads/18-2.8-LOW.pdf,
diakses tanggal 15 Juni 2019
http://www.definisi-pengertian.com/2015/05/tujuan-pembangunan-kawasan-
industri.html, diakses tanggal 15 Juni 2019
https://www.sobatgeo.me/2016/12/dampak-positif-dan-negatif-
pembangunan.html, diakses tanggal 15 Juni 2019
Mulyati, Lastri. 2015. Dampak Keberadaan Kawasan Industri Terhadap
Lingkungan Di Kecamatan Katapangkabupaten Bandung. Bandung : Universitas
Pendidikan Indonesia

11

Anda mungkin juga menyukai