Untuk mendapatkan nilai δo, maka digunakan Table 5. Hasil memotonkan nilai 1/Jb dengan
rumus : garis optimum line pada grafik Bp – δ.
Ketentuan untuk mengambil keputusan mana
δo =
propeller yang di pakai adalah :
4. Setelah mendapatkan nilai dari δo, maka 1. Diameter propeller yang dipilih harus kurang
langkah selanjutnya adalah mendapatkan nilai dari diameter maximum.
dari Do dengan persamaan : 2. Propeller yang dipilih mempunyai efisiensi
Do = yang bagus.
Untuk nilai Do dalam british unit (ft), maka Va Sehingga didapatkan kesimpulan, propeller yang
dalam (knot) dan N dalam rpm. dipilih adalah:
5. Besarnya Db tergantung dari jumlah propeller Type = B5 - 75
yang dipakai dan untuk Single-Screw Propeller Db = 1,97 meter
menggunakan rumus : P/Db = 0,95
Db = 0.95 x Do N.prop = 507,4 rpm
6. Untuk mendapatkan nilai δb, didapatkan
melalui persamaan : C. Engine Propeller Matching
1. Menghitung nilai β :
δb =
β=
Lalu didapatkan nilai 1/Jb memelalui
persamaan :
2. Grafik hubungan antara Kt & J
Kt = β x J²
1/Jb = δb x 0,009875
Analisa Kapal Pada Kondisi Pengejaran
A. Pemilihan motor penggerak utama
Langkah perhitungan yang dilakukan sama
dengan langkah perhitungan pada saat analisa kapal
pada kondisi patroli. Perbedaan hanya terdapat
pada nilai tahanan kapal, hal ini dikarenakan
kecepatan kapal yang berbeda.
Table 6. Diagram dan Tabel Kt & J Clean Hull. Dari perhitungan tersebut didapatkan data
spesifikasi main engine dan propeller yang sama,
3. Menggambar kurva open water test untuk tipe serta terdapat penambahan motor listrik sebagai
propeller yang dipilih sebagai berikut : penggerak waterjet untuk menunjang kebutuhan
daya pada kecepatan yang diinginkan.
» Spesifikasi Waterjet :
Merk = WARTSILA Waterjet
Size = 450
Tabel 9. Kurva Speed Power Prediction LengthxWidthxHigh = 3000 x 1100 x 1000 [mm]
Tabel 14. Kurva Speed Power Prediction.
Table 11. Hybrid Power & Speed. Penentuan Kebutuhan Listrik di Kapal