Kompetensi Dasar :
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiim,
Alhamdulillaahirobbil’aalamiin, atas kuasa Allah SWT modul ini berhasil
dibuat dengan salah satu tujuan supaya membantu peserta didik dalam
memahami materi pembelajaran secara mandiri.
Modul dengan judul “Gambar Teknik” ini merupakan bahan ajar yang
digunakan sebagai pelengkap proses belajar mengajar produktif peserta
didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian Teknik
Instalasi Tenaga Listrik, Program Studi Keahlian Teknik Ketenagalistrikan.
Modul ini memuat materi kompetensi dasar (KD) 3.3 Membedakan garis-garis
gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi garis juga KD 4.3.
Menggambar garis-garis gambar teknik sesuai bentuk dan fungsi garis yang
dibagi menjadi tiga materi belajar yakni Standarisasi Garis Gambar, Jenis-
jenis Garis dan penggunaannya, serta Ukuran Garis gambar.
Disusun oleh:
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Keterangan:
3.1. Menerapkan peralatan dan kelengkapan gambar teknik
4.1. Menggunakan alat dan kelengkapan gambar teknik
3.2. Menerapkan konsep dan aturan gambar teknik
4.2. Menggunakan konsep dan aturan gambar teknik
3.3. Membedakan garis-garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi garis
4.3. Menggambar garis-garis gambar teknik sesuai bentuk dan fungsi garis
3.4. Menerapkan simbol huruf, simbol angka dan etiket gambar teknik
4.4. Menggambar simbol huruf, simbol angka dan etiket gambar teknik
3.5. Menerapkan gambar rangkaian kontrol listrik
4.5. Menggambar rangkaian control listrik
3.6. Menerapkan gambar rangkaian elektronika
4.6. Menggambar rangkaian elektronika
3.7. Menganalsis gambar layout PCB rangkaian elektronika
4.7. Merancang gambar layout PCB rangkaian elektronika
3.8. Menentukan jenis software aplikasi untuk gambar rangkaian kontrol listrik
dan rangkaian elektronika
4.8. Menggunakan jenis-jenis software aplikasi untuk gamba rangkaian kontrol
listrik dan rangkaian elektronika
3.9. Menganalisis gambar rangkaian kontrol listrik dan rangkaian elektronika
dengan software aplikasi
4.9. Merancang gambar rangkaian kontrol listrik dan rangkaian elektronika
dengan software aplikasi
PERISTILAHAN/GLOSSARIUM
Bahasa Teknik (bahasa untuk sarjana teknik) adalah alat untuk menyatakan ide
seorang sarjana teknik yang berupa gambar.
CAD (Computer Aided Design) adalah pembuatan gambar atau desain teknik
dengan komputer.
Interpretasi Gambar Teknik adalah tafsiran atau terjemahan dari suatu gambar
teknik agar gambar tersebut dapat dibaca, dipasang, dioperasikan atau
dikomunikasikan oleh pihak-pihak tertentu.
JIS adalah kependekan dari Japan International Standart, yaitu standart Jepang
yang digunakan dinegaranya dan kelompoknya.
Skala adalah perbandingan ukuran linear pada gambar terhadap ukuran linear
dari benda sebenarnya.
Simbol adalah lambang yang mewakili nilai-nilai tertentu, dalam dunia teknik
symbol diartikan sebagai lambang yang mewakili suatu komponen.
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Pengalaman belajar yang diharapkan dari modul ini adalah penguasaan
keterampilan yang sangat diperlukan untuk menunjang pemenuhan
kompetensi seseorang dalam hal menggambar teknik pada
kompetensi keahlian instalasi gambar teknik. Dengan ruang lingkup
pembelajaran tentang pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
yang berkaitan dengan Garis-Garis Gambar Teknik. Modul ini berisi satu
kegiatan belajar yang mencakup penjabaran materi pada KD 3.3
Membedakan garis-garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan
fungsi garis
4.3. Menggambar garis-garis gambar teknik sesuai bentuk dan fungsi
garis.
B. PRASYARAT
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini adalah
pengetahuan dan keterampilan tentang alat-alat gambar dan
penggunaannya serta aturan-aturan gambar.
2. Materi Pembelajaran
a) Standarisasi Garis Gambar
Lembar garis ialah 10 % tinggi tulisan. Bila anda menggambar dengan
tinta cina atau komputer, lebar garis ini dapat diberikan sebelumnya,
misalnya: tinggi tulisan 5 mm, lebar garis 0,5 mm. Pada
penggambaran dengan pensil, lebar garis diperkirakan dari
penglihatan, sedangkan lebar atau tebal garis dengan tinta atau CAD
ditampilkan pada Tabel 1.1.
b) Jenis-jenis Garis
Jenis garis menurut tebalnya ada tiga macam, yaitu: garis tebal, garis
sedang dan garis tipis. Ketiga jenis tebal garis ini menurut standar
ISO memiliki perbandingan !: 0,7 ; 0,5. Tebal garis dipilih sesuai besar
kecilnya gambar, dan dipilih dari deretan tebal berikut: 0, 18; 0, 25; 0,
35; 0, 5; 0, 7; 1; 1 4; dan 2 mm. Karena kesukaran-kesukaran yang
ada pada cara reproduksi tertentu, tebal 0, 18 sebaiknya jangan
dipakai. Pada umumnya tebal garis adalah 0, 5 atau 0, 7. Jarak
minimum antara garis-garis (jarak antara garis tengah garis) sejajar
termasuk arsir, tidak boleh kurang dari tiga kali tebal garis yang paling
tebal dari gambar (Gambar 18). Dianjurkan agar ruang antara garis
tidak kurang dari 0, 7 mm.
a. Garis Gambar: Untuk membuat batas dari bentuk suatu benda dalam
gambar
b. Garis Bayangan: Berupa garis putus-putus dengan ketebalan garis 1/2 tebal
garis biasa. Garis ini digunakan untuk membuat batas sesuatu benda yang
tidak tampak langsung oleh mata.
c. Garis Hati: Berupa garis “ strip, titik, strip, titik “ dengan ketebalan garis 1/2
garis biasa. Garis ini misalnya digunakan untuk menunjukkan sumbu suatu
benda yang digambar.
d. Garis Ukuran: Berupa garis tipis dengan ketebalan 1/2 dari tebal garis biasa.
Garis ini digunakan untuk menunjukkan ukuran suatu benda atau ruang.
Garis ukuran terdiri dari garis petunjuk batas ukuran dan garis petunjuk
ukuran. Garis petunjuk batas ukuran dibuat terpisah dari garis batas benda,
dengan demikian maka tidak mengacaukan pembaca gambar. Sedang garis
petunjuk ukuran dibuat dengan ujung pangkalnya diberi anak tanda panah
tepat pada garis petunjuk batas ukuran.
e. Garis Potong: Garis ini berupa garis “strip,titik,titik,strip” dengan ketebalan
1/2 tebal garis biasa. Semua gambar teknik yang dikehendaki dengan
pemotongan, batas potongan harus digaris dengan garis potong ini.
Bila beberapa garis berpusat pada sebuah titik, garis-garisnya tidak digambar
berpotongan pada titik pusatnya, tetapi berhenti pada titik dimana jarak antara
garis kurang lebih sama dengan tiga kali tebal garisnya (Gambar 3)
Garis gores dan garis bertitik yang berpotongan, atau bertemu, harus
diperlihatkan dengan jelas titik pertemuannya atau titik perpotongannya, seperti
pada Gambar 4 di bawah ini.
d) Skala Gambar
Setiap jenis gambar mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Ada yang kecil dan
ada yang besar. Oleh karena itu sering kali tidak memungkinkan menggambar
suatu gambar dalam kertas gambar ukuran tertentu, dalam ukuran sebenarnya.
Untuk ini ukuran gambar harus diperkecil jika bendanya besar, dan harus
diperbesar jika bendanya terlalu kecil. Pengecilan atau pembesaran gambar
dilakukan dengan skala tertentu. Skala adalah perbandingan ukuran linear pada
gambar terhadap ukuran linear dari benda sebenarnya. Ada tiga macam skala
gambar, yaitu:
1. Skala pembesaran
Skala pembesaran digunakan jika gambarnya dibuat lebih besar dari pada benda
sebenarnya. Umpamanya jika bendanya kecil dan rumit seperti misalnya
rangkaian kontrol pada lampu jalan, maka harus menggunakan skala
GAMBAR TEKNIK LISTRIK Page 13
Garis-Garis Gambar Teknik 2019
5: 1 ; 2: 1
2. Skala penuh
3. Skala pengecilan
1: 2 1: 5 1: 10
1: 20 1: 50 1: 100
Bila dibuat pada skala besar, pada saat gambar diperkecil dianjurkan untuk
mengacu ke format DIN (Deutsche Industrie Norma/norma industri Jerman)
sehingga detail-detail akan tampak jelas.
a. Tingkat pengecilan
b. Tingkat pembesaran
Untuk pembesaran dari format DIN ke format DIN yang berikutnya yang lebih
besar, digunakan tingkat pembesaran 141,4%, misalnya dari DIN A4 menjadi
DIN A3. Pengecilan maupun pembesaran ini diatur secara otomatis pada mesin
fotokopi.
c. Lebar garis
Lebar garis dapat dipilih, sehingga pada pengecilan atau pembesaran, lebar
garis normal yang diinginkan dapat muncul. Lebar dalam satuan mm.
d. Tinggi tulisan
Tinggi tulisan juga dapat ditulis sedemikan rupa, sehingga bila dikecilkan atau
dibesarkan dapat disesuaikan dengan yang kita inginkan. Tinggi dalam satuan
mm.
B. Rangkuman
Penerapan standarisasi gambar teknik pada proses menggambar sangat
dianjurkan. Karena bila tidak, akan membingungkan pembaca gambar
maupun yang menggambar.
Jenis garis menurut tebalnya ada dua macam, yaitu garis tebal dan garis
tipis. Kedua jenis
garis ini mempunyai perbandingan 1 : 0,5. Pada mumumnya garis tipis
dipakai 0,25 atau 0,35 mm. Sementara garis tebal adalah 0,5 atau 0,7 mm.
C. Tugas
a. Gambarlah pada kertas gambar ukuran A3 tentang macam-macam garis
menurut ISO yang memuat standar penggambaran garis dengan
menggunakan mal huruf dan penggaris serta menggunakan Pencil Gambar!
d. Dengan hasil gambar yang anda buat pada soal No 3, lengkapilah garis-
garisnya dengan ketentuan yang tertera pada gambar soal No. 4.
A. Tes Formatif
D. Tes Formatif
Petunjuk: Jawablah pertanyaan pilihan ganda berikut dengan memberi tanda
silang pada salah satu option jawaban yang menurut anda paling benar!
1. Perbandingan ukuran linier pada gambar terhadap ukuran linier dari unsur
yang sama atau dari benda pengecilan atau perbesaran gambar merupakan
pengertian dari….
a. Skala gambar
b. Skala penuh
c. Skala bebas
d. Skala pembesaran
e. Skala pengecilan
2. Apabila gambarnya dibuat lebih besar dari benda sebenarnya maka gambar
tersebut menggunakan….
a. Skala gambar
b. Skala penuh
c. Skala bebas
d. Skala pembesaran
e. Skala pengecilan
3. Skala apakah yang tepat digunakan apabila anda membuat gambar kerja
suatu benda
yang memiliki ukuran dimensi 500 X 356 X 210 mm pada kertas A4?
a. Skala gambar
b. Skala penuh
c. Skala bebas
d. Skala pembesaran
e. Skala pengecilan
c. 22,5 X 15 X 12 cm
d. 15 X 10 X 8 cm
e. 12 X 8 X 6 cm
5. Manakah di bawah ini yang disebut garis bergores ganda?
7. Bila anda akan menggambar Garis sumbu, lingkaran jarak atau garis simetri,
garis manakah yang akan anda gunakan?
8. Jenis garis menurut tebalnya ada dua macam, yaitu garis tebal dan garis
tipis. Berapakah perbandingan kedua jenis garis tersebut?
a. 1 : 2
b. 1 : 1
c. 1 : 0,7
d. 1 : 0,5
e. 1 : 0,35
9. Skala yang digunakan jika gambar yang dibuat sama dengan ukuran yang
sebenarnya merupakan….
a. Skala sama
b. Skala pembesaran
c. Skala pengecilan
d. Skala utuh
e. Skala penuh
10. Garis yang berfungsi untuk menandai daerah tersembunyi yang ingin
ditampilkan yaitu.…
a. Garis arsiran
b. Garis potongan
c. Garis gambar
d. Garis sumbu
e. Garis vertikal
F. UMPAN BALIK
Sebagai umpan balik bagi peserta dalam mengevaluasi diri dapat dilakukan
dengan membandingkan jawaban peserta didik dengan jawaban yang dibuat
oleh guru. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
kompetensi dalam tiap kegiatan belajar pada modul ini.
Jika Anda mencapai tingkat penguasaan 75 ke atas pada Skor Tugas dan
Tes formatif, maka Anda dapat meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya.
Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 75, Anda harus
mengulangi kegiatan belajar ini.
BAB III
PENUTUP
Apabila hasil nilai mengerjakan evaluasi anda tidak memenuhi kriteria ketuntasan
minimal yang diharapkan atau kurang dari 75 anda harus mempelajari modul ini
kembali.
Sebaliknya jika hasil evaluasi anda memenuhi nalai kelulusan yaitu lebih dari 75
dan anda puas dengan modul ini maka anda berhak melanjutkan pada kegiatan
belajar yang berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA