PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kemudian akan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
dalam 12 minggu, trimester kedua (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester
ketiga (minggu ke-28 hingga ke-40). Selama kehamilan ibu hamil dianjurkan
kehamilan ektopik, penyakit trofoblas, penyakit dan kelainan plasenta dan tali
pusat, air ketuban dan kelainannya, serta kehamilan ganda (Mochtar, 1998).
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Kematian ibu adalah
kematian seorang wanita yang terjadi saat hamil, bersalin, atau nifas yang
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti PKL diharapkan mahasiswa mampu
mengidentifikasikan, memprioritaskan, merencanakan,
mengimplementasikan, mengevaluasi asuhan kebidanan komunitas
dengan pendekatan edukatif pada individu dan keluarga dalam rangka
mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data dan mengidentifikasi permasalahan
kesehatan dan kebidanan komunitas terkini melalui survey dan
interview.
b. Melakukan pengolahan dan analisis data sebagai dasar untuk
mendiagnosis kebidanan komunitas dengan menggunakan pendekatan.
c. Melakukan teknik prioritas masalah kebidanan komunitas.
d. Melakukan rencana tindakan asuhan kebidanan komunitas.
e. Melaksanakan rencana tindakan asuhan kebidanan komunitas.
f. Melakukan evaluasi terhadap asuhan kebidanan komunitas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masayarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan
(Setiadi,2008).
Keluarga adalah dua atau tiga individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka
hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di
dalam peranannya masing-masing, menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Bailon dan ( Maglaya, 1989 dalam Setiadi,2008).
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional dan social diri tiap anggota keluarga (Duval dan
logan, 1986 dalam Setiadi,2008).
Dari tiga difinisi diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
keluarga adalah :
a. Unit terkecil dari masyarakat.
b. Terdiri atas dua orang atau lebih.
c. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah.
d. Hidup dalam satu rumah tangga.
e. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga.
f. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga.
g. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing.
h. Menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan.
2. Tipe Keluarga
Dalam (Sri Setyowati, 2007) tipe keluarga dibagi menjadi dua
macam yaitu :
a. Tipe Keluarga Tradisional
1) Keluarga Inti ( Nuclear Family ), adalah keluarga yang terdiri dari
ayah, ibu dan anak-anak.
2) Keluarga Besar ( Exstended Family ), adalah keluarga inti di
tambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara
sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
3) Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami
dan istri tanpa anak.
4) “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu
orang tua (ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini
dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian.
5) “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri
seorang dewasa (misalnya seorang yang telah dewasa kemudian
tinggal kost untuk bekerja atau kuliah).
3. Struktur Keluarga
Dalam (Setiadi,2008), struktur keluarga terdiri dari bermacam-
macam, diantarannya adalah :
a. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi di mana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama
keluarga sedarah istri.
d. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama
keluarga sedarah suami.
e. Keluarga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembina keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
4. Fungsi Keluarga
Dalam (Setiadi,2008) fungsi keluarga adalah beberapa fungsi
yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :
a. Fungsi Biologis
1) Untuk meneruskan keturunan.
2) Memelihara dan membesarkan anak.
3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi Psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
4) Memberikan identitas keluarga.
c. Fungsi sosialisasi
1) Membina sosial pada anak.
2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.
3) Menaruh nilai-nilai budaya keluarga.
d. Fungsi Ekonomi 1) Mencari
1) Mencari sumber – sumber penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di,
masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak,
jaminan hari tua dan sebagainya.
e. Fungsi pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,
ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat
dan minat yang dimiliki.
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
5. Peran Keluarga
Dalam (Setiadi, 2008), peranan keluarga menggambarkan
seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan
dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Berbagai peranan
yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
a. Peranan ayah : ayah sebagai suami dan istri dan anak-anak,
berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan
pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota
dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkunmgan.
b. Peranan ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu
mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai
pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai
salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga
ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarga.
c. Peranan anak : anak- anak melaksanakan peranan psiko-sosial
sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental,
sosial dan spriritual.
6. Prinsip-Prinsip Perawatan Keluarga
Dalam (Setiadi,2008), ada beberapa prinsip penting yang perlu
diperhatikan dalam memberikan Asuhan Keperawatan keluarga
adalah : a. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan
kesehatan.
b. Dalam memberikan Asuhan Kebidanan Kesehatan, keluarga sehat
sebagai tujuan utama.
d. Asuhan kebidanan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai
e. Peningkatan kesehatan keluarga.
d. Dalam memberikan Asuhan Kebidanan keluarga, bidan
melibatkan peran aktif seluruh keluarga dalam merumuskan
masalah dan butuhan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatannya.
f. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan
preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
g. Dalam memberikan Asuhan Kebidanan kesehatan keluarga,
keluarga
memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk
kepentingan kesehatan keluarga.
h. Sasaran Asuhan Kebidanan kesehatan keluarga adalah keluarga
secara keseluruhan.
i. Pendekatan yang dipergunakan dalam memberikan Asuhan
Kebidanan kesehatan keluarga adalah pendekatan pemecahan
masalah dengan menggunakan proses keperawatan.
j. Kegiatan utama dalam memberikan Asuhan Keperawatan
kesehatan keluarga adalah penyuluhan kesehatan dan Asuhan
Keperawatan kesehatan dasar atau perawatan dirumah.
k. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi
7. Keluarga Kelompok Resiko Tinggi
Dalam (Setiadi,2008), melaksanakan asuhan keperawatan
kesehatan keluarga yang menjadi prioritas utama adalah keluarga
yang tergolong resiko tinggi dalam bidang kesehatan, meliputi :
a. Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan
masalah :
1) Tingkat sosial ekonomi yang rendah.
2) Keluarga kurang tahu atau tidak mampu mengatasi masalah \
kesehatan sendiri.
3) Keluarga dengan keturunan yang kurang baik atau keluarga
dengan penyakit keturunan.
b. Keluarga dalam anak menjadi resiko tinggi karena :
1) Lahir prematur (BBLR).
2) Berat badan sukar naik.
3) Lahir dengan cacat bawaan.
4) ASI Ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi.
5) Ibu menderita penyakit menular yang dapat mengancam bayi
dan anaknya.
c. Keluarga dengan Ibu dengan resiko tinggi kebidanan waktu hamil:
1) Umur Ibu (16 tahun/lebih dari 25 tahun).
2) Menderita kekurangan gizi (anemia).
3) Menderita hipertensi.
4) Primipara dan Multipara.
5) Riwayat persalinan atau komplikasi.
d. Keluarga mempunyai masalah hubungan antara anggota keluarga:
1) Anak yang tidak pernah dikehendaki pernah mencoba untuk
digugurkan.
2) Tidak ada kesesuaian pendapat antara anggota keluarga dan
sering timbul cekcok dan ketegangan.
3) Ada anggota keluarga yang sering sakit.
B. KEHAMILAN
1. Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum
kemudian akan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung
dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu (10 bulan/9 bulan) (Prawirohardjo,
2016).
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu
berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua (minggu ke-13 hingga ke-
27), dan trimester ketiga (minggu ke-28 hingga ke-40).Trimester ketiga
berlangsung selama 13 minggu, mulai dari minggu ke – 28 sampai
minggu ke- 40. Pada trimester ketiga, organ tubuh janin sudah terbentuk.
Hingga pada minggu ke – 40 pertumbuhan dan perkembangan utuh telah
dicapai (Manuaba, 2010:79).
2. Jadwal kunjungan
Kunjungan antenatal untuk pemantauan dan pengawasan
kesejahteraan ibu dan bayi minimal empat kali selama kehamilan dalam
1) Uterus
87).
2) Vagina
107).
4) Sistem urinaria
2009: 105).
5) Berat Badan
badan pada ibu hamil dibagi untuk bayi: 3–3,6 kg, plasenta: 0,7
7) Sistem pernafasan
8) Sistem pencernaan
e. Diagnosa Kehamilan
prematuritas.
serotinus.
(Nugroho, 2017)
berencana (KIE).
persalinan, nifas.
bayinya.
(6) Audit Maternal Perinatal (AMP).
(merah).
Obstetrik)
anak lagi.
≥ 4.
kandungan.
belum melahirkan).
1) Umum
masa kehamilan.
c) Menyarankan pada ibu untuk istirahat cukup selama
hamil.
tapi sering.
berkemih.
2) Program (10T)
kehamilan.
berencana).
sebelumnya).