Bab 4
PROFIL KOTA JAYAPURA
Gambar 4.1
Peta Orientasi Kota Jayapura terhadap Provinsi Papua
Tabel 4.1
Tabel Administratif Kota Jayapura
Pemerintah Kota Jayapura terdiri dari 5 distrik dengan 39 Kelurahan/kampung terdiri dari
25 kelurahan dan 14kampung. Distrik Abepura merupakan disktrik dengan jumlah Kelurahan dan
Kampung terbanyak dengan rincian 8 jumlah kelurahan dan 3 jumlah kampung.Sedangkan distrik
dengan jumlah kelurahan/kampung terkecil Distrik Heram dengan rincian 3 jumlah kelurahan dan 2
jumlah kampung.
Tabel 4.2.
Tabel Nama Kampung / Kelurahan dan Status Pemerintahan Wilayah Kota Jayapura Menurut Disktrik,
2012
Peta 4.2
Peta Administrasi Kota Jayapura
Topografi daerah Kota Jayapura cukup bervariasi, mulai dari daratan, yang landai sampai
berbukit-bukit/gunung, dimana terdapat ±60% daerah tidak layak huni (non budidaya) karena terdiri
dari daerah perbukitan yang terjal dengan kemiringan diatas 40%, rawa-rawa berstatus konservasi
atau hutan lindung. Kota Jayapura berada pada ketinggian 1 – 700 M di atas permukaan laut (dpl) dan
hanya ± 40% lahan yang layak huni (budidaya) dan hamparan itu sebagian besar di Distrik Muara Tami
yang merupakan wilayah perbatasan dengan Negara PNG.
Curah hujan rata-rata 1.500 - 2.500 mm/tahun dan jumlah hari hujan rata-rata bervariasi
antara 148 – 175 hari hujan/tahun. Iklim Kota Jayapura yang karena pengaruh letaknya, maka dapatlah
di kategorikan beriklim tropis, dengan suhu rata-rata 21°C - 31°C, musim Hujan dan Musim Kemarau
tidak teratur sebagai akibat pengaruh gerakan angina dari antar Benua Australia dan Asia serta lautan
Pasifik dan lautan Hindia. Kelembaban udara rata-rata bervariasi antara 77% - 82%.
Peta 4.3
Peta Topografi Kota Jayapura
hitam, koyo koso, koya barat, moso dan koya tengah; pasir dan batu (sirtu) tersebar di daerah pasir II,
waena, padang bulan dan yoka dengan luas keseluruhan ± 32.000 ha; bentonit terdapat di daerah
Nafri dengan luasan ± 1000 ha, tanah liat/batu lempung terdapat di daerah Nafri, Koya Timur, Koya
Barat, Koya Tengah, Holtekamp dan Koya Koso dengan luasan ± 28.000 ha; dan pasir besi terdapat di
daerah angkasa dan waena dengan luasan ± 12.000 ha. Bahan galian ini tersebar sesuai dengan kondisi
geologi (morfologi, stratigrafi dan struktur geologi) daerah Kota Jayapura. Eksploitasi bahan galian
golongan B dan C di Kota Jayapura telah dilakukan oleh perorangan maupun perusahaan berbadan
hokum, namun kontribusi terhadap pendapatan asli daerah Kota Jayapura dan pengelolaan lingkungan
tambang belum optimal.
Dengan jumlah usaha yang cukup banyak dan luas lahan yang dikelola cukup besar maka
kegiatan ini berpotensi menimbulkan dampak negatif seperti : kerusakan dan pencemaran lingkungan
sekitar daerah kegiatan, rusaknya daerah-daerah konservasi dan daerah tangkapan hujan, bencana
geologi seperti banjir, gerakan tanah/longsor dan erosi/sedimentasi dan menurunnya kualitas dan
muka air tanah sehingga menyebabkan berkurangnya debit air permukaan. Untuk meminimalisasi
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan tersebut, maka perlu disusun suatu system pengelolaan dan
pemanfaatan bahan galian yang berwawasan lingkungan.
Peta 4.4
Peta Geologi Kota Jayapura
Untuk menjaga keberlanjutan ketersediaan air tanah di wilayah Kota Jayapura, maka
perlu pengelolaan dan pemanfaatan alam secara optimal dan tidak menimbulkan dampak terhadap air
tanah itu sendiri.Sumber air tanah di Kota Jayapura ada yang termasuk tipe “uncounfined aquifer” atau
sumber air tanah dengan permukaan air tanah bebas. Air tanah pada sumber dangkal ini berasal dari
aii “meteoric”(air hujan) yang mengisi formasi aquifer bagian pangkal dan fan. Di samping itu juga
terhadap sumber air dalam dengan tipe “confined aquifer”.
Penggunaan air bersih di Kota Jayapura digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah
tangga (masak, minum, mandi, cuci, dll), untuk kebutuhan industri dan kebutuhan lain. Untuk
keperluan tersebut, masyarakat pada umumnya menggunakan air sumur, mata air, dan sumber dari
PDAM.Sedangkan untuk keperluan pengairan sawah digunakan sumber air yang berasal dari Ingar
ataupun limpahan air yang berasal dari mata air.Sistem pengelolaan dan pemanfaatan sumber air
perlu dibatasi guna menjaga kelestariannya.Upaya tersebut dapat dilakukan dengan menjaga serta
membatasi pembangunan pada kawasan-kawasan lindung.
Tabel 4.3
Sungai-sungai yang mengalir di Kota Jayapura
Kedalaman
No. Nama Sungai Panjang (m) Lebar (m)
(m)
1 Sungai APO 2,151 9 4,5
2 Sungai Anafree 3,763 20 5,6
3 Sungai Hanyaan 2,413 6,3 4
4 Sungai Entrop 1 0,935 8,5 3,5
5 Sungai Entrop 2 4,068 5,05 2,5
6 Sungai Entrop 3 1,706 2,5 2,5
7 Sungai Dok IX 2,512 4 2,5
8 Sungai Dok VII 1,733 8 4,5
9 Sungai Acai 2,245 12,5 4,5
10 Sungai Siborogonyi 11,619 12 4,5
11 Sungai Mati 2,358 3 2,5
12 Sungai Tami 45,5 43,5 6,5
13 Sungai Kojabu 13,008 35 8
14 Sungai Onabu 11,512 9,56 5,3
15 Sungai Hubari 6,935 15 45
16 Sungai Temani 11,566 9,56 5,421
Sumber: Pokja AMPL dan dinas terkait.
No. Nama Sungai Daerah yang dilintasi Ukuran (besaran) ruas sungai di
wilayah kabupaten/ Kota Jayapura
Panjang Lebar Kedalaman
(m) (m) (m)
1 Sungai Tami Distrik Muara Tami 45,5 43,5 6,5
2 Sungai Kamwolker/ Waena / Kab. Jayapura 13,008 35 8
Kojabu
3 Sungai Onabo Waena / Kab. Jayapura 11,512 9,56 5,3
4 Sungai Hubari Waena / Kab. Jayapura 6,935 15 45
5 Sungai Temani Waena / Kab. Jayapura 11,566 9,56 5,421
Sumber: Pokja AMPL dan dinas terkait.
Rata-rata Kelembaban Udara dan Kecepatan Angin pada Stasiun Dok II Kota Jayapura
Tabel 4.7
Rata-rata Curah Hujan dan Hari Hujan pada Stasiun Dok II Kota Jayapura
Peta 4.5
6. Kawasan permukiman
Tabel 4.8
Data Pemanfaatan Lahan
Kondisi thn
Pola Ruang 2008 (ha) 2012 (ha) 2017 (ha) 2022 (ha) 2027 (ha)
2007 (ha)
Kaw asan Budiday a
Perumahan 2.903.07 6.387.60 9.872.13 13.356.66 16.841.19 20.325.72
Perumahan 126.25 143.53 160.81 178.09 195.37 212.64
Kesehatan ; 25.00 34.40 43.80 53.20 62.60 72.00
Taman dan lapangan olahraga 90.00 96.39 102.78 109.17 115.56 121.95
Kantor pemerintahan 72.00 82.85 93.70 104.55 115.40 126.25
Perdagangan dan jasa 126.00 151.30 176.60 201.89 227.19 252.49
Pertanian, perkebunan dan peternakan 3.912.14 5.326.41 6.740.68 8.154.95 9.569.22 10.983.49
Pelabuhan laut 12.00 12.00 22.00 22.00 22.00 22.00
Terminal 6.50 6.50 20.00 20.00 20.00 20.00
Hutan produksi terbatas 23.608.17 19.568.27 15.528.37 11.488.47 7.448.57 3.408.67
Pemakaman 15.00 15.00 15.00 20.00 20.00 20.00
Jumlah 30.896.13 31.824.25 32.775.87 33.708.98 34.637.10 35.565.21
Kaw asan Lindung
Hutan lindung pegunungan djar 2246 2246 2246 2246 2246 2246
Hutan lindung abepura 561.2 561.2 561.2 561.2 561.2 561.2
Cagar alam pegunungan cy cloop 6431.78 6431.78 6431.78 6431.78 6431.78 6431.78
Taman w isata teluk y otefa 1650 1650 1650 1650 1650 1650
Arahan hutan lindung dan sepadan sungai/pantai 8217.72 8217.72 8217.72 8217.72 8217.72 8217.72
Lahan cadangan 43.997.17 43.069.05 42.117.43 41.184.32 40.256.20 39.328.09
Jumlah 63103.87 62175.752 61224.134 60291.016 59362.898 58434.79
Total 94000 94000 94000 94000 94000 94000
Sumber : Hasil Analisis, 2007
Peta 4.6
Peta Kesesuai Lahan Kota Jayapura
Peta 4.7
Peta Rawan Bencana Kota Jayapura
Peta 4.8
Peta Rawan Bencana Banjir Kota Jayapura
Peta 4.9
Peta Rawan Bencana Longsor Kota Jayapura
4.2 DEMOGRAFI
Bagian ini membahas tentang jumlah dan kepadatan penduduk, persebaran penduduk,
struktur kependudukan menurut kelompok umur, pendidikan, dan sosial budaya masyarakat.
Berdasarkan Data Kota Jayapura Dalam Angka Tahun 2011 Kota Jayapura Tahun 2011,
jumlah penduduk Kota Jayapura tahun 2010 adalah 256.705 jiwa dengan laju pertumbuhan 4,10%
per tahun yang tersebar pada 5 (lima) distrik yaitu Distrik Abepura, Distrik Jayapura Selatan, Distrik
Jayapura Utara, Distrik Muara Tami dan Distrik Heram.
Secara keseluruhan kepadatan penduduk jika dilihat dari penyebaran per- distrik, pada
tahun 2010 Distrik Abepura yang penduduknya paling banyak di Kota Jayapura yaitu sebanyak
73.157 jiwa. Sedangkan posisi ke dua Distrik Jayapura Selatan 66.937 jiwa, dan posisi ke tiga Distrik
Jayapura Utara sebanyak sebanyak 65.039 jiwa. Posisi ke empat adalah Distrik Heram dengan
jumlah penduduk 40.435 jiwa dan distrik yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah Distrik Muara
Tami dengan 11.137 jiwa.
Tabel 4.9
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Berdasarkan Distrik di Kota Jayapura
Pendataan demografi berbasis kampung tahun 2008 yang tujuan untuk mengetahui
penduduk Papua secara keseluruhan sekaligus jumlah penduduk yang etnis papua dan non papua
dengan menggunakan beberapa indikator yang terukur dan akurat, dari hasil pendataan tersebut
didapatkan hasil bahwa penduduk Papua secara keseluruhan berjumlah 106,568 jiwa, atau sekitar 43%
dan non Papua 134.992 jiwa atau 57 % dari jumlah penduduk Kota Jayapura 236.456 jiwa dengan laju
pertumbuhan 2,44%.
Tabel 4.10
Pertumbuhan,Kepadatan Penduduk dan Rerata Rumah
Tangga diKota Jayapura per Distrik Tahun 2008-2010
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, tampak adanya perkembangan perekonomian Kota
Jayapura yang ditunjukkan dengan peningkatan PDRB (ADhB dan ADhK). Untuk PDRB (ADhB) pada
tahun 2009, menjadi
5.62 trilyun rupiah lebih
yang mengalami rata-
rata perkembangan
selama 5 tahun sebesar
596.44 milyar rupiah
atau 50.66 %. Tetapi
bila dibandingkan dengan Tahun 2005, maka perkembangannya menjadi 2, 98 trilyun atau 224.07%.
Sementara itu, untuk PDRB (ADhK2000) mengalami rata-rata perkembangan selama 5 tahun terakhir
sebesar 177,76 milyar rupiah atau 15.10 %, di mana pada tahun 2009 dicapai PDRB (ADhK) sebesar
2,60 trilyun rupiah lebih dan pada tahun 2005 hanya sebesar 1,71 trilyun rupiah. Dibanding tahun
2005, maka perkembangannya pada tahun 2009 menjadi 888, 81 milyar rupiah lebih (75.50 %).
Tabel 4.11.
Perkembangan Perekonomian Makro Kota Jayapura, 2006-2010.
Tahun
Sat
2006 2007 2008 2009 2010
PDRB (ADH Berlaku) Rp 3,249,6 4,026,2 5,000, 5,620, 8,010,
Perkembangan % 58.36 07.22 476.33 211.29 377.38
Laju Pertumbuhan % 276.03 341.99 424.74 477.38 640.80
23.19 23.90 24.20 18.01 17.51
PDRB (Konstan) Rp 1,932,1 2,171,2 2,367, 2,602, 3,369,
Perkembangan % 47,38 51.17 599.32 292.20 972.58
Laju Pertumbuhan % 164.12 184.43 201.10 221.04 286.23
12.76 12.38 9.04 9.18 9.18
PDRB/perkapita Rp 15,202, 18,666, 20,617 2,3199 31,204
(ADhB) % 866.69 275.9 ,390.8 ,567.7 ,602,1
Perkembangan % 224.87 276.10 304.96 324.34 461.56
Laju Pertumbuhan 15.47 22.78 10.45 14.47 10.89
Laju Pertumbuhan
Produk Regional (ADh % 12.76 13.17 9.01 9.18 9.18
K 2000) % 4.99 4.66 4.13 3.37 4.73
Sektor Primer % 13.64 13.71 9.64 9.38 9.38
Sektor Sekunder % 13.69 14.24 9.44 9.86 9.86
Sektor Tersier
Investasi PMDN Rp 318,140 318,140 298,94 1.954. 2.499.
Investasi PMA Rp 63,280 63,200 0 929 210
Laju Investasi % 9.25 10.25 57,200 57,280 1,205,
13.90 - 008
-
Indeks Gini - 0.22 0.23 0,23 0,23
Konsumsi Pemerintah Rp 412,156 534,042 603,39 632,54 636,93
8 0 0
Sumber : BPS PDRB Kota Jayapura, 2011.
a. Pertumbuhan PDRB
Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 sebesar 7,93 persen, dimana sektor bangunan
merupakan sektor mengalami pertumbuhan paling tinggi yakni sebesar 19,99 persen, hal ini
disebabkan potensi Kota Jayapura sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan yang semakin
Tabel 4.12. Nilai Kontribusi Sektor Terhadap PDRB atas Harga Konstan Kota Jayapura Tahun meningkat menuntut
2007 – 2010 (Juta Rupiah)
SEKTOR 2007 2008 2009 2010
adanya peningkatan
Pertanian 184,146 193,795 203,038 219,044 pembangunan,
Pertmbangan Dan Penggalian 13,684 15,442 16,652 18,058
Industri Pengolahan 101,455 107,501 115,110 124,102 sedangkan sektor
Listrik Dan Air Minum 18,707 19,190 20,089 20,897
Bangunan 441,234 518,918 615,721 738,775
pengangkutan dan
Perdagangan, Hotel Dan Restoran 360,397 394,665 438,648 485,563 komunikasi
Pengangkutan Dan Komunikasi 401,691 458,597 525,115 606,791
Keuangan, sewa dan Jasa Perush. 242,087 281,118 466,044 332,724 mengalami pertum-
Jasa-Jasa 423,915 539,766 721,804 823,766
buhan 15,55 persen
Sumber: BPS PDRB Kota Jayapura, 2011
menempati urutan
kedua yang mengalami pertumbuhan terbesar. Perumbuhan negatif dialami sektor ke-uangan
persewaan dan jasa perusahaan sebesar -28,61 persen hal ini dikarenakan adanya penurunan nilai
tambahan pada subsektor bank sebesar 44,33 persen. Secara series selama kurun waktu 4 tahun yaitu
dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2010, sektor pengangkutan dan komunikasi mempunyai tren
yang cukup baik karena pertumbuhannya selalu meningkat walaupun tidak terlalu tinggi sementara
sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan pertumbuhannya sangat fluktuatif.Dengan
demikian, sektor bangunan dan pengangkutan, komunikasi sangat mendominasi struktur ekonomi
Kota Jayapura, disusul sektor jasa, perdagangan, hotel, dan restoran, serta sektor-sektor lainnya.
Sementara pertumbuhan ekonomi terhadap harga berlaku Kota Jayapura yang berasal
dari sektor bangunan 3,94 persen atau sebesar 1.897,785,195,19. Setelah itu yang kedua sektor jasa-
Tabel 4.13.Nilai dan Kontribusi Sektor Terhadap PDRB atas Harga Berlaku Kota Jayapura jasa 3,27 persen atau
Tahun 2007 – 2010 (juta rupiah)
SEKTOR 2007 2008 2009 2010 sebesar 1.710,540,90
Pertanian 263,835 286,304 310,907 341,400
Pertmbangan Dan Penggalian 23,358 28,182 32,336 37,523 selanjutnya adalah
Industri Pengolahan 173,874 195,444 220,810 251,620
Listrik Dan Air Minum 26,217 27,536 29,045 30,764 sektor Pengankutan dan
Bangunan 717,603 952,148 1,322,98 1,897,78
Perdagangan, Hotel Dan Restoran 804,624 995,804 1,209,69 1,452,31 komunikasi 2,62 persen,
Pengangkutan Dan Komunikasi 867,252 1,047,37 1,256,54 1,552,47
Keuangan, sewa dan Jasa Perush. 446,439 594,264 1,046,67 765,959 sedangkan sektor
Jasa-Jasa 692,488 998,359 1,387,47 1,710,54
Sumber: BPS PDRB Kota Jayapura, 2011 pertambangan dan
penggalian, sektor listrik
dan air minum serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan merupakan sektor dengan
sumbangan terkecil masing –masing sebesar 0,05 persen 0,03 persen dan -4,27 persen.
Nilai kontribusi dari masing – masing sektor tahun 2010 mengalami kenaikan dibanding
tahun 2009 hal ini dipengaruhi iklim perekonomian di Kota Jayapura cukup baik dan tingkat
produktifitas penduduk dalam menghasilkan barang dan jasa cukup tinggi dan berkualitas sasaran ini
perlu dicapai dalam pelaksanaan pembangunan agar kesejahtraan masyarakat meningkat,
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 dilihat dari PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 17,51
persen namun pertumbuhan itu tidak bisa dijadikan jaminan bahwa produktifitas penduduk tahun
2010 lebih besar dibandingkan tahun 2009 karena masih dipengaruhi oleh faktor inflasi.
Tabel 4.14.Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB atas Harga Berlaku(Hb) dan Harga Konstan (Hk)
Kota JayapuraTahun 2007 – 2010
SEKTOR 2007 2008 2009 2010
Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk
Pertanian 8,88 4,54 8,52 5,22 8,59 4,77 9,81 7,88
Pertmbangan Dan Penggalian 16,48 6,29 20,65 12,85 14,74 7,84 16,04 8,44
Industri Pengolahan 17,30 6,61 12,41 5,96 12,98 7,08 13,95 7,81
Listrik Dan Air Minum 6,20 4,55 5,03 2,58 5,48 4,69 5,92 4,02
Bangunan 23,77 15,91 32,68 17,61 38,95 18,65 43,45 19,99
Perdagangan, Hotel Dan Restoran 22,04 9,09 23,76 9,51 21,48 11,14 20,06 10,70
Pengangkutan Dan Komunikasi 27,90 13,54 20,77 14,17 19,97 14,50 21,16 15,55
Keuangan, sewa dan Jasa Perush. 64,03 48,28 33,11 16,12 76,13 65,78 -26,82 -28,61
Jasa-Jasa 10,79 4,44 44,17 32,05 38,98 28,95 23,82 14,13
Sumber: BPS PDRB Kota Jayapura, 2011
Secara makro kegiatan ekonomi suatu daerah secara umum dapat diketahui dari kemanpuan daerah
itu sendiri dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki untuk
menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan bagi kebutuhan hidup masyarakatnya, yang
diindikasikan dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku menggambarkan produksi rill
dan pekembangan Tabel 4.15.Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB atas Harga Berlaku(Hb) dan Harga
Konstan (Hk)Kota JayapuraTahun 2007 – 2010
harga/inflasi karena 2010 2010
SEKTOR
Hb Hk
dipengaruhi oleh Pertanian 9,81 7,88
Pertmbangan Dan Penggalian 16,04 8,44
perubahan jumlah Industri Pengolahan 13,95 7,81
Listrik Dan Air Minum 5,92 4,02
produksi dan perubahan Bangunan 43,45 19,99
Perdagangan, Hotel Dan Restoran 20,06 10,70
harga. Perekonomian Pengangkutan Dan Komunikasi 21,16 15,55
Keuangan, sewa dan Jasa Perusahaan -26,82 -28,61
Kota Jayapura Jasa-Jasa 23,82 14,13
Sumber: BPS PDRB Kota Jayapura, 2011
menunjukkan tren positif, sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 yang cukup berarti baik dari
PDRB atas dasar harga berlaku maupun PDRB atas dasar harga konstan, hal ini terlihat tabel 2.13
gambaran besarnya peranan masing-masing sektor ekonomi dalam menciptakan nilai tambah
sehingga mencerminkan dan kontribusi dalam perekonomian Kota Jayapura, sektor perekonomian
yang menjadi kontributor utama pada tahun 2010 adalah sektor bangunan yang manpu meningkatkan
pertumbuhannya walaupun kecil dengan kontribusi sebesar 43,45 di ikuti oleh sektor jasa-jasa
sebesar 23,82, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 21,16, dan sektor perdagangan, hotel,
dan restoran sebesar 20,06, sementara sektor – sektor lain kontribusinya masih relatif kecil terhadap
perekonomian Kota Jayapura.
Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 atas dasar harga berlaku sebesar 17,51 persen
dari setiap sektor mencerminkan tingkat produktivitas penduduk tahun 2010 lebih besar dibandingkan
tahun 2009, dalam menghasilkan barang dan jasa di suatu daerah pada suatu periode, untuk
mengetahui pertumbuhan secara rill, maka digunakan PDRB atas dasar harga konstan, secara berturut
– turut penyumbang terbesar ada pada sektor bangunan 43,45 harga berlaku, 19,99 dari harga
konstan, sementara kedua dan seterusnya sektor jasa-jasa, pengangkutan dan perdagangan,hotel dan
restoran 20,06 dan harga konstan 10,70.
Tabel 4.16.
Perkembangan Kontribusi Sektordalam PDRB atas Harga Berlaku(Hb) dan Harga Konstan (Hk)
Kota JayapuraTahun 2007 – 2010
SEKTOR 2007 2008 2009 2010
Pertanian 8,88 4,54 8,52 5,22 8,59 4,77 9,81 7,88
Pertmbangan Dan Penggalian 16,48 6,29 20,65 14,74 7,84 16,04 8,44
12,85
Industri Pengolahan 17,30 6,61 12,41 5,96 12,98 7,08 13,95 7,81
Listrik Dan Air Minum 6,20 4,55 5,03 2,58 5,48 4,69 5,92 4,02
Bangunan 23,77 15,91 32,68 17,61 38,95 18,65 43,45 19,99
Perdagangan, Hotel Dan 22,04 9,09 23,76 9,51 21,48 11,14 20,06 10,70
Restoran
Pengangkutan Dan Komunikasi 27,90 13,54 20,77 14,17 19,97 14,50 21,16 15,55
Keuangan, sewa dan Jasa 64,03 48,28 33,11 16,12 76,13 65,78 -26,82 -28,61
Perush.
Jasa-Jasa 10,79 4,44 44,17 32,05 38,98 28,95 23,82 14,13
Sumber : BPS PDRB Kota Jayapura, 2011
b. Laju Inflasi
Laju inflasi terjadi akibat adanya kenaikan harga barang dan jasa yang ditunjukkan
menurut uraian kelompok pengeluaran diantaranya bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok
dan tembakau, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, sandang, kesehatan, pendidikan, rekreasi
dan olah raga, transportasi dan komunikasi serta dan jasa keuangan. Tahun 2010 inflasi mencapai 4,48
lebih tinggi dari tahun 2009 dikarenakan Kenaikan ini ditunjukkan oleh perubahan indeks pada
kelompok tertentu.
Tabel 4.18
Ringkasan Realisasi APBD 4 tahun terakhir
Tabel 4.20
Ringkasan Anggaran Sanitasi dan Belanja Modal Sanitasi per penduduk 5 tahun terakhir.
Tabel 4.21
Data Mengenai Ruang Fiskal Kota Jayapura 5 Tahun Terakhir
Indeks Kemampuan Fiskal/Ruang Fiskal Daerah
Tahun
(IRFD)
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : www.djpk.depkeu.go.id
Tabel 4.22
Data Perekonomian umum daerah 4 tahun terakhir
No. Deskripsi 2006 2007 2008 2009 2010
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)
1 PDRB harga konstan (struktur
perekonomian) (milyar Rp.)
2 Pendapatan Perkapita Kota
Jayapura (Rp.)
3 Upah Minimum Regional Kota
jayapura (Rp.)
4 Inflasi (%)
5 Pertumbuhan Ekonomi (%)
Sumber : BPKAD Kota Jayapura
Struktur penduduk menurut agama berdasarkan data dari Profil Kota Jayapur 2012
menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Kota Jayapura adalah pemeluk agama Kristen Protestan,
yaitu berjumlah 120.170 orang. Pemeluk agama Islam menempati urutan kedua terbanyak yaitu
96.460 orang. Selanjutnya pada tempat ketiga, pemeluk agama Katolik dengan jumlah 45.561 orang.
Di tempat keempat, pemeluk agama Budha dengan jumlah 1.863 orang, pemeluk agama Hindu
menempati urutan terakhir dengan jumlah 1.586 orang.
Total Sarana ibadah yang ada di Kota Jayapura terdiri dari 270 bangunan gereja
Protestan, 146 bangunan masjid, 44 bangunan mushola, 13 bangunan gereja Katolik, 45 bangunan
kopel, 3 bangunan wihara dan 1 pura.
Berdasarkan data tahun 2012 pada Badan Pusat Statistik Kota Jayapura, pencari kerja
yang belum berpengalaman yang mendaftarkan diri di disnaker Kota Jayapura berjumlah 7.408 orang,
tidak tamat SD 526 orang, tamat SD 434 orang, tamat SMP 952 orang, tamat STLA 2.834 orang, tamat
Sarjana Muda 1.763 orang, tamat Sarjana (S1) 874 orang dan tamat Pasca Sarjana 25 orang. Hal ini
berpengaruh terhadap jumlah penduduk yang berada di garis kemiskinan.
Tabel 4.25
Persentase Rata-rata Pemilikan Lab. dan Perpustakaan sekolah, Tahun 2010
Kom Multi*) Perpust
MIPA IPS Bahasa
puter Media akaan
SD 0 0 0 0 0 0.65
SMP 15.63 2.63 22.5 10 3 0.80
SMU 36.46 4.17 33.33 66.6 3 0.79
7
SMK 22.92 0 41.67 100 3 100
Sumber : Dinas P dan P Kota Jayapura, 2011*) Banyaknya Unit Sekolah
Tabel 4.26
Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan Tahun 2011
No Distrik & Kelurahan Jumlah Keluarga Miskin
Tabel 4.27
Jumlah Rumah Per Kecamatan Tahun 2011
Luas Area Populasi (Orang)
No Distrik & Kelurahan
(Ha) L P KK Rumah
Distrik Abepura
1 Kota Baru 13.08 4.254 4.064 2.080 2.080
2 Vim 10.22 7.276 6.590 3.467 3.467
3 Wai Mhorock 5.80 5.310 4.281 2.398 2.398
4 Wahno 5.90 4.443 3.905 2.087 2.087
Distrik Jayapura Selatan
1 Entrop 2.70 8.594 7.603 4.049 4.049
2 Tobati 2.50 104 79 46 46
3 Hamadi 7.10 10.095 9.216 4.828 4.828
4 Ardipura 16.30 8.826 7.766 4.148 4.148
Gambar 4.10
Bagan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kota Jayapura
dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Jayapura