Bedah Saraf
Bedah Saraf
Bedah Saraf
BAB 1
PENDAHULUAN
penglihatan, hilang kesadaran (sekitar setengah dari pasien mengalami hal ini
(2)
pada saat onset perdarahan).
Pada pemeriksaan fisik dijumpai, Abnormalitas neurologi global atau
fokal pada lebih dari 25% pasien, sindrom kompresi nervus kranial, defisit
motorik akibat aneurisma Arteri cerebri media pada 15% pasien, kejang, tanda
oftalmologik, subhialoid retinal hemorrhage atau perdarahan retina yang lain,
papilledema.Sekitar 50% pasien memiliki peningkatan tekanan darah ringan
sampai sedang, tekanan darah dapat menjadi labil karena tekanan intrakranial
meninggi, demam biasanya tidak ada, namun dapat terjadi setelah hari keempat
setelah onset kejadian dan takikardi dapat timbul beberapa hari setelah perdarahan
terjadi. Penyebab perdarahan subaraknoid primer dapat diakibatkan oleh ruptur
dari proses patologis yaitu, saccular aneurysm, AVM, mycotic aneurismal rupture,
angioma, neoplasma, dan cortical thrombosis merupakan penyebab-penyebab
yang paling sering. Dua pertiga kasus PSA nontraumatik disebabkan ruptur
aneurisma saccular. Kelainan kongenital juga dapat menjadi penyebab terjadinya
(3)
PSA.
1.2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menguraikan teori-teori
mengenai Perdarahan Subaraknoid (PSA) dimulai dari pembahasan definisi,
etiologi, faktor risiko, patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan. Penyusunan
makalah ini sekaligus untuk memenuhi persyaratan kegiatan Program Profesi
Dokter (P3D) di Departemen Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
1.3. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan penulis
maupun pembaca khususnya peserta P3D untuk lebih memahami tentang berbagai
penyakit bedah saraf yang umum terjadi dan mampu melaksanakan diagnosis dan
pengobatan terhadap penyakit-penyakit tersebut sesuai dengan Standar
Kompetensi Dokter Indonesia
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Perdarahan subaraknoid adalah perdarahan tiba-tiba ke dalam rongga
diantara otak dan selaput otak (rongga subaraknoid). Perdarahan subarakhnoid
(4)
dimasukan ke dalam klasifikasi stroke hemoragik. Perdarahan subarakhnoid
adalah salah satu kedaruratan neurologis saat adanya darah pada rongga
subarakhnoid yang disebabkan oleh proses patologis yaitu pecahnya pembuluh
darah di ruang yang berada dibawah arakhnoid (subaraknoid). Perdarahan
subarakhnoid ditandai dengan adanya ekstravasasi darah ke rongga subarakhnoid
yaitu rongga antara lapisan dalam (piamater) dan lapisan tengah (arakhnoid
(5)
matter) yang merupakan bagian selaput yang membungkus otak (meninges).
(6)
2.2 Anatomi
Otak dibungkus oleh selubung mesodermal, meninges. Lapisan luarnya
adalah pachymeninx atau duramater dan lapisan dalamnya, leptomeninx, dibagi
menjadi arachnoidea dan piamater.
1. Duramater
Dura kranialis atau pachymeninx adalah suatu struktur fibrosa yang kuat
dengan suatu lapisan dalam (meningeal) dan lapisan luar (periostal). Kedua
lapisan dural yang melapisi otak umumnya bersatu, kecuali di tempat di tempat
dimana keduanya berpisah untuk menyediakan ruang bagi sinus venosus
(sebagian besar sinus venosus terletak di antara lapisan-lapisan dural), dan di
tempat dimana lapisan dalam membentuk sekat di antara bagian-bagian otak.
Duramater lapisan luar melekat pada permukaan dalam cranium dan juga
membentuk periosteum, dan mengirimkan perluasan pembuluh dan fibrosa ke
dalam tulang itu sendiri; lapisan dalam berlanjut menjadi dura spinalis.Septa
kuat yang berasal darinya membentang jauh ke dalam cavum cranii. Di antara
kedua hemispherium terdapat invaginasi yang disebut falx cerebri. Ia melekat
pada crista galli dan meluas ke crista frontalis ke belakang sampai ke
4
2. Arachnoidea
Membrana arachnoidea melekat erat pada permukaan dalam dura dan
hanya terpisah dengannya oleh suatu ruang potensial, yaitu spatium subdural. Ia
menutupi spatium subarachnoideum yang menjadi liquor cerebrospinalis, cavum
subarachnoidalis dan dihubungkan ke piamater oleh trabekulae dan septa-septa
yang membentuk suatu anyaman padat yang menjadi system rongga-rongga
yang saling berhubungan.
Dari arachnoidea menonjol ke luar tonjolan-tonjolan mirip jamur ke
dalam sinus-sinus venosus utama yaitu granulationes pacchioni
(granulationes/villi arachnoidea). Sebagian besar villi arachnoidea terdapat di
sekitar sinus sagitalis superior dalam lacunae lateralis. Diduga bahwa liquor
cerebrospinali memasuki circulus venosus melalui villi. Pada orang lanjut usia
villi tersebut menyusup ke dalam tulang (foveolae granulares) dan berinvaginasi
ke dalam vena diploe.
5