PENDAHULUAN
yang sudah habis masa hidupnya (Guyton, 2007). Bilirubin dalam darah
tidak larut dalam air, dan tidak dapat dieksresi dalam kandung empedu atau
berlangsung dalam tiga fase. Fase pertama yaitu ambilan oleh sel hati yang
1
2
kerusakan hepar antara lain obat dan dosis yang digunakan, nutrisi, usia,
alkohol, zat toksik, dan stress (Nurzali, 2013). Angka kerusakan hepar
sangat tinggi, baik kerusakan yang tetap maupun tidak tetap (Hikmah,
mencapai lebih dari 50% dari 2000 kasus gagal hati (Lucena, et al, 2008).
telah diterima secara luas di hampir seluruh Negara di dunia seperti Afrika,
Asia, dan Amerika Latin yang mengunakan obat herbal sebagai pelengkap
herbal memiliki kelebihan efek samping yang lebih rendah dibanding obat
radikal baru yang lebih kuat (Anindito, 2013). Penelitian yang dilakukan
oleh Sativa (2016) menyebutkan bahwa minyak atsiri daun sirsak dosis
1,5% dan 6% tidak dapat menurunkan kadar bilirubin indirect tikus wistan
penggunaannya (Firdaus, 2010) karena obat herbal merupakan salah satu zat
Selama ini, penelitian mengenai uji toksisitas minyak atsiri daun sirsak
belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, peneliti ingin menguji keamanan
tikus wistar jantan dan betina melalui pengukuran bilirubin total, bilirubin
bilirubin total, bilirubin direct, dan bilirubin indirect serum tikus wistar
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
Linn..)
minyak atsiri daun sirsak atau Annona muricata Linn. oleh masyarakat.