1
PENJELASAN TECHNOPRENEURSHIP
Istilah technopreneur itu sendiri adalah gabungan antara technology dan
entrepreneur. Kata entrepreneur memiliki makna seseorang yang pandai atau
berbakat dalam mengenali produk atau ide baru, memahami langkah-langkah
produksi, mampu menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, cermat dalam
memasarkannya, serta handal mengatur permodalan operasinya. Singkatnya,
seorang technopreneur adalah seorang entrepreneur yang menggunakan aspek
teknologi sebagai keunggulannya. Antara technopreneur dan entrepreneur
keduanya memiliki persamaan yaitu peduli profit. Namun seorang technopreneur
juga harus peduli teknologi. Bentuk keperduliannya itu bisa berupa
pengembangan ide-ide invensi yang ada menjadi solusi teknis teruji melalui riset-
riset. Percuma jika seorang mahasiswa hanya mendalami suatu ilmu pengetahuan
untuk mendapatkan nilai A saja. Mereka harus mengaplikasikan ilmu yang
mereka dapatkan dengan sebuah kontribusi nyata yang berguna bagi diri sendiri
dan orang lain.
2
Sedangkan bagi Perguruan Tinggi sebagai fasilitator adalah :
1. Menjadi bentuk tanggung jawab sosial sebagai lembaga pendidikan
untuk berkontribusi dalam mengatasi masalah pengangguran.
2. Menjadi bagian penting dalam upaya menjembatani gap kurikulum
pendidikan antara lembaga pendidikan dan industri pengguna.
3. Menjadi salah satu strategi efektif untuk meningkatkan mutu lulusan.
4. Menjadi wahana interaksi untuk komunitas Perguruan Tinggi yang terdiri
dari alumni, mahasiswa, dosen, dan karyawan dengan masyarakat umum.
3
kompetitif untuk mendapatkan lapangan pekerjaan dengan bekal IPTEK yang
mereka telah kuasai.
4
Selain karakteristik wirausaha, ada tipe wirausaha yang harus kita pahami,
diantaranya sebagai berikut :
1. Menjadi wirausahawan mandiri harus memiliki 3 syarat yang menjadi
modal utama, syarat tersebut adalah
Sumber daya internal, yang merupakan bagian dari pribadi calon
wirausahawan, Contoh : kepintaran, ketrampilan, kemampuan
menganalisa dan menghitung risiko
Sumber daya eksternal, Contoh : uang yang cukup untuk
membiayai modal usaha dan modal kerja
Faktor X, Contoh: kesempatan dan keberuntungan. Seorang calon
usahawan harus menghitung dengan seksama apakah ke-3
sumber daya ini ia miliki sebagai modal. Jika faktor-faktor itu
dimilikinya, maka ia akan merasa optimis dan keputusan untuk
membuat mimpi itu menjadi tunas-tunas kenyataan sebagai
wirausahawan mandiri boleh mulai dipertimbangkan.
Pilihan jenis mitra memiliki resiko tersendiri. Jenis mitra bisnis lainnya adalah
anggota keluarga, risiko yang dihadapi tidak banyak berbeda dengan teman dekat.
Namun, bukan berarti bermitra dengan mereka tidak dapat dilakukan. Satu hal
yang penting adalah memperhitungkan dan membicarakan semua risiko secara
terbuka sebelum kerjasama bisnis dimulai sehingga jika konflik tidak dapat
dihindarkan, maka sudah terbayang.
5
3. Menjual mimpi itu kepada wirausahawan lain (pemilik modal)
Kesepakatan mengenai bagaimana bentuk kerjasama bisa dilakukan antara si
pemilik modal dan penjual ide. Bisa saja pemilik modal yang memodali dan
penjual ide yang menjalankan usaha itu, bisa juga penjual ide hanya menjual
idenya dan tidak lagi terlibat dalam usaha itu. Jalan ini biasanya diambil sesudah
cara lainnya tidak lagi memungkinkan sedangkan ide yang kita miliki memang
sangat layak diperhitungkan.