Dosen Pembimbing
DISUSUN OLEH
183210303
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah tentang PROTEIN
meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai PROTEIN . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
dating, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah di susun ini dapa berguna bagi diri kami sendri maupun orang yang
membaca.nya. sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritikdan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................4
1.1.Latar Belakang...............................................................................4
1.2.Rumusan Masalah..........................................................................4
1.3.Tujuan Penulisan............................................................................4
1. Latar Belakang.
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer
asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein
berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam
fungsi struktural atau mekanis, misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
Protein terlibat dalam sistem imun sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon,
sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah
satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak
mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan
salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns
Jakob Berzelius pada tahun 1838.
2. Rumusan Masalah.
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Protein.
Protein merupakan salah satu biomolekul raksasa, selain polisakarida , lipid , dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama semua makhluk hidup. Pada manusia protein
menyumbang dari 20% berat total tubuh. Protein ibaratnya seperti sebuah mesin, mesin yang
menjaga dan menjalankan fungsi tubuh semua makhluk hidup, Tubuh manusia terdiri dari
sekitar 100 trilyun sel masing-masing sel memiliki fungsi yang spesifik. Setiap sel memiliki
ribuan protein berbeda, yang bersama-sama membuat sel melakukan tugasnya.
Sifat-sifat Protein
1. Sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang sangat besar.
2. Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penambahan asam atau basa.
3. Bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter. Pada titik isoelektriknya, protein
mengalami koagulasi sehingga dapat dipisahkan dari pelarutnya.
4. Dapat mengalami kerusakan (terdenaturasi) akibat pemanasan. Pada denaturasi, protein
mengalami kerusakan mulai dari struktur tersier sampai struktur primernya.
2.2.Fungsi Protein.
Hormon yang diproduksi di dalam tubuh seperti insulin, epinefrin dan tiroksin, pada dasarnya
adalah protein. Sebagai tambahan, setiap sel di dalam tubuh mengandung banyak sekali enzim
yang berbeda, dan semuanya adalah protein. Enzim ini mengkatalisis banyak sekali perubahan
biokimia yang esensial demi untuk kesehatan sel sel dan jaringan.Fungsi hemoglobin (pigmen di
dalam darah) yaitu untuk memberi warna merah pada darah dan mempunyai kapasitas untuk
membawa baik oksigen maupun karbon dioksida juga merupakan protein.
Demikian juga hampir semua senyawa yang tersangkut di dalam “clotting” darah adalah
protein. Penerima cahaya (photoreceptor) di dalam mata yang berfungsi untuk melihat, juga
mengandung protein. Fungsi Asam amino triptofan sebagai prekursor vitamin niasin dan untuk
serotin, suatu neurotransmitter yang berfungsi untuk membawa pesan pesan dari satu sel syaraf
ke sel lainnya.Selama defisiensi protein, sintesis senyawa senyawa yang vital bagi tubuh
nampaknya lebih diprioritaskan dibandingkan dengan penggunaan protein untuk tujuan lain yang
kurang penting.
Cairan di dalam tubuh terdapat dalam tiga kompartemen, yaitu di dalam sel (intraseluler), di
luar sel (ekstraseluler) atau diantara sel (interseluler), serta di dalam pembuluh darah
(intravaskuler). Tempat (kompartemen) cairan tersebut dipisahkan satu dari lainnya oleh
membran sel. Distribusi cairan diantara mereka harus dijaga keseimbangannya. Keseimbangan
tersebut dapat diperoleh dengan sistem pengontrolan yang kompleks yang menyangkut baik
protein maupun elektrolit.
Protein di dalam darah yang tidak dapat keluar dari aliran darah memberikan apa yang disebut
“oncotic pressurer“, yang menarik cairan dari kompartemen ekstra atau intraseluler kembali, ke
dalam aliran darah. Bila protein darah berkurang, tekanan “oncotic” protein yang menarik
kembali ke sirkulasi darah tidak sekuat tekanan osmotik yang menekannya keluar dari aliran
darah. Hal ini akan menyebabkan terjadinya akumulasi cairan di dalam jaringan yang
membuatnya menjadi lunak dan “spongy” dan nampak menggembung. Kondisi ini disebut
sebagai oedema (edema), dan dikenal juga sebagai tanda awal dari defisiensi protein.
Protein di dalam darah berfungsi sebagai buffer (penyangga), yaitu bahan yang dapat bereaksi
dengan baik dengan asam atau basa untuk menetralkannya. Hal ini merupakan fungsi yang
sangat penting karena sebagian besar dari jaringan tubuh tidak dapat berfungsi bila pH nya
berubah dari normal. Dengan cara bereaksi setiap kelebihan asam (alkali), fungsi protein di
dalam darah tersebut merupakan salah satu upaya tubuh agar tidak terjadi perubahan pH di dalam
darah.
Protein berperan penting di dalam transportasi zat gizi dari usus, menembus dinding usus
sampai ke darah; dari darah ke jaringan; dan menembus membran sel ke dalam sel. Sebagian
besar dari zat zat yang membawa zat gizi tertentu adalah protein. Protein pembawa (carrier) ini
bersifat spesifik terhadap zat gizi, contohnya retinol-binding protein (protein pengikat retinol),
yang hanya dapat membawa vitamin A; atau mereka dapat juga membawa beberapa zat gizi yang
berbeda, seperti mangan (Mn) dan besi (Fe) yang saling berkompetisi diangkut oleh transferrin;
atau dapat juga untuk membawa suatu grup lipid dan sejenisnya, seperti yang dilakukan oleh
lipoprotein. Jika terdapat kekurangan protein, hanya sedikit “carrier” disintesis, sehingga baik
absorpsi (penyerapan) maupun transportasi beberapa zat gizi akan terganggu.
Jumlah Kebutuhan protein harian individu tergantung pada beberapa faktor berikut :
1. Umur - kebutuhan anak yang sedang tumbuh itu tidak akan sama dengan orang dewasa
2. Jenis kelamin - laki-laki umumnya memerlukan lebih banyak protein dari pada wanita
terkecuali pada ibu hamil dan menyusui.
3. Berat badan - individu yang memiliki berat 80 kg akan membutuhkan lebih banyak
protein dibandingkan dengan seseorang yang memiliki berat 50 kg. Bahkan, studi terbaru
menunjukkan bahwa berat badan lebih penting daripada usia/ umur.
4. Jenis Pekerjaan - jumlah kebutuhan protein harian juga di pengaruhi oleh tenaga yang
dikeluarkan individu dalam beraktifitas.
5. Kesehatan - orang yang dalam masa penyembuhan setelah penyakit atau prosedur medis
mungkin membutuhkan lebih protein dari pada orang lain
The Institute of Medicine, bagian dari National Academy of Sciences, Amerika Serikat,
membuat rekomendasi Daftar kebutuhan protein harian sebagai berikut:
1. Sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah, yang mengarah pada kerentanan terhadap
infeksi dan penyakit
2. Masalah pertumbuhan tubuh terganggu.
3. Beresiko terjadinya keterbelakangan mental
4. Kwasiorkor atau yang disebut dengan Busung lapar.
5. Kerontokan rambut akibat kurang protein keratin di rambut.
6. Gangguan fungsi liver. Serta terjadi pembengkakan pada Perut dan Kaki.
7. Selain itu kekurangan protein juga bisa menyebabkan Anemia
8. Kekurangan protein secara terus menerus bisa menyebabkan marasmus dan berkibat
kematian. Itulah beberapa jenis penyakit yang bisa disebabkan oleh kekurangan
protein secara berkesinambungan. Terus dari mana saja sumber protein berasal?
Ada tiga kondisi utama yang merupakan akibat kekurangan protein khusus pada tubuh:
1. Kekurangan Protein C. Seseorang yang mengalami kondisi ini kebanyakan disebabkan oleh
penyakit keturunan yang mempengaruhi produksi antikoagulan alami tubuh. Hal ini
menyebabkan pembekuan darah yang abnormal (trombosis) khususnya di vena.
Penyakit Akibat Kekurangan Protein Asam Amino Esensial Protein tersusun dari asam
amino.Ada 22 asam amino yang telah ditemukan dalam jaringan tubuh manusia. Banyak dari
asam amino dapat disintesis sendiri oleh tubuh kita (asam amino non-esensial). Namun sembilan
dari mereka adalah asam amino penting (asam amino esensial) yang harus didapatkan dari luar
tubuh (makanan) karena tubuh kita tidak dapat mensintesisnya. Ketidakcukupan setiap jenis
asam amino esensial ini juga dapat menyebabkan fungsi abnormal dan berbahaya bagi tubuh.
Bahkan asam amino non esensial juga diperlukan sebagai pelengkap dalam membangun protein.
Berikut ini 9 asam amino esensial dan efek buruk akibat kekurangan zat protein ini:
9. Valin. Akibat kekurangan protein valin dalam diet dapat mempengaruhi proses
penyelubungan myelin saraf. Ketidakmampuan untuk metabolisme leusin, isoleusin, dan
valine menyebabkan penyakit Maple syrup urine disease (MSUD). Urin dari orang-orang
yang terkena penyakit ini berbau seperti sirup maple.
BAB III PENUTUP
1.Kesimpulan.
Protein berperan penting dalam pembentukan struktur, fungsi, regulasi sel-sel makhluk hidup
dan virus. Protein juga bekerja sebagai neurotransmiter dan pembawa oksigen dalam darah
(hemoglobin). Protein juga berguna sebagai sumber energi tubuh.
2.Saran.
Kekurangan protein secara terus menerus bisa menyebabkan marasmus dan berkibat kematian
DAFTAR PUSTAKA
http://www.informasiahli.com/2016/06/pengertian-protein-fungsi-jenis-dan-contoh-makanan.html
https://www.kajianpustaka.com/2016/11/pengertian-fungsi-struktur-dan-jenis-protein.html
https://blog.ruangguru.com/pengertian-sifat-dan-fungsi-protein
https://mediskus.com/penyakit/penyakit-penyakit-akibat-kekurangan-protein
https://id.wikipedia.org/wiki/Protein
http://www.idmedis.com/2014/11/protein-definisi-fungsi-sumber-dan.html