Anda di halaman 1dari 12

KARYA TULIS ILMIAH

PEMANFAATAN SERBUK KOPI UNTUK KECANTIKAN


KULIT WAJAH

Dosen Pembimbing

Dr. ZONA RIDA RAHAYU, M.Pd

DISUSUN OLEH

NURVIDIA MUTIA ZAHARA

183210303

POLTEKES KEMENKES RI PADANG


D III KEPERAWATAN SOLOK
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah tentang PROTEIN
meskipun banyak kekurangan di dalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai PROTEIN . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
dating, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah di susun ini dapa berguna bagi diri kami sendri maupun orang yang
membaca.nya. sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritikdan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Solok, 24 September 2018


Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................4

1.1.Latar Belakang...............................................................................4
1.2.Rumusan Masalah..........................................................................4
1.3.Tujuan Penulisan............................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................5

2.1. Pengertian Penyakit……………………………............................6

2.2. Fungsi Protein ………………………….......................................7

2.3.Jumlah Kebutuhan Protein………………………………………..7

2.4.Penyakit Kekurangan Protein……………………………………..8

BAB III PENUTUP...............................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................12


BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer
asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein
berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam
fungsi struktural atau mekanis, misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
Protein terlibat dalam sistem imun sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon,
sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah
satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak
mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan
salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns
Jakob Berzelius pada tahun 1838.

2. Rumusan Masalah.

1. Apa Yang Dimaksud Dengan PROTEIN.


2. Sebutkan Fungsi PROTEIN.
3. Sebutkan Jumlah Kebutuhan PROTEIN.
4. Sebutkan Penyakit Kekurangan PROTEIN.
3. Tujuan Penulisan.

1. Untuk Mengetahui Pengertian Protein.


2. Untuk Mengetahui Fungsi Protein.
3. Untuk Mengetahui Jumlah Kebutuhan Protein.
4. Untuk Mengetahui Penyakit Kekurangan Protein

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Protein.

Protein merupakan salah satu biomolekul raksasa, selain polisakarida , lipid , dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama semua makhluk hidup. Pada manusia protein
menyumbang dari 20% berat total tubuh. Protein ibaratnya seperti sebuah mesin, mesin yang
menjaga dan menjalankan fungsi tubuh semua makhluk hidup, Tubuh manusia terdiri dari
sekitar 100 trilyun sel masing-masing sel memiliki fungsi yang spesifik. Setiap sel memiliki
ribuan protein berbeda, yang bersama-sama membuat sel melakukan tugasnya.

Sifat-sifat Protein

1. Sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang sangat besar.
2. Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penambahan asam atau basa.
3. Bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter. Pada titik isoelektriknya, protein
mengalami koagulasi sehingga dapat dipisahkan dari pelarutnya.
4. Dapat mengalami kerusakan (terdenaturasi) akibat pemanasan. Pada denaturasi, protein
mengalami kerusakan mulai dari struktur tersier sampai struktur primernya.

2.2.Fungsi Protein.

Fungsi Protein bagi tubuh yang utama yaitu sebagai berikut :


1. Fungsi Protein Untuk Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan
Sebelum sel sel dapat mensintesis protein baru, secara simultan mereka harus memiliki semua
asam amino esensial yang availabel, ditambah dengan sejumlah nitrogen atau grup amino yang
cukup untuk membentuk asam amino non-esensial. Peningkatan atau pertumbuhan massa otot
hanya mungkin terjadi apabila campuran asam asam amino yang dibutuhkan terdapat di dalam
jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan yang dibutuhkan untuk pemeliharaan dan
penggantian jaringan.
Sebagai tambahan, beberapa jaringan membutuhkan sejumlah besar asam asam amino spesifik.
Contohnya, rambut, kulit dan kuku, membutuhkan sejumlah besar asam amino belerang.
Beberapa hewan sangat sensitif terhadap pentingnya keseimbangan dari asam asam amino, dan
mereka akan mengurangi jumlah konsumsi atau bahkan menolak untuk mengonsumsi campuran
asam asam amino yang tidak seimbang. Manusia tidak mempunyai kemampuan tersebut, tetapi
seseorang yang mengonsumsi protein yang nilai gizinya rendah, nantinya akan menunjukkan
gejala gejala kekurangan gizi.
Pembelahan sel dan pertumbuhan tergantung dari availabilitas protein, karena protein sangat
diperlukan untuk sintesis sebagian besar bahan struktural tubuh. Matriks atau kerangka tulang
dan gigi, pada mana kalsium dan fosfor disimpan untuk memberikan kekuatan dan rigiditas
jaringan adalah protein. Kolagen adalah protein utama di dalam tendon dan ligamen dan juga
bahan interseluler yang mengikat bersama sel sel. Fibrin dan miosin adalah protein lain yang
ditemukan di dalam otot.
Protein tubuh berada di dalam keadaan dinamis yang konstan (constant dynamic state). Secara
bergantian dipecah-pecah dan diresintesis kembali; sekitar 3% protein di dalam tubuh diganti
setiap hari. Permukaan usus halus, yang diganti setiap empat sampai enam hari, memerlukan
sintesis protein sebanyak 70 gram per hari. Untungnya tubuh sangat efisien di dalam menghemat
protein dan dapat menggunakan kembali asam asam amino hasil pemecahan suatu jaringan untuk
membentuk kembali jaringan yang sama atau jaringan lain. Kehilangan protein akan terjadi bila
sel sel hilang dari permukaan tubuh atau bila sel sel usus yang secara tetap diganti hilang
bersama feses tanpa dicerna dan diserap kembali oleh usus kecil. Kegagalan untuk mengganti
protein yang hilang tersebut akan berakibat pada menurunnya berat badan.

2. Fungsi Protein Untuk Pembentukan Senyawa Tubuh yang Esensial

Hormon yang diproduksi di dalam tubuh seperti insulin, epinefrin dan tiroksin, pada dasarnya
adalah protein. Sebagai tambahan, setiap sel di dalam tubuh mengandung banyak sekali enzim
yang berbeda, dan semuanya adalah protein. Enzim ini mengkatalisis banyak sekali perubahan
biokimia yang esensial demi untuk kesehatan sel sel dan jaringan.Fungsi hemoglobin (pigmen di
dalam darah) yaitu untuk memberi warna merah pada darah dan mempunyai kapasitas untuk
membawa baik oksigen maupun karbon dioksida juga merupakan protein.
Demikian juga hampir semua senyawa yang tersangkut di dalam “clotting” darah adalah
protein. Penerima cahaya (photoreceptor) di dalam mata yang berfungsi untuk melihat, juga
mengandung protein. Fungsi Asam amino triptofan sebagai prekursor vitamin niasin dan untuk
serotin, suatu neurotransmitter yang berfungsi untuk membawa pesan pesan dari satu sel syaraf
ke sel lainnya.Selama defisiensi protein, sintesis senyawa senyawa yang vital bagi tubuh
nampaknya lebih diprioritaskan dibandingkan dengan penggunaan protein untuk tujuan lain yang
kurang penting.

3. Fungsi Protein Untuk Regulasi Keseimbangan Air

Cairan di dalam tubuh terdapat dalam tiga kompartemen, yaitu di dalam sel (intraseluler), di
luar sel (ekstraseluler) atau diantara sel (interseluler), serta di dalam pembuluh darah
(intravaskuler). Tempat (kompartemen) cairan tersebut dipisahkan satu dari lainnya oleh
membran sel. Distribusi cairan diantara mereka harus dijaga keseimbangannya. Keseimbangan
tersebut dapat diperoleh dengan sistem pengontrolan yang kompleks yang menyangkut baik
protein maupun elektrolit.
Protein di dalam darah yang tidak dapat keluar dari aliran darah memberikan apa yang disebut
“oncotic pressurer“, yang menarik cairan dari kompartemen ekstra atau intraseluler kembali, ke
dalam aliran darah. Bila protein darah berkurang, tekanan “oncotic” protein yang menarik
kembali ke sirkulasi darah tidak sekuat tekanan osmotik yang menekannya keluar dari aliran
darah. Hal ini akan menyebabkan terjadinya akumulasi cairan di dalam jaringan yang
membuatnya menjadi lunak dan “spongy” dan nampak menggembung. Kondisi ini disebut
sebagai oedema (edema), dan dikenal juga sebagai tanda awal dari defisiensi protein.

4. Fungsi Protein Untuk Mempertahankan Netralitas Tubuh

Protein di dalam darah berfungsi sebagai buffer (penyangga), yaitu bahan yang dapat bereaksi
dengan baik dengan asam atau basa untuk menetralkannya. Hal ini merupakan fungsi yang
sangat penting karena sebagian besar dari jaringan tubuh tidak dapat berfungsi bila pH nya
berubah dari normal. Dengan cara bereaksi setiap kelebihan asam (alkali), fungsi protein di
dalam darah tersebut merupakan salah satu upaya tubuh agar tidak terjadi perubahan pH di dalam
darah.

5. Fungsi Protein Untuk Pembentukan Antibodi

Kemampuan tubuh untuk melawan infeksi tergantung dari kemampuannya di dalam


memproduksi antibodi untuk melawan organisme atau zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
Karena tubuh harus memproduksi antibodi yang spesifik bagi setiap organisme atau zat asing
yang masuk ke dalam tubuh, maka kebutuhan akan protein untuk tujuan tersebut menjadi besar.
Pada kenyataannya, daya tahan yang rendah terhadap penyakit infeksi yang menyerang anak
anak yang kurang gizi, disebabkan karena rendahnya kemampuan untuk membentuk antibodi.
Kemampuan untuk mendetoksifikasi atau menghilangkan zat zat racun dari tubuh dikontrol oleh
enzim yang terutama berlokasi di dalam hati. Dalam keadaan kekurangan protein, kemampuan
menjadi rendah untuk melawan pengaruh zat racun tersebut, sehingga Individu yang menderita
kekurangan protein lebih mudah mengalami keracunan.

6. Fungsi Protein Untuk Transpor Zat Gizi

Protein berperan penting di dalam transportasi zat gizi dari usus, menembus dinding usus
sampai ke darah; dari darah ke jaringan; dan menembus membran sel ke dalam sel. Sebagian
besar dari zat zat yang membawa zat gizi tertentu adalah protein. Protein pembawa (carrier) ini
bersifat spesifik terhadap zat gizi, contohnya retinol-binding protein (protein pengikat retinol),
yang hanya dapat membawa vitamin A; atau mereka dapat juga membawa beberapa zat gizi yang
berbeda, seperti mangan (Mn) dan besi (Fe) yang saling berkompetisi diangkut oleh transferrin;
atau dapat juga untuk membawa suatu grup lipid dan sejenisnya, seperti yang dilakukan oleh
lipoprotein. Jika terdapat kekurangan protein, hanya sedikit “carrier” disintesis, sehingga baik
absorpsi (penyerapan) maupun transportasi beberapa zat gizi akan terganggu.

2.3 Jumlah kebutuhan protein harian


Sampai saat ini masih terjadi pertentangan tentang Berapa banyak jumlah kebutuhan
protein harian.. Para ahli dari industri kesehatan, lembaga pemerintah, serta organisasi
perusahaan diet dan gizi memiliki daftar yang berbeda-beda.

Jumlah Kebutuhan protein harian individu tergantung pada beberapa faktor berikut :

1. Umur - kebutuhan anak yang sedang tumbuh itu tidak akan sama dengan orang dewasa
2. Jenis kelamin - laki-laki umumnya memerlukan lebih banyak protein dari pada wanita
terkecuali pada ibu hamil dan menyusui.
3. Berat badan - individu yang memiliki berat 80 kg akan membutuhkan lebih banyak
protein dibandingkan dengan seseorang yang memiliki berat 50 kg. Bahkan, studi terbaru
menunjukkan bahwa berat badan lebih penting daripada usia/ umur.
4. Jenis Pekerjaan - jumlah kebutuhan protein harian juga di pengaruhi oleh tenaga yang
dikeluarkan individu dalam beraktifitas.
5. Kesehatan - orang yang dalam masa penyembuhan setelah penyakit atau prosedur medis
mungkin membutuhkan lebih protein dari pada orang lain

The Institute of Medicine, bagian dari National Academy of Sciences, Amerika Serikat,
membuat rekomendasi Daftar kebutuhan protein harian sebagai berikut:

1. Bayi (0-6 bulan) - 9,1 gram per hari


2. Bayi (7-12 bulan) - 11 gram per hari
3. Remaja laki-laki (14-18 tahun) - 52 gram per hari
4. Gadis remaja (14-18 tahun) - sampai 46 gram per hari
5. Pria dewasa - sekitar 56 gram per hari
6. Wanita dewasa - sekitar 46 gram per hari
7. Perempuan Hamil atau menyusui - sekitar 71 gram per hari

2.4.Penyakit Kekurangan Protein.

Kekurangan protein dapat menyebabkan:

1. Sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah, yang mengarah pada kerentanan terhadap
infeksi dan penyakit
2. Masalah pertumbuhan tubuh terganggu.
3. Beresiko terjadinya keterbelakangan mental
4. Kwasiorkor atau yang disebut dengan Busung lapar.
5. Kerontokan rambut akibat kurang protein keratin di rambut.
6. Gangguan fungsi liver. Serta terjadi pembengkakan pada Perut dan Kaki.
7. Selain itu kekurangan protein juga bisa menyebabkan Anemia
8. Kekurangan protein secara terus menerus bisa menyebabkan marasmus dan berkibat
kematian. Itulah beberapa jenis penyakit yang bisa disebabkan oleh kekurangan
protein secara berkesinambungan. Terus dari mana saja sumber protein berasal?

Penyakit Utama Akibat Kekurangan Protein.


1.Marasmus Anak-anak dan bayi rentan terhadap kekurangan protein. Marasmus adalah
kurangnya nutrisi penting yang parah. Marasmus adalah penyakit fatal yang menyebabkan
penurunan berat badan, dan dehidrasi. Anak terlihat kurus kering dengan rambut kemerahan.

Ada tiga kondisi utama yang merupakan akibat kekurangan protein khusus pada tubuh:

1. Kekurangan Protein C. Seseorang yang mengalami kondisi ini kebanyakan disebabkan oleh
penyakit keturunan yang mempengaruhi produksi antikoagulan alami tubuh. Hal ini
menyebabkan pembekuan darah yang abnormal (trombosis) khususnya di vena.

2. Kekurangan protein S juga mempengaruhi produksi antikoagulan alami. Namun penyebabnya


dapat menjadi genetik atau diperoleh melalui kekurangan vitamin K.

3.Kekurangan Alpha-1 antitrypsin, satu jenis sindrom kekurangan protein, menyebabkan


kesulitan bernafas, mengi, masalah penglihatan dan kelemahan.

4.Kekurangan protein trifungsional mitokondria menyebabkan gula darah rendah, kelemahan


jantung dan masalah hati, otot mengencil dan lemah serta bayi akan kesulitan dalam menyusu.

Penyakit Akibat Kekurangan Protein Asam Amino Esensial Protein tersusun dari asam
amino.Ada 22 asam amino yang telah ditemukan dalam jaringan tubuh manusia. Banyak dari
asam amino dapat disintesis sendiri oleh tubuh kita (asam amino non-esensial). Namun sembilan
dari mereka adalah asam amino penting (asam amino esensial) yang harus didapatkan dari luar
tubuh (makanan) karena tubuh kita tidak dapat mensintesisnya. Ketidakcukupan setiap jenis
asam amino esensial ini juga dapat menyebabkan fungsi abnormal dan berbahaya bagi tubuh.
Bahkan asam amino non esensial juga diperlukan sebagai pelengkap dalam membangun protein.
Berikut ini 9 asam amino esensial dan efek buruk akibat kekurangan zat protein ini:

1. 1.Histidin. Kekurangan L-histidin dalam sumber makanan dapat menyebabkan gejala


seperti anemia, menurunkan produksi histamin, menurunkan penyerapan zinc, dan
menurunkan respon imun atau kekebalan tubuh.
2. Isoleusin. Apabila tubuh kekurangan Isoleusin dari sumber makanan, maka dapat
menyebabkan gejala seperti sakit kepala, pusing, kelemahan, depresi, kebingungan dan
mudah marah.
3. Leusin. Kekurangan protein asam amino Leusin dalam diet menunjukkan gejala yang
mirip dengan hipoglikemia. Gejala termasuk sakit kepala, pusing, kelemahan, kurangnya
stabilitas mental, disorientasi, mudah marah dan depresi.
4. Lysine. Akibat kekurangan protein asam amino Leusin, seseorang dapat menunjukkan
gejala seperti mudah marah, pusing, kelelahan, anemia, mood swing, rambut rontok dan
pertumbuhan terhambat.
5. Metionin. Asam amino Metionin juga tak kalah penting, karena kekurangan zat ini dalam
diet dapat menyebabkan penurunan sintesis sistein, yang melindungi sel-sel hati dari
kerusakan. Peningkatan peroksidasi lipid, depresi, dan peningkatan risiko aterosklerosis.
6. Fenilalanin. Manifestasi klinis akibat kekurangan fenilalanin diantaranya; kebingungan,
kelesuan, kekurangan energi, retensi cairan, depresi, lesi kulit, penurunan kewaspadaan,
kerusakan hati, masalah memori, pertumbuhan yang lambat dan kurang nafsu makan.
7. Treonin. Gejala kekurangan treonin termasuk lekas marah, mood swing, impulsif dan
masalah memori. Ketidakmampuan yang berkaitan dengan fungsi otak.
8. Tryptophan. Kelangkaan makanan triptofan dapat menyebabkan rendahnya tingkat
serotonin. Kadar serotonin yang rendah berhubungan dengan depresi, kecemasan, panik,
mudah marah, perubahan suasana hati, sabar, impulsif, ketidakmampuan untuk
berkonsentrasi, peningkatan berat badan, mengidam makanan, agresivitas dan insomnia.

9. Valin. Akibat kekurangan protein valin dalam diet dapat mempengaruhi proses
penyelubungan myelin saraf. Ketidakmampuan untuk metabolisme leusin, isoleusin, dan
valine menyebabkan penyakit Maple syrup urine disease (MSUD). Urin dari orang-orang
yang terkena penyakit ini berbau seperti sirup maple.
BAB III PENUTUP

1.Kesimpulan.

Protein berperan penting dalam pembentukan struktur, fungsi, regulasi sel-sel makhluk hidup
dan virus. Protein juga bekerja sebagai neurotransmiter dan pembawa oksigen dalam darah
(hemoglobin). Protein juga berguna sebagai sumber energi tubuh.

2.Saran.

Kekurangan protein secara terus menerus bisa menyebabkan marasmus dan berkibat kematian
DAFTAR PUSTAKA

http://www.informasiahli.com/2016/06/pengertian-protein-fungsi-jenis-dan-contoh-makanan.html

https://www.kajianpustaka.com/2016/11/pengertian-fungsi-struktur-dan-jenis-protein.html

https://blog.ruangguru.com/pengertian-sifat-dan-fungsi-protein

https://mediskus.com/penyakit/penyakit-penyakit-akibat-kekurangan-protein

https://id.wikipedia.org/wiki/Protein

http://www.idmedis.com/2014/11/protein-definisi-fungsi-sumber-dan.html

Anda mungkin juga menyukai