Anda di halaman 1dari 17

PENGUKURAN e/m

I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mempelajari pengaruh besarnya kecepatan elektron dan besarnya medan
magnet terhadap lintasan elektron.
2. Menentukan perbandingan e/m dengan perhitungan.

II. LANDASAN TEORI


J.J Thomson (1856-1940) yang pertama kali melakukan percobaan untuk
menentukan muatan sinar katoda. Dalam tabung sinar katoda, terdapat ruang yang
sangat vakum. Bagian katoda dibuat memiliki temperatur yang tinggi dengan alat
pemanas, sehingga elektron-elektron akan menguap dari permukaanya. Berkas
elektron yang terlepas akan melewati lubang kecil pada anoda sehingga akan
mengalami percepatan. Hal ini dijaga dengan membuat agar nilai tegangan pada
anoda lebih tinggi dari pada katoda. Pada bagian antara katoda-anoda timbul
medan listrik sehingga elektron yang melewati lubang pada anoda bergerak
dengan kecepatan konstan.
Selanjutnya eksperimen yang dilakukan Thomson adalah menentukan
besarnya muatan spesifik atau perbandingan antara muatan dengan massa
elektron. Metode yang dipakai adalah defleksi berkas sinar elektron di dalam
medan magnet homogen dan medan listrik. Alat dalam percobaan ini akan
menjadikan berkas elektron mengalami defleksi membentuk pola lingkaran.
Dengan mengukur potensial pemercepat (V), arus yang melalui kumparan defleksi
Helmhotz (I), dan radius pola berkas elektron (r), maka e/m dari elektron dapat
ditentukan.
Adapun prinsip kerja dari alat ini yaitu ketika panas dihasilkan oleh
pemanas katoda, maka akan dihasilkan sinar merah pada tabung. Pada keadaan ini
(tegangan yang kecil mendekati nol), elektron-elektron yang berada pada katoda
terlepas pada inti atom karena diberikan energi dari pemanas/heater, sehingga
elektron tersebut akan menuju ke potensial yang lebih rendah dan akan dihasilkan
sinar kehijauan. Adanya sinar kehijauan ini tergantung dari jenis logam yang
digunakan.
Jika sebuah partikel bermuatan q bergerak dalam medan magnet B dengan
kecepatan v, maka partikel tersebut akan mengalami gaya:
Fm = qv x B
dan jika lintasan elektron tegak lurus dengan medan magnet, maka persamaan
dapat ditulis dalam bentuk scalar sebagai berikut:
Fm = evB
dalam hal ini, e adalah muatan elektron.
Jika lintasan elektron berupa lingkaran, maka besarnya gaya sentripetal
adalah:
2
mv
F s=
r
dengan m = massa elektron, v = kecepatan, dan r = jari-jari elektron. Jika gaya
yang bekerja hanya oleh medan magnet, maka diperoleh:
Fm =F s
mv 2
evB=
r
e v2
=
m Br
Hal ini berarti untuk mendapatkan e/m, cukup diketahui kecepatan elektron, besar
medan magnet kumparan B, dan jari-jari dari berkas lintasan elektron.
Dalam gerakannya, elektron dipercepat oleh potensial pemercepat V.
besarnya energi kinetik elektron pada keadaan ini sama dengan energi potensial
elektron. Dengan demikian:
eV = ½ mv2 atau v = (2eV)1/2
Besarnya medan magnet di sekitar sumbu sepasang kumparan Helmhotz adalah:
Nμ0 I
B=
(5/ 4 )3/2 a
Dengan mesubstitusikan persamaan di atas, maka didapat besarnya e/m adalah:
3/2 2
e v 2V (5/4 ) a
= =
m Br ( Nμ0 I . r )2

dengan:
V = potensial pemercepat (volt)
a = radius kumparan Helmhotz (14,5 cm = 0,145 m)
N = Jumlah lilitan (130 lilitan)
μ0 = konstanta permeabilitas (4π x 10-7)
I = kuat arus yang melewati kumparan
r = jari-jari lintasan elektron (m)
Nilai standar e/m dapat dicari dengan mengetahui bahwa besarnya muatan
elektron (e) adalah sebesar 1,6 x 10-19 coulomb dan massa elektron adalah 9,1 x
10-31 Kg, maka:
e 1,6 x 10−19
=
m 9,1 x 10−31
e
=1, 76 x 10 11 C / Kg
m

III. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
1. Satu set alat percobaan e/m

IV. LANGKAH PERCOBAAN


Adapun langkah-langkah percobaan yang dilakukan adalah sebagai
berikut.
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Membuat keadaan ruang tempat percobaan menjadi gelap.
3. Menghidupkan alat percobaan e/m.
4. Mengatur agar tegangan tetap pada bagian voltmeter dan mengubah-ubah
besar kuat arus pada bagian amperemeter sebanyak 3 kali, sambil melihat
panjang diameter lingkaran pada alat percobaan, lalu mencatat hasil data
percobaan.
5. Mengatur agar kuat arus tetap pada bagian amperemeter dan mengubah-
ubah besar tegangan pada bagian voltmeter sebanyak 3 kali, sambil melihat
panjang diameter lingkaran pada alat percobaan, lalu mencatat hasil data
percobaan.
6. Membuat jurnal praktikum.
Tabel 1. Hasil pengambilan data untuk tegangan tetap.
No Arus (A) Tegangan (V) Diameter (cm)
1
2
3

Tabel 2. Hasil pengambilan data untuk arus tetap.


No Arus (A) Tegangan (V) Diameter (cm)
1
Power Supply
Toggle Switch: (Heater
Up for e/m experiment,
6,3 VDC or VAC)
Current adjust konb Down when using deflection plate
For Helmholtz coils
Power Supply DC
Voltmeter
Ammeter
(Helmhoitsz Coils 6-9 VDC, ripple<1%) Power Supply
(0-300
(0-2 A)
VDC) (Accelerating
Focus knob Voltage 150-300VDC)
2
3

V. TEKNIK ANALISIS DATA


Adapun teknik analisis data yang digunakan pada percobaan ini, adalah
mencari besarnya nilai e/m pada setiap percobaan dengan menggunakan
persamaan berikut ini.

3/2 2
e v 2V (5/4 ) a
= =
m Br ( Nμ0 I . r )2
Setelah diperoleh hasil, maka selanjutnya dicari nilai rata-rata e/m dengan
menggunakan persamaan:

(e /m)=
∑ (e /m)
n
dengan n adalah banyaknya nilai e/m yang didapat atau banyaknya percobaan
yang dilakukan.
Nilai Kesalahan mutlaknya dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan:


2
( (e /m)i−(e /m))
Δ(e /m )=
n (n−1 )
Nilai e/m yang diperoleh dapat dituliskan sebagai berikut.
é e
e/m = ±∆
m m
Untuk mencari nilai Kesalahan relatif dalam percobaan ini dapat
menggunakan rumus sebagai berikut.
Δ( e/m)
KR= x 100
(e /m)
Sedangkan untuk nilai Keakuratan dalam percobaan ini dapat diperoleh
dengan menggunakan persamaan berikut.
|(e /m)teori−(e /m) percobaan|
Keakura tan= x 100
( e/m)teori
VI. DATA HASIL PERCOBAAN
Adapun data hasil percobaan yang kami peroleh dari adalah sebagai
berikut.
Tabel 3. Data Hasil Percobaan untuk I tetap (I = 1,00 A)
No Arus Listrik (A) Tegangan (Volt) Diameter (inci)
1 1,00 0,67 2
2 1,00 0,78 3
3 1,00 0,93 4

Tabel 4. Data Hasil Percobaan untuk V tetap (V = 0,80 Volt)


No Tegangan (Volt) Arus Listrik (A) Diameter (inci)
1 0,80 1,70 2
2 0,80 1,14 3
3 0,80 0,80 4

Keterangan:
Spesifikasi Alat:
B = 7,80 × 10-4 Wb/m2
e = 1,6 × 10-19 C
M = 9,1 × 10-31 kg
a = 15,5 cm = 0,155 m
μ0 = 4 π × 10-7
N = 130 lilitan

VII. ANALISIS DATA


Dengan menggunakan persamaan , maka kita
3/2 2
e v 2V (5/4 ) a
= =
m Br ( Nμ0 I . r )2
akan dapatkan nilai e/m untuk masing-masing percobaan adalah sebagai berikut.
1. Menentukan besar e/m secara teori, dimana e = 1,6 × 10-19 C dan m =
9,11 × 10-31 kg
−19
e 1,6×10 C
= =0,176×1012 C /kg=1,76×1011 C /kg
m 9, 11×10−31 kg
2. Menentukan e/m percobaan
a = 0,155 m
μ0 = 4π x 10-7
N = 130 lilitan
1 inchi = 25,4 mm

Untuk Arus (I) Tetap (I = 1,00 A)


a) V = 0,67 Volt
r = 2,54 x 10-2 m
3/2 2
e 2V (5 /4 ) a
=
m ( Nμ0 I . r )2
3 /2 −1 2
e 2(0,67 )(5/4 ) (1,55×10 )
=
m ((130)(4 π ×10−7 )(1, 00)(2, 54× 10−2 ))2
−2
e 4, 50×10
= =2, 62×109 C /kg
m 1,72×10 −11

b) V = 0,78 Volt
r = 3,81 10-2 m
¿
3/2 2
e 2V (5 /4 ) a
=
m ( Nμ0 I . r )2
3 /2 −1 2
e 2(0,78 )(5/4 ) (1,55×10 )
=
m ((130)(4 π ×10−7 )(1, 00)(3, 81 × 10−2 ))2
−2
e 5, 25×10
= =1, 36×109 C /kg
m 3, 87×10 −11

c) V = 0,93Volt
r = 5,08 x 10-2 m
3/2 2
e 2V (5 /4 ) a
=
m ( Nμ0 I . r )2
3/2 −1 2
e 2(0, 93 )(5/4 ) (1,55×10 )
=
m ((130)(4 π ×10−7 )(1, 00)(5, 08× 10−2 ))2
−2
e 6, 26 x 10
= =0,90×109 C /kg
m 6, 89×10−11

Dari hasil perhitungan nilai e/m pada masing-masing percobaan, maka


rata-rata dari nilai e/m untuk arus tetap adalah:
3
∑ Kn
n=1
(e /m)=
n
( 2, 62+1,36+0, 90 )×10 9
(e /m)=
3
(e /m)=1, 63×10 9 C/kg
Tabel 5. Tabel Pembantu Analisis Data untuk Arus (I) Tetap

e / m−
m

Tegangan

2
Jari-jari
( e /m− )
m (V) (m)
e/m

Arus
(A)
×
×
0,67 2,5410-2 2,62×109 0,99 109 0,98 1018
× 1
,00
×
× - 0,27
0,78 3,8110-2 1,36 ×109 0,07 1018
× 1 109
,00
×
× - 0,73
0,93 5,0810-2 0,90 ×109 0,53 1018
× 1 109

,00
× × Jumlah 4,88 109 1,58 1018

Nilai kesalahan mutlaknya dapat dicari sebagai berikut:


2
Δ(e /m )=
∑ ((e/m)−(e /m))
n(n−1)

Δ(e /m )=

1,58×1018
3(3−1 )
Δ(e /m )=0, 51×109 C /kg
Jadi nilai e/m yang didapat adalah:
e/m=(e/m )±Δ(e/m )
e/m=(1,63±0,51)×109 C/kg
Nilai Kesalahan relatifnya (KR) adalah:
Δ(e /m)
KR= ×100
(e /m )
0, 51×10 9
KR= 9
×100
1, 63×10
KR=31 , 29

Keakuratannya adalah
|(e/m)teori −( e/m)percobaan|
Keakuratan= ×100
(e /m)teori
|1,76 × 10 11−0, 0163× 1011|
Keakuratan= ×100
1,76 ×1011
Keakuratan=99 , 07

Untuk tegangan tetap (V = 0,80 Volt)


a) I = 1,70 Ampere
r = 2,54 10-2
¿
3/2 2
e 2V (5 /4 ) a
=
m ( Nμ0 I . r )2
3/2 −1 2
e 2(0, 80)(5/ 4 ) (1,55×10 )
=
m ((130)(4 π ×10−7 )(1,70 )(2,54×10−2 ))2
−2
e 5, 38 x 10
= =1, 08×10 9 c /kg
m 4, 97×10 −11

b) I = 1,14 Ampere
r = 3,81 10-2 m
¿
3/2 2
e 2V (5 /4 ) a
=
m ( Nμ0 I . r )2
3 /2 −1 2
e 2(0,80 )(5/ 4 ) (1,55×10 )
=
m ((130)(4 π ×10−7 )(1,14 )(3, 81×10−2 ))2
−2
e 5, 38 x 10
= =1, 07×109 c /kg
m 5, 03×10−11
c) I = 0,80 Ampere
r = 5,08 x 10-2 m
3/2 2
e 2V (5 /4 ) a
=
m ( Nμ0 I . r )2
3/2 −1 2
e 2(0, 80)(5/ 4 ) (1, 55×10 )
=
m ((130)(4 π ×10−7 )(0, 80)(5, 08×10−2 ))2
−2
e 5, 38 x 10
= =1, 22×109 c /kg
m 4, 40×10−11

Dari hasil perhitungan nilai e/m pada masing-masing percobaan, maka


rata-rata dari nilai e/m adalah:
3
∑ Kn
n=1
(e /m)=
n
( 1, 08+1, 07+1, 22 )×109
(e /m)=
3
(e /m)=1, 12×109 C /kg
Tabel 6. Tabel Pembantu Analisis Data untuk Tegangan (V) Tetap

e / m−
m

Tegangan

2
Jari-jari
( e /m− )
m (V) (m)
e/m

Arus
(A)
× 0,80 2,5410-2
×
1,08 x 109 0,04 109 0,01 1017
× 1
,80
× 0,80 3,8110-2
×
1,07 x 109 0,05 109 0,02 1017
× 1
,35
× 0,80 5,0810-2
×
1,22 x 109 -0,10 109 0,10 1017
× 1
,10
× × Jumlah 3,37 109 0,13 1017

Kesalahan mutlaknya:


2
Δ(e /m )=
∑ ((e/m)−(e /m))
n(n−1)

Δ(e /m )=

0,13×1017
3(3−1 )
Δ(e /m )=0, 05×10 9 C /kg
Nilai e/m yang diperoleh adalah sebagai berikut.

e/m=(e/m )±Δ(e/m )
e/m=(1,12±0,05)×109 C/kg
Nilai Kesalahan relatif percobaan adalah:
Δ(e /m)
KR= ×100
(e /m )
0, 05×109
KR= 9
×100
1, 12×10
KR=4, 46
Keakuratan percobaan yang diperoleh adalah:
|(e/m)teori −( e/m)percobaan|
Keakura tan= ×100
(e/m)teori
|1,76 × 10 11−0, 012× 1011|
Keakura tan= ×100
1,76 ×1011
Keakura tan=99 ,31

VIII. HASIL DAN PEMBAHASAN


a. HASIL
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai
berikut.
1. Untuk Arus (I) tetap (I = 1,00 Ampere):
Diperoleh nilai dari dengan
e/m=(e/m )±Δ(e/m )=(1,63±0,51)×10 9 C/kg
nilai kesalahan relatif (Kr) sebesar 31,29% dan keakuratan sebesar 99,07%.
2. Untuk Tegangan (V) tetap (V = 0,80 Volt):
Diperoleh nilai dari dengan
e/m=(e/m )±Δ(e/m )=(1,12±0,05)×10 9 C/kg
nilai kesalahan relatif (Kr) sebesar 4,46% dan keakuratan sebesar 99,31%.
b. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan di atas, dapat dilihat
bahwa semakin besar kuat arus yang digunakan maka panjang diameter lingkaran
(lintasan elektron) pada alat percobaan e/m semakin kecil pada tegangan tetap.
Artinya besar kuat arus yang digunakan berbanding terbalik dengan panjang
diameter yang terbentuk. Sedangkan semakin besar tegangan yang digunakan
maka panjang diameter lingkaran (lintasan elektron) pada alat percobaan e/m
semakin besar pula pada besar kuat arus yang tetap. Artinya besar tegangan yang
digunakan sebanding dengan panjang diameter yang terbentuk.
Nilai e/m yang didapatkan berdasarkan analisis data yang telah dilakukan
berbeda dengan nilai e/m sesuai dengan teori yang ada. Hal tersebut dikarenakan
pada saat melakukan percobaan, praktikan mengalami kesalahan-kesalahan dan
beberapa kendala. Adapun kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam percobaan ini
yaitu:
a. Kesalahan umum yaitu kesalahan yang terjadi akibat kekeliruan
manusia. Kesalahan umum yang terjadi dalam percobaan ini yaitu
kesalahan dalam mengamati diameter lingkaran akibat pandangan
praktikan yang tidak tegak lurus dengan objek yang diamati.
Adapun beberapa kendala yang dihadapi dalam percobaan ini adalah
sebagai berikut.
a. Kesulitan dalam mengukur jari-jari lintasan elektron akibat
keterbatasan penglihatan.
b. Kurang tersedianya ruangan yang benar-benar gelap, sehingga
lingkaran lintasan elektron sulit terlihat.

IX. PERTANYAAN DAN JAWABAN


A. PERTANYAAN
1. Turunkan persamaaan
Nμ0 I
B=
(5/ 4 )3/2 a
2. Bagaimana hubungan antara besarnya arus kumparan dengan jari-
jari berkas elektron?
3. Bagaimana hubungan antara besarnya tegangan pemercepat dengan
jari-jari berkas elektron?
4. Mengapa tegangan untuk kumparan Helmhotz ripple-nya < 1%?
5. Bandingkan hasil yang diperoleh untuk e/m dengan data yang ada
di buku literatur.

JAWABAN
1. Membuktikan persamaan
Nμ0 I
B=
(5/ 4 )3/2 a
Diagram untuk Coill aparatus
dBy dBy
dBx

a dBx

Sesuai dengn hukum Biot Savart:


μ I dlsin θ
dB= 0 ∙
4π r2
μ 0 I dl
k ar � 牣na d l⊥ a , θ=90 ° , dB= ∙
4 π r2
Berdasarkan gambar di atas, besar dB pada titik tersebut hanya
dipengaruhi oleh B pada sumbu x, karena pada sumbu y saling
meniadakan, maka:
d B x =dB cos ( 90−γ ) =dB sin γ
5 1/ 2
¿
4
¿
5
Dengan, 4
¿
¿
¿
a a a
dl=adθ dan sin γ = 2 →r 2= =
r sin γ ¿
5 1 /2
¿
4
¿
Sehingga, μ0 r a dθ 1
d B x= ∙ x
4π 5 2 ¿
a
4

μ0 a
d B x= ∙ x I dθ
4 π 5 3 /2 2
()
4
a

μ0 I dθ
d B x= ∙
4 π ( 5/4 )3/ 2 a

Persamaan di atas di integralkan dengan batas θ=0 sampai θ=2 π


μ
∫ d B x =∫ 4 π0 ∙ ( 5/I4dθ
)3 /2 a

μ I dθ
∫ dB=2 ∫ 4 π0 ∙ 3 /2
0 ( 5/ 4 ) a

|

μ0 I dθ
B=2 ∙
4 π ( 5/ 4 )3 /2 a 0

μ0 I
B=4 π ∙
4 π ( 5/ 4 )3/ 2 a
μ0 I
B=
( 5/4 )3/ 2 a

Jika diketahui N buah lilitan maka


N μ0 I
B=
( 5/4 )3/ 2 a
2. Hubungan antara besarnya kuat arus kumparan dengan jari-jari berkas

elektron adalah ditinjau dari persamaan terlihat bahwa,


3/2 2
e 2V (5 /4 ) a
=
m ( Nμ0 I . r )2
2 3/2 2
e (Nμ 0 I . r) =m2 V (5/ 4 ) a
3 /2 2
m2 V ( 5/ 4 ) a
I2=
eN 2 μ 2 r 2
0
1
I2=
r2
1
I∝
r
Dari persamaan ini terlihat bahwa besarnya arus kumparan berbanding
terbalik dengan jari-jari berkas elektron. Jika tetegangan tetap dan kuat arus
semakin besar, maka jari-jari lintasan elektron akan semakin kecil. Hubungan
ini juga dapat dilihat dari data hasil percobaan.
3. Hubungan antara besarnya tegangan pemercepat dengan jari-jari berkas

elektron adalah ditinjau dari persamaan : terlihat bahwa


3/2 2
e 2V (5 /4 ) a
=
m ( Nμ0 I . r )2
e (Nμ 0 I . r)2 =m2 V (5/ 4 )3/2 a2
r 2 =V
2
r ∝V
Dari persamaan di atas terlihat bahwa besarnya tegangan pemercepat
berbanding lurus dengan kuadrat jari-jari berkas elektron. Jika kuat arus tetap
dan tegangan pemercepat semakin besar, maka jari-jari lintasan elektron akan
semakin besar pula. Hubungan ini juga dapat dilihat dari data hasil percobaan.
4. Kumparan Helmholtz digunakan untuk menghilangkan medan magnetik
bumi dan untuk memberikan medan magnet yang konstan dalam ruang yang
sempit dan terbatas, sehingga jika tegangan untuk Kumparan Helmholtz
ripple-nya < 1% maka medan magnet yang dihasilkan dalam ruangan sempit
juga akan semakin konstan.
5. Hasil e/m yang kami peroleh adalah sebagai berikut.
a. Untuk Arus (I) tetap (I = 1,00 Ampere):
Diperoleh nilai dari dengan
9
e/m=(e/m )±Δ(e/m )=(1,63±0,51)×10 C/kg
nilai kesalahan relatif (Kr) sebesar 31,29% dan keakuratan sebesar 99,07%.
b. Untuk Tegangan (V) tetap (V = 0,80 Volt):
Diperoleh nilai dari dengan
9
e/m=(e/m )±Δ(e/m )=(1,12±0,05)×10 C/kg
nilai kesalahan relatif (Kr) sebesar 4,46% dan keakuratan sebesar 99,31%.
Nilai e/m yang didapatkan berdasarkan analisis data yang telah dilakukan berbeda
dengan nilai e/m sesuai dengan teori yang ada. Berdasarkan buku literature yang
digunakan nilai e/m adalah 1,76 x 1011 c/kg.
Hal tersebut dikarenakan pada saat melakukan percobaan atau praktikum,
praktikan mengalami kesalahan-kesalahan dan beberapa kendala. Adapun
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut.
a. Kesalahan umum yaitu kesalahan yang terjadi akibat kekeliruan
manusia. Kesalahan umum yang terjadi dalam percobaan ini yaitu
kesalahan dalam mengamati diameter lingkaran akibat pandangan
praktikan yang tidak tegak lurus dengan objek yang diamati.
Adapun beberapa kendala yang dihadapi dalam percobaan ini adalah
sebagai berikut.
a. Kesulitan dalam mengukur jari-jari lintasan elektron akibat
keterbatasan penglihatan.
b. Kurang tersedianya ruangan yang benar-benar gelap, sehingga
lingkaran lintasan elektron sulit terlihat.

X. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari percobaan ini yaitu:

1. Pengaruh besarnya kecepatan elektron dan besarnya medan magnet


(berhubungan dengan kuat arus) terhadap lintasan elektron (jari-jari) adalah:
a. Jika tegangan tetap dan kuat arus semakin besar, maka jari-jari
lingakaran (lintasan elektron) akan semakin kecil.
b. Jika kuat arus tetap dan tegangan pemercepat semakin besar, maka
jari-jari lintasan elektron akan semakin besar pula.
2. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, hasil yang diperoleh adalah
sebagai berikut.
a. Untuk Arus (I) tetap (I = 1,00 Ampere)
Diperoleh nilai dari
e/m=(e/m )±Δ(e/m )=(1,63±0,51)×10 9 C/kg
dengan nilai kesalahan relatif (Kr) sebesar 31,29% dan keakuratan sebesar
99,07%.
b. Untuk Tegangan (V) tetap (V = 0,80 Volt)
Diperoleh nilai dari
e/m=(e/m )±Δ(e/m )=(1,12±0,05)×10 9 C/kg
dengan nilai kesalahan relatif (Kr) sebesar 4,46% dan keakuratan sebesar
99,31%.
DAFTAR PUSTAKA

Gautreau, Ronald & Savin, William. 2006. Fisika Modern Edisi Kedua. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern. Jakarta: PenerbitUniversitas Indonesia
(UI-Press).
Sujanem, R. 2006. Pedoman praktikum fisika lanjut. Singaraja: Universitas
Pendidikan Ganesha

Anda mungkin juga menyukai