JUDUL PROGRAM :
BIDANG KEGIATAN :
KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh :
2019
1
RINGKASAN
Proposal ini yang berjudul “VITAGASKIN” yang berasal dari kepanjang Vitamin buah
Naga untuk Kulit yang dibuat oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Farmasi Bandung yang memiliki
kreativitas dalam menciptakan dan mengembangkan suatu produk menjadi produk yang baru dan
bermanfaat. Proposal ini dibuat sebagai pemanfaatan buah naga yang memiliki banyak manfaat
dalam kehidupan bermasyarakat terutama bagi kesehatan terutama untuk kesehatan kulit. Produk
ini juga dapat dikonsumsi oleh banyak masyarakat dan terjamin keamanannya yaitu vitamin
berbentuk kapsul.
Kandungan bermanfaat dari buah naga untuk kulit yakni mengandung vitamin yang baik
untuk kulit, Buah naga mengandung vitamin C, vitamin E dan vitamin B2. Vitamin tersebut
merupakan vitamin yang baik untuk menutrisi kulit. Sama halnya dengan tubuh yang senantiasa
memerlukan asupan nutrisi, kulit sebagai bagian dari anggota tubuh paling luar yang bersentuhan
langsung dengan dunia luar sehingga membutuhkan asupan nutrisi agar kesehatan kulit senantiasa
terjaga, sehingga kulit terlihat sehat, cantik, dan mulus. Mencegah penuaan dini, kulit merupakan
bagian tubuh terluar yang rentan terhadap tanda – tanda penuaan dini. Tanda penuaan dini
dianggap sebagai sebuah masalah yang dapat membuat penampilan kulit tidak indah karena
terdapat masalah seperti kerutan dll. Salah satu manfaat Buah naga yaitu memiliki kandungan
vitamin E yang bagus untuk kesehatan kulit. Vitamin E pada buah naga dapat membantu mencegah
tanda tanda penuaan dini pada kulit. Membantu menangani masalah jerawat,Jerawat merupakan
gangguan kulit terutama pada bagian kulit wajah yang berupa benjolan kecil-kecil berwarna merah
dan biasanya terasa sakit. Jerawat bisa membuat seseorang tidak percaya diri dengan
penampilannya. Buah naga memiliki manfaat untuk menghilangkan jerawat pada wajah, caranya
cukup mudah yaitu dengan menggunakan buah naga sebagai masker wajah yang dioleskan ke
bagian wajah yang berjerawat dengan intensitas penggunaan teratur hingga jerawat pada wajah
hilang. Kandungan dalam buah naga yang memiliki andil dalam mengatasi masalah jerawat yaitu
kandungan vitamin C. Vitamin C yang dikenal sebagai vitamin sekaligus antioksidan alami dapat
membantu menyembuhkan jerawat yang ada pada wajah. Mencerahkan kulit,Kulit yang cerah
2
merupakan dambaan para wanita karena kulit cerah adalah simbol dari kulit yang sehat terawat.
Buah naga memiliki manfaat yang dapat membantu kulit terlihat lebih cerah karena mengandung
vitamin B2 dan juga dapat membantu melembabkan kulit.
Penelitian kegiatan mahasiswa kewirausahaan ini bertujuan untuk membuat produk yang
aman,berkhasiat, aman dan mempermudah untuk mengonsumsi buah naga dengan membuat
sebuah produk yaitu kapsul atau vitamin sehingga memberikan efektifitas yang baik bagi
kesehatan terutama kulit. Dengan tujuan lainnya adalah meningkatkan jiwa enterpreneur yang
baik, dimana mahasiswa bukan hany pekerja yang baik namun dapat menciptakan lapangan
pekerjaan dan mengurangi pengangguran terutama di negara kita yang tercinta ini.
Menciptakan dan mengembangkan produk baru tentunya harus ada perencanaan usaha yang
baik.Adapun metode pelaksanaan yang dilakukan antara lain :
1. Tahap Persiapan Produksi
2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
3. Tahap Pemeliharaan
Pada umumnya usaha berjalan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dengan memiliki
target sehingga produk tersebut bisa dikatakan LAYAK untuk didirikan. Dengan harapan
selanjutnya adalah membuahkan hasil yang baik dan pembuatan produk ini dapat dicapai secara
bertahap sehingga pada akhirnya nanti akan berkembang dan maju.
3
DAFTAR ISI
RINGKASAN ............................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 4
BAB I ............................................................................................................................................................ 5
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 5
I.1 LATAR BELAKANG ......................................................................................................................... 5
I.2 IDENTIFIKASI MASALAH .............................................................................................................. 6
I.3 RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................... 6
I.4 TUJUAN.............................................................................................................................................. 7
I.5 LUARAN YANG DIHARAPKAN ..................................................................................................... 7
I.6 KEGUNAAN PROGRAM .................................................................................................................. 7
BAB II........................................................................................................................................................... 9
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA .............................................................................................. 9
II.1 KONDISI UMUM LINGKUNGAN .................................................................................................. 9
II.2 GAMBARAN POTENSI USAHA .................................................................................................... 9
II.3 GAMBARAN USAHA .................................................................................................................... 10
II.4 KELAYAKAN USAHA .................................................................................................................. 14
II. 5 ANALISIS USAHA ........................................................................................................................ 15
BAB III ....................................................................................................................................................... 17
METODE PELAKSANAAN ..................................................................................................................... 17
III.1 TAHAP PERSIAPAN PRODUKSI................................................................................................ 17
III.2 TAHAP PELAKSANAAN KEGIATAN ....................................................................................... 17
III.3 TAHAP PEMELIHARAAN ........................................................................................................... 18
III.4 TAHAP PRODUKSI ...................................................................................................................... 18
BAB IV ....................................................................................................................................................... 20
ANGGARAN BIAYA ................................................................................................................................ 20
LAMPIRAN................................................................................................................................................ 21
4
BAB I
PENDAHULUAN
Buah naga merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah beriklim tropis kering.
Pertumbuhan buah naga dipengaruhi oleh suhu, kelembaban udara, keadaan tanah dan curah hujan.
Habitat asli buah naga berasal dari negara Meksiko, Amerika Utara dan Amerika Selatan bagian
utara. Namun buah naga saat ini telah dibudidayakan di Indonesia seperti di Jember, Malang,
Pasuruan dan daerah lainnya (Putri, 2015).
Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) adalah tumbuhan yang bermula dari daerah
beriklim tropis. Pemanfaatan buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) selain daging buahnya,
ternyata kulit dari buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dapat diolah untuk produksi pangan
sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik dan untuk pewarna makanan alami dan sebagainya. Hal
ini dikarenakan kulit buah naga mengandung senyawa-senyawa yang diduga dapat bermanfaat
sebagai antioksidan. Salah satu kandungan senyawa antioksidan pada kulit buah naga adalah
betalain dan antosianin (Puri dkk., 2015). Menurut Cahyono (2009) terdapat jenis-jenis buah naga,
yaitu Hylocereus costaricensis (buah naga dengan daging super merah), Selenicereus megalanthus
(buah naga dengan kulit kuning daging putih), Hylocereus undatus (buah naga dengan daging
putih), dan Hylocereus polyrhizus (buah naga dengan daging merah). Kandungan-kandungan kulit
buah naga selain senyawa betalain dan antosianin yaitu vitamin C, vitamin E, vitamin A, alkaloid,
terpenoid, flavonoid, tiamin, niasin, piridoksin, kobalamin, fenolik, karoten, dan fitoalbumin
(Jaafar et al., 2009). Menurut Wu et al. (2006) kulit buah naga memiliki keunggulan yaitu kaya
polifenol dan merupakan sumber dari antioksidan. Aktivitas antioksidan pada kulit buah naga lebih
tinggi dibanding dengan aktivitas antioksidan pada daging buah naga merah, maka dari itu
berpotensi untuk dikembangkan menjadi sumber antioksidan yang alami.
5
Antioksidan berfungsi untuk melindungi tubuh dari radikal bebas, baik secara endogen
maupun eksogen. Bagian tubuh yang sering terpapar oleh radikal bebas secara eksogen adalah
kulit, seperti sinar radiasi ultraviolet, dan asap rokok. Tingginya paparan radikal bebas pada kulit
dapat menyebabkan stress pada kulit. Stress pada kulit ini, akan mengakibatkan penyakit kanker
kulit dan penuaan dini (Barrel et al., 2001 dalam Solihin, 2016). Menurut Nurliyana et al., (2010)
menyatakan di dalam 1 mg/ml kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dapat menghambat
83,48±1,02 % radikal bebas dan daging buah naga (Hylocereus polyrhizus) hanya dapat
menghambat radikal bebas sebesar 27,45±5,03 %. Hal ini kemudian sesuai dengan teori dari Wu
et al., (2006) yang menyatakan bahwa aktivitas antioksidan kulit buah naga merah (Hylocereus
polyrhizus) lebih tinggi dibandingkan dengan daging buah naga merah (Hylocereus polyrhizus).
Maka dari itu, kulit harus selalu dijaga kesehatannya. Salah satu perawatannya yaitu dengan
menggunakan produk kosmetik seperti masker wajah. Masker adalah salah satu kosmetik
perawatan kulit wajah. Namun, proses pemakaian masker pada umumnya cukup rumit, padahal
gaya hidup masyarakat perkotaan dipenuhi dengan kesibukan. Sehingga dibutuhkan produk lain
seperti vitamin atau kapsul yang dapat mempermudah kita untuk menggunakannya ataupun
mengosumsinya, dapat dibawa kemana-mana dan tentu saja aman untuk dikonsumsi.
6
I.4 TUJUAN
a. Mengetahui cara membuat vitamin kulit yang terbuat dari buah naga yang dapat dijadikan
sebagai bahan dasar dalam pembuatan vitamin kulit yang berkualitas serta mampu menjadi
produk yang mempunyai daya saing dengan prodok vitamin kulit yang berada di pasaran.
b. Mengetahui strategi pemasaran vitamin kulit yang diharapkan dapat memberikan peluang
baru dan merangsang berkembangnya skill entrepreneurship mahasiswa berbasis bahan
dasar pelestarian tanaman Indonesia.
a. Menghasilkan produk vitamin kulit yang dapat disukai oleh masyarakat secara luas.
7
b. Menambah nilai guna buah naga sebagai bahan pangandan informasi kepada masyarakat
tentang pengolahan buah naga menjadi produk vitamin kulit yang aman dan berkhasiat.
2) Bagi masyarakat.
a. Program ini secara tidak langsung akan membuka lapangan kerja baru.
b. Program ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat kreativitas masyarakat dengan terus-
menerus menemukan produk baru yang berkualitas dan berdaya saing.
Program ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisi kota Bandung khususnya
sebagai kota wisata dan pendidikan yang banyak dikunjungi wisatawan dan pelajar. Diharapkan
para wisatawan dan pelajar semakin puas berkunjung dan belajar di kota Bandung dan dapat
memberikan citra yang baik kepada masyarakat luas.
4) Bagi pelaksana.
a. Program ini diharapkan dapat menjadi wahana pelaksana mengenai berbagai macam inovasi
mengenai pengembangan produk, dan mendapatkan keuntungan.
b. Program ini diharapkan dapat meningkatkan skill kewirausahaan pelaksana, dimana
mahasiswa dituntut tidak hanya bisa menjadi pekerja namun juga dapat menciptakan lapangan
pekerjaan baru bagi masyarakat luas.
8
BAB II
9
FAKTOR SWOT Usaha Pembuatan Vitagaskin
Kekuatan (Strength) Bahan baku yang melimpah.
Keunikan dan original produk.
Dapat dijadikan terapi kesehata kulit ,
penyakit kanker dan diet.
Mengandung antioksidan hytoalbumin,
vitamin C dan B2 yang tinggi.
Daya simpan yang lama
Kelemahan (Weakness) Penyimpanan yang kurang tepat dapat
merusak produk.
Masyarakat mengolah buah naga hanya
dengan dijus dan dimakan begitu saja.
Peluang (Opportunity) Kesempatan biaya produksi murah.
Kesempatan menguasai pasar tinggi.
Ancaman (Threath) Standarisasi mutu.
Kemungkinan pesaing skala besar.
10
Gambaran Model Bisnis (Metode canvas)
VALUE PROPOSITION
CUSTOMER SEGMENTS
•Semua kalangan mulai dari anak-anak (mulai dari 4 tahun) sampai orang dewasa
11
CUSTOMER
RELATIONSHIP
CHANNELS
KEY ACTIVITIES
12
KEY RESOURCES
KEY PARTNERSHIP
•Apotek
•Toko jamu
•Supermarket atau minimarket
COST STRUCTURES
13
REVENUE STREAMS
Sebelum bisnis baru dimulai atau dikembangkan, harus diadakan penelitian tentang apakah
bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan menguntungkan atau tidak. Bila menguntungkan,
apakah keuntungan tersebut memadai dan dapat diperoleh secara terus menerus dalam waktu yang
lama? Secara teknis, mungkin saja usaha tersebut layak dilakukan, tetapi secara ekonomis dan
sosial, kemungkinan kurang memberikan manfaat. Jadi sebelumnya memulai bisnis baru, produk
yang akan kita buat harus diuji kelayakkan dan dianalisis manfaatnya. Kelayakan usaha dapat
dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap penemuan idea atau perumusan gagasan
Tahap penemuan ide adalah tahap di mana wirausaha mendapatkan ide untuk
merintisusaha baru.
2. Tahap memformulasikan tujuan
3. Tahap analisis
Tahap ini dilakukan seperti prosedur proses penelitian ilmiah yang lain, yaitu dimulai
dengan mengumpulkan data,mengolah, menganalisis, dan menarik kesimpulan.
Adapun juga cara yang sering digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu usaha adalah dengan
menghitung nilai BEP, B/C Ratio serta R/C Ratio. BEP (Break Even Poin) merupakan titik dimana
modal dapat kembali bisa dalam bentuk jumlah produk maupun dalam bentuk uang. B/C Ratio
merupakan perbandingan antara keuntungan dengan biaya produksi. Usaha dapat dikatakan
14
untung dan layak jika B/C Ratio lebih besar dari 0 (>0). R/C Ratio merupakan perbandingan antara
seluruh pendapatan/pemasukan dengan biaya produksi. Usaha dikatakan layak apabila R/C Ratio
lebih dari 1,00 (>1,00).
b. Kelayakan Usaha
15
= Rp. 3.204,5,-
Maka keuntungan per kapsul vitamin adalah Rp. 8.000 – Rp. 3.204,5 = Rp. 4.795,5
𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 9.591.000
B/C = = = 1,49
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 6.409.000
Jadi dengan B/C Ratio 1,49 (diatas nol) maka usaha ini dinyatakan LAYAK.
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 16.000.000
R/C = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 = = 2,49
6.409.000
Jadi dengan R/C Ratio 2,49 (diatas 1) maka usaha ini dinyatakan LAYAK untuk didirikan.
16
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Untuk menciptakan sistem produksi yang efektif dan efisien serta mampu mempertahankan
mutu produk secara optimal dipasaran maka perlu dilakukan persiapan, antara lain :
a. Survey Pasar
a. Produksi
Produksi dilakukan di rumah ketua dan anggota kelompok.
17
Adapun teknik pemasaran yang kami gunakan yakni Online, menjual langsung
kepada pelanggan, membuka lapak dipameran, Point of Purchase (POP) dan Earned
media.
c. Evaluasi
Evaluasi meliputi uji organoleptik : rasa, warna, tekstur, aroma, penyajian. Kemudian
membuat laporan yang meliputi keuntungan atau kerugian dari usaha dan selanjutnya
kedepannya dibuat rencana untuk keberlanjutan usaha.
18
10) Saringan
b. Pembuatan VITAGASKIN
1. Pakailah buah yang sudah tua, segar dan masak selanjutnya bersihkan dengan air
2. Buka kulit buah naga dan potonglah buah sampai menjadi beberapa bagian;
3. Blender buah hingga menjadi halus; Kemudian saring
4. Tambahkan Dextrin (meltodextrin) 2/3 dari volume sari buah yang diperoleh.
5. Tambahkan putih telur sejumlah 2% dari campuran (20 gram untuk 1 kg buah ).
Aduk hingga rata.
6. Selanjutnya aduk dengan mixer hingga berbusa
7. Tuang kedalam loyang , hamparkan tipis-tipis lalu keringkan dengan oven pada
suhu 55-65° c hingga kering (6-8 jam )
8. Setelah itu hancurkan lempengan tadi dengan blender, kemudian ayak agar
serbuk lebih halus
9. Tambahkan gula pasir atau gula halus sebanyak ½ dari jumlah serbuk yang
dihasilkan
10. Penambahan asam sitrat . Campur kering (mixing), semua hingga rata. Untuk
hasil yang lebih maksimal sebaiknya pemblenderan,pengayakan,pencampuran
dilakukan diruangan yang kering dan sejuk (ruangan ber AC)
11. Timbang sama rata serbuk dan masukkan kedalam cangkang kapsul
12. Lakukan pengemasan
19
BAB IV
ANGGARAN BIAYA
20
LAMPIRAN
BIODATA KETUA
BIODATA ANGGOTA 1
21
BIODATA ANGGOTA 2
BIODATA ANGGOTA 3
22
Lampiran 2. Tahapan Persiapan Produksi
23
berbentuk logo STFB dengan ditandai dengan
huruf S, T, F, dan B yang berkualitas, ramah
lingkungan dan sehat dengan memiliki nilai
ekonomis.
Tabel 5. Marketing
24
yang menjual berbagai macam produk.
Menurut penelitian, sekitar 64% orang yang
datang ke toko retail masih belum
menentukan produk yang akan dibelinya.
Kondisi tersebut dapat Anda manfaatkan
dengan mengarahkan mereka untuk
membeli produk.
Earned media. Berbeda dengan penjualan langsung, jenis
strategi ini justru dilakukan secara tidak
langsung. Hal utama yang harus Anda
lakukan untuk menerapkan strategi ini yakni
membangun hubungan dan kepercayaan
dengan masyarakat. Sehingga, Anda perlu
membangun brand dan
membentuk image yang baik melalui media
sosial.
25
Lampiran 4. Diagram Alir Pembuatan VITAGASKIN
26
Setelah itu hancurkan lempengan tadi dengan blender,kemudian
di ayak agar serbuk halus.tambahkan gula pasir atau gula halus
sebanyak ½ dari jumlah serbuk yang di hasilkan.
Biaya Keseluruhan
Biaya Jumlah
Bahan Pembuatan Rp. 870.000
Bahan habis pakai (85 %) Rp. 739.500
Biaya Transportasi RP. 350.000
Biaya pegawai RP. 4.000.000
Lain-lain (administrasi,publikasi dan RP. 450.000
lainnya)
Jumlah Total RP. 6.409.500
27