Mesin Atwood
Mesin Atwood
Abstrak
Pada eksperimen kali ini akan digunakan alat eksperimen yang sering dipakai dalam dunia
teknik dan sains yang disebut dengan pesawat Atwood. Pesawat Atwood merupakan alat eksperimen
yang digunakan untuk mengamati hukum mekanika gerak yang berubah beraturan. Alat ini mulai
dikembangkan sekitar abad ke-18 untuk mengukur percepatan gravitasi (g). Dan hukum yang akan
kita gunakan dalam eksperimen kali ini adalah hukum newton, dimana persamaan gerak dapat
ditentukan dari nilai hasil percepatan baik secara teori maupun secara eksperimen. Kemudian teori
yang akan kita gunakan dalam eksperimen ini adalah teori ralat. Tujuan dari eksperimen ini adalah
praktikan dapat memiliki kemampuan menggunakan teori ralat dalam melakukan eksperimen serta
mengerti cara penulisan ilmiah serta dapat menggunakan percobaan dengan pesawat Atwood untuk
menentukan percepatan system.
BAB II
DASAR TEORI
BAB I
PENDAHULUAN 2.1. Hukum Newton Tentang Gerak
1.1 Latar Belakang
Pada mulanya orang berpendapat
Mekanika newton atau klasik adalah bahwa sifat alamiah benda adalah diam, dan
teori tentang gerak yang didasarkan pada baru bergerak apabila diberi gaya dari luar,
konsep massa dan gaya dan hukum hukum baik berupa tarikan atau dorongan secara terus
yang menghubungkan konsep konsep fisis ini menerus. Namun setelah Galileo melakukan
dengan besaran kinematika dan dinamika. percobaan, pendapat ini baru berubah dan
Semua gejala dalam dinamika klasik dapat terkenalah prinsip yang dikenal dengan
digambarkan secara sederhana dengan Hukum Newton Pertama.
menerapkan hukum newton tentang gerak.
“Sebuah benda akan berada dalam
Mekanika klasik menghasilkan hasil yang
keadaan diam atau bergerak lurus beraturan
sangat akurat dalam kehidupan sehari hari.
apabila resultan gaya yang bekerja pada benda
Pada bab ini akan diperlihatkan bahwa konsep
sama dengan nol.” Secara matematis, Hukum I
mekanika newton dapat digunakan untuk
Newton dinyatakan dengan persamaan:
menentukan percepatan suatu sistem untuk
mengukur percepatan gravitasi g. (Putra,
∑F = 0 … (1)
V.G.V dan Purnomosari,E. 2015)
1.2. TUJUAN Hukum di atas menyatakan bahwa,
jika suatu benda mula-mula diam maka benda
1. Agar praktikan mampu menggunakan selamanya akan diam. Benda hanya akan
dan mengaplikasikan teori ralat dalam bergerak jika pada suatu benda itu diberi gaya
melakukan eksperimen. luar. Sebaliknya, jika benda sedang bergerak
2. Agar praktikan mengerti cara penulisan maka benda selamanya akan bergerak, kecuali
ilmiah. bila ada gaya yang menghentikannya. Konsep
3. Agar praktikan mampu menggunakan Gaya dan Massa yang dijelaskan oleh Hukum
percobaan dengan mesin Atwood untuk Newton yaitu Hukum I Newton mengungkap
menentukan percepatan sistem. tentang sifat benda yang cenderung
mempertahankan keadaannya atau dengan
kata lain sifat kemalasan benda untuk
mengubah keadaannya. Sifat ini kita sebut
dengan kelembaman atau inersia. Oleh karena
itu, Hukum I Newton disebut juga Hukum persamaan gerak linier. (Fernando S.,
Kelembaman. Hukum ini mendefinisikan Percobaan Atwood.2017)
massa secara kuantitatif, serta memperlihatkan Momen inersia merupakan
hubungan benda gaya secara kuantitatif pula. representasi dari tingkat kelembaman benda
Dengan salah satu kesimpulan bahwa arah yang bergerak rotasi. Semakin besar momen
percepatan benda sama denganarah gaya yang inersia suatu benda, semakin malas dia
bekerja pada benda tersebut. Besarnya berputar dari keadaan diam, dan semakin
percepatan sebanding dengan gayanya. Jadi malas pula ia untuk mengubah kecepatan
bila gayanya konstan, maka percepatan yang sudutnya ketika sedang berputar. Sebagai
timbul juga akan konstan Bila pada benda contoh, dalam ukuran yang sama sebuah
bekerja gaya, maka benda akan mengalami silinder yang terbuat dari sebuah besi memiliki
percepatan, sebaliknya bila kenyataan dari momen inersia yang lebih besar daripada
pengamatan benda mengalami percepatan silinder kayu. Hal ini bisa diperkirakan karena
maka tentu akan ada gaya yang terasa lebih berat lagi bagi kita untuk memutar
menyebabkannya. (Naufal, Hukum Gerak- silinder besi dibandingkan dengan memutar
Inersia Newton. 2014) silinder kayu. (Fisika Inspirasi, Percobaan
Atwood.2017)
Jika diperlihatkan, ternyata gaya Momen inersia pada gerak rotasi bisa
merupakan interaksi antara dua buah benda dianalogikan dengan massa padagerak
dan mempunyai sifat – sifat tertentu. Sifat ini translasi. Sedangkan gaya pada gerak translasi
pertama kali dikemukakan oleh Newton dalam dapat dianalogikan dengan momen gaya pada
Hukum Newton III sebagai gaya aksi reaksi. gerak translasi. Jika gaya menyebabkan
Hukum III Newton menyatakan bahwa timbulnya percepatan pada gerak translasi
“Apabila benda pertama mengerjakan gaya maka momen gaya itulah yang menyebabkan
pada benda kedua (disebut aksi) maka benda timbulnya percepatan sudut pada gerak rotasi.
kedua akan mengerjakan gaya pada benda Saat kita memutar sebuah roda atau membuka
pertama sama besar dan berlawanan arah daun pintu, saat itu kita sedang memberikan
dengan gaya pada benda pertama (reaksi).” momen gaya pada benda-benda tersebut. (Billy
B. N., Gerak Rotasi. 2014)
𝐼𝑎
∑𝑟 = … (8)
𝑟
𝐼𝑎
𝑇2 − 𝑇2 = … (9) Gambar 2. Skema Percobaan (Yonorio,
𝑟2 Dasar Teori Pesawat Atwood. 2013)
Substitusi persamaan (9), (6) ke persamaan (4)
maka didapatkan bahwa 3.2 Cara Kerja
Ditentukan percepatan gravitasi
𝑚
𝑎= 𝐼𝑎 𝑔 …
(10) Ditentukan ketinggian awal h0
𝑀1 + 𝑚 + 𝑀2 + 𝑟2 sebelum diberi massa m
Ditentukan waktu dengan stopwatch
Untuk menentukan momen inersia silinder saat ketinggian h(pengukuran tunggal)
pejal, maka dapat digunakanrumusan berikut Untuk pengukuran metode
grafik,maka ditentukan ketinggian
𝐼 = ∫ 𝑟 2 𝑑𝑚 = ∬ 𝑟 2 𝑟 𝑑𝑟 𝑑𝜃 awal h0 sebelum diberikan massa m
Ditentukan waktu dengan sopwatch
1
= 𝑚𝑟 2 … (11) saat ketinggian h dan ketinggian
2 divariasi dan ditentukan waktu
Untuk menentukan percepatan secara Diplot grafik ketinggian terhadap
eksperimen dapat digunakan persamaan gerak waktu
jatuh bebas yaitu Diukur massa 𝑚, 𝑀𝑘𝑎𝑡𝑟𝑜𝑙 dan juga
𝑀1 , 𝑀2
1
ℎ= 𝑎𝑡 2 … (12) Dicobakan untuk jenis batang lain.
2
2ℎ BAB IV
𝑎= … (13) HASIL DAN PEMBAHASAN
𝑡2
TEORI
Dengan ralat percepatan adalah Diketahui :
∂𝑎 ∂𝑎 2
∆𝑎 = | ∆ℎ| + | ∆𝑡| = | 2 ∆ℎ| + 𝑚 = ( 1,04 ± 0,01). 10−1 gr
∂ℎ ∂𝑡 𝑡
4ℎ 0,005
| ∆𝑡| …(14) AP = 10,4
× 100%
𝑡3
= 0,048 4 Angka Penting
METODE EKSPERIMEN
0,005 0,691
AP = × 100% AP = 1,008
× 100%
64,5
𝑇=
∑𝑇
=
2,016
= 1,008 𝑠 Maka 𝑡 = (0,295 ± 0,05)𝑠
𝑛 2
2
1 𝑛 (∑ 𝑇 2 )−(∑ 𝑇) (−0,07)2 + (0,08)2
∆𝑇 = √ ... (15) ∆𝑡= √ … (21)
𝑛 𝑛 (𝑛−1) 2
0,0049 + 0,0064
∆𝑡= √ 2
1 2 (2,032136)2 − (2,016)2 ∆𝑡= 0,07s
= √
2 2 (2 − 1)
t ± ∆𝑡 = (1,20 ± 0,07)𝑠 … (22)
1 8,259 − 4,435 1 3,824
= √ = √
2 2 2 2 Pada perhitungan tunggal didapatkan
bahwa percepatan sistem adalah:
= 0,691 𝑠 …(16) 𝑚 = ( 6,240 ± 0,005) gr
𝑇 ± ∆𝑇 = (1,008 ± 0,691) 𝑠 0,005
AP = 6,24
× 100%
= 0,080 4 Angka Penting 6,24
= 67,73+6,24+67,73+ 33,16 𝑚 8,7
𝑀𝑘𝑎𝑡𝑟𝑜𝑙 = (6,633 ± 0,001). 10−1 gr
6,24
0,005 = 8,7 = 0,310 𝑚/𝑠 2
AP = 66,33
× 100% 174,86
2ℎ
𝑎 = 𝑡2
… (23) Percobaan dengan menggunakan metode
grafik dapat dilakukan sebagai berikut
2 . 0,25 1
= = 0,3472 𝑚/𝑠 2 ℎ = 𝑎𝑡 2 … (32)
2
1,44
2
2 4ℎ 𝑡 2 = 𝑎 ℎ → 𝑡 2 = 𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛ℎ … (33)
∆𝑎 = | 2 ∆ℎ| + | 3 ∆𝑡| … (24)
𝑡 𝑡
Dapat diperlihatkan pada Tabel-2
2 4.0,25
= |1,44 0,05| + | 1,728 0,07| Tabel-2 Data percobaan
No Ketingg Waktu t Waktu
= 0,694 + 0,040 ian h (sekon) t 2 (sekon2)
(meter)
= 0,734 𝑚/𝑠 2 1. 0,10 0,67 0,4489
2
(𝑎 ± ∆𝑎)eksp = (0,3472 ± 0,734 ). m/s …(25) 2. 0,15 0,92 0,8464
3. 0,20 1,17 1,3689
0,734
AP = 0,3472
× 100% 4. 0,25 1,20 1,44
5. 0,30 1,56 2,4336
= 2,11 2 Angka Penting
6. 0,35 1,76 3,0976
(𝑎 ± ∆𝑎)eksp = (0,3 ± 0,7 ). m/s2 …(26) 7. 0,40 2,11 4,4521
8. 0,45 2,28 5,1984
Hasil percepatan secara teori adalah
9. 0,50 2,35 5,5225
𝑚
𝑎𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = 𝐼 𝑔… (26) ∑ = 14,02 ∑ = 24,8084
𝑀1 +𝑚+ 𝑀2 + 2
𝑟
𝑚
𝑎𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = 1 𝑔 … (27)
𝑀1 +𝑚+ 𝑀2 + 𝑀𝑘𝑎𝑡𝑟𝑜𝑙
2
Hasil Grafik
|12,75−12,70|+|12,63−12,70|
( 2
)
0,05+0,07
= 0,0125 ( )
2
= 0,0125 (0,06)
= 0,00076 . . . (39) (𝑎 ± ∆𝑎)eksp = (0,3 ± 0,7 ). m/s2
(𝑎±∆𝑎)eksp = (0,15740 ±0,00076) m/s2 …(40)
Hasil teori adalah
0,00076
AP = 0,15740
× 100% (𝑎 ± ∆𝑎)𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = 0,3 ± 0,1 𝑚/ 𝑠 2
SARAN
BAB V 1. Dapat dicobakan dengan ketinggian
dan beban tambahan yang divariasika.
PEMBAHASAN 2. Dapat dilakukan metode grafik dengan
Selah melakukan percobaan dengan cara jumlah data yang lebih banyak lagi
menggunakan ralat secara pengukuran tunggal sehingga data yang dibuat lebih
dan metode grafik untuk menghitung akurat.
percepatan sistem mesin atwood, sehingga
didapatkan hasil : DAFTAR PUSTAKA
Untuk nilai gravitasi yang didapatkan [1] Putra, V.G.V dan Purnomosari,E.,
(𝑔 ± ∆𝑔)𝑒𝑘𝑠𝑝 = (8,7 ± 3,2) 𝑚/𝑠 2 Pengantar Eksperimen Fisika (untuk
SMA/S1). 2015.
Untuk pengukuran tunggal
[2] Giancolli Douglas C. Fisika Jilid 1
2
(𝑎 ± ∆𝑎)eksp = (0,3 ± 0,7 ). m/s (terjemahan). Erlangga: Jakarta 1998.