Anda di halaman 1dari 17

RESUM KIMIA

Disusun Oleh:
NUR ALIPAH
(1604019)

POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU


PERANCANGAN MANUFAKTUR
2017
1. DASAR-DASAR ILMU KIMIA
Mngenal ilmu kimia:
a. Definisi
b. Kajian, struktur, komposisi, sifat, perubahan zat, dan energi yang terlibat,
Perkembangan ilmu kimia:
a. Kajian teoritis yaitu kajian yang menggunakan teorema-teorema yang
sudah ada.
b. Kajian praktis yaitu kajian dari melakukan pengamatan atau hasil
pengamatan.
Materi dan perubahnnya
Materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempatiruang
(volume)materi dapat dibedakan menurut massa jenisnya karena setiap massa
materi
dibagi volume merupakan massa jenis.
Keadaan materi:
a. Sifat fisis yaitu sifat karena bentuk wujud,massa jenis tidak diaduk.
b. Sifat kimia yaitu sifat perubaha pada reaksi kimia
Perubahan materi:
a. Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak mengalami perubahan
strukturvdan komposisi.
Contohnya: kelarutan, pemanasan.
b. Perubahan kimia adalah perubahan yang mengalami perubahan struktur
dan komposisi.
Contohnya: pembakaran, fermentasi, fotosintesis, korosi.
Unsur, Senyawa dan Campuran
1. Campuran
a. Campuran homogen adalah campuran yang tidak terlihat perbedaannya
jika di campur
b. Campuran heterogen adalah campuran yang terlihat perbedaannya jika
di campur
2. Senyawa
Senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur
3. Unsur
Unsur adalah tingkatan terendah dalam materi.
2. PERSAMAAN KIMIA
Hukum-Hukum Dasar Kimia:
a. Hukum Konservasi Masa (Larosier)
“massa sebelum dan sesudah reaksi kimia selalu tetap”
Na + Cl2 → NaCl
1gr 1,54gr 2,54gr
b. Hukum Komposisi Tetap
Na + Cl2 → NaCl
1gr 1,54gr 2,54gr
2gr 3,089gr 5,089gr
1gr 2gr 2,54gr , sisa Cl2 0,6gr
c. Hukum Kelipatan Berganda
Jika unsur A dan unsur B membentuk lebih dari satu macam senyawa,
maka untuk massa unsur A yang tetap, massa unsur B dalam senyawa
berbanding sebagai bilangan bulat.
- C + O2 → CO2
12gr 32gr 44gr
- C + O → CO
12gr 16gr 28gr
Rumus Kimia Dan Persaman Reaksi
a. Lambang Unsur
Nitrogen =N Karbon =C
Natrium = Na Kalsium = Ca
Kalium =K
b. Rumus Kimia
Unsur: Na, N, O, Ca, F, Fe, K, S, Br, dll.
Molekul:
- Unsur: N2, O2, H2, Cl2, F4, dll.
- Senyawa: NaCl, CO2, H2O, dll.
- Rumus Molekul: N2O4 = dinitrogentetra oksida
- Rumus Empiris: (NO2)n
Tata Nama Senyawa:
- HCl : asam klorida
- H2SO4 : asam sulfat
- H2PO4 : asam fosfat
- H2PO3 : asam fosfit
- HClO : asam hipoklorit
- HClO2 : asam klorit
- HClO3 : asam klorat
- HClO4 : asam perklorat
c. Senyawa
Senyawa Basa (ionik)
- NaOH : natrium hidroksida
- Mg(OH)2 : magnesium hidroksida
- Al(OH)3 : alumunium hidroksida
Senyawa Kovalen
- CO : karbon monoksida
- CO2 : karbo dioksida
- NO2 : natrim dioksida
- N2O4 : natrium tetraoksida
Senyawa Ionik
- Cu + O → CuO Tembaga II Oksida
- Cu + O → Cu2O Tembaga I Oksida
d. Reaksi Kimia
N2 + 2 O2 → N2O4
4 Fe + 3 O2 → 2 Fe2O3
6 CO2 + 2 H2O → C6H12O6 + 6 O2
3. STOIKIOMETRI
a. Hukum Gay Lussac
Pada suhu dan tekanan yang sama volume gas-gas sebelum dan
sesudah reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.
b. Hukum Avogadro
Pada suhu dan tekanan yang sama gas-gas yang memiliki volume
sama, akan memiliki jumlah partikel yang sama pula,
c. Bilangan Avogadro
L = 6,02 X 1023
= 1 mol
2 H2 + 1 O2 → 2 H2O
2 volume 1 volume 2 volume
2n 1n 2n
d. mol
mol yaitu satuan jumlah zat
1 mol = 6,02 X 1023 partikel
2 mol = 2 X 6,02 X 1023 partikel = 12,04 X 1023 partikel
2 mol = 12,04 X 1023
6,02 X 1023
=2
mol = Jumlah partikel
Bil. Avogadro
e. Hubungan mol dengan volume gas pada keadaan STP (Standar
Temperature Preasure)
T = 0˚C
= 27K
P = 1 atm
1 mol = 22,4 L
2 mol = 2 X 22,4 L = 44,8 L
2 mol = 44,8 L
22,4 L
=2
mol = Volume zat
22,4 L
f. Hubungan mol dengan massa zat
12 A
6C: ZX
A = nomor massa
= massa atom
= (p+n)
Z = nomor massa
= ƩP
= Ʃe
- Massa Atom Relatif (Ar)
Nomor massa Fe= 56
Ar Fe = 56 X 1/12 X 12C
= 56 sma
- Massa Molekul Relatif (Mr)
Hasil persetujuan IUPAC
Molekul → atom 1 + atom 2 dll.
Mr = Ar 1 + Ar 2
Mr = ƩAr
Mr CO2 = Ar C + (2)Ar O
= 12 + 2 (16)
= 12 + 32
= 44 sma
4. STOIKIOMETRI STUDI KASUS
a) Dalam senyawa tertentu 6,92gr unsur x dengan 0,584gr karbon jika
Ar C = 12 dan tiap atom C dapat mengikat 4 elektron berapa Ar x?
b) Suatu paduan logam (alloy) terdiri dari timah, timbal dan bismuth
dengan perbandingan relatif atom-atomnya 2:5:3 berapa gram
massa dalam paduan bila paduan itu mengandung 1,0X1025 atom?
c) Dalam suatu reaksi, 3 atom Mg dapat mengikat secara tepat 2 atom
N. Jika 4,86gr Mg direaksikan, berapa gr ato N yang diperlukan?
d) Di dalam 9,0 gr senyawa X2Y2 terkandung 3,01x1023 molekul
X2Y3.jika Ar x = 30sma berapa Ar y?
5. STOIKIOMETRI LARUTAN

Larutan:
- Zat
- Zat terlarut
a. Konsentrasi
i. Molaritas zat X = mol zat X /Kg pelarut =..... molal
mol zat X
ii. Molalita zat X = /L larutan =..... molar
b. Perbandingan mol (fraksi mol)
i. Fraksi mol A = mol zat A /mol total (zat A + zat B)
ii. Fraksi mol B = mol zat B /mol total (zat A + zat B)
Contoh soal:
1. Sebanyak 0,050 mol urea, CO(NH2)2 dilarutkan dalam 1,00L larutan
dengan pelarut air. Berapa molaritasnya?
Jawab:
Molaritas = mol urea
L larutan urea
= 0,050mol
1,00L
= 0,050 mol/L
= 0,050 molar
mol urea = gram urea
Mr urea [ CO(NH2)2 ]
0,050 mol = ............................................
1(C) + 1(O) + 2(N) + 4(H)
0,050 mol = ............................................
1(12) + 1(16) + 2(14) + 4(1)
0,050 mol = ................................
60 gr/mol
gram urea = 0,050 mol X 60 gr/mol
= 3 gr
2. Analisa suatu senyawa tertentu yang terdiri dari besi dan klor menunjukan
bahwa 0,1396 gram besi bersenyawa dengan 0,1773 gram klor. Tentukan
bagaimana rumus empirisnya!
Jawab:
fexCly = x=? y=?
Fe Cl
Massa 0,1396gr 0,1773gr
Ar 56 gr/mol 35,5 gr/mol
Mol = gr/Ar 0,0025 mol 0,0050 mol
Perbandingan mol x=1 y=2
Rumus Empiris FexCly → FeCl2
3. Senyawa X ditemukan sebagai penyusun suatu gas bahan bakar LPG. Dari
analisis diketahui bahwa X terdiri dari 85,69% C d1an 14,32% H
berdasarkan massa. Massa molekul X ditentukan sebesar 55,9 sma dengan
kesalahan sebesar ±2%. Bagaimana menentukan rumus molekul dan
empirisnya?
X → Gas LPG → CxHy
Karbon hidrogen
Gram 85,69% 14,31%
Ar 12 gr/mol 1 gr/mol
Mol = gr/Ar 7,14 mol 14,31 mol
Perbandingan mol x=1 y=2
Rumus Empiris CXHy → CH2

Mr = CH2 → (12x1) + (1x2) = 14 sma


Mr (CH2)n = 55,9 sma
(14 sma)n = 55,9 sma
n = 55,9/14
=4
(CH2) = C4H8
6. STRUKTUR ATOM

- John Dalton mengemukakan bahwa:


a. Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat.
b. Atom berbentuk bola sederhana yang sangat kecil, tidak dapat dibelah,
diciptakan ataupun dimusnahkan.
c. Unsur yang sama mengandung atom-atom yang sama.
d. Atom sejenis memiliki sifat yang sama dalam segala hal, sedangkan atom
yang berbeda memiliki sifat yang berbeda.
e. Reaksi kimia terjadi karena adanya penggabungan dan pemisahan atom-
atom.
f. Bila atom-atom bergabung akan membentuk molekul. Bila atom-atom
yang bergabung sama akan terbentuk molekul unsur, sedangkan bila atom-
atom yang bergabung berbeda akan terbentuk molekul senyawa.
- JJ. Thomson mengemukakan bahwa:
a. Atom berupa bola yang bermuatan positif dengan adanya elektron yang
bermuatan negatif di sekelilingnya.
b. Muatan positif dan negatif pada atom besarnya sama. Hal ini menjadikan
atom bermuatan netral. Suatu atom tidak mempunyai muatan positif atau
negatif yang berlebihan.
- Rutherford mengemukakan bahwa:
a. Sebagian besar dari atom merupakan permukaan kosong atau hampa.
b. Atom memiliki inti atom bermuatan positif yang merupakan pusat massa
atom.
c. Elektron bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan yang sangat tinggi.
d. Sebagian besar partikel α lewat tanpa mengalami pembelokkan/hambatan.
Sebagian kecil dibelokkan, dan sedikit sekali yang dipantulkan.
e. Awan elektron tidak mempengaruhi penyebaran partikel alfa.

- Neils Bohr mengemukakan bahwa:


a. Elektron dalam atom hanya dapat berada pada tingkat energi tertentu.
artinya elektron hanya dapat beredar pada lintasan tertentu saja. lintasan
yang diperbolehkan ini adalah orbit yang berbentuk lingkaran dengan jari -
jari tertentu yang pada teori atom bohr disebut kulit atom.
b. Tiap orbit ditandai dengan satu bilangan bulat yang disebut bilangan
kuantum(n), mulai dari 1,2,3,... dst yang dinyatakan dengan lambang
K,L,M,N ... dst . lintasan pertama, dengan n=1, dinamakn Kulit K,
Lintasan kedua , dengan n=2, dinamai kulit L, dan seterusnya.
c. Semakin besar harga n (semakin jauh dari inti atom) , semakin besar
energi elektron yang mengorbit pada kulit itu.
d. Pada keadaan normal (tampa pengaruh luar), elektron menempati tingkat
energi terendah yaitu kulit K. keadaan ini disebut tingkat dasar (ground
state).
e. Elektron dapat berpindah dari satu kulti ke kulit yang lain disetai
pemancaran atau penyerapan sejumlah energi tertentu. perpindahan
elektron ke kulit yang lebih luar disertai dengan penyerapan energi,
sebaliknya, perpindahan elektron ke kulit yang lebih dalam disertai
pelepasan tertentu energi, Nah seperti inilah bunyi teori atom Bohr.
- TEORI MEKANIKA KUANTUM
Berkaitan dengan dualisme sifat elektron, seorang ahli fisika Jerman, yaitu
Werner Heisenberg, menyimpulkan suatu keterbatasan dalam menentukan
posisi dan momentum elektron. Kesimpulan Heisenberg dikenal sebagai
asas ketidakpastian ( uncertainty principle ).

Aturan Aufbau

Pengisian orbital dimulai dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi
yang tinggi. Elektron mempunyai kecenderungan akan menempati dulu subkulit
yang energinya rendah. Besarnya tingkat energi dari suatu subkulit dapat
diketahui dari bilangan kuantum utama (n) dan bilangan kuantum azimuth ( l )
dari orbital tersebut. Orbital dengan harga (n + l) lebih besar mempunyai tingkat
energi yang lebih besar. Jika harga (n + l) sama, maka orbital yang harga n-nya
lebih besar mempunyai tingkat energi yang lebih besar. Urutan energi dari yang
paling rendah ke yang paling tinggi sebagaimana digaram yang dibuat oleh
Mnemonik Moeler adalah sebagai berikut:

1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < 4f < 5d ….
7. IKATAN KIMIA
- Golongan IA
- Golongan IIA
- Golongan IIIA Cenderung melepas elektron
- Golongan IVA
- Golongan VA
- Golongan VIA
- Golongan VIIA Cenderung menerima elekron
- Golongan VIIIA
Gaya colomb:

Keterbatasan kaidah oktet:


- Kovalen rangkap: O2 - Spesi elektron ganjil: NO2

- Oktet diperluas ata super oktet: SF6 - Oktet tidak sempurna: BeCl2

- Kovalen koordinasi: NH4 - Resonansi: SO2


8. TEORI IKATAN KOVALEN
Elektron yang digunakan bersama menempati orbital-orbital atom yang
saling overlap.
i. Teori Orbital Molekul

ii. Teori Ikatan Valensi


9. IKTAN HIDROGEN, IKATAN LOGAM, KEPOLARAN ZAT,
KARAKTERISTIK LOGAM Dan WUJUD ZAT
a. Ikatan hidrogen
Atom H dengan atom F, O, N.

b. Ikatan Vanderwals

c. Ikatan Logam

d. Karakteristik Logam:
i. Memiliki banyak orbital kosong
ii. Mengkilat
iii. Logam berkarat
iv. Keras, kaku, padat.
v. Penghantar panas
vi. Penghantar listrik
vii. Mudah ditempa
10. TERMOKIMIA Dan TERMODINAMIKA
Sistem, Lingkungan dan Fungsi Keadaan:
a. Sistem bagian semesta yang nyata ataupun konseptual dibatasi oleh batas
fisis atau konseptimatis
b. Lengkungan atau bagian lain dari semesta diluar sistem
Interaksi antara sistem dan lingkungan:
- Sistem terbuka (materi, eneri)
- Sistem tertutup (energi)
- Sistem terisolasi (tidak ada interaksi)
Sifat-sifat tertentu sistem (fungsi keadaan)
- Intensif
Tidak dipengaruhi massa
Contoh: suhu
- Ekstensif
Dipengaruhi massa
Contoh: tekanan, volume, energi.
Energi, Kerja dan Kalor
a. Kerja = W = usaha
=Fxs
= m x a (r2-r1)
b. Kalor = q
= aliran energi
c. Energi
Energi yang dmiliki sistem = energi internal = energi dalam = U
∆U = q (tidak ada kerja)
∆U = W (tidak ada transfer kalor)
∆U = q + W (ada kerja dan transfer kalor)
Pengukuran
∆U =q+W tekanan tetap (sistem terbuka)
∆U =q–0 volume tetap (sistem tertutup)
∆H < 0 eksoterm (+)
∆H > 0 endoterm (-)
Eksoterm dan Endoterm
Penulisan reaksi termokimia lengkap
4 Fe + 3O2 → 2 FeO3
∆H = 40kj
∆H˚f = -20kj
Pembentukan Entalpi Standar
1. Entalpi Pembentukan (Hf) Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada
peristiwa pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsur pembentuknya.
2. Entalpi Penguraian (Hd) Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada
peristiwa penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsur pembentuknya.
3. Entalpi Pembakaran (Hc) Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada
peristiwa pembakaran 1 mol senyawa atau 1 mol unsur.
Pengukuran ∆H = q

Hukum Hess
11. KESETIMBANGAN KIMIA Dan REDUKSI OKSIDASI

Reduksi oksidasi
2 Na + Cl2 → 2 NaCl
2 Na → 2 Na+ + 2e-
Cl2 + 2e- → 2Cl-
2 Na + Cl2 → 2 NaCl

Fe + O2 → FeO3
0 0 +6 -6

Fe = oksidasi / reduktor
O2 = reduksi / oksidator

SELESAI.

Anda mungkin juga menyukai