Disusun Oleh:
NUR ALIPAH
(1604019)
Larutan:
- Zat
- Zat terlarut
a. Konsentrasi
i. Molaritas zat X = mol zat X /Kg pelarut =..... molal
mol zat X
ii. Molalita zat X = /L larutan =..... molar
b. Perbandingan mol (fraksi mol)
i. Fraksi mol A = mol zat A /mol total (zat A + zat B)
ii. Fraksi mol B = mol zat B /mol total (zat A + zat B)
Contoh soal:
1. Sebanyak 0,050 mol urea, CO(NH2)2 dilarutkan dalam 1,00L larutan
dengan pelarut air. Berapa molaritasnya?
Jawab:
Molaritas = mol urea
L larutan urea
= 0,050mol
1,00L
= 0,050 mol/L
= 0,050 molar
mol urea = gram urea
Mr urea [ CO(NH2)2 ]
0,050 mol = ............................................
1(C) + 1(O) + 2(N) + 4(H)
0,050 mol = ............................................
1(12) + 1(16) + 2(14) + 4(1)
0,050 mol = ................................
60 gr/mol
gram urea = 0,050 mol X 60 gr/mol
= 3 gr
2. Analisa suatu senyawa tertentu yang terdiri dari besi dan klor menunjukan
bahwa 0,1396 gram besi bersenyawa dengan 0,1773 gram klor. Tentukan
bagaimana rumus empirisnya!
Jawab:
fexCly = x=? y=?
Fe Cl
Massa 0,1396gr 0,1773gr
Ar 56 gr/mol 35,5 gr/mol
Mol = gr/Ar 0,0025 mol 0,0050 mol
Perbandingan mol x=1 y=2
Rumus Empiris FexCly → FeCl2
3. Senyawa X ditemukan sebagai penyusun suatu gas bahan bakar LPG. Dari
analisis diketahui bahwa X terdiri dari 85,69% C d1an 14,32% H
berdasarkan massa. Massa molekul X ditentukan sebesar 55,9 sma dengan
kesalahan sebesar ±2%. Bagaimana menentukan rumus molekul dan
empirisnya?
X → Gas LPG → CxHy
Karbon hidrogen
Gram 85,69% 14,31%
Ar 12 gr/mol 1 gr/mol
Mol = gr/Ar 7,14 mol 14,31 mol
Perbandingan mol x=1 y=2
Rumus Empiris CXHy → CH2
Aturan Aufbau
Pengisian orbital dimulai dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi
yang tinggi. Elektron mempunyai kecenderungan akan menempati dulu subkulit
yang energinya rendah. Besarnya tingkat energi dari suatu subkulit dapat
diketahui dari bilangan kuantum utama (n) dan bilangan kuantum azimuth ( l )
dari orbital tersebut. Orbital dengan harga (n + l) lebih besar mempunyai tingkat
energi yang lebih besar. Jika harga (n + l) sama, maka orbital yang harga n-nya
lebih besar mempunyai tingkat energi yang lebih besar. Urutan energi dari yang
paling rendah ke yang paling tinggi sebagaimana digaram yang dibuat oleh
Mnemonik Moeler adalah sebagai berikut:
1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < 4f < 5d ….
7. IKATAN KIMIA
- Golongan IA
- Golongan IIA
- Golongan IIIA Cenderung melepas elektron
- Golongan IVA
- Golongan VA
- Golongan VIA
- Golongan VIIA Cenderung menerima elekron
- Golongan VIIIA
Gaya colomb:
- Oktet diperluas ata super oktet: SF6 - Oktet tidak sempurna: BeCl2
b. Ikatan Vanderwals
c. Ikatan Logam
d. Karakteristik Logam:
i. Memiliki banyak orbital kosong
ii. Mengkilat
iii. Logam berkarat
iv. Keras, kaku, padat.
v. Penghantar panas
vi. Penghantar listrik
vii. Mudah ditempa
10. TERMOKIMIA Dan TERMODINAMIKA
Sistem, Lingkungan dan Fungsi Keadaan:
a. Sistem bagian semesta yang nyata ataupun konseptual dibatasi oleh batas
fisis atau konseptimatis
b. Lengkungan atau bagian lain dari semesta diluar sistem
Interaksi antara sistem dan lingkungan:
- Sistem terbuka (materi, eneri)
- Sistem tertutup (energi)
- Sistem terisolasi (tidak ada interaksi)
Sifat-sifat tertentu sistem (fungsi keadaan)
- Intensif
Tidak dipengaruhi massa
Contoh: suhu
- Ekstensif
Dipengaruhi massa
Contoh: tekanan, volume, energi.
Energi, Kerja dan Kalor
a. Kerja = W = usaha
=Fxs
= m x a (r2-r1)
b. Kalor = q
= aliran energi
c. Energi
Energi yang dmiliki sistem = energi internal = energi dalam = U
∆U = q (tidak ada kerja)
∆U = W (tidak ada transfer kalor)
∆U = q + W (ada kerja dan transfer kalor)
Pengukuran
∆U =q+W tekanan tetap (sistem terbuka)
∆U =q–0 volume tetap (sistem tertutup)
∆H < 0 eksoterm (+)
∆H > 0 endoterm (-)
Eksoterm dan Endoterm
Penulisan reaksi termokimia lengkap
4 Fe + 3O2 → 2 FeO3
∆H = 40kj
∆H˚f = -20kj
Pembentukan Entalpi Standar
1. Entalpi Pembentukan (Hf) Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada
peristiwa pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsur pembentuknya.
2. Entalpi Penguraian (Hd) Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada
peristiwa penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsur pembentuknya.
3. Entalpi Pembakaran (Hc) Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada
peristiwa pembakaran 1 mol senyawa atau 1 mol unsur.
Pengukuran ∆H = q
Hukum Hess
11. KESETIMBANGAN KIMIA Dan REDUKSI OKSIDASI
Reduksi oksidasi
2 Na + Cl2 → 2 NaCl
2 Na → 2 Na+ + 2e-
Cl2 + 2e- → 2Cl-
2 Na + Cl2 → 2 NaCl
Fe + O2 → FeO3
0 0 +6 -6
Fe = oksidasi / reduktor
O2 = reduksi / oksidator
SELESAI.