BAB I
PENDAHULUAN
Bayi baru lahir memiliki kompetensi perilaku dan kesiapan interaksi sosial.
Periode neonatal yang berlangsung sejak bayi lahir sampai usianya 28 hari, merupakan
waktu berlangsungnya perubahan fisik yang dramatis pada bayi baru lahir .Pada masa
ini, organ bayi mengalami penyesuaian dengan keadaan di luar kandungan, ini
diperlukan untuk kehidupan selanjutnya (Maryunani & Nurhayati, 2008).
Kasus kematian bayi baru lahir mencapai angka tinggi sebesar 1/1000 kelahiran
pada hasil riset dari 2013-2017. Hal inni disebabkan oleh infeksi, cacat bawaan, aspeksia
dan berbagai penyakit yang retan mengenai bayi ini. tingginya kematian bayi baru lahir
ini menjadi momok besar bagi Negara kita Indonesia. Hal ini juga menjadi acuan penting
bagi seluruh tenaga medis yang membantu persalinan agar bisa menurunkan kematian
dari bayi baru lahir ini.
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui Apakah Defenisi Bayi Baru Lahir
2. Untuk mengetahui Bagaimanakah Adaptasi Kehidupan Ekstra Uteri
3. Untuk mengetahui Bagaimanakah Perkembangan Bayi baru lahir
4. Untuk mengetahui Bagaimanakah Perawatan Bayi Baru Lahir
4
5
1.4 MANFAAT
Menambah wawasan, pengetahuan penulis dan pembaca di bidang
kesehatan khususnya penanganan pada bayi baru lahir, Memberikan informasi
mengenai masalah keperawatan pada bayi baru lahir dan penatalaksanaan
masalah keperawatan . Dengan makalah ini diharapkan supaya para pembaca
bisa lebih mengenal penanganan pada bayi baru lahir.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Bayi baru lahir fisiologis adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu
dan berat badan lahir 2500-4000 gram. (Depkes RI, 2009)
6
7
b. Kepala bayi dapat tampak lonjong atau gepeng akibat tekanan panggul ibu
selama melahirkan. Kondisi ini disebut molding. Kepala akan kembali
kebentuk semula setelah beberapa hari.
c. Kulit kepala atau wajah terkadang lecet dan bengkak, namun hal itu akan
menghilang beberapa hari kemudian.
d. Bayi lahir dengan dua titik lunak atau fontanel ( daerah dimana tulang
tengkorak belum menyatu sempurna). Akan terlihat bercak lunak besar yang
berbentuk seperti intan pada bagian atas depan kepala, sementara bercak yang
lebih kecil dan bentuk segitiga terlihat dibagian belakang. Bercak yang lebih
besar biasanya menutup pada usia dua sampai enam bulan. Selaput yang
menutupi fontanel cukup tebal dan kuat sehingga menyikat atau mencuci kulit
kepala bayi tidak akan menyebabkan bayi kesakitan .
3. Rambut
Beberapa hal yang berkaitan dengan rambut bayi yaitu:
a. Beberapa bayi dilahirkan dengan rambut kepala yang tebal sementara yang
lainnya dengan kepala yang hamper botak.
b. Rambut halus dan lurus pada tubuh yang disebut lanugo dapat terlihat pada
bagian punggung bayi, bahu, dahi, telinga, dan muka. Rambut ini terlihat jelas
pada bayi premature. Lanugo biasanya akan menghilang selama beberapa
minggu pertama.
4. Mata
a. Jika warna mata bayi berubah biasanya terjai pada usia enam bulan
b. Kelenjar air mata pada sebagian besar bayi baru lahir belum begitu banyak
memproduksi air mata sampai bayi berusia tiga minggu.
5. Lepuh pada bibir
Aktivitas mengisap yang kuat sering menyebabkan lepuh tidak nyeri dibagian tengah
bibir bayi bagian atas. Kadang-kadang lepuh akibat penghisapan ini akan terkelupas
dan akan hilang beraangsur-angsur saat bibir menjadi kuat.
6. Kulit
1) Warna kulit bayi
Pada saat lahir, kulit bayi akan berwarna biru keabuan, basah, bernoda darah,
serta verniks yaitu sebuah subtansi, seperti krem dan berwarna putih. Dalam
beberapa saat hingga satu atau beberapa menit kemudian, bayi akan mulai
dapat bernafas dengan baik dan warna kulitnya berubah menjadi warna normal
9
kemerahan, dimulai pada bagian wajah dan anggota gerak, dan dengan segera
akan mencapai jari tangan serta kaki.
2) Milia
Kelenjar keringat dan minyak yang tersumbat akan menimbulkan titik-titik
putih kecil yang disebut milia pada hidung,pipi, dan dagu bayi. Saat kelenjar
ini mulai berfungsi milia akan hilang. Perawatan milia cukup dengan
membasuh wajah dengan air.
3) Bercak-bercak merah pada kulit
Bayi baru lahir yang berkulit putih seringkali tampak bercak-bercak dengan
adanya daerah kemerahan dan daerah pucat. Sesudah beberapa minggu, kulit
bayi akan mulai mempunyai warna yang merata, meskipun akan tampak
bercak-bercak saat ia kedinginan
4) Kulit terkelupas pada bayi
Bayi lewat bulan kulitnya lebih terkelupas dibandingkan bayi cukup bulan.
Hal ini merupakan keadaan normal dan biasanya tidak memerlukan perawatan.
Jika pecah-pecah pada kulit bagian pergelangan tangan atau kaki berdarah, di
anjurkan untuk memberikan salep khusus bayi.
5) Verniks kaseosa
Verniks kaseosa merupakan substansi putih seperti krem yang melindungi
kulit bayi sebelum lahir, sering tetap pada lipatan kulit bahkan sesudah bayi
selesai dimandikan. Verniks kaseosa tidak perlu dihilangkan dengan usaha
yang kuat, cukup ggosok kulit bayi dengan lembut.
6) Stroke bite dan angel kisses
Stroke bite dan angel kisses merupakan daerah kemerahan pada kulit yang
terbentuk dari gabunngan pembuluh darah permukaan kulit, sehingga tampak
pada bagian belakang leher bayi, kelopak mata, hidung atau dahi. Daerah ini
akan berwarna merah saat bayi menangis. Kebanyakan bukan tanda lahir yang
permanen dan tidak disebabkan oleh cedera selama persalinan. Meskipun
biasanya menghilang atau menjadi kabur setelah enam hingga Sembilan bulan,
namun ada beberapa, terutama yang terletak pada leher tetap ada untuk waktu
yang lebih lama dan bahkann bersifat permanen.
10
7. Payudara
Akibat hormone selama kehamilan yang mencapai bayi dalam kandungan, baik
bbayi laki-laki atau perempuan mempunyai payudara yang bengkak. Beberapa bayi
bahkan mempunyai putting yang mengeluarkan susu. Ini merupakan keadaan normal
dan tidak membutuhkan perawatan. Namun, jangan mecoba untuk meneras air sus
dari putting susu bayi, karena tindakan ini akan mengakibatkan infeksi. Kondisi ini
akan menghilang dalam waktu satu atau dua minggu.
Angka Penilaian
Jenis 1 menit 5 menit 10 menit
0 1 2
Bunyi Tidak Lambat
Diatas 100
Jantung Ada (<100)
Tidak
Pernafasan Tidak teratur Menangis
ada
Pergerakan
Tonus otot Lemas Sedikit fleksi
aktif
Tidak
Reflex Menyeringai Menangis kuat
ada
Badan merah
Biru Seluruh badan
Warna ekstremitas
pucat merah
biru
JUMLAH
11
Nilai APGAR:
7-10 : Bayi normal
4-6 : Asfiksia sedang ringan
0-3 : afiksia ringan
b) Pemeriksaan lanjutan
Lakukan penilaian secara sistematis ( dari kepala sampai ujung kaki) untuk
menilai adanya kelainan atau cacat bawaan.
Yang perlu dipantau pada bayi baru lahir: ( Abdul Bari Saifuddin, 2009)
1) Kesadaran dan reaksi terhadap sekeliling
2) Keaktifan
3) Simetri
4) Kepala
5) Muka/wajah
6) Mata
7) Mulut
8) Leher, dada, abdomen
9) Punggung
10) Bahu, tangan, sendi, tungkai
11) Kuku dan kulit
12) Kelancaran menghisap dan pertanyaan
13) Tinja dan kemih
14) Refleks
15) Berat badan
secara rutin pada jalan nafasnya karena penghisapan pada jalan nafas yang tidak
dilakukan secara hati-hati dapat menyebabkan perlukaan pada jalan nafas hingga
terjadi infeksi, serta dapat merangsang terjadinya gangguan denyut jantung dan
spasme (gerakan involuter dan tidak terkendali pada otot, gerakan tersebut diluar
kontrol otak). Pada laring dan tenggorokan bayi.
Bayi normal akan segera menangis segera setelah lahir. Apabila tidak langsung
menangis maka lakukan:
1) Letakkan bayi pada posisi telentang di tempat yang keras dan hangat.
2) Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang.
3) Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang
dibungkus kassa steril.
4) Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2 – 3 kali atau gosok kulit bayi dengan
kain kering dan kasar agar bayi segera menangis.
3) Suhu Tubuh
Setiap kali prosedur apa pun yang dilakukan pada bayi, upayakan untuk
mencegah atau mengurangi hilangnya panas. Stres dingin (cold stress) akan
mengganggu kesehatan bayi baru lahir. Temperatur ruang sebaiknya 24 0C. Bayi
baru lahir harus dikeringkan dan dibungkus dengan selimut hangat segera setelah
lahir, perhatikan supaya kepala juga harus diselimuti selama bayi digendong orang
tuanya. Bayi dapat segera diletakkan di atas abdomen atau dada ibu, dikeringkan,
dan dibungkus dengan selimut hangat .
Bayi cukup usia mempunyai dua per tiga ujung pinna yang tidak
melengkung. Rotasi telinga harus ada di garis tengah, dan tidak mengenai bagian
depan atau bagian belakang. Untuk membersihkan telinga, bagian luar dibasuh
dengan lap atau kapas.
Bagian dalam hidung mempunyai mekanisme membersihkan sendiri. Jika
ada cairan atau kotoran keluar, bersihkan hanya bagian luarnya saja. Gunakan
cotton bad atau tisu yang digulung kecil, jika menggunakan jari pastikan jari
benar-benar bersih. Jika hidung bayi mengeluarkan lendir sangat banyak karena
pilek, sedotlah keluar dengan menggunakan penyedot hidung bayi, atau letakkan
bayi dalam posisi tengkurap untuk mengeluarkan cairan tersebut.
Kebersihan mulut bayi harus diperhatikan, karena bercak putih pada lidah
(oral thurust) dapat menjadi masalah jika diikuti dengan tumbuhnya jamur .
Untuk membersihkan mulut bayi digunakan kapas yang sudah direndam dengan
air masak, diperas dan mulut bayi dibersihkan dengan hati-hati serta
mengeluarkan lendir yang ada di mulut bayi. Dapat juga dilakukan dengan
14
menggunakan kain kasa atau waslap yang sudah dibasahi dengan air matang
hangat lalu dibalut pada jari telunjuk, kemudian membersihkan mulut dari bagian
luar, yaitu bibir dan sekitarnya. Setelah itu bagian gusi belakang hingga depan,
lalu membersihkan lidah bayi dengan perlahan-lahan. Posisi bayi sebaiknya
terbaring agar lebih mudah dibersihkan.
Kuku jari yang panjang dapat menimbulkan luka garukan pada wajah bayi
dan luka ini bisa terinfeksi. Kuku yang panjang dapat pula terkoyak karena
sekalipun panjang, tetapi kuku tersebut sangat lunak. Jika kuku tersebut terkoyak,
jaringan di bawahnya yang sensitif terhadap infeksi dapat terpajan. Bayi dapat
menggunakan sarung tangan atau dengan melakukan pemotongan kuku dengan
hati-hati .
penggunaan bedak tabur tidak dianjurkan karena dapat terhirup oleh bayi dan
mengganggu jalan napas atau membuat tersedak
9) Nutrisi
Nutrisi yang baik pada bayi memungkinkan kesehatan yang baik,
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal selama beberapa bulan pertama
kehidupan dan juga membiasakan bayi agar memiliki kebiasaan makan yang baik
pada masa selanjutnya. Pemenuhan nutrisi pada bayi baru lahir sebaiknya dengan
memberikan Air Susu Ibu (ASI), namun jika adanya kendala-kendala khusus
dapat diberikan susu formula . Kebutuhan nutrien yang diperlukan yaitu meliputi
energi, karbohidrat, lemak, protein, cairan, mineral dan vitamin.
10) Imunisasi
Bayi dan anak akan diberi vaksinasi pada saat pemeriksaan dengan kondisi
bayi dan anak sehat, untuk melindunginya dari penyakit-penyakit dapatan yang
mungkin serius. Kemampuan vaksinasi untuk untuk memvaksinasi bayi terhadap
penyakit-penyakit seperti polio dan batuk rejan bahkan cacar. Beberapa orang tua
dalam upaya melindungi dari efek samping resiko vaksinasi memutuskan untuk
17
tidak mengimunisasi anaknya. Mereka lebih suka mengambil resiko yaitu anak
mereka terkena penyakit dari pada melihat anaknya mengalami efek samping dari
vaksinasi. Sebaiknya orang tua mengumpulkan informasi dari masing-masing
vaksin saat membuat pilihan tentang imunisasi.
2.5 Penilaian Asfiksia.
2.5.1 Definisi Asfiksia.
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernapas secara spontan dan
teratur. Bayi dengan riwayat gawat janin sebelum lahir, umumnya akan mengalami asfiksia
pada saat dilahirkan.
2.5.2 Faktor Penyebab Asfiksia.
1. Faktor Ibu
Hipoksia ibu. Hal ini akan menimbulkan hipoksia janin dengan segala akibatnya.
Hipoksia ibu ini dapat terjadi karena hipoventilasi akibat pemberian obat analgetika
atau anestesia dalam.Gangguan aliran darah uterus.Mengurangnya aliran darah pada
uterusakan menyebabkan berkurangnya pengaliran oksigen ke plasenta dan demikian
pula ke janin. Hal ini sering ditemukan pada keadaan:
a) gangguan kontraksi uterus, misalnya hipertoni, hipertoni atau tetani uterus
akibat penyakit atau obat,
b) hipotensi mendadak pada ibu karena perdarahan,
c) hipertensi pada penyakit eklampsia dan lain lain.
2. Faktor plasenta
Pertukaran gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh luas dan kondisi plasenta.
Asfiksia janin akan terjadi bila terdapat gangguan mendadak pada plasenta, misalnya
solusio plasenta, perdarahan plasenta dan lain-lain.
3. Faktor fetus
Kompresi umbilikus akan mengakibatkan terganggunya aliran darah dalam pembuluh
darah umbilikus dan menghambat pertukaran gas antara ibu dan janin. Gangguan
aliran darah ini dapat ditemukan pada keadaan tali pusat menumbung, tali pusat
melilit leher, kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir dan lain-lain.
4. Faktor neonatus
Depresi tali pusat pernafasan bayi baru lahir dapat terjadi karena beberapa hal, yaitu :
a) pemakaian obat anastesi/analgetika yang berlebihan pada ibu secara langsung
dapat menimbulkan depresi pusat pernafasan janin,
b) trauma yang terjadi pada persalinan, misalnya perdarahan intrakranial,
18
Bayi baru lahir dievaluasi dengan nilai APGAR, tabel tersebut dapat untuk
menentukan tingkat atau derajat asfiksia, apakah ringan, sedang, atau asfiksia berat.Menurut
(Prawirohardjo, 2010) klasifikasi klinik nilai APGAR adalah sebagai berikut:
1. Asfiksia berat (nilai APGAR 0-3)
Memerlukan resusitasi segera secara aktif, dan pemberian oksigen terkendali.Pada
pemeriksaan fisik ditemukan frekuensi jantung 100 x/menit, tonus otot buruk, sianosis
berat, dan terkadang pucat, refleks iritabilitas tidak ada.
2. Asfiksia sedang (nilai APGAR 4-6)
Memerlukan resusitasi dan pemberian oksigen sampai bayi dapat bernapas
kembali.Pada pemeriksaan fisik ditemukan frekuensi jantung lebih dari 100 x/menit, tonus
otot kurang baik atau baik, sianosis, refleks iritabilitas tidak ada.
3. Bayi normal atau sedikit asfiksia (nilai APGAR 7-10).
19
Implementasi
Implementasi dilakukan sesuai dengan yang di intervensikan
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada pasien sesuai dengan SOAP dan dengan hasil semua masalah
teratasi
22
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Periode baru lahir atau neonatal adalah bulan pertama kehidupan (Maryunani
& Nurhayati, 2008). Berat rata-rata bayi yang lahir cukup bulan adalah 3,5 – 3,75 kg
dan panjang 50 cm (Simkin, Penny., et al)
Bayi baru lahir memiliki kompetensi perilaku dan kesiapan interaksi sosial.
Periode neonatal yang berlangsung sejak bayi lahir sampai usianya 28 hari, merupakan
waktu berlangsungnya perubahan fisik yang dramatis pada bayi baru lahir .Pada masa
ini, organ bayi mengalami penyesuaian dengan keadaan di luar kandungan, ini
diperlukan untuk kehidupan selanjutnya (Maryunani & Nurhayati, 2008).
Perawatan bayi baru lahir dimulai saat lahir. Perawatan yang dilakukan
bertujuan untuk mencegah adanya komplikasi sedini mungkin. Perawatan yaitu
berawal dari pengkajian awal hingga perawatan secara keseluruhan.
Adapun asuhan yang diberikan pada Bayi baru lahir adalah sebagai berikut:
1. Pengkajian Awal
2. Mempertahankan Bersihan Jalan Napas
3. Suhu Tubuh
4. Perawatan Organ Tubuh Bayi
5. Merawat Tali Pusat
6. Higiene dan Perawatan Kulit
7. Alat Genitalia dan Anus
8. Sirkumsisi
9. Nutrisi
10. Imunisasi
3.2 SARAN
Bagi masyarakat khususnya ibu hamil, dapat sesering mungkin untuk memeriksakan
kehamilannya dan menghindari seminimal mungkinhal-hal yang memicu terjadinya kelainan
pada janinnya. Bagi para tenaga medis dan ibu yang baru melahirkan agar memperhatikan
tanda-tanda infeksi atau kelainan yyang bisa muncul pada bayi yang baru lahir dan
memeperhatikan perawatan atau asuhan yang diberikan sehingga angka kematian bayi baru
lahir bisa di minimalisir.
18
23
Daftar Pustaka
Ratnawati Ana. 2016. Asuhan Keperawatan Martenitas . Yogyakarta. Pustaka Baru Press
https://ilmukesehatan15.wordpress.com/2016/03/17/konsep-dasar-bayi-baru-lahir-fisiologis/
https://www.slideshare.net/mobile/pjj_kemenkes/kb-2-modul-inc-maternitas
https://inseparfoundation.wordpress.com/2016/07/01/definisi-bayi-baru-lahir-neonatus-bayi-
batita-balita-anak-dan-batasannya/
https://www.scribd.com/document/347575024/Definisi-Bayi-Baru-Lahir
http://namanakbayi.com/pengertian-bayi-baru-lahir-dan-ciri-ciri-bayi-lahir-normal-dan-sehat