Faisal Fajar
12 104 053
Ffajar 197@gmail.com
Abstract
A. Pendahuluan
Pendidikan adalah salah satu hal yang penting baik dari jaman dahulu
sampai sekarang ini, pembahasan tentang pendidikan tak pernah ada habisnya,
seakan-akan dalam pendidikan selalu terjadi masalah yang baru dan sangat
menarik bagi peneliti. Jika kita berbicara tentang pendidikan tentu pembicaran
kita tak pernah lepas dari komponen atau unsur-unsur dari pendidikan tersebut
mulai dari kurikulum, satuan pendidikan, perangkat pembelajaran, guru serta
pesrta didiknya.
Jika berbicara soal kurikulum tentu sudah banyak kurikulum yang di pakai
dari awal mula terbentuknya Negara ini sampai kepada zaman globalisasi saat ini,
yang kita kenal dengan nama kurikulum 2013 (K 13), setiap kurikulum tentu
banyak kurang dan lebihnya, juga pada kurikulum 2013 sudah sangat banyak di
revisi sejak awal di bentuknya sampai sekarang, dan masalahnya tidak jauh dari
proses, standar isi dan standar penilaian dan sebagainya, berbagai macam standar
tersebut saling berkaitan dan saling mengisi satu sama lainnya, yang nantinya
akan menjadi acuan bagi setiap tenaga pendidik untuk mengajar dan
melaksanakan proses belajar mengajar. Salah satu yang menjadi unsur penting
Models of Teachinghttp://thesecondprinciple.com/teaching-essentials
bahwa: models of teaching deal with the ways in which learning environments
pembelajaran pada saat ini murid di tuntut untukl terlibat aktif dalam proses
dari pembelajaran tersebut, selain itu proses pembelajaran di dalam kelas harus
Learning).
Model Inquiry Learning
materi pembelajarannya.
Discovery Learning
juga pada SMP N 2 Lintau Buo Utara yang menjadi lokasi observasi
guru/pendidik yang mengajar model ini di pilih karena Discovery Learning sangat
di anjurkan pada permendikbud dan kurikulum 2013. Maka dari itu penulis
Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VII Smp Negeri 2 Lintau Buo”
3. Tujuan penulisan
B. Literature review
1. Discovery learning
Model pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dalam
dipaparkan dalam bagian dari kurikulum 2013, Discovery Learning adalah teori
belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajaran
telah ada sebelumnya, tetapi belum diketahui. Secara harfiah discover berarti
membuka tutup. Artinya sebelum dibuka tutupnya, sesuatu yang ada tersebut
masalah tersebut. Menurut Sudjana (2009: 28) dalam (Chamalah et al., 2013),
memandang belajar suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan dari
seseorang, perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukan dalam
teknik trial and error. Menurut Anitah (2009) dalam (Yun Ismi Wulandari,
menuntut guru lebih kreatif menciptakan situasi yang dapat membuat peserta
dalam Markaban (2008: 10) dalam (Ayadiya, 2014) belajar dengan penemuan
suatu masalah atau situasi yang tampaknya ganjil sehingga siswa dapat mencari
ditemukan sendiri. Bruner (1996) dalam (Dahar, 2010) dalam (Hadiono, 2017)
menyarankan agar peserta didik belajar melalui keterlibatannya secara aktif
mengasimilasikan suatu konsep atau suatu prinsip. Menurut Masitoh (2016: 345)
prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Menurut (Dowo, 2016) Ada beberapa
merumuskan masalah
berdiskkusi, atau mencari sumber yang relevan baik dari buku atau
kesimpulan.
menemukan konsep dan inti dari pembelajaran itu sendiri, sedangkan guru hanya
menstimulus dan merangsang siswa untuk menemukan konsep tersebut, disini guru
hanya sebagai fasilitas, dengan model pembelajaran ini di harapkan apa yang di
pelajari siswa tidak hanya mengerti apa yang di pelajari tetapi juga me\nemukan
ruang kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
kecepatannya sendiri.
selain kelebihan (Mawardi, 2014) menjelaskan bahwa model ini juga memiliki
kelemahan diantaranya :
1) Model ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena
berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara-cara
mendapat perhatian.
Menurut (Julita Sari, Amrul Bahar, 2017) model ini membantu siswa
untuk belajar sendiri dan menerapkan apa yang diketahui pada situasi baru
lebih aktif menemukan sendiri suatu konsep, sehingga konsep yang dihasilkan
mudah diingat dan tertanam lebih lama di dalam pikiran. Sedangakan menurut
panjang
saintifik karena model ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpikir,
menemukan, berpendapat, dan saling bekerja sama melalui aktivitas belajar secara
ilmiah, sehingga dapat melatih dan meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan
memahami struktur atau ide-ide kunci suatu disiplin ilmu, kebutuhan akan
keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar, dan keyakinan bahwa pembelajaran
dapatkan dapat bertahan lama sesuai dengan hakikat pembeljaran yang ada dalam
C. Metode
melakukan perekaman proses pembelajaran di SMP N 2 Lintau Buo Utara kelas VII pada
tanggal 27 november 2018, peneliti juga meminta perangkat pembelajaran seperti silabus,
RPP, bahan ajar, rincian minggu efektif, kalender akademik. Setelah mendapatkan video
observasi dan perangkat pembelajaran peneliti melakukan analisis pada setiap perangkat
pembelajaran.
D. Result
a. Pada tabel pemetaan KD dan materi pembelajaran, dapat saya simpulkan bahwa
pada table ini saya sebagai penulis dapat menentukan materi pembelajaran yang
akan di ajarkan oleh guru di dalam kelas, pada table analisis ini juga terdapat
kolom KKM, yang berguna untuk menentukan berapa angka yang hasrus di capai
siswa untuk kelulusannya pada materi yang telah ditentukan, sedangkan table JPL
berguna untuk menentukan jam pelajaran untuk satu meteri yang telah di
tentukan.
b. Pada table analisis KD, RPP Guru, Buku Guru, Buku Siswa, dapat saya
simpulkan bahwa, KD adalah dasar dari pembuata sebuah RPP, setiap KD
memiliki muatan mata pelajaran yang akan di ajarkan, sedangkan dalam kolom
RPP adalah pengembangan dari KD maksudnya disini di dalam RPP guru akan
menuangkan ide serta kreatifitasnya agar pembelajaran yang sudah tertera di
dalam KD menadi lebih menarik, mudah di pahami, tetap pada jalurnya siswa
dapat/mampu mencapai kompetensi yang di inginkan. Sedankan buku guru dan
buku siswa
c. Pada table analisis komponen RPP guru dengan Standar Isi Permendikbud no
22tahun 2016 dapat di simpulkan bahwa setiap pembuatan RPP harus sesuai
dengan Permendikbud 2016 karena standar isi dalam permendikbud 2016
merupakan dasar dan acuan bagi setiap satuan pendidikan dan juga bagi tenaga
pendidik, sedangkan RPP adalah pengembangan dan peng-implementasian dari
permendikbud no 22 tahun 2016 yang nantinya setip tenaga pendidik
mengembangkan sebuah RPP sesuai dengan sekolah, KD, materi ajar, tujuan
pembelajaran, dan segala macam perangkat yang di gunakan dalam pembelajaran
untuk mecapai tujuan pembelajaran yang telah di tentukan oleh permendikbud
d. Pada table analisis standar proses Permendikbud no 22 tahun 2016 dengqan RPP
guru dapat di simpulkan bahwa, standar proses pada Permendikbud no 22 tahun
2016 adalah dasar dari setiap tindakan atau kegiatan belajar yang di lakukan guru
di dalam kelas baik itu dalam kegiatan pembuka, int dan penutup, sedangkan RPP
guru adalah pengimplementasian dari standar proses pada permendikbud no 22
tahun 2016 pada RPP alkan di jelaskan nantinya lamngkah-langkah pembelajaran
beserta rincian kegiatan dari kegiatan pembuka inti sampai penutup RPP akan
menjadi alat komntrol dari setiap kegiatan yang di lakukan di dalam kelas.
h. Pada table analisis media pembelajaran dengan viseo observasi kegiatan belajar
mengajar dapat di simpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat media
yang di gunakan oleh guru dalam menyampaikan materinya, hal ini juga sangat
penting sebagaimana juga pentingnuya model pembelajaran, dan kedua
komponen ini saling berhubungan karena, model pembelajaran dapat secara
maksimal di gunakan dengan bantuan media pembelajaran ini. Video observasi
dapat mejadi acuan apakah guru sudah menggunakan media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar atau belum, dalam viseo dapat juga di simpulkan bahwa
efektif atau tidaknya pembelajaran menggunakan meduia pembelajaran atau tidak.
i. Pada analisis tabel penilaian dapat di simpulkan bahwa penilaian adalah suatu
cara dimana guru dapat melihat pemncapaian siswa dalam pembelajaran dan juga
bisa menjadi bahan acuan untuk evaluasi kegiatan pembelajaran yang di
lakukannya.
di dalam 9 tabel yang saya analisis dapat di simpulkan bahwa setiap komponen dan
perangkat yang di gunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran sangatlah penting dan
tidak boleh satupun tertinggal ataupun tidak di lakukan, begitu juga dalam penyususnan
rpp, silabus harus sesuai dengan dasar pembuatannya yaitu permendikbud, semua itu
berguna untuk tercapainya tujuan pendidikan yang telah di cita-citakan.
cocok”.
memberikan instruksi.
Menurut ibuk “kemampuan siswa untuk memahami kosa kata, jadi ibuk
rahmayati
ndak bisa kalau ibuk langsuang ma ajaan kalau misalnya
bisa masuak”
Pendapat tentang model pembelajaran yang lain yang sesuai dengan kemampuan
murid
Menurut ibuk “yang pertama ada sebagian karena ekonomi, mereka dak punyo
rahmayati
lanjo kemudian apo namo tu, kuranglah perhatian terhadap
buku itu mereka yang mengkopi msendiri, dan itu buku itu ibuk
3.
3. Usulan perbaikan model pembelajaran
Seperti hasil yang penulis dapat pada saat observasi dan analisis tabel
cantumkan guru dalam RPP adalah Discovery learning pada saat penerapan model
discovery learning sangat sulit di lakukan karena minat dan motivasi siswa yang
mengenai materi pembeljaran yang di ajarkan yaitu KD 3.3 dan 3.4 tentang
kepada siswa untuk membaca materi yang akan di pelajari nantinya, jika ada guru
yang tidak mengerjakan apa yang di tugaskan kepada mereka hendaknya guru
member sanksi atau hukuman agar mereka ingin dan mau melakukan apa yang di
pelajari.
Untuk solusi yang lebih umum mungkin budaya dari masyarakat kita
harus di ubah terlebih dahulu terutama budaya untuk membaca, karena membaca
sangat penting untuk meningkatkan potensi dan daya pikir masyarakat, budaya
sepertui ini sangat jarang di temui di dalam masyarakat kita, dan pembiasaan
budaya membaca hendaknya di lakukan sejak dari bangku dasar sehingga pada
tingkat selanjutnya mereka akan terbiasa dengan budaya membaca, dan mencari
kurikulum 2013 dan tuntutan dunia akan pengetahuan sangat tinggi, seperti yanhg
kita lihat sekarang ini pada kurikulum 2013 seharusnya guru menggunakan
discovery learning tetapi tidak bisa karena alas an murid klurang memahami
discovery learning sendiri yang paling awal di lakukan adalah stimulasi, yaitu
mendorong peserta didiik untuk mencari dan membaca berbagai sumber untuk
bekalnya menghadapi pelajaran, tetapi jika anak atau murid itu tidfak punya
motivasi dan keinginan untuk mencari dan membaca berbagai summber tentu
Jading sebaiknya guru lebih kreatif dan bekerja ekstra dalam proses
pembelajaran, selain itu hendaknya orang tua guru dan semua kalangan mengajak
anak-anak untuk gemar membaca dan memupuk rasa ingin tahu mereka tentang
E. Pembahasan
3.4 materi pembelajaran teks interaksi transaksional “Memberi dan meminta informasi
terkait nama hari, bulan, nama waktu dalam hari, waktu dalam bentuk angka,tanggal, dan
tahun sesuai dengan konteks, Memberi dan meminta informasi terkait nama hari, bulan,
nama waktu dalam hari, waktu dalam bentuk angka,tanggal, dan tahun sesuai dengan
(Murid mengulangi
apa yang di sebutkan
oleh guru)
Months….
(sembari guru
menuliskan kata-
kata/materi tentang
days and month di
Murid
papan tulis, beberapa
murid ada yang
menyiapkan
peralatan belajar
mereka dan sebagian
lagi belum
menyiapkan apa-apa
untuk materi dan
penbelajaran hari
itu)
Guru Setelah selesai
menuliskan meteri di
papan tulis guru
menanyakan nama-
nama hari kepada
murid
Oke.. What are
names of day?
Sunday ( bebrapa
orang murid
Murid
menjawab)
Monday (murid
Murid
menjawab)
Monday….
(guru memperjelas
pronountiation
nama hari yang di
sebutkan oleh siswa)
Guru Sunday…
Monday…
(guru membenarkan
urutan nama-nam
hari)
Monday…
(Lalu guru
membimbing siswa
untuk menyebutkan
Guru nama-nama hari)
Tuesday….
Murid Tuesday…
Guru Wednesday…
(Murid tidak
Murid
mengikuti guru
menyebutkan nama-
nama hari)
(Guru menyebutkan
nama hari dengan
urutan yang benar di
depan kelas)
Guru
Thursday
Friday
Saturday
Sunday ada sebagian
murid yang
mengatakan Sunday
Murid
beberapa lagi aada
yang mengatakan
Saturday
Oke….
Guru Repeat after me…
Monday
Murid Monday
Guru Sunday
Murid Sunday
Guru Sunday
Murid Sunday
Guru Monday
Murid Monday
Guru Tuesday
Murid Tuesday
Guru Wednesday
Murid Wednesday
Guru Thursday
Murid Thursday
Guru Friday
Murid Friday
Guru Saturday
Murid Saturday
Oke….
Aaaa… What are…
Guru
the first day… in a
week ?
Murid hanya diam
Murid tidak memberiukan
jawaban
(guru mengulangi
Guru pertanyaan dalam
bahasa Indonesia)
Apa hari pertama?
First…
(Guru mengulangi
kata first)
First time
Pertama (seorang
murid murid perempuan
menjawab)
(sebagian murid ada
juga yang membaca
apa yang di tulis
Murid
gurunya)
monday
Oke….
(guru membuat table
Guru hari-hari dalam 1
minggu sambil
sembari
mengatakan)
(Tidak menjawab
murid
ertanyaan gur)
( setelah membuat
table yang akan di
sis dengan nama-
nama hari , guru
guru bertanya pada para
siswa)
Apa hari pertama
dalam seminggu?
Nggg… Sunday
(sebagian murid
murid mengulangi apa
yang di ucapkan
oleh guru)
(guru memperjelas
jawaban dari para
guru siswa)
Sun… Sunday…
Is Sunday…
(Sambil mengisi
guru table)
Oke…
What is the
guru seconday?
(sambil menuliskan
pertanyaannya di
dalam table)
anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada
Pada tahap ini, guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan
e) Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
2004:244).
F. Kesimpulan
Model pembelajaran adalah salah satu hal yang penting dalam proses
tersebut.
e) Verification (Pembuktian)
pembelajaran selain itu guru juga harus bekerja ekstra dan kreatif dalam pelaksanaan