OLEH :
KELAS : B
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Inflamasi
B. Mekanisme Inflamasi
C. Pengertian Anti Inflamasi
A. Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Inflamasi merupakan suatu respon protektif normal terhadap luka
jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang merusak atau zat-
zat mikrobiologi. Inflamasi dapat juga diartikan sebagai usaha tubuh untuk
menginaktivasi atau merusak organisme yang menyerang, menghilangkan zat
iritan, dan mengatur perbaikan jaringan, sehingga menghasilkan eksudat yang
kaya akan protein dan sel. Pada dasarnya inflamasi sangat dibutuhkan dalam
proses penyembuhan luka, tanpa inflamasi infeksi dapat terus berlangsung
tanpa terkendali dan luka sukar sembuh. Reaksi inflamasi yang terus-menerus
terjadi pun berpotensi membahayakan yang mengakibatkan rusaknya jaringan.
Berbagai obat antiinflamasi telah dikembangkan untuk meningkatkan
efektifitas inflamasi sebagai bagian dari proses penyembuhan luka, serta untuk
mencegah terjadinya inflamasi lebih lanjut. Obat antiinflamasi diklasifikasikan
menjadi golongan steroid dan non-steroid. Antiinflamasi Non Steroid (AINS)
merupakan sediaan yang paling luas peresepannya terutama pada kasus-kasus
nyeri inflamasi karena efeknya dalam mengatasi nyeri inflamasi ringan sampai
sedang. Penggunaan AINS dalam jangka panjang dapat menyebabkan
gangguan saluran cerna jika digunakan dalam dosis tinggi dan dapat
menyebabkan gangguan ginjal yang berat terutama asam mefenamat yang
banyak digunakan dalam bidang kedokteran gigi. Obat antiinflamasi golongan
kortikosteroid juga berguna sebagai antiinflamasi, tetapi penggunaannya
terbatas hanya untuk keadaan yang sangat spesifik dan selektif dalam
kedokteran gigi karena efek sampingnya. 5 Kortikosteroid sistemik dapat
menyebabkan hiperglikemia, osteoporosis, dan hipertensi jika pada
pertimbangan dosis dan jangka waktu pemberiannya tidak tepat.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan inflamasi ?
2. Bagaimana mekanisme inflamasi ?
3. Apa yang dimaksud dengan anti inflamasi?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan inflamasi.
2. Mengetahui apa yang mekanisme terjadi inflamasi.
3. Mengetahui yang dimaksud dengan anti inflamasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian inflamasi
Inflamasi merupakan suatu respon protektif normal terhadap luka
jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang merusak atau zat-
zat mikrobiologi. Inflamasi dapat juga diartikan sebagai usaha tubuh untuk
menginaktivasi atau merusak organisme yang menyerang, menghilangkan zat
iritan, dan mengatur perbaikan jaringan, sehingga menghasilkan eksudat yang
kaya akan protein dan sel. Pada dasarnya inflamasi sangat dibutuhkan dalam
proses penyembuhan luka, tanpa inflamasi infeksi dapat terus berlangsung
tanpa terkendali dan luka sukar sembuh. Reaksi inflamasi yang terus-menerus
terjadi pun berpotensi membahayakan yang mengakibatkan rusaknya jaringan.
Di bidang kedokteran gigi, inflamasi merupakan komplikasi kedua tertinggi
setelah infeksi, diikuti dengan perdarahan, trismus dan parastesi pada kasus
pasca odontektom.
Inflamasi merupakan suatu respon protektif normal terhadap luka
jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang merusak atau zat-
zat mikrobiologik. Inflamasi adalah usaha tubuh untuk menginaktivasi atau
merusak organisme yang menyerang, menghilangkan zat iritan dan mengatur
derajat perbaikan jaringan Ketika proses inflamasi berlangsung, terjadi reaksi
vaskular. Cairan, elemen-elemen darah, sel darah putih, dan mediator kimia
berkumpul pada tempat cedera jaringan atau infeksi. Proses inflamasi
merupakan suatu mekanisme perlindungan dimana tubuh berusaha
menetralisir dan membasmi agen-agen yang berbahaya pada tempat cedera
dan untuk mempersiapkan keadaan untuk perbaikan jaringan.
Inflamasi menimbulkan tanda-tanda klinis antara lain kemerahan
(rubor), panas (calor), pembengkakan (tumor), sakit (dolor), dan penurunan
fungsi (function laesa). Reaksi kompleks yang terjadi pada pembuluh darah
merupakan respon terhadap adanya cedera, diikuti oleh akumulasi cairan dan
leukosit di jaringan ekstravaskuler. Respon vaskuler dan seluler diperantarai
oleh mediator kimiawi yang berasal dari plasma atau sel akibat adanya
rangsang inflamasi.
B. Mekanisme inflamasi
https://www.scribd.com/doc/292368705/Mekanisme-Kerja-Anti-Inflamasi
https://www.scribd.com/doc/75680445/Mekanisme-Kerja-Antiinflamasi-Steroid
https://www.slideshare.net/rula25/anti-inflamasi-steroid
https://www.scribd.com/doc/99481120/ANTIINFLAMASI-makalah