Review 124iodine: A Longer-Life Positron Emitter Isotope-New Opportunities in Molecular Imaging.
Review 124iodine: A Longer-Life Positron Emitter Isotope-New Opportunities in Molecular Imaging.
Disusun oleh:
175090300111030
Fisika
Jurusan Fisika
Universitas Brawijaya
2019
Review Article
1. Pendahuluan
Penggunaan dari radiofarmaka untuk pencitraan biokimia molekuler dan proses fisiologi
secara in vivo telah berkembang menjadi alat diagnostik yang sangat penting di dunia
riset medis modern. Positron emission tomography (PET) belakangan ini menjadi
teknologi paling maju di metode pencitraan molekuler, karena banyak hal seperti
sensitivitas tinggi yang tidak tertandingi, yang diperbolehkan dalam studi in vivo dari
biokimia molekuler. Radionuklida yang sering digunakan pada PET memiliki jangka
setengah hidup yang pendek (seperti, 11𝐶 : 20.4 𝑚𝑖𝑛; 18𝐹 : 109.8 𝑚𝑖𝑛) yang bisa
membatasi kedua hal yaitu prosedur sintesis dari beda radiofarmaka dan jangka waktu
yang panjang dari proses biometabolik pada studi in vivo. Radionuklida dari iodin sangat
luas digunakan pada medis nuklir untuk menandakan antibodi monoklonal, receptors,
dan farmaka lainnya di dalam diagnostik dan terapeutik terapan yang di mana secara
pencitraan kuantitatif dibutuhkan lebih dari beberapa hari.
Karena emisi beta (606 keV, 90%), 131𝐼 sering digunakan untuk terapi. Nuklida
tersebut juga memancarkan beberapa foton gamma yang bisa digunakan untuk pencitraan
SPECT. Puncak emisi energi utama mereka itu sekitar 364 keV dan membutukan
penggunaan kolimator energi tinggi segala keperluan (High Energy All Purpose; HEAP
collimator). Bagaimanapun, spektrumnya dari emisi tersebut kompleks dan beberapa
puncak emisi di atas 364 keV, menyebabkan kontimasi degredasi energi tinggi pada
dosimetri.
123
𝐼 lebih cocok digunakan untuk pencitraan. Energi dari puncak emisi gamma
utamanya adalah 159 keV, yang mendekati dari 140keV-nya Tc-99m untuk desain
kamera gamma yang telah teroptimasi. 123𝐼 dapat citrakan dalam sistem SPECT dengan
kolimator resolusi tinggi energi rendah (Low Energy High Resolition; LEHR collimator),
optimasi untuk Tc-99m (140keV), atau dengan kolimator energi medium (Medium
Energy; ME), optimasi untuk energi yang lebih dari 300 keV. Bagaimanapun,
radionuklida ini juga mengemisi energi berpuncak tinggi, yang lagi bisa menyebabkan
kontaminasi energi tinggi. Keterbatasan dari 123𝐼 yang lainnya adalah nuklida ini
memiliki jangka setengah hidup yang pendek, yang hanya bisa digunakan untuk studi
rapid compounds synthesis dan proses metabolik pendek.
124
𝐼𝑜𝑑𝑖𝑛𝑒( 124𝐼 ) merupakan alternatif lain untuk jangka hidup panjang dari
radionuklida untuk PET, membuat peningkatan untuk studi PET yang berkaitan dengan
klinikal jangka panjang. Nuklida ini memiliki jangka setengah hidup selama 4.2 hari,
dapat membuat pencitraan kuantitatif PET lebih dari beberapa hari. Hanya sekitar 23%
dari hasil disintegrasi pada emisi positron, dan sebagiannya relatif memiliki energi
tinggi. Pada faktanya 124𝐼 memiliki karakter fisik yang sesuai, dalam beberapa
radiofarmaka PET tertentu, yang bisa dimanfaatkan pada dosis rendah; serta resolusi
spasial dari citra radionuklida ini dapat dibandingkan pada hal yang telah diperoleh lebih
dari PET yang konvesional
Berdasarkan sifat fisik tersebut, 124𝐼 adalah satu satunya isotop emitor positron umur
panjang dari iodine yang bisa digunakan keduanya yaitu pencitraan dan terapi juga. Efek
dari farmaka 124𝐼 bergantung pada emisi elektron Auger yang berskala lebih kecil dari
nanometer; dapat membunuh keseluruhan sel itu terjadi ketika molekul 124𝐼 meluruh
bersama dengan molekul DNA, ketika diletakan diantara untaian DNAnya.
3. Produksi Isotop
Salah satu dilskema pertama dari produksi 124𝐼 telah berbasis pada 124𝑇𝑒(𝑑, 2𝑛) 124𝐼
dengan reaksi nuklir. Namun, baru-baru ini dengan meningkatnya dari energi rendah
proton cyclotrons, reaksi 124𝑇𝑒(𝑑, 2𝑛) 124𝐼 telah menjadi lebih populer karena reaksi
tersebut memberikan tingkat kemurnian yang sangat tinggi.
Produksi dari 124𝐼 dengan kontaminasi radioaktif tingkatan hidup panjang yang
tinggi, daktornya terdapat pada permforma termal dari target, komposisi target, dan
separasi iodine. Temperatur target adalah aspek yang sangat penting selama produksi
karena hasil yang tinggi membutuhkan arus yang tinggi dari iradiasi yang dibatasi oleh
performa termal dari material target yang bisa dikompensasi dari sistem pendinginan
yang efektif.
5. Kesimpulan
Isotop Iodine yang berkaitan dengan 131𝐼 dan 123𝐼 telah mewakili landasan pengobatan
nuklir, penyakit tiroid pada khususnya. Saat ini, isotop ini telah diperkaya oleh 124𝐼 ,
Iodine dengan emisi positron yang lebih lama, yang di mana sifat ini mengambil peran
dalam praktik klinis dari pencitraan molekular.