Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Data demografi
Nama, umur, status dan pekerjaan
2. Keluhan Utama Klien
Pada klien dengan hipoglikemia, keluhan yang dirasakan pada umumnya
adalah kelelahan, cepat merasa lapar dan berkeringat.
3. Riwayat penyakit sekarang
Biasanya terjadi gangguan pada sistem saraf pusat, karena menurunnya kadar
glukosa plasma ke otak.
4. Riwayat penyakit dahulu
Yang ditanyakan riwayat penyakit dahulu berhubungan dengan penyakit
hipoglikemia misalnya : Neuroglikopenia yaitu jika otak menerima glukosa
yang tidak cukup untuk kebutuhan metaboliknya.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sering dialami
oleh pasien saat ini.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d gejala-gejala simpatetik.
Yang ditandai dengan : pasien gelisah, meringis dan mengeluh nyeri.
2. Potensial terjadinya injuri b.d disfungsi CNS (Central Nervus Sistem) yang
ditandai dengan pasien gemetar/tremor.
3. Kurangnya pengetahuan mengenai penyakit, kebutuhan obat b.d kurang
terpaparnya informasi yang ditandai dengan klien sering bertanya tentang
penyakitnya, tidak taat mengikuti instruksi pengobatan.
Diagnosa I
1. Goal : klien akan meningkatkan kenyamanan selama dalam perawatan.
2. Kriteria hasil : pasien mengatakan nyeri berkurang, tidak ada perilaku yang
menunjukan adanya nyeri
3. Intervensi
a. Selidiki keluhan nyeri
b. Awasi tanda vital, perhatikan petunjuk non verbal misalnya gelisah
c. Berikan lingkungan tenang dan kurangi rangsangan penuh stress
d. Kaji ulang/tingkatkan intervensi kenyamanan pasien sendiri, posisi,
aktivitas fisik dan sebagainya
e. Evaluasi dan dukung mekanisme koping pasien
f. Dorong pasien menggunakan teknik manajemen nyeri, misalnya latihan
relaksasi/napas dalam
4. Rasional
a. Membantu mengkaji kebutuhan untuk intervensi
b. Membantu mengevaluasi pernyataan verbal dan keefektifan intervensi
c. Meningkatkan istirahat dan meningkatkan kemampuan koping
d. Penanganan sukses terhadap nyeri memerlukan keterlibatan pasien.
Penggunaan teknik efektif memberikan penguatan positif, meningkatkan
rasa kontrol dan menyiapkan pasien untuk intervensi yang dapat
digunakan setelah pulang.
e. Penggunaan persepsi sendiri/perilaku untuk menghilangkan nyeri dapat
membantu pasien mengatasinya lebih efektif
f. Memudahkan relaksasi, terapi farmakologi tambahan dan meningkatkan
kemampuan koping
5. Implementasi
Menyelidiki keluhan nyeri.
Mengawasi TTV, memperhatikan petunjuk non verbal.
Memberikan lingkungan tenang dan mengurangi rangsangan penuh stress.
Mengevaluasi dan mendukung mekanisme koping pasien.
Mendorong pasien menggunakan teknik manajemen nyeri.
6. Evaluasi
a. Pasien melaporkan nyeri hilang/terkontrol
b. Pasien menunjukkan perilaku penanganan nyeri
c. Pasien tampak rileks dan mampu tidur/istirahat dengan tepat.

Diagnosa II
1. Goal : klien akan menunjukan tidak adanya injuri selama perawatan.
2. Kriteria hasil : pasien terbebas dari injuri.
3. Intervensi
a. Observasi perubahan perilaku dan mental
b. Bantu pasien dalam melakukan aktivitas
c. Jelaskan pada pasien sebab-sebab terjadinya gangguan neurologis
d. Awasi pasien secara ketat
e. Jelaskan tanda dan gejala dari hipoglikemia seperti sakit kepala,
gemetar kepada pasien
4. Rasional
a. Memberikan informasi mengenai status asupan nutrisi ke otak
b. Mencegah terjadinya resiko cedera
c. Meningkatkan pemahaman pasien
d. Mencegah resiko terjadinya cedera
e. Untuk mengetahui apa yang harus diperhatikan dan pengobatan yang
terjadi
5. Implementasi
Mengobservasi perubahan perilaku dan mental.
Membantu pasien dalam melakukan aktivitas.
Menjelaskan pada pasien tentang sebab-sebab gangguan neurologis.
Mengawasi pasien secara ketat.
Menjelaskan tanda-tanda dan gejala hipoglikemia.
6. Evaluasi
a. Pasien menyatakan pemahaman dasar tentang proses penyakit dan
pengobatan.
b. Pasien menunjukkan perubahan pola hidup untuk mencegah perubahan
mental.
Diagnosa III
1. Goal : pasien akan meningkatkan pengetahuan selama dalam perawatan.
2. Kriteria hasil : klien berpartisipasi dalam program keperawatan

3. Intervensi
a. Kaji tingkat pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit hipoglikemia
b. Ciptakan suasana saling percaya dengan mendengarkan penuh perhatian
dan selalu ada waktu untuk pasien
c. Jelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan pada
pasien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti
d. Ajarkan pentingnya memperhatikan pemeriksaan gula darah setiap hari,
waktu dan dosis obat, diet, aktivitas dalam hdiup
e. Diskusikan dengan pasien mengenai tanda dan gejala serta pengobatan
yang dilakukan untuk hipoglikemia
f. Kerja sama dengan pasien dalam menata tujuan belajar yang diharapkan
g. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan, manfaatnya bagi pasien serta
libatkan pasien didalamnya
h. Gunakan gambar-gambar dalam memberikan penjelasan/jika
ada/memungkinkan
4. Rasional
a. untuk memberikan informasi pada pasien/keluarga, perawat perlu
mengetahui sejauhmana pengetahuan yang diketahui pasien/keluarga.
b. Menanggapi dan memperhatikan, perlu diciptakan sebelum pasien
bersedia mengambil bagian dalam proses belajar.
c. Agar informasi dapat diterima dengan mudah dan tepat sehingga tidak
menimbulkan kesalahapahaman.
d. Membantu dalam menciptakan gambaran nyata dari keadaan pasien untuk
meakukan kontrol penyakitnya dengan lebih baik dan meningkatkan
perawatan diri atau kemandirian.
e. Pengetahuan akan membuat pasien merasa nyaman dalam pengobatan dan
mengurangi kecemasan. Pengetahuan juga menjamin pemberian insulin
akan stabil.
f. Berpartisipasi dalam perencanaan meningkatkan antusias dan kerja sama
pasien.
g. Dengan penjelasan yang ada dan ikut secara langsung dalam tindakan
yang dilakukan, pasien akan lebih kooperatif dan cemasnya berkurang.
h. Gambar-gambar dapat membantu mengingat penjelasan yang telah
diberikan.
5. Implementasi
Menkaji tingkat pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit.
Menjelaskan tentang proses penyakit, pengobatan pada pasien.
Bekerja sama dengan pasien dalam menata tujuan belajar yang
diharapkan.
Menjelaskan tentang prosedur yang akan dilaksanakan.
Mendorong pasien menggunakan teknik manajemen nyeri.
6. Evaluasi
a. Pasien mengungkapkan pemahaman tentang penyakit. Pasien
mengidentifikasi hubungan tanda dan gejala dengan proses penyakit.
b. Pasien melakukan prosedur yang perlu dan menjelaskan rasional tindakan
c. Melakukan perubahan gaya hidup dan berpartisipasi dalam program
pengobatan.
ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1 DS : Pasien mengeluh nyeri Gejala-gejala Gangguan rasa
DO : gelisah, meringis simpatik. nyaman : nyeri.
2 DS : Pasien mengeluh Disfungsi CNS Potensial terjadinya
penglihatannya kabur, injuri.
pusing
DO: pasien tremor/ gemetar
3 DS : Pasien mengatakan : Kurang informasi Kurangnya
Apakah penyakitnya pengetahuan
dapat disembuhkan. mengenai penyakit,
DO : pasien sering bertanya dan kebutuhan
tentang penyakitnya pengobatan.
pasien kelihatan cemas,
gelisah.

C. Patofisiologi
Tanpa melihat penyebab dari hipoglikemia puasa atau reaksi hipoglikemia,
hasil akhir yang diamati adalah terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan
glukosa tubuh serta konsentrasi glukosa darah. Normalnya, level glukosa darah
berada dalam batas aman selama masa puasa (fasting), insulin tubuh akan
mengalami pengurangan dan regulasi hormon akan mengakibatkan produksi
glukosa hepatik dan penurunan glukosa yang digunakan oleh jaringan yang lain
lebih dari sistem saraf.
Regulasi ini tidak nampak pada hipoglikemia karena adanya insulin lebih dari
normal atau karena produksi glukosa yang kurang hasil akhir adalah
berkurangnya glukosa darah, regulasi hormon akan disekresi namun kurang
efektif untuk menghasilkan glukosa darah yang normal.

D. Pathway

Pengobatan DM yang salah Defisiensi hormon : ACTH Insulinoma, tumor ekstra


kortisol, glukagon, pankreas dan penyakit
katekolamin, penyakit hati. autoimun.
Obat-obatan : alkohol,
Peningkatan insulin propranorol dan salisilat.

Bekurangnya produksi Kelebihan produksi


glukosa insulin

Hipoglikemia

Suplai glukosa ke otak


berkurang

Neuroglikopenia
(otak tidak mampu memenuhi
kebutuhan metaboliknya
Penurunan respon hormonal.

Potensial terjadinya
injuri karena disfungsi
CNS

E. Manifestasi Klinik
Gejala hipoglikemia dapat terjadi mendadak dan tanpa terduga sebelumnya.
Kombinasi semua gejala tersebut dapat bervariasi antara pasien yang satu dengan
yang lain. Sampai derajat tertentu, gejala ini dapat berhubungan dengan tingkat
penurunan kadar glukosa darah yang sebenarnya atau dengan kecepatan
penurunan kadar tersebut.
Faktor lain yang berperan terhadap perubahan gejala hipoglikemia adalah
penurunan respon hormonal dapat terjadi pada pasien yang menderita diabetes
selama bertahun-tahun, dengan turunnya kadar glukosa, dorongan adrenalin tidak
terjadi dan pasien tidak merasakan gejala adrenergik yang lazim yaitu beringat
dan gemetar.
F. Pemeriksaan Penunjang
 Hb/Ht : tidak berubah sampai sedikit menurun.
 BUN/Kreatinin serum : normal
 Elektrolit serum : biasanya tidak berubah
 Glukosa serum : 15 – 50 mg/dl
 GDA : pH 7,3 – 7,5 ; HCO3 20 – 26 mEg/L ; CO2 30 – 40 mEg/L
 Osmolitas serum : < 280 mOsm/L
 Glukosa aseton serum : negatif beberapa menit sampai beberapa jam.
G. Manajemen Medik
Terapi medis terdiri dari pengamatan terhadap gejala hipoglikemia dengan
perubahan glukosa (50%) solusi glukosa dilakukan secara oral, dalam kondisi ini
terapi oral yang dianjurkan.
Setelah penyebab diidentifikasi, maka pengobatan yang dapat dilakukan yakni :
▪ Pembedahan untuk insulinoma atau tumor ekstrapankreatis.
▪ Terapi dioksida untuk insulinoma yang tidak dapat dibedah untuk
menekan sekresi insulin.
▪ Penghentian pemberian obat yang menginduksi hipoglikemia.
▪ Pemeriksaan defisiensi/penurunan hormonal.
▪ Pemeriksaan penyakit hepatik.
Penatalaksanaan
▪ Hindari menambahkan gula kedalam jus, bahkan jus yang tidak
dimaniskan sekalipun, karena dapat menyebabkan peningkatan tajam kadar
glukosa dan pasien dapat mengalami hipoglikemia nantinya.
▪ Ulangi pengobatan jika gejala menetap, lebih dari 10 – 15 menit.
▪ Jangan anjurkan makan makanan tinggi lemak untuk mengatasi
hipoglikemia.
▪ Berikan glukosa 1 mg atau intramuskular untuk pasien yang tidak
mampu menelan atau menolak pengobatan.
Pendidikan pasien
▪ Cegah hipoglikemia dengan mengikuti pola makan, pemberian insulin
dan latihan yang teratur.
▪ Jelaskan kepada pasien dan anggota keluarga tentang gejala-gejala
hipoglikemia dan penggunaan glukagon.
▪ Ajarkan keluarga tentang pentingnya melakukan pemeriksaan gula
darah pada waktu yang teratur dan sering.
▪ Jelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyebab dan pengobatan
terhadap penyakit hipoglikemia.

Anda mungkin juga menyukai