01 GDL Rikomargiy 1617 1 Ktiriko I PDF
01 GDL Rikomargiy 1617 1 Ktiriko I PDF
DISUSUN OLEH :
RIKO MARGIYANTO
P14043
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P.14043
PrograStudi : D3 KEPERAWATAN
KARANGANYAR.
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah
jiplakan, maka saya bersedia menerima saksi atas perbuatan tersebut sesuai
RikoMargiyanto
NIM. P14043
ii
MOTTO
Sesungguhnya bukan semangat yang menjadikanmu rajin
Me is me
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI
DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER (DHF) DENGAN
HIPERTERMIA DI RUANG MELATI
RSUD KARANGANYAR
Oleh:
RIKO MARGIYANTO
P14043
Menyetujui,
Pembimbing
iv
LEMBAR PENETAPAN DEWAN PENGUJI
Telah di uji pada tanggal : 5 Agustus 2017
Dewan penguji :
Ketua :
1. Fakhrudin Nasrul Sani, S.Kep.,Ns.,M.Kep (….…………..…)
NIK. 201185071
Anggota :
1. Nurul Devi Ardiani, S.Kep.,Ns.,M.Kep (….……………..)
NIK. 201186080
v
HALAMAN PENGESAHAN
Di tetapkan di : Surakarta
Hari/Tanggal : Sabtu, 5 Agustus 2017
DEWAN PENGUJI
Ketua :
1. Fakhrudin Nasrul Sani, S.Kep.,Ns.,M.Kep (….……………)
NIK. 201185071
Anggota :
1. Nurul Devi Ardiani, S.Kep.,Ns.,M.Kep (……………….)
NIK. 201186080
Mengetahui,
Ketua Program Studi D3 Keperawatan
STIKes Kusuma Husada Surakarta
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa karena
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
1. Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku ketua STIKes yang telah
Husada Surakarta.
vii
5. Fakhrudin Nasrul Sani, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku dosen penguji yang telah
penelitian ini.
7. Kedua orang tua kami, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan
Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,
penulis
viii
DAFTAR ISI
BAB IV HASIL
4.1 Hasil
ix
4.1.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data .......................................... 41
4.1.2 Pengkajian ................................................................................... 41
1. Biodata .................................................................................... 41
2. Riwayat Keperawatan ............................................................. 42
3. Pengkajian Pola Kesehatan Fungsional .................................. 44
4. Pemeriksaan Fisik ................................................................... 48
5. Pemeriksaan penunjang........................................................... 50
6. Terapi Medis ........................................................................... 51
4.1.3 Analisa Data ................................................................................ 51
4.1.4 Diagnosa Keperawatan................................................................ 53
4.1.5 Rencana Keperawatan ................................................................. 53
4.1.6 Implementasi ............................................................................... 56
4.1.7 Evaluasi ....................................................................................... 59
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan .......................................................................................... 63
5.5.1 Pengkajian ................................................................................... 63
5.5.2 Diagnosa Keperawatan................................................................ 65
5.5.3 intervensi Keperawatan ............................................................... 66
5.5.4 Implementasi Keperawatan ......................................................... 67
5.5.5 Evaluasi ....................................................................................... 74
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan .......................................................................................... 78
6.6.1 Pengkajian ................................................................................... 78
6.6.2 Diagnosa keperawatan ................................................................ 79
6.6.3 Intervensi Keperawatan ............................................................... 79
6.6.4 Implementasi Keperawatan ......................................................... 79
6.6.5 Evaluasi Keperawatan ................................................................. 80
6.2 Saran..................................................................................................... 80
x
LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
(DBD) adalah penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus dengue,
ditularkan dengan gigitan nyamuk aedes aegypti yang masuk ke dalam tubuh
penderita akan muncul manifestasi klinis yaitu demam tinggi (Sitorus, 2008).
ditandai dengan empat gejala klinis utama yaitu demam tinggi, perdarahan,
(DHF) atau biasa disebut dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi
2009).
padat (Hadinegoro dan Satari, 2002). Menurut data dari Riset Kesehatan
penurunan menjadi 1,9% dibanding tahun 2007 yaitu 2,7% dengan prevalensi
6,0%. Lima provinsi di Indonesia dengan kasus DHF tertinggi dari tahun
2007 sampai 2013, yaitu Papua sebanyak 9,8% menjadi 28,6%, Nusa
1
2
Tenggara Timur sebanyak 6,8% menjadi 23,3%, Papua Barat sebanyak 6,7%
Setelah fase demam keadaan masih memburuk, dampak bila DHF ini
tidak teratasi akan terjadi fase kritis, yaitu suhu tubuh akan menurun sekitar
37,50 C sampai 380 C atau justru berada dibawahnya, umunya terjadi pada
hari ketiga sampai kelima demam, kemudian pada fase kritis terjadi
karena fase kritis berlangsung antara 24 jam sampai 48 jam, jika terjadi
kesadaran menurun, muntah darah, dan buang air besar berdarah (Sitorus,
2008).
(DHF) pra syok dapat dilakukan dengan pemberian cairan karena cairan
supaya renjatan (syok) dapat berlangsung dalam kurun waktu 48 jam, dan
pada saat itu dianjurkan monitor dengan ketat selama 24 jam, sedangkan
menggunakan kain atau handuk yang telah dicelupkan pada air hangat,
rasa nyaman dan menurunkan suhu tubuh (Maharani, 2011). Kompres air
hangat adalah salah satu metode fisik untuk menurunkan suhu tubuh bila
mengurangi atau mencegah spasme otot dan memberikan rasa hangat pada
dijelaskan diatas maka dari itu perlu penanganan masalah DHF secara
4
RSUD Karanganyar”.
RSUD Karanganyar.
RSUD Karanganyar.
RSUD Karanganyar.
RSUD Karanganyar.
Karanganyar.
6
Bahan masukan dan evaluasi khususnya bagi institusi rumah sakit pada
d. Bagi Penulis
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Pengertian
mengeluh demam, sakit kepala, mual, nyeri, pegal seluruh tubuh, dan
pada anak, serta sering menimbulkan kejadian luar biasa atau wabah
7
8
2.1.2 Etiologi
sehingga dalam waktu yang tidak begitu lama banyak penderita yang
kemudian untuk manusia penalaran hanya dapat terjadi pada saat tubh
menurut patokan dari WHO tahun 1986 adalah demam tinggi yang
mmHg atau kurang) disertai kulit yang terasa dingin dan lembab,
2.1.4 Klasifikasi
antara lain :
hemokonsentrasi.
10
perdarahan lain.
2.1.5 Patofisiologi
Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a, dua peptide
1) Fase Demam
rasa nyeri pada seluruh tubuh dan sakit kepala, adapun beberapa
sering mengeluh tidak nafsu makan; mual; dan muntah, untuk fase
2) Fase Kritis
2011).
pada rongga tubuh, adanya peleburan hati >2 cm, dan perderahan
yang timbul, kemudian ada fase ini dapat terjadi efusi pleura dan
yang dapat dilakukan pada fas kritis (WHO, 2009 dan Setiawati,
2011).
3) Fase Penyembuhan
2011).
mulai meningkat, dan tanda-tanda vital yang stabil, selain itu pada
1) Demam
antara 3-5 hari. Maka pada demam lebih dari 7 hari terjadi demam
tifoid.
2) Perdarahan Spontan
3) Hepatomegali
kanan.
2006).
5) Pemeriksaan Rodiologi
2.1.8 Komplikasi
1) Ensefalopati dengue
PPT memanjang, kadar gula darah turu, alkalosis pada analisa gas
2) Kelainan Ginjal
sebagai akibat dari syok yang tidak teratasi dengan baik, kemudian
intravascular.
17
3) Udem Paru
terjadi udema paru, tetapi pada saat terjadi reabsorbsi dari ruang
rontgen dada.
2.1.9 Penatalaksaan
yang intensif.
18
dan semampu anak kurang lebih 1,5 liter sampai 2 liter per 24 jam
d) Terapi Oksigen
haemoglobin.
evaluasi keperawatan.
2.2.1 Pengkajian
didadapkan dari pasien (sumber primer), data yang didapat dari orang
pemeriksaan tambahan.
DHF :
1) Identitas Pasien
orang tua.
2) Keluhan Utama
panas terjadi antara hari ke-3 sampai ke-7, dan anak semakin
nyeri otot dan persendian, nyeri ulu hati dan pergerakan bola mata
Penyakit apa saja yang pernah diderita pada DHF, anak bisa
5) Riwayat imunisasi
6) Riwayat gizi
7) Kondisi lingkungan
baju di kamar).
24
8) Pola kebiasaan
terjadi hematuria.
9) Pemeriksaan Fisik
menurun.
b) Kukus sianosis
(epistaksis) pada grade II, III, dan IV. Pada mulut didapatkan
d) Dada
(Setiadi, 2012 ).
DHF :
b) Nyeri.
kebutuhan.
kooperatif.
program dokter.
2) Nyeri akut
terhadap nyeri.
oleh pasien.
30
sakit.
setiap hari.
trombositopenia :
klinis.
pasien.
dan perawatan :
dimengerti.
infus lancar.
transfusi.
hidup sehari-hari.
2.2.5 Evaluasi
2.3. Hipertermi
2.3.1. Pengertian
380C atau lebih, sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 40 0C disebut demam
kematiannya mencapai 17%, dan pada suhu 43°C akan koma dengan
kematian 70%, dan pada suhu 45°C akan meninggal dalam beberapa jam
(Said,2016).
34
masuknya jasad renik (micro organism atau makhluk hidup yang sangat
kecil yang umumnya tidak dapat dilihat dengan mata) ke tubuh kita, jasad
renik tersebut bisa kuman, bakteri, virus, jamur (Purwanti dan Winarsih,
2008).
2.4.1. Pengertian
handuk yang telah dicelupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada
karena pada daerah tersebut banyak terdapat pembuluh darah besar dan
ke kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak (Arie Kusumo, 2016).
dan dahi mempunyai efek dalam menurunan suhu tubuh pada klien
demam. Penurunan suhu tubuh klien yang dikompres air hangat di daerah
aksila rata-rata suhu tubuh sebelum perlakuan adalah 39,020C dengan rata-
2.4.2. Tujuan
otak supaya tidak meningkatkan suhu pengatur tubuh, dengan suhu di luar
BAB III
METODE PENELITIAN
sumber informasi.Studi kasus dibatasi oleh waktu dan tempat, serta kasus
yang dipelajari berupa peristiwa, aktivitas atau individu. Studi kasus ini
Batasan istilah pada studi kasus ini berfokus pada asuhan keperawatan
3.1.3 Partisipan
37
38
a. Lokasi Penelitian
b. Waktu Penelitian
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam studi kasus ini
a. Wawancara
dahulu, riwayat penyakit keluarga dll) sumber data dari pasien, keluarga,
perawat lainnya.
b. Observasi
(Hidayat, 2014).
a. Pengumpulan Data
keperawatan).
b. Mereduksi Data
c. Penyajian Data
Kerahasiaan dari klien dijamin dengan cara menulis identitas dari klien
dengan inisial.
d. Kesimpulan
BAB IV
4.1 Hasil
4.1 1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data
4.1 2 Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas pasien.
41
42
2. Riwayat Keperawatan
Riwayat penyakit Klien mengatakan sejak hari Klien mengatakan sejak hari
sekarang Jumat, 19 Mei 2017 badan Minggu, 21 mei 2017 badan
panas naik turun dengan suhu panas dingin. Kemudian
39oC, badan terasa pegal- klien di bawa ke IGD RSUD
pegal, mual dan muntah. Lalu Karanganyar pada hari
Tn.B tanggal 24 mei 2017 minggu tanggal 28 mei 2017
dibawa ke IGD RSUD jam 23.30 WIB oleh dokter
Karangnyar oleh dokter klien klien disarankan untuk rawat
disarankan rawat inap dan inap. Kemudian pada tanggal
mendapat terapi infus 29 mei 2017 jam 01.10 WIB
RL20tpm, injeksi ranitidine klien di pindah ke ruang
150 mg/12 jam, paracetamol Mawar untuk mendapatkan
tablet 250mg/6 jam. kemudian perawatan dan terapi lebih
klien dipindah kebangsal lanjut. Saat dilakukan
Mawar pada hari Kamis, 25 pengkajian pada hari senin 29
Mei 2017, saat di lakukan mei 2017, klien mengatakan
pengkajian dibangsal tanggal panas belum
27 mei 2017 klien masih turun,pusing,mual
panas, akral hangat, mual, muntah,tulang terasa sakit
muntah dan tidak suka semua, nampak lemas, akral
lingkungan rumah sakit hangat dan tidak nyaman di
dengan hasil TTV TD: 110/70 ruang inap dengan TTV : TD:
mmHg 120/80 mmHg, Suhu 38,9ºC,
S: 38,5ºC, RR: 24 x/menit, N: nadi 82 x/menit dan
84 X/menit dan mendapat mendapatkan terapi obat
terapi obat ranitidine 150 infus RL 12 tpm, ranitidine
mg/12 jam, paracetamol 250 150 mg/12 jam.
mg/6jam kalau panas, infus
RL 20 tpm.
Riwayat penyakit dahulu Klien mengatakan belum Klien mengatakan belum
pernah mengalami penyakit pernah mengalami penyakit
seperti ini dan belum pernah seperti ini dan belum pernah
dirawat di rumah sakit di rawat di rumah sakit
Genogram
Klien 1
Klien 2
Keteranagan :
: laki-laki
: perempuan
: Klien
3. Pola Eliminasi
a) BAK
b) BAB
a) Klien 1
b) Klien 2
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dibantu alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Tergantung total
46
4. Pemeriksaan Fisik
2. Kepala
Bentuk kepala mesochepal mesochepal
Rambut hitam bersih rambut hitam dan bersih
3. Mata
a. Palpebra tidak udem tidak udem
b. Konjungtiva tidak anemis tidak anemis
c. Sclera tidsk ikterik tidsk ikterik
d. Pulip isokor isokor
e. Diameter ka/ki simetris simetris
f. Reflek cahaya +/+ +/+
g. Penggunaan alat bantu Tidak ada Tidak ada
b. Jantung
Inspeksi ictus cordis tidak ictus cordis tidak
tampak tampak
9. Abdomen
Inspeksi simetris, tidak ada jejas simetris, tidak ada jejas
12. Ekstermitas
1. Atas
a. kekuatan otot normal 5 normal 5
b. perubahan bentuk tidak ada perubahan tidak ada perubahan
tulang bentuk tulang bentuk tulang
c. ROM aktif aktif
d. Capilary refile kurang dari 2 detik kurang dari 2 detik
e. Perabaan akral hangat, tangan kanan hangat, tangan kanan
terpasang infus terpasang infus
2. Bawah
a. kekuatan otot normal 5 normal 5
b. perubahan bentuk tidak ada perubahan tidak ada perubahan
tulang bentuk tulang bentuk tulang
c. ROM aktif aktif
d. Capilary refile kurang dari 2 detik kurang dari 2 detik
e. Perabaan akral hangat hangat
50
5. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilain rujukan
Klien 1
HEMATOLOGI
RUTIN
Hemoglobin 14.4 g/Dl 14.00 - 18.00
Hematocrit 40.8 % 32.00 - 44.00
Leukosit 5.2 Ribu/UI 5.0 - 10.0
Trombosit 84 L Ribu/UI 150 – 300
Eritrosit 4.58 Juta/UI 4.50 -5.50
MPV 7.6 fL 6.5 - 12.00
PDW 15.8 9.0 - 17.0
INDEX
MCV 89.1 fL 82.0 – 92.0
MCH 31.4 H Pg 27.0 – 31.0
MCHC 35.3 g/dL 32.0 – 37.0
HITUNG JENIS
Gran % 47.5 L % 50.0 – 70.0
Limfosit % 40.9 L % 25.0 – 40.0
Monosit % 6.8 % 3.0 – 9.0
Eosinofil % 4.2 % 0.5 – 5.0
Basofil % 0.6 % 0.0 – 1.0
Klien 2
HEMATOLOGI
RUTIN
Hemoglobin 16.1 g/dL 14.00 - 18.00
Hematocrit 39.8 % 32.00 - 44.00
Leukosit 6.1 Ribu/UI 5.0 - 10.0
Trombosit 91 L Ribu/UI 150 – 300
Eritrosit 5.28 Juta/UI 4.50 -5.50
MPV 8.2 fL 6.5 - 12.00
PDW 14.3 9.0 - 17.0
INDEX
MCV 87.2 fL 82.0 – 92.0
MCH 30.2 Pg 27.0 – 31.0
MCHC 35.6 g/Dl 32.0 – 37.0
HITUNG JENIS
Gran % 45.8 % 50.0 – 70.0
Limfosit % 35.9 % 25.0 – 40.0
Monosit % 6.3 % 3.0 – 9.0
Eosinofil % 3.2 % 0.5 – 5.0
Basofil % 0.6 % 0.0 – 1.0
51
6. Terapi Medis
Ondanse Ondanse
1 Obat untuk
1 amp/1
ntron ntron Anti mual amp/12 mencegah
jam
2 jam dan
mengurangi
mual dan
muntah.
Do :
Klien tampak gelisah, badan teraba
hangat, klien tampak lemas
TTV
TD :110/70 mmHg
S : 38,5ºC
N : 84 x/menit
RR : 24 x/menit
AT : 84 ribu/UI
52
Do :
Klien terlihat gelisah, kurang nyaman di
ruang rawat inap, kontak mata selalu di
palingkan dari pandangan, skor HARS
27
Ds : Defisiensi pengetahuan Kurang informasi
Klien mengatakan tidak mengetahui (00126)
mengenai penyakit yang sedang di
alami.
Do :
Klien nampak tidak mengetahui saat
ditanya mengenai DHF Klien nampak
bingung
Klien 2
Ds : Hipertermia Peingkatan laju
Klien mengatakan badan terasa panas (00007) metabolism
Do :
Klien tampak pucat, wajah kemerahan
kulit klien teraba sangat hangat
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 38,9ºC
AT :91 ribu/UI
Ds : Defisiensi pengetahuan Kurang informasi
Klien mengatakan tidak mengethaui (00126)
mengenai penyakit DHF
Do :
Klien nampak bingung
Klien nampak tidak mengetahui saat
ditanya mengenai DHF
Ds : Cemas ( ansietas ) Lingkungan
Klien mengatakan tidak suka lingkungan ( 00146 ) hospitalisasi
rumah sakit yang ramai sehingga
menyebabkan tidak bisa tidur dengan
tenang dan klien ingin cepat pulang.
Do :
Klien terlihat kurang nyaman, kontak
mata kurang, terlihat pendiam dan skor
HARS 27
53
Klien 1
Hipertermia b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Ukur tanda-tanda vital
Peningkatan laju keperawatan 3 x 24 jam masalah ( TD, N, S, RR )
metabolism hipertermia dapat teratasi dengan 2. Berikan kompres
kriteria hasil : hangat
1. Suhu tubuh dalam batas 3. Anjurkan klien minum
normal sedikit tapi sering.
2. Membran mukosa 4. Monitor laboratorium
basah hasil trombosit
3. TTV dalam batas 5. Kolaborasi dengan
normal dokter dalam pemberian
TD : 110/70-120/80 obat penurun panas
mmHg paracetamol
N : 60-120 x/menit
S :36-37ºC
RR :16-24 x/menit
54
Klien 2
Hipertermia b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Ukur tanda-tanda vital
Peningkatan laju keperawtan selama 3 x 24 jam: ( TD, N, S, RR )
metabolisme 1. Suhu tubuh dalam batas 2. Berikan kompres
normal hangat
2. Membran mukosa 3. Anjurkan pasien minum
basah yang banyak.
3. TTV dalam batas 4. Monitor hasil
normal laboratorium
TD : 110/70-120/80 5. Kolaborasi dengan
mmHg dokter dalam pemberian
N : 60-120 x/menit obat penurun panas
S :36-37ºC
RR :16-24 x/menit
55
4.1.6 Implementasi
10.15 Menganjurkan
keluarga agas
klien memakai
pakaian tipis
57
12.00 Mengajarkan
metode rekam
audio
menghilangkan
cemas
Defisie 13.00 Mengkaji 13.30 Mengkaji 13.30 Mengobservasi
nsi pengetahuan sedalam apa masalah penyakit
penget klien klien mengetahui DHF
ahuan penyakit DHF
b.d
kurang
inform 13.35 Memberikan
asi pengetahuan
masalah dengan
penyakit DHF
Klien 29 mei 2017 30 mei 2017 31 mei 2017
2
Hipert 08.00 Memonitor 08.00 Memonitor 08.00 Monitoring tanda-
ermia tanda-tanda tanda-tanda vital tanda vital
b.d vital
pening 09.35 Memberikan
katan 08.30 Memonitor kompres hangat 08.15 Memberikan
laju suhu kompres hangat
metabo 09.50 Memberikan
lisme obat paracetamol 09.45 Memonitor suhu
08.45 Memberikan 250 mg
obat Memberikan obat
58
4.1.7 Evaluasi
Hipertermia panasnya sejak hari badannya masih panas badannya masih panas
peningkatan
laju O: O: O:
metabolisme - kulit teraba panas - kulit teraba panas -mukosa bibir lembab
- mukosa bibir kering - mukosa bibir kering -turgor kulit elastis
- lidah kotor - lidah kotor -tanda-tanda vital
- tanda-tanda vital - tanda-tanda vital TD : 120/70 mmHg
TD : 110/70 mmHg TD : 120/80 mmHg Nadi : 88 x/menit
Nadi : 84 x/menit Nadi : 94 x/menit Suhu : 37,50C
Suhu :38,50C Suhu : 380C Respirasi : 20 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit Pernapasan : 24 x/menit
metabolisme
O: O: O:
- lemas - Klien tampak masih - Klien masih lemas,
- kulit teraba panas lemas, badan masih akral hangat,mukosa
- mukosa bibir kering hangat kering
- tanda-tanda vital TD : 120/70 mmHg TD : 110/80 mmHg
61
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
5.5.1 Pengkajian
tanggal 19 mei 2017 badan panas naik turun dengan suhu 39 oC,
63
64
mei 2017 jam 23.30 WIB oleh dokter klien disaran untuk rawat
inap. Kemudian pada tanggal 29 mei 2017 jam 01.10 WIB Tn.D di
tulang terasa sakit semua, nampak lemas, akral hangat dan tidak
hasil studi kasus dari kedua klien dan teori tidak terdapat
ulu hati, sakit kepala, pembesaran hati, limpa dan kelenjar getah
ini menunjukkan antara hasil studi kasus dan teori tidak ada
66
(Dermawan, 20012).
hangat.
panas sejak hari jumat tanggal 19 mei 2017, data objektif kulit
terasa panas dingin sejak tanggal 21 mei 2017, data objektif klien
lemas, mukosa bibir kering, kulit teraba panas, TD: 120/80 mmHg,
N: 82 x/menit, S: 38,9ºC.
suhu tubuh, data objektif suhu tubuh klien 38,5ºC dan pada klien 2
terasa panas, data objektif kulit teraba panas, mukosa bibir kering,
Hal ini menunjukkan antara implementasi dan teori yang sudah ada
72
objektif klien tampak lebih rileks, dan pada klien 2 data subjektif
Hal ini menunjukkan antara implementasi dan teori yang sudah ada
74
5.5.5 Evaluasi
Evaluasi dilakukan setiap hari selama 3x24 jam yaitu klien 1 dari
tanggal 27-29 Mei 2017 dan klien 2 dari tanggal 29-31 Mei 2017.
objektif kulit teraba panas, mukosa bibir kering, lidah kotor, TD:
antipiretik.
75
pemberian antipiretik.
2017. Data objektif lemas, kulit teraba panas, mukosa bibir kering,
antipiretik.
antipiretik.
kemudian hari kedua 38,4ºC, dan hari ketiga 37,8ºC. hal ini sesuai
BAB VI
6.1 Kesimpulan
hangat.
6.1.1 Pengkajian
91 ribu/UI.
78
79
memonitor suhu.
6.2 Saran
Fever (DHF).
4. Bagi penulis
Hadinegoro, S.R.H dan Satari, H.I. (2002). Buku Naskah Lengkap Pelatih Dokter
Spesialis Anak dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam dalam
Tatalaksanaan Kasus DBD. Balai Penerbit FKUI. Jakarta
Sofwan, 2010. Perbedaan Efektivitas Kompres Hangat Dan Kompres Air Biasa
Terhadap Penurunan Suhu Tubuh. Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. 4, No.
1 Mei 2010
Supartini, Y. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Edisi pertama.
Jakarta: EGC.