18 04 2013 Sains Lampiran I PDF
18 04 2013 Sains Lampiran I PDF
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 2 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
KURIKULUM ITB 2013-2018 – PROGRAM PASCA SARJANA (S2)
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 4 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
2. FA 5264 FARMAKOTERAPI
Pengertian farmakoterapi, mengevaluasi regimen dosis untuk setiap kasus khusus pada farmakoterafi sistem
syaraf, sistem ekskresi, sistem kardiovaskular, sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem endokrin,
sistem muskuloskeletal, penyakit autoimun, penyakit infeksi; kanker; patofisiologi dan pemilihan obat untuk
masing-masing penyakit; dan evaluasi penggunaan beberapa obat pada beberapa kasus.
Silabus Ringkas
Understanding pharmacotherapy, evaluation of dose regimen for special case on pharmacotherapy including
system of nervous, excretion, cardiovascular, digestive, respiration, endocrine, musculoskeletal,
autoimmune disorders, infectious disease, cancer, pathophysiology and drug of choice for respective
diseases and evaluation of several drug use in several cases.
Uraian mengenai penyakit, prevalensi, etiologi, patofisiologi dan terapi non-farmakologi dan farmakologi
serta pemilihan terapi dan obat untuk penyakit-penyakit system syaraf, sistem ekskresi, sistem
kardivaskular, sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem endokrin dan sistem muskuloskeletal, penyakit
autoimun, penyakit infeksi, kanker dan evaluasi penggunaan beberapa obat pada beberapa kasus.
Dalam proses pembelajaran, mahasiswa mempresentasikan tugas-tugas mereka disertai dengan pembahasan
kasus-kasus di lapangan dan evaluasi terapinya. Metode pembelajaran menggunakan sistem semi PBL
Silabus Lengkap (Problem Based Learning).
Explanation about diseases, prevalence, etiology, pathophysiology and non-pharmacological and
pharmacological therapies as well as treatment and drug of choices for diseases of nervous, excretion,
cardiovascular, digestive, respiration, endocrine, musculoskeletal systems, autoimmune disorders, infectious
disease, cancer, and evaluation of several drug use in several cases.
In learning process, students present their tasks including reviews real cases and evaluation of their
therapies. Learning method uses semi-problem based learning (PBL) system.
Mahasiswa memahami dan mampu mengevaluasi regimentasi dosis yang tepat dengan memperhatikan
penyebab penyakit, efektivitas dan keamanan obat untuk setiap kasus khusus pada farmakoterafi system
Luaran (Outcomes) syaraf, sistem ekskresi, sistem kardivaskular, sistem penceranaan, sistem pernafasan, sistem endokrin,
sistem muskuloskeletal, penyakit autoimun, penyakit infeksi; kanker; patofisiologi dan pemilihan obat untuk
masing-masing penyakit; dan evaluasi penggunaan beberapa obat pada beberapa kasus.
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
1. Dipiro, J.T., Talbert, RI., and Yen, G.C., 1997. Pharmacotherapy; A Pathophysiologic Approach, 3rd. .
ed., Appleton & Lange. Stamford.
Pustaka
2. Herfindal, E.T., and Gourley. D.R., 2000. Textbook of Therapeutics. Drug and Discase
Management.7th.ed., Lippincot & Williams. Philadelphia.
3. O Graddy, F., Lambert, H.P., Finch, R.G., and Greenwood,D., 1997. Antibiotic and Chemotherapy:
Anti-infective agents and their use in therapy, 7th. Ed., Churchill. Livingstone.
4. Schwinghammer, T.L.,2002 Pharmacotherapy Casebook: A Patient Focused Approach, 5th. Ed.,
McGraw-Hill Companies, New York.
Panduan Penilaian Penilaian diambil berdasarkan nilai ujian UTS dan UAS, presentasi, diskusi, dan pembuatan laporan
Catatan Tambahan
Pustaka
Mg # Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa yang
relevan
1 Pengantar Kuliah Tata cara perkuliahan Memahami tata cara, isi dan tujuan kuliah
Silabus dan tujuan perkuliahan serta peran farmakoterapi dalam
Tinjauan peran farmakoterapi membentuk keahlian di bidang farmasi
1-4
dalam rumpun ilmu farmakologi klinis
dalam membentuk keahlian di
bidang farmasi klinin
2 Epilepsi Definisi, patogenesis, etiologi, Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
manifestasi klinis, faktor resiko, penyakit epilepsi serta memahami lebih
komplikasi dan diagnosa penyakit dalam yang menyangkut definisi,
epilepsi. patogenesis, etiologi, manifestasi klinis, 1-4
Berbagai bentuk terapi farmakologi faktor resiko, komplikasi dan diagnosa
dan non-farmakologi penyakit epilepsi. Mengerti dan memahami jenis-
epilepsi serta pemilihan terapi dan jenis terapi dan pemilihan terapi dalam
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 5 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Pustaka
Mg # Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa yang
relevan
evaluasi keberhasilan terapi. kasus khusus serta dapat mengevaluasi hasil
terapi.
3 Angina Pektoris, Definisi, patogenesis, etiologi, Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
Infark Miokardiak manifestasi klinis, faktor resiko, penyakit angina pektoris dan infark
komplikasi dan diagnosa penyakit miokardiak serta memahami lebih dalam
angina pektoris dan infark yang menyangkut definisi, patogenesis,
miokardiak. etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko,
1-4
Berbagai bentuk terapi farmakologi komplikasi dan diagnosa angina pektoris
dan non-farmakologi penyakit dan infark miokardiak.
angina pektoris dan infark Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
miokardiak serta pemilihan terapi dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
dan evaluasi keberhasilan terapi. serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
4 Gangguan koagulasi Definisi, patogenesis, etiologi, Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
manifestasi klinis, faktor resiko, penyakit gangguan koagulasi
komplikasi dan diagnosa penyakit serta memahami lebih dalam yang
gangguan koagulasi. menyangkut definisi, patogenesis, etiologi,
Berbagai bentuk terapi farmakologi manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi 1-4
dan non-farmakologi penyakit dan diagnosa gangguan koagulasi.
gangguan koagulasi serta pemilihan Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
terapi dan evaluasi keberhasilan dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
terapi. serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
5 Gangguan kelenjar Definisi, patogenesis, etiologi, Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
pituitari manifestasi klinis, faktor resiko, penyakit gangguan kelenjar pituitari serta
komplikasi dan diagnosa penyakit memahami lebih dalam yang menyangkut
gangguan kelenjar pituitari. definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi
Berbagai bentuk terapi farmakologi klinis, faktor resiko, komplikasi dan 1-4
dan non-farmakologi penyakit diagnosa gangguan kelenjar pituitari.
gangguan kelenjar pituitari serta Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
pemilihan terapi dan evaluasi dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
keberhasilan terapi. serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
6 Asma dan obstruksi Definisi, patogenesis, etiologi, Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
paru manifestasi klinis, faktor resiko, penyakit asma dan obstruksi paru serta
komplikasi dan diagnosa penyakit memahami lebih dalam yang menyangkut
asma dan obstruksi paru definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi
Berbagai bentuk terapi farmakologi klinis, faktor resiko, komplikasi dan 1-4
dan non-farmakologi penyakit asma diagnosa asma dan obstruksi paru.
dan obstruksi paru serta pemilihan Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
terapi dan evaluasi keberhasilan dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
terapi. serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
7 Inflammatory Bowel Definisi, patogenesis, etiologi, Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
Disease (IBD) dan manifestasi klinis, faktor resiko, penyakit IBD (Inflammatory Bowel
Inflammatory Bowel komplikasi dan diagnosa penyakit Disease) dan IBS (Inflammatory Bowel
Syndrome (IBS) IBD (Inflammatory Bowel Disease) Syndrome)
dan IBS (Inflammatory Bowel serta memahami lebih dalam yang
Syndrome) menyangkut definisi, patogenesis, etiologi,
Berbagai bentuk terapi farmakologi manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi 1-4
dan non-farmakologi penyakit IBD dan diagnosa IBD (Inflammatory Bowel
dan IBS serta pemilihan terapi dan Disease) dan IBS (Inflammatory Bowel
evaluasi keberhasilan terapi. Syndrome).
Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
8 UTS
9 Rheumatoid arthritis Definisi, patogenesis, etiologi, Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
manifestasi klinis, faktor resiko, penyakit rheumatoid arthritis serta
komplikasi dan diagnosa penyakit memahami lebih dalam yang menyangkut
rhematoid arthritis. definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi
Berbagai bentuk terapi farmakologi klinis, faktor resiko, komplikasi dan 1-4
dan non-farmakologi penyakit diagnosa rheumatoid arthritis.
rheumatoid arthritis serta pemilihan Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
terapi dan evaluasi keberhasilan dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
terapi. serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
10 TB Definisi, patogenesis, etiologi, Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
manifestasi klinis, faktor resiko, penyakit TB serta memahami lebih dalam
komplikasi dan diagnosa penyakit yang menyangkut definisi, patogenesis,
TB. etiologi, manifestasi klinis, faktor resiko,
1-4
Berbagai bentuk terapi farmakologi komplikasi dan diagnosa TB.
dan non-farmakologi penyakit TB Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
dan pemilihan terapi dan evaluasi dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
keberhasilan terapi. serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
11 Infeksi saluran urin Definisi, patogenesis, etiologi, Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
dan prostatitis manifestasi klinis, faktor resiko, infeksi saluran urin dan prostatitis serta
komplikasi dan diagnosa infeksi memahami lebih dalam yang menyangkut 1-4
saluran urin dan prostatitis. definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi
Berbagai bentuk terapi farmakologi klinis, faktor resiko, komplikasi dan
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 6 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Pustaka
Mg # Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa yang
relevan
dan non-farmakologi infeksi saluran diagnosa infeksi saluran urin dan prostatitis.
urin dan prostatitis serta pemilihan Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
terapi dan evaluasi keberhasilan dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
terapi. serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
12 AIDs/HIV Definisi, patogenesis, etiologi, Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
manifestasi klinis, faktor resiko, penyakit AIDs/HIV serta memahami lebih
komplikasi dan diagnosa penyakit dalam yang menyangkut definisi,
AIDs/HIV. patogenesis, etiologi, manifestasi klinis,
Berbagai bentuk terapi farmakologi faktor resiko, komplikasi dan diagnosa 1-4
dan non-farmakologi penyakit AIDs/HIV.
AIDs/HIV serta pemilihan terapi Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
dan evaluasi keberhasilan terapi. dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
13 Limfoma Definisi, patogenesis, etiologi, Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
manifestasi klinis, faktor resiko, penyakit limfoma serta memahami lebih
komplikasi dan diagnosa penyakit dalam yang menyangkut definisi,
limfoma. patogenesis, etiologi, manifestasi klinis,
Berbagai bentuk terapi farmakologi faktor resiko, komplikasi dan diagnosa 1-4
dan non-farmakologi penyakit limfoma.
limfoma serta pemilihan terapi dan Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
evaluasi keberhasilan terapi. dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
14 Leukemia Definisi, patogenesis, etiologi, Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
manifestasi klinis, faktor resiko, leukemia serta memahami lebih dalam yang
komplikasi dan diagnosa leukemia. menyangkut definisi, patogenesis, etiologi,
Berbagai bentuk terapi farmakologi manifestasi klinis, faktor resiko, komplikasi
1-4
dan non-farmakologi penyakit dan diagnosa leukemia.
leukemia serta pemilihan terapi dan Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
evaluasi keberhasilan terapi. dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
15 Gagal ginjal akut dan Definisi, patogenesis, etiologi, Mengerti dan dapat menjelaskan deskripsi
kronis manifestasi klinis, faktor resiko, penyakit gagal ginjal akut dan kronis serta
komplikasi dan diagnosa penyakit memahami lebih dalam yang menyangkut
gagal ginjal akut dan kronis. definisi, patogenesis, etiologi, manifestasi
Berbagai bentuk terapi farmakologi klinis, faktor resiko, komplikasi dan 1-4
dan non-farmakologi penyakit gagal diagnosa gagal ginjal akut dan kronis.
ginjal akut dan kronis serta Mengerti dan memahami jenis-jenis terapi
pemilihan terapi dan evaluasi dan pemilihan terapi dalam kasus khusus
keberhasilan terapi. serta dapat mengevaluasi hasil terapi.
16 UAS U
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 7 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
3. FA 6345 PATOFARMAKOLOGI -TOKSIKOLOGI KLINIK
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 10 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
4. FA 6346 METODE FARMAKOLOGI – TOKSIKOLOGI LANJUT
Sumber
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa
Materi
- Tata cara, Silabus dan tujuan
kuliah Memahami dan mengerti tatacara, silabus dan
- Batasan farmakologi- tujuan kuliah, serta mampu menerangkan
1 Introduksi Kuliah 1 dan 3
toksikologi eksperimental batasan eksperimental farmakologi dan
- Pengertian dan tujuan komisi toksikologi.
etik hewan
- Konsep farmakologi dan
Farmakologi Memahami dan mampu menerangkan konsep
toksikologi
eksperimental, dasar dan hubungan antara farmakologi
2 - Hubungan dan kaitan farmakologi 1 dan 2
etnofarmakologi dan eksperimental, etnofarmakologi dan
eksperimental, etnofarmakologi
farmakologi klinik farmakologi klinik.
dan farmakologi klinis
- Metode in vivo, in vitro, in situ, in
Metode silico dalam farmakologi Memahami dan mampu menerangkan metode-
3 eksperimental ekperimental metode dan faktor didalam eksperimen 1, 2 dan 3
farmakologi - Faktor-faktor yang berpengaruh farmakologi
dalam eksperimen farmakologi
Metode eksperimen - Batasan dan tujuan toksikologi Memahami dan mampu menerangkan batasan
4 1dan 2
toksikologi - Jenis-jenis eksperimen toksikologi dan tujuan, jenis ekperimen toksikologi.
- Toksisitas akut, subkronis, dan Memahami dan mampu menerangkan metode
5 Uji Toksisitas (1) kronis dan tujuan uji toksisitas akut, subskronis dan 1, 2 dan 3
- Toksisitas khusus teratologi kronis serta toksisitas khusus.
- Toksisitas khusus teratogenik Memahami dan mampu menerangkan,
- Uji toksisitas mutagenic merancang uji toksisitas teratogenik,
6 Uji Toksisitas (2) 1, 2 dan 3
- Toksisitas kulit dan mukosa mutagenik, organ sasaran, kulit mukosa dan
- Uji alergenisitas alergenisitas.
- Ruang lingkup, tujuan dan jenis
Memahami batasan dan tujuan skrining
Skrening skrining farmakologi
7 farmakologi, skrining buta, skrining 1 dan 2
Farmakologi - Skrining buta
terprogram.
- Skrining terprogram
8 Ujian Tengah semester
Metodologi evaluasi - Tipe reaksi hipersensitivitas Memahami dan mampu menerangkan berbagai
9 1, 2 dan 3
aktivitas antialergi - Metode uji in vitro obat antialergi tipe reaksi hipersensitivitas, metodologi dan
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 11 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
(1) rancangan uji obat antialergi in vitro.
Metodologi evaluasi Metode uji in vivo obat anti Memahami dan mampu menerangkan metode
10 aktivitas antialergi alergi: Reaksi anafilaktik kutan uji antialergi secara in vivo (reaksi anafilatik 1, 2 dan 3
(2) pasif dan aktif kutan aktif dan pasif)
- Kaitan metode uji antialergi in
Memahami dan mampu menerangkan kajian
Kajian kerja obat vitro dan in vivo
11 kerja obat antialergi berdasarkan hasil metode 1, 2 dan 3
antialergi - Kajian mekanisme kerja obat
uji in vitro dan in vivo
antialergi
- Kajian obat analgetika
Memahami dan mampu menerangkan Kajian
Metodologi evaluasi - Kajian antipiretika
12-13 obat-obat analgetika, antipiretika, anti 1, 2 dan 3
obat SSP - Kajian obat anti inflamasi
inflamasi dan depresan.
- Kajian obat depresan
- Obat-obat yang mempengaruhi
Metodologi evaluasi Memahami dan mampu menerangkan obat-
system saluran cerna
14 obat sistem saluran obat yang mempengaruhi sistem pencernaan 1 dan 3
- Metode evaluasi obat laksatif dan
cerna dan metode evaluasi obat laksatif dan antidiare
antidiare
- Obat system eksresi
Memahami dan mampu menerangkan obat
Metodologi evaluasi - Metode evaluasi obat diuretika-
15 sistem ekskresi dan metode evaluasi obat 1 dan 3
obat system ekskresi saluretika
diuretika-salmetika dan antikalkuli
- Metode evaluasi obat anti kalkuli
16 Ujian Akhir Semester
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 12 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
5. FA 5243 FARMAKOLOGI MOLEKULAR LANJUT
Kegiatan
Penunjang
1. Korolkovas, A., Essentials of Molecular Pharmacology, John Wiley & Sons, Inc, Michigan,
1970.
2. Mycek, M. J., R. A. Harvey, P. C. Champe, Pharmacology, 2 n ed., Lippincott-Raven, Philadelphia, 1997.
Pustaka
3. Luellman,H.,A., Ziegler, K. Mohr and D. Bieger, Color Atlas of Pharmacology, Thieme, Stuttgart, 2000
4. Krogsgaard-Larsen, P., Stromgaard, K., Madsen, U., Drug Design and Discovery, 4th ed, CRC press, New
york, 2010
5. Lemke TL and Williams DA. Foye’s Principles of Medicinal Chemistry, 7th edition, Lippincot Williams
and Wilkins, 2012.
Panduan Penilaian Evaluasi dilakukan melalui ujian (tengah dan akhir semester) serta hasil presentasi tugas individual.
Catatan Tambahan
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 13 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH
Pustaka
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa yang
Relevan
Prinsip dasar farmakologi Definisis farmakologi molekulare, Setelah kuliah ini mahasiswa
molekular Interaksi obat dengan interaksi obat dengan reseptor mampu memahami dan
enzim dan komponen tubuh spesifik, interaksi obat dengan menerangkan perubahan obat dalam
sebagai reseptor reseptor di hati yang bersifat tubuh dan faktor yang
1 menginduksi dan meng inhibisi mempengaruhinya dan memahami 1,4,5
enzim sitokrom P-450, dan mampu menerangkan enzim
sebagai reseptor untuk obat obat
termasuk obat yang menginduksi
serta menginhibisi enzim
reseptor anestetik lokal, Interaksi obat anestetika lokal Memahami dan mampu .1,2,4,5
dengan reseptor, efek yang menerangkan mekanisme kerja obat
muncul akibat interaksi tersebut. anestetik lokal dan toksisitasnya
2
Hubungan struktur anestetika
lokal dengan penetrasi melalui
permukaan dan pertukaran kation.
Kolinergik dan antikolinergik Interaksi asetil kolin dengan Memahami dan mampu 1,4,5
reseptor muskarinik, nikotinik. menerangkan mekanisme kerja
3 dan asetilkolinesterase. Kerja obat golongan kolinergik dan
kolinergik, anti kolinergik dan antikolinergik
muskelrelaksan
adrenergik, monoamin oksidase, Jenia reseptor adrenergik ( 1, 2, Memahami dan mampu 1,2,3,4,5
reseptor dopaminergik, 1 dan 2). Obat selektif pada menerangkan mekanisme kerja obat
reseptor adrenergik . Kerja. obat adrenergik, MAOI, dopaminergik
pada dopamin reseptor D1, D2 dan toksisitasnya
4 dan D3, penggunaan obat untuk
indikasi tertentu dan
toksisitasnya.
Interaksi MAOI dengan reseptor
MAO
serotonergik, histamine- Jenis-jenis reseptor Memahami dan mampu 1,2,4
antihistamin 5-HT3, histamin. Kerja obat pada menerangkan mekanisme kerja obat
5 reseptor 5-HT3, H1 dan H2. serotonergik, antihistamin dan
Indikasi obat yang bekerja pada toksisitasnya
reseptor tersebut
diuretik, jantung Mekanisme kerja obat diuretik , Memahami dan mampu 1,3
antagonis aldostreron, diuretik menerangkan mekanisme kerja obat
6
hemat kalium, karbonik anhidrase diuretic, obat jantung dan
dan obat jantung toksisitasnya
7 1,3,4
8 Ujian Tengah Semester
Obat kortikosteroid antiinflamasi Reseptor yang dipengaruhi Memahami dan mampu 1, 3, 4 dan
non steroid kortikosteroid, efek yang muncul menerangkan mekanisme kerja obat jurnal
yang merupakan dasar kolinergik dan antikolinergik dan relevan
penggunaan dan toksisitas toksisitasnya
kortikosteroid Kerja mediator Memahami dan mampu
9
inflamasi dalam tubuh, interaksi menerangkan mekanisme kerja obat
anti inflamasi non steroid dengan kortikosteroiddan toksisitasnya
reseptor, efek farmakologi dan
toksisitas akibat kerja
antiinflamasi
10 Darah (antitrombosis dan Mekanisme kerja pada tingkat Memahami dan mampu menjelaskan 1, 2, 3, 4
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 14 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Pustaka
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa yang
Relevan
hemostatik) reseptor, hubungan struktur- Mekanisme kerja pada tingkat dan jurnal
aktivitas obat dari kelompok reseptor, hubungan struktur-aktivitas relevan
antitrombosis, antiagregasi obat dari kelompok antitrombosis,
platelet, hemostatik antiagregasi platelet, hemostatik
Anti malaria Mekanisme kerja pada tingkat Memahami dan mampu menjelaskan 1, 2, 3, 4
reseptor, hubungan struktur- Mekanisme kerja pada tingkat dan jurnal
11
aktivitas obat dari kelompok anti reseptor, hubungan struktur-aktivitas relevan
malaria. obat anti malaria.
Anti virus Mekanisme kerja pada tingkat Memahami dan mampu menjelaskan 1, 2, 3, 4
reseptor, hubungan struktur- Mekanisme kerja pada tingkat dan jurnal
12
aktivitas obat dari berbagai reseptor, hubungan struktur-aktivitas relevan
kelompok anti virus. obat.
Anti virus Mekanisme kerja pada tingkat Memahami dan mampu menjelaskan 1, 2, 3, 4dan
reseptor, hubungan struktur- Mekanisme kerja pada tingkat junal
13
aktivitas obat dari berbagai reseptor, hubungan struktur-aktivitas relevan
kelompok anti virus.. obat.
Anti tumor Mekanisme kerja pada tingkat Memahami dan mampu menjelaskan 1, 2, 3, 4, 5
reseptor, hubungan struktur- Mekanisme kerja pada tingkat dan jurnal
14 aktivitas obat dari berbagai reseptor, hubungan struktur-aktivitas relevan
kelompok antitumor obat dari berbagai kelompok
antitumor
Anti tumor Mekanisme kerja pada tingkat Memahami dan mampu menjelaskan 1, 2, 3, 4, 5
reseptor, hubungan struktur- Mekanisme kerja pada tingkat dan jurnal
15 aktivitas obat dari berbagai reseptor, hubungan struktur-aktivitas relevan
kelompok antitumor obat dari berbagai kelompok
antitumor
16 Ujian Akhir Semester
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 15 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
6. FA 5262 INTERAKSI OBAT
Pustaka 3. McCabe, BJ, Frankle, EH, Wolfe,J.J., Handbook of food-Drug interaction, CRC Pres, Boca Raton,
2003
4. Griffin, JP and D’arcy, PF, A manual of Adverse Drug Interaction, Elsevier, 1997
Catatan Tambahan
Pustaka
Mg # Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa yang
Relevan
1. Pendahuluan Jenis-jenis interaksi obat, sinergis, Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi 1,2
aditif, antagonis; interaksi interaksi obat, sinergis, aditif, antagonis;
farmako-kinetik, interaksi interaksi interaksi farma-kokinetik,
farmakodinamik interaksi farma-kodinamik
2. Mekanisme interaksi Interaksi obat pada saluran cerna, Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi 1,2
-obat interaksi obat pada tahap obat pada saluran cerna, interaksi obat
biotransformasi (induksi enzim, pada tahap biotransformasi (induksi
inhibisi enzim). enzim, inhibisi enzim)
Interaksi obat pada tahap distribusi,
interaksi obat pada reseptor,
interaksi obat protein plasma,
interaksi pada tahap eliminasi
3. Mekanisme interaksi Interaksi obat dengan makanan Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi 1,2
obat-makanan obat pada tahap distribusi, interaksi obat
pada reseptor, interaksi obat protein
plasma, interaksi yang terjadi antara
obat dan makanan
4. Anti hipertensi Interaksi obat diuretik, beta bloker, Mahasiswa mampu menjelaskan 1,2,3,4
CCB, ACEI, ARB, alfa bloker interaksi obat antihipertensi (diuretik,
beta bloker, CCB, ACEI,ARB, alfa
bloker)
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 16 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Pustaka
Mg # Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa yang
Relevan
5. Analgetik, Interaksi obat Mahasiswa mampu menjelaskan 1,2,3,4
antiinflamasi Analgetik-antipiretik, NSAID, interaksi obat analgetik dan
kortikosteroid antiinflamasi, NSAID, dan
kortikosteroid
6. Anti DM Interaksi obat golongan sulfoniluria, Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi 1,2,3,4
biguanida, tiazolidindion, obat antidiabetes (golongan
meglitinid, alfa glukosidase sulfonilurea, biguanida, tiazolidindion,
inhibitor, inhibitor DPP4, agonis meglitinid, alfa glukosidase inhibitor,
GLP-1 Inhibitor DPP4, dan agonis GLP-1)
7. Anti Parkinson Interaksi obat antiparkinson: agonis Mahasiswa dapat menjelaskan Interaksi 1,2,3,4
dopamin, COMT inibitor, MAO obat anti parkinson
inhibitor, antimuskarinik,
amantadine, inhibitor dopa-
dekarboksilase
8. UTS
9. Obat Simpatomi- Interaksi obat simpatomimetik: Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi 1,2,3,4
metik simpatomimetik langsung (α1, α2, β1, obat simpatomimetika, anti asma
β2 adrenergik), simpatomimetik
tidak langsung (inhibitor MAO dan
agen lain)
10. Anti Hiperlipide-mia Interaksi obat antihiperlipidemia: Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi 1,2,3,4
inhibitor HMG-CoA, resin asam obat antihiperlipidemia
empedu, niasin, turunan asam fibrat,
inhibitor absorpsi kolesterol
11. Anti Konvulsan Interaksi obat golongan Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi 1,2,3,4
benzodiazepin, gol.DPH, obat antikonvulsan
gol.barbiturat, karboksamid, turunan
asam lemak
12. Anti Depressan Interaksi obat antidepresan : MAO Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi 1,2,3,4
inhibitor, antidepresan trisiklik, obat antidepresan
SSRI
13. Antitukak peptik Interaksi obat antitukak peptik: Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi 1,2,3,4
golongan antasida, antihistamin-2 obat tukak peptik
(AH2), inhibitor pompa proton,
analog prostaglandin, agen
sitoprotektif lain
14. Kontrasepsi oral Interaksi obat : estrogen, Mahasiswa dapat menjelaskan interaksi 1,2,3,4
progesteron, kombinasi estrogen- hormon dan kontrasepsi oral
progesteron
15. Anti Jamur Interaksi obat poliena, golongan Mampu menjelaskan interaksi obat anti 1,2,3,4
azol, antimetabolit (flusitosin), jamur
griseofulvin, aliamin (terbinafin,
naftifin, butenafin), haloprogin,
asam undesilenat, echinocandin,
caspofungin
16. UAS
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 17 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
7. FA 6347 FARMAKO-EPIDEMIOLOGI
Description on definition, coverage, principles, activity and the use of epidemilogy; concept of
epidemiology of disease; demography and epidemiology; case studies of several common diseases in
Indonesia; pharmacoepidemiology
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 18 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
pandemic; dan wabah penyakit
2 Pengukuran penyakit: Insidensi; prevalensi; kaitan Memahami dan mampu 1, 2
I. Morbiditas antara insidensi dan prevalensi; menerangkan konsep insidensi;
kualitas hidup prevalensi; kaitan antara
insidensi dan prevalensi;
kualitas hidup
2 Pengukuran penyakit: Laju mortalitas; Memahami dan mampu 1, 2
membandingkan mortalitas
II. Mortalitas dalam populasi yang berbeda; menerangkan Laju mortalitas;
membandingkan mortalitas
dalam populasi yang berbeda
3 Pemeriksaan validitas dan Variasi biologi pada populasi Memahami dan mampu 1, 2
manusia; validitas uji skrining;
reliability uji diagnostik dan nilai prediktif suatu uji; uji menerangkan Variasi biologi
dan skrining reliability; kaitan antara pada populasi manusia; validitas
validitas dan reliability
uji skrining; nilai prediktif suatu
uji; uji reliability; kaitan antara
validitas dan reliability
4-5 Riwayat penyakit: cara Laju case-fatality; orang-tahun; Memahami dan mampu 1, 2
penghitungan laju survival
menyatakan prognosis menerangkan Laju case-fatality;
orang-tahun; penghitungan laju
survival
6-7 Pemeriksaan efektivitas Pemilihan subjek; pengumpulan Memahami dan mampu 1, 2
data subjek; penentuan ukuran
langkah preventif dan sample; menerangkan tentang pemilihan
terapeutik: studi acak subjek; pengumpulan data
subjek; penentuan ukuran
sample untuk mendesain studi
teracak dalam rangka menilai
efektivitas dan efek samping
suatu intervensi
8 UJIAN TENGAH SEMESTER
Pemakaian epidemiologi untuk identifikasi penyebab penyakit
9 Studi kohort Desain studi kohort; Memahami dan mampu 1, 2
perbandingan studi kohort
dengan trial teracak; kondisi menerangkan desain studi
untuk pelaksanaan studi kohort kohort; perbandingan studi
kohort dengan trial teracak;
kondisi untuk pelaksanaan studi
kohort
10 Studi case-control dan cross- Desain studi case-control dan Memahami dan mampu 1, 2
cross-sectional: seleksi case dan
sectional control, matching; penggunaan menerangkan desain studi case-
control multiple; konsdisi untuk control dan cross-sectional:
pelaksanaan studi case-control;
seleksi case dan control,
studi cross-sectional
matching; penggunaan control
multiple; konsdisi untuk
pelaksanaan studi case-control;
studi cross-sectional
11 Memperkirakan resiko Resiko absolute; resiko relative; Memahami dan mampu 1, 2
odds; kaitan antara resiko dan
odds menerangkan resiko absolute;
resiko relative; odds; kaitan
antara resiko dan odds
12 Dari asosiasi ke penyebab: Pendekatan untuk studi etiologi Memahami dan mampu 1, 2
penyakit; tipe asosiasi; tipe
menarik simpulan dari studi hubungan kausal; panduan menerangkan pendekatan untuk
epidemiologik penilaian apakah asosiasi studi etiologi penyakit; tipe
merupakan hubungan kausalitas
asosiasi; tipe hubungan kausal;
panduan penilaian apakah
asosiasi merupakan hubungan
kausalitas
13 Bias, confounding dan Pengertian bias; tipe bias; Memahami dan mampu 1, 2
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 19 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
interaksi pengertian confounding; menerangkan pengertian bias;
interaksi
tipe bias; pengertian
confounding; interaksi
14 Studi kasus epidemiologi Melakukan studi kasus untuk Mampu melakukan dan 1, 2
penyakit: demam berdarah,
diare, malaria, tifus, menyimpulkan studi kasus
tuberculosis, hepatitis, AIDS epidemiologi beberapa penyakit
menular yang umum
Farmakoepidemiologi
15 Farmakoepidemiologi Konsep dan pengertian dasar Memahami dan mampu 1, 2
farmakoepidemiologi;
pengawasan obat pasca menerangkan konsep dan
pemasaran; kondisi yang pengertian dasar
menuntut studi
farmakoepidemiologi;
farmakoepidemiologi
pengawasan obat pasca
pemasaran; kondisi yang
menuntut studi
farmakoepidemiologi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 20 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
8. FA 5161 FARMASI KLINIK 1
Catatan Tambahan -
Pustaka yang
Mg # Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa
Relevan
1. Pendahuluan Pelayanan farmasi klinik dan lingkup Memahami pelayanan farmasi 1,2,3,4,5
pelayanannya klinik dan lingkupnya
2. Standar dan etika Etika dalam farmasi klinik, etika Memahami etika dalam praktek 1,2,3,4,5
dalam farmasi profesional, tanggung jawab utama pelayanan farmasi, khususnya
klinik apoteker farmasi klinik dan standar dalam
Kompetensi profesional pelayanan farmasi klinik
Standar dalam farmasi klinik
Praktek berbasis bukti
Audit pelayanan
3. Terminologi Konsep terminologi medis, Memahami konsep dasar 1,2,3,4,5
medis Terminolgogi medis : sel, jaringan, organ, terminologi medis dan
struktur tubuh penggunaannya di sarana pelayanan
Terminologi medis : penyakit kesehatan
Contoh-contoh
4. Terminologi Konsep terminologi medis, Memahami konsep dasar 1,2,3,4,5
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 21 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Pustaka yang
Mg # Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa
Relevan
medis Terminolgogi medis : sel, jaringan, organ, terminologi medis dan
struktur tubuh penggunaannya di sarana pelayanan
Terminologi medis : penyakit kesehatan
Contoh-contoh
5. Rekaman medik Medical chart/profil pasien Memahami pentingnya rekaman 1,2,3,4,5
sebagai sumber Rekaman obat medik dan komponen di
informasi primer Data laboratorium dan data penunjang dalamnya sebagai sumber
pasien lainnya informasi primer data pasien
Memahami pengunaan rekaman
medik sebagai dokumentasi
pemberian perawatan pasin
6. Interpretasi data Penggunaan data laboratorium dalam Mengetahui/mendapatkan 1,2,3,4,5
laboratorium praktek klinik pengetahuan tentang interpretasi
Pemeriksaan hematologi, elektrolit, data laboratorim dalam membantu
urinalisis merencanakan terapi dan
Pemeriksaan faal ginjal mengevaluasi keberhasilan terapi
Pemeriksaan lemak pasien
Pemeriksaan Imunologi/serologi
Contoh-contoh
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 22 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
9. FA 5263 FARMASI KLINIK 2
Pustaka
3. Barber, N and A. Willson, Clinical Pharmacy, 2nd ed., Churchill Livingstone-Elsevier Ltd. , 2007
4. Cipolle RJ, LM Strand, PC Morley, Pharmaceutical Care Practice, The Clinician Guide, 2nd ed, 2005
5. Lacy, CF, Armstrong LL, Goldman MP, Lance LL, Lexi-Comp's Drug Information Handbook, Lexi-
Comp, 20th ed., 2011
Panduan Penilaian Penilaian mencakup 35% nilai UTS, 35% nilai UAS dan 30 tugas presentasi (studi kasus) dan praktek
Catatan Tambahan -
Pustaka
Mg # Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa yang
Relevan
1. Studi kasus & Kasus penyakit dalam Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
presentasi farmasi klinik
2. Studi kasus & Kasus penyakit dalam Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
presentasi farmasi klinik
3. Studi kasus & Kasus penyakit anak Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
presentasi farmasi klinik
4. Studi kasus & Kasus penyakit anak Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
presentasi farmasi klinik
5. Studi kasus & Kasus penyakit bedah Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
presentasi farmasi klinik
6. Studi kasus & Kasus kebidanan dan kandungan Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
presentasi farmasi klinik
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 23 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Pustaka
Mg # Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa yang
Relevan
7. Studi kasus & Kasus kebidanan dan kandungan Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
presentasi farmasi klinik
8. Ujian Tengah Semester
9. Praktek Ruang penyakit anak Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
farmasi klinik
10. Praktek Ruang penyakit anak Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
farmasi klinik
11. Praktek Ruang kebidanan dan penyakit Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
kandungan farmasi klinik
12. Praktek Ruang kebidanan dan penyakit Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
kandungan farmasi klinik
13. Praktek Ruang bedah Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
farmasi klinik
14. Praktek Ruang bedah Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
farmasi klinik
15. Presentasi Laporan akhir/presentasi Memahami kasus penyakit dan penerapan pelayanan
farmasi klinik
16. Ujian Akhir Semester
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 24 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
10. FA 5165 PRODUK BIOMEDIS
Pengertian dan batasan, konsep dasar kerja, klasifikasi, teknik produksi, persyaratan, pemanfaatan dan
pengawasan kualitas
Silabus Ringkas
Definition, basic mechanism, classification, production techniques, requirements, application and quality
control.
Pendahuluan, pengertian dan batasan , klasifikasi dan karakteristik, konsep dasar kerja produk biologi,
peran respon imun, konsep immunogen-antigen-adjuvant-hapten, produk imunitas aktif dan pasif, darah,
hormon, allergen; teknik produksi, persyaratan produk, persyaratan uji potensi, efikasi, dan keamanan,
pemanfaatan dan kontrol kualitas
Silabus Lengkap Introduction, definition and general consideratios of biological product, classification and characteristics,
basic concept of biological product action, response immune role, concept of immunogen-antigen –
adjuvant-hapten, active and passive immunity products, blood derivative, allergen; hormone, production
technique, product requirements, assay system for potency, efficacy, and safety, quality control and
application.
Mahasiswa dapat:
membuat produk biologik yang berkualitas
menggunakan produk biologik dengan benar
Luaran (Outcomes) tanggap dalam permasalahan kesahatan yang berkaitan dengan kebutuhan akan
produk biologik
ikut serta mengontol keamanan dan penggunaan produk biologik
1. FA3142
Matakuliah Terkait 2. FA2112
3. KI 2051
Kegiatan Penunjang
1. Remington’s, ’Pharmaceutical Science”, 18th ed., 2005
2. Clark, W.R., “The Experimental Foundation of Modern Immunolog”, John Wiley and Sons,
Inc., New Yok, 1983.
Pustaka 3. Valeri, C.R., “Blood Banking and The Use of Frozen Blood Product”, CRC Press., Ohio, 1976.
4. Brown, F., et al “Vaccine Design”, John Wiley and Sons, Singapore, 1993.
5. Lovborg, U., “Monoclonal Antibodies : Production and Maintenance”, William Heinemann
Medical Books, London, 1982
Kuis (10%)
Tugas mandiri (10%), UTS (40%)
UAS (40%)
Penilaian akhir:
A : >75
Panduan Penilaian
AB : 70-74.9
B : 65-69.9
BC : 60-65.9
C : 55-59,9
D : <55
Catatan Tambahan
Sumber
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa
Materi
1. Pengantar Kuliah, Tata tertib, pustaka, dll Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
Pengertian produk Tujuan dan sasaran diharapkan memahami tati kuliah dan mampu
1, 2
biomedik Manfaat menjelaskan definisi produk biomedik serta
Pengertian produk biomedik kegunaanya.
2. Konsep dasar kerja Pengantar sistem imun Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
produk biomedik Keberadaan sistem imun dan konsep dasar sistem pertahanan dan
perannya karakteristik imunitas alami dan dapatan
Dua divisi utama sistem imun
1, 2
3. Konsep dasar kerja Sel dan produk yang Mampu menjelaskan jenis – jenis sel dan
produk biomedik terlibat dalam sistem produk yang terlibat dalam sistem imun dan 1, 2
strategi aktivasinya oleh produk biologi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 25 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Sumber
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa
Materi
imun
4. Konsep dasar kerja Mekanisme respon imun Mampu menjelaskan mekanisme efektor
produk biomedik non spesifik pertahanan tubuh yang terlibat dalam respon 1, 2
imun non spesifik
5. Konsep dasar kerja Mekanisme respon imun Mampu menjelaskan mekanisme efektor
produk biomedik spesifik pertahanan tubuh yang terlibat dalam respon 1, 2
imun spesifik
6. Konsep antigen, Karakteristika imunogen Mampu menjelaskan karakteristik antigen,
imunogen, hapten, Persyaratan imunogen imunogen dan interaksinya dengan sel atau
adjuvant, toksoid Karakteristik dan jenis produk imun, persyaratan imunogen, jenis-
antigen jenis antigen, pengertian toksoid, adjuvant
Interaksi imunogen dan hapten
1, 2
dengan antigen dan
sel/produk sistem imun
Pengertian hapten, toksoid
dan ajuvant
7. UTS U
8. Produk Imunisasi Aktif Konsep imunisasi aktif Mampu menjelaskan jenis produk imunisasi
aktif, teknik produksi, persyaratan dan
Jenis – jenis produk imunisasi manfaat, serta peraturan untuk kontrol
aktif, kualitasnya
teknik produksi dan 1, 2
pengembangannya
Manfaat dan persyaratan produk
9. Produk Imunisasi Pasif Konsep imunisasi pasif Mampu menjelaskan jenis – jenis produk
imunisasi pasif, teknik produksi, persyaratan
Jenis – jenis produk imunisasi produk dan manfaatnya, serta ketentuan
pasif produksi dan penggunaannya
Teknik produksi dan
pengembangan produk – produk 1, 2
imunisasi aktif
Persyaratan
Manfaat
Antibodi poli- dan mono klonal
10. Produk darah Komposisi dan fungsi darah Mampu menjelaskan komponen – komponen
Persyaratan dan penggunaannya darah, teknik penyiapan produk darah:
1, 2
Teknik penyiapan produk darah eritrosit, limfosit, platelet; cara
penggunaannya dan persyaratan
11. Produk Diagnotik Jenis dan karakteristik Mampu menjelaskan jenis – jenis dan
Teknik produksi dan karakteristik produk diagnostik, teknik dan
persyaratan produk persyaratan produk serta 1, 2
Kegunaan produk manfaatnya
diagnostik
12. Produk Diagnosis Metode diagnosis Mampu menjelaskan cara diagnosis
alergenitas dan cara alergenitas, manfaat masing – masing produk 1, 2
evaluasi diagnostik dan cara evaluasinya.
13. Produk kultur Konsep kultur jaringan Mampu menjelaskan konsep kultur jaringan,
jaringan Kontrol kualitas produk persyaratan dan manfaat kultur jaringan.
Persyaratan dan manfaat
14- Imunopatologi dan Karakteristik reaksi imunologis Mampu menjelaskan karakteristika reaksi –
15 imunoterapi Imunoterapi reaksi imunologis yang dapat timbul akibat
1, 2
penggunaan produk biomedis, dan cara
terapinya.
16 UAS U
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 26 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
11. FA 5242 IMUNOLOGI MOLEKULER
Imunologi Molekuler
Nama Matakuliah
Molecular Immunology
Pengertian, prinsip dasar dan karakteristika imunologi, tingkatan kajian imunologi, kajian mekanisme dan
manfaat imunologi dalam upaya pengobatan, perkembangan imunologi pada tingkat molekular.
Silabus Ringkas Definition, principles and immunological characteristics, levels of immunological studies, studies of
immunological mechanisms and benefits of the treatment, the development of immunology at the molecular
level.
Kuliah dimulai dengan tata cara perkuliahan dan kontrak kuliah, introduksi pengertian, prinsip,
karakteristika dan manfaat imunologi, kajian imunologi secara selular dan molekular ( organisasi, fungsi,
tipe respon imun, manfaat), kajian antigen, antibodi, antibodi molekular, antaraksi antigen-antibodi dan
faktor yang berpengaruh, mekanisme respon imun, imunopatologi (otoimun, hipersensitvitas),
pemanfaatan sistem imun, perkembangan sistem imun pada tingkat molekular.
Silabus Lengkap Lecture begins with the procedure and lecture contract, introductions, understanding, principles,
characteristics, and benefits of immunology, ,cellular and molecular immunological studies (organization,
functions, types of immune responses, benefits), the study antigens, antibodies, molecular antibodies,
antigen-antibody interaction and factors that influence , the mechanism of immune response,
imunopatologi (autoimmunity, hipersensitvity), the utilization of the immune system, the development of
the immune system at the molecular level.
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan system pertahanan tubuh, karakteristika respon imun,
Luaran (Outcomes) kajian mekanisme respon imun tingkat selular/molekular, imunopatologi, produk imun dan
perkembangannya.
FA 3142
Matakuliah Terkait
FA 2141, FA22241
KI 3062
Kegiatan Penunjang Tugas dan diskusi/pembahasannya.
1. Smith, T., Blaine, Concepts in Immunology and Immunotherapeutics, 4th Ed., American Society of
Health-System Pharmacists, 2008
2. Abbas, AK., A.H., Lichtman, J.S. Puber, Cellular and Molecular Immunology, 5 th Ed., W.B.
Pustaka Saunders Co., Philadelphia,2003
3. Owe, M.J., J.R. Lamb, Immune Recognation, IRL-Press, Oxford, 1988
4. Brown, F., et al, Vaccine Design, John Wiley & Sons, Singapore, 1993
5. Male, D, Immunology an Illustration Outline, Gower Medical Publ., London, 1991
Panduan Penilaian Dilakukan dengan ujian tulis, tugas topik tertentu dan dikusi.
Dosen pemberi kuliah di harapkan dapat mengimprovisasi materi kuliah yang berkaitan dengan masalah
Catatan Tambahan
actual dan perkembangan ilmu bidang terkait.
Mg
Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Sumber Materi
#
- Tata cara, silabus dan
tujuan
- Peran dan kedudukan Memahami tata cara, isi dan tujuan kuliah dan
Pengantar kuliah dan system imun dalam peran sistem imun tubuh
1 Sistem Pertahanan homeostasi tubuh 1&2
Tubuh - Pengertian respon Memahami dan mampu menerangkan makna
pertahanan tubuh respon pertahanan tubuh, ciri, dan jenis responnya
- Karakteristika imun
- Berbagai respon imun tubuh
- Organisasi sistem imun
tubuh
2- - Sel dalam sistem imun dan Mampu menerangkan jenis dan fungsi organ dan
Organ dan Sel Imun 2&3
3 perannya sel-sel dalam sistem imun
- Organ sistem imun dan
anatomi dan fungsinya
Imunogen dan - Pengertian
- Sifat utama Mampu menerangkan arti dan sifat imonogen /
4 Antigen 1, 2, & 3
antigen, jenis dan peran dalam system imun
- Jenis antigen
- Pengertian
- Klasifikasi dan sifatnya
Mampu menerangkan arti, klasifikasi dan sifatnya,
5 Antibodi - Biosintesa 1, 2, & 3
biosintesa dan pemanfaatan antibody
- Pemanfaatannya
- Antibodi monoklonal
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 27 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
- Sifat spesiksitas
- Faktor ikatan antaraksi Ag- Mampu menerangkan antaraksi antigen dengan
Antaraksi Antigen
6 Ab antibodi dan konsekuensinya serta 1, 2, & 3
Antibodi
- Jenis reaksi Ag-Ab pemanfaatannya
- Pemanfaatannya
- Maturasi dimfosit B dan
ekspresi gen imunoglobin
- KHU
- Pengenalan antigen ke Mampu menerangkan proses pengenalan antigen
Pengenalan
7 limposit T sebagai bahan asing bagi tubuh, respon terinduksi 3&4
Imunologik
- Pengenalan dan aktivasi dan regulasi
antigen limfosit T
- Aktivitas sel B
- Regulasi respon imun
8 Ujian Tengah Semester (UTS)
- Mekanisme efektor respon
imun selular
Mampu menerangkan jenis dan peran sitokin, dan
9- Mekanisme Efektor - Mekanisme efektor reaksi
sistem komplemen, mekanisme respon imun 1, 2, & 3
10 Respon Imun imun humoral
selular dan humoral
- Sitokin
- Sistem komplemen
- Pengertian imunopatologi
Imunopatologi : - Klasifikasi hipersensitivitas Mampu menerangkan imunopatologi dan reaksi
11- - Mekanisme reaksi
Reaksi hipersensitivitas dengan persamaan dan 1, 2, & 3
12
Hipersensitivitas hipersensitivitas tipe I, II, perbedaannya
III, dan IV
- Pengertian dan klasifikasi
otoimun Mampu menerangkan arti, klasifikasi dan
13 Otoimun 1, 2, 3 & 4
- Mekanisme-mekanisme mekanisme otoimun
otoimun
- Jenis dan manfaatnya
- Imunosera
- Vaksin Mampu menerangkan landasan dan manfaat
14-
Produk Imunologik - Pemanfaatan dalam terapi produk vaksin, imunosera dan produk 1, 4, & 5
15
dan diagnosa perkembangannya
- Perkembangan produk
imunologik
16 Ujian Akhir Semester (UAS)
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 28 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
12. FA 6367 NUTRISI KLINIS
Prinsip dasar gizi sehat, keseimbangan nutrien; energi nutrien, faktor yang mempengaruhi
pencernaan; dampak dan patologi nutrien; interaksi nutrient; anti nutritif; keamanan makanan,
metode suport nutrisi, nutrisi untuk berbagai kondisi klinis.
Silabus Ringkas
Basic principle of healthy nutrition; nutrient balance; energy nutrient, factors influence digestion;
impact and pathology nutrient; nutrient interactions; anti nutritive; food allergy, toxicity, and
intolerance; support feeding method; nutrition for various clinical condition.
Pendahuluan: pengertian dan batasan nutrient, nutrisi, komponen dasar nutrisi, piramida makanan;
penentuan status nutrisi, perhitungan energi makanan, faktor yang mempengaruhi pencernaan,
nutrisi untuk kesehatan dan fitness, nutrisi untuk berbagai jenjang usia, metode suport nutrisi,
interaksi nutrient-nutrient, nutrient-obat; anti nutritif; toksisitas, alergi dan intoleransi makanan,
managemen nutrisi pada berbagai kondisi klinis.
Silabus Lengkap
Introduction: general considerations of nutrition, nutrient, science nutrition; basic component of
nutrition, food pyramide, nutritional assessment, food energy, factors influence digestion, nutrition
for health and fitness; nutrient-nutrient, nutrient-drug interaction; anti nutritive, food toxicity,
allergy, and intolerance, nutritional management for various clinical condition.
Sumber
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa
Materi
1. Penjelasan umum, Tata tertib kuliah, Mahasiswa memahami tatib dan tujuan
pengertian dasar Tujuan, sasaran dan kuliah, mampu menjelaskan komponen 1, 2
nutrisi manfaat kuliah, dasar nutrisi, klasifikasi nutriet, sumber
Pengertian nutrisi, dan perannya.
Klasifikasi, peranan, dan
fungsi nutrient.
2. Metabolieme nutrient Metabolisme nutrient Mampu menjelaskan proses metabolisme 1, 2
Energi nutrient dan faktor –faktor yang
mempengaruhinya, energi metabolisme.
3. Penentuan status Riwayat/status sosial, budaya dan Mampu menentukan status nutrisi 1,2,
nutrisi ekonomi berdasarkan riwayat pasien.
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 29 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Sumber
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa
Materi
antropometri
status biokimia
kondisi sistem imun
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 30 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
13. FA 6368 MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
Pustaka
3. Holdford, DA, Brown, TR, Introduction to Hospital & Health-System Pharmacy Practice, American
Society of Health-System Pharmacists, Bethesda, 2010
4. World Health Organization, Managing Drug Supply: The Selection, Procurement, Distribution, and
Use of Pharmaceuticals, 2nd ed., Kumarian Press, 1997
5. Stevenson W, Operations Management, McGraw-Hill/Irwin; 10th ed., 2008.
Panduan Penilaian
Catatan Tambahan
Mg # Pustaka yang
Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa
Relevan
1. Pendahuluan Cakupan/ruang lingkup manajemen farmasi Memahami cakupan bidang
rumah sakit manajemen farmasi rumah sakit dan
1,2,3,4,5
peran apoteker dalam fungsi
tesebut,
2. Manajemen Faktor yang mempengaruhi kebutuhan staf Memahami manajemen sumber
sumber daya Perencanaan sumber daya daya di farmasi, mulai dari
farmasi Jenis dan jumlah kebutuhan staf di IFRS perencanaan, pengembangan dan
Deskripsi kerja staf evaluasinya
1,2,3,4,5
Produktivitas staf
Leadership, attitude, belief, motivasi
Pengembangan SDM
Evaluasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 31 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
3. Manajemen Faktor yang mempengaruhi kebutuhan staf Memahami manajemen sumber
sumber daya Perencanaan sumber daya daya di farmasi, mulai dari
farmasi Jenis dan jumlah kebutuhan staf di IFRS perencanaan, pengembangan dan
Deskripsi kerja staf evaluasinya
1,2,3,4,5
Produktivitas staf
Leadership, attitude, belief, motivasi
Pengembangan SDM
Evaluasi
4. Perencanaan Perencanaan produk obat (metode Memahami proses pengadaan
produk perencanaan, kriteria seleksi obat, peran produk, mulai dari perencanaan,
1,2,3,4,5
sistem formularium dalam perencanaan pembelian, pengendalian inventori,
seleksi obat, pemesanan penyimpanan dan distribusinya
5. Pembelian dan Metode pembelian barang. (tender, Memahami proses pengadaan
pengendalian pembelian langsung) ; sistem manajemen produk, mulai dari perencanaan,
inventori inventori : metode buku order, permintaan pembelian, pengendalian inventori,
minimum/maksimum, analisis Pareto penyimpanan dan distribusinya
(ABC), Economic order quantity (EOQ),
1,2,3,4,5
otomatisasi dan sistem komputerisasi; obat
recall; penanganan produk dengan
persyaratan khusus, pembuangan obat yang
tepat dan pengembalian obat pada
distributor
6. Pembelian dan Metode pembelian barang. (tender, Memahami proses pengadaan
pengendalian pembelian langsung) ; sistem manajemen produk, mulai dari perencanaan,
inventori inventori : metode buku order, permintaan pembelian, pengendalian inventori,
minimum/maksimum, analisis Pareto penyimpanan dan distribusinya
(ABC), Economic order quantity (EOQ),
1,2,3,4,5
otomatisasi dan sistem komputerisasi; obat
recall; penanganan produk dengan
persyaratan khusus, pembuangan obat yang
tepat dan pengembalian obat pada
distributor
7. Penerimaan, Proses penerimaan produk; penyimpanan Memahami proses pengadaan
penyimpanan dan produk (berbagai metode penyimpanan , produk, mulai dari perencanaan,
1,2,3,4,5
pengendalian persyaratan penyimpanan), pengendalian pembelian, pengendalian inventori,
melalui sistem distribusi di RS. penyimpanan dan distribusinya
8. Ujian Tengah Semester
9. Penerimaan, Proses penerimaan produk; penyimpanan Memahami proses pengadaan
penyimpanan dan produk (berbagai metode penyimpanan , produk, mulai dari perencanaan,
1,2,3,4,5
pengendalian persyaratan penyimpanan), pengendalian pembelian, pengendalian inventori,
melalui sistem distribusi di RS. penyimpanan dan distribusinya
10. Manajemen data Pertukaran data elektronik; sistem Memahami peran teknologi
elektronik pengendalian stok, rekaman pasien. informasi dalam pengelolaan 1,2,3,4,5
otomatisasi farmasi rumah sakit
11. Manajemen data Pertukaran data elektronik; sistem Memahami peran teknologi
elektronik pengendalian stok, rekaman pasien. informasi dalam pengelolaan 1,2,3,4,5
otomatisasi farmasi rumah sakit
12. Quality assurance Quality assurance dan quality control pada Memahami jaminan mutu dalam
produk dan pelayanan farmasi, audit pelayanan farmasi di rumah sakit,
kualitas dapat mengambangkan,
1,2,3,4,5
menerapkan dan memantau
pelayanan sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan
13. Quality assurance Quality assurance dan quality control pada Memahami jaminan mutu dalam
produk dan pelayanan farmasi, audit pelayanan farmasi di rumah sakit,
kualitas dapat mengambangkan,
1,2,3,4,5
menerapkan dan memantau
pelayanan sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 32 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
14. FA 6369 PARASITOLOGI KLINIS
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 33 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Week Topics Sub Topik Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Acuan
7. Pathogenesis dan Parasit pada Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup, 1, 2
virulensi Darah dan jaringan: cara penularan, patologi klinik, epidemiologi,
Virus cara diagnosis, cara menanggunlangi /
pengobatan parasit yang hidup di darah dan
jaringan
8 Pathogenesis dan Parasit pada Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup,
virulensi Genitourinari dan organ cara penularan, patologi klinik, epidemiologi,
reproduksi cara diagnosis, cara menanggunlangi / 1, 2
pengobatan parasit yang hidup di saluran
urinari dan organ reproduksi
9 UTS U
10 Pathogenesis dan Penyakit parasit pada Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup,
virulensi System respirasi: cara penularan, patologi klinik, epidemiologi,
1, 2
Protozoa & helmint cara diagnosis, cara menanggunlangi /
pengobatan parasit yang hidup di saluran cerna
11 Pathogenesis dan Penyakit parasit pada Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup,
virulensi sistem Respirasi: cara penularan, patologi klinik, epidemiologi,
virus cara diagnosis, cara menanggunlangi / 1, 2
pengobatan parasit yang hidup di sistem
respirasi
12 Pathogenesis dan Penyakit parasit pada Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup,
virulensi sistem peliput dan cara penularan, patologi klinik, epidemiologi,
lokomotorius: cara diagnosis, cara menanggunlangi / 1, 2, 3
Protozoa & helmint pengobatan parasit yang hidup di sistem peliput
dan lokomotorius
13 Pathogenesis dan Penyakit parasit pada Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup,
virulensi Sistem peliput dan cara penularan, patologi klinik, epidemiologi,
Lokomotorius: Virus cara diagnosis, cara menanggunlangi / 2, 3
pengobatan parasit yang hidup di system
peliput dan lokomotorius
14 Pathogenesis dan Penyakit parasit pada Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup,
virulensi Sistem saraf: Protozoa & cara penularan, patologi klinik, epidemiologi,
2, 3
helmint cara diagnosis, cara menanggunlangi /
pengobatan parasit yang hidup di sistem saraf
15 Pathogenesis dan Penyakit parasit pada Mampu menjelaskan morfologi, daur hidup,
virulensi Sistem saraf: Virus cara penularan, patologi klinik, epidemiologi,
2, 3, 4
cara diagnosis, cara menanggunlangi /
pengobatan parasit yang hidup di system saraf
16 UAS U
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 34 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
15. FA XXXX FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI LANJUT
Complexity parasite infection disease, antiparasitic drug limitation, basic principle for prevention and
treatment of parasite infection and tumor diseases, mechanism of action, toxicity and therapy regimen.
Deskripsi matakuliah Pendahuluan, kompleksitas, interaksi parasit-inang, prinsip terapi dan pencegahan penyakit infeksi parasit,
virus, dan tumor, dasar pemilihan obat, keterbatasan obat, mekanisme kerja, nasib obat dalam tubuh, dan
toksisitas anticacing, antiprotozoa antimalarial, antileishmaniasis, antitrypanosomiasis, antitoxoplasmosis,
antitrikomoniasis, antigiardiasis, and anti amoebik; antivirus dan anti tumor, trend pengembangan anti parasit,
antivirus dan antitumor.
Introduction, complexity, interaction host-parasite, basic principles for clinical prophylaxis and treatment of
parasite and virus infections, and tumor diseases, basic principle to chose drug of choice, mechanism of action,
drug fate, and toxicity of anthelmintic, antiprotozoal: antimalarial, antileishmaniasis, antitrypanosomiasis,
antitoxoplasmosis, antitrichomoniasis, antigiardiasis, and anti amoebic; antivirus, and antitumor, novel drug
development and treatment.
2 Prinsip pencegahan Strategi penanggulangan dan terapi Mahasiswa memahami dan mampu 1,2
dan terapi menerangkan berbagai stretegi untuk
membasmi penyakit infeksi
3 Antelmintik Target kerja antelmintik, Mahasiswa mampu menerangkan 1, 2
Antelmintik yang bekerja pada trasnmisi landasan target kerja antelmintik, sifat-
neuromuskular sifat umum, mekanisme kerja, indikasi,
dosis dan posologi antelmintik yang
bekerja pada transmisi neuromuskular
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 35 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
4 Antelmintik Antelmintik yang bekerja pada produksi Mahasiswa mampu menerang- kan
energi metabolik sifat-sifat umum, indikasi, dosis,
posologi serta mekanisme kerja
antelmintik yang bekerja pada produksi
energi
5 Antiprotozoa Protozoa patogen pada manusia, Mahasiswa mampu menerang-kan
prinsip pengobatan, landasan kerja prinsip pengobatan, mekanisme kerja,
antiprotozoa. sifat-sifat, dosis dan posologi anti
amoebiasis, trikomoniasis,
leismaniasis, trypanosomi-asis,
toxoplasmosis, pneumosistis dan
mampu memilih obat yang tepat untuk
penyakit protozoa – protozoa tersebut.
6 Antimalaria Prinsip pengobatan, dasar Mahasiswa memahami dasar-dasar
Pemilihan antimalaria, landasan strategi pencegahan dan pengobatan
target kerja antimalaria, klasifikasi malaria, mampu mengelompokkan
antimalaria antimalaria berdasarkan struktur kimia
dan stadium biologi, memilih
antimalaria yang tepat
7 Antimalaria yang bekerja pada darah dan Mahasiswa mampu memilih dan
jaringan menggunakan antimalaria yang tepat
8 UTS
9 Anti Virus Target kerja antivirus Mahasiswa mampu menerang-
Antiherpes kan tahap-tahap replikasi virus,
mengetahui dasar-dasar kerja
anti virus serta target kerja anti
virus, prinsip terapi infeksi virus herpes.
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 36 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
16. FA 5244 FARMAKOLOGI BAHAN ALAM
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 38 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
17. FA 5121 METODE PEMISAHAN SENYAWA BAHAN ALAM
Sumber
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa
Materi
Pendahuluan Teori dan penggunaan metode Mahasiswa memahami tentang teori
1 pemisahan yang penting pada dan penggunaan dengan metode
analsis bahan alam pemisahan
Konsep pemisahan analitik Pengertian Mahasiswa memahami konsep-konsep
Konsep dalam pemisahan analitik
2 Definisi dan Mahasiswa memahami konsep-konsep
Istilah pemisahan dalam isolasi bahan alam
Isolasi bahan alam
Ekstraksi cair padat Mahasiswa memahami dasar teori
3 Ekstraksi cair-cair ekstraksi dan mengembangkan sistem
ekstraksi.
Ekstraksi
Distribusi lawan arus Mahasiswa memahami dasar teoritis
4 Ekstraksi superkritik distribusi lawan arus dan ekstraksi
dengan gas superkritik.
Dasar teori kromatografi Teori kromatografi Mahasiswa memahami dasar-dasar
5
teori kromatografi
Kromatografi gas Dasar teori kromatografi gas, Mahasiswa memahami dasar-dasar
6
sistem injeksi, kolom, sistem teori pemisahan dengan kromatografi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 39 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
deteksi. gas dan mampu mengembangkan
sistemnya.
Kromatografi cair datar Dasar teori kromatografi datar Mahasiswa memahami prinsip dasar
Terminologi dalam kromatografi teoritis kromatografi datar dan mampu
7 datar mengembangkan sistem kromatografi
Kromatografi kertas datar.
Kromatografi lapis tipis
8 Ujian Tengah Semester
Kromatografi cair kolom Mahasiswa memahami dasar-dasar teoritis dan
Konvensional mampu mempertimbangkan dalam memilih
9
Cair vakum metode fraksinasi ekstrak.
Kilat
Tekanan menengah Mahasiswa memahami dasar-dasar teori dan
Tekanan tinggi mampu memanfaatkan kromatografi tekanan
10
menengah dan tekanan tinggi untuk analisis
bahan alam.
Eksklusi molekul Mahasiswa memahami dasar atau prinsip kerja
11 Kromatografi Cair
kromatografi eksklusi molekul.
kolom
Pertukaran ion Mahasiswa memahami dasar atau prinsip kerja
12
Afinitas kromatografi ion afinitas
Kromatografi cair lawan arus Mahasiswa memahami dasar atau prinsip kerja
kromatografi cair lawan arus
Mahasiswa mampu mengintegrasikan
13 Kromatografi preparatif pengetahuan tentang kromatografi untuk tujuan
Elektroforesis preparatif.
Mahasiswa memahami prinsip kerja
elektroforesis
Scale up dan Follow up Scale up isolasi bahan alam Mahasiswa mampu mengintegrasikan
isolasi bahan alam Follow up isolasi bahan alam pengetahuan isolasi bahan alam dalam skala
scale up
14
Mahasiswa mampu mengintegrasikan dan
menjelaskan tahap selanjutnya dalam isolasi
bahan alam
Tugas kelompok Telaah pustaka presentasi Mahasiswa terampil dalam menangani kasus-
15
kasus yang berkaitan dengan obat tradisional
16 Ujian Akhir Semester
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 40 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
18. FA 5222 BAHAN ALAM
Bahan Alam
Nama Matakuliah
Natural Product
Pada kuliah ini akan diberikan mata kuliah yang bertujuan agar mahasiswa mampu memahami dan
mengkaji penggolongan, ekstraksi, fraksinasi, pemurnian, karakterisasi dan identifikasi senyawa aktif
Silabus Ringkas biologis dalam bahan alam
This course will equip student with basic knowledge to understand and to study extraction, fractionation,
purification, characterization and identification of active biologies compound in natural products
Pada kuliah ini akan diberikan pemahaman tentang metabolisme primer dan sekunder. Penggolongan,
ekstraksi, fraksinasi, pemurnian, karakterisasi dan identifikasi karbohidrat, poliketida, terpenoid,
karboaromatik dan alkaloid.
Silabus Lengkap
In this course student will be provided with understanding on primary and secondary metabolism.
Classification, extraction, fractionation, purification, characterization and identification of carbohydrate,
plyketide, terpenoid, carboaromatic and alkaloid.
Mahasiswa mampu memahami penggolongan senyawa aktif biologi dari bahan alam, dan menerapkan
Luaran (Outcomes)
metode ekstraksi, fraksinasi, pemurnian, karakterisasi dan identifikasi suatu senyawa dalam simplisia
Matakuliah Terkait Metode Pemisahan Senyawa Bahan Alam Co-requisite
Kegiatan Penunjang Tugas
1. Dewick (2005), Medicinal Natural Product,
2. Lixin Z & Demain A. L. (2005), Natural Products: Drug Discovery and Therapeutic Medicine,
Pustaka
Humana Press
3. Meth-Cohn O (1999), Comprehensive Natural Products Chemistry, Pergamon
Panduan Penilaian Tugas 20 %, UTS 40 %, UAS 40 %
Catatan Tambahan
Sumber
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa
Materi
Tujuan dan cakupan mata kuliah Mahasiswa memahami perbedaan metabolit
1 Pengantar kuliah Metabolisme primer sekunder dan primer, katabolisme dan 1
Metabolisme sekunder anabolisme
Pengelompokan karbohidrat Mahasiswa mengklasifikasikan karbohidrat
Karbohidrat dan farmasi dan memahami penggunaan karbohidrat
Sumber karbohidrat dalam farmasi
Klasifikasi karbohidrat
Monosakarida alami Mahasiswa mampu membedakan senyawa
Kromatografi monosakarida polisakarida dan mampu mengembangkan
Penentuan kuantitatif sistem kromatografi karbohidrat
Ekstraksi dan isolasi mono, oligo Mahasiswa mampu mengembangkan metode
2-3 Karbohidrat dan polisakarida ekstraksi dan isolasi karbohidrat 2,3
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 41 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Metode ekstraksi dan isolasi Mahasiswa mampu mengembangkan metode
terpenoid ekstraksi dan isolasi terpenoid
Sistem kromatografi terpenoid Mahasiswa mampu mengembangkan sistem
kromatografi terpenoid
Teknik-teknik dalam penentuan Mahasiswa memahami teknik-teknik dalam
struktur terpenoid penentuan struktur terpenoid
8 Ujian Tengah Semester
Pengelompokan karboaromatik Mahasiswa mengklasifikasikan
Karboaromatik dan farmasi karboaromatik dan memahami penggunaan
Sumber karboaraomatik karboaromatik dalam farmasi
13-15 Alkaloid Metode ekstraksi dan isolasi Mahasiswa mampu mengembangkan metode
2,3
alkaloid ekstraksi dan isolasi alkaloid
Sistem kromatografi alkaloid Mahasiswa mampu mengembangkan sistem
kromatografi alkaloid
Teknik-teknik dalam penentuan Mahasiswa memahami teknik-teknik dalam
struktur alkaloid penentuan struktur alkaloid
16 Ujian Akhir Semester
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 42 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
19. FA 5223 IDENTIFIKASI DAN PENENTUAN STRUKTUR BAHAN ALAM
Catatan Tambahan
Sumber
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa
Materi
1 Pendahuluan Definisi & istilah Mahasiswa mampu menjelaskan defenisi, 1,2
Tahapan dalam penentuan istilah dan tahapan dalam penentuan struktur
struktur
10 Skrining kimia glikosida Struktur glikosida yg bisa Mahasiswa mampu menjelaskan struktur 2
dijadikan sasaran skrining glikosida yg bisa dijadikan sasaran
Metode MMI skrining
Metode kimia lain Mahasiswa mampu menjelaskan skrining
(Bourquelot, Bliss& kimia glikosida berdasarkan metode MMI
Ramstad, Janot dkk., Paris. Mahasiswa mampu menjelaskan skrining
Knapp & Beal, Abisch & kimia glikosida berdasarkan metode
Reicstein) kimia lain (Bourquelot, Bliss& Ramstad,
Metode fisika Janot dkk., Paris. Knapp & Beal, Abisch
Metode biologi & Reicstein)
Mahasiswa mampu menjelaskan skrining
kimia glikosida berdasarkan metode fisika
Mahasiswa mampu menjelaskan skrining
kimia glikosida berdasarkan metode
biologi
11 Hidrolisis glikosida dan Hidrolisis cara asam, basa Mahasiswa mampu menjelaskan 2
analisis gula hasil dan enzimatik hidrolisis glikosida cara asam, basa dan
hidrolisis Identifikasi gula hasil enzimatik
hidrolisis (cara kimia dan Mahasiswa mampu menjelaskan
fisika) identifikasi gula hasil hidrolisis (cara
kimia dan fisika)
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 44 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
20. FA 5224 PRODUKSI & STANDARDISASI BAHAN ALAM
matakuliah - 1 Pre-requisite
Mata Kuliah Terkait
matakuliah - 2 Co-requisite
Kegiatan Penunjang Tugas, Kuliah Lapangan
1. Badan POM,(2005), Fitofarmaka dan obat herbal terstandar, Badan POM RI, Jakarta
2. Badan POM, (2005), Peraturan Perundang-undangan di Bidang Obat Tradisional, Depkes RI, Jakarta
3. Badan POM, (2004), Keputusan Kepala Badan POM tentang Ketentuan
Pokok Pengelompokan dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia,
Badan POM RI, Jakarta
4. Badan POM,(2004), Monografi ekstrak tumbuhan obat Indonesia, Badan POM RI, Jakarta
5. Ditjen POM, (2000), Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Depkes RI, Jakarta
Pustaka
6. WHO, (1998), Quality Control Methods for Medicinal Plant Materials, WHO, Geneva
7. Ditjen POM,(1994), Petunjuk Pelaksanaan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik, Depkes RI,
Jakarta
8. Hornok, L. (1992) Cultivation and Processing of Medicinal Plants, J. Wiley, New York.
9. List, P.H., Schmidt, P.C, (1989), CRC Press, Boca Raton.
10. Sodha, M.S. et al., (1987), Solar Crop Drying, Vol. 1-2, CRC, Boca Raton.
11. Ditjen POM,(1986), Sediaan Galenik, Depkes RI, Jakarta
Panduan Penilaian UTS 50 %, Tugas 10 %, UAS 40 %
Catatan Tambahan
Sumber
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa
Materi
Obat tradisional, ekstrak herbal Obat tradisional Mahasiswa memahami tentang
dan fitofarmaka Fitofarmaka obat tradisional dan pusat-pusat
1 Sentra pengembangan obat pengembangan
tradisional
Sentra fitofarmaka
Pengembangan obat tradisional Pengembangan obat tradisonal Mahasiswa memahami strategi
2 Bentuk sediaan bahan alam dalam pengembangan obat
Sumber bahan alam tradisional
Kandungan kimia Kandungan kimia Mahasiswa memahami kandungan
Aktivitas biologi (khasiat baru) kimia dan aktivitas biologi
3 sejumlah tanaman obat di
Indonesia serta mengetahui
sumber-sumber informasinya
Pengeringan bahan alam Teori Mahasiswa mengetahui dan
4
Pemakaian Berbagai alat memahami teknologi yang dapat
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 45 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
pengering (tenaga listrik, bahan digunakan dalam pengeringan
bakar, surya) bahan alam
Pengecilan bahan Teori Mahasiswa memahami tentang
Pemakaian alat pentingnya ukuran partikel dalam
5
kaitannya dengan efisiensi
ekstraksi
Ekstraksi Maserasi Mahasiswa memahami tentang
Perkolasi prinsip dasar dan mengetahui
6
Ekstraksi lawan arus berbagai metode ekstraksi serta
dasar-dasar pemilihannya
Ekstraksi dengan gas superkritik Teori gas superkritik Mahasiswa memahami prinsip
Sifat-sifat gas superkritik dasar teoritis gas superkritik dan
7
Ekstraksi dengan gas super kritik potensinya untuk ekstraksi bahan
alam
8 Ujian Tengah Semester
Pemekatan dan pengeringan Pemekatan ekstrak pengeringan Mahasiswa memahami dasar-
ekstrak ekstrak dasar teoritis dan mampu
9 Alat-alat pengeringan ekstrak mempertimbangkan dalam
memilih teknologi pemekatan dan
pengeringan ekstrak
Standardisasi ekstrak Terminologi standardisasi Mahasiswa memahami tentang
10 Parameter-parameter mutu ekstrak standardisasi dan parameter-
parameter dalam standardisasi
Cara pembuatan obat tradisional Peraturan perundangan Mahasiswa memahami cara
yang baik Fasilitas bangunan pembuatan obat tradisional yang
11
Fasilitas peralatan baik beserta aspek-aspeknya
Manajemen proses dan keuangan
Standardisasi proses dan produk Validasi proses Mahasiswa mampu memahami
produksi aspek-aspek dalam standardisasi
12
Validasi standardisasi mutu proses dan produk
Validasi produk
Zat identitas Penetapan zat identitas Mahasiswa mampu memilih zat
Penggunaan zat identitas untuk identias dan memanfaatkannya
13 tujuan analisis kualitatif dan dalam analisis kualitatif dan
kuantitatif kuantitatif komponen obat bahan
alam
Studi kasus Produksi obat bahan alam yang Mahasiswa mampu
sedang trend mengintegrasikan pengetahuan
tentang obat bahan alam untuk
14 mengembangkan suatu produk
yang dapat
dipertanggungjawabkan secara
ilmiah
Tugas kelompok Pengerjaan tugas dan presentasi Mahasiswa terampil dalam
15 menangani kasus-kasus yang
berkaitan dengan obat tradisional
16 Ujian Akhir Semester
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 46 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
21. FA 5226 BIOTEKNOLOGI TANAMAN OBAT
Pada kuliah ini akan diberikan dasar-dasar dan aplikasi bioteknologi pada tanaman obat, Teknik
bioteknologi tanaman seperti kultur jaringan dan berbagai modifikasinya, gen dan enzim tanaman, aplikasi
bioteknologi dalam penemuan senyawa baru dan peningkatan senyawa berkhasiat dari tanaman, transfer
Silabus Ringkas gen pada tanaman, tanaman transgenik, combinatorial biosynthesis
This course describes the basics techniques and application of biotechnology on the medicinal plants, Plant
biotechnology techniques such as tissue cultures, plant genes and enymes, application of biotechnology in
discovery of the new compound from plants and the enhancement of active compounds from plants, gene
transfer into plants, transgenic plants, combinatorial biosynthesis
Pada kuliah ini akan diberikan dasar-dasar dan aplikasi bioteknologi pada tanaman obat dalam rangka
menambah nilai tambah dari tanaman obat dalam pengembangannya. Teknik bioteknologi tanaman seperti
kultur jaringan dan berbagai modifikasinya seperti elisitasi, feeding experiment dan biotransformasi, gen
dan enzim tanaman yang bertanggung jawab pada produksi zat berkhasiat dari tanaman serta rekayasanya,
rekayasa metabolik, aplikasi bioteknologi dalam penemuan senyawa baru dan peningkatan senyawa
berkhasiat dari tanaman, transfer gen pada tanaman, tanaman transgenik, combinatorial biosynthesis akan
Silabus Lengkap dipelajari pada mata kuliah ini
This course describes the basics techniques and application of biotechnology on the medicinal plants in
order to give the added values for medicinal plants in their development. Plant biotechnology techniques
such as tissue cultures and its modification including elicitation, feeding experiment and
biotransformation, plant genes and enymes which are responsioble on the production of active
compounds, application of biotechnology in discovery of the new compound from plants and the
enhancement of active compounds from plants, gene transfer into plants, transgenic plants, combinatorial
biosynthesis will be given in this course
Mahasiswa dapat menguasai teknik-teknik bioteknologi tanaman dan mengaplikasinya dalam bidang
Luaran (Outcomes) farmasi diantaranya dapat meningkatkan produksi zat berkhasiat dari tanaman bagi keperluan
pengembangan obat herbal
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
1. Chawla, H.S. (2002) Introduction to Plant Biotechnology, Science Publisher, Inc., Plymouth
2. Christou P, Klee, H, (2004) Handbook of Plant Biotechnology, John Willey & Sons Ltd.
3. Lea P, Leegood RC (1993) Plant Biochemistry and Molecular Biology, John Wiley & Sons
Pustaka
4. Kayser, O, Quax, W.J, 2006 Combinatorial biosynthesis
5. Dewick PM (2002) Medicinal Natural Product, A Biosynthetic Approach, 2nd Ed, JWS, Chichester
6. Nichole DST (2002) An introduction to genetic engineering, Cambridge University Press
Penilaian dilakukan melalui ujian tengah semester, ujian akhir semester, pemberian tugas, keaktifan dalam diskusi selama
Panduan Penilaian
kuliah
Catatan Tambahan
Sumber
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa
Materi
Pengantar Kuliah Ruang lingkup kuliah Mahasiswa memahami dasar-dasar
Pengertian Bioteknologi bioteknologi tanaman serta
tanaman khususnya tanaman aplikasinya dalam bidang farmasi
Sejarah Bioteknologi tanaman terutama dalam pengembangan
1 dan tahapan-tahapan aplikasi tuanaman obat 1,2,3,4
bioteknologi tanaman
Aplikasi bioteknologi tanaman
pada pengembangan tanaman
obat
Pengantar tentang teknik- Beberapa tools yang umum Mahasiswa memahami berbagai tools 5
teknik atau tools umum seperti enzim restriksi, ligasi, dan teknik yang umum digunakan
yang biasa digunakan PCR, vektor, plasmid, untuik bioteknologi secara umu dan
pada biologi tanaman elektroforesis, blotting dan aplikasi pada tanaman, rekayasa
lain-lain genetika, rekayasa protein dan
2
Pengantar tentang rekayasa rekayasa metabolik
genetik, rekayasa protein
daFormula-formula media
Perkembangan terkini tentang
bioteknologi tanaman
3 Kultur jaringan Pengantar tentang kultur Mahasiswa memahami tentang teori 1,2
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 47 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
jaringan dasar kultur jaringan, berbagai jenis
Berbagai jenis kultur tanaman, kultur tanaman, optimalisasi dan
kultur kalus, kultur tunas, penggunaannya sebagai wadaha
kultur sel, organ dan jaringan produksi senyawa berkhasiat dari
Kultur suspensi dan berbagai tanaman
parameter pertumbuhannya
Kultur jaringan sebagai Elisitasi untuk produksi Mahasiswa memahami berbagai 1,2
host untuk produksi metabolit sekunder teknik yang digunakan untuk
4 metabolit sekunder dari Biotransformasi meningkatkan produski metabolit
tanaman Precursor feeding sekunder dari tanaman melalui kultur
Modifikasi lainnya jaringan dan modofikasinya
Genom tanaman, proses Organisasi genom tanaman Mahasiswa memahami material 2,4
5
dan ekspresi Sintesis dan regulasi protein genetik pada tanaman yang berfungsi
protein/enzim pada pada tanaman dalam pembentukan metabolit
tanaman serta regulasinya sekundernya
Teknologi rekombinan Pengertian rekominan DNA Mahasiswa memahami teknologi 1,3
DNA tanaman tanaman rekombinan DNA tanaman dan
Kloning dan ekspresi DNA aplikasinya dalam bidang farmasi
tanaman khususnya produksi zat berkhasiat
dari tanaman
Transformasi genetika Transformasi gene dengan Mahasiswa mengetahui dan 1,3
pada tanaman perantara Agrobacterium memahami teknik tranformsi gen ke
6 Mekanisme transformasi gen tanaman dengan menngunakan
pada tanaman mikroba tanah Agrobacterium
Analisis hasil transformasi sebagai perantara serta mampu
menganalisis hasil tranformasi
Transformasi genetika Metode transfer gen Mahasiswa mengetahui dan 1,3,4
pada tanaman Keuntungan dan kerugian memahami metode-metode yang
7 masing-masing metode digunakan untuk mentransfer gen ke
transfer gen tanaman serta keuntungan dan
kelemahan masing-masingnya
8 Ujian Tengah Semester
Biosintesis Metabolit Pengertian-pengertian Mahasiswa memahami alur-alur 1,2,5
sekunder biosintesis utama dalam biosintesis beberapa
Metodologi dalam telaah metabolit sekunder dan teknik-teknik
9 biosintesis untuk mempelajarinya serta mampu
Jalur biosintesis berbagai memprediksi jalur biosintesis tersebut
metabolit sekunder dari
tanaman
Rekayasa biosintesis Teknik merekayasa jalur Mahasiswa mampu merekayasa jalur 1,2,5
metabolit sekunder biosintesis metabolit sekunder biosintesis dari metabolit sekunder
dari tanaman dari tanaman sehingga dapat
10
Rekayasa biosintesis untuk meningkatkan kadarnya
peningkatan produksi
metabolit sekunder
Combinatorial Pengertian tentang Mahasiswa mengetahui dan 3
biosynthesis combinatorial biosynthesis memahami teknik combinatorial
11 Prospek, keuntungan dan biosynthesis dan perannya untuk
kerugiannya meningkatkan produksi senyawa
bioaktif dalam tanaman
Edible vaccine Pengertian edible vaccine serta Mahasiswa mengetahui dan 2 dan jurnal-
sejarah perkembangannya memahami apa itu edible vaccine, jurnal
12 Keuntungan dan kelemahan keuntungan dan kelemahannya,
edible vaccine prospek pengembangannya dan cara
Cara membuiat edible vaccine mebuat edible vaccine
Manipulasi gen tanaman Manipulasi gen tanaman Mahasiswa mengetahui teknik-teknik 1,2
dan aplikasinya Mutasi dan seleksi mutan dalam manipulasi genetika dan
13 aplikasinya dalam bidang farmasi
terutama pada produksi zat berkhasiat
dari tanaman
Tanaman transgenik Pengertian tanaman transgenik Mahasiswa mengetahui dan 1,2
Manfaat tanaman transgenik memahami tentang tanaman
bagi pengembangan tanaman transgenik dan bagaimana membuat
obat tanaman transgenik
14-15
Keuntungan dan kekurangan
tanaman transgenik
Bagaimana membuat tanaman
transgenik
16 Ujian Akhir Semester
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 48 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
22. FA 5001 PENGEMBANGAN OBAT
Tinjauan umum tentang penelitian dan perizinan dalam rangka penemuan dan pengembangan obat;
Tinjauan farmakokimia tentang penemuan molekul obat yang bekerja pada reseptor, sebagai inhibitor
enzim dan molekul protein farmaka; Tinjauan tetang kajian farmakologi sebagai penuntun dan pemastian
efek molekul obat; Tinjauan biologi farmasi tentang pengembangan simplisia, ekstrak dan standarisasinya;
Tinjauan farmasetika dan bioteknologi tentang pengembangan bentuk sediaan farmasi dan penelitian
protein biofarmasetikal.
Silabus Ringkas
General review of research and regulation on drug discovery and development; Pharmacochemistry review
of receptor binding drug molecule discovery, enzyme inhibitor drugs and pharmaceutical proteins;
Pharmacological review of the of pharmacological test as important guidance of drug molecule effect;
Pharmaceutical biology review of simplicia development, extraction and standardization; Pharmaceutical
and Biotehnological review of pharmaceutical dosage form development and biopharmaceutical protein
research.
Tinjauan umum:
Kajian penemuan dan pengembangan obat mencakup bahan alam, semi-sintesis, sintesis total dan rekayasa
genetik. Skema proses penelitian dan perizinan dalam penemuan molekul obat.
Tinjauan farmakokimia:
Reseptorologi dan metodologi penemuan molekul obat dengan menggunakan teori interaksi molekul obat
dengan reseptornya; enzimologi dan metodologi penemuan molekul obat yang bekerja sebagai inhibitor
enzim; pengembangan protein farmaka.
Tinjauan farmakologi:
Uji farmakologi dan toksikologi sebagai penuntun dan pemastian dalam proses pengembangan obat untuk
menjamin efikasi dan keamanan obat.
Tinjauan tentang senyawa aktif dan zat penanda serta bahan tambahan dalam suatu sediaan dalam rangka
pengembangan obat untuk menjamin kualitas obat.
Pharmacochemistry view:
Receptorology and drug molecule discovery methodology from theoretical application of drug molekul
and its receptor interaction; enzymology and enzyme inhibitor drug molecule discovery;pharmaceutical
protein development.
Pharmacology view:
Review on pharmacological assays and toxicological tests as a guidance and determinants in drug
development to assure drug efficacy and safety.
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 49 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Review on active pharmaceutical ingredients, marker compounds and additive agents in dosage forms
development to assure drug quality.
Kegiatan Penunjang Pembuatan makalah dan diskusi pendalaman berkaitan dengan kemampuan membaca dan mereview artikel ilmiah
1. Chaudri, RD.(1996), Herbal Drugs for Industry, Eastern Publishers, New Delhi, India
2. Evans, W.C. and Evans, E. (2002) Pharmacognosy, Saunders, Edinburgh, London, New York,
Pustaka Oxford, Philadelphia, St Louis, Sydney, Toronto.
3. [O Graddy, F., Lambert, H.P., Finch, R.G., and Greenwood,D., 1997. Antibiotic and Chemotherapy:
Anti-infective agents and their use in therapy, 7th. Ed., Churchill. Livingstone.
4. Schwinghammer, T.L.,2002 Pharmacotherapy Casebook: A Patient Focused Approach, 5th. Ed.,
McGraw-Hill Companies, New York.
5. McPhee,S., Lingappa, V.R., Ganong, W.F., Lange J.D., 2000, Phathophysiology of Disease: An
Introduction to Clinical Medicine, 3rd Ed., McGraw-Hill, New York
6. Sven Frokjaer and Lars Hovgaard, Pharmaceutical Formulation Development of Peptides and
Proteins, CRC Press, 2000
7. Niazi, 2006, Handbook of biogeneric therapeutic proteins: regulatory, manufacturing, testing and
patent issues, Taylor & Francis Group, LLC, 2006
Panduan Penilaian Penilaian berdasarkan ujian tertulis yang terdiri atas UTS dan UAS
Sebagai common denominator, mata kuliah ini memberikan dasar pemahaman komprehensif pada level
Catatan Tambahan
penddikan magister farmasi tentang aspek riset penemuan dan pengembangan obat.
Pustaka yang
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa
relevan
Kajian penemuan dan
pengembangan obat mencakup
bahan alam, semi-sintesis, Memahami penemuan dan
sintesis total dan rekayasa pengembangan obat, proses
genetik. Skema proses penelitian penelitian dan perizinan serta
1 Tinjauan umum R&D Obat
dan perizinan dalam penemuan mengerti sejarah pengembangan
molekul obat. Tinjauan sejarah obat
pengembangan obat.
Tutorial: Analisis data hasil
eksperimen
Reseptorologi dan metodologi
penemuan molekul obat dengan Mahasiswa diharapkan dapat
menggunakan teori interaksi mendefinisikan dan mengklasi-
Tinjauan farmakokimia:
2 molekul obat dengan fikasi jenis-jenis mekanisme
Interaksi Ligan-Reseptor
reseptornya. biokimia interaksi reseptor dan
Tutorial: Analisis data hasil ligan
eksperimen
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 50 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Pustaka yang
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa
relevan
Enzimologi dan metodologi
Tinjauan farmakokimia: Mahasiswa diharapkan dapat
penemuan molekul obat yang
Inhibitor enzim mendefinisikan dan mengklasifikasi
3 bekerja sebagai inhibitor enzim
mekanisme inhibisi enzim oleh
Tutorial: Analisis data hasil
molekul obat
eksperimen
4 Tinjauan farmakokimia: Pengembangan protein farmaka. Mahasiswa diharapkan dapat
Protein farmaka Tutorial: Analisis data hasil mendefinisikan dan mengklasifikasi
eksperimen jenis protein farmaka dan
pemanfaatannya
Sumber simplisia Mahasiswa mengetahui fdan
Pengolahan simplisia. memahami proses-proses yang
Tinjauan biologi farmasi: Parameter-parameter mutu terlibat dalam penyiapan simplisia
simplisia dan pengujiannya. dan jenis parameter mutu yang
5 Simplisia dan produk bahan
alam Produk bahan alam digunakan untuk mengevaluasi
Tutorial: Analisis data hasil mutu simplisia serta mengenal
eksperimen berbagai jenis produk obat dari
bahan alam.
Jenis-jenis ekstrak
Ekstraksi dalam pengolahan
Mahasiswa mengetahui dan
bahan alam
Tinjauan biologi farmasi: memahami berbagai metode
Metode untuk ekstraksi
6 Ekstraksi bahan alam dan ekstraksi dan dasar-dasar pemilihan
standardisasi ekstrak Parameter-parameter mutu metode untuk mengekstraksi suatu
ekstrak bahan alam.
Tutorial: Analisis data hasil
eksperimen
Metode untuk fraksinasi
Ekstraksi cair-cair
7
Kromatografi cair vakum Mahasiswa mengetahui dan
Tinjauan biologi farmasi:
Fraksinasi dan isolasi bahan Kromatografi kolom memahami berbagai metode yang
alam Kromatografi lapis tipis digunakan untuk fraksinasi dan
untuk preparatif isolasi bahan alam.
Tutorial: Analisis data hasil
eksperimen
8 UTS
Pengertian Toksikologi
Toksisitas akut
Toksisitas subkronis Mahasiswa mengetahui dan
memahami tujuan dan prinsip dasar
Toksisitas kronis
uji toksisitas serta berbagai metode
Tinjauan farmakologi: Toksisitas mutagenik
9 uji toksikologi yang digunakan
Uji keamanan obat Toksisitas karsinogenik untuk mengevaluasi kemanan suatu
Toksisitas teratogenik kandidat obat atau obat yang sudah
Toksisitas reproduksi beredar
Tutorial: Analisis data hasil
eksperimen
10 Tinjauan farmakologi: Skrining Farmakologi in Mahasiswa mengetahui dan
Uji efikasi obat vitro dan in vivo memahami prinsip-prinsip uji
Uji klinik Fase I farkodinamika mengevaluasi efikasi
Uji klinik Fase II suatu kandidat obat dan mengerti
Uji klinik Fase III berbagai metode uji
farmakodinamika in vitro dan in
vivo serta klinis
Tutorial: Analisis data hasil
eksperimen
Uji klinik Fase IV Mahasiswa mengetahui dan
Pengembangan obat baru memahami metode untuk
Tinjauan farmakologi: berbasis farmakologi mengevaluasi obat yang telah
11
Pengembangan obat baru beredar di pasar serta memahami
Tutorial: Analisis data hasil pengembangan obat baru yang
eksperimen berbasis farmakologi
Kajian pengembangan bentuk
Tinjauan farmasetika: sediaan untuk meningkatkan Mahasiswa diharapkan dapat
Pengembangan bentuk efikasi, keamanan, sasaran terapi mendefinisikan dan mengklasifikasi
12
sediaan serta penerimaan konsumen. teknik reformulasi bentuk sediaan
Tutorial: Analisis data hasil dalam rangka pengembangan obat
eksperimen
Kajian pengembangan Mahasiswa diharapkan dapat
Tinjauan farmasetika:
nanofarmaseutikal mendefinisikan dan mengklasifikasi
13 Nanoteknologi
Tutorial: Analisis data hasil teknik nanoteknologi sediaan
eksperimen farmasi
Konsep dasar protein terapeutik Mahasiswa diharapkan dapat Pus
Tinjauan bioteknologi: rekombinan (biofarmasetika); mendefinisikan dan mengklasifikasi taka 6 bab
14 Konsep dasar definisi; perbedaan utama senyawa biofarmaseutika, 5 dan 6.
biofarmaseutikal dengan obat berbobot molekul membedakan ketidakstabilan fisika
kecil; klasifikasi biofarmasetika: dan cara mengatasinya, Pus
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 51 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Pustaka yang
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa
relevan
tipe 1, tipe 2 dan tipe 3; ketidak membedakan ketidakstabilan kimia taka 7 bab 11.
stabilan fisika: denaturasi, dan cara mengatasinya.
agregasi, presipitasi, adsorbs;
Ketidakstabilan kimia:
proteolisis, deamidasi, oksidasi,
beta eliminasi, rasemisasi;
strategi mengatasi ketidak
stabilian fisika dan kimia:
pengaturan pH, antioksidan,
pengaturan redoks, penambahan
molekul kecil;
Produksi protein terapeutik
rekombinan, kontrol kualitas,
persyaratan: teknologi DNA
rekombinan, kontrol kualitas
setiap tahap, persyaratan
Mahasiswa diharapkan dapat
Tinjauan bioteknologi: Farmakope; Pustaka 6 Bab
mendefinisikan dan mengklasifikasi
Prinsip produksi Pengantar rekayasa protein 2 dan 3
15 protein terapeutik rekombinan dan
biofarmaseutika, persyaratan, terapeutik: prinsip rekayasa
berbagai aspek pemanfaatannya
rekayasa protein. protein, contoh rekayasa protein; Pustaka 7 Bab
dalam farmasi
protein terapeutik - antibodi 3 dan 10
monoklonal dan vaksin
rekombinan: prinsip
penggunaan, contoh-contoh dan
penggunaan.
16 UAS
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 52 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
23. FA 5111 METODE ANALISIS FARMASI FISIKOKIMIA
Pustaka
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa yang
Relevan
Metode analisis fisikokimia Mahasiswa dapat menjelaskan
Antaraksi radiasi Teori atom dan molekul tentang metode analisis fisiko-
1 elektromagnetik (REM) Radiasi elektromagnetik (REM) kimia, radiasi elektromagnetik dan 1, 2
dengan materi Antaraksi REM atom dan molekul antaraksinya dengan atom dan
molekul.
Tingkat-tingkat energi atom
Mahasiswa dapat menerangkan
Tingkat-tingkat energi elektronik
Dasar-dasar spektroskopi tingkat energi atom dan molekul
2 molekul 1,2
absorpsi dan emisi beserta eksitasi, emisi dan transisi
Tingkat energi vibrasi elektron.
Spin inti atom dan elektron
Pengukuran transmitan dan
serapan, serta besaran absorptivitas Mahasiswa dapat menggunakan
hukum Lambert-Beer, mengenal
Hukum Lambert-Beer
Spektrofotometri sinar istrumen spektrofotometer uv-vis;
3 Instrumentasi spektrofotometer uv- 1,2
tampak-UV menginterpretasi data spektrum
vis
untuk analisis kualitatif dan
Senyawa pengabsorpsi kuantitatif.
Analisis kualitatif dan kuantitatif
Energi vibrasi dan translasi
Mahasiswa dapat memperkirakan
Model mekanika klasik dan
angka gelomabng dari vibrasi suatu
4 Spektrofotometri infra merah kuantum dari vibrasi 1,2
ikatan atom, menginterpretasi data
Mode dan penggabungan vibrasi spektrum untuk analisis kualitatif.
Instrumentasi dan aplikasi
Transisi elektronik yang Mahasiswa dapat memperkirakan
menghasilkan fluoresensi dan spektrum eksitasi dan emisi suatu
5 Spektrofluorometri fosforesensi molekul, mengetahui hubungan 1,2
Eksitasi dan emisi intensitas fluoresensi dengan
Proses deaktivasi konsentrasi.
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 53 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Pustaka
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa yang
Relevan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
fluoresensi dan fosforesensi
Instrumentasi dan aplikasi
Diagram tingkat energi
Mahasiswa dapat menjelaskan asal
Spektrum garis
spektrum garis suatu atom,
Spektroskopi emisi Cara-cara atomisasi
6 hubungan intensitas emisi/ 1, 2
nyala/serapan atom Spektroskopi emisi nyala fluoresensi dan serapan dengan
Spektroskopi absorpsi atom konsentrasi.
Instumentasi dan aplikasi
Teori kuantum untuk NMR
Spektroskopi resonansi Efek lingkungan terhadap Mahasiswa dapat menerangkan
7 1, 2
magnet inti (1) spektrum NMR teori dasar spektroskopi NMR.
Proton dan karbon-NMR
8 Ujian Tengah Semester
HMBC Mahasiswa mampu
Spektroskopi resonansi
9 Instrumentasi menginterpretasi data spektrum 1, 2
magnet inti (2)
Aplikasi: elusidasi struktur NMR.
Spektrum massa Mahasiswa dapat mengidentifikasi
10 Spektroskopi massa Cara-cara ionisasi suatu molekul dari pola 1, 2
Instrumentasi dan aplikasi fragmentasinya.
Spektroskopi emisi sinar-X Mahasiswa dapat menerangkan
Spektroskopi fluoresensi sinar-X prinsip spektroskopi emisi/
11 Metode sinar-X 1,2
Spektroskopi difraksi sinar-X fluoresensi sinar-X dan menjelaskan
Instrumentasi dan aplikasi struktur kristal suatu molekul.
Dasar-dasar analisis elektrokimia
Elektroda acuan, elektroda
Mahasiswa dapat menerangkan cara
kerja/indikator
12 Potensiometri dan voltametri analisis kuantitatif dan kuantitatif 1,2
Instrumentasi secara potensiometri dan voltametri.
Titrasi potensiometri dan
voltametri
Dasar-dasar analisis termal
Differential Scanning Calorimetri Mahasiswa dapat menjelaskan
(DSC), Differential Thermal metode analisis termal untuk
13 Analisis termal 1,2
Analysis (DTA), dan Thermal pemeriksaan kualitatif dan
Gravimetry Analysis (TGA) kuantitatif.
Instrumentasi dan aplikasi
Prinsip kromatografi Mahasiswa dapat menerangkan
Kromatografi cair kinerja Kromatografi cair kinerja tinggi analisis kualitatif maupun
14 1,2
tinggi dan kromatografi gas Kromatografi gas kuantitatif dari data pengukuran
Instrumentasi dan aplikasi kromatografi dan elektroforesis.
SDS-PAGE, Iso electrofocusing,
elektroforesis 2D, kromatografi Mahasiswa dapat menjelaskan
untuk protein prinsip berbagai metode
ELISA dan RIA. karakterisasi dan identifikasi DNA,
Analisis protein, peptide, dan
15
DNA Elekroforesis DNA, Polymerase protein dan peptida serta dapat 3
Chain Reaction (PCR), penentuan memilih metode untuk karakterisasi
urutan nukleotida, teknologi dan identifikasi DNA, protein dan
biosensor, dan hibridisasi peptida.
Instrumentasi dan aplikasi
16 Ujian Akhir Semester
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 54 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
24. FA 5213 DESAIN OBAT BERBASIS KOMPUTASI
Kegiatan Penunjang
1. 1. Van de Waterbeemd, Han, et al., Computer-Assisted Lead Finding and Optimization, Willey-VCH,
Weinheim, 1997 [Pustaka utama]
2. 2. Klebe, Gerhard, Wirkstoffdesign, 2. Auflage, Spektrum Akademischer Verlag, Heidelberg, 2009
[Pustaka utama]
Pustaka
3. 3. PATRICK, GRAHAM L., An Introduction to Medicinal Chemistry, OXFORD UNIVERSITY PRESS,
Oxford, 1995 [Pustaka /pendukung]
4. 4. Thomas, Gareth, Fundamentals of Medicinal Chemistry, John Wiley & Sons Ltd., West Sussex, 2003
[Pustaka pendukung]
Nilai akhir mencakup nilai UTS, UAS, Presentasi, dan Tugas, Nilai akhir = 0,30 UTS + 0,30 UAS + 0,25 Presentasi + 0,15
Panduan Penilaian
Tugas
Catatan Tambahan
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 56 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
keberhasilan desain obat permukaan mempresentasikan topik: dari jurnal yang relevan
rasional Ligan untuk reseptor permukaan
(dua grup melakukan presentasi,
@ 30 menit)
Mahasiswa dapat
mempresentasikan topik:
biofarmaka: peptida,
Contoh-contoh Biofarmaka dari golongan
nukleotida, dan Pustaka No. 2, ditambah artikel
15 keberhasilan desain obat peotida, nukleotida, dan
makrolida sebagai zat dari jurnal yang relevan
rasional makrolida sebagai zat aktif(dua
aktif
grup melakukan presentasi, @ 30
menit)
16 UAS
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 57 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
25. FA 5214 ANALISIS DAN EVALUASI KEAMANAN MAKANAN
KegiatanPenunjang
1. TENNANT, DAVID R., Food Chemical Risk Analysis, First edition, Chapman & Hall, 1997
[Pustaka utama]
2. Branen, A. Larry, Food Additive, et al., First edition, Marcel Deckker, 2002 [Pustaka utama]
3. Aurand, Leonard W., Food Composition and Analysis, First Edition, Van Nostrand Reinhold,
1987, [Pustaka utama]
4. Watson, David H., Food chemical safety, Volume 1: Contaminants, First edition, Woodhead
Publishing Limited, 2001 [Pustaka pendukung]
5. Report of the Joint FAO/WHO Expert Consultation , APPLICATION OF RISK ANALYSIS TO
FOOD STANDARDS ISSUES, WHO, 1995 [Pustaka pendukung]
6. Bagchi, Debasis, Nutraceutical and Functional Food Regulation in US and Around the World, First
Pustaka edition, Academic Press, 2008 [Pustaka pendukung]
7. Directorate-General for Research FP7 cooperation – Food, Functional Food, Publications Office
of the European Union, 2010 [Pustaka pendukung]
8. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG
KESEHATAN [Pustaka pendukung]
9. Hollenstein, Jenna, Understanding Dietary Supplement, first edition, University Press of
Mississippi, 2007 [Pustaka pendukung]
10. Domke, A. et al., Use of Vitamins in Foods Toxicological and nutritional-physiological aspects
Part I, Federal Institute for Risk Assessment, Press and Public Relations Office, Berlin, 2005
[Pustaka pendukung]
11. Domke, A. et al., Use of Minerals in Foods Toxicological and nutritional-physiological aspects
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 58 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Part II, Federal Institute for Risk Assessment, Press and Public Relations Office, Berlin, 2005
[Pustaka pendukung]
12. Baltes, W., Lebensmittelchemie, 5. Auflage, Springer-Verlag, Berlin, 2000 [Pustaka pendukung]
13. Mattisek, R. et al., Lebensmittelanalytik, 3. Auflage, Springer-Verlag, Berlin, 2006 [Pustaka
pendukung]
14. Schakel, Sally F., Procedures for Estimating Nutrient Values for Food Composition Databases,
JOURNAL OF FOOD COMPOSITION AND ANALYSIS 10, 102–114 (1997) ARTICLE NO.
FC970527 [Pustaka pendukung]
15. Codex Committee on Food Additives (CCFA), General Standard for Food Additives (GSFA),
Codex Alimentarius Commission, 1995 rev. 2009
16. Jay et al, Modern Food Microbiology,7th edition, Food Science Text Series, 2005 [Pustaka
utama]
Nilai akhir mencakup nilai UTS, UAS, Presentasi, danTugas, Nilai akhir = 0,30 UTS + 0,30 UAS + 0,25 Presentasi + 0,15
PanduanPenilaian
Tugas
CatatanTambahan
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 59 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
dalam produk pangan
Mahasiswa dapat
menjelaskan prinsip-prinsip
dan faktor-faktor yang harus
diperhitungkan dalam
penentuan batas maksimum
kontaminan dalam berbagai
kategori pangan
Mahasiswa dapat
menjelaskan karakteristik
toksik berbagai kontaminan
makanan serta bahayanya
terhadap kesehatan
Mahasiswa mampu
melakukan perhitungan-
perhitungan untuk
menentukan batas maksimum
kontaminan pada berbagai
kategori pangan
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 61 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
26. FA 5216 MIKROBIOLOGI OBAT DAN MAKANAN
Pengenalan istilah dan Ruang lingkup, Kelompok mikroba dan perannya di alam, mikroba non-patogen
dan pathogen, tujuan penggunaan mikroba utk pembuatan obat dan makanan, kerusakan produk farmasi
oleh mikroba : kerusakan fisik, kerusakan kimia; cara-cara pengawetan makanan, klasifikasi bahan
pengawet, Berbagai kategori produk farmasi : obat, kosmetika, makanan, alat kesehatan beserta syarat
kualitas mikrobiologinya, Contaiment Level, prosedur bekerja di lab.mikrobiologi, GLP (Good Laboratory
Practices), Biosafety Cabinet, Personal protection, Definisi sampling, proses produksi di dindustri farmasi,
syarat sampling, Metode sampling utk produk farmasi, air, lingkungan, alat kesehatan, prosedur dan
persyaratan, Pembahasan Farmakope Indonesia edisi 4 tentang uji mikrobiologi, yaitu : uji sterilitas, uji
endotoksin, uji mutagen, uji efektivitas pengawet, Uji batas mikroba, uji toksisitas, uji penetapan potensi
antibiotic, uji penetapan kadar vitamin, uji mikrobiologi berbasis molekuler Dalam setiap uji termasuk
bahasan tentang : Pengertian, istilah2 yang digunakan, Tujuan uji, persyaratan alat dan bahan,
mikroorganisme yang digunakan, prosedur, interpretasi hasil
Silabus Lengkap
Introduction on terms used, scope of topics, Classification of microorganism and their role in nature, non-
pathogenic and pathogenic microorganism, Purpose of using microorganism in producing drugs and food,
deterioration of drug and food by microorganisms : physical and chemical deterioration, preservation
methods, classification of preservatives, Classification of Pharmaceutical products : drugs/medicine,
cosmetics, food, medical devices, microbial quality requirements, Contaiment Level, procedure of working
in microbiology laboratory, GLP (Good Laboratory Practices), Biosafety Cabinet, Personal protection,
Definition of sampling, production process in Pharmaceutical industries, regulation on sampling, sampling
methods for pharmaceutical products, water, medical devices, procedure and regulation, Discussion on
Farmakope Indonesia edisi 4 about microbiological tests, i.e : sterility test , endotoxin test, mutagenicity
test, antimicrobial effectiveness test, Microbial Limit test, toxicity test, determinatiuon of
antibiotic,potency, Determination of vitamins, rapid method on molecular microbiological test. Some tests
: Definition, terms used in the test, objectives, regulations, result interpretation.
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu melakukan kajian pemanfaatan mikroba dalam produksi
obat dan makanan, analisis kualitatif dan kuantitatif secara mikrobiologi untuk bahan maupun produk
Luaran (Outcomes)
farmasi. Walaupun tidak dilakukan praktek laboratorium, tetapi mahasiswa mampu menjelaskan prosedur
uji dan persyaratannya berdasarkan acuan resmi yang ada.
- Mikrobiologi dasar, mikrobiologi
Pre-requisite
Matakuliah Terkait farmasi
Co-requisite
Kegiatan Penunjang
Pustaka Utama :
1. Denyer S.P., Hodges N.A., Gorman S.P., Hugo and Russell’s Pharmaceutical Microbiology, 7 th ed.,
Blackwell Science, Massachusetts. 2004
Pustaka
2. Baird RM., et al. (Eds.), Handbook of Microbiological Quality Control : Pharmaceutical and
Medical Devices, CRC Press, Boca Raton, 2000.
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 62 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Pustaka pendukung :
1. Denyer SP, Baird RM, Guide to Microbiological Control in Pharmaceuticals, Ellis Horwood, New
York, 1990
2. Baird RM., et al. (Eds.), Handbook of Microbiological Quality Control : Pharmaceutical and
Medical Devices, CRC Press, Boca Raton, 2000.
3. Fleming, et al., editor: Diane O., Laboratory Safety, 2nd ed. : Principles and Practices, 1995
4. Crosby C,T., Patel I., General Principles of Good Sampling Practice, Cambridge, 1995
5. The Laboratory Biosafety Guidelines, 3rd ed., Public Health Agency of Canada, Ministry of Health,
Canada, 2004
6. J.Jay, Van Nostrand, Modern Food Microbiology, New York, 1998
7. Board, RG., A Modern Introduction to Food Microbiology, Blackwell Sci.Publ., London, 1983
8. Frazier WC., et al, Food Microbiology, Tata McGraw Hill, Bombay, 1992.
9. Farmakope Indonesia edisi 4, 1995
10. Denyer SP, Baird RM, Guide to Microbiological Control in Pharmaceuticals, Ellis Horwood, New
York, 1990
11. Barnett, Microbiology Laboratory Exercise, WmC.Brown Publ., Dubuque, 1992
12. Frazier WC., et al, Food Microbiology, Tata McGraw Hill, Bombay, 1992.
Panduan Penilaian
Catatan Tambahan
Pustaka
Mg # Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa
yang relevan
1 Pendahuluan Pengenalan istilah Mahasiswa memahami dan dapat 1, 2
Ruang lingkup menjelaskan :
Peran mikroba dalam produksi obat dan
makanan
Pentingnya uji mikrobiologi dalam
bidang farmasi untuk obat dan makanan
ruang lingkup cara produksi dan uji
mikrobiologi di bidang farmasi
istilah-istilah yang digunakan dalam
laboratoprium mikrobiologi
2 Peran mikroba di alam Parameter yang mempengaruhi Mahasiswa memahami dan dapat
hidup mikroba : parameter fisika, menjelaskan :
kimia dan biologi Parameter parameter fisika, kimia dan
biologi untuk pemanfaatan mikroba
dalam proses pembuatan obat
Parameter untuk produksi makanan
3 Produk obat asal Mikroba yang banyak Mahasiswa memahami dan dapat
mikroba, produk digunakan utk produksi obat : menjelaskan :
makanan hasil penghasil antibiotik, bahan obat Berbagai mikroba yang banyak
fermentasi mikroba selain antibiotik, digunakan untuk produksi obat, baik
Mikroba yang digunakan untuk bahan obat maupun produk obat jadi
produksi makanan Berbagai mikroba yang banyak
digunakan untuk produksi makanan
dengan cara fermentasi
4 Kerusakan obat dan Kerusakan fisika, kimia dan biologis Mahasiswa memahami dan dapat
makanan oleh mikroba menjelaskan :
Berbagai kerusakan yang disebabkan
oleh mikroba terhadap produk farmasi
dan makanan
Contoh-contoh jenis kerusakan fisik,
kimia dan biologis
Efek kerusakan oleh mikroba terhadap
manusia
5 Cara-cara pengawetan Bahan pengawet yang digunakan Mahasiswa memahami dan dapat
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 63 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Pustaka
Mg # Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa
yang relevan
makanan (, dll), untuk mencegah kontaminasi menjelaskan :
mikroba, cara pengawetan dingin, Berbagai bahan pengawet untuk
cara panas, pengeringan, radiasi mencegah kerusakan yang disebabkan
oleh mikroba terhadap produk farmasi
dan makanan
Contoh-contoh cara pengawetan dingin,
panas, dan lain-lain.
6 Sanitasi dalam HACCP dalam produksi makanan Mahasiswa memahami dan dapat
produksi makanan menjelaskan :
Prosedur baku dalam produksi makanan
Definisi dan fungsi HACCP pada
berbagai produksi makanan
Contoh produksi makanan dan faktor
yang mempengaruhi kemungkinan
kontaminasi mikroba
8 Keamanan dan Contaiment Level, prosedur bekerja Mahasiswa dapat menjelaskan : 1,3
Keselamatan Kerja di lab.mikrobiologi, GLP (Good Tingkat kontaminasi di lab.mikrobiologi
Laboratory Practices), Biosafety Standard kualitas lab mikrobiologi
Cabinet, Personal protection Kategori ruang laboratorium
Prosedur bekerja di Lab mikrobiologi yang
baik (GLP)
Sumber2 Kemungkinan terpapar mikroba
pathogen dan cara penanganannya
Berbagai alat proteksi untuk personal dan
lingkungan
9 Metode sampling Definisi sampling, proses produksi Mahasiswa dapat menjelaskan : 1,3,4
di dindustri farmasi, syarat sampling definisi sampling dan apa manfaatnya
dan berbagai Metode sampling di industri farmasi
manfaat sampling untuk menetapakan
kualitas bahan farmasi mulai dari
proses persiapan hingga produk jadi di
industri farmasi
persyaratan sampling yang benar,
sesuai jenis bahan
Cara dan prosedur sampling untuk
berbagai bahan dan produk farmasi
Cara sampling untuk air : mulai dari air
tanah sampai WFI (water for Injection)
Cara sampling untuk alat kesehatan
Standard dan syarat kualitas air dan alat
kesehatan
10 Uji mikrobiologi Pembahasan Farmakope Indonesia Mahasiswa memahami isi farmakope 2
berdasarkan edisi 4 tentang uji mikrobiologi, uji Indonesia edisi 4, terutama pada bagian/bab
Farmakope Indonesia batas mikroba uji-uji mikrobiologi yang terdapat pada
edisi 4 lampiran : uji sterilitas, uji batas mikroba,
uji efektivitas pengawet
11 Uji Endotoksin Pengertian endotoksin, sumber Mahasiswa memahami dan dapat 3,4,5
endotoksin, Tujuan uji, persyaratan menjelaskan :
alat dan bahan, mikroorganisme - Istilah endotoksin dan sumber nya.
yang digunakan, prosedur, - Tujuan uji endotoksin pada produk
interpretasi hasil farmasi steril
- Perbedaan prosedur uji antara FI ed.4
dengan USP terbaru
- Alasan penggunaan alat dan bahan serta
mikroorganisme yang digunakan
- Prosedur uji endotoksin
- Desain penetapan
- Interpretasi hasil uji
- Kendala dalam uji dan Penanganan
masalah
12 Uji Mutagen Pengertian Mutasi, mutagen, Mahasiswa memahami dan dapat 3,4
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 64 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Pustaka
Mg # Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa
yang relevan
karsinogen, Tujuan uji, persyaratan menjelaskan :
alat dan bahan, mikroorganisme - Istilah Mutasi, Mutagen dan
mutan yang digunakan, prosedur, Karsinogen
interpretasi hasil, metode lain - Tujuan uji mutagen pada bahan baku
farmasi
- Perbedaan prosedur uji antara FI ed.4
dengan USP terbaru
- Alasan penggunaan alat dan bahan serta
mikroorganisme yang digunakan
- Prosedur uji mutagen
- Desain penetapan
- Interpretasi hasil uji
- Kendala dalam uji dan Penanganan
masalah
14 Uji penetapan potensi Pengertian antibiotik, Penggolongan Mahasiswa memahami dan dapat 2,4
antibiotik antibiotic dan mikroorganisme menjelaskan :
ujinya, Tujuan uji, persyaratan alat - Jenis antibiotic berdasarkan spectrum
dan bahan, mikroorganisme yang aktivitasnya
digunakan, prosedur, interpretasi - Mikroorganisme uji untuk penetapan
hasil potensi antibiotic
- Tujuan uji potensi antibiotik
- Perbedaan prosedur uji antara FI ed.4
dengan USP terbaru
- Alasan penggunaan alat dan bahan serta
mikroorganisme yang digunakan
- Prosedur uji spenetapan potensi
antibiotik
- Desain penetapan 5+1
- Interpretasi hasil uji
- Perhitungan potensi
- Kendala dalam uji dan Penanganan
masalah
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 65 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
27. FA 5217 METODE ENZIMOLOGI
2. Mampu mengembangkan dan memilih teknik eksperimen yang diperlukn untuk mengatasi problem
Luaran (Outcomes)
tertentu tentang yang berkaitan dengan protein dan fungsi enzim.
3. Terampil dalam mengevaluasi konsekuensi perlengkapan (tools) biokimia dan biologi dalam
menjalankan pekerjaannya.
Matakuliah Terkait Metode Analisis Fisikokimia Bersamaan atau lebih awal
Kegiatan Penunjang Kegiatan perkuliahan ditunjang dengan pemberian tugas pembuatan paper ilmiah.
Pustaka Jean Pelmont, Enzymes: catalyseur du monde vivant, Collection Grenoble Sciences, 1995
Panduan Penilaian Bilai akhir merupakan rataan nilai UTS dan UAS yang dilaksanakan secara tertulis
Pengetahuan dasar yang diperlukan: Biologi sel, metabolisme, enzimologi dasar, teknik pemisahan
Catatan Tambahan
(kromatografi, elektroforesis) dan teknik spektroskopi.
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 66 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
9 Teknik analisis protein Elektroforesis gel; Mahasiswa memahami
Enzymes: catalyseur
Spektrometri massa; teknik-teknik analisis
du monde vivant
Pengantar proteomi protein
10 Mekanisme enzim Enzimologi mekanik;
Efek pH dan suhu yang
mengubah kecepatan
reaksi dan mekanisme
enzim Mahasiswa memahami
Enzymes: catalyseur
11 Mekanisme enzim Efek isotop kinetik; mekanisme kerja setiap
du monde vivant
penandaan isotop; enzim
spesifisitas ruang
Studi kasus: Tiap
mahasiswa membahas
satu enzim tertentu
12 Pengantar rekayasa Kloning dan ekspresi
protein protein; Reaksi Rantai
Polimerase (PCR) Mahasiswa memahami dasar Enzymes: catalyseur
13 Pengantar rekayasa Mutagenesis terarah; rekayasa protein du monde vivant
protein aplikasi dalam
bioteknoologi
14 Enzim dalam kimia Kemutahiran dan
organik sintesis drawback pemanfaatan
enzim: kesatabilan, Mahasiswa memahami
Enzymes: catalyseur
kelarutan, spesifisitas penggunaan enzim dalam
du monde vivant
15 Enzim dalam kimia Enzim terimobilisasi, reaksi kimia organik
organik sintesis Enzim dalam pelarut
organik
16 UAS
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 67 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
28. FA 6318 ANALISIS KOSMETIK , PERBEKALAN KESEHATAN DAN RUMAH TANGGA
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
4. Salvador and Crisvert (ed), Analysis of Cosmetic Product, 2007, Elsevier
Pustaka 5.
6.
Panduan Penilaian
Catatan Tambahan
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 68 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
29. FA 6319 Disain Senyawa Bioaktif
Short Description
Silabus ringkas
Goals Memberikan pemahaman tentang berbagai teknik yang berkaitan dengan pengembangan obat
Tujuan Instruksional Umum baru, disain dan modifikasi struktur senyawa pemandu, tanpa dan dengan bantuan komputer
(TIU)
Offered To(PS Peserta) Sekolah Farmasi IT
B
Related Courses 1. Anatomi dan Fisiologi Manusia Prerequisite
2. Biokimia Prerequisite
3. Kimia Medisinal prerequisite
Percentage Knowledge = 100 % Sarana/ x Papantulis/white
board
Activity (hour/week) Course (kuliah) = 3 jam Courseware
Assessment/Penilaian UTS = 40.% Ya
UAS = 45 % Ya
Tugas = 15 % Ya
References/Bibliography 1. Thomas, G., 2003, Fundamentals of Medicinal Chemistry, John Wiley & Co., Chichester..
2. Hinchliffe, A., 2000, Modelling Molecular Structure, 2nd ed., John Wiley & Sons Ltd.,
Chichester.
3. Carloni, P. and Alber, F. (Eds.), Quantum Medicinal Chemistry, Wiley-VCH Verlag GmbH
& Co., Weinheim.
Strategi Pedagogi dan Pesan Untuk Pengajar:
8 UTS U
9 Farmakodinamika Kestabilan kimia senyawa obat Memahami dasar K
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 69 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Mg Topik Sub Topik Tujuan Instruksional Activity
# Khusus (TIK) K/P/R/X/U
Kestabilan senyawa obat terhadap metabolisis- kimiawi
Keseimbangan kelipofilan-kehidrofilan pengembangan obat
Tingkat dosis obat
10 Pengembangan senyawa Konsep bioisoster Dapat membuat K
pemandu Sintesiss analog perancangan
pengembangan obat
11 Penanggulangan Pengembangan prodrug melalui modifikasi K
masalah farmakokinetik Bloker metabolisis struktur kimia
Penggantian gugus rentan terhadap metabolisis
12 Pengembangan obat Turunan sulfonamida K
antibakteri Trimetoprim Mengenal strategi
pengembangan obat
13 Pengembangan Obat Reseptor H1 dan H2 untuk penanggulangan K
antihistamin Antihistamin untuk tukak lambung penyakit tertentu
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 70 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
30. Analisis Senyawa Toksik
Kode Matakuliah: Bobot sks: 2 Semester: KK / Unit Penanggung Jawab: Sifat: Pilihan
FA 6410 Farmakokimia
Analisis Senyawa Racun
Nama Matakuliah
Analysis of Toxic Compound
Kuliah ini mencakup uraian ringkas tentang toksikologi analisis, pengumpulan, transport, dan
penyimpanan sampel, preparasi sampel, operasi laboratorium dasar, reaksi warna dan teknik
spektrofotometri, analisis toksikologi sistematik, analisis beberapa golongan obat, analisis zat adiktif,
analisis pelarut organik dan zat hirup, analisis pestisida, point-of-care-testing, penyalahgunaan obat dalam
olah raga, alcohol-obat-mengemudi, specimen alternative, toksikologi post mortem.
Silabus Ringkas
This course covers overview of analytical toxicology, sample collection, transport, and storage, sample
preparation, Basic Laboratory Operations, colour tests, and spectrophotometric techniques, systematic
toxicological analysis (general unknown), analysis of some drug classes, analysis of addictive substances,
analysis of solvent and sniffing substances, analysis of pesticide, point-of-care-testing, drug abuse in sport,
alcohol-drug-driving, alternative specimens, post mortem toxicology.
Kuliah ini mencakup uraian ringkas tentang toksikologi analisis: sejarah perkembangan, toksikologi
analisis modern, penyediaan layanan toksikologi analisis, aplikasi toksikologi analisis; pengumpulan,
transport, dan penyimpanan sample: sampel klinis dan sampling, pedoman pengumpulan sampel untuk
toksikologi analisis, transport sampel dan penyimpanan; preparasi sampel: cara preparasi sampel,
pengukuran konsentrasi tidak terikat plasma, hidrolisis metabolit terkonjugasi, ekstraksi obat dari jaringan,
derivatisasi; operasi laboratorium dasar: pendahuluan, aspek analisis kuantitatif, penggunaan internal
standard, perbandingan metode, statistic non parametric, pengawasan mutu dan uji profisiensi,
pertimbangan operasional; reaksi warna dan teknik spektrofotometri: sejarah perkembangan, uji warna,
spektrofotometri UV/Visibel; analisis toksikologi sistematik: pendahuluan, penapisan menggunakan
HPLC-DAD, GC, GC-MS dan Head space GC; analisis beberapa golongan obat: analgetika non opioid
dan anti rheumatic, narkoanalgetika, antiarithmia dan anti koagulan, bronkolitikum, antagonist kalsium;
analisis zat adiktif: kannabinoid, kokain, LSD, fensiklidin, psilosibin, psilosin; analisis pelarut organic dan
zat hirup: alcohol dan keton, benzene, toluene, xylen, glikol, zat hirup; analisis pestisida: definisi dan
klasifikasi, karbamat, hidrokarbon siklik terklorinasi, ester asam fosfat, piretroid; point-of-care-
testing:pendahuluan, analit, interferensi dan pemalsuan; penyalahgunaan obat dalam olah raga:
pendahuluan, peraturan, laporan temuan analitik, sampling, pendekatan analisis, metode konfirmatif;
alcohol-obat-mengemudi: pendahuluan, alcohol dan mengemudi, obat dan mengemudi; specimen
alternative: pendahuluan, analisis rambut, obat dalam cairan tubuh, deteksi obat dalam keringat;
toksikologi post mortem: pendahuluan, specimen, toksikologi analisis, interpretasi hasil toksikologi post
mortem.
Silabus Lengkap This course covers overview of analytical toxicology: Historical development, Modern analytical
toxicology, Provision of analytical toxicology services, Applications of analytical toxicology; sample
collection, transport, and storage: Clinical samples and sampling, Guidelines for sample collection for
analytical toxicology, Sample transport and storage; sample preparation: Modes of sample preparation,
Measurement of non-bound plasma concentrations, Hydrolysis of conjugated metabolites, Extraction of
drugs from tissues, Derivatization; Basic Laboratory Operations: Introduction, Aspects of quantitative
analysis, Use of internal standards, Method comparison, Non-parametric statistics, Quality control and
proficiency testing, Operational considerations; colour tests and spectrophotometric techniques:
Historical development, Colour tests, UV/visible spectrophotometry; systematic toxicological analysis
(general unknown): introduction, screening applying HPLC-DAD techniques, screening applying GC and
GC-MS, Head space GC techniques; analysis of some drug classes: non opioid analgetika and anti
rheumatic, narcoanalgetic, antiarithmia and anticoagulant, broncholiticum, calcium antagonist; analysis
of addictive substances: cannabinoid, cocain, LSD, phencyclidine, psilocybin and psilocin; analysis of
solvent and sniffing substances: alcohol and keton, benzene, toluene, xylene, glycol, sniffing substances;
analysis of pesticide: definition and classification, carbamat, chlorinated cyclic hydrocarbon, ester of
phosphoric acid, pyretroide; point-of-care-testing: Introduction, Use of POCT, Analytes, Interferences and
adulterants; drug abuse in sport: Introduction, Rules, Reported analytical findings, Sampling, Analytical
approach, Confirmatory methods; alcohol-drug-driving: Introduction, Alcohol and driving, Drugs and
driving; alternative specimens: Introduction, Hair analysis, Drugs in oral fluid, Detection of drugs in
sweat; post mortem toxicology: Introduction, Specimens and other exhibits, Analytical toxicology,
Interpretation of postmortem toxicology results.
Setelah mengikuti kuliah ini diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan tentang metode analisis
Luaran (Outcomes)
berbagai zat toksik serta operasi dan peranan laboratorium toksikologi analisis dalam berbagai bidang
Matakuliah Terkait
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 71 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa Sumber Materi
Mahasiswa dapat menjelaskan
sejarah perkembangan secara ringkas sejarah
toksikologi analisis perkembangan toksikologi
modern analisis, berbagai teknik dan
Uraian ringkas tentang
1 penyediaan layanan metode analisis dan kemajuan Pustaka no. 1, Bab 1, hal. 1 - 18
toksikologi analisis,
toksikologi analisis dalam toksikologi analisis
aplikasi toksikologi modern, peranan dan kontribusi
analisis toksikologi analisis dalam
berbagai bidang
sampel klinis dan
Mahasiswa dapat menjelaskan
sampling
karakteristik sampel klinis, cara
pedoman pengumpulan
Pengumpulan, transport, pengumpulannya, penanganan, Pustaka no. 1, Bab 2 hal. 21 -
2 sampel untuk toksikologi
dan penyimpanan sampep transportasi, dan penyimpanannya 45
analisis
untuk menjamin validitas analisis
transport dan
toksikologi
penyimpanan sampel
cara preparasi sampel
pengukuran konsentrasi Mahasiswa dapat menjelaskan
tidak terikat plasma berbagai teknik preparasi sampel
hidrolisis metabolit sehingga diperoleh larutan Pustaka No. 1, Bab 3 hal 49 -
3 Preparasi sampel,
terkonjugasi mengandung analit yang siap 88
ekstraksi obat dari diukur/diuji tanpa gangguan
jaringan matrik yang berarti
derivatisasi
Pendahuluan
Mahasiswa dapat menjelaskan
aspek analisis kuantitatif
berbagai aspek yang harus
penggunaan internal
diperhatikan/dikerjakan untuk
standard
menjamin berjalannya
Operasi laboratorium perbandingan metode Pustaka no. 1, Bab 14 hal 353 -
4 laboratorium toksikologi analisis
dasar statistic non parametric 375
sesuai prinsip quality
pengawasan mutu dan uji
management dan ketentuan-
profisiensi
ketentuan akreditasi laboratorium
pertimbangan
pengujian
operasional
Mahasiswa dapat menjelaskan:
Sejarah perkembangan metode
sejarah perkembangan reaksi warna untuk analisis
Pustaka no.1 Bab 4 hal 95 –
uji warna kualitatif zat toksik serta aplikasi
115
spektrofotometri teknik spektrofotometri
Reaksi warna dan teknik
UV/Visibel UV/Vis.untuk analisis zat toksik
spektrofotometri
5
analisis toksikologi
pendahuluan Mahasiswa dapat menjelaskan
sistematik,
penapisan menggunakan konsep dan aplikasi analisis
HPLC-DAD, GC, GC- toksikologi sistematik untuk
Pustaka no. 3 Bab
MS dan Head space GC mendeteksi zat toksik serta
dukungan berbagai instrument
ukur dalam pelaksanaan analisis
Kannabinoid
Kokain
LSD
Fensiklidin
Mahasiswa dapat menjelaskan
Psilosibin
berbagai teknik dan metode
Analisis zat adiktif, psilosin
analisis untuk menganalisis Pustaka No. 3 Bab …hal. ,
6 analisis pelarut organik
berbagai zat adiktif dan pelarut Bab…hal??
dan zat hirup alkohol dan keton
organik yang disalahgunakan
benzene
sebagai zat hirup
toluene
xylen
glikol
zat hirup
definisi dan klasifikasi
Mahasiswa mampu
karbamat
mempresentasikan berbagai
hidrokarbon siklik
7 Analisis pestisida teknik dan metode analisis untuk Pustaka no. 3 Bab hal...
terklorinasi
menganalisis pestisida dalam
ester asam fosfat
sampel
piretroid
8 UTS
Mahasiswa mampu
Pendahuluan
mempresentasikan konsep POCT
Analit Pustaka No. 1, Bab 13 hal. 339
9 Point-of-care-testing, serta aplikasinya untuk
interferensi dan - 351
mendeteksi dan atau
pemalsuan
mengkuantifikasi zat toksik
Pendahuluan Mahasiswa mampu
penyalahgunaan obat Peraturan mempresentasikan Pustaka no. 2, Bab 9 hal. 263 -
10
dalam olah raga laporan temuan analitik penyalahgunaan berbagai obat 286
sampling dalam olahraga,
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 72 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
pendekatan analisis ketentuan/regulasi terkait, serta
metode konfirmatif teknik dan metode analisis yang
digunakan
Mahasiswa mampu
mempresentasikan pengaruh
Pendahuluan alkohol dan obat-obat terhadap
Pustaka no. 2 Bab 9 hal. 299 -
11 Alkohol-obat-mengemudi, alkohol dan mengemudi pengemudi serta teknik dan
321
obat dan mengemud metode analisis yang dapat
digunakan untuk menganalisis
alkohol dan obat-obat tertentu
Mahasiswa mampu
Pendahuluan
mempresentasikan berbagai
analisis rambut
spesimen alternatif untuk Pustka no. 2 Bab 6 hal 153 -
12 Spesimen alternativ obat dalam cairan tubuh
menganalisis berbagai zat yang 190
deteksi obat dalam
relevan serta teknik dan metode
keringat;.
analisis yang digunakn
Mahasiswa mampu
Pendahuluan
mempresentasikan spesimen yang
Specimen
digunakan untu toksikologi Pustaka no. 2 Bab 7 hal. 191 -
13 Toksikologi post mortem toksikologi analisis
analisis post mortem dan 218
interpretasi hasil
metode/teknik analisis yang
toksikologi post mortem.
sesuai serta interpretasi hasil
Mahasiswa mampu
mempresentasikan metode/teknik
analgetika non opioid
Analisis beberapa analisis yang sesuai untuk Pustaka no. 3 Bab.....hal...., dan
14 dan anti rheumatic
golongan obat menganalisis obat golongan pustaka lain yang ekuivalen
narkoanalgetika,
analgetika non opioid dan anti
rheumatic narkoanalgetika
Mahasiswa mampu
mempresentasikan metode/teknik
antiarithmia dan anti
analisis yang sesuai untuk
Analisis beberapa koagulan Pustaka no. 3 Bab....hal...., dan
15 menganalisis obat golongan anti
golongan obat, bronkolitikum pustaka lain yang ekuivalen
aritmia dan antikoagulan, serta
antagonis kalsium
bronkolitikum dan antagonist
kalsium
16 UAS
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 73 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
31. FA 5232 BIOFARMASI
Kegiatan Penunjang -
1. Aiache, J.M., Devissaguet, J.Ph., Guyot-Hermann, A.M., Farmasetika 2. Biofarmasi, ed. 2,
Terjemahan Widji Soeratri dan Nanizar Zaman-Joenoes, Airlangga University Press, Surabaya,
1993. (Pustaka utama)
Pustaka 2. Abdou, H.M., Dissolution, Bioavailability & Bioequivalence, Mack Publ. Co., Pennsylvania, 1989.
(Pustaka pendukung)
3. Shargel, L. and Yu, A., Applied Biopharmaceutics & Pharmacokinetics, 5th ed., Appleton & Lange,
New York, 2004. (Pustaka pendukung)
Panduan Penilaian Penilaian berdasarkan hasil UTS, UAS dan pengerjaan tugas (maksimum kontribusi 10%)
Substansi kuliah Biofarmasi program magister dan sarjana sama, tetapi berbeda dalam cara pembelajaran.
Untuk program magister cara pembelajaran lebih banyak diskusi dan mahasiswa proaktif dalam belajar.
Catatan Tambahan
Untuk capaian belajar, mahasiswa program magister menguasai materi kuliah secara lebih rinci dan lebih
mendalam.
Biofarmasi sediaan obat Berbagai faktor yang mempengaruhi Dapat menjelaskan berbagai 1, 2
yang diberikan secara oral proses biofarmasetik obat pada aspek biofarmasetik obat yang
6
pemberian secara oral. diberikan secara oral.
Evaluasi biofarmasetik sediaan oral.
Biofarmasi sediaan obat Anatomi dan fisiologi saluran cerna. Dapat menjelaskan berbagai 1, 2
yang diberikan secara Pembuluh darah yang melewati aspek biofarmasetik obat yang
rektal rektum. diberikan secara rektal.
7
Komponen dan karakteristik cairan
rektal.
Gerakan rektum dan waktu transit.
8 UTS
Biofarmasi sediaan obat Berbagai faktor yang mempengaruhi Dapat menjelaskan berbagai 1,2
yang diberikan secara proses biofarmasetik obat pada aspek biofarmasetik obat yang
9
rektal pemberian secara rektal. diberikan secara rektal.
Evaluasi biofarmasetik sediaan rektal.
Biofarmasi sediaan obat Anatomi dan fisiologi kulit. Dapat menjelaskan berbagai 1, 2
10 yang diberikan secara Pembuluh darah yang melewati kulit. aspek biofarmasetik obat yang
perkutan (melalui kulit). Komponen dan karakteristik kulit. diberikan secara perkutan.
Biofarmasi sediaan obat Berbagai faktor yang mempengaruhi Dapat menjelaskan berbagai 1, 2
yang diberikan secara proses biofarmasetik obat pada aspek biofarmasetik obat yang
11 perkutan. pemberian secara perkutan. diberikan secara perkutan.
Evaluasi biofarmasetik sediaan
perkutan.
Biofarmasi sediaan obat Anatomi dan fisiologi mata. Dapat menjelaskan berbagai 1, 2
yang diberikan secara Pembuluh darah yang melewati mata. aspek biofarmasetik obat yang
optalmik (melalui mata). Karakteristik bagian-bagian mata. diberikan secara optalmik.
Berbagai faktor yang mempengaruhi
12
proses biofarmasetik obat pada
pemberian secara optalmik.
Evaluasi biofarmasetik sediaan
optalmik.
Biofarmasi sediaan obat Anatomi dan fisiologi paru-paru dan Dapat menjelaskan berbagai 1, 2
yang diberikan melalui jaringan untuk pemberian parenteral. aspek biofarmasetik obat yang
paru-paru dan secara Berbagai faktor yang mempengaruhi diberikan melalui paru-paru dan
parenteral proses biofarmasetik obat pada yang diberikan secara parenteral.
13 pemberian melalui paru-paru dan
secara parenteral.
Evaluasi biofarmasetik sediaan obat
yang diberikan melalui paru-paru dan
secara parenteral.
Evaluasi ketersediaan Aturan dan desain uji BA-BE Memahami aturan dan desain uji 1, 2
hayati dan uji Perhitungan parameter ketersediaan BA-BE
bioekivalensi hayati. Dapat melakukan perhitungan
14 Uji statistik dan pengambilan parameter ketersediaan hayati,
keputusan bioekivalensi. pengujian statistik dan penarikan
kesimpulan suatu uji ketersediaan
hayati.
Uji disolusi terbanding Batasan uji disolusi terbanding Memahami berbagai aspek dan Pustaka khusus
(UDT) Kelas senyawa aktif secara permasalahan tentang UDT dari EMA dan
15 biofarmasetik (BCS) FDA
Aplikasi UDT
Tata cara pelaksanaan dan interpretasi
16 UAS
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 75 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
32. FA 5233 PENGEMBANGAN BENTUK SEDIAAN OBAT
Pendahuluan : konsep dan disain sistem, dasar-dasar kontrol kecepatan penghantaran obat, Klasifikasi
kontrol kecepatan penghantaran obat : preprogram kecepatan, mengatur aktivasi, pengaturan arus
balik, tempat target, Beberapa sistem penghantaran obat : oral, mukosal, nasal, mata, transdermal,
parenteral, vaginal, peptida untuk sistemik.
Silabus Ringkas
Introduction : Concepts and System Design and fundamentals of rate Controlled Drug Delivery Systems,
Classification of rate controlled drug delivery systems : rate preprogrammed, activation modulated,
feedback regulated, site targeting, Several systemic drug delivery systems: oral, mucosal, nasal, ocular,
transdermal, parenteral , vaginal, systemic peptide based pharmaceutical
Pendahuluan : konsep dan disain sistim untuk kontrol kecepatan penghantaran obat dan dasar-dasar
kontrol penghantaran obat, Klasifikasi kontrol kecepatan penghantaran obat : preprogram kecepatan
specifik penghantaran obat dengan mengendalikan difusi molekuler obat dalam atau melalui medium
barier, mengatur aktivasi pelepasan molekul obat dengan proses fisika, kimia, biokimia dengan/atau
difasilitasi dengan enersi eksternal, pengaturan arus balik pelepasan molekul obat dengan konsentrasi
bahan pemicu tertentu yang dideteksi dengan sensor pengaturan mekanisme arus balik, pengembangan
pengendalian pelepasan obat pada jaringan target, Beberapa sistem penghantaran obat untuk sistemik
: melalui oral, melalui mukosa, melalui hidung, melalui mata, secara transdermal melalui kulit, secara
parenteral, melalui vagina, dan menggunakan pembawa bahan farmasi peptida
Silabus Lengkap
Introduction : concepts and systems design and the fundamentals of rate controlled drug delivery
.Classification of rate-controlled drug delivery systems : pre programmed at specific rate profiles to
controlled the drug molecular diffusion in and/or across the barier medium, controlled drug release is
activated by physical, chemical, biochemical process and /or facilitated by the energy supplied externally,
feedback regulated the release of molecule drugs is activated by triggering agent detected by a sensor in
the feedback regulated mechanism, development of site targeting controlled release drug delivery system,
Several systemic drug delivery systems: through per oral, through mucosal, through nasal, : through
oculars, transdermal mechanism, parenteral mechanism, through vaginal, and systemic peptide based
pharmaceutical drug delivery systems
Diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan bentuk sediaan obat dengan sistem penghantaran obat
Luaran (Outcomes) mendekati jaringan atau dengan pengontrolan pelepasan obat yang lebih spesifik untuk pengembangan
obat kearah peningkatan effikasi obat
- -
Matakuliah Terkait
- -
Kegiatan Penunjang -
1. Chien,Y.W., ( 1992), Novel drug delivery systems, Marcel Dekker, New York
2. Kydonieus.A., (1992), Treatise on Controlled Drug Delivery, Marcel dekker, New york
Pustaka
3. Rathbone,.M.J, Hadgraft.J., Roberts.M.S., (2003), Modified Release Drug Delivery Technology,
Marcel Dekker, New York.
Panduan Penilaian -
Catatan Tambahan -
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 77 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
33. FA 5235 KINETIKA KIMIA DAN STABILITAS OBAT
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
1. Cartensen, J.T., Drug Stability Principle and Practice, Marcel Dekker Inc., 2000, (Pustaka utama)
2. Cara Pembuatan Obat Yang Baik, Badan Pengawasan, Republik Indonesia, 2001 dan 2006
([Pustaka pendukung])
Pustaka 3. Asean Guideline on Stability Study of Drug Product, update revision, ACCSQ-PPWG Meeting,
February 2005 ([Pustaka pendukung])
4. Connors, K.A., Gordon L.A., and Valentino J.S., Chemical stability of Pharmaceuticals, 2nd ed,
Wiley Interscience, 1986 ([Pustaka pendukung])
5. Laidler, K.J., Chemical kinetics, 3 rd ed, Harper Collins Publisher, 1987 ([Pustaka pendukung])
6. ICH Topic Q1A(R2), Q1B, Q1C, Q1D, Q1E,Q1F: Guideline for stability Testing, European
Medicines Agency, 2006 ([Pustaka pendukung])
Panduan Penilaian
Catatan Tambahan
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 78 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Konsep dasar kinetika - Tingkat reaksi dan Setelah mengikuti kegiatan ini mahasiswa
kecepatan reaksi diharapkan mampu menjelaskan tentang :
- Faktor-faktor yang tingkat reaksi dan persamaan kecepatan
2 mempe-ngaruhi reaksi, cara menentukan tingkat reaksi,
kecepatan reaksi faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan
reaksi, seperti : temperatur ,pelarut/konstanta 1,4dan 5
dielektrik, pH, kekuatan ion dan katalis
Latihan soal Setelah mengikuti kegiatan ini mahasiswa
diharapkan mampu menentukan kecepatan
3 reaksi penguraian dan usia simpan suatu
sediaan farmasi dalam kondisi tertentu sesuai
dengan soal yang diberikan.
Reaksi-reaksi kompleks - Reaksi berantai Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
- Reaksi paralel diharapkan mampu menjelaskan tentang
- Reaksi pengertian reaksi berantai, paralel,
kesetimbangan kesetimbangan dan konsekutif, cara
4
- Reaksi konsekutif penentu\an kecepatan reaksi, menghitung 1,4 dan 5
konsentrasi zat yang tersisa dan/atau hasil
urai yang terbentuk dari masing-masing
reaksi tersebut.
Latihan soal Setelah mengikuti kegiatan ini mahasiswa
diharapkan mampu menentukan kecepatan
5 reaksi penguraian dan usia simpan suatu
sediaan farmasi dalam kondisi tertentu sesuai
dengan soal yang diberikan.
Jenis reaksi penguraian - Reaksi hidrolisis Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
dan usaha stabilisasi - Reaksi oksidasi diharapkan mampu menjelaskan jenis-jenis
- Reaksi fotolisis reaksi penguraian obat dan usaha-usaha
6
- Reaksi isomerisasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan 1 dan 4
- Reaksi polimerisasi stabilitas zat yang mengalami reaksi
penguraian seperti pada sub topik
Reaksi katalisis enzim - Kinetika reaksi Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
Michaelis Menten diharapkan mampu menjelaskan tentang
7 - Faktor-faktor yang reaksi katalisis oleh enzim serta faktor-faktor 1 dan 5
mempengaruhi yang mempengaruhi reaksi tersebut.
kinetika reaksi
8 Ujian Tengah Semester
Stabilitas obat dalam - Sediaan Larutan Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
sediaan cair - Sediaan sistem diharapkan mampu menjelaskan tentang:
dispersi Stabilitas zat dalam sediaan cair berbentuk
larutan sejati, suspensi, emulsi .
9 Mahasiswa juga diharapkan mampu
menentukan kecepatan reaksi penguraian dan 1
usia simpan suatu obat yang dibuat dalam
bentuk sediaan sistem dispersi.
Stabilitas zat padat - Penguraian zat padat Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
murni diharapkan mampu menjelaskan tentang :
10 Penguraian zat padat menjadi zat padat dan
gas , penguraian zat padat menjadi zat cair 1, 4 dan 5
dan gas beserta persamaan kinetikanya.
Stabilitas zat padat - Pengaruh Lembab Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
pada penguraian zat diharapkan mampu menjelaskan : Pengaruh
11 padat lembab yang terbatas dan yang tak terbatas
terhadap penguraian suatu zat padat .
1, 4 dan 5
Uji stabilitas sediaan - Uji stabilitas dalam Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
tahap perencanaan diharapkan mampu menjelaskan dan
12 dan pengembangan menyusun rancangan percobaan untuk 1 dan 4
formula melihat pengaruh eksipien dalam stabilitas
zat aktif
Uji stabilitas sediaan - Uji stabilitas sediaan Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
menurut : diharapkan mampu menjelaskan tentang
- ICH pembagian zona iklim dunia; uji stabilitas
- WHO dipercepat , uji stabilitas jangka panjang
13
- CPOB menurut ketentuan dari ICH, WHO, CPOB,
- Harmonisasi dan harmonisasi Asean , cara pemilihan bets 2,3 dan 6
Asean , parameter uji stabilitas tiap bentuk sediaan
dan pembuatan protokol uji stabilitas.
Uji stabilitas sediaan - Desain uji Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
stabilitas sistem diharapkan mampu menjelaskan tentang
reduksi desain uji stabilitas sistem braketing dan 2,3 dan 6
- Uji matrixing, uji fotostabilitas, evaluasi data
14
fotostabilitas, stabilitas, penentuan kondisi penyimpanan
- Evaluasi data sediaan dan perhitungan masa edar
dan perhitungan
masa edar
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 79 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
15 Presentasi tugas
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 80 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
34. FA 5234 FARMAKOKINETIKA
Kegiatan Penunjang -
1. Shargel L and Yu ABC. Applied Biopharmaceutics and Pharmacokinetikcs. 4th ed. Stamford Conn.:
Appleton and Lange; 2005
2. Rowland M, Tozer TN. Clinical Pharmacokinetics : Concepts and Application. 3rd ed. Baltimore:
Panduan Penilaian 40% UTS, 40% UAS, 20% Kegiatan Penunjang (Kuis, Praktikum)
Catatan Tambahan -
Sumber
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa
Materi
Pendahuluan dan Relevansi farmakokinetik Mahasiswa mampu menjelaskan apa itu Shargel L
rancangan penelitian dalam farmasi dan terapi farmakokinetik dan dimana posisi farmakokinetik
1 farmakokinetik suatu obat dan rancangan dalam terapi suatu obat serta menjelaskan rancangan
penelitian farmakokinetik penelitian farmakokinetik untuk mempelajari
disposisi suatu obat dalam tubuh
Model Farmakokinetik Review kecepatan reaksi, Mahasiswa secara mandiri mampu menjelaskan Rowland M
untuk beberapa jenis obat kompatertemen, berbagai model farmakokinetik, kelebihan dan
2
mammilary, catenary, keterbatasam dari masing-masing model
psiologie
Farmakokinetik Pemberian dosis tunggal Mahasiswa mampu mengkarakterisasi kinetika Wagner, JG
monoeksponensial dan untuk beberapa rute suatu obat yang menunjukan kinetika mono-
analisas non pemberian dan studi dari eksponensial, mampu menentukan parameter dasar
3
kompartemen dari obat- bahan publikasi farmakokinetik suatu obat dengan pendekatan non-
obat antibakteri dan kompartemen dengan contoh obat-obat baru
Kardiovaskulser
Distribusi obat yang Volume distribusi, ikatan Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh volume Shargel L
memiliki sifat protein plasma, ikatan distribusi serta faktor-faktor yang dapat
4 fisikokimia khusus jaringan, dan koefisien mempengaruhi volume distribusi terhadap disposisi
partisi jaringan-darah suatu obat di dalam tubuh, mahasiswa bergantian
(plasma) menjelaskan kasus yang diberikan
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 81 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Infus intraveous yang Infus dengan Mampu menentukan dosis dan kecepatan pemberian Rowland M
banyak digunakan di kecepatan konstan infus untuk mencapai konsetnrasi steady-state
rumah sakit dan konsentrasi tetetentu pada pasien darurat
5
steadi-state
Studi kasus di
rumah sakit
Farmakokinetik multi- Pendalaman obat model Mampu menentukan parameter farmakokinetik dan Wagner, JG
eksponensial pada multi eksponensial mampu menjelaskan faktor-faktor yang dapat
6
pemberian dosis mempengaruhi disposisi suato obat pada pemberian
intravena dosis ekstravasculer
7 Ujian Tengah Semester
Kinetik setelah Absorpsi Mampu menentukan parameter farmakokinetik dan Shargel L
pemberian dosis gastrointestinal, mampu menjelaskan faktor-faktor yang dapat
ekstravaskuler kecepatan absorpsi, mempengaruhi disposisi suatu obat pada pemberian
8 rate limiting dosis ekstravasculer obat yang bersangkutan
process
Fenomena obat
kardiovaskular
Bioavailabilitas dan Kondisi eksperimen Mampu menguji dan menetapkan bioekivailibilitas Rowland M
9 Bioekivalen ketersediaan hayati obat dan status bioekivalensi dari suatu produk obat yang
jadi beredar di masyarakat
Klirens obat, Wash out Klirens renal, penentuan Mampu menjelaskan berbagai jalur eliminasi suatu Wagner, JG
obat dari tubuh parameter farmakokinetik obat dari tubuh, dan mampu menenetukan
10
dari sample urin, klirens parameter farmakokinetik dari sampel urin dalam
hati dan kliren total suatu penelitian farmakokinetik
Kinetik metabolit Model studi Mampu menjelaskan kinetika pembentukan dan Shargel L
metabolisme eliminasi suatu metabolit setelah pemberian parent
11
Macam-macam drug
jenis mekanisme
Informasi farmakokinetik Review publikasi Mahasiswa mampu untuk mencari data Rowland M
suatu obat penelitian farmakokinetik yang diperlukan dari suatu
farmakokinetik sumber yang valid dan mampu untuk
12
Interpretasi data mengevaluasi kualias penelitian
farmakokinetik yang ada di publikasi
Mahasiswa mendesain studi experimental
Kinetika Dosis berulang Bolus intravena dan infus Mahasiswa mampu menentukan konsentrasi obt Wagner, JG
intravena dosis berulang, dalam tubuh setelah pemberian loading dose dan
13
fluktuasi konsentrasi dan maintenance dose
akumulasi obat
Farmakokinetik non Gejalan non Mahasiswa mampu untuk menjelaskan Shargel L
14 linear linearitas kinetik farmakokinetik linear dan non-linear serta sumber
Faktor penyebab dari ketidaklinearan dari kinetika suatu obat
Dosage Regimen Design Merancang dosis Mahasiswa mampu untuk menjelaskna prinsip Rowland M
pemeliharaan dalam merancang dan mengatur regimen dosis suatu
15
Berbagai kasus obat berdasarkan data farmakokinetik yang ada
yang berpengaruh
16 Ujian Akhir Semester
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 82 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
35. FA 6338 FORMULASI OBAT SUKAR LARUT AIR
Pendahuluan; teori kelarutan, prediksi kelarutan obat; pengelompokan obat berdasarkan kelas
biofarmasetik serta permasalahannya, korelasi in-vitro-in vivo, aspek praformulasi senyawa obat yag
tidak/sukar larut air; berbagai cara untuk peningkatan kelarutan (pembentukan senyawa kompleks,
penggunaan ko-solven, dll.); kapsul lunak
Silabus Ringkas
Introduction; solubility theory; drug solubility prediction; biopharmaceutic classification system (BCS);
in-vitro-in vivo correlation; preformulation aspects of water-insoluble drug; various methods for drug
solubilization and solubility enhancement (complex formation; solubilization with co-solvent;etc.); soft
capsule.
Pendahuluan; teori kelarutan; prediksi kelarutan obat; pengelompokan obat berdasarkan kelas
biofarmasetik serta permasalahannya; korelasi in-vitro-in vivo; aspek praformulasi senyawa obat yag
tidak/sukar larut air; peningkatan kelarutan dengan pembentukan kompleks, solubilisasi dengan
penggunaan ko-solven, solubilisasi melalui pembentukan emulsi, peningkatan kelarutan dengan
pembentukan misel, pembentukan liposom, pembentukan prodrug, pembentukan garam, pengecilan
ukuran partikel, kapsul lunak
Silabus Lengkap
Introduction; solubility theory; biopharmaceutic classification system (BCS); in-vitro-in vivo correlation;
drug solubility prediction; preformulation aspects of water-insoluble drug; drug solubility enhancement by
complex formation; solubilization with co-solvent; drug solubilization by emulsion formation; solubility
enhancement with micellar solubilization; liposome formation; prodrug formation for solubility
enhancement; salt formation; particle size reduction; soft gelatin capsule.
Dengan menyelesaikan kuliah ini, mahasiswa memiliki pengetahuan dan kemampuan tentang
permasalahan formulasi obat yang sukar larut dalam air serta cara-cara meningkatkan kelarutan untuk
Luaran (Outcomes)
mendapatkan sediaan obat dengan ketersediaan hayati yang tinggi serta bioekivalen dengan produk
innovator.
-
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang -
1. Rong Liu, Water-Insoluble Drug Formulation, 2nd ed., Taylor & Francis (CRC), Florida, 2008.
(Pustaka utama)
2. Rajnikant Patel, Madhabhai Patel and Natvarlal Patel, Formulation strategies for dissolution
Pustaka
enhancement of insoluble drugs, LAP Lambert Academic Publishing, 2011. (Pustaka pendukung)
3. Lachman,L., et al, The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, Marcel Dekker Inc., New York,
Bassel, 3th ed, 1986. (Pustaka pendukug)
Panduan Penilaian Penilaian dilakukan berdasarkan hasil UTS, UAS dan pengerjaan tugas (bila diberikan, maksimum kontribusi 10%)
Catatan Tambahan -
Sumber
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa
Materi
Pendahuluan Pengantar kuliah: tujuan/sasaran Dapat menjelaskan/menyebutkan
1 kuliah, materi kuliah, cara tujuan/sasaran kuliah serta lingkup
pembelajaran, cara penilaian materi kuliah
Teori kelarutan dan Teori kelarutan Dapat menjelaskan teori kelarutan dan 1
2
prediksi kelarutan obat Prediksi kelarutan obat prediksi kelarutan obat
Farmakokinetik obat Farmakokinetik obat sukar larut air Dapat menjelaskan farmakokinetik obat 1, 2
sukar larut air dan dan kaitannya dengan efek obat sukar larut air dan kaitannya dengan efek
3
kaitannya dengan efek obat
obat
Biofarmasi dan kelarutan Biofarmasi dan kelarutan senyawa Dapat menjelaskan berbagai aspek 1, 2
senyawa obat dalam obat dalam formulasi sediaan obat biofarmasi dan kelarutan senyawa obat
4
formulasi sediaan obat dalam hubungannya dengan formulasi
sediaan obat
Korelasi in-vitro-in vivo Klasifikasi korelasi in-vitro-in vivo. Dapat menjelaskan klasifikasi korelasi 1, 2
5 Cara penetapan korelasi in vitro-in in-vitro-in vivo dan cara penetapan
vivo korelasi in vitro-in vivo
Aspek praformulasi Unsur praformulasi. Dapat menyebutkan dan menjelaskan 1, 2
6
senyawa obat yang Evaluasi sifat praformulasi unsur praformulasi dan evaluasi sifat
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 83 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
tidak/sukar larut air praformulasi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 84 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
36. FA 6339 Sains Polimer
Catatan Tambahan
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 85 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
10 Polimer turunan Definisi, Isolasi dan sintesis polimer Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai jenis 4,5,6
selulose dari bahan alam menggunakan produk polimerisasi, sifat fisika dan kimia
selulosa dan turunan selulosa, Sifat polimer selulosa dari bahan alam
fisika dan kimia, Produk polimer
yang digunakan di bidang farmasi
11 Polimer lain dalam Polimer lain yang digunakan dalam Mahasiswa mampu menerangkan sifat fisika 4,5,6
farmasi farmasi : dan kimia polimer lain yang banyak digunakan
Polimer alam dalam bidang farmasi
Polimer sintetik
Polimer parsial sintetik
12 Stabilitas kimia dan Reaksi oksidasi-reduksi, hidrolisis Mahasiswa mampu menerangkan mekanisme 4,5,6
fisika polimer (1) pada polimer reaksi kimia perusakan polimer di alam
13 Stabilitas kimia dan Pengaruh cahaya, mekanis terhadap Mahasiswa mampu menerangkan mekanisme 4,5,6
fisika (2) stabilitas polimer reaksi fisika perusakan polimer di alam
14 Polimer biodegradabel Definisi Mahasiswa mampu menjelaskan sifat fisika dan 1,2,3,5
Sifat fisika dan kimia kimia polimer yang bersifat biodegradabel
Penguraian polimer secara kimia,
fisika dan enzimatik
15 Bahan baku untuk Polimer untuk kemasan Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan 4
kemasan farmasetika farmasetika: jenis dan kriteria polimer untuk kemasan
Jenis farmasi
Kriteria
16 UAS
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 86 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
37. FA 5236 NOVEL COSMETICS AND DELIVERY SYSTEM
Pengantar cosmetics delivery system; Faktor yang mempengaruhi penetrasi melalui kulit; beberapa contoh
novel cosmetics delivery systems yang telah dikembangkan mencakup: mikroenkapsulasi berbasis polimer
& polisakarida, vesicular carrier, berbagai sistem partikulat, formulasi emulsi baru, foams, structured
systems, system penghantaran berbasis silicone, studi kasus pengembangan sistem penghantaran asam
salisilat dan asam alfahidroksi; evaluasi keamanan kosmetika; etika, perundang-undangan dan peraturan
kosmetika di berbagai negara.
Silabus Ringkas
Overview of cosmetics delivery system; specific factors affecting skin penetrations: Development of novel
cosmetics delivery systems covering formulation, processes, characterizations, and evaluation techniques
including: polymeric and polysaccharide based microencapsulations; vesicular carrier; various type of
particulate vehicles; advance emulsion formulations; foams; structured systems; silicone based delivery
systems; study case on novel delivery of salicylic acid and hydroxy acids; safety assessments of cosmetics;
ethics, legislation and regulatory of cosmetics worldwide.
Pengantar cosmetics delivery system yang mencakup pengaruh kondisi fisiologi kulit dan desain formulasi
terhadap efektivitas kosmetika, trend pada pengembangan kosmetika modern, terminology kosmetik,
nutraceutical, dermatologic & cosmeceutical; Faktor yang mempengaruhi penetrasi melalui kulit seperti
tingkat hidrasi, perubahan system barier, rute penetrasi, karakteristik molekul aktif, peningkat penetrasi;
contoh novel cosmetics delivery systems yang telah dikembangkan mencakup: mikroenkapsulasi berbasis
polimer & polisakarida, vesicular carrier seperti liposome, nanosomes, nanoemulsi; sistem partikulat
seperti polymeric porous delivery, chromospheres, ultra-small unilamellar carrier, ultra-high surface area
personal care; formulasi emulsi baru seperti surfactant free lamellar phase dispersions, double emulsion;
foams seperti coacervate foams and hydrophilic polyurethane foam & film; structured systems seperti
sugar based structure surfactant, shear thinning lamellar gel emulsions, skin mimetic lamellar gel carrier,
cubosomes & self-assembled bicontinuous liquid crystalline; sistem penghantaran berbasis silicon seperti
cationic silicone complexes, pro-fragrant silicone polymers, silicone elastomers; studi kasus
pengembangan system penghantaran asam salisilat dan asam alfahidroksi; evaluasi keamanan kosmetika;
etika, perundang-undangan dan peraturan kosmetika di berbagai negara.
Silabus Lengkap Overview of cosmetics delivery system including influence of skin physiology and formulation design on
the effectiveness of cosmetics, trend on modern cosmetic delivery system, terminology of cosmetic,
nutraceutical, dermatologic & cosmeceutical; Specific factors affecting skin penetrations: skin hydration,
skin barrier changes, penetration pathways, characteristics of active molecules, percutaneous penetration
enhancers; Development of novel cosmetics delivery systems covering formulation, processes,
characterizations, and evaluation techniques including: polymeric and polysaccharide based
microencapsulations; vesicular carrier such as liposomes, nanosomes, nanoemulsions; particles such as
polymeric porous delivery, chromospheres, ultra-small unilamellar carrier, ultra-high surface area personal
care; advance emulsion formulations such as surfactant free lamellar phase dispersions, double emulsion;
foams such as coacervate foams and hydrophilic polyurethane foam & film; structured systems such as
sugar based structure surfactant, shear thinning lamellar gel emulsions, skin mimetic lamellar gel carrier
cubosomes & self-assembled bicontinuous liquid crystalline; silicone based such as cationic silicone
complexes, pro-fragrant silicone polymers, silicone elastomers; study case on novel delivery of salicylic
acid and hydroxy acids; safety assessments of cosmetics; ethics, legislation and regulatory of cosmetics
worldwide.
Setelah mengikuti kuliah, diharapkan mahasiswa mempunyai kemampuan mengembangkan formulasi
Luaran (Outcomes) sediaan kosmetik secara mandiri yang dapat mengikuti perkembangan bahan, sistem penghantaran, dan
teknologi manufaktur terkini untuk diaplikasikan di industri
Matakuliah Terkait
Kegiatan Penunjang
1. Rosen, M.R. (ed.), 2005, Delivery System Handbook for Personal Care and Cosmetic Products:
Technology, Formulations, and Applications, William Andrew Pub.
Pustaka 2. Barel, A.O., et al., 2001, Handbook of Cosmetic Science and Technology, Marcel Dekker
3. Walters, K.A. Roberts, M.S., 2008, Dermatologic, Cosmeceutic, and Cosmetic Development:
Therapeutic and Novel Approaches, Informa Healthcare
Ujian terdiri dari UTS = 40% dan UAS = 40%
Panduan Penilaian Studi kasus kelompok dalam bentuk presentasi = 10%
Studi kasus perorangan dalam bentuk makalah = 10%
Catatan Tambahan
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 87 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
dermatologic & cosmeceutical
4. The delivery movement from ancient
to modern system
5. Influence of formulation design on the
effectiveness of topical applied
formulations
1. Skin hydration
2. Host & environmental factors
determining skin barrier function
3. Penetration pathway Mengetahui berbagai faktor
Walterr &
yang berpengaruh terhadap
Specific factors affecting 4. Permeability through diseased and permeasi melalui kulit serta
Roberts ch. 7-11
2 damaged skin Rosen ch. 3, 4, 5
skin penetrations cara meningkatkan permeasi
5. Targeting the pilosebaceous gland Barel ch. 9, 10,
dalam sistem penghantaran
6. Percutaneous penetration enhancers: kosmetik
chemical, physical, enzymatic
7. Influence of active molecules on skin
permeations
1. Polymeric encapsulation phase change
for personal care
2. Polysaccharide microspheres for topical
delivery
3. Microencapsulation processes: non- Rosen ch. 8-12
3 Encapsulation chemical & chemical Dapat mengembangkan sistem
Barel ch. 72
penghantaran kosmetik dengan
4. Microencapsulation applications:
berbagai metoda
antiperspirants, acne treatment,
mikroenkapsulasi
toothpaste, hand lotion, lipstick, soap,
deodorant, breathing aids, exfoliant gel,
shower gel,
1. Liposomes in personal care products:
classification, types of lipids,
characterization, skin penetration
route, efficiency
2. Liposome applications for preventing
Dapat mengembangkan
premature aging, photoaging, retinol Rosen ch. 13,
formulasi pembawa vesicular
4 Vesicular carrier vehicle, slimming product 14
untuk meningkatkan sistem
3. Future trends of liposome penghantaran kosmetik
applications: oral care, nail care, hair
growth promoters/retardants,
antioxidant
4. Vesicular carrier for cosmeceutical:
nanoemulsions & nanosomes.
1. Polymeric porous delivery Dapat mengembangkan
5 Particles
2. Chronospheres formulasi berbagai sistem Rosen ch. 15-19
3. Ultra-small unilamellar carrier, penghantaran partikel polimer
untuk penghantaran kosmetik
4. Ultra-high surface area personal care
1. Issues of emulsion application:
surfactant effects, stability,
manufacturing complexity
2. Surfactant free lamellar phase Dapat mengembangkan
dispersions formulasi untuk lebih Rosen ch. 20, 21,
6 Emulsions
3. Double emulsion: minimum amount meningkatkan kegunaan emulsi 22
of primary surfactant, primary dalam sediaan kosmetika
interface stabilization, external water
phase thickener, stability, evaluation
techniques, etc
7 UTS
1. Coaservate foams: lamellar crust,
Dapat mengembangkan
lamellar core, lamellar structure, foam
formulasi dan tehnik
stability, film rheology
8 Foams manufaktur sistem Rosen ch. 23, 24
2. Hydrophilic polyurethane foam & penghantaran kosmetik
film: hydrophilic vs conventional, berbentuk foam
molded foam in skin care, hair care,
Dapat mengembangkan
1. Sugar based structured surfactant, formulasi dan tehnik
2. Shear thinning lamellar gel emulsions manufaktur sistem
Rosen ch. 25, 26,
9 Structured systems 3. Skin mimetic lamellar gel carrier penghantaran kosmetik
27, 29
berbentuk sistem dengan
4. Cubosomes & self-assembled
struktur tertentu seperti
bicontinuous liquid crystalline
lamellar gel & cubosome
Dapat mengaplikasikan Rosen ch. 31, 32,
10 Silicones 1. Cationic silicone complexes perkembangan bahan berbasis 33
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 88 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
2. Pro-fragrant silicone polymers silicone dalam sistem Barel ch. 35
penghantaran kosmetika
3. Silicone elastomers
4. Silicone based applications: suncare,
shampoo, skin moisturizer, hand &
body lotion
Dapat mengembangkan novel
cosmetic delivery system
Case study of 1. Enhancement of salicylic acid topical dengan pendekatan
11 development of cosmetic delivery comprehensive untuk Rosen ch. 42, 43
delivery system 2. Controlled delivery of hydroxy acids meningkatkan efektivitas bahan
serta menurunkan efek
sampingnya
1. Safety assessments based on exposure,
skin permeation and toxixity
considerations Leyden &
2. In vitro& in vivo skin irritation Rawlings ch. 27
Safety evaluation of Mengetahui berbagai cara
12
cosmetics 3. Reconstructed corneal and skin evaluasi keamanan kosmetik
Barel ch. 41-56
models Walters &
4. Allergy and hypoallergenic products Roberts ch. 26-27
5. Acnegenicity and comedogenicity
testing
1. General concepts of ethics in human
testing Dapat mempertimbangkan
2. Bioengineering measurements perkembangan terkini Leyden &
Ethics, legislation and 3. Regulatory assestment of cosmetic peraturan perundang-undangan Rawlings ch. 27,
13
regulations products tentang produk kosmetik di 28
berbagai Negara pada saat Barel ch. 75-78
4. The current regulatory cosmetics
mengembangkan formulasi
worldwide
Dapat mengembangkan
formulasi cosmetics dengan
Tugas pengembangan cosmetics new mengikuti perkembangan
14 Presentasi studi kasus I
delivery system terkini material, delivery
system, dan teknologi
manufaktur
Dapat mengembangkan
formulasi cosmetics dengan
Tugas pengembangan cosmetics new mengikuti perkembangan
15 Presentasi studi kasus II
delivery system terkini material, delivery
system, dan teknologi
manufaktur
16 UAS
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 89 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
38. FA 5151 MATA KULIAH GENETIKA MOLEKUL
Genetika molekular
Nama Mata Kuliah
Molecular genetics
Sintesis makromolekul: struktur asam nukleat, replikasi dan ekspresi gen, regulasi gen pada prokariot dan
eukariot; mutasi; plasmid; transfer materi genetik; perbaikan DNA; regulasi gen pada manusia; kelainan
monogenik dan poligenik; biologi molekuler kanker.
Silabus Ringkas
Synthesis of macromolekul: structure of nucleic acid, replication and gene expresion, gene regulation in
prokaryote and eukaryote; mutation; plasmid; transfer of genetic material; DNA repair; gene regulation in
human; monogenic and polygenic disorders; molecular biology of cancer.
Sintesis makromolekul: struktur asam nukleat, replikasi/segregasi kromosom, transkripsi/tranlasi; regulasi
ekspresi gen prokariot/eukariot; regulasi paska transkripsi dan transport inti; mutasi: definisi, fenotip, konsep
penurunan sifat, jenis mutasi, reversi dan supresi, pengaruh mutasi terhadap fenotip, polimorfisme; plasmid;
definisi plasmid, fungsi yang dikode plasmid, sifat dan replikasi plasmid, fungsi ori, mekanisme mencegah
curing, sistem par, incompatibility; transfer materi genetik: transformasi, konjugasi, transduksi; perbaikan
DNA/mutagenesis: jalur perbaikan umum/ spesifik, prinsip dasar mutagenesis; regulasi ekspresi gen pada
manusia: ekspresi gen, protein seluler, kromatin dan transkripsi, ekspresi gen spesifik jaringan; biologi
molekuler kanker: definisi kanker/ transformasi/karsinogenesis.
Synthesis of macromolekule: structure of nucleic acid, replication/chromosome segregation,
Silabus Lengkap
transcription/translation; regulation of gene expression in prokaryotes/eukaryotes; pasca transcription and
nuclear transport; mutation: definition, phenotype, concepts of heredity, types of mutations, revertion/
suppresion, konsep penurunan sifat, jenis mutasi, reversi dan supresi, effects of mutations to phenotypes,
polymorphisms; plasmid: plasmid definition, functions encoded by plasmid, plasmid properties and
replication, functions of ori, mechansims to prevent curing, par systems, incompatibility; transfer of genetic
materials: transformation, conjugation, transduction; repair of DNA/mutagenesis: general/specific repair
pathway; basic principle of mutagenesis; regulation of gene expressionin human: gene expression, cellular
proteins, chromatin and transcription, tissue specific gene expression; molecular biology of cancer: definition
of cancer/transformasi/carcinogenesis.
Uraian hasil/luaran (kompetensi mahasiswa) yang diharapkan setelah penyelesaian matakuliah ini
Luaran (Outcomes) Mampu untuk menjelaskan kaitan materi genetik dengan sifat fenotip pada mikroba dan manusia serta
menjelaskan kelainan pada materi genetik dengan perubahan fenotip termasuk penyakit dan kanker
Tidak ada Pre-requisite
Mata Kuliah Terkait
Tidak ada Co-requisite
Post test: evaluasi dilakukan segera setelah materi diberikan tanpa pemberitahuan
Kuis: evaluasi dilakukan setelah materi diberikan dengan perjanjian
Kegiatan Penunjang Partisipasi: partisipasi mahasiswa di kelas dalam bentuk lisan
Presentasi: melakukan presentasi lisan atas tugas tertentu yang diberikan
1. Snyder L., and W. Champness, 2003, Molecular Genetics of Bacteria, ASM Press, Washington DC.
Pustaka 2. Lodish, H. F. et al., 2004, Molecular Cell Biology, 5th ed. Scientific American Press, N.Y.
3. Cox TM and J. Sinclair, 1997, Molecular Biologi in Medicine, Blackwel Science
UTS: 35%
UAS: 35%
Presentasi: 20%
Panduan Penilaian
Post test / kuis: 5%
Partisipasi: 5%
Sumber
Mg# Topik Sub Topik Capaian Belajar Mahasiswa
Materi
Mahasiswa mampu menjelaskan struktur
Struktur DNA, mekanisme
DNA, replikasi DNA, mekanisme
replikasi DNA, kesalahan
Sintesis makromolekul: struktur terjadinya kesalahan replikasi, replikasi
1 replikasi, replikasi kromosom, 1
asam nukleat, replikasi kromosom bakteri, mekanisme kerja
antibiotik yang mempengaruhi
antibiotik yang mempengaruhi pada
replikasi
replikasi
Mahasiswa mampu menjelaskan struktur
dan fungsi RNA serta membedakannya 1
Sintesis makromolekul: ekspresi Struktur dan fungsi RNA, dengan DNA, membedakan protein dari
2
gen transkripsi, protein, pelipatan DNA, menjelaskan faktor yang
protein, open reading frame, mempengaruhi pelipatan protein, konsep
antibiotik yang mempengaruhi open reading frame dan menjelaskan
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 90 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
transkripsi dan translasi mekanisme kerja antibiotik yang
mempengaruhi transkripsi dan translasi
Mahasiswa mampu menjelaskan regulasi
Regulasi ekspresi gen prokariot Regulasi transkripsi, regulasi pada tingkat transkripsi, menjelaskan dan
3
negatif, regulasi positif, membedakan regulasi positif, negatif dan 1
regulasi dengan attenuasi regulasi dengan attenuasi
Mahasiswa dapat menjelaskan definisi
plasmid dan membedakannya dari
kromosom, menjelaskan dan
Definisi plasmid, fungsi yang membedakan sifat yang dikode oleh 2
dikode oleh plasmid, sifat plasmid dan kromosom, menjelaskan dan
plasmid, replikasi plasmid, membedakan replikasi plasmid dan
4
fungsi ori, mekanisme kromosom, menjelaskan mekanisme
Plasmid mencegah curing plasmid, pencegahan curing plasmid, menjelaskan
sistem par, incompatibility, sistem par dan kaitannya dengan
keberadaan plasmid dalam sel kestabilan plasmid, menjelaskan
incompatibility plasmid dan kaitannya
dengan keberadaan plasmid dalam sel
Konjugasi: mekanisme Mahasiswa diharapkan dapat
konjugasi, mobilisisasi menjelaskan dan membedakan
plasmid; transformasi: mekanisme konjugasi, transformasi dan
Transfer materi genetik I transformasi alami: transduksi; membedakan transformasi
5
mekanisme dan peran, alami dan buatan 2
transformasi buatan;
transduksi: mekanisme dan
peran
Bakteriofaga: struktur, regulasi Mahasiswa diharapkan dapat
fase litik dan lisogeni; menjelaskan dan membedakan
Transfer materi genetik II Transduksi: mekanisme dan mekanisme transduksi dan transposis 2
6
peran; transposisi: mekanisme, serta perannya
peran dan mutagenesis dengan
transposon
Mahasiswa diharapkan dapat membuat
Pembuatan peta plasmid dan peta plasmid dan mempresentasikan studi
Presentasi plasmid dan transfer
7 transfer materi genetik. pustaka tentang transfer materi genetik
materi genetik
2
8 Ujian Tengah Semester
Pemprosesan Pre-mRNA eukariot, Mahasiswa mampu menjelaskan
regulasi pemprosesan pre-mRNA, pemprosesan pre-mRNA dan
transport makromolekul melewati regulasinya, transport makromolekul
Regulasi gen paska envelop inti, mekanisme sitoplasma melewati membran serta serta
9
transkripsi dan transport paskatranskripsi, pemprosesan rRNA mekanisme sitoplasma paskatranskripsi, 2
inti dan tRNA pemprosesan rRNA dan tRNA serta
membedakannya dengan proses yang
terjadi pada prokariot
Definisi, fenotip dalam genetika, Mahasiswa mampu menjelaskan definisi
konsep penurunan sifat, jenis mutasi, mutasi dan mutagenesis, membedakan
Mutasi dan Perbaikan reversi dan supresi, pengaruh mutasi fenotip dan genotip, konsep penurunan
DNA dan mutagenesis terhadap fenotip, konsep sifat, jenis mutasi, membedakan reversi 2
polimorfisme. dan supresi, memprediksi pengaruh
mutasi terhadap sifat fenotip,
membedakan mutasi dan polimorfisme
10
Bukti perbaikan DNA, jalur perbaikan
spesifik, jalur perbaikan umum, Mahasiswa diharapkan dapat
prinsip dasar mutagenesis menjelaskan bukti keberadaan perbaikan
DNA serta menjelaskan dan
membedakan perbaikan DNA melalui
jalur spesifik dan umum, menjelaskan
dasar mutagenesis
Sejarah genetika manusia, anatomi Mahasiswa diharapkan dapat
Kelainan monogenik genom manusia, projek genom menjelaskan anatomi genom manusia,
manusia, isolasi dan identifikasi gen projek genom manusia, menjelaskan cara
11
terkait penyakit monogenik, aplikasi isolasi dan identifikasi gen terkait 3
klinik penyakit monogenik serta mengkaitkan
dengan aplikasi klinik
Mahasiswa diharapkan dapat
Jumlah gen dalam penyakit, variasi menjelaskan penyakit poligenik serta
genetik dan kepekaan terhadap mengkaitkannya dengan jumlah gen,
12
Kelainan poligenik penyakit, aplikasi klinik menjelaskan variasi genetik dan 3
kepekaan terhadap penyakit serat
mengkaitkan dengan aplikasi klinik
Ekspresi gen, protein seluler, kromatin Mahasiswa diharapkan dapat
dan transkripsi, regulasi ekspresi gen menjelaskan ekspresi gen manusia,
13 Regulasi transkripsi manusia, ekspresi gen spesifik protein seluler yang berperan dalam
ekspresi gen manusia jaringan ekspresi gen manusia dan menjelaskan 3
ekspresi gen spesifik jaringan
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 91 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Mahasiswa diharapkan dapat
mendefinisikan kanker, mengkaitkan
transformasi dengan kanker,
14 Definisi kanker dan transformasi, membedakan antara karsinogenesis dan 3, 4
Biologi molekuler kanker karsinogenesis dan mutagenesis, mutagenesis, menjelaskan kaitan
I onkogen, tumor pada manusia onkogen dengan pembentukan tumor
pada manusia
Mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan ketidak stabilan genomik
Ketidak stabilan genomik, gen dan kaitannya dengan tumor,
supresor tumor, siklus sel – onkogen – menjelaskan peran gen supresor tumor,
15
Biologi molekuler kanker tumor supresor, apoptosis, aplikasi mengkaitkan antara siklus sel, onkogen 3,4
II klinik dan tumor supresor, menjelaskan
apoptosis dan mengkaitkannya dengan
aplikaso klinik
16 Ujian Akhir Semester
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 92 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
39. FA 5254 BIOTEKNOLOGI MOLEKULER
5. 1. Glick, BR and JJ Pasternak, 2009, 4th ed. Molecular Biotechnology: Principles and Applications of
Recombinant DNA, ASM Press, Washington DC
6. Groves, MJ, 2006, Pharmaceutical Biotechnology, 2nd ed., CRC Taylor & Francis, Boca Raton
7. Baxevanis AD and BF Ouellette, 2001, Bioinformatics: A Practical Guide to the analysis of genes
and proteins, 2nd ed., Wiley-Interscience, New York
8. Brown TA, 2012, Gene Cloning & DNA analysis, Blackwell Publ. Oxford
9. Sven Frokjaer and Lars Hovgaard, Pharmaceutical Formulation Development of Peptides and
Pustaka
Proteins, CRC Press, 2000
10. Grietje Moleme, Dirk K.F.Meijer, Drug Targeting:Organ-spesific strategies, Wiley-VCH, 2001
11. Saltzman W. M, Tissue engineering: engineering principles for the design of replacement organs dan
tissues, Oxford university press, 2004
12. W.W. Minuth, R. Strehl, K. Schumacher, Tissue Engineering: Essentials for daily laboratory work,
Wiley-VCH, 2005
13. Farmakope Amerika, Farmakope Eropa, Farmakope Inggris edisi terbaru.
Kuliah (75%):
UTS: 25%
Post-test-kuis-tugas: 25%
Presentasi: 20%
Panduan Penilaian UAS: 30%
Praktikum (25%):
Praktikum: 80%
UAS: 20%
Catatan Tambahan -
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 93 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
pembuatan dan skrining pengertian vektor kloning plasmid, (2) halaman 44-55
kepustakaan DNA menjelaskan pembuatan dan skrining halaman 3-6 dan 8-12
kepustakaan DNA
(1) halaman 47-89
Mahasiswa diharapkan mampu (2) halaman 44-55
Teknologi DNA Kloning DNA berukuran menjelaskan strategi kloning DNA halaman 3-6 dan 8-12
2
rekombinan II besar, transformasi berukuran besar, memilih vektor kloning,
genetik pada prokariot menjelaskan prinsip transformasi genetik
pada prokariot
Mahasiswa diharapkan mampu
Presentasi artikel yang Artikel diberikan
Presentasi teknologi menjelaskan strategi kloning DNA,
3 melibatkan kloning dan berbeda untuk setiap
DNA rekombinan pemilihan vektor kloning, menjelaskan
karakterisasi klon tahun
karakterisasi klon
Saltzman W. M,
Tissue engineering:
engineering principles
Rekayasa jaringan sebagai Mahasiswa diharapkan mampu for the design of
alternatif untuk organ menjelaskan prinsip rekayasa jaringan, replacement organs
Rekayasa Jaringan transplantasi, keunggulan keunggulannya dan komponen utama dan tissues, Oxford
rekayasa jaringan rekayasa jaringan university press, 2004
13
dibandingkan terapi
lainnya, prinsip dasar W.W. Minuth, R.
rekayasa jaringan, Strehl, K. Schumacher,
komponen utama rekayasa Tissue Engineering:
jaringan Essentials for daily
laboratory work,
Wiley-VCH, 2005
Mahasiswa diharapkan mampu 1. halaman 256-295,
menjelaskan berbagai produk rekombinan 309-337, 481-507
Protein terapeutik dan untuk terapi, menjelaskan perbedaan 2. halaman 61-82, 307-
14 Produk rekombinan enzim sebagai senyawa tujuan penggunaan dari setiap produk 317
untuk terapi I terapeutik rekombinan 3. halaman 215-229,
TUGAS - 253-278
FARMAKOPE 4. halaman 302-314
Mahasiswa diharapkan mampu 1. halaman 295-303;
Asam nukleat sebagai menjelaskan prinsip asam nukleat sebagai 582-586
Produk rekombinan senyawa terapeutik, terapi senyawa terapeutik, terapi gen, terapi 4. halaman 319-322;
15
untuk terapi II gen, terapi prodrug, prodrug dan perbedaannya, tanaman 323-344
TUGAS - tanaman transgenik transgenik
FARMAKOPE
16 Ujian Akhir Semester
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 95 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
40. FA 5255 BIOINFORMATIK
Catatan Tambahan
Capaian Belajar
Mg# Topik Sub Topik Sumber Materi
Mahasiswa
Data base
nukleotida, protein, Mahasiswa diharapkan
genom. dapat melakukan pencarian
Pengenalan
Pengambilan urutan urutan genom, gen dan
data base http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
1 gen, protein dan protein seta dapat
dan analisis http://www.embl.de/
genom. melakukan analisa BLAST
BLAST (1)
Analisis BLAST pada tingkat nukleotida
nukleotida an dan protein.
protein.
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 96 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
primer dan dan pelacak DNA; dapat melakukan http://frodo.wi.mit.edu/
pelacak uji karakter primer perancangan primer untuk
DNA (1) dan pelacak. PCR, memilih primer
dengan karakter yang baik,
melakukan perancangan
pelacak untuk hibridisasi
DNA dan memilih pelacak
dengan karakter yang baik
Mahasiswa diharapkan
dapat mempresentasikan
hasil perancangan primer
Presentasi mengenai untuk PCR, memilih
Perancangan
perancangan primer primer dengan karakter
primer dan http://simgene.com/Primer3
4 dan pelacak DNA; yang baik,
pelacak http://frodo.wi.mit.edu/
uji karakter primer mempresentasikan hasil
DNA (2)
dan pelacak. perancangan pelacak untuk
hibridisasi DNA dan
memilih pelacak dengan
karakter yang baik
Analisa DNA:
Mahasiswa diharapkan
analisa translasi,
dapat menggunakan
analisa pencarian
program untuk melakukan
ORF, prediksi
translasi DNA, pencarian
promoter, analisa
Analisa ORF, memprediksi
situs restriksi. http://www.expasy.org/vg/index/DNA
5 asam keberadaan promoter,
Analisa RNA: http://molbiol-tools.ca/RNA_analysis.htm
nukleat (1) analisa situs restriksi,
analisa kestabilan
analisa kestabilan mRNA,
mRNA, analisa
analisa kecocokan
ribosome-binding
ribosome binding site,
site, analisa struktur
analisa struktur sekunder.
sekunder.
Analisa DNA:
Mahasiswa diharapkan
analisa translasi,
dapat mempresentasikan
analisa pencarian
hasil analisa translasi
ORF, prediksi
DNA, pencarian ORF,
promoter, analisa
Analisa prediksi keberadaan
situs restriksi. http://www.expasy.org/vg/index/DNA
6 asam promoter, analisa situs
Analisa RNA: http://molbiol-tools.ca/RNA_analysis.htm
nukleat (2) restriksi, analisa kestabilan
analisa kestabilan
mRNA, analisa kecocokan
mRNA, analisa
ribosome binding site,
ribosome-binding
analisa struktur sekunder.
site, analisa struktur
sekunder.
Analisa struktur
protein: analisa
Mahasiswa diharapkan
struktur sekunder,
dapat melakukan analisa http://www.ebi.ac.uk/Tools/structure/
Analisa struktur tersier.
7 struktur protein, http://tools.immuneepitope.org/main/html/bcell_tools.html
protein (1) Perancangan epitop
perancangan epitop dan http://www.molbiol-tools.ca/Motifs.htm
sel B dan sel T.
pencarian motif protein.
Pencarian motif
protein.
Ujian Tengah Semester
8
Analisa struktur
protein: analisa Mahasiswa diharapkan
struktur sekunder, dapat mempresentasikan
http://www.ebi.ac.uk/Tools/structure/
Analisa struktur tersier. hasil analisa struktur
9 http://tools.immuneepitope.org/main/html/bcell_tools.html
protein (2) Perancangan epitop protein, perancangan
http://www.molbiol-tools.ca/Motifs.htm
sel B dan sel T. epitop dan pencarian motif
Pencarian motif protein.
protein.
Analisa untuk Mahasiswa diharapkan
memprediksi dapat melakukan analisa
topologi suatu untuk memprediksi
Analisa
protein: protein topologi suatu protein: http://www.molbiol-
10 topologi
intrasel, protein protein intrasel, protein tools.ca/Protein_secondary_structure.htm
protein (1)
membrane, protein membrane, protein
periplasma dan periplasma dan protein
protein ekstrasel ekstrasel
Mahasiswa diharapkan
Analisa untuk
dapat mempresentasikan
memprediksi
hasil analisa untuk
topologi suatu
Analisa memprediksi topologi
protein: protein http://www.molbiol-
11 topologi suatu protein: protein
intrasel, protein tools.ca/Protein_secondary_structure.htm
protein (2) intrasel, protein
membrane, protein
membrane, protein
periplasma dan
periplasma dan protein
protein ekstrasel
ekstrasel
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 97 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Mahasiswa diharapkan
(http://mcl1.ncifcrf.gov/lubkowski. html)
Konstruksi Analisa CAI, % GC, dapat mengkonstruksi gen
(http://software.kosan.com/GeMS)
12 gen sintetik penggunaan kodon, sintetik yang diprediksi
(http://www.invitrogen.com/)
(1) optimasi kodon. tingkat ekspresinya tinggi
(http://www.vectorcore.pitt.edu/upge ne.html)
pada suatu sel inang.
Mahasiswa diharapkan
(http://mcl1.ncifcrf.gov/lubkowski. html)
Konstruksi Analisa CAI, % GC, dapat mengkonstruksi gen
(http://software.kosan.com/GeMS)
13 gen sintetik penggunaan kodon, sintetik yang diprediksi
(http://www.invitrogen.com/)
(2) optimasi kodon. tingkat ekspresinya tinggi
(http://www.vectorcore.pitt.edu/upge ne.html)
pada suatu sel inang.
Mahasiswa diharapkan
(http://mcl1.ncifcrf.gov/lubkowski. html)
Konstruksi Analisa CAI, % GC, dapat mengkonstruksi gen
(http://software.kosan.com/GeMS)
14 gen sintetik penggunaan kodon, sintetik yang diprediksi
(http://www.invitrogen.com/)
(3) optimasi kodon. tingkat ekspresinya tinggi
(http://www.vectorcore.pitt.edu/upge ne.html)
pada suatu sel inang.
Mahasiswa diharapkan
dapat mempresentasikan (http://mcl1.ncifcrf.gov/lubkowski. html)
Konstruksi Analisa CAI, % GC,
hasil perancangan gen (http://software.kosan.com/GeMS)
15 gen sintetik penggunaan kodon,
sintetik yang diprediksi (http://www.invitrogen.com/)
(4) optimasi kodon.
tingkat ekspresinya tinggi (http://www.vectorcore.pitt.edu/upge ne.html)
pada suatu sel inang.
16 Ujian Akhir Semester
1. Groves, MJ, 2006, Pharmaceutical Biotechnology, 2nd ed., CRC Taylor & Francis, Boca Raton
2. Sven Frokjaer and Lars Hovgaard, Pharmaceutical Formulation Development of Peptides and Proteins,
CRC Press, 2000
Pustaka 3. Niazi, 2006, Handbook of biogeneric therapeutic proteins: regulatory, manufacturing, testing and patent
issues, Taylor & Francis Group, LLC, 2006
4. Farmakope Amerika, Inggris dan Eropa edisi terbaru
5. D.H. Persing, F.C. Tenover, J. Versalovic, Y.-W. Tang, E.R. Unger, D.A. Relman & T.J. White, Eds,
Molecular Microbiology: Diagnostic Principles and Practice, American Society for Microbiology (2004)
Panduan penilaian:
Mahasiswa diharapkan
menjelaskan metode yang tepat 2. Frokjaer and Hovgaard,
untuk menguji kestabilan kimia 2000
Uji kestabilan Uji kestabilan protein: protein (proteolisis, deamidasi, 3. Niazi, 2006
10.
protein (2) kestabilan kimia oksidasi, karbamilasi, eliminasi- 4. Farmakope Amerika,
beta, rasemisasi, pertukaran ikatan Inggris dan Eropa edisi
disulfida) pada produk obat terbaru.
berbasis bioteknologi
2. Frokjaer and Hovgaard,
Mahasiswa diharapkan dapat
2000
Presentasi mengenai uji mempresentasikan metode yang
Uji kestabilan 3. Niazi, 2006
11 kestabilan protein: fisika dan tepat untuk menguji kestabilan
protein (3) 4. Farmakope Amerika,
kimia fisika dan kimia protein pada
Inggris dan Eropa edisi
produk obat berbasis bioteknologi
terbaru.
Mahasiswa diharapkan dapat
2. Frokjaer and Hovgaard,
membedakan kontaminan dan
2000
Uji pengotor dan pengotor produk obat berbasis
Uji pengotor dan 3. Niazi, 2006
12 kontaminan: terkait proses bioteknologi baik yang terkait
kontaminan 4. Farmakope Amerika,
dan terkait produk ; proses dan terkait produk serta
Inggris dan Eropa edisi
memilih metode yang tepat untuk
terbaru.
mendeteksi keberadaannya
Bioassay: imunopresipitasi, Mahasiswa diharapkan dapat 1. Groves, MJ, 2006
uji komplemen, aglutinasi, menjelaskan berbagai bioassay 4. Farmakope Amerika,
13 Bioassay
enzyme immune assay dan terkait produk obat berbasis Inggris dan Eropa edisi
radio immunoassay bioteknologi terbaru
Presentasi secara Mahasiswa diharapkan dapat
menyeluruh tentang berbagai mempresentasi secara menyeluruh
metode yang digunakan tentang berbagai metode yang 4. Farmakope Amerika,
14 Presentasi akhir (1)
untuk penentuan kualitas digunakan untuk penentuan Inggris dan Eropa edisi
suatu produk obat berbasis kualitas suatu produk obat terbaru
bioteknologi berbasis bioteknologi
Presentasi secara Mahasiswa diharapkan dapat
menyeluruh tentang berbagai mempresentasi secara menyeluruh
metode yang digunakan tentang berbagai metode yang 4.Farmakope Amerika,
15 Presentasi akhir (2)
untuk penentuan kualitas digunakan untuk penentuan Inggris dan Eropa edisi
suatu produk obat berbasis kualitas suatu produk obat terbaru
bioteknologi berbasis bioteknologi
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 100 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
42. FA 5152 STRUKTUR DAN FUNGSI SEL MIKROBA DAN VIRUS
Catatan Tambahan -
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 101 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Sistematika organisme Sistematika organisme, Mahasiswa mampu untuk menjelaskan dasar 2
berbasis molekuler kronometer evolusi, sistematika organisme, menjelaskan prinsip
rRNA sebagai kronometer evolusi dalam sistematika organsisme,
5 kronometer evolusi, mengaplikan metode berbasis molekuler untuk
metode berbasis identifikasi organisme
molekuler untuk
identifikasi organisme
Struktur dan fungsi Klasifikasi virus, struktur Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi virus 3
komponen virus DNA dan genom virus, struktur berdasarkan beberapa pendekatan, menjelaskan
RNA dan fungsi envelop, prinsip dasar struktur genom virus, membedakan
6
kapsid, nukleokapsid, virus berdasarkan strukturnya dan menjelaskan
genom virus kaitan antara genom dengan struktur dan
komponen virus
Multiplikasi sel virus Replikasi virus DNA dan Mahasiswa mampu untuk menjelaskan berbagai 3
DNA protein-protein yang strategi virus DNA untuk melakukan replikasi
7 terlibat, transkripsi dan serta protein-protein yang terkait dalam replikasi,
translasi, pengemasan pengemasan dan pelepasan virion.
dan pelepasan virion.
8 UTS
Multiplikasi dan siklus Replikasi virus RNA dan Mahasiswa mampu untuk menjelaskan berbagai 3
satu sel virus RNA protein-protein yang strategi virus RNA untuk melakukan replikasi
terlibat, transkripsi dan serta protein-protein yang terkait dalam replikasi,
9 translasi, pengemasan pengemasan dan pelepasan virion.
dan pelepasan virion,
contoh-contoh virus
RNA
Translokasi protein pada Sistem Sec, translokasi Mahasiswa mampu menjelaskan sistem Sec, 2
10 prokariot protein, E. coli SRP perbedaan mekanisme protein yang disekresi dan
yang tidak disekresi serta menjelaskan E. coli SRP
Sekresi protein pada Sekresi protein ekstrasel, Mahasiswa mampu menjelaskan tipe-tipe sekresi 2
11 prokariot tipe-tipe dan mekanisme protein ekstrasel serta membedakan setiap jenis
sekresi protein tipe sekresi protein.
Struktur dan fungsi Struktur genom virus Mahasiswa mampu menjelaskan struktur genom
komponen virus tumor tumor, mekanisme virus tumor dan membedakannya dengan struktur 4
12 transduksi sinyal, genom virus lain, menjelaskan mekanisme
onkogen virus transduksi sinyal dan menjelaskan mengenai
onkogen virus
Mekanisme pembentukan Tipe-tipe onkogen virus, Mahasiswa mampu menjelaskan tipe-tipe dan 4
13 tumor akibat virus mekanisme onkogenesis kerja onkogen virus serta mengkaitkan dengan
virus mekanisme transduksi sinyal
Translokasi protein Mahasiswa mampu menjelaskan sekresi protein di 5
Protein sorting pada sekresi melalui membran eukariot dan membedakannya dengan sistem
eukariot I retikulum endoplasma prokariot
(ER), penyisipan protein
ke dalam membran ER,
14 Modifikasi protein,
folding, dan kontrol
kualitas dalam ER,
eksport protein ke dalam
mirokondria; sorting
protein peroksimal
Protein sorting pada Mekanisme molekuler Mahasiswa mampu menejelaskan proses trafik 5
eukariot II trafik vesikular, vesikel vesicular dan endositosis serta sorting protein
trafik dalam jalur sekresi, untuk internalisasi di eukariot
15 endositosis yang
diperantarai oleh reseptor
dan sorting protein yang
diinternalisasi
16 UAS
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 102 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
43. FA 5253 PATOGENESIS MOLEKULAR
Catatan Tambahan -
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 103 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan (2) hlm : 115-149
Kolonisasi dan invasi strategi yang dimiliki oleh patogen bakteri
permukaan inang, dalam kaitannya dengan kolonisasi,
Patogenesis bakteri pengelakan komplemen, invasi, pengelakan komplemen, fagosit
fagosit dan respons dan respons antibody, Mahasiswa
5
antibody, Perusakan inang, diharapkan dapat menjelaskan strategi
eksotoksin, superantigen, patogen bakteri dalam merusak inang
protease, komponen bakteri yaitu melalui produksi eksotoksin,
lain superantigen, protease dan komponen
bakteri lain
Mahasiswa diharapkan mampu (3) hlm : 115-149
Presentasi Patogenesis Patogenesis bakteri patogen mengidentifikasi dan menjelaskan
6
bakteri yang dipilih pathogenesis bakteri patogen yang
ditentukan
Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan (3) hlm : 212-251
Mekanisme kerusakan sel patogenesis virus pada tingkat molekuler
oleh virus dan untuk terjadinya penyakit infeksi dan
Patogenesis virus imunodefisiensi serta imunodefisiensi, Mahasiswa diharapkan
7 penyakit manusia terkait dapat menjelaskan patogenesis virus RNA
virus dan bakteriofaga, pada tingkat molekuler untuk terjadinya
mekanisme transformasi sel penyakit imunodefisiensi, kanker dan
oleh virus, virus dan tumor
kanker, virus baru.
8 UTS
Presentasi Patogenesis Mahasiswa diharapkan mampu (3) hlm : 212-251
virus Patogenesis bakteri patogen mengidentifikasi dan menjelaskan
9
yang dipilih pathogenesis bakteri patogen yang
ditentukan
Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan (1) hlm : 655-687
Regulasi ekstrinsik, respons regulasi ekstrinsik, respons imun untuk
imun untuk menyerang (2) hlm : 687-702
Manipulasi sistem imun menyerang tumor serta kaitannya dengan (3) hlm : 101-114
tumor,manipulasi respons produk bioteknologi,dapat menjelaskan
imun untuk memerangi manipulasi respons imun untuk
infeksi: persyaratan vaksin, memerangi infeksi, persyaratan vaksin,
10 tipe-tipe vaksin, vaksin tipe-tipe vaksin dan membedakan
terapeutik, adjuvant mekanisme kerja, dan menjelaskan
keunggulan dan keterbatasannya,
menjelaskan vaksin terapeutik dan
membedakannya dengan vaksin
profilaksis, menjelaskan jenis, peran dan
mekanisme kerja adjuvant
Presentasi Manipulasi Manipulasi sistem imun Mahasiswa diharapkan mampu (1) hlm : 655-687
sistem imun dari contoh yang dipilih mengidentifikasi dan menjelaskan (2) hlm : 687-702
11 manipulasi respon imun yang terjadi (3) hlm : 101-114
Kelainan sistem imun Imunodefisiensi, Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan (1) hlm : 497-546
terkait infeksi bakteri dan hipersensitifitas, alergi, kelainan sistem komplemen, sel fagosit, (2) hlm : 555-592
virus autoimun, penolakan organ sel T, defisiensi produksi sitokin, jalur (3) hlm : 599-649
transplantasi, Kelainan sitotoksik, imunodefisiensi sekunder
pada sistem komplemen, sel dalam kaitannya dengan penyakit pada
fagosit, sel T, defisiensi manusia, dapat menjelaskan dan
produksi sitokin, jalur membedakan mekanisme sensitasi dan
sitotoksik, imunodefisiensi produksi IgE, mekanisme efektor dalam
sekunder, Sensitasi dan alergi, mekanisme molekuler
produksi IgE, mekanisme hipersensitifitas, sifat respons imun
12
efektor dalam alergi, terhadap self, mekanisme toleransi,
mekanisme molekuler genetika dan mekanisme patogenesis
hipersensitifitas,Sifat autoimun serta kaitannya dengan penyakit
respons imun terhadap self, manusia respons terhadap aloalergen,
mekanisme toleransi, rejeksi transplant
genetika dan mekanisme
patogenesis autoimun,
respons terhadap
aloalergen, rejeksi
transplant
Presentasi Kelainan imun Kelainan sistem imun dari Mahasiswa diharapkan mampu (1) hlm : 497-546
contoh yang dipilih mengidentifikasi dan menjelaskan (2) hlm : 555-592
13
kelainan respon imun yang terjadi (3) hlm : 599-649
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 104 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
target vaksin yang sesuai imun yang ditimbulkan dan target vaksin
yang sesuai untuk virus manusia yang
dipilih
16 UAS
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 105 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
44. FA 5357 IMUNOBIOTEKNOLOGI
Catatan Tambahan -
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 106 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
Presentasi vaksin Artikel diberikan
Presentasi artikel yang terkait target dari contoh vaksin terapi, mekanisme
6 terapi (artikel berbeda untuk
dengan vaksin terapi kerjanya, komponennya berdasarkan artikel
terpilih) setiap tahun
yang tentukan
Software online
Perancangan antigen/ peptida
Presentasi Mahasiswa diharapkan dapat menentukan dan Swissprot,
untuk vaksin preventif dan
7 perancangan antigen merancang antigen/peptida sebagai target http://imed.med.u
terapidari patogen/penyakit
vaksin vaksin preventif dan terapi cm.es/Tools/index
yangditugaskan
.html
8 UTS
Produksi antibodi Pengertian antibodi Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
9 monoklonal dengan monoklonal,proses produksi pengertian antibodi monoklonal,proses 3
teknik hibridoma mAbdengan teknik hibridoma pembuatannya dengan teknik hibridoma
Produksi antibodi Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
Proses produksi mAb dengan
monoklonal dengan proses pembuatan mAb dengan teknik
10 teknik teknologi DNA 2,3
teknologi DNA teknologi DNArekombinan dan
rekombinan
rekombinan membedakannya dengan teknik hibridoma
Antibodi Contoh mAb untuk tujuan Mahasiswa diharapkan dapat mengenal mAb
11 monoklonal untuk diagnostik serta prinsip untuk diagnostik serta mampu menjelaskan 2,3
diagnostik mekanisme kerjanya prinsip mekanisme kerjanya
Antibodi
Contoh mAb untuk tujuan Mahasiswa diharapkan dapat mengenal mAb
monoklonal untuk
12 penghantaran obat serta prinsip untuk tujuan penghantaran obat serta mampu 2,3
penghantaran obat
mekanisme kerjanya menjelaskan prinsip mekanisme kerjanya
Antibodi Contoh mAb untuk tujuan Mahasiswa diharapkan dapat mengenal mAb
13 monoklonal untuk terapi serta prinsip mekanisme untuk tujuan terapi serta mampu menjelaskan 2,3
terapi kerjanya prinsip mekanisme kerjanya
Mahasiswa diharapkan mampu
Presentasi produksi Proses produksi mAb dari mengidentifikasi dan menjelaskan tahapan
14 2,3
mAb produk komersial/ artikel/paten proses produksi dari berbagai contoh mAbhasil
studi pustaka
Aplikasi mAb dari produk Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
Presentasi aplikasi
15 komersial serta prinsip perbedaan aplikasi mAb dari berbagai produk 2,3
mAb
mekanisme kerjanya komersial serta prinsip mekanisme kerjanya
16 UAS
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013 - S2 Sains Farmasi Halaman 107 dari 107
Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB
Dokumen ini adalah milik Program Studi Magister Sains Farmasi ITB.
Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui oleh Dirdik-ITB dan S2-SF-ITB.