Anda di halaman 1dari 8

-Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Isotop dan Radiasi, 1998

KARAKTERISASI HIDROGEL POLI(VINIL ALKOHOL) (PVA) HASIL


POLIMERISASIRADIASI

Erizal dan Rahayu C.


ID0000135
Pusat Aplikasi isotop dan Radiasi, BATAN

ABSTRAK

KARAKTERISASI HIDROGEL PVA HASIL POLIMERISASI RADIASI. Telah dilakukan


karakterisast hidrogel Poli(vinil alkohol) (PVA) hasil polimerisasi menggunakan iradiasi gamma. Larutan PVA dalam
air 10% hasil pemanasan otoklaf, dihomogenkan, selanjutnya diiradiasi dengan sinar gamma pada dosis 0, 20, 30, 40,
dan 50 kGy (laju dosis 5 kGy/j). Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa hidrogel PVA hasil iradiasi membentuk
struktur ikatan silang ditunjukkan dengan nilai fraksi gel yang menaik dengan menaiknya dosis iradiasi. Hidrogel
PVA dalam air menunjukkan kenaikkan nilai rasio swellina pada perubahan suhu dari 10 hingga 40 °C, sebaliknya
nilai rasio swelling menurun dengan tajam pada perubahan suhu > 40 °C. Selain daripada itu hidrogel PVA menunjukkan
sifat reaksi asam -basa, rasio swelling hidrogel PVA yang pada lingkungan asam (pH 1,2 - 7,4) mempunyai nilai
relatif sama, menaik pada lingkungan basa (pH 9,5) dan swelling-deswelling profil hidrogel pada perubahan suhu dan
pH menunjukkan pola yang reversibel. Rasio swelling hidrogel PVA dalam air lebih besar dibandingkan dalam pelarut
organik (etanol). Pada pengujian SEM terlihat hidrogel PVA mempunyai struktur pori.

ABSTRACT

CHARACTERIZATION OF POLY(VINYL ALCOHOL)(PVA) HYDRO-GEL PREPARED BY


RADIATION POLYMERIZATION. In the effort to synthesis a hydrogel by radiation polymerization, a solution of
PVA was irradiated by gamma rays. A 10 % w/v PVA solution in destilled water was irradiated by gamma rays with
the doses of 0, 20, 30, 40, and 50 kGy (dose rate 5 kGy/h ). It was found froin the gel fraction measurement that PVA
crosslinking sructure increases with increasing irradiation dose. The swelling ratio of hydrogel increased with increasing
temperature in a range of 10-40 °C, but decreased sharply at temperatures higher than 40 "C. PVA hydrogcl still
showed an acid-base properties in which as the pH of the system change from acid (pH 1.2- 7.4) to base (pH 9.5), the
ratio swelling of hydrogel changes signiticantly. The swelling-deswelling of hydrogel at temperatures and pHs change
showed a reversible profile. The swelling ratio of hydrogel was more higher in destilled water than in ethanol. At the
rneasurement of SEM, the hydrogel showed a porous structure.

PENDAHULUAN monomer atau polimer menghasilkan suatu struktur polimer


tigadimensi (crosslinking), dan reaksi tnenggunakan radiasi
Penelitian yang berkaitan dengan sintesis hidrogel, ini relatifaman, tidaktoksis, dandosis radiasidapatdikontrol.
terutama ditujukan untuk pemakaiannya sebagai bahan Selain daripada itu pemakaian radiasi relatif ekonomis
biomaterial khususnya di bidang fannasi, kedokteran, dan dalam pembuatan bahan biomaterial, karena reaksi kimia,
kimia klinis pada beberapa tahun belakangan ini sedang "shaping", "molding" dan imobilisasi zat bioaktif (enzim,
dilakukan dengan intensif. Misalnya hidrogel dapat dipakai obat, sel) dapat dilakukan dengan serentak (7,8).
sebagai bahan kosmetika (shower gel & pembalut), pembalut Penelitian ini bertujuan mensintesis hidrogel PVA
luka, imobilisasi zat pewangi, imobilisasi zat bioaktif (sell, dengan cara radiasi dan mempelajari karakter fisika-ki tnianya
obat, enzim) dan yang paling menonjol adalah sebagai a.l. fraksi gel, pengaruh suhu, pH, dan pelarut terhadap rasio
"intelegent" material (peka suhu, pH, arus listrik, bau) swelling. swelling-deswelling profilnya terhadap perubahan
(1-6). Poli(vinil alkohol) (PVA) dengan rumus molekul - suhu dan pH serta pengamatan struktur pori menggunakan
[CH2-CH(OH)-]n- merupakan salah satu jenis polimer Scanning Electron Microscope (SEM).
hidrofilik yang tidak toksis, tidak lamt dalam air, dan larut
dalam air panas > 80 °C pada batas konsentrasi < 20 % (b/
v). PVA yang dipolimerisasi cara pemanasan, menghasilkan BAHAN DAN METODE
gel yang jika dikeringkan pada suhu kamar menghasilkan
film transparan. Namun demikian, film ini dapat Bahan. Poli(vinil alkohol) (PVA) produksi
menggembung kembali dalam air berupa gel yang rapuh. KURARAY Co. Jepangdenganderajatpolimerisasi= 1700,
Kegunaan radiasi sinar gamma atau mesin berkas dan angka penyabunan = ± 99 %. Pereaksi kimia lainnya
elektron tidak hanya diketahui dapat digunakan untuk adalah kualitas p.a.
sterilisasi, tetapi dapat juga untuk menghasilkan radikal Pembuatan hidrogel PVA. 2 ml larutanPVA 10%
bebas yang dapat menginduksi reaksi polimerisasi dari dalam bbtol ukuran 5 ml hasil pemanasan dalam otoklaf

137
Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Isotop dan Radiasi, 1998-

pada suhu 120 °C selama 30 menit, diiradiasi dengan sinar konsentrasi polimer/monomer setelah mengalami proses
gamma pada dosis 20,30,40, dan 50 kGy (Iaju dosis 5 baik secara fisika.kimia, atau radiasi untuk pembuatan bahan
kGy/j). biotnaterial akan mempengaruhi sifat fisiknya a.l. rasio
Uji fraksi gel hidrogel. Hidrogel hasil iradiasi swelling. penampilan, kelengketan, dan tensile strength
selanjutnya direndam dalatn air panas (± 90 °C) selama 8 (9,10). Misalnya untuk membuat membran digunakan
jain. Kemudian dikeringkan dalain oven pada suhu 60 °C konsentrasi 15 hingga 20 % (4). Pada Gambar 1 disajikan
hingga berat konstan. Fraksi gel dihitung dengan persainaan pengaruh dosis iradiasi terhadap fraksi gel hidrogel PVA.
berikut; Menaiknya dosis iradiasi hingga 50 kGy menyebabkan
menaiknya fraksi gel dari hidrogel PVA sebesar 83 %.
Fraksi Gel = W,/Wo X 100 % (1) Pengaruh iradiasi terhadap suatu polimer /monomer dalam
Wo = berat bahan sebelum iradiasi larutan air telah banyak dibahas oieh beberapa peneliti (11-
W, = berat hidrogel kering 13). Pada umumnya pengaruh radiasi terhadap sistim larutan
relatif sukar sekali mencapai nilai fraksi gel hingga 100 %,
Uji rasio swelling hidrogel terhadap perubahan hal ini disebabkan adanya oksigen dalam air /lingkungan
suhu. Hidrogel hasil iradiasi dicuci dengan pelarut etanol dari sistim yang mengganggu reaksi polimerisasi dan
untuk menghilangkan zat-zat yang tersisa dan polimer yang terjadinya kemungkinan degradasi dari senyawa pada dosis
tidak berikatan silang, selanjutnya dicuci dengan air suling. yang relatif tinggi. Poli(vinil alkohol) dengan nunus tnolekul
Kemudian hidrogel direndam dalam air suling pada suhu -(-CH-C(OH)H-)n-, ditinjau dari struktur kimia mempunyai
10 °C selama 24 jam, lalu air permukaan hidrogel proton tersierdekat gugus -OH yang reaktif (mudah lepas).
dikeringkan dengan kertas saring, kemudian ditimbang. Hal ini juga ditunjang hasil pengujian menggunakan
Selanjutnya hidrogel direndam pada suhu 20 °C selama 24 Spectrometer Nuclear Magnetic Resonansi (NMR) ,yaitu
jam, ditimbang kembali. Pekerjaan yang sama seperti ini didapatkan bahwa konsentrasi gugus metin dari hidrogel
dilakukan untuk pengujian suhu lainnya. Selesai pengujian PVA menurun dengan menaiknya dosis iradiasi (14). Oleh
suhu, hidrogel dikeringkan dalam oven pada suhu 60 °C karena itu dapatlah diduga reaksi yang terjadi antara molekul
hingga berat konstan. Rasio swelling hidrogel dihitung PVA pada larutan PVA yang membentuk ikatan silang
berdasarkan persamaan berikut; akibat radiasi adalah sebagai berikut:

Rasio swelling = W2/W3 (2) 'Co


W2 = berat hidrogel dalam keadaan swelling -(CH2-CH-)n-. -(CH2-CH-)„—(CH2-CH-)m-... (3)
W, = berat hidrogel kering
OH OH OH
Uji rasioswelling hidrogel terhadap perubahan
pH. Hidrogel hasil iradiasi dicuci dengan pelarut etanol n,m = bilangan bulat
untuk menghilangkan zat-zat yang tersisa dan hidrogel yang
tidak behkatan silang, selanjutnya dicuci dengan air suling. Pengaruh suhu t e r h a d a p rasio swelling.
Kemudian hidrogel direndam dalam larutan dengan pH 1,2 Pengaruh suhu terhadap rasio swelling hidrogel PVA hasil
selama 24 jam, lalu air permu-kaan hidrogel dikeringkan iradiasi disajikan di Gambar 2. Terlihat bahwa pada rentang
dengan kertas saring, lalu ditimbang. Selanjutnya hidrogel suhu 10-40 °C, rasio swelling hidrogel menaik sebesar
direndam dalam larutan pH 7,4 selama24jam, dikeringkan 20 %. Sedang pada rentang suhu 40-60 °C, menaiknya
dan ditimbang kembali. Pekerjaan yang sama seperti ini suhu menurunkan swelling rasio sebesar 25 %. OKANO
dilakukan untuk pengujian pH 9,5. Selesai pengujian pH, dkk. (15) melaporkan mengenai adanya 2 jenis ikatan yang
hidrogel dikeringkan dalam oven pada suhu 60 °C hingga terdapat pada hidrogel, yaitu ikatan intra molekuler (molekul
berat konstan. Rasio swelling hidrogel dihitung berdasarkan polimer dengan molekul polimer) yang dapat berupa ikatan
persamaan 2. hidrofobik dan ikatan hidrogen antar molekuler (polimer
Pengamatan pori-pori hidrogel dengan SEM dengan pelarut /air). Pada kenaikan suhu dari 10 hingga
(Scanning Electron Microphotograph). Hidrogel hasil 40 °C diduga ikatan hidrogen intra molekuler (polimer-
iradiasi dicuci dengan etanol, selanjutnya dicuci dengan air, polimer) yang tnengontrol rasio sweling berubah dengan
lalu direndani pada suhu 30 °C selama 24 jam. Lalu disimpan menaiknya suhu hingga 40 °C menjadi ikatan hidrogen antar
pada suhu -40 °C selama 24 jam, kemudian dikeringkan molekuler (polimer-air) (15). Terlihat bahwa dengan
dalam freeze-dryer CHRIST buatan Jerman selama 4 hari. menaiknya suhu, rasio swelling hidrogel menaikan. Sedang
Matriks hdrogel selanjutnya dipotong dengan ukuran kenaikkan suhu dari 40-60 °C, ikatan hidrogen antar
tertentu, lalu dilapisi emas. Selanjutnya dilakukan molekuler pecah menjadi ikatan intra molekuler yang
pemotretan menggunakan SEM buatan JEOL. disertai penciutan ukuran diameter pori, hal ini tnungkin
yang menyebabkan rasio swelling menurun dengan
menaiknya suhu.
PEMBAHASAN Pengaruh pH terhadap rasio swelling. Pengaruh
perubahan pH terhadap rasio swelling hidrogel PVA
Pengikatan silang PVA. Kelarutan polimer PVA disajikan di Gambar 3. Terlihat bahwa pada rentang pH
dalam air pada suhu ruang relatif kecil, tetapi larut dalam 1,2- 7,4 (suasana asam) nilai rasio swelling hidrogel relatif
air panas pada limit konsentrasi < 20 % (b/v). Ragam konstan, sedang dengan menaiknya pH larutan dari 7,4

138
_ Pemlitian dan Fengembangan Aplikasi Isotop dan Radiasi. / 998

hingga 9,5, nilai rasio swelling menaik dengan tajam sebesar rasio swelling hidrogel menaik, hal ini mungkin disebabkan
30%. Pada umuinnya reaksi kimia yang terjadi dari suatu padaawal pengujian ini terjadi hidrasi dari hidrogel hingga
polimer didominasi oleh gugus-gugus fiingsi dari senyawa dicapai keadaan konstan pada pengujian selanjutnya.
asalnya (monomer). Pada senyawaPoli(viniI alkohol) (PVA) Pengaruh pengujian ulang dari hidrogel PVA pada
yang meinpunyai gugus OH bebas dalatn air dapat perubahan pH 7,4 - 9,5 disajikan di Gambar 6. Terlihat
melepaskan H+ reaksinya adalah sebagai berikut (pers. bahwa pada pH 7,4 rasio swelling hidrogel PVA relatif lebih
reaksi 4 ) ; kccil dibandingkan nilai rasio swelling pada pH 9,5, dan
H pada pengujian ulang selanjutnya terlihat bahwa profil
H2O | swelling-deswelling relatif stabil. Dengan demikian dapatiah
-(CH2-C-)„ > -(CH2-C-)„--+ H3-O+ (4) dikatakan bahwa hidrogel PVA ini dapat bereaksi dalam
suasana asam dan basa tnembentuk suatu reaksi
OH O" kesetimbangan, yang reaksinya dapat digambarkan sebagai
berikut;
Reaksi ini merupakan reaksi hidrolisis seperti reaksi
hidrolisis asam lemah. Oleh karena itu, hidrogel PVA dalatn H H
suasana asam (pH = 1,2 dan 7,4), (erjadi reaksi protonasi 1 H+ 1
membentuk molekul kation, II, yang relatif lebih "steric" -(CH:r C - ) „ - - - > -(CH2-C-)„~ H2O
dibandingkan molekul asal, I. Pembentukkan molekul kation 1 * OH' 1
hidrogel ini disebut sebagai reaksi pengendapan (15). OH O"
Sebagai akibatnya molekul-molekul air yang pada mulanya
mengelilingi molekul asal, I, dan lnembentuk ikatan Pada aplikasinya, pengaruh pelarut terhadap nilai rasio
hidrogen akan terdorong keluar pada molekul hidrogel yang swelling hidrogel memegang peranan penting, misalnya
terprotonasi, dan akibatnya nilai rasio swelling hidrogel dalam pemakaian hidrogel sebagai matriks imobilisasi zat-
relatif kecil. Sedang dalam iingkungan basa dengan pH =9,5, zat bioaktif seperti enzim.sel, obat atau sebagai membran.
reaksi hidrogel dinyatakan pada pers. reaksi 6. Rodrigues melaporkan mengenai nilai rasioswcllingkaitan
dengan pengaruh pelarut (16). Pada dasarnya faktor yang
H H mempengaruhi nilai rasio swelling hidrogel terhadap
I I pengaruh pelarut adalah nilai parameter kelarutan hidrogel
-(CH2-C-)„- ->-(CH 2 -C-)„~ (5) dan pelarut. Makin besar perbedaan nilai parameter kelarutan
I I hidrogel dan pelarut, maka nilai rasio swelling hidrogel
OH HO+H menurun (terjadi penciutan hidrogel). Pada Gambar 7
(I) disajikan pengaruh pelarut air, etanol dan campurannya
(II)
terhadap nilai rasio swelling hidrogel PVA, terlihat bahwa
H rasio swelling hidrogel PVA menurun dengan menaiknya
H
I konsentrasi etanol.
(CH2-C-)„- - ->-(CH2-C-)„-- (6) Pada Gambar 8 disajikan mikrophotograf dari
I I hidrogel PVA. terlihat bahwa hidrogel PVA mempunyai
OH O" struktur pori. Adanya struktur pori-pori pada hidrogel ini
(0 (III) sangat berguna sekali untuk mengontrol zat-zat kimia
terutama zat-zat bioaktif dalam proses absorpsi-desorpsi.
Reaksi ini bergeser kearah kanan dan membentuk anion
hidrogel, III, reaksi ini disebut sebagai reaksi disosisasi (15).
Pada kondisi ini, hidrogel anionik relatif kurang "steric" KESIMPULAN
dibanding molekul asal, I, mengakibatkan lebih banyak
molckul air mengelilinginya dan membentuk ikatan Larutan PVA yang diiradiasi dengan sinar gamma
hidrogen. Sehingga rasio swelling hidrogel menaik, hal ini menghasilkan hidrogel berikatan silang ditunjukkan dengan
mungkin yang menyebabkan rasio swelling liidrogel menaik menaiknya dosis hingga 50 kGy, fraksi gel menaik hingga
pada suasana basa (pH = 9,5). >80%. Hidrogel PVA hasil iradiasi gamma menunjukkan
Profil pengaruh asam-basa (deswelling-swelling) terhadap sifat reaksi asam-basa yang peka terhadap perubahan pH
sifat fisik hidrogel PVA hasil iradiasi dapat digambarkan pada daerah rentang pH yang relatif sempit (7,4 - 9,5),
sebagai berikut (Gambar 5). perubahan pH ini relalif stabil Hidrogel PVA hasil iradiasi
Berdasarkan sifat pola swelling-deswelling profil hidrogel juga menunjukkan sifat rasio svvelling yang peka terhadap
PVA ini dapat digunakan untuk mengabsorpsi dan desorpsi perubahan polaritas dari pelarut dan perubahan suhu.
zat -zat kimia dalam Iarutan dengan cara mengubah pH
dari sistem dari suasana asam ke basa atau sebaliknya.
Pada Gainbar 6 disajikan profil swel) ing-desYvelling hidrogel UCAPAN TERIMA KASIH
PVA yang diuji pada suhu 10-30 °C dan 30-10 °C Terlihat
bahwapengujian ulang sainpai 2 kali terjadi kenaikkan nilai Ucapan leriina kasih disampaikan pada JAERI,
rasio swelling. dan pada pengujian selanjutnya relatif Watanuki, Jepang, khususnya kepada Dr. Makuuchi yang
konstan. Padapengujian ulang 1 sampai 4 kali terlihat nilai telah meinberikan bahan PVA dalam kerangka kerjasama

139
Penelihan dan Pengembangan Aplikasi Isolop dan Radiasi,

dengan PAIR-BATAN, serta pada rekan-rekan di 8. KAETSU, I., Radiation synthesis & fabrication for
IRPASENA yang telah tnembantu iradiasi sanipel sehingga biomedical applications, Radiat. Phys. Chem , 40
penelitian ini dapat terlaksana dengan baik. (1995) 1025.

9. NAZLY, H., DARMAWAN,D., LELY, H., Poly(N-


DAFTAR PUSTAKA pirrlidone) hydrogel Synthetic : radiation
polymerization crosslinking of vinylpirrolidone,
1. YU,H., and DAVID, W.G., Thenno-sensitive swelling Radiat. Phys Chem. (1993) 911.
behaviour in crosslinked N-isopropy networks:
Cationics, Anionics, and amphoplytic hydrogels, 10. ERIZAL, BASRIL, A., TATY, E., LELY, H
J App. Polym. Scie. 49 (1993) 1553. YOSHII,F„ dan MIRZAN, T.R., Radiasi grafidng
monomer 2-hidroksietilaknlat dan akrilamida apda
2. KAETSU, L, UCfflDA., K., MORITA, M., & OKUBA, poi (vinil formal), Prodising Pertemuan Ilmiah
M., Synthesis of elektro-resPonsive Hydrogels by Aplikasi Isotop dan Radiasi PAIR BATAN,
radiation polymerization of sodium acrylate, Radist Jakarta, 14-15 Desember 1993.
Phys.Chem., 40 (1992) 157.
11. CHAPIRO, A., "Radiation Chemistry of Polymers
3. HOFFMAN, A.S., AFRASIABI,A., and DONG, L.L., Systetn", Interscience Publisher John Wiley &
Thermally reversible hydrogels II : Delivery and Sons, New York (1992).
selective reinoval of subtance from aqueous
solutions, J Controled release, 4 ( 1986) 213. 12. CHARLESBY, "Atonic Radiation and Polymers",
Pergamon Press, London (1960).
4. ERIZAL, SUNARKO, HASAN, R., dan Rahayu C ,
Karaterisasi hidrogel PVA-koNIPA Am hasil 13. HAM, G.H., "Vinil Polymerization Part I:, New York
induksi radiasi polimerisasi, Prosiding Pertemuan (1967).
Ilmiah APlikasi Isotop dan Radiasi PAIR BATAN,
Jakarta, 9-10 Januari 1996. 14. ERIZAL, MOROSHITAN,N., NASIYAMA, I., dan
RAZZAL, M , Studi effek iradiasi Gamma pada
5. KETSU, I., Signal responsive chemical delivary larutan Poli (vinil alkohol( (PVA) menggunakan
systems by radiation techiques And the use for NMR, Prosiding pertemuan dan Presentasi Ilmiah,
research, Radiat Phys., 46 (1995) 247. PPNY-BATAN, Yogyakarta 26-28 April 1994.

6. ICHIJO, I., HIRASA, O., KISHI, R., OOWADA, M , 15. KOTONO, H., SANUI, K OGATA,N.,OKANO,T &
SAHARA, K. KOKUFUTA, E. and KOHNO, S., SAKURAI, Y., Drug release Off behaviour and
Thermo-responsive gels, Radiat Phys. Chen, 46 deswelling kinetics of thermo-responsive IPNs
(1995) 185. composed of poly(acrylainide-co-buty methacylate)
and poly(acrylate acid), Polymer Joumal 23,10,
7. ROSIAK, J.M., ULANSKI., PAJEWSKI, L.A., (1991)1179.
YOSHII. F. and MAKUUCHI, K., Radiation
formation of hydrogels for bimedical purpose some 16. RODRIGUEZ, F., "Principles of Polymer System", Mc
remarks and comment, Radiat. Phys. Chen. 46 Graw-Hill International Book Company. Second
(1995) 161. edition(1993).

140
_ Penelitian dan Pengtmbangan Aplikmi Isolop dan Radian, 1998

100-y

90-

80-

£ 7O-\

eoJ
10 20 30 40 50 60
Dosis radiasi (kGy)
Ganibar 1. Hubungan antara dosis iradiasi erhadap fraksi
gel larutan PVA 10 % (b/v) yang diiradiasi
pada suhu kamar dengan beragain dosis
iradiasi.

28-

26-

^ 24
.2
22-

20'-J
i ' i • i ' i ' i ' i ' r
10 20 30 40 50 60 7C
Suhu(°C)
Gambar 2. Pengaruh suhu terhadap rasio swelling hidrogel PVA hasil
iradiasi pada dosis 25 kGy.

141
Penelitian dan Pengenibangan Aplikasi lsolop dan Radiasi, 199S-
Column 2

20-

16-\ O

I I I I I I I I I I
2 4 6 8 10
pH
Gambar 3. Pengaruh perubahan pH terhadap rasio swelling hidrogel
PVA hasil iradiasi 25 kGy yang diukur pada suhu kamar.

26-

00
24-

1
l • I • I ' I '
2 4 6 8
Ulangan ( kali)
Gambar 4. Swelling-deswelling profil hidrogel PVA hasil
iradiasi 25 kGy yang diukur pada perubahan suhu
10-30 °C dan 30-10 °C.

142
_ Penelitian dan Pengembangan Aplikasi /solop dan Raditai, 1998

Basa

Desweliing

Gambar 5. Swelling-deswelling hidrogel dalam suasana asam-basa

20-

9,5

U r n u i m i \ \ i11n 11111r\\ \ 1111n 111 \ \ \ \ \ 11111 \ \ j i


O 24 48 72 96
Ulangan (Jam)
Gambar 6. Swelling-deswelling profil hidrogel PVA liasil
iradiasi 25 kGy pada perubahan pH 7,4-9,5 dan
9,5 -7,4 yang diukur pada suhu kamar.

20—\

18-
16- \
00
14-
Kasi:O SWell

12-
10-
8-

6-
V
4-
o
I I I I
0 25 50 75 10
Metanol

Gambar 7. Pengaruh pelarut etanol-air (%) terhadap rasio


swelling hidrogel PVA hasil iradiasi 25kGy yang
diukur pada suhu kainar.

143
Penelitian dan Pengembangan Aptikasi Isotop dan Radiasi, 1998-

mmsmsm
Gambar 8. Microphotograf scanning electron hidrogel PVA

144

Anda mungkin juga menyukai