ABSTRAK
ABSTRACT
137
Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Isotop dan Radiasi, 1998-
pada suhu 120 °C selama 30 menit, diiradiasi dengan sinar konsentrasi polimer/monomer setelah mengalami proses
gamma pada dosis 20,30,40, dan 50 kGy (Iaju dosis 5 baik secara fisika.kimia, atau radiasi untuk pembuatan bahan
kGy/j). biotnaterial akan mempengaruhi sifat fisiknya a.l. rasio
Uji fraksi gel hidrogel. Hidrogel hasil iradiasi swelling. penampilan, kelengketan, dan tensile strength
selanjutnya direndam dalatn air panas (± 90 °C) selama 8 (9,10). Misalnya untuk membuat membran digunakan
jain. Kemudian dikeringkan dalain oven pada suhu 60 °C konsentrasi 15 hingga 20 % (4). Pada Gambar 1 disajikan
hingga berat konstan. Fraksi gel dihitung dengan persainaan pengaruh dosis iradiasi terhadap fraksi gel hidrogel PVA.
berikut; Menaiknya dosis iradiasi hingga 50 kGy menyebabkan
menaiknya fraksi gel dari hidrogel PVA sebesar 83 %.
Fraksi Gel = W,/Wo X 100 % (1) Pengaruh iradiasi terhadap suatu polimer /monomer dalam
Wo = berat bahan sebelum iradiasi larutan air telah banyak dibahas oieh beberapa peneliti (11-
W, = berat hidrogel kering 13). Pada umumnya pengaruh radiasi terhadap sistim larutan
relatif sukar sekali mencapai nilai fraksi gel hingga 100 %,
Uji rasio swelling hidrogel terhadap perubahan hal ini disebabkan adanya oksigen dalam air /lingkungan
suhu. Hidrogel hasil iradiasi dicuci dengan pelarut etanol dari sistim yang mengganggu reaksi polimerisasi dan
untuk menghilangkan zat-zat yang tersisa dan polimer yang terjadinya kemungkinan degradasi dari senyawa pada dosis
tidak berikatan silang, selanjutnya dicuci dengan air suling. yang relatif tinggi. Poli(vinil alkohol) dengan nunus tnolekul
Kemudian hidrogel direndam dalam air suling pada suhu -(-CH-C(OH)H-)n-, ditinjau dari struktur kimia mempunyai
10 °C selama 24 jam, lalu air permukaan hidrogel proton tersierdekat gugus -OH yang reaktif (mudah lepas).
dikeringkan dengan kertas saring, kemudian ditimbang. Hal ini juga ditunjang hasil pengujian menggunakan
Selanjutnya hidrogel direndam pada suhu 20 °C selama 24 Spectrometer Nuclear Magnetic Resonansi (NMR) ,yaitu
jam, ditimbang kembali. Pekerjaan yang sama seperti ini didapatkan bahwa konsentrasi gugus metin dari hidrogel
dilakukan untuk pengujian suhu lainnya. Selesai pengujian PVA menurun dengan menaiknya dosis iradiasi (14). Oleh
suhu, hidrogel dikeringkan dalam oven pada suhu 60 °C karena itu dapatlah diduga reaksi yang terjadi antara molekul
hingga berat konstan. Rasio swelling hidrogel dihitung PVA pada larutan PVA yang membentuk ikatan silang
berdasarkan persamaan berikut; akibat radiasi adalah sebagai berikut:
138
_ Pemlitian dan Fengembangan Aplikasi Isotop dan Radiasi. / 998
hingga 9,5, nilai rasio swelling menaik dengan tajam sebesar rasio swelling hidrogel menaik, hal ini mungkin disebabkan
30%. Pada umuinnya reaksi kimia yang terjadi dari suatu padaawal pengujian ini terjadi hidrasi dari hidrogel hingga
polimer didominasi oleh gugus-gugus fiingsi dari senyawa dicapai keadaan konstan pada pengujian selanjutnya.
asalnya (monomer). Pada senyawaPoli(viniI alkohol) (PVA) Pengaruh pengujian ulang dari hidrogel PVA pada
yang meinpunyai gugus OH bebas dalatn air dapat perubahan pH 7,4 - 9,5 disajikan di Gambar 6. Terlihat
melepaskan H+ reaksinya adalah sebagai berikut (pers. bahwa pada pH 7,4 rasio swelling hidrogel PVA relatif lebih
reaksi 4 ) ; kccil dibandingkan nilai rasio swelling pada pH 9,5, dan
H pada pengujian ulang selanjutnya terlihat bahwa profil
H2O | swelling-deswelling relatif stabil. Dengan demikian dapatiah
-(CH2-C-)„ > -(CH2-C-)„--+ H3-O+ (4) dikatakan bahwa hidrogel PVA ini dapat bereaksi dalam
suasana asam dan basa tnembentuk suatu reaksi
OH O" kesetimbangan, yang reaksinya dapat digambarkan sebagai
berikut;
Reaksi ini merupakan reaksi hidrolisis seperti reaksi
hidrolisis asam lemah. Oleh karena itu, hidrogel PVA dalatn H H
suasana asam (pH = 1,2 dan 7,4), (erjadi reaksi protonasi 1 H+ 1
membentuk molekul kation, II, yang relatif lebih "steric" -(CH:r C - ) „ - - - > -(CH2-C-)„~ H2O
dibandingkan molekul asal, I. Pembentukkan molekul kation 1 * OH' 1
hidrogel ini disebut sebagai reaksi pengendapan (15). OH O"
Sebagai akibatnya molekul-molekul air yang pada mulanya
mengelilingi molekul asal, I, dan lnembentuk ikatan Pada aplikasinya, pengaruh pelarut terhadap nilai rasio
hidrogen akan terdorong keluar pada molekul hidrogel yang swelling hidrogel memegang peranan penting, misalnya
terprotonasi, dan akibatnya nilai rasio swelling hidrogel dalam pemakaian hidrogel sebagai matriks imobilisasi zat-
relatif kecil. Sedang dalam iingkungan basa dengan pH =9,5, zat bioaktif seperti enzim.sel, obat atau sebagai membran.
reaksi hidrogel dinyatakan pada pers. reaksi 6. Rodrigues melaporkan mengenai nilai rasioswcllingkaitan
dengan pengaruh pelarut (16). Pada dasarnya faktor yang
H H mempengaruhi nilai rasio swelling hidrogel terhadap
I I pengaruh pelarut adalah nilai parameter kelarutan hidrogel
-(CH2-C-)„- ->-(CH 2 -C-)„~ (5) dan pelarut. Makin besar perbedaan nilai parameter kelarutan
I I hidrogel dan pelarut, maka nilai rasio swelling hidrogel
OH HO+H menurun (terjadi penciutan hidrogel). Pada Gambar 7
(I) disajikan pengaruh pelarut air, etanol dan campurannya
(II)
terhadap nilai rasio swelling hidrogel PVA, terlihat bahwa
H rasio swelling hidrogel PVA menurun dengan menaiknya
H
I konsentrasi etanol.
(CH2-C-)„- - ->-(CH2-C-)„-- (6) Pada Gambar 8 disajikan mikrophotograf dari
I I hidrogel PVA. terlihat bahwa hidrogel PVA mempunyai
OH O" struktur pori. Adanya struktur pori-pori pada hidrogel ini
(0 (III) sangat berguna sekali untuk mengontrol zat-zat kimia
terutama zat-zat bioaktif dalam proses absorpsi-desorpsi.
Reaksi ini bergeser kearah kanan dan membentuk anion
hidrogel, III, reaksi ini disebut sebagai reaksi disosisasi (15).
Pada kondisi ini, hidrogel anionik relatif kurang "steric" KESIMPULAN
dibanding molekul asal, I, mengakibatkan lebih banyak
molckul air mengelilinginya dan membentuk ikatan Larutan PVA yang diiradiasi dengan sinar gamma
hidrogen. Sehingga rasio swelling hidrogel menaik, hal ini menghasilkan hidrogel berikatan silang ditunjukkan dengan
mungkin yang menyebabkan rasio swelling liidrogel menaik menaiknya dosis hingga 50 kGy, fraksi gel menaik hingga
pada suasana basa (pH = 9,5). >80%. Hidrogel PVA hasil iradiasi gamma menunjukkan
Profil pengaruh asam-basa (deswelling-swelling) terhadap sifat reaksi asam-basa yang peka terhadap perubahan pH
sifat fisik hidrogel PVA hasil iradiasi dapat digambarkan pada daerah rentang pH yang relatif sempit (7,4 - 9,5),
sebagai berikut (Gambar 5). perubahan pH ini relalif stabil Hidrogel PVA hasil iradiasi
Berdasarkan sifat pola swelling-deswelling profil hidrogel juga menunjukkan sifat rasio svvelling yang peka terhadap
PVA ini dapat digunakan untuk mengabsorpsi dan desorpsi perubahan polaritas dari pelarut dan perubahan suhu.
zat -zat kimia dalam Iarutan dengan cara mengubah pH
dari sistem dari suasana asam ke basa atau sebaliknya.
Pada Gainbar 6 disajikan profil swel) ing-desYvelling hidrogel UCAPAN TERIMA KASIH
PVA yang diuji pada suhu 10-30 °C dan 30-10 °C Terlihat
bahwapengujian ulang sainpai 2 kali terjadi kenaikkan nilai Ucapan leriina kasih disampaikan pada JAERI,
rasio swelling. dan pada pengujian selanjutnya relatif Watanuki, Jepang, khususnya kepada Dr. Makuuchi yang
konstan. Padapengujian ulang 1 sampai 4 kali terlihat nilai telah meinberikan bahan PVA dalam kerangka kerjasama
139
Penelihan dan Pengembangan Aplikasi Isolop dan Radiasi,
dengan PAIR-BATAN, serta pada rekan-rekan di 8. KAETSU, I., Radiation synthesis & fabrication for
IRPASENA yang telah tnembantu iradiasi sanipel sehingga biomedical applications, Radiat. Phys. Chem , 40
penelitian ini dapat terlaksana dengan baik. (1995) 1025.
6. ICHIJO, I., HIRASA, O., KISHI, R., OOWADA, M , 15. KOTONO, H., SANUI, K OGATA,N.,OKANO,T &
SAHARA, K. KOKUFUTA, E. and KOHNO, S., SAKURAI, Y., Drug release Off behaviour and
Thermo-responsive gels, Radiat Phys. Chen, 46 deswelling kinetics of thermo-responsive IPNs
(1995) 185. composed of poly(acrylainide-co-buty methacylate)
and poly(acrylate acid), Polymer Joumal 23,10,
7. ROSIAK, J.M., ULANSKI., PAJEWSKI, L.A., (1991)1179.
YOSHII. F. and MAKUUCHI, K., Radiation
formation of hydrogels for bimedical purpose some 16. RODRIGUEZ, F., "Principles of Polymer System", Mc
remarks and comment, Radiat. Phys. Chen. 46 Graw-Hill International Book Company. Second
(1995) 161. edition(1993).
140
_ Penelitian dan Pengtmbangan Aplikmi Isolop dan Radian, 1998
100-y
90-
80-
£ 7O-\
eoJ
10 20 30 40 50 60
Dosis radiasi (kGy)
Ganibar 1. Hubungan antara dosis iradiasi erhadap fraksi
gel larutan PVA 10 % (b/v) yang diiradiasi
pada suhu kamar dengan beragain dosis
iradiasi.
28-
26-
^ 24
.2
22-
20'-J
i ' i • i ' i ' i ' i ' r
10 20 30 40 50 60 7C
Suhu(°C)
Gambar 2. Pengaruh suhu terhadap rasio swelling hidrogel PVA hasil
iradiasi pada dosis 25 kGy.
141
Penelitian dan Pengenibangan Aplikasi lsolop dan Radiasi, 199S-
Column 2
20-
16-\ O
I I I I I I I I I I
2 4 6 8 10
pH
Gambar 3. Pengaruh perubahan pH terhadap rasio swelling hidrogel
PVA hasil iradiasi 25 kGy yang diukur pada suhu kamar.
26-
00
24-
1
l • I • I ' I '
2 4 6 8
Ulangan ( kali)
Gambar 4. Swelling-deswelling profil hidrogel PVA hasil
iradiasi 25 kGy yang diukur pada perubahan suhu
10-30 °C dan 30-10 °C.
142
_ Penelitian dan Pengembangan Aplikasi /solop dan Raditai, 1998
Basa
Desweliing
20-
9,5
20—\
18-
16- \
00
14-
Kasi:O SWell
12-
10-
8-
6-
V
4-
o
I I I I
0 25 50 75 10
Metanol
143
Penelitian dan Pengembangan Aptikasi Isotop dan Radiasi, 1998-
mmsmsm
Gambar 8. Microphotograf scanning electron hidrogel PVA
144