Anda di halaman 1dari 11

10/29/2012

Definisi

MANAJEMEN  Ilmu usahatani merupakan ilmu terapan yang


membahas atau mempelajari bagaimana
USAHATANI membuat atau menggunakan sumberdaya
secara efisien pada suatu usaha pertanian,
perikanan atau peternakan (Prawirokusumo,
1990)
 Pengetahuan terapan tentang cara-cara petani
Agribinis – Universitas Jember atau peternak dalam menentukan,
mengorganisasikan serta mengkoordinasikan
penggunaan faktor-faktor produksi secara
efektif dan efisien sehingga memberikan
pendapatan maksimal (Ken Suratiyah, 2002)
1 2

Klasifikasi Produksi Usahatani


 Corak dan Sifat:  Hukum kenaikan hasil yang
Komersial dan Subsistence semakin berkurang
 Organisasi  Tahap I: APP naik,
MPP>APP,
Usaha individual, kolektif (TRI) dan kooperatif (PIR) TPP naik
 Pola  Tahap II: APP turun,
Khusus (1 cab), Tidak khusus (beberapa, batas MPP<APP, TPP naik
jelas), Campuran (Bbrp Cab tanpa batas yang jelas)  Tahap III: TPP turun,
MPP<0
 Tipe
berdasar komoditas yang diusahakan (Usahatani
ayam, usahatani jagung dsb).

3 4

1
10/29/2012

Stages of Production Faktor Alam

 Tahap I: APP naik, MPP>APP, A. Iklim


TPP naik - Menentukan jenis komoditas
 Tahap II: APP turun, MPP<APP, - Menentukan Pola Pengelolaan
TPP naik B. Tanah
 Tahap III: TPP turun, MPP<0 - Hubungan tanah dan manusia (milik, sewa
dan sakap/bagi hasil).
- Luas lahan, Tingkat kesuburan, Lokasi dan
Fasilitas – fasilitas (pengairan, drainase dll).
farm management
chapter 7 5 6

Tenaga Kerja……….

Tenaga Kerja B. Peran Petani


- Sebagai manajer, jurutani dan anggota
A. Karakteristik masyarakat.
- Kebutuhan tidak kontinyu/merata C. Tenaga Kerja Luar Keluarga
- Penyerapan terbatas - Sistem Upah (Borongan Waktu dan Premi)
- Tidak mudah distandarisasi, dirasionalkan - Lamanya waktu bekerja (kondisi orang dan cuaca)
- Kehidupan sehari-hari, Kecakapan dan Umur.
dan dispesialisasi.
- Corak beragam dan kadang tidak dapat
K=P/T
dipisahkan satu sama lain. K = Kegiatan/prestasi kerja, P = konsumen / pemakai
(Kebutuhan keluarga) dan T = Tenaga Kerja.

7 8

2
10/29/2012

Tenaga Kerja……….

D. Kebutuhan dan Distribusi


Modal dan Peralatan
- Tingkat teknologi yang digunakan
A. Pengertian Modal
- Tujuan dan Sifat Usatani
- Modal dan peralatan merupakan substitusi faktor
- Topografi dan Tanah
produksi tanah dan tenaga kerja.
- Jenis komoditas yang diusahakan
- Dengan modal dan peralatan maka penggunaan
- Efisiensi Tenaga Kerja (Jumlah Produksi,
tanah dan tenaga kerja dapat dihemat.
Penerimaan per hari dan luas lahan / usaha.
- Modal dapat dibagi menjadi dua, yaitu land saving
- Efisiensi Teknis, Perusahaan dan Kemanusiaan
capital (Bibit Unggul, Pupuk) dan labour saving
- Curahan Tenaga Kerja
capital (Traktor, RMU).
- Arti Intensif (padi sawah) dan Ekstensif (karet
rakyat).
9 10

Modal dan Peralatan……… Modal dan Peralatan………

B. Pembagian Modal B. Pembagian Modal……….

1. Sifat 3. Waktu
- Menghemat lahan dan tenaga kerja - Modal Produktif, langsung meningkatkan produksi
- Menyerap tenaga kerja lebih banyak (Teknologi (pupuk, bibit unggul).
kimia / biologi). - Modal Prospektif, meningkatkan produksi dalam
- Mempertinggi efisiensi (Traktor) jangka lama (investasi dan tearsering).
2. Kegunaan
- Modal Aktif (langsung/tidak meningkatkan 4. Fungsi
produksi, pupuk, terasering dll.) - Modal Tetap (fixed assets)
- Modal Pasif (memertahankan produk, bungkus, - Modal Lancar/tidak tetap (current assets)
karung dll).
11 12

3
10/29/2012

Modal dan Peralatan……… Modal dan Peralatan………


C. Konsekuensi Modal dan Peralatan

1. Jenis Konsekuensi
- Atas dasar fungsinya modal dibagi menjadi modal
tetap dan modal tidak tetap
- Konsekuensi modal tetap: a) Bunga modal (sewa); b)
Penyusutan; c) Asuransi; d) Pemeliharaan dan e)
Komplementer (oli, operator).
2. Cara Menghitung Penyusutan
- Bertitik tolak pada harga perolehan (cost), sampai
dengan modal tersebut dapat memberikan manfaat.

13 14

Modal dan Peralatan………

Modal dan Peralatan………

C. Konsekuensi Modal dan Peralatan……

2. Cara Menghitung Penyusutan………


2a. Metoda Garis Lurus (straight-line method)
(Cost – Nilai Sisa) / Umur Ekonomis (tahun)
2b. Unit Performance Method
(Cost – Nilai Sisa) / Performance (jam)
2c. Decreasing (sum of the year digit)
(Cost – Nilai Sisa) * Digit per tahun (umur ekonomis)
2d. Declining Balance
1 – (Akar^nilai sisa (Nilai Sisa/Cost))

15 16

4
10/29/2012

Modal dan Peralatan………

Biaya dan Pendapatan

 Suatu usahatani dikatakan berhasil apabila usahatani


tersebut dapat memenuhi kewajiban membayar
bunga modal, alat-alat yang digunakan, upah tenaga
luar serta sarana produksi yang lain termasuk
kewajiban terhadap pihak ketiga dan dapat menjaga
kelestarian usahanya
A. Fungsi Biaya
Fungsi biaya menggambarkan hubungan antara
besarnya biaya dengan tingkat produksi (Gambar
7.1. a)

17 18

Biaya dan Pendapatan………

Biaya dan Pendapatan………

A. Fungsi Biaya………

Biaya (C) dapat dibedakan menjadi:


- Biaya tetap (FC= Fixed Cost)
- Biaya Variabel (VC=Variable Cost)
- Biaya Marjinal (MC=Marginal Cost), perubahan biaya
per satuan perubahan produksi
- Biaya Rata-rata (AC=Average Cost)
- Biaya Variabel Marjinal (MVC = MC)
- Biaya tetap Marjinal (MFC = 0)
- Biaya Rata-rata Tetap dan Variabel (AFC & AVC)
19 20

5
10/29/2012

Biaya dan Pendapatan……… Biaya dan Pendapatan………

B. Pendekatan Analisis
1. Pendekatan Nominal
Tanpa memperhitungkan nilai uang menurut waktu
(time value of money), yang dipakai adalah harga yang
berlaku.
¶ = TR – TC
¶ = Pendapatan
TR = Penerimaan = Harga * Jumlah Produksi
TC = Biaya total = Biaya Tetap + Biaya Variabel

21 22

Biaya dan Pendapatan……… Biaya dan Pendapatan………

B. Pendekatan Analisis……….

2. Pendekatan Future Value


Pendekatan ini memperhitungkan semua pengeluaran
dalam proses produksi yang diperhitungkan ke saat
panen atau saat akhir proses produksi.

3. Pendekatan Present Value


Pendekatan ini memperhitungkan semua pengeluaran
dan penerimaan dalam proses produksi diperhitungkan
ke saat awal atau sekarang, saat dimulainya proses
produksi.
23 24

6
10/29/2012

Biaya dan Pendapatan……… Biaya dan Pendapatan………


2. Pendekatan Future Value………. 3. Pendekatan Present Value……….
Dengan bunga 1% Dengan bunga 2%
a. Pengeluaran a. Pengeluaran
Bulan I : Rp 290.725 * 1,03 = Rp 294.446 Bulan I : Rp 290.725 * 0,98 = Rp 284.910
Bulan II : Rp 75.000 * 1,02 = Rp 76.500 Bulan II : Rp 75.000 * 0,961 = Rp 72.075
Bulan III: Rp 75.000 * 1,01 = Rp 75.750 Bulan III: Rp 75.000 * 0,942 = Rp 70.650
Bulan IV : Rp 75.000 * 1,00 = Rp 75.000 Bulan IV : Rp 75.000 * 0,923 = Rp 69.225
Total Bulan 4 = Rp 521.696 Total Bulan 4 = Rp 496.860
b. Penerimaan b. Penerimaan
Bulan 4 : Rp 1.300.830 * 1,00 =Rp 1.300.830 Bulan 4 : Rp 1.300.830 * 0,923 = Rp 1.200.666
c. Pendapatan c. Pendapatan
Bulan 4 : Penerimaan – Biaya = Rp 779.134 Bulan 4 : Penerimaan – Biaya = Rp 703.806

25 26

Biaya dan Pendapatan………


Biaya dan Pendapatan………
B. Cara Memperhitungkan Pendapatan…………..

(a) Biaya alat-alat luar: Korbanan untuk menghasilkan


C. Cara Memperhitungkan Penerimaan
pendapatan kotor, kecuali upah tenaga keluarga,
Adalah seluruh pendapatan yang diperoleh dari
bunga aktiva untuk kegiatan petani sendiri.
usahatani selama satu priode, diperhitungkan dari hasil
(b) Biaya mengusahakan: alat-alat luar + tenaga
penjualan atau penaksiran kembali.
keluarga
(c) Biaya menghasilkan: biaya mengusahakan + bunga
Penerimaan = Jumlah Produksi * Harga satuan
aktiva
(Y) (Py)
(d) Pendapatan Bersih: Selisih Pendapatan Kotor
dengan biaya mengusahakan.

27 28

7
10/29/2012

Biaya dan Pendapatan………


Biaya dan Pendapatan………

B. Cara Memperhitungkan Pendapatan………….. D. Faktor-faktor yang mempengaruhi


(e) Pendapatan Petani: Upah keluarga sendiri, Upah Biaya dan Pendapatan
petani sebagai manajer, bunga modal sendiri, dan
1. Faktor Internal dan Eksternal
keuntungan atau Pendapatan Kotor dikurangi biaya
alat-alat dan modal luar. Faktor internal adalah faktor dari dalam usahatani
sendiri, sedang faktor eksternal berasal dari luar.
(f) Pendapatan Tenaga Keluarga: merupakan selisih
dari pendapatan petani dikurangi dengan bunga 2. Faktor Manajemen
modal sendiri. Petani sebagai manajer harus dapat mengambil
(g) Keuntungan atau Kerugian Petani: merupakan keputusan dengan berbagai pertimbangan ekonomis
selisih dari pendapatan petani dikurangi upah sehingga diperoleh hasil yang memberikan
keluarga dan bunga modal sendiri. pendapatan yang maksimal.

29 30

Biaya dan Pendapatan………

Perencanaan

A. Perencanaan Menyeluruh
Memperhatikan keseluruhan sumberdaya yang dimiliki
dan yang akan dipakai dalam usahatani, tujuannya:
1) Identifikasi keuntungan tertinggi
2) Identifikasi sumberdaya yang akan digunakan
3) Identifikasi kendala-kendala
4) Estimasi kebutuhan dan pencarian modal
5) Estimasi biaya dan pendapatan
6) Estimasi arus uang tunai (cash flow)

31 32

8
10/29/2012

Perencanaan………. Perencanaan………

A. Perencanaan Menyeluruh………… B. Perencanaan Usahatani


Sukses usahatani tergantung pada petani sebagai Merupakan proses pengambilan keputusan tentang
manajer, sehingga diperlukan beberapa hal sbb.: segala sesuatu yang akan dilakukan dalam usahatani
1. Pengetahuan dan kemampuan mendeteksi kapan yang akan dan rencana-rencana usahatani berupa
menambah modal dan bagaimana menggunakannya. pernyataan tertulis yang memuat sesuatu yang akan
2. Pengetahuan tentang bunga dan kredit bank. dikerjakan pada periode waktu tertentu untuk tujuan
3. Pengetahuan tentang kapan harus membayar bunga tertentu sehubungan dengan usahataninya.
dan kredit bank. Manfaat yang dapat diambil petani: a) Petunjuk yang
akan dilakukan; b) Pengurangan kesalahan; c) jaminan
pelaksanaan; d) alat evaluasi; dan e) terjaminnya
33
kontinyuitas usaha. 34

Perencanaan……… Perencanaan………

B. Perencanaan Usahatani………. B. Perencanaan Usahatani……….

Kriteria perencanaan usahatani yang baik: Dalam pelaksanaan Joint Plan, Beberapa hal penting
1) Rasional, sesuai situasi nyata untuk dibicarakan bersama, seperti:
2) Fleksibel, disesuaikan dengan keadaan 1) Varietas yang akan ditanam
3) Dapat dinilai, dan dengan cepat diambil tindakan 2) Kapan tanam dan kapan panen, kaitannya dengan
yang tepat. penyediaan irigasi.
4) Menjamin kontinyuitas usahatani 3) Pupuk apa, berapa dan kapan digunakan
Perencanaan Usahatani disusun dengan 3 cara: 4) Berapa dan darimana modal yang diperlukan,
(a) Pre determined Plan (oleh Pemerintah) kaitannya dengan kesiapan perbankan.
(b) Self-determined Plan (oleh Petani)
(c) Joint Plan (Secara Bersama)
35 36

9
10/29/2012

Perencanaan……… Perencanaan………

C. Anggaran Kegiatan C. Anggaran Penggunaan Sumberdaya


Komponen anggaran kegiatan adalah sebagai berikut: 1. Lahan dan Rotasi
1) Batasan kegiatan apa yang diproduksi dan bagaimana Anggaran sumberdaya harus memenuhi kriteria:
memproduksinya. a) Lahan yang dibutuhkan, dikuasai petani
2) Daftar kebutuhan sumberdaya per unit kegiatan. b) Jenis tanaman sesuai jenis tanah
3) Kuantifikasi hubungan antar kegiatan, misalnya c) Perencanaan mencakup: luas, jadwal tanam dan
kebutuhan pengembalian. lama pertumbuhan dan urutan tanaman
4) Daftar kendala yang bukan sumberdaya, misalnya 2. Tenaga Kerja
pemasaran. Perencanaan tenaga kerja akan memperhitungkan
5) Daftar biaya tetap kebutuhan tenaga kerja (dari dalam atau luar keluarga)
6) Pernyataan jumlah produk yang dihasilkan dan untuk melaksanakan keseluruhan kegiatan usahatani.
taksiran harga. Kotak 8.1.
Contoh 3. ; Tabel 8.2.
37 38

Evaluasi Usahatani Evaluasi Usahatani……….

Istilah-istilah:
Istilah-istilah……….
1. Produksi Total (Y)
9. Keuntungan (л), yaitu pendapatan (I) dikurangi
2. Harga Produksi (P) upah tenaga kerja keluarga (w)
3. Penerimaan atau Nilai produksi (R atau S) 10. Total Tenaga Kerja (HKO)
4. Biaya Variabel (VC) 11. Produktivitas Tenaga Kerja (Rp/HKO)
5. Biaya Variabel per Unit (AVC) 12. R/C rasio, perbandingan penerimaan dan biaya
6. Biaya Tetap (FC) 13. л/C rasio, perbandingan keuntungan dan biaya
7. Biaya Total (TC atau C) 14. Sewa Lahan
8. Pendapatan Petani (I)

39 40

10
10/29/2012

Evaluasi Usahatani………

Biaya, Pendapatan dan Kelayakan Usaha


Suatu usahatani dikatakan layak, bila:
1. R/C > 1
2. л/C > bunga bank yang berlaku
3. Produktivitas TK (Rp/HKO) > tingkat upah
4. Pendapatan (Rp) > Sewa Lahan (Rp) per satuan waktu
atau musim tanam
5. Produksi (kg) > BEP produksi (kg)
6. Penerimaan > BEP penerimaan (Rp)
7. Harga (Rp/kg) > BEP harga (Rp/kg)
8. Penurunan harga produksi dan kenaikan harga faktor
produksi tidak menyebabkan kerugian.
Contoh dan Perhitungan
41

11

Anda mungkin juga menyukai