Anda di halaman 1dari 51

KERANGKA ACUAN EPIDEMIOLOGI DBD

A.Pendahuluan

Demam berdarah dengue (DBD) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat


dan menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi. Jumlah kasus yang dilaporkan
cenderung meningkat dan daerah penyebarannya bertambah luas. Kerugian sosial
yang terjadi antara lain karena menimbulkan kepanikan dalam keluarga, kematian
anggota keluarga, dan berkurangnya usia harapan penduduk. Dampak ekonomi
langsung pada penderita DBD adalah biaya pengobatan, sedangkan dampak ekonomi
tidak langsung adalah kehilangan waktu kerja, waktu sekolah dan biaya lain yang
dikeluarkan selain untuk pengobatan seperti transportasi dan akomodasi selama
perawatan penderita.

Penyakit DBD sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia yang cenderung meningkat jumlah pasien serta semakin luas
penyebarannya. Hal ini karena masih tersebarnya nyamukAedes aegypti (penular
penyakit DBD) di seluruh pelosok tanah air, kecuali pada daerah dengan ketinggian
lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) terutama menyerang anak-anak, namun


dalam beberapa tahun terakhir cenderung semakin banyak dilaporkan kasus DBD pada
orang dewasa. Penyakit ini ditandai dengan panas tinggi mendadak disertai kebocoran
plasma dan pendarahan, dapat mengakibatkan kematian serta menimbulkan wabah.

Untuk memberantas penyakit ini diperlukan pembinaan peran serta masyarakat yang
terus menerus dalam memberantas nyamuk penularnya dengan cara 3 M yaitu :
menguras tempat penampungan air (TPA), menutup TPA dan
mengubur/menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan.
Cara pencegahan tersebut juga dikenal dengan istilah PSN (Pemberantasan Sarang
Nyamuk). Upaya memotivasi masyarakat untuk melaksanakan 3M secara terus
menerus telah dan akan dilakukan Pemerintah melalui kerjasama lintas program dan
lintas sektoral termasuk tokoh masyarakat dan swasta. Namun demikian penyakit ini
masih terus endemis dan angka kesakitan cenderung meningkat di berbagai daerah.
Oleh karena itu upaya untuk membatasi angka kematian penyakit ini sangat penting. 2

B.Latar Belakang

Infeksi virus dengue telah ada di Indonesia sejak abad ke -18, seperti yang dilaporkan
oleh David Byfon seorang dokter berkebangsaan Belanda. Saat itu infeksi virus dengue
menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai penyakit demam lima hari (vijfdaagse
koorts) kadang-kadang disebut juga sebagai demam sendi (knokkel koorts). Disebut
demikian karena demam yang terjadi menghilang dalam lima hari, disertai dengan nyeri
pada sendi, nyeri otot, dan nyeri kepala Pada masa itu infeksi virus dengue di Asia
Tenggara hanya merupakan penyakit ringan yang tidak pernah menimbulkan kematian.
Tetapi sejak tahun 1952 infeksi virus dengue menimbulkan penyakit dengan
manifestasi klinis berat, yaitu DBD yang ditemukan di Manila, Filipina. Kemudian ini
menyebar ke negara lain seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia. Pada
tahun 1968 penyakit DBD dilaporkan di Surabaya dan Jakarta dengan jumlah kematian
yang sangat tinggi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan dan penyebaran kasus DBD sangat
kompleks, yaitu (1) Pertumbuhan penduduk yang tinggi, (2) Urbanisasi yang tidak
terencana & tidak terkendali. (3) Tidak adanya kontrol vektor nyamuk yang efektif di
daerah endemis. dan (4) Peningkatan sarana transportasi.

C.TUJUAN

A. Tujuan Umum

 Deteksisecara dini adanya “out break” atau kasus-kasus yang endemis,


sehingga dapat dilakukan usaha penanggulangan secepatnya.

B. Tujuan Khusus

 Mengetahuifaktor-faktor terpenting yang menyebabkan atau membantu adanya


penularan-penularan atau wabah.

D.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

 Penyuluhan dan penggerakan masyarakat untuk PSN (pemberantasan sarang


nyamuk). Penyuluhan/informasi tentang demam berdarah dan pencegahannya
dilakukan melalui jalur- jalur informasi yang ada
o Penyuluhan kelompok: PKK, organisasi sosial masyarakat lain, kelompok
agama, guru, murid sekolah, pengelola tempat umum/instansi, dll.
o Penyuluhan perorangan:

1. Kepada ibu-ibu pengunjung Posyandu


2. Kepada penderita/keluarganya di Puskesmas
3. Kunjungan rumah oleh Kader/petugas Puskesmas

 Penyuluhan melalui media massa: TV, radio, dll (oleh Dinas Kesehatan Tk. II, I
dan pusat). Menggerakkan masyarakat untuk PSN penting terutama sebelum
musim penularan (musim hujan) yang pelaksanaannya dikoordinasikan oleh
kepala Wilayah setempat. Kegiatan PSN oleh masyarakat ini diintegrasikan ke
dalam kegiatan di wilayah dalam rangka program Kebersihan dan Keindahan
Kota. Di tingkat Puskesmas, usaha/kegiatan pemberantasan sarang nyamuk
(PSN) demam berdarah ini diintegrasikan dalam program Sanitasi Lingkungan.

E.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Penyuluhan kelompok dapat dilaksanakan di kelompok Dasawisma, pertemuan


arisan atau pada pertemuan Warga RT/RW, pertemuan dalam kegiatan
keagamaan atau pengajian, dan sebagainya.
2. Langkah-langkah dalam melakukan penyuluhan kelompok:1

 Usahakan agar setiap peserta pertemuan dapat duduk dalam posisi saling
bertatap muka satu sama lain. Misalnya berbentuk huruf U, O atau setengah
lingkaran.
 Mulailah dengan memperkenakan diri dan perkenalan semua peserta
 Kemudian disampaikan pentingnya membicarakan demam berdarah dengue,
antara lain bahayanya, dapat menyerang sewaktu-waktu pada semua umur
terutama anak-anak.
 Jelaskan materi yang telah disiapkan sebelumnya secara singkat dengan
menggunakan gambar-gambar atau alat peraga misalnya lembar balik
(flipchart) atau leaflet/poster
 Setelah itu beri kesempatan kepada peserta untuk berbicara atau mengajukan
pertanyaan tentang materi yang dibahas.
F.SASARAN

 Merupakan salah satu indicator keberhasilan program pemberantasan vector


penular DBD. Angka Bebas Jentik sebagai tolak ukur upaya pemberantasan
vector melalui gerakan PSN-3M menunjukan tingkat partisipasi masyarakat
dalam mencegah DBD. Rata-rata ABJ yang dibawah 95% menjelaskan bahwa
partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD di lingkunagnnya masing-masing
belum optimal.
 Cara Melakukan Pemeriksaan Jentik
 Cara-cara memeriksa jentik: i) Periksalah bak mandi/WC, tempayan, drum dan
tempat-tempat penampungan air lainnya, ii) Jika tidak tampak, tunggu ± 0,5-1
menit, jika ada jentik ia akan muncul kepermukaan air untuk bernapas, iii) Di
tempat yang gelap gunakan senter/battery. iv) Periksa juga vas bunga, tempat
minum nurung, kaleng-kaleng, plastik, ban bekas dan lain-lain. Contoh formulir
hasil pemeriksaan jentik

G.WAKTU PELAKSANAAN

 Penemuan penderita.
 Untuk hal ini perlu ditentukan kriteria yang Standard guna diagnosa klinis dan
konfirmasi laboratorium dari DBD.
o Pelaporan penderita.
o Penderita yang telah ditemukan di Puskesmas atau Puskesmas
Pembantu perlu dilaporkan kepada unit-unit surveillance epidemiologi.
 Penelitian wabah. Bila dicurigai adanya wabah perlu dilakukan penelitian di
lapangan, maksudnya ialah:

1) Untuk mengetahui adanya penderita-penderita lain atau penderita-penderita


tersangka DBD yang perlu dikonfirmasi laboratorium.

2) Menentukan luas daerah yang terkena dan luas daerah yang perlu
ditanggulangi.

3) Penilaian sumber-sumber (inventory) mengenai keadaan umum setempat,


mengenai fasilitas dan faktor-faktor yang berperanan penting pada timbulnya
wabah.

4) Setiap kasus demam berdarah/tersangka demam berdarah perlu dilakukan


kunjungan rumah oleh petugas Puskesmas untuk penyuluhan dan pemeriksaan
jentik di rumah kasus tersebut dan 20 rumah di sekelilingnya. Bila terdapat jentik,
masyarakat diminta melakukan pemberantasan sarang nyamuk (Pada umumnya
Penyemprotan/fogging, dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan . Prioritas fogging
adalah pada areal dengan kasus-kasus demam berdarah yang mengelompok,
dan yang meninggal

H.EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan pelaporan adalah proses penyelenggaraan, pemantauan


serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan Puskesmas, baik rencana
tahunan upaya kesehatan wajib maupun rencana tahunan upaya kesehatan
pengembangan, dalam mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
I.PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Kegiatan penilaiaan dilakukan pada akhir tahun anggaran. Kegiatan yang dilakukan
mencakup hal-hal sebagai berikut :

1) Melakukan penilaiaan terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai,


dibandingkan dengan rencana dan standar pelayanan Sumber data yang dipergunakan
pada penilaian dibedakan atas dua, berbagai sumber data lain yang terkait, yang
dikumpulkan secara khusus pada akhir tahun Kedua, sumber data sekunder yakni data
dari hasil pemantauan bulanan dan triwulan.

2) Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan pencapaian


serta masalah dan hambatan yang ditemukan untuk rencana tahun berikutnya.

J.PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan kegiatan program epidemiolagi DBD ini agar menjadi
acuan dalam pelaksanaan kegiatan

Plt.Kepala Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari Wahyuni,AMKL


Nip.19590814198712001 Nip:198005102014072005
KERANGKA ACUAN PHBS

A.PENDAHULUAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah perilaku kesehatan yang dilakukan atas dasar
kesadaran seingga anggota keluarga atau kesehatan dapat menolong dirinya sendiri
dalam hala kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) di Rumah Tangga adalah
upayauntuk memberdayakan anggota rumah tangga agar memahami dan mampu
melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta berperan aktif dalam Gerakan
Kesehatan di masyarakat.

B.LATAR BELAKANG
Program pembinaan PHBS keberhasilan masih jauh dari harapan.Bahwa rumah
tangga di indonesia yang mempraktekkan PHBS baru mencapai 38,7 %.Padahal
rencana strategi (Renstra) Kementerian Kesehatan menetapkan terget pada tahun
2014 rumah tangga yang mempraktikkan PHBS adalah 70 % hal ini menutup
peningkatan kinerja yang luar biasa dalam pembinaan PHBS.

C.TUJUAN
A. Tujuan Umum

Meningkatkan PHBS di tatanan rumah tangga,tatanan Institusi pendidikan,tatanan


tempat kerja,tatanan umum dan tatanan fasilitas kesehatan.

B.Tujuan Khusus

1. memperkuan gerakan dan peran serta masyarakat melalui PHBS di tatanan rumah
tangga,institusi pendidikan,tempat kerja,tempat umum dan fasilitas kesehatan

2. meningkatkan akses informasi dan edukasi kepada masyarakat di tatanan rumah


tangga,institusi pendidikan,tempat kerja,tempat umum dan fasilitas kesehatan

3.terwujudnya kawasan sehat dengan meningkatkan PHBS pada semua tatanan

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Melakukan pendataan,penyebarluaskan informasi,pemberdayaan dan penggerakan
masyarakat,pembinaan dan evaluasi kegiatan PHBS dengan mengacu pada 10
indikator PHBS tatanan rumah tangga yang meliputi :

1.Persalinan Nakes
2.ASI Eksklusif
3. Balita Di Timbang
4.Sarana Air Bersih
5. Cuci Tangan Pakai Sabun
6. Jamban Sehat
7. Berantas Jentik
8. Makan Buah
9. Aktifitas Fisik
10. Tidak Merokok Dalam Rumah
E.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kegiatan pokok pembinaan PHBS dilakukan sesuai dengan strategi yaitu:

1. Advokasi melalui konsultasi pertemuan-pertemuan dan kegiatan-kegiatan


lain kepada pengambilan keputusan baik kalangan pemerintah,swasta
maupun pemuka masyarakat untuk mendukung pembangunan kesehatan
terutama dalam hal PHBS
2. Bina suasana dalam rangka mendukung penyelenggaraan
penyuluhan/pemicuan dengan mempertimbangkan budaya setempat serta
pengembangan media dan saran penyuluhan/pemicuan
3. Gerakan masyarakat melalui pendekatan kepada kelompok
sasaran,penyuluhan/pemicuan langsung atau melalui media baik pada
perorangan,kelompok maupun masyarakat luas,pengajian masalah di
daerah binaan PHBS dan pelatihan kader kesehatan.

F.SASARAN
SASARAN PHBS tatanan rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga secara
keluarga yaitu:pasangan usia subur,ibu hamil atau ibu menyusui,anak dan remaja,usia
lanjut dan pengasuh anak.

G.WAKTU/JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Setiap bulan untuk pengawasan dan pembinaan

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksankan setiap bulan sekali

I.PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program


dan dilaporkan kepada kepala puskesmas

J.PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan kegiatan program PHBS ini agar menjadi


acuan dalam pelaksanaankegiatan

Palembang, 2016
Plt.Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari Wahyuni,AMKL


Nip.19590814198712001 Nip:198005102014072005
KERANGKA ACUAN KEGIATAN KESEHATAN
LINGKUNGAN(KESLING)

A.PENDAHULUAN
Penyehatan lingkungan adalahupaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan
pencegahan terhadap penurunan kualitas lingkungan melalaui upaya
promotif,prefentif,penyelidikan,pemantauan terhadap tempat umum,lingkungan
pemukiman,lingkungan kerja,angkutan umum,lingkungan lainnya terhadap substansi
yaitu air,udara,tanah,limbah padat,cair,gas,kebisingan,pencahayaan,habitat vektor
penyakit,radiasi,kecelakaan,makanan,minuman dan bahan berbahaya.

B.LATAR BELAKANG

Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan factor penentu utama derajat kesehatan
masyarakat dalam suatu proses
pengamanan,pencatatan,penyuluhan,penokumentasian secara verbal dan
visualmenurut prosedur standar tertentu terhadap satu atau beberapa komponen
lingkungan dengan menggunakan satu atau beberapa komponen lingkungan dengan
mengunakan satu atau beberapa parameter sebagai tolak ukur yang dilakukan secara
terencana,jadwal dan terkendalaidalam satu siklus waktu tertentu yang menekankan
kegiatan pada sumber ambien (lingkungan),pemaparan dan dampak pada manusia.

C.TUJUAN

Tujuan Umum

Mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat

Tujuan Khusus:

-Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum lingkungan pemukiman


dan lingkungan lainnya.

-Kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara.

- Setiap tempat dan sarana pelayanan umum wajib memelihara dan meningkatkan
lingkungan yang sehat.

D.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1.Penyehatan air
2.Penyehatan perumahan dan sanitasi dasar
3.Pembinaan tempat-tempat umum
4.Klinik sanitasi
5.Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) pemberdayaan masyarakat
6.Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
7.Pengawasan dan pengendalian air kualitas lingkungan
8. Penyehatan makanan dan minuman

E.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Penyehatan Air Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi)terhadap sarana


air bersih(SAB)yang ada di wilayah kerja puskesmas plaju.
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar Pembinaan sanitasi perumahan dan
sanitasi dasar
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi
sanitasi) terhadap sarana tempat-tempat umum (TTU) yang ada di wilayah kerja
puskesmas plaju.
4. Klinik sanitasi Pemberian Konseling dan tindak lanjut terhadap klien guna
menganalisa sebab terjadinya penyakit serta upaya pencegahan.
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pemberdayaan masyarakat dengan
metode penilaian.
6. Pengawasan Depot Air Minum ( DAM ) Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi
sanitasi) terhadap Depot Air Minum(DAM) dan pemeriksaan sampel air DAM yang
ada di wilayah ketja puskesmas plaju.
7. Penyehatan Makanan dan minuman Pembinaan tempat pengolahan makanan (TPM)
yang bersifat monitoring yang bersifat inspeksi sanitasi yang ada di wilayah kerja
puskesmas plaju.

F.SASARAN

1. Penyehatan Air Sasaran KK yang mengunakan Sarana Air Bersih


2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar Rumah-rumah yang berpenghuni di
wilayah kerja puskesmas plaju.
3.Pembinaan Tempat-tempat Umum Tempat-tempat umum yang memiliki potensi
dampak besar terhadap kesehatan masyarakat misalnya:Puskesmas,sekolah,pasar
dan tempat ibadah
4. Klinik Sanitasi Penderita(pasien) yang menderita penyakitberbasis lingkungan
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) KK yang meliputiakses terhadap jamban
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM ) Seluruh depot air minum yang ada di wilayah
kerja puskesmasplaju.
7. Penyehatan Makanan dan Minuman Tempat pengolahan makanan (TPM) yang ada
di wilayah kerja puskesmas plaju.

G.WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Penyehatan air setiap bulan Pemeriksaan Sampel Air Bersih (SAB)


2. Proyek 1 kali/tahun
3. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar Setiap bulan
4. Pembinaan Tempat-tempat Umum Setiap bulan
5.Klinik Sanitasi Setiap bulan
6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) =Pemberdayaan Masyarakat Setiap
bulan
7. Pengawasan Depot Air Minum ( DAM) setiap bulan PemeriksaanSampel Air DAM
proyek 1 kali/tahun
8. Penyehatan Makanan dan Minuman Setiap bulan

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Dengan Rumah Sehat yang memenuhi Syarat

I.PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI


Bulanan

J. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan program Kesehatan Lingkungan (KESLING) ini agar
menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan

Palembang, 2016
Plt.Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari Wahyuni,AMKL


Nip.19590814198712001 Nip:198005102014072005
KERANGKA ACUAN KEGIATAN TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU)
A.PENDAHULUAN

Tempat-tempat umum adalah tempat dimana bersifat (semua orang) dapat masuk
ketempat tersebut untuk berkumpul melakukan kegiatan baik insidentil maupun terus
menerus.Jadi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan
mencegah kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya
dengan timbulnya kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutamayang erat
hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit tempat-tempat
umummerupakan tempat kegiatan bagi umum yang mempunyaitempat sarana dan
kegiatan tetap yang di selenggarakan oleh badan pemerintahan, swasta dan
atauperorangan yang dipergunakan langsung oleh masyarakat.Setiap aktifitas yang
dilakukan oleh sangat erainteraksinya dengan tempat-tepat umum baik untuk
bekerja,melakukan interaksi social,belajar maupun sicial,belajar maupun melakukan
aktivitas lainnya.Tempat-tempat umummemiliki potensi sebagai tempat terjadinya
penularan penyakit,penularan lingkungan ataupun gangguan kesehatan lainnya.Kondisi
lingkungan tempat-tempat umum yang tidak terpelihara akan menambah besarnya
resiko penyebaran penyakit serta penularan lingkungansehingga perlu dilakukan upaya
pencegahan dengan menerapkan sanitasi lingkungan yang baik dan tempat-tempat
umum perlu di jaga sanitansinya.

B.LATAR BELAKANG

Sanitasi tempat-tempat umum sangatlah penting dijaga sanitasinya agar tidak


menimbulkan berbagai masalah kesehatan misalnyamenimbulkan penyakit berbasis
lingkungan.
.
C.TUJUAN

Tujuan Umum

Untuk meningkatkan agar masyarakat mengerti dan memelihara akan keberadaan


tempat-tempat umum di wilayah kerja puskesmas plaju

Tujuan Khusus

- Untuk mengetahui sanitasi SAB di TTU untuk mengetahui sanitasi


pembuangankotoran di TTU
- Untuk mengetahui sanitasi pengolahan limbah cair di TTU
- Untuk mengetahui sanitasi pengolahan sampah di TTU
- Untuk mengetahui sanitasi kualitas bangunan yang terpelihara dengan baik yang
memenuhi syarat kesehatan TTU

D.KEGIATAN POKOK DAN RICIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan terhadap Pembinaan dan prasarana tempat-tempat
umum (TTU)

E.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana tempat-tempat umum
(TTU) yang ada di wilayah kerja puskesmas.

F.SASARAN
Tempat ibadah (masjid atau gereja),Sekolah,kolam renang,Pasar,Pemangkas
rambut,Salon,Rumah Sakit,Rumah Bersalin,Pertokoaan dan Hotel

G. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan

H.EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.
I.PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penaggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

J. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan program Tempat-Tempat Umum ( TTU ) ini agar
menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan

Palembang, 2016
Plt.Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari Wahyuni,AMKL


Nip.19590814198712001 Nip:198005102014072005
KERANGKA ACUAN KEGIATAN TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN
(TPM)

A. PENDAHULUAN

Rumah makan,depot dan warung adalah setiap tempat usaha koersil yang lengkap
kegiatan menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahnya.Hygiene
sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan,orang,tempat
dan perlengkapan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau
gangguan kesehatan pengawasan sanitasi makanan pada rumah makan,depot
warung,adalah pemantauan secara terus menerus terhadap rumah
makan,depot,warung atas perkembangan tindakan atau kegiatan atau persyaratan
sanitasi makanan dan keadaan yang terdapat setelah usaha tindak lanjut dari
pemeriksaan.Pemeriksaan merupakan usaha melihat dan menyaksikan secara
langsung serta menilai tentang keadaan,tindakan atau kegiatan yang dilakukan serta
memberikan petunjuk/saran perbaikan.Kegiatan pengawasan sanitasi makanan meliputi
pendataan tempat pengolahan makanan,permeriksaan berkala,member saran
perbaikan,melakukan kunjungan kembali,memberikan peringatan dan rekomendasi
kepada pihak terkait serta laporan hasil pengawasan.

B.LATAR BELAKANG

Berdasarkan pengamatan awal beberapa rumah makan,depot dan warung yang


letaknya cukup strategis dan sering dilalui banyak kendaraan bermotor,ada beberapa
penjamah makanan yang menunjukkan perilaku yang tidak sehat dalam menjamah
makanan,misalnya mengunakan lap kotor untuk membersihkan meja dan mengolah
makanan ketika sedang sakit.Demikian juga dengan sarana di sekitarnya,dimana sering
ditemukan adanya rumah makan,depot,warung yang melakukan pencucian peralatan
makanan tanpa mengunakan sabun,peralatan hanya dicelupkan ke sumber air
pencucian yang sudah kotor menggunakan sabun,peralatan hanya dicelupkan
kesumber air pencucian yang sudah kotor,serta bahan makanan belum jadi disimpan
dalam ruangan yang dilengkapi dengan pelindung dari hama.

C.TUJUAN

Tujuan Umum:

-Untuk mengetahui persyaratan tempat pengelolaan makanan (TPM) dan mampu


menetapkan persyaratan dan teknik pembersih atau pemeliharaan di ruangan tempat
pengelolaan makanan (TPM) agar terhindar dari resiko pencemaran.

Tujuan Khusus:

- Untuk mengetahui lokasi/letak bagunan


- Untuk mengetahui ruangan pengolahan
- Untuk mengetahui tempat pencucian alat dan bahan makanan
- Untuk mengetahui tempat sampah
- Untuk mengetahui cara pembersihan dan tempatpemeliharaan
- Untuk mengetahui tempat cuci tangan
- Untuk mengetahui sarana air bersih ( SAB )
- Untuk mengetahui jamban

D.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat pengelolah makanan ( TPM )

E.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana tempat pengolahan
makanan ( TPM ) yang ada di wilayah kerja puskesmas plaju.
F. SASARAN
Rumah Makan,Restoran,Jasa boga/catering,Industri Makanan,Kantin,Warung dan
Makanan Jajanan.

G. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan.

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.

I. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas plaju.

J. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program TPM ini agar menjadi acuan dalam
pelaksanaan kegiatan.

Palembang, 2016
Plt.Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari Wahyuni,AMKL


Nip.19590814198712001 Nip:198005102014072005
KERANGKA ACUAN KEGIATAN DEPOT AIR MINUM ( DAM )

A. PENDAHULUAN

Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan.Tanpa air
manusia tidak akan bertahan hidup lama. Selain berguna untuk manusia,air juga di
perlukan oleh mahluk hidup lainya misalnya hewan dan tumbuh-tumbuhan.Bagi
manusia air diperlukan untuk menunjang kehidupan antara lain dalam kondisi yang
layak untuk diminum tanpa mengganggu kesehatan atau air yang harus di masak
terlebih dahulu sebelum dapat diminum.Air minum untuk tubuh manusia berguna untuk
menjaga keseimbangan metabolisme dan fisiolagi tubuh setiap waktu.Konsumsi air
diperlukan karena setiap saat tubuh bekerja dan berproses.Disamping itu air juga di
gunakan untuk melarutkan dan mengolah makanan agar dapat dicerna tubuh manusia
dan kehidupan dari berjuta sel.Komponen terbanyak dari sel adalah air.Apabila
kekurangan cairan sel tubuh akan menciut dan tidak dapat berfungsi dengan
baik.Begitu pula air merupakan bagian EKSKRETA CAIR ( keringat ,air seni,air mata ),
uap pernafasan dan cairan tubuh ( darah dan lymphe ).

B. LATAR BELAKANG

Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air yang dialirkan
melalui saluran perpipaan ( PAM ),air minum dalam kemasan ( AMDK ), maupun depot
air minum .( DAM ). Selain itu air tanah dangkal dari sumur gali ( SGL ) atau pompa
tangan serta air hujan yang diolah oleh penduduk menjadi minum setelah di masak
terlebih dahulu. Kecenderungan penduduk untuk untuk mengkomsumsi air minum siap
pakai sangat besar,sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh subur.Perlu
dilakukan pengawasan,pembinaan kualitas air dari DAM agar selalu aman dan sehat
untuk di konsumsi masyarakat.

C. TUJUAN

Tujuan Umum

Terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat konsumsi air minum yang
berasal dari depot air minum ( DAM ).Dengan demikian masyarakat akan terhindar dari
kemungkinan resiko terkena penyakit bawaan air.

Tujuan Khusus

- Terisolasinya hygiene sanitasi depot air minum ( DAM ) diseluruh masyarakat dan
terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugaskesehatan sehingga dapat
menjamin mutu air.
- Terlaksananya pengambilan sempel air minum ( DAM ) yang melaksanakan kaidah
hygiene sanitasi serta perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ) dalam melayani
masyarakat.
- Teridentifikasinya masalah depot air minum ( DAM ) harus dibina oleh dinas
kesehatan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan Depot Air Minum ( DAM )

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara umum dalam melaksanakan kegiatan ini adalah melakukan di luar gedung
melakukan pembinaan sedangkan di dalam gedung merupakan konseling.Kegiatan
bersifat monitoring
(Inspeksi sanitasi ) terhadap depot air minum ( DAM ) dan pemeriksaan sampel air
minum
( DAM )yang di wilayah puskesmas plaju.
F. SASARAN
Melakukan pengawasan dan pembinaan di seluruh Depot Air Minum ( DAM ) yang ada
di wilayah kerja puskesma plaju.

G. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


- Setiap bulan melakukan pembinaan dan pengawasan depot air minum
- Pengambilan sampel air minum ( DAM ) setiap 3 bulan sekali

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan 3 bulan sekali

I. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung oleh penanggung jawab
program dan dilaporkan kepada kepala puskesmas plaju.

J. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program Depot Air Minum ( DAM ) ini agar
menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan.

Mengetahui Palembang, 2016


Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari Wahyuni,AMKL


Nip.19590814198712001 Nip:198005102014072005
KERANGKA ACUAN SARANA AIR BERSIH ( SAB )

A.PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,keamanan dan


kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal (UU Kesehatan No.23 Tahun 1992 ).Untuk mencapai tujuan tersebut
berbagai program atau kegiatan telah dan akan dilaksanakan atau dikembangkan baik
oleh pemerintah,swasta maupun masyarakat,salah satu diantaranya adalah program
penyedian air bersih.Sesuai dengan penjelasan dalam undang-undang kesehatan
No.23 tahun 1992 yang dimaksud dengan penyehatan air untuk berbagai kebutuhan
dan kehidupan manusia.Dalam kaitan denagn hal-hal tersebut maka seharusnya air
bersih yang digunakan selain harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan
sehari-hari dan juga harus memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan baik
kualitas fisik,bakteriologis maupun kimia.Pendekatan penyehatan air diawali dengan
kegiatan pengawasan kualitas air yang ditindak lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas
air dan pembinaan pemakai air untuk pengamanan kualitas air dengan melibatkan
peran serta masyarakat.

B. LATAR BELAKANG

Program penyehatan air bersih dan penyehatan lingkungan tujuanya adalah


menyediakan air bersih dan sarana sanitasi yang memadai serta memenuhi syarat
kesehatan.Program ini diharapkan dapat memperbaiki status kesehatan masyarakat
melalui penurunan angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit yang ditularkan
melalui air.

C. TUJUAN

Tujuan Umum :

- Meningkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan masyarakat dalam


mengamankan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.

Tujuan Khusus :

1. Terpantaunya kualitas air melalui upaya pengawasan yaitu,


2. Berlakunya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
3. Meningkatkan kualitas air melalui upaya perbaikan
4. Meningkatkan pengertian,kesadaran dan kemauan untuk melakukan pengawasan
kualitas air

D.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan pokok penyehatan air dalam pelaksanaan program penyediaan dan


pengelolaan air bersih yaitu pengawasan kualitas air,perbaikan kualitas air dan
pembinaan pemakai air.Penyehatan air diawali dengan pengawasan kualitas air yang
ditindak lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk
pengamanan kualitas air dengan melibatkan peran serta masyarakat.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan bersifat monitoring ( inspeksi sanitasi ) terhadap sarana air bersih ( SAB )
yang ada di wilayah kerja puskesmas plaju.
F. SASARAN
Masyarakat yang menggunakan sarana air bersih ( SAB )

G. WAKTU PELAKSANAAN
Setiap bulan, kalau ada kegiatan pengambilan sampel sarana air bersih ( SAB )
dilakukan dalam 1 tahun.

H.EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan di laksanakan setiap 3 bulan sekali

I. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas plaju.

J. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program SAB ini agar menjadi acuan dalam
pelaksanaan kegiatan.

Mengetahui Palembang, 2016


Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari Wahyuni,AMKL


Nip.19590814198712001 Nip:198005102014072005
KERANGKA ACUAN KEGIATAN KLINIK SANITASI

A. PENDAHULUAN

Klinik sanitasi merupakan suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan
kesehatan promotif,prefentif dan kuratif yang di fokuskan pada penduduk yang beresiko tinggi
untuk mengatasi masalah penyakit yang berbasis lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan
pemukiman.Anamnesa adalah wawancara terhadap pasien atau keluarga mengenai keluhan
utama,keluhan tambahan,riwayat penyakit terdahulu,riwayat penyakit keluarga,lamanya
penyakit,kondisi lingkungan,sarana sanitasi yang di gunakan konseling adalah komunikasi antara
2 orang atau lebih antara petugas konseling dengan pasien atau klien yang memutuskan untuk
bekerja sama sehingga pasien dan klien dapat mengenali dan memecahkan masalah kesehatan
lingkungan secara mandiri maupun dengan bantuan pihak lain.

B. LATAR BELAKANG

- Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air meliputi : penyakit diare,demam


berdarah,malaria dan kulit
- Penyakit-penyakit yang penularannya berkaitan dengan kondisi perumahan dan lingkungan
yang jelek antara lain ISPA dan TB Paru
- Penyakit-penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya melalui makanan atau air antara
lainpenyakit diare,kecacingan dan keracunan makanan
- Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan bahan kimia dan pestisida di
rumah tangga.

C. TUJUAN

Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya prefentif,kuratif dan promotif yang
dilakukan secara terpadu,terarah dan terus menerus.

Tujuan Khusus

- Tercapainya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector dalam program
pemberatasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan dengan memperdayakan
masyarakat.
- Meningkatkan pengetahuan,kesadaran,kemampuan dari perilaku masyarakat ( pasien,klien dan
masyarakat ) untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat.
- Meningkatkan pengetahuan,kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk mencegah dan
menanggulangi penyakit berbasis lingkungan serta masalah kesehatan lingkungan dengan
sumber daya yang ada.
- Menurunkan angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya kondisi kesehatan
lingkungan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Penderita atau pasien yang menderita berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas plaju

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Di dalam gedung,dipuskesmas
2. Di luar gedung,diposyandu dan kunjungan rumah

F.SASARAN
1. Penderita penyakit/pasien/kelurga yang berhubungan dengan masalah kesehatan lingkungan
dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas
2. Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan penyakit
berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas
3. Penderita penyakit/pasien/kelurga yang berhubungan dengan masalah kesehatan lingkungan
dan penyakit yang berbasis lingkungan yang dikunjungi rumahnya
4. Masyarakat umum/klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan danpenyakit yang
berbasis lingkungan yang daeranya dikunjungi

G. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


Didalam gedung di puskesmas dan juga ada melakukan di luar gedung pelaksanaan sesuai
dengan jadwal posyandu

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 1 bulan sekali

I. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan kepada
kepala puskesmas plaju.

J. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program klinik sanitasi ini agar menjadi acuan dalam
pelaksanaan kegiatan.

Mengetahui Palembang, 2016


Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari Wahyuni,AMKL


Nip.19590814198712001 Nip:198005102014072005
KERANGKA ACUAN PEMERIKSAAN JENTIK NYAMUK DI SEKOLAH

A.PENDAHULUAN

Dalam mewujudkan tujuh kegiatan pokok pengendalian DBD, ditentukan lima rencana
pengembangan program antara lain meningkatkan peran serta masyarakat, mengaktifkan
kembali kelompok kerja operasional (Pokjanal) DBD diberbagai tingkat administrasi,
mendorong kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) oleh anak sekolah dan Pramuka,
mendukung pengembangan vaksin serta meningkatkan kemampuan sumber daya manusia
(SDM) pengendalian penyakit bersumber arbovirosis. Peran serta masyarakat merupakan
komponen utama dalam pengendalian DBD, mengingat vektor DBD nyamuk Aedes aegypti
jentiknya ada di sekitar permukiman dan tempat istirahat nyamuk dewasa sebagian besar ada
di dalam rumah. Peran serta masyarakat dalam hal ini adalah peran serta dalam pelaksanaan
PSN secara rutin seminggu sekali. PSN secara rutin dapat membantu menurunkan kepadatan
vektor, berdampak pada menurunnya kontak antara manusia dengan vektor, akhirnya
terjadinya penurunan kasus DBD.Hingga saat ini peran serta masyarakat dalam pelaksanaan
PSN belum optimal, masih banyak

masyarakat yang belum melakukan PSN secara rutin. Banyak faktor yang menjadi penyebab
rendahnya peran masyarakat dalam PSN, di antaranya adalah terbatasnya biaya kampanye
PSN. Langkah awal dari kegiatan kampanye PSN adalah penyusunan pentunjuk teknsis
(Juknis) tentang pelaksanaan PSN, salah satunya adalah Juknis Jumantik-PSN Anak
Sekolah.Kelompok anak sekolah merupakan bagian kelompok masyarakat yang dapat
berperan strategis, mengingat jumlahnya sangat banyak sekitar 20% dari jumlah penduduk
Indonesia adalah anak sekolah SD, SLTP dan SLTA. Anak sekolah tersebar di semua wilayah
Indonesia, baik daerah perkotaan maupun pedesaan. Pemahaman PSN bagi anak sekolah
berperan untuk menanamkan perilaku PSN pada usia sedini mungkin, yang akan digunakan
sebagai dasar pemikiran dan perilakunya dimasa yang akan datang. Selain itu, menggerakan
anak sekolah lebih mudah dibandingkan dengan orang dewasa dalam pelaksanaan PSN.

B. LATAR BELAKANG
Jumantik Anak Sekolah adalah anak sekolah dari berbagai jenjang pendidikan dasar dan
menengah yang telah dibina dan dilatih sebagai juru pemantau jentik (Jumantik) di sekolahnya.
Pembentukan dan pelaksanaan Jumantik-PSN Anak Sekolah dimaksudkan untuk ikut serta
mendukung program pemerintah dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) penular
demam berdarah dengue dan chikungunya serta sebagai salah satu upaya pembinaan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) sejak usia dini. Mekanisme pembentukan, pembinaan,
pelaksanaan dan pengawasan kegiatannya menjadi hak dan tanggung jawab pemerintah
kabupaten/kota dengan mempertimbangkan kebijakan, peraturan dan ketentuan yang
ditetapkan oleh pemerintah.

C.TUJUAN
Tujuan Umum
a) Meningkatkan peran serta anak sekolah sebagai Jumantik dalam pelaksanaan PSN
b) Sebagai salah satu upaya pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sejak usia
dini.
c) Sebagai panduan bagi pengelola program kesehatan/ petugas kesehatan dan tenaga
pendidik (guru) dalam membentuk/ menggerakan Jumantik-PSN anak sekolah
d) Mendukung upaya penurunan kasus DBD di Indonesia
Tujuan Khusus
Melaksanakan pembinaan/penyuluhan atau acuan teknis kepada para guru dan para
kader jumantik anak sekolah secara berkala.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

a. Tata kerja PSN/Jumantik anak sekolah mengacu pada petunjuk teknis PSN-
Jumantik Anak Sekolah dan ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku di wilayah
setempat.
b. Jumantik anak sekolah berperan dalam kegiatan usaha kesehatan sekolah
(UKS) dalam rangka menciptakan “Sekolah Bebas Jentik”.
c. Puskesmas berkewajiban melaksanakan pembinaan/ penyuluhan teknis kepada
para guru dan para kader jumantik anak sekolah secara berkala.
d. Kepala sekolah bersama dengan para guru dan petugas puskesmas memantau
dan menilai pelaksanaan PSN di sekolahnya.
e. Kepala sekolah melalui guru penanggungjawab PSN sekolah memberikan
laporan rutin perbulan kepada puskesmas berdasarkan hasil rekap pelaksanaan
PSN/Jumantik Anak sekolah setiap minggunya.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Dinas Kesehatan bersama Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota dalam wadah Pokja PSN anak sekolah memberikan
pembinaan/pelatihan Jumantik-PSN anak sekolah kepada guru-guru di sekolah.
b. Kepala Sekolah membuat tim pelaksana Jumantik-PSN anak sekolah dan menunjuk
seorang guru penanggung jawab PSN anak sekolah.
c. Guru penanggungjawab PSN anak sekolah menyusun program kerja/kegiatan
JumantikPSN anak sekolah.
d. Guru yg sudah dilatih mengajarkan Jumantik-PSN kepada anak sekolah
e. Setiap minggu siswa melakukan pemantauan jentik dan PSN di sekolah dan rumah/
tempat tinggalnya masing-masing dan melakukan pencatatan hari dan tanggal
pelaksanaan, jenis tempat perkembangbiakan nyamuk, ada tidaknya jentik dan
kegiatan PSN 3M yang dilakukan (sebagaimana form 1 dan 2).
f. Formulir pencatatan Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di Rumah/Tempat
Tinggal (lampiran 1) dan Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di Sekolah
(lampiran 2) dilaporkan setiap minggu ke guru penanggung jawab dan diparaf oleh
guru penanggung jawab.
g. Guru penanggungjawab memeriksa formulir tersebut, apabila laporan ditemukan
jentik maka guru wajib memberikan arahan kepada siswa untuk meningkatkan
kegiatan PSN 3M, serta membuat rekap laporan ke Puskesmas terdekat untuk
ditindaklanjuti.
h. Dinas Kesehatan/ Pokja PSN anak sekolah melalui Puskesmas setempat melakukan
pembinaan ke sekolah dalam rangka keberlangsungan kegiatan Jumantik-PSN anak
sekolah.

F. SASARAN
a) Pengelola program kesehatan/ petugas kesehatan
b) Kepala sekolah dan guru-guru
c) Para pembina gerakan pramuka
d) Anak sekolah dari SD/sederajat, SLTP/sederajat, SLTA/sederajat
e) Pramuka

G. WAKTU PELAKSANAAN
Setiap minggu siswa melakukan pemantauan jentik dan PSN di sekolah dan
rumah/ tempat tinggalnya masing-masing dan melakukan pencatatan hari dan
tanggal pelaksanaan, jenis tempat perkembangbiakan nyamuk, ada tidaknya jentik
dan kegiatan PSN 3M yang dilakukan (sebagaimana form 1 dan 2).

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Melakukan kegiatan dilaksanakan setiap minggu

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Kegiatan pencatatan dan pelaporan berfungsi untuk menilai keberhasilan PSN 3M oleh
anak sekolah, serta sebagai informasi penting dalam rangka menghadapi terjadi serangan
DBD. Pencatatan dan pelaporan PSN anak sekolah dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
:Pencatatan dilakukan sesuai dengan Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di
Rumah/Tempat Tinggal dan

Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di Sekolah:

a) Seminggu sekali siswa melakukan pemantauan jentik dan PSN di rumahnya masing-
masing melakukan pencatatan hasil pemantauan jentik, jenis tempat
perkembangbiakan
nyamuk/ penampungan air (kontainer), ada tidaknya jentik dan kegiatan PSN 3M yang
dilakukan dengan menggunakan Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di
Rumah/Tempat Tinggal
b) Seminggu sekali siswa juga melakukan pemantauan jentik dan PSN di lingkungan
sekolahnya, melakukan pencatatan hasil pemantauan jentik, jenis ruangan yang
dipantau, jenis tempat perkembangbiakan nyamuk/ penampungan air (kontainer), ada
tidaknya jentik dan kegiatan PSN 3M yang dilakukan Formulir Hasil Pemantauan Jentik
Mingguan di Sekolah.
c) Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan Anak Sekolah dilaporkan setiap minggu ke
guru penanggung jawab dan diparaf oleh guru penanggung jawab.
d) Guru penanggungjawab memeriksa Formulir Hasil Pemantauan Jentik dan PSN
Sekolah dan Formulir Hasil Pemantauan Jentik dan PSN Rumah, apabila laporan
ditemukan jentik maka guru wajib memberikan arahan kepada siwa untuk meningkatkan
kegiatan PSN 3M, serta diharapkan dapat melaporkan ke Puskesmas setempat untuk
mendapatkan pengendalian lebih lanjut.
e) Guru Penanggung jawab merekap hasil pemantauan siswa di rumah dan di sekolah ke
dalam form Rekapitulasi Laporan Mingguan Jumantik-PSN Anak Sekolah kepada kepala
puskesmas setempat selaku pembina UKS wilayahnya.
J. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program kegiatan pemeriksan jentik nyamuk
di sekolah-sekolah ini menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan

Mengetahui Palembang, 2016


Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari Wahyuni,AMKL


Nip.19590814198712001 Nip:198005102014072005
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui prilaku/cara pemberantasan jentik nyamuk dengan pemberantasan
sarang nyamuk ( PSN ) pada rumah tangga

b.Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui cara pemeriksaan/surve jentik di rumah tangga
b. Cara pemberantasan jentik nyamuk di rumah tangga

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


- Pendataan rumah/bagunan di wilayah kerja
- Pemeriksaan tempat perindukan vektor pada rumah/bagunan
- Pengolahan data hasil pemeriksaan tempat perindukan vektor
- Rekomendasi kepada petugas kesehatan dan sector terkait
- Laporan kepada petugas puskesmas
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
- Dinas Kesehatan bersama kader jumantik memberikan pembinaan/pelatihan
Jumantik-PSN pemeriksaan rumah tangga.
- Petugas yang memegang program mengajarkan kader Jumantik-PSN rumah tangga
- Setiap minggu kader Jumantik-PSN melakukan pemantauan jentik dan PSN di
rumah-rumah/ tempat tinggalnya masing-masing dan melakukan pencatatan hari
dan tanggal pelaksanaan, jenis tempat perkembangbiakan nyamuk, ada tidaknya
jentik dan kegiatan PSN 3M yang dilakukan (sebagaimana form 1 dan 2).
- Kader Jumantik PSN rumah tangga menulis diformulir pencatatan Formulir Hasil
Pemantauan Jentik Mingguan di Rumah/Tempat Tinggal (lampiran 1) dan Formulir
Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di rumah tangga (lampiran 2) dilaporkan setiap
sebulan sekali ke petugas puskesmas yang memegang program PSN rumah tangga.
- Rekapitulasi hasil PJB dilaksanakan oleh puskesmas setiap bulan dengan melakukan
pencatatan apabila laporan ditemukan jentik maka Puskesmas akan melakukan
ditindak lanjuti.

F. SASARAN

- Pengelola program kesehatan/ petugas kesehatan


- Kader jumantik
- PKK

G. WAKTU PELAKSANAAN
Mengunjungi setiap rumah tangga yang ada di wilayah kerja untuk memeriksa tempat
yang sering menjadi tempat perkembang biakan nyamuk/tempat penampungan air di
dalam dan di luar rumah serta memberikan penyuluhan tentang PSN kepda anggota
rumah tangga.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Mencatat hasil pemeriksaan jentik pada Kartu Jentik Rumah ( kartu yang ditinggalkan di
rumah ) dan pada Formulir Pelaporan ke puskesmas.

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Bulan atau triwulan
J. PENUTUP
Semoga pembaca dapat mengetahui dan memahami Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
dalam tatanan rumah tangga (PHBS ),terutama pemberantasan jentik guna
menghindari penyakit yang bisa ditimbulkan oleh nyamuk.

Mengetahui Palembang, 2016


Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari Wahyuni,AMKL


Nip.19590814198712001 Nip:198005102014072005
KERANGKA ACUAN SISTEM MONITORING DAN EVALUASI ( STBM )

A. PENDAHULUAN

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) program nasional dalam rangka


percepatan peningkatan akses terhadap sanitasi Dasar di Indonesia.Selain itu program
ini juga erat kaitannya dengan target Millenium Developen Goal ( MDGs ) dan
RPJMN.Untuk mendukung program ini ditingkatkan pusat telah dibentuk Sekretarat
STBM ( cq Kementerian Kesehatanriat ).Sekretariat STBM juga beranggotakan mitra-
mitra yang sudah melaksanakan kegiatan-kegiatan STBM dibeberapa wilayah di
indonesia sehingga keberadaan sekretariat STBM sangat strategis dalam inplementasi
STBM di indonesia serta diperkaya dari berbagai pembelajaran dan pengalaman.

B. LATAR BELAKANG

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) target program yang ada dalam STBM
sendiri terdiri dari 5 pilar
1. Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan
2. Cuci Tangan Pakai Sabun
3. Pengelolaan Makanan dan Minuman Rumah Tangga
4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
5. Pengelolaan Limbah Cair Rumah
Yang mana cakupan area pendekatan utamanya adalah tingkat rumah tangga secara
kolektif,untuk menjalankan itu semua harus digerakan dan disinergikan melalui 3
komponen pendekatan yakni :1. Menciptakan kebutuhan (Demand Creation)
1.2. Ketersediaan pasokan (Supply improvement) DAN
3. Lingkungan yang mendukung (Enabling Environmen)
C. TUJUAN
Tujuan Umum
Tercapainya dan kepemilikan sarana sanitasi jamban dalam rangka terciptanya desa
bebas buang air bebassembarangan ( ODF ) yang dilakukan melalui masyarakat.

Tujuan Khusus
1. Diperolehnya kerja sama lintas sektor dan lintas program dalam rangka pelaksanaan
dan pencapaian tujuan program STBM
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di masyarakat dalam rangka
meningkatkan akses dan kepemilikan saran sanitasi jamban

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Petugas monitoring melakukan pemantauan ke lapangan ( Wilayah monitoring
masing-masing )

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Sistem monitoring ini disiapkan dengan 2 cara dalam melaksankan kegiatan yaitu :
1. Menggunakan wesite STBM
2. Menggunakan SMS

F. SASARAN
Pemantauan kelayakan pemakaian jamban atau tempat Pembuangan Air Besar ( BAB )

G. WAKTU PELAKSANAAN
Setiap bulan melakukan sms

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi program STBM melalui sistem informasi monitoring dilaksanakan secara
umum dilaksanakan secara umum tahapan,yaitu pengumpulan data dan
informasi,pengolahan analisis data dan pemberian umpal balik.

I. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Program STBM sedapat mungkin dapat dilakukan secara mandiri dan partisipatori oleh
masyarakat sendiri dan diharaokan peran aktif dari natural leader yang muncul dan
organisasi masyarakat seperti PKK kelompok das wisma dan kader namun demikian
tetap di harapkan peran aktif.

J. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program STBM ini agar menjadi acuan dalam
pelaksanaaan kegiatan

Mengetahui Palembang, 2016


Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari Wahyuni,AMKL


Nip.19590814198712001 Nip:198005102014072005
KERANGKA ACUAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS

A. PENDAHULUA
Berbagai jenis limbah yang di hasilkan di puskesmas dan unit-unit pelayanan kesehatan
bisa membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi penunjang,terutama
kepada petugas yang menangani limbah tersebut serta masyarakat sekitar
puskesmas.Terhadap limbah tersebut seringkali diperlukan pengelolaan pendahuluan
sebelum diangkut ketempat pembuangan atau dimusnakan dengan unit pemusnah
setempat.Pengetahuan yang cukup untuk menghindari paparan terhadap tenaga yang
menangani limbah puskesmas.

B. LATAR BELAKANG

Dari hasil kegiatan pengadaan alat kesehatan medis,perawat dan non medis di maksud
untuk memenuhi peralatan kesehatan di puskesmas untuk pelayanan pasien di unit
laboratorium,unit gigi dan unit KIA serta pelayanan penunjang lainnya sehingga mutu
pelayanan dapat di tingkatkan dan dapat mewujudkan visi dan misi puskesmas plaju.

C. TUJUAN
Tujuan umum.
Untuk memenuhi aspek sanitasi puskesmas dan menekan terjadinya infeksi nasokomial.
Tujuan Khusus.
Terselenggaranya pengelolaan limbah padat sesuai dengan pedoman sanitasi puskesmas

D. KEGIATAN POKOK DAN PERINCIAN KEGIATAN

a. Peremajaan tempat sampah


b. Pembuatan ruang penyimpanan B3 ( bahan buangan berbahaya )

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


- Sampah harus di pisah dari sumbernya dan untuk sampah non medis setiap harinya
petugas kebersihan mengambil sampah dari ruang pelayanan kemudian di kumpulkan di
tempat pengumpulan sampah sementara.
- Semua yang bersifat medis yang beresiko tinggi seperti spluit hendaknya diberi kotak
safety bok
- Perlunya lagi kegunaan kantong plastik dengan warna-warna yang berbeda yang
menunjukan kemana kantong plastik harus diangkat atau di buang
F. SASARAN

1. Melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah medis infeksius dari aktifitas penampungan,


pewadahan, pengangkutan, sampai pemusnahan sesuai dengan pedoman pengelolaan
yang telah ditetapkan.
2. Melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah medis Non infeksius atau sampah umum dari
aktifitas penampungan, pewadahan, pengangkutan, sampai pemusnahan sesuai dengan
pedoman pengelolaan yang telah ditetapkan.

G. WAKTU PELAKSANAAN
Setelah dimanfaatkan sampah medis, sampah medis dibuang di safety bok kemudian
sampah non medis dapat dibuang di kotak sampah yang sudah di kantongi dengan
warna-warna yang berbeda,sedangkan sampah medis harus di bakar MOU di rumah
sakit muhammadiyah plaju palembang.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pelaksana sampah medis dan non medis adalah petugas sanitasi dibantu dengan petugas
kebersihan atau unit lain yang berkaitan.

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Mencatat dan melaporkan setiap bulan hasil pembakaran spulit kepada kepala puskesmas dan
kalau sampah non medis dilaksanakan setiap hari oleh penanggung jawab sanitasi dan
petugas kebersihan

J.PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan kegiatan program sampah medis dan non medis ini agar menjadi
acuan dalam pelaksanaan kegiatan

Mengetahui Palembang, 2016


Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari Wahyuni,AMKL


Nip.19590814198712001 Nip:198005102014072005
KERANGKA ACUAN INSTALASI PEMBUANGAN AIR LIMBAH ( IPAL )
A. PENDAHULUAN

IPAL adalah suatu perangkat teknus beserta perlengkapannya yang proses atau
mengolah air sisa proses produksi puskesmas,pabrik,rumah tangga dan lain-lain
adapun tujuan IPAL yaitu untuk menyaring dan membersihkan air yang sudah tercemar
dari baik domestik maupun bahaya kimia

B. LATAR BELAKANG

Pengelolaan kualitas air merupakan salah satu prioritas dalam pengelolaan


lingkungan di Indonesia. Air mempunyai karakteristik fisik dan kimiawi yang
sangat mempengaruhi kehidupan organisme di dalamnya. Apabila terjadi
perubahan kualitas perairan, terutama oleh bahan pencemaran lingkungan,
maka keseimbangan hidup organisme yang ada di perairan tersebut bahkan
kehidupan manusia pada khususnya dapat terganggu. Berdasarkan
permasalahan itulah, pemerintah mulai serius mencanangkan program untuk
mengelola air limbah, yakni dengan membentuk unit pengelola air limbah atau
yang disebut Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

C. TUJUAN

TujuanUmum
Adapun tujuan umum dari penulisan makalah adalah agar
mamapumemahamidanmengetahuidampak yang
terjadiakibatpencemaranlimbahcairdanmengetahuibagaimancarapenanggulanganataup
engolahan air limbahcair.
TujuanKhusus
a. Untuk mengetahui air limbah dan macamnya.
b. Untuk mengetahui air limbah dan karakteristiknya.
c. Untuk mengetahui cara pengolahan air limbah.

E. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

Setelah kita mengetahui pengertian, manfaat, dan tujuan IPAL. Sekarang bagian ini
akan membahas proses singkat cara kerja Instalasi Pengolahan Air Limbah. Ada lima
tahapan yang perlu dilalui oleh air limbah demi mendapatkan hasil saringan yang bisa
digunakan lagi. Untuk penjelasan lebih lanjutnya bisa dilihat di bawah ini:

- Tahap pertama yang dilakukan adalah air limbah tersebut dialirkan ke tempat instilasi.
Karena alat yang disedikan sebuah ruang pengaliran agar air limbah masuk kedalam
tempat penyaringan dengan lancar.

- Tahap kedua, air limbah akan melalui proses pertama yaitu suatu wadah yang berisi
air yang bercampur dengan pasir. Tujuannya untuk melakukan pengendapan partikel-
partikel kotor yang ada di air limbah itu. Yang akan mengendapkan partikel tersebut
butiran-butiran kecil karbon yang terselip di pasir tersebut yang akan mengikat partikel
kotor yang ada di air limbah tersebut.

-Tahap ketiga, air limbah yang telah di saring melalui wadah penampungan pasir akan
diteruskan ke wadah yang berisi batu kerikil. Fungsinya hampir sama pada wadah
sebelumnya dimana partikel-parttikel yang tidak berhasil diendapkan oleh pasir akan
diproses wadah berisi kerikil.

- Tahap keempat, adalah air limbah akan menuju ke wadah berisi tanaman eceng
gondok, ukuran wadah ini lebih besar di banding dua wadah sebelumnya. Karena
dalam proses ini memerlukan banyak tanaman eceng gondok untuk menetralisasi air
limbah. Tanaman eceng gondok yang sering kita lihat di beberapa sungai atau danau
memiliki fungsi untuk menyaring dan membersihkan partikel air yang kotor. Karena
tanaman ini memiliki zat kimia bersifat penyerap seperti amonia dan fosfat.
- Setelah melewati keempat tahap di atas maka pada tahap yang terakhir ini adalah
fase uji coba, dalam wadah penampung ini berisi air yang terdapat beberapa ekor ikan.
Karena ikan biasanya digunakan sebagai sampel dalam uji coba penyaringan air salah
satunya IPAL ini. Ikan dalam penampungan ini berguna sebagai indikator, untuk
mengetahui seberapa bersihnya air limbah tersebut disaring. Dalam proses kita hanya
memili dua opsi sebagai kesimpulan yaitu jika ikan dalam penampungan tersebut hidup
saat beberapa jam proses penyaringan, maka air tersebut bisa dikatakan bersih dan
begitupun sebaliknya.
F. SASARAN

- Pemeliharaan Unit Instalasi pengelolaan air limbah

- Pemeliharaan Instalasi jalur distribusi limbah

- Melaksanakan kegiatan pengolahan limbah cair kandungan bahan


pencemaran seperti darah,urine dan dahak

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan pengolahan IPAL dilakukan oleh petugas sanitasi dan di


bantu oleh petugas kebersihan jadwal pelaksanaannya di lakukan sebulan
sekali

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 1bulan sekali

I. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan


kepada kepala puskesmas

J. PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan kegiatan program IPAL ini agar menjadi


acuan dalam pelaksanaan kegiatan

Mengetahui Palembang,
2016

Pimpinan puskesmas petugas program


sanitasi

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari


Wahyuni,AMKL

Nip.19590814198712001
Nip:19800510201407200
KERANGKA ACUAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN PUSKESMAS

A. PENDAHULUAN

Kebersihan adalah bebas dari kotoran termasuk di antaranya debu,sampah


dan bau.manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan
lingkungan dan kebersihan dari agar sehat,tidak bau,tidak menyebarkan
kotoran atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang
lain.

B. LATAR BELAKANG

Kebersihan merupakan salah satu indikator utama dalam rangka menilai


kwalitas sebuah layanan oleh karena itu sebagai sebuah badan layanan
umum yang menyelenggarakan pelayanan dalam bidang kesehatan maka
kebersihan adalah hal utama yang sanantiasa menjadi perhatian dan
puskesmas untuk sanantiasa menjaga kwalitas layanan jasa kebersihan
tersebut sehingga pengadaan jasa layanan kebersihan atau cleaning
service sanantiasa di berikan oleh jasa tersebut hal tersebut di lakukan
dalam upaya menciptakan layanan yang prima kepada masyarakat yang
berkunjung ke puskesmas plaju.

C.TUJUAN

Tujuan Umum

Prosedur ini bertujuan untuk memastikan kebersihan lingkungan


puskesmas plaju

Selalu terjaga sehingga proses pelayanan berlangsung dengan aman dan


hygienis.

Tujuan Khusus

Memberikan lingkungan yang estetik

D.KEGITAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Penanggung jawab kebersihan ruangan


Melaksanakan pembersihan lantai dengan alat
Mengontrol dan mengunci ruangan bila kegiatan dalam gedung
sudah selesai
Menanggung jawab kebersihan halaman dan sekitarnya,serta kamar
mandi/wc
Membantu membersihkan ruangan
Bertanggung jawab atas pemeliharaan/kebersihan tempat tidur/bed
pemeriksa,kasur,bantal,guling,sprei,sarung bantal/guling,taplak meja
dan hordeng di seluruh ruangan di puskesmas
Menyediakan minuman bagi keryawan bertanggung jawab atas
kebersihan dan pemeliharaan dapur dan alat-alat dapur
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Untuk menciptakan kebersihan puskesmas petugas kebersihan tetap


melakukan kebersihan ruangan dan lingkungan puskesmas setiap hari

F. SASARAN

Tercapainya aspek kebersihan yang senantiasa terjaga terhadap gedung


puskesmas plaju kelurahan plaju yang meliputi kebersihan dalam gedung
lantai,tembok,kamar mandi,wastafel dan lagit-lagit dan untuk di luar
gedung meliputi kebersihan taman dan pemeliharaan tanaman.Terjaga dan
terjamin kebersihan lingkungan kerja di dalam lingkungan gedung
puskesmas serta terpeliharanya tertib pembuangan sam[ah sesuai aturan.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Setiap hari petugas sanitarian mengontrol kebersihan secara umum


2. Dalam tiap dua minggu sekali masing-masing petugas cleaning
service melaporkan keberadaan perlengkapan kebersihan kepada
sanitarian untuk diadakan tindakan jika di perlukan
3. Sewaktu-waktu petugas cleaning service melaporkan pada sanitarian
jika terjadi kerusakan,kekurangan dalam penemuan kperlengkapan
kebersihan
4. Cleaning service memberikan laporan kepada petugas sanitarian
sekurang-kurangnya 2 minggu sekali

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan kebersihan dalam gedung


melakukan setiap hari

I.PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dan pelaporan di lakukan petugas kebersihan dan melaporkan


kepada petugas sanitarian sekuang-kurangnya 2 minggu sekali

Mengetahui Palembang,
2016
Pimpinan puskesmas petugas Kebersihan

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes
Nip.19590814198712001
Jumantik Anak Sekolah adalah anak sekolah dari berbagai jenjang pendidikan dasar dan
menengah yang telah dibina dan dilatih sebagai juru pemantau jentik (Jumantik) di sekolahnya.
Pembentukan dan pelaksanaan Jumantik-PSN Anak Sekolah dimaksudkan untuk ikut serta
mendukung program pemerintah dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) penular
demam berdarah dengue dan chikungunya serta sebagai salah satu upaya pembinaan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) sejak usia dini. Mekanisme pembentukan, pembinaan,
pelaksanaan dan pengawasan kegiatannya menjadi hak dan tanggung jawab pemerintah
kabupaten/kota dengan mempertimbangkan kebijakan, peraturan dan ketentuan yang
ditetapkan oleh pemerintah.

C.TUJUAN
Tujuan Umum

d) Meningkatkan peran serta anak sekolah sebagai Jumantik dalam pelaksanaan PSN
e) Sebagai salah satu upaya pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sejak usia
dini.
f) Sebagai panduan bagi pengelola program kesehatan/ petugas kesehatan dan tenaga
pendidik (guru) dalam membentuk/ menggerakan Jumantik-PSN anak sekolah
d) Mendukung upaya penurunan kasus DBD di Indonesia
Tujuan Khusus
Melaksanakan pembinaan/penyuluhan atau acuan teknis kepada para guru dan para
kader jumantik anak sekolah secara berkala.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

a. Tata kerja PSN/Jumantik anak sekolah mengacu pada petunjuk teknis PSN-
Jumantik Anak Sekolah dan ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku di wilayah
setempat.
b. Jumantik anak sekolah berperan dalam kegiatan usaha kesehatan sekolah
(UKS) dalam rangka menciptakan “Sekolah Bebas Jentik”.
c. Puskesmas berkewajiban melaksanakan pembinaan/ penyuluhan teknis kepada
para guru dan para kader jumantik anak sekolah secara berkala.
d. Kepala sekolah bersama dengan para guru dan petugas puskesmas memantau
dan menilai pelaksanaan PSN di sekolahnya.
e. Kepala sekolah melalui guru penanggungjawab PSN sekolah memberikan
laporan rutin perbulan kepada puskesmas berdasarkan hasil rekap pelaksanaan
PSN/Jumantik Anak sekolah setiap minggunya.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


i. Dinas Kesehatan bersama Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota dalam wadah Pokja PSN anak sekolah memberikan
pembinaan/pelatihan Jumantik-PSN anak sekolah kepada guru-guru di sekolah.
j. Kepala Sekolah membuat tim pelaksana Jumantik-PSN anak sekolah dan menunjuk
seorang guru penanggung jawab PSN anak sekolah.
k. Guru penanggungjawab PSN anak sekolah menyusun program kerja/kegiatan
JumantikPSN anak sekolah.
l. Guru yg sudah dilatih mengajarkan Jumantik-PSN kepada anak sekolah
m. Setiap minggu siswa melakukan pemantauan jentik dan PSN di sekolah dan rumah/
tempat tinggalnya masing-masing dan melakukan pencatatan hari dan tanggal
pelaksanaan, jenis tempat perkembangbiakan nyamuk, ada tidaknya jentik dan
kegiatan PSN 3M yang dilakukan (sebagaimana form 1 dan 2).
n. Formulir pencatatan Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di Rumah/Tempat
Tinggal (lampiran 1) dan Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di Sekolah
(lampiran 2) dilaporkan setiap minggu ke guru penanggung jawab dan diparaf oleh
guru penanggung jawab.
o. Guru penanggungjawab memeriksa formulir tersebut, apabila laporan ditemukan
jentik maka guru wajib memberikan arahan kepada siswa untuk meningkatkan
kegiatan PSN 3M, serta membuat rekap laporan ke Puskesmas terdekat untuk
ditindaklanjuti.
p. Dinas Kesehatan/ Pokja PSN anak sekolah melalui Puskesmas setempat melakukan
pembinaan ke sekolah dalam rangka keberlangsungan kegiatan Jumantik-PSN anak
sekolah.

F. SASARAN
f) Pengelola program kesehatan/ petugas kesehatan
g) Kepala sekolah dan guru-guru
h) Para pembina gerakan pramuka
i) Anak sekolah dari SD/sederajat, SLTP/sederajat, SLTA/sederajat
j) Pramuka

G. WAKTU PELAKSANAAN
Setiap minggu siswa melakukan pemantauan jentik dan PSN di sekolah dan
rumah/ tempat tinggalnya masing-masing dan melakukan pencatatan hari dan
tanggal pelaksanaan, jenis tempat perkembangbiakan nyamuk, ada tidaknya jentik
dan kegiatan PSN 3M yang dilakukan (sebagaimana form 1 dan 2).

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Melakukan kegiatan dilaksanakan setiap minggu

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Kegiatan pencatatan dan pelaporan berfungsi untuk menilai keberhasilan PSN 3M oleh
anak sekolah, serta sebagai informasi penting dalam rangka menghadapi terjadi serangan
DBD. Pencatatan dan pelaporan PSN anak sekolah dilakukan dengan tahapan sebagai berikut
:Pencatatan dilakukan sesuai dengan Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di
Rumah/Tempat Tinggal dan

Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di Sekolah:

f) Seminggu sekali siswa melakukan pemantauan jentik dan PSN di rumahnya masing-
masing melakukan pencatatan hasil pemantauan jentik, jenis tempat
perkembangbiakan
nyamuk/ penampungan air (kontainer), ada tidaknya jentik dan kegiatan PSN 3M yang
dilakukan dengan menggunakan Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di
Rumah/Tempat Tinggal
g) Seminggu sekali siswa juga melakukan pemantauan jentik dan PSN di lingkungan
sekolahnya, melakukan pencatatan hasil pemantauan jentik, jenis ruangan yang
dipantau, jenis tempat perkembangbiakan nyamuk/ penampungan air (kontainer), ada
tidaknya jentik dan kegiatan PSN 3M yang dilakukan Formulir Hasil Pemantauan Jentik
Mingguan di Sekolah.
h) Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan Anak Sekolah dilaporkan setiap minggu ke
guru penanggung jawab dan diparaf oleh guru penanggung jawab.
i) Guru penanggungjawab memeriksa Formulir Hasil Pemantauan Jentik dan PSN
Sekolah dan Formulir Hasil Pemantauan Jentik dan PSN Rumah, apabila laporan
ditemukan jentik maka guru wajib memberikan arahan kepada siwa untuk meningkatkan
kegiatan PSN 3M, serta diharapkan dapat melaporkan ke Puskesmas setempat untuk
mendapatkan pengendalian lebih lanjut.
j) Guru Penanggung jawab merekap hasil pemantauan siswa di rumah dan di sekolah ke
dalam form Rekapitulasi Laporan Mingguan Jumantik-PSN Anak Sekolah kepada kepala
puskesmas setempat selaku pembina UKS wilayahnya.

J. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program kegiatan pemeriksan jentik nyamuk
di sekolah-sekolah ini menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan

Mengetahui Palembang, 2016


Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari Wahyuni,AMKL


Nip.19590814198712001 Nip:198005102014072005
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui prilaku/cara pemberantasan jentik nyamuk dengan pemberantasan
sarang nyamuk ( PSN ) pada rumah tangga

b.Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui cara pemeriksaan/surve jentik di rumah tangga
b. Cara pemberantasan jentik nyamuk di rumah tangga

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


- Pendataan rumah/bagunan di wilayah kerja
- Pemeriksaan tempat perindukan vektor pada rumah/bagunan
- Pengolahan data hasil pemeriksaan tempat perindukan vektor
- Rekomendasi kepada petugas kesehatan dan sector terkait
- Laporan kepada petugas puskesmas
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
- Dinas Kesehatan bersama kader jumantik memberikan pembinaan/pelatihan
Jumantik-PSN pemeriksaan rumah tangga.
- Petugas yang memegang program mengajarkan kader Jumantik-PSN rumah tangga
- Setiap minggu kader Jumantik-PSN melakukan pemantauan jentik dan PSN di
rumah-rumah/ tempat tinggalnya masing-masing dan melakukan pencatatan hari
dan tanggal pelaksanaan, jenis tempat perkembangbiakan nyamuk, ada tidaknya
jentik dan kegiatan PSN 3M yang dilakukan (sebagaimana form 1 dan 2).
- Kader Jumantik PSN rumah tangga menulis diformulir pencatatan Formulir Hasil
Pemantauan Jentik Mingguan di Rumah/Tempat Tinggal (lampiran 1) dan Formulir
Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di rumah tangga (lampiran 2) dilaporkan setiap
sebulan sekali ke petugas puskesmas yang memegang program PSN rumah tangga.
- Rekapitulasi hasil PJB dilaksanakan oleh puskesmas setiap bulan dengan melakukan
pencatatan apabila laporan ditemukan jentik maka Puskesmas akan melakukan
ditindak lanjuti.

F. SASARAN

- Pengelola program kesehatan/ petugas kesehatan


- Kader jumantik
- PKK

G. WAKTU PELAKSANAAN
Mengunjungi setiap rumah tangga yang ada di wilayah kerja untuk memeriksa tempat
yang sering menjadi tempat perkembang biakan nyamuk/tempat penampungan air di
dalam dan di luar rumah serta memberikan penyuluhan tentang PSN kepda anggota
rumah tangga.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Mencatat hasil pemeriksaan jentik pada Kartu Jentik Rumah ( kartu yang ditinggalkan di
rumah ) dan pada Formulir Pelaporan ke puskesmas.

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Bulan atau triwulan
J. PENUTUP
Semoga pembaca dapat mengetahui dan memahami Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
dalam tatanan rumah tangga (PHBS ),terutama pemberantasan jentik guna
menghindari penyakit yang bisa ditimbulkan oleh nyamuk.

Mengetahui Palembang, 2016


Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari Wahyuni,AMKL


Nip.19590814198712001 Nip:198005102014072005
KERANGKA ACUAN SISTEM MONITORING DAN EVALUASI ( STBM )

A. PENDAHULUAN

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) program nasional dalam rangka


percepatan peningkatan akses terhadap sanitasi Dasar di Indonesia.Selain itu program
ini juga erat kaitannya dengan target Millenium Developen Goal ( MDGs ) dan
RPJMN.Untuk mendukung program ini ditingkatkan pusat telah dibentuk Sekretarat
STBM ( cq Kementerian Kesehatanriat ).Sekretariat STBM juga beranggotakan mitra-
mitra yang sudah melaksanakan kegiatan-kegiatan STBM dibeberapa wilayah di
indonesia sehingga keberadaan sekretariat STBM sangat strategis dalam inplementasi
STBM di indonesia serta diperkaya dari berbagai pembelajaran dan pengalaman.

B. LATAR BELAKANG

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) target program yang ada dalam STBM
sendiri terdiri dari 5 pilar
1. Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan
2. Cuci Tangan Pakai Sabun
3. Pengelolaan Makanan dan Minuman Rumah Tangga
4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
5. Pengelolaan Limbah Cair Rumah
Yang mana cakupan area pendekatan utamanya adalah tingkat rumah tangga secara
kolektif,untuk menjalankan itu semua harus digerakan dan disinergikan melalui 3
komponen pendekatan yakni :1. Menciptakan kebutuhan (Demand Creation)
1.2. Ketersediaan pasokan (Supply improvement) DAN
3. Lingkungan yang mendukung (Enabling Environmen)
C. TUJUAN
Tujuan Umum
Tercapainya dan kepemilikan sarana sanitasi jamban dalam rangka terciptanya desa
bebas buang air bebassembarangan ( ODF ) yang dilakukan melalui masyarakat.

Tujuan Khusus
1. Diperolehnya kerja sama lintas sektor dan lintas program dalam rangka pelaksanaan
dan pencapaian tujuan program STBM
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di masyarakat dalam rangka
meningkatkan akses dan kepemilikan saran sanitasi jamban

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Petugas monitoring melakukan pemantauan ke lapangan ( Wilayah monitoring
masing-masing )

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Sistem monitoring ini disiapkan dengan 2 cara dalam melaksankan kegiatan yaitu :
1. Menggunakan wesite STBM
2. Menggunakan SMS

F. SASARAN
Pemantauan kelayakan pemakaian jamban atau tempat Pembuangan Air Besar ( BAB )

G. WAKTU PELAKSANAAN
Setiap bulan melakukan sms

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi program STBM melalui sistem informasi monitoring dilaksanakan secara
umum dilaksanakan secara umum tahapan,yaitu pengumpulan data dan
informasi,pengolahan analisis data dan pemberian umpal balik.

I. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Program STBM sedapat mungkin dapat dilakukan secara mandiri dan partisipatori oleh
masyarakat sendiri dan diharaokan peran aktif dari natural leader yang muncul dan
organisasi masyarakat seperti PKK kelompok das wisma dan kader namun demikian
tetap di harapkan peran aktif.

J. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program STBM ini agar menjadi acuan dalam
pelaksanaaan kegiatan

Mengetahui Palembang, 2016


Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari Wahyuni,AMKL


Nip.19590814198712001 Nip:198005102014072005
KERANGKA ACUAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS

A. PENDAHULUA
Berbagai jenis limbah yang di hasilkan di puskesmas dan unit-unit pelayanan kesehatan
bisa membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi penunjang,terutama
kepada petugas yang menangani limbah tersebut serta masyarakat sekitar
puskesmas.Terhadap limbah tersebut seringkali diperlukan pengelolaan pendahuluan
sebelum diangkut ketempat pembuangan atau dimusnakan dengan unit pemusnah
setempat.Pengetahuan yang cukup untuk menghindari paparan terhadap tenaga yang
menangani limbah puskesmas.

B. LATAR BELAKANG

Dari hasil kegiatan pengadaan alat kesehatan medis,perawat dan non medis di maksud
untuk memenuhi peralatan kesehatan di puskesmas untuk pelayanan pasien di unit
laboratorium,unit gigi dan unit KIA serta pelayanan penunjang lainnya sehingga mutu
pelayanan dapat di tingkatkan dan dapat mewujudkan visi dan misi puskesmas plaju.

C. TUJUAN
Tujuan umum.
Untuk memenuhi aspek sanitasi puskesmas dan menekan terjadinya infeksi nasokomial.
Tujuan Khusus.
Terselenggaranya pengelolaan limbah padat sesuai dengan pedoman sanitasi puskesmas

D. KEGIATAN POKOK DAN PERINCIAN KEGIATAN

a. Peremajaan tempat sampah


b. Pembuatan ruang penyimpanan B3 ( bahan buangan berbahaya )

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


- Sampah harus di pisah dari sumbernya dan untuk sampah non medis setiap harinya
petugas kebersihan mengambil sampah dari ruang pelayanan kemudian di kumpulkan di
tempat pengumpulan sampah sementara.
- Semua yang bersifat medis yang beresiko tinggi seperti spluit hendaknya diberi kotak
safety bok
- Perlunya lagi kegunaan kantong plastik dengan warna-warna yang berbeda yang
menunjukan kemana kantong plastik harus diangkat atau di buang
F. SASARAN

1. Melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah medis infeksius dari aktifitas penampungan,


pewadahan, pengangkutan, sampai pemusnahan sesuai dengan pedoman pengelolaan
yang telah ditetapkan.
2. Melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah medis Non infeksius atau sampah umum dari
aktifitas penampungan, pewadahan, pengangkutan, sampai pemusnahan sesuai dengan
pedoman pengelolaan yang telah ditetapkan.

G. WAKTU PELAKSANAAN
Setelah dimanfaatkan sampah medis, sampah medis dibuang di safety bok kemudian
sampah non medis dapat dibuang di kotak sampah yang sudah di kantongi dengan
warna-warna yang berbeda,sedangkan sampah medis harus di bakar MOU di rumah
sakit muhammadiyah plaju palembang.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pelaksana sampah medis dan non medis adalah petugas sanitasi dibantu dengan petugas
kebersihan atau unit lain yang berkaitan.

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Mencatat dan melaporkan setiap bulan hasil pembakaran spulit kepada kepala puskesmas dan
kalau sampah non medis dilaksanakan setiap hari oleh penanggung jawab sanitasi dan
petugas kebersihan

J.PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan kegiatan program sampah medis dan non medis ini agar menjadi
acuan dalam pelaksanaan kegiatan

Mengetahui Palembang, 2016


Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari Wahyuni,AMKL


Nip.19590814198712001 Nip:198005102014072005
KERANGKA ACUAN INSTALASI PEMBUANGAN AIR LIMBAH ( IPAL )
A. PENDAHULUAN

IPAL adalah suatu perangkat teknus beserta perlengkapannya yang proses atau
mengolah air sisa proses produksi puskesmas,pabrik,rumah tangga dan lain-lain
adapun tujuan IPAL yaitu untuk menyaring dan membersihkan air yang sudah tercemar
dari baik domestik maupun bahaya kimia

B. LATAR BELAKANG

Pengelolaan kualitas air merupakan salah satu prioritas dalam pengelolaan


lingkungan di Indonesia. Air mempunyai karakteristik fisik dan kimiawi yang
sangat mempengaruhi kehidupan organisme di dalamnya. Apabila terjadi
perubahan kualitas perairan, terutama oleh bahan pencemaran lingkungan,
maka keseimbangan hidup organisme yang ada di perairan tersebut bahkan
kehidupan manusia pada khususnya dapat terganggu. Berdasarkan
permasalahan itulah, pemerintah mulai serius mencanangkan program untuk
mengelola air limbah, yakni dengan membentuk unit pengelola air limbah atau
yang disebut Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

C. TUJUAN

Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penulisan makalah adalah agar mamapu memahami dan
mengetahui dampak yang terjadi akibat pencemaran limbah cair dan mengetahui
bagaiman cara penanggulangan atau pengolahan air limbah cair.
Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui air limbah dan macamnya.
b. Untuk mengetahui air limbah dan karakteristiknya.
c. Untuk mengetahui cara pengolahan air limbah.

E. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

Setelah kita mengetahui pengertian, manfaat, dan tujuan IPAL. Sekarang bagian ini
akan membahas proses singkat cara kerja Instalasi Pengolahan Air Limbah. Ada lima
tahapan yang perlu dilalui oleh air limbah demi mendapatkan hasil saringan yang bisa
digunakan lagi. Untuk penjelasan lebih lanjutnya bisa dilihat di bawah ini:

- Tahap pertama yang dilakukan adalah air limbah tersebut dialirkan ke tempat instilasi.
Karena alat yang disedikan sebuah ruang pengaliran agar air limbah masuk kedalam
tempat penyaringan dengan lancar.

- Tahap kedua, air limbah akan melalui proses pertama yaitu suatu wadah yang berisi
air yang bercampur dengan pasir. Tujuannya untuk melakukan pengendapan partikel-
partikel kotor yang ada di air limbah itu. Yang akan mengendapkan partikel tersebut
butiran-butiran kecil karbon yang terselip di pasir tersebut yang akan mengikat partikel
kotor yang ada di air limbah tersebut.

-Tahap ketiga, air limbah yang telah di saring melalui wadah penampungan pasir akan
diteruskan ke wadah yang berisi batu kerikil. Fungsinya hampir sama pada wadah
sebelumnya dimana partikel-parttikel yang tidak berhasil diendapkan oleh pasir akan
diproses wadah berisi kerikil.

- Tahap keempat, adalah air limbah akan menuju ke wadah berisi tanaman eceng
gondok, ukuran wadah ini lebih besar di banding dua wadah sebelumnya. Karena
dalam proses ini memerlukan banyak tanaman eceng gondok untuk menetralisasi air
limbah. Tanaman eceng gondok yang sering kita lihat di beberapa sungai atau danau
memiliki fungsi untuk menyaring dan membersihkan partikel air yang kotor. Karena
tanaman ini memiliki zat kimia bersifat penyerap seperti amonia dan fosfat.
- Setelah melewati keempat tahap di atas maka pada tahap yang terakhir ini adalah
fase uji coba, dalam wadah penampung ini berisi air yang terdapat beberapa ekor ikan.
Karena ikan biasanya digunakan sebagai sampel dalam uji coba penyaringan air salah
satunya IPAL ini. Ikan dalam penampungan ini berguna sebagai indikator, untuk
mengetahui seberapa bersihnya air limbah tersebut disaring. Dalam proses kita hanya
memili dua opsi sebagai kesimpulan yaitu jika ikan dalam penampungan tersebut hidup
saat beberapa jam proses penyaringan, maka air tersebut bisa dikatakan bersih dan
begitupun sebaliknya.
F. SASARAN

- Pemeliharaan Unit Instalasi pengelolaan air limbah

- Pemeliharaan Instalasi jalur distribusi limbah

- Melaksanakan kegiatan pengolahan limbah cair kandungan bahan


pencemaran seperti darah,urine dan dahak

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan pengolahan IPAL dilakukan oleh petugas sanitasi dan di


bantu oleh petugas kebersihan jadwal pelaksanaannya di lakukan sebulan
sekali

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 1bulan sekali

I. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan


kepada kepala puskesmas

J. PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan kegiatan program IPAL ini agar menjadi


acuan dalam pelaksanaan kegiatan

Mengetahui Palembang,
2016

Pimpinan puskesmas petugas program


sanitasi

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes Sera Sari


Wahyuni,AMKL

Nip.19590814198712001
Nip:19800510201407200
KERANGKA ACUAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN PUSKESMAS

A. PENDAHULUAN

Kebersihan adalah bebas dari kotoran termasuk di antaranya debu,sampah


dan bau.manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan
lingkungan dan kebersihan dari agar sehat,tidak bau,tidak menyebarkan
kotoran atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang
lain.

B. LATAR BELAKANG

Kebersihan merupakan salah satu indikator utama dalam rangka menilai


kwalitas sebuah layanan oleh karena itu sebagai sebuah badan layanan
umum yang menyelenggarakan pelayanan dalam bidang kesehatan maka
kebersihan adalah hal utama yang sanantiasa menjadi perhatian dan
puskesmas untuk sanantiasa menjaga kwalitas layanan jasa kebersihan
tersebut sehingga pengadaan jasa layanan kebersihan atau cleaning
service sanantiasa di berikan oleh jasa tersebut hal tersebut di lakukan
dalam upaya menciptakan layanan yang prima kepada masyarakat yang
berkunjung ke puskesmas plaju.

C.TUJUAN

Tujuan Umum

Prosedur ini bertujuan untuk memastikan kebersihan lingkungan


puskesmas plaju

Selalu terjaga sehingga proses pelayanan berlangsung dengan aman dan


hygienis.

Tujuan Khusus

Memberikan lingkungan yang estetik

D.KEGITAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Penanggung jawab kebersihan ruangan


Melaksanakan pembersihan lantai dengan alat
Mengontrol dan mengunci ruangan bila kegiatan dalam gedung
sudah selesai
Menanggung jawab kebersihan halaman dan sekitarnya,serta kamar
mandi/wc
Membantu membersihkan ruangan
Bertanggung jawab atas pemeliharaan/kebersihan tempat tidur/bed
pemeriksa,kasur,bantal,guling,sprei,sarung bantal/guling,taplak meja
dan hordeng di seluruh ruangan di puskesmas
Menyediakan minuman bagi keryawan bertanggung jawab atas
kebersihan dan pemeliharaan dapur dan alat-alat dapur
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Untuk menciptakan kebersihan puskesmas petugas kebersihan tetap


melakukan kebersihan ruangan dan lingkungan puskesmas setiap hari

F. SASARAN

Tercapainya aspek kebersihan yang senantiasa terjaga terhadap gedung


puskesmas plaju kelurahan plaju yang meliputi kebersihan dalam gedung
lantai,tembok,kamar mandi,wastafel dan lagit-lagit dan untuk di luar
gedung meliputi kebersihan taman dan pemeliharaan tanaman.Terjaga dan
terjamin kebersihan lingkungan kerja di dalam lingkungan gedung
puskesmas serta terpeliharanya tertib pembuangan sam[ah sesuai aturan.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

5. Setiap hari petugas sanitarian mengontrol kebersihan secara umum


6. Dalam tiap dua minggu sekali masing-masing petugas cleaning
service melaporkan keberadaan perlengkapan kebersihan kepada
sanitarian untuk diadakan tindakan jika di perlukan
7. Sewaktu-waktu petugas cleaning service melaporkan pada sanitarian
jika terjadi kerusakan,kekurangan dalam penemuan kperlengkapan
kebersihan
8. Cleaning service memberikan laporan kepada petugas sanitarian
sekurang-kurangnya 2 minggu sekali

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan kebersihan dalam gedung


melakukan setiap hari

I.PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dan pelaporan di lakukan petugas kebersihan dan melaporkan


kepada petugas sanitarian sekuang-kurangnya 2 minggu sekali

Mengetahui Palembang,
2016
Pimpinan puskesmas petugas Kebersihan

Dr.Hj.Rita Agustia,M.Kes
Nip.19590814198712001

Anda mungkin juga menyukai