PERTEMUAN 6
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan membahasa mengenai komunikaasi, proses, metode
sergta bentuk-bentuk komunikasi dalam berorganisasi serta penanganan
hambatan dalam organisasi, sehingga setelah mempelajari bab ini diharapkan
mahasiswa memahami:
6.1 Pengertian dan tujuan komunikasi
6.2 Proses komunikasi
6.3 Metode-metode komunikasi
6.4 Bentuk-bentuk komunikasi
6.5 Komunikasi dalam organisasi
6.6 Hambatan dan penanganan dalam komunikasi
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 6.1:
Pengertian dan tujuan komunikasi
2. Penyandian (encoding)
Proses selanjutnya, setelah sender memiliki informasi atau pesan
yang akan disampaikan adalah membuat sandi (penyandian). Tindakan
pemberian arti simbol-simbol pada pemikiran; misalnya, memutuskan
kata- kata mana yang harus dikatakan ditulis disebut sebagai penyandian
(encoding). Penyandian itu perlu karena informasi hanya dapat
dikirimkan dari seorang kepada orang lainnya lewat perwakilan atau
sandi.
3. Saluran Komunikasi (communication channel)
Channel merupakan media tempat pesan-pesan disampaikan.
Biasanya, digunakan lebih dari satu media. Ketika orang-orang
berkomunikasi dalam lingkungan organisasi, mereka biasanya
menggabungkan tampilan vokal (saluran pendengaran) dan pandangan
(saluran penglihatan). Sentuhan (saluran peraba), penciuman (saluran
penciuman), dan perasa (saluran saraf) juga digunakan dalam saluran
pesan dalam komunikasi. Pesan yang telah dibuat melalui sandi-sandi
kemudian dikirim kepada penerima (receiver). Fungsi saluran komunikasi
di sini adalah sebagai alat menyampaikan pesan. Untuk menyampaikan
atau mengirimkan pesan yang dimaksud, seseorang dapat menggunakan
berbagai macam cara yaitu tatap muka telepon, pertemuan kelompok,
komputer, memo, pernyataan kebijakan, sistem imbalan, jadwal produksi,
dan ramalan penjualan.
4. Pengertian Sandi (decoding).
Pesan yang diterima kemudian diinterpretasikan dan
diterjemahkan ke dalam informasi yang mempunyai arti. Proses ini
dilakukan dengan cara penerima harus menerima terlebih dahulu,
kemudian mengartikannya. Pengartian dipengaruhi oleh pengalaman
penerima, penilaian pribadi mengenai simbol dan gerakan tubuh yang
dipakai, dan harapan. Menciptakan gelombang suara yang penuh arti
adalah sandi yang tepat, yang pantas untuk penyandian dengan melalui
suatu sumber, menterjemahkan gelombang suara ke dalam pemikiran
merupakan penguraian sandi (decoding).
5. Penerimaan (receiver)
Bila pesan tidak sampai pada penerima, maka komunikasi itu
belum terjadi. Artinya, pesan yang dikirimkan itu harus diterima baik
(dipahami) oleh penerima. Oleh karena itu, pesan yang dikirimkan harus
jelas kepada siapa pesan itu ditujukan. Dalam hal ini, kita tidak akan
menggunakan cara yang sama dalam berkomunikasi kepada anak-anak
dan berkomunikasi kepada orang dewasa. Jadi, dalam berkomunikasi
perlu dipertimbangkan terlebih dahulu siapa pendengarnya.
6. Umpan Balik (Feedback)
Sebuah rangkaian umpan balik (feedback) memberi saluran bagi
tanggapan penerima yang memungkinkan sender untuk menanyakan
apakah pesan telah diterima dan menghasilkan tanggapan yang
dimaksudkan. Bagi manajer, umpan balik komunikasi ini mungkin datang
dari berbagai macam cara. Dalam situasi tatap muka, umpan balik bisa
terjadi secara langsung melalui tanda-tanda atau sandi. Dengan
diberikannya reaksi ini kepada si pengirim (sender), pengirim akan dapat
mengetahui apakah pesan yang dikirimkan tersebut diinterpretasikan
sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim diinterpretasikan
sama oleh si penerima, berarti komunikasi tersebut efektif.
7. Kegaduhan (noise)
Gangguan (noise) merupakan sifat yang melekat pada
komunikasi. Dalam setiap proses komunikasi, kegaduhan atau kendala-
kendala dalam berkomunikasi akan selalu ada. Gangguan dapat timbul
dalam saluran komunikasi, atau metode pengiriman seperti udara dan
kertas. Gangguan juga dapat terjadi secara internal (kurang perhatian
penerima) atau eksternal (gangguan suara lain).
Ada tiga hal penting dalam memelajari komunikasi yang terjadi dalam
suatu organisasi :
a. Informasi yang menjadi sumber komunikasi
b. Bagaimana proses komunikasi tersebut
c. Komunikasi antar orang dalam organisasi
Jika ketiga hal tersebut tidak banyak mengalami hambatan, maka
komunikasi dalam organisasi akan berjalan lebih berhasil sehingga pelaksanaan
pencapaian tujuan menjadi lebih baik. Gibson dkk menyarankan agar pola
organisasi harus memberi kemungkinan komunikasi dalam empat arah yang
berbeda-beda : ke bawah, ke atas, horisontal, dan diagonal. Karena arah-arah
komunikasi tersebut menentukan kerangka kerja dimana komunikasi
dilaksanakan dalam organisasi; Dengan meneliti masing-masing arah
memungkinkan manajer menyadari dengan lebih baik rintangan yang
3. Komunikasi Horisontal
Tersedianya arus komunikasi horisontal seringkali dilupakan dalam
sebuah design organisasi. Jika departemen pemasaran berkomunikasi
dengan departemen personalia dalam suatu organisasi, maka komunikasi
itu disebut komunikasi horisontal. Komunikasi horisontal sangat penting
bagi koordinasi dan integrasi dari beraneka ragam fungsi keorganisasian,
misalnya antara bagian produksi dan penjualan dalam organisasi bisnis.
Komunikasi dari teman sejawat ke teman sejawat sering kali diperlukan
untuk mengadakan koordinasi dan dapat juga memberikan kepuasan
terhadap kebutuhan sosial.
4. Komunikasi Diagonal
Jenis komunikasi ini jarang sekali dipergunakan, namun
komunikasi diagonal adalah penting dalam keadaan dimana para anggota
tidak dapat berkomunikasi secara efektif lewat jalur lain. Misalnya,
seorang pengawas keuangan dari sebuah organisasi besar mungkin ingin
menyusun analisa biaya distribusi. Sebagian mungkin melibatkan tenaga
penjualan yang mengirim laporan khusus langsung kepada pengawas
keuangan, dan tidak melewati jalur tradisional dalam departemen
pemasaran.
HAMBATAN
HAMBATAN FISIK LAIN-LAIN
PERILAKU
Jarak pengirim- Sikap mengirim Batasan waktu
penerima penerima
Pengaruh lingkungan Sifat keterbukaan Jumlah informasi
Kesalahan fungsi fisik Distori pada pesan Informasi yang
kompleks
Kondisi tempat (bising, Kesalahan konklusi Kata yang banyak arti
dll)
Kesalahan persepsi
Hallo effect
Perbedaan budaya
Interpretasi yang salah
Kelemahan
pendengaran
Pengirim :
- SIAPA: Kepada siapa pesan harus disampaikan ?
- MENGAPA: Mengapa saya berkomunikasi? Apa motivasi saya?
- APA: Putuskan apa yang hendak disampaikan. Apa yang perlu
dikomunikasikan itu harus jelas
- KAPAN: Pilih waktu terbaik untuk penerimaan yang optimal
- BAGAIMANA: Gunakan bahasa yang dapat dipahami penerima dan yang
tidak bermakna ganda
- DI MANA: Pilih lokasi yang tidak akan mengganggu proses penerimaan,
pemahaman, dan penyambutan berita: secara pribadi? Di rumah atau jauh
dari rumah? Dalam sebuah kelompok? Di tempat kerja atau di luar?
- Tetap bekerja sama dengan penerima
Penerima :
- Sepenuhnya MEMPERHATIKAN pengirim
- Mendengarkan SECARA AKTIF berita yang disampaikan
- Bila perlu MINTALAH penegasan atau pengulangan
- Tetap bekerja sama dengan pengirim
Bersama-sama :
- Menyadari bahwa kesalahpahaman sangat mungkin terjadi, dan
waspadalah terhadap gejala-gejalanya
- Dengarkan, dengarkan, dengarkan, dan dengarkan lagi
- Ujilah pemahaman anda tehadap pesan
- Bagikan pendapat, perasaan, dan persepsi yang dihasilkan oleh pesan
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
D. DAFTAR PUSTAKA