Anda di halaman 1dari 16

UNIVERSITAS PAMULANG S1 TEKNIK INFORMATIKA

PERTEMUAN 6
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan membahasa mengenai komunikaasi, proses, metode
sergta bentuk-bentuk komunikasi dalam berorganisasi serta penanganan
hambatan dalam organisasi, sehingga setelah mempelajari bab ini diharapkan
mahasiswa memahami:
6.1 Pengertian dan tujuan komunikasi
6.2 Proses komunikasi
6.3 Metode-metode komunikasi
6.4 Bentuk-bentuk komunikasi
6.5 Komunikasi dalam organisasi
6.6 Hambatan dan penanganan dalam komunikasi

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 6.1:
Pengertian dan tujuan komunikasi

Banyak ahli telah mendifinisikan komunikasi. Antara satu dengan


lainnya memiliki perbedaan, hal ini karena sudut pandang yang mereka
pergunakan juga sedikit berbeda. Beberapa definisi komunikasi dapat
disebutkan dibawah ini.
1. Louis Forsdale (1981), seorang ahli komunikasi dan Pendidikan,
mengungkapkan “communication is the process by which system is
established, and altered by means of shared signals that operate
according to rules”. Maksudnya, komunikasi diartikan sebagai suatu
proses memberikan sinyal menurut aturan tertentu, sehingga dengan
cara ini suatu system dapat didirikan, dipelihara dan diubah. Sinyal
dalam pengertian ini berupa verbal dan non verbal yang mempunyai
aturan tertentu.

PENGANTAR ORGANISASI DAN BISNIS 66


UNIVERSITAS PAMULANG S1 TEKNIK INFORMATIKA

2. Gatewood dan Taylor (1996) mendefinisikan komunikasi sebagai


suatu proses memindahkan informasi dan pengertian (maksud) dari
satu orang kepada orang lain. Informasi dan pengertian itu dapat
dipindahkan dalam berbagai macam bentuk (sepeti tulisan atau lisan),
dan metode-metode yang digunakan untuk memindahkan informasi
dan pengertian dapat berupa; berhadap-hadapan, telepon, memo atau
laporan.
3. Stoner Freeman, dan Gilbert (1996) mengartikan komunikasi
sebagai proses yang dipergunakan oleh manusia untuk mencari
kesamaan arti lewat transmisi pesan simbolik. Definisi tersebut
mengandung arti, a) bahwa komunikasi melibatkan orang, b)
kesamaan arti bahwa untuk dapat berkomunikasi manusia harus
menyetujui definisi istilah yang mereka gunakan, dan c) simbol,
berupa gerak badan, suara, huruf, angka, dan kata hanya dapat
mewakili atau mendekati ide yang mereka maksudkan untuk
dikomunikasikan.
4. Newman dan Summer (1961) mengartikan komunikasi sebagai
proses pertukaran fakta, ide, opini, atau emosi melalui kata-kata, surat-
surat simbol-simbol atau pesan. Dalam organisasi, komunikasi
merupakan cara bagi anggota organisasi untuk saling memahami dan
saling mengerti.
Tentang alasan mengapa berkomunikasi itu penting bagi seseorang dan
manajer, berikut ini ada beberapa alasan utamanya tentang pentingnya
berkomunikasi;
a. Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar;
b. Komunikasi menempatkan, orang-orang pada tempat yang seharusnya;
c. Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi
dan meningkatkan motivasi untuk menghasilkan kinerja yang baik,
dan meningkatkan komitmen terhadap organisasi;
d. Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik
antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam organisasi dan di
luar organisasi;

PENGANTAR ORGANISASI DAN BISNIS 67


UNIVERSITAS PAMULANG S1 TEKNIK INFORMATIKA

e. Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya


perubahan;
f. Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam
keorganisasian, seperti konflik, stress, demotivasi, dan loyalitasnya.
Dengan demikian, tujuan akhir dari efektivitas dari sebuah sistem
komunikasi di dalam organisai adalah bagaimana system komunikasi itu
dapat membentuk perilaku individu dalam organisasi, baik dalam
hubungannya dengan atasan maupun antar personal yang ada dalam
organisasi. Perilaku individu yang diharapkan itu adalah sebuah perilaku
positif yang akan dapat membentuk sebuah budaya kerja yang sehat.
Interaksi antar individu dan atasan atau individu dengan individu diharapkan
juga dapat memunculkan iklim kerja dan semangat yang tinggi untuk
mencapai kesuksesan organisasi.

Tujuan Pembelajaran 6.2:


Proses komunikasi

Kita dapat mengatakan bahwa komunikasi itu merupakan suatu proses


yang terdiri dari suatu rangkaian yang saling berhubungan dengan tujuan akhir
memengaruhi perilaku, sikap dan kepercayaan. Proses komunikasi merupakan
proses penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima, menggunakan
isyarat tangan, atau menggunakan sarana komunikasi tertentu lainnya.
1. Pengirim (sender)
Proses komunikasi di awali oleh pengirim sebagai sumber pesan.
Pengirim, dalam kerangka keorganisaisan dapat berupa karyawan biasa,
manajer, atau pihak luar yang memberikan gagasan, maksud, informasi
dan bertujuan mengadakan komunikasi. Pengirim dalam hal ini telah
menentukan makna apa yang akan disampaikannya. Agar apa yang akan
disampaikan itu dapat tersusun dengan baik, maka sender perlu
menyusun sebuah rencana yang berisi makna utama apa yang nantinya
akan disampaikan

PENGANTAR ORGANISASI DAN BISNIS 68


UNIVERSITAS PAMULANG S1 TEKNIK INFORMATIKA

2. Penyandian (encoding)
Proses selanjutnya, setelah sender memiliki informasi atau pesan
yang akan disampaikan adalah membuat sandi (penyandian). Tindakan
pemberian arti simbol-simbol pada pemikiran; misalnya, memutuskan
kata- kata mana yang harus dikatakan ditulis disebut sebagai penyandian
(encoding). Penyandian itu perlu karena informasi hanya dapat
dikirimkan dari seorang kepada orang lainnya lewat perwakilan atau
sandi.
3. Saluran Komunikasi (communication channel)
Channel merupakan media tempat pesan-pesan disampaikan.
Biasanya, digunakan lebih dari satu media. Ketika orang-orang
berkomunikasi dalam lingkungan organisasi, mereka biasanya
menggabungkan tampilan vokal (saluran pendengaran) dan pandangan
(saluran penglihatan). Sentuhan (saluran peraba), penciuman (saluran
penciuman), dan perasa (saluran saraf) juga digunakan dalam saluran
pesan dalam komunikasi. Pesan yang telah dibuat melalui sandi-sandi
kemudian dikirim kepada penerima (receiver). Fungsi saluran komunikasi
di sini adalah sebagai alat menyampaikan pesan. Untuk menyampaikan
atau mengirimkan pesan yang dimaksud, seseorang dapat menggunakan
berbagai macam cara yaitu tatap muka telepon, pertemuan kelompok,
komputer, memo, pernyataan kebijakan, sistem imbalan, jadwal produksi,
dan ramalan penjualan.
4. Pengertian Sandi (decoding).
Pesan yang diterima kemudian diinterpretasikan dan
diterjemahkan ke dalam informasi yang mempunyai arti. Proses ini
dilakukan dengan cara penerima harus menerima terlebih dahulu,
kemudian mengartikannya. Pengartian dipengaruhi oleh pengalaman
penerima, penilaian pribadi mengenai simbol dan gerakan tubuh yang
dipakai, dan harapan. Menciptakan gelombang suara yang penuh arti
adalah sandi yang tepat, yang pantas untuk penyandian dengan melalui
suatu sumber, menterjemahkan gelombang suara ke dalam pemikiran
merupakan penguraian sandi (decoding).

PENGANTAR ORGANISASI DAN BISNIS 69


UNIVERSITAS PAMULANG S1 TEKNIK INFORMATIKA

5. Penerimaan (receiver)
Bila pesan tidak sampai pada penerima, maka komunikasi itu
belum terjadi. Artinya, pesan yang dikirimkan itu harus diterima baik
(dipahami) oleh penerima. Oleh karena itu, pesan yang dikirimkan harus
jelas kepada siapa pesan itu ditujukan. Dalam hal ini, kita tidak akan
menggunakan cara yang sama dalam berkomunikasi kepada anak-anak
dan berkomunikasi kepada orang dewasa. Jadi, dalam berkomunikasi
perlu dipertimbangkan terlebih dahulu siapa pendengarnya.
6. Umpan Balik (Feedback)
Sebuah rangkaian umpan balik (feedback) memberi saluran bagi
tanggapan penerima yang memungkinkan sender untuk menanyakan
apakah pesan telah diterima dan menghasilkan tanggapan yang
dimaksudkan. Bagi manajer, umpan balik komunikasi ini mungkin datang
dari berbagai macam cara. Dalam situasi tatap muka, umpan balik bisa
terjadi secara langsung melalui tanda-tanda atau sandi. Dengan
diberikannya reaksi ini kepada si pengirim (sender), pengirim akan dapat
mengetahui apakah pesan yang dikirimkan tersebut diinterpretasikan
sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim diinterpretasikan
sama oleh si penerima, berarti komunikasi tersebut efektif.
7. Kegaduhan (noise)
Gangguan (noise) merupakan sifat yang melekat pada
komunikasi. Dalam setiap proses komunikasi, kegaduhan atau kendala-
kendala dalam berkomunikasi akan selalu ada. Gangguan dapat timbul
dalam saluran komunikasi, atau metode pengiriman seperti udara dan
kertas. Gangguan juga dapat terjadi secara internal (kurang perhatian
penerima) atau eksternal (gangguan suara lain).

PENGANTAR ORGANISASI DAN BISNIS 70


UNIVERSITAS PAMULANG S1 TEKNIK INFORMATIKA

Tujuan Pembelajaran 6.3:


Metode-metode komunikasi

Melakukan komunikasi tidak terbatas hanya pada penyampaian pesan


melalui pembicaraan tatap muka. Berkomunikasi bisa juga dilakukan dengan
berbagai cara, bergantung pada situasi yang dihadapi di dalam organisasi.
Selain itu metode komunikasi dipandang efektif apabila diterapkan pada situasi
yang sesuai, kesalahan di dalam menentukan metode komunikasi ini akan
menyebabkan timbulnya persoalan-persoalan lain yang pada akhirnya akan
mempengaruhi kinerja dan produktivitas dari organisasi yang bersangkutan.
Pada bagian ini, akan dikemukakan beberapa metode komunikasi yang dapat
diterapkan pada sebuah organisasi. Metode-metode tersebut antara lain, seperti
dikemukakan oleh Cushway dan Lodge (1993) adalah :
1. Komunikasi Melalui Pertemuan dan Rapat
Terlepas dari apakah pertemuan itu sifatnya formal dan informal,
yang jelas sebuah pertemuan/rapat harus dapat dilakukan dengan maksud
sebagai berikut.
1. Untuk menyebarkan informasi. Manajer puncak ingin agar para
bawahannya mengetahui apa yang direncanakannya. Oleh karena itu,
ide (informasi) yang dimilikinya itu harus disampaikan kepada orang-
orang yang dianggap terkait dengan rencana tersebut (penerima),
melalui pertemuan. Dalam pertemuan itu, akan disampaikan secara
jelas sasaran-sasaran dari ide yang disampaikan.
2. Untuk mengumpulkan informasi. Ide yang disampaikan melalui
pertemuan diharapkan akan memperoleh tanggapan/masukan secara
langsung dari si penerima (umpan balik). Tanggapan itu nantinya akan
dipergunakan oleh manajer puncak untuk mengambil keputusan.
Metode seperti ini biasanya digunakan oleh manajer partisipatif.
3. Untuk menjelaskan keputusan. Tugas seorang manajer tidak terhenti
hanya pada penyampaian dan pengumpulan informasi untuk membuat
suatu keputusan. Lebih jauh, adalah bagaimana setelah keputusan itu
dibuat, manajer secara langsung membicarakan secara mendalam

PENGANTAR ORGANISASI DAN BISNIS 71


UNIVERSITAS PAMULANG S1 TEKNIK INFORMATIKA

tentang berbagai hal yang mungkin dihadapi sebagai konsekuensi dari


keputusan yang diambil. Langkah ini diambil untuk menghindari
adanya kesalahan dalam menginterpretasikan informasi yang
disampaikan (mis-communication).
4. Untuk pemecahan masalah. Pertemuan dilaksanakan dengan harapan
agar orang-orang yang dikumpulkan dalam pembicaraan tersebut
dapat memberikan masukan untuk memecahkan permasalahan atau
sebuah persoalan. Pertemuan semacam itu perlu diorganisasikan
dengan suatu cara yang dapat mendorong keberanian orang-orang
mengemukakan pandangan dan gagasan tanpa ada tekanan.
5. Maksud konsultasi dan negosiasi terpadu. Tidak semua keputusan
yang telah diambil dapat diterima oleh pihak-pihak yang terlibat. Oleh
karena itu, pertemuan harus diarahkan untuk meminta pendapat dan
saran (konsultasi) sehingga akan nampak adanya demokratisasi dalam
pemecahan masalah. Upaya negosiasi dimaksudkan untuk mencari
jalan keluar jika keputusan yang diambil sulit diterima menurut
argumentasi yang logis.
2. Komunikasi Melalui Surat Edaran
Jika pesan yang ingin disampaikan tidak memerlukan umpan balik
(feedback) secara langsung dan waktu yang dibutuhkan relatif longgar,
maka komunikasi melalui surat adalah cara yang dipandang efektif. Cara
seperti ini juga sesuai untuk menghindari kesulitan dari orang-orang yang
dilibatkan, dalam pembicaraan berhalangan hadir. Walaupun cara
berkomunikasi ini dipandang sederhana dan mudah, namun penggunaan
surat edaran juga memlliki beberapa keuntungan dan kelemahan.
Keuntungan penyampaian informasi melalui surat edaran adalah :
a. Kesalahan pengertian dapat dihindari apabila isi pesan itu ditulis
secara jelas.
b. Pemberi pesan biasanya tidak memberi peluang untuk berspekulasi.
c. Jangkauan luasnya dan waktu yang dibutuhkan relatif pendek.
d. Mengurangi peluang untuk mendistorsi pesan dibanding dengan kalau
komunikasi dilakukan secara lisan.

PENGANTAR ORGANISASI DAN BISNIS 72


UNIVERSITAS PAMULANG S1 TEKNIK INFORMATIKA

Sebaliknya, kelemahan dalam komunikasi melalui surat edaran


adalah ;
a. Walaupun surat itu sampai ke tempat tujuan tepat pada waktunya,
namun seringkali si penerima mengabaikannya terutama jika surat
yang diterima itu terlalu banyak;
b. Komunikasi dengan cara ini tidak memberi peluang kepada penerima
pesan untuk memperhatikan nuansa suara atau bahasa tubuh, sehingga
apabila diperlukan untuk membaca arti yang tersirat di antara baris-
baris, pesan mungkin sepenuhnya tidak di mengerti.
c. Sering ada kecenderungan pada pihak pengirim pesan bahwa
mengirimkan pesan itu sama dengan melakukan tindakan.
d. Efektivitas pesan sangat bergantung pada keahlian menulis si
pengirim pesan.
3. Komunikasi Melalui Telepon
Penggunaan telepon dalam berkomunikasi dengan orang lain
merupakan cara yang paling bermanfaat dan paling cepat, terutama ketika
pihak-pihak yang terlibat di batasi oleh jarak dan waktu. Penggunaan
telepon sebagai metode komunikasi memiliki keuntungan dan kelemahan
sebagi berikut :
Keuntungan;
a. Tingkat kecepatannya sangat tinggi.
b. Kemampuan untuk langsung mendapatkan umpan balik atas setiap
pesan.
c. Kemampuan untuk menyesuaikan diri, karena pokok pembicaraan
selain alasan menelpon, juga dapat dibicarakan.
Kelemahannya;
a. Pembicaraan telepon tidak benar-benar cocok untuk menyampaikan
pesan-pesan yang lebih rumit dan mungkin, dalam banyak kasus,
harus ditegaskan dalam melalui tulisan.
b. Biasanya tidak ada bukti bahwa pembicaraan telah benar-benar
dilakukan, sehingga membuka peluang untuk penyelewengan.

PENGANTAR ORGANISASI DAN BISNIS 73


UNIVERSITAS PAMULANG S1 TEKNIK INFORMATIKA

c. Si penerima telepon tidak dapat memperhitungkan bahasa tubuh si


penelpon.
d. Banyak orang gelisah atau tidak begitu baik kondisinya pada waktu
menggunakan telepon.
4. Komunikasi Melalui Surat Elektronik
Perkembangan teknologi informasi dewasa ini semakin
mempermudah orang dalam melakukan komunikasi. Penggunaan
teknologi seperti mesin fax dan internet memungkinkan pesan
disampaikan lebih cepat, murah dan informasi yang disampaikan bisa lebih
jelas. Hanya saja, kendalanya adalah tidak semua dapat mengoperasikan
alat-alat seperti itu. Oleh karena itu, walaupun perlengkapan itu
memungkinkan komunikasi pesan-pesan sangat penting secara cepat dan
efektif, organisasi perlu memastikan bahwa setiap orang dilatih dan
didorong keberaniannya untuk menggunakannya. Kesulitan utama dari
metode ini adalah tidak dapat membuktikan secara jelas siapa sebernarnya
pihak yang mengirimkan pesan itu.
5. Komunikasi Melalui Papan Pengumuman
Papan pengumuman berguna untuk komunikasi umum yang
memerlukan perhatian yang lebih rendah, seperti memberitahukan kepada
pegawai-pegawai tentang kegiatan-kegiatan tertentu. Papan pengumuman
tidak harus diandalkan untuk mengkonsumsikan informasi penting karena
papan pengumuman biasanya diabaikan oleh banyak orang. Papan
pengumuman hanya akan dibaca kalau informasinya selalu baru dan
menarik bagi para pegawai yang bersangkutan.

Tujuan Pembelajaran 6.4:


Bentuk-bentuk komunikasi

Para penulis telah mengelompokan bentuk bentuk komunikasi ke


dalam beberapa bentuk komunikasi pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam
bentuk sebagai berikut:

PENGANTAR ORGANISASI DAN BISNIS 74


UNIVERSITAS PAMULANG S1 TEKNIK INFORMATIKA

1. Komunikasi Lisan dan Tertulis


Berdasarkan bentuk pesan yang disampaikan, komunikasi dapat
berbentuk lisan atau tertulis. Jenis ini paling banyak dipraktikan sehari-
hari, khususnya dalam komunikasi antar pribadi. Pemilihan bentuk
komunikasi lisan atau tertulis dipengaruhi oleh faktor-faktor waktu,
kecepatan, biaya, preferensi pribadi, keterampilan individu dalam
berkomunikasi, fasilitas yang tersedia untuk berkomunikasi. Komunikasi
lisan atau tertulis memiliki keuntungan dan kerugian, seperti kalau tertulis
keuntungannya pesan dapat disimpan, tetapi kerugiannya memakan
waktu jika dibandingkan dengan komunikasi lisan. Salah satu kebaikan
dari komunikasi tertulis (written communication) adalah penulis
mempunyai kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan-
pesan mereka (Djoko Purwanto, 1996).
2. Komunikasi Verbal dan Non Verbal
Komunikasi verbal yaitu komunikasi melalui kata-kata baik lisan
atau tertulis. Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang
menggunakan bahasa badan atau tubuh, seperti gerakan tangan, jari,
mata, kepala dan lain-lain. Alasan penggunaan jenis komunikasi ini
biasanya berkaitan dengan masalah waktu dan situasi saat komunikasi
terjadi. Sebagai contoh, jika orang yang berkomunikasi sama-sama sibuk,
mereka akan saling memberi isyarat dengan gerakan badan saja atau
komunikasi non verbal yang mereka gunakan.
Walaupun komunikasi verbal dan non verbal berbeda dalam
banyak hal, namun kedua bentuk komunikasi itu seringkali bekerja sama.
Atau dengan kata lain, komunikasi non verbal ini memiliki fungsi tertentu
dalam proses komunikasi verbal. Fungsi utama dari komunikasi non
verbal adalah :
1) Sebagai pengulangan, misalnya dalam suatu organisasi, seorang
sekretaris bertanya kepada atasannya dimana surat yang akan diketik.
Atasannya menjawab di meja sambil menunjuk dengan jari
telunjuknya ke arah meja tersebut.

PENGANTAR ORGANISASI DAN BISNIS 75


UNIVERSITAS PAMULANG S1 TEKNIK INFORMATIKA

2) Pelengkap, misalnya seorang karyawan pada waktu pagi masuk


kantor mengucapkan selamat pagi pada temannya yang sudah dulu
datang diiringi senyum yang hangat sambil memandang kepada
teman-temannya.
3) Pengganti, misalnya sedang penyebrang jalan mengacungkan palang
(tanda stop) kepada pengendara dengan maksud untuk memberikan
kesempatan melintasi jalan.
4) Memberi penakanan, dalam hal ini gerakan kepala dan nada suara
adalah bentuk yang umum dugunakan dalam memberikan penekanan
secara nonverbal yang memberikan penjelasan kepada orang lain.
5) Memperdayakan, cara seperti sengaja diciptakan untuk memberikan
informasi yang salah, dengan maksud memberikan pengarahan yang
tidak benar atau untuk memperdayakan orang lain sehingga
menimbulkan salah penafsiran.

Tujuan Pembelajaran 6.5:


Komunikasi dalam organisasi

Ada tiga hal penting dalam memelajari komunikasi yang terjadi dalam
suatu organisasi :
a. Informasi yang menjadi sumber komunikasi
b. Bagaimana proses komunikasi tersebut
c. Komunikasi antar orang dalam organisasi
Jika ketiga hal tersebut tidak banyak mengalami hambatan, maka
komunikasi dalam organisasi akan berjalan lebih berhasil sehingga pelaksanaan
pencapaian tujuan menjadi lebih baik. Gibson dkk menyarankan agar pola
organisasi harus memberi kemungkinan komunikasi dalam empat arah yang
berbeda-beda : ke bawah, ke atas, horisontal, dan diagonal. Karena arah-arah
komunikasi tersebut menentukan kerangka kerja dimana komunikasi
dilaksanakan dalam organisasi; Dengan meneliti masing-masing arah
memungkinkan manajer menyadari dengan lebih baik rintangan yang

PENGANTAR ORGANISASI DAN BISNIS 76


UNIVERSITAS PAMULANG S1 TEKNIK INFORMATIKA

menghalangi komunikasi organisasi yang efektif dan cara-cara untuk mengatasi


rintangan itu.
1. Komunikasi ke Bawah
Komunikasi ke bawah dalam suatu organisasi berarti ia mengalir
dari wewenang yang lebih tinggi ke wewenang yang lebih rendah. Atau
komunikasi yang mengalir dari orang pada jenjang hirarki yang lebih
tinggi ke jenjang yang lebih rendah. Bentuk yang paling umum adalah
instruksi, memo resmi, pernyataan tentang kebijakan perusahaan,
prosedur, pedoman kerja, dan pengumuman perusahaan. Dalam banyak
organisasi, komunikasi ke bawah sering kali kurang tepat dan kurang teliti.
Hal ini terlihat dari pernyataan yang sering terdengar diantara para anggota
organisasi bahwa mereka kurang memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Menurut Katz dan Kahn, komunikasi ke bawah mempunyai lima
tujuan pokok, yaitu :
a) Memberi pengarahan atau instruksi kerja
b) Memberi informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan
c) Memberi informasi tentang prosedur dan prkatik organisasional.
d) Memberi umpan balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan.
e) Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi yang dapat membantu
organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang dicapai.
2. Komunikasi ke Atas
Komunikasi akan komunikasi ke bawah sama banyaknya dengan
jumlah komunikasi ke atas. Pada situasi tertentu, komunikator berada
dalam jenjang yang lebih rendah dalam organisasi dari pada penerima.
Komunikasi ke atas yang efektif sulit untuk tercapai, terutama dalam
organisasi besar. Alat komunikasi ke atas yang sering digunakan secara
luas terdiri dari kotak saran, rapat kelompok, laporan kepada penyelia, dan
prosedur permohonan atau keluhan. Jika hal ini tidak ada maka orang akan
mencari suatu cara apapun juga untuk menyesuaikan diri dengan saluran
komunikasi ke atas yang tidak ada. Saluran komunikasi ke atas yang
efektif penting karena saluran itu memberikan kesempatan bagi pegawai
untuk berbicara.

PENGANTAR ORGANISASI DAN BISNIS 77


UNIVERSITAS PAMULANG S1 TEKNIK INFORMATIKA

3. Komunikasi Horisontal
Tersedianya arus komunikasi horisontal seringkali dilupakan dalam
sebuah design organisasi. Jika departemen pemasaran berkomunikasi
dengan departemen personalia dalam suatu organisasi, maka komunikasi
itu disebut komunikasi horisontal. Komunikasi horisontal sangat penting
bagi koordinasi dan integrasi dari beraneka ragam fungsi keorganisasian,
misalnya antara bagian produksi dan penjualan dalam organisasi bisnis.
Komunikasi dari teman sejawat ke teman sejawat sering kali diperlukan
untuk mengadakan koordinasi dan dapat juga memberikan kepuasan
terhadap kebutuhan sosial.
4. Komunikasi Diagonal
Jenis komunikasi ini jarang sekali dipergunakan, namun
komunikasi diagonal adalah penting dalam keadaan dimana para anggota
tidak dapat berkomunikasi secara efektif lewat jalur lain. Misalnya,
seorang pengawas keuangan dari sebuah organisasi besar mungkin ingin
menyusun analisa biaya distribusi. Sebagian mungkin melibatkan tenaga
penjualan yang mengirim laporan khusus langsung kepada pengawas
keuangan, dan tidak melewati jalur tradisional dalam departemen
pemasaran.

Tujuan Pembelajaran 6.6:


Hambatan dan penanganan dalam komunikasi

Kegagalan dalam berkomunikasi sering timbul karena hambatan


dalam proses komunikasi. Beberapa jenis hambatan komunikasi telah
dirumuskan oleh beberapa ahli diantaranya adalah sebagai berikut.
Cruden dan Sherman (1976) mengklasifikasi hambatan komunikasi ke
dalam tiga aspek; halaman teknis, hambatan semantik, dan hambatan
manusiawi.

PENGANTAR ORGANISASI DAN BISNIS 78


UNIVERSITAS PAMULANG S1 TEKNIK INFORMATIKA

HAMBATAN TEKNIS HAMBATAN HAMBATAN


SEMANTIK MANUSIAWI
Ketiadaan rencana dan Miskin Perbedaan
prosedur perbendaharaan kata individu
Kurang Kata berwayuh/ Iklim psikologik
penerangan/penjelasan banyak arti organisasi
Kesalahan media komunikasi

Jenis klasifikasi hambatan komunikasi yang lain, seperti dikemukakan


Ernesto Franco (1988) adalah

HAMBATAN
HAMBATAN FISIK LAIN-LAIN
PERILAKU
Jarak pengirim- Sikap mengirim Batasan waktu
penerima penerima
Pengaruh lingkungan Sifat keterbukaan Jumlah informasi
Kesalahan fungsi fisik Distori pada pesan Informasi yang
kompleks
Kondisi tempat (bising, Kesalahan konklusi Kata yang banyak arti
dll)
Kesalahan persepsi
Hallo effect
Perbedaan budaya
Interpretasi yang salah
Kelemahan
pendengaran

Suatu cara untuk menanggulangi akibat dari kendala-kendala dalam


komunikasi adalah selama proses komunikasi berlangsung periksalah secara
terus menerus apa sesungguhnya isi berita yang akan diterima. Berikut ini
adalah tindakan-tindakan yang dapat kita tempuh untuk mencapai hal
tersebut.

PENGANTAR ORGANISASI DAN BISNIS 79


UNIVERSITAS PAMULANG S1 TEKNIK INFORMATIKA

Pengirim :
- SIAPA: Kepada siapa pesan harus disampaikan ?
- MENGAPA: Mengapa saya berkomunikasi? Apa motivasi saya?
- APA: Putuskan apa yang hendak disampaikan. Apa yang perlu
dikomunikasikan itu harus jelas
- KAPAN: Pilih waktu terbaik untuk penerimaan yang optimal
- BAGAIMANA: Gunakan bahasa yang dapat dipahami penerima dan yang
tidak bermakna ganda
- DI MANA: Pilih lokasi yang tidak akan mengganggu proses penerimaan,
pemahaman, dan penyambutan berita: secara pribadi? Di rumah atau jauh
dari rumah? Dalam sebuah kelompok? Di tempat kerja atau di luar?
- Tetap bekerja sama dengan penerima
Penerima :
- Sepenuhnya MEMPERHATIKAN pengirim
- Mendengarkan SECARA AKTIF berita yang disampaikan
- Bila perlu MINTALAH penegasan atau pengulangan
- Tetap bekerja sama dengan pengirim
Bersama-sama :
- Menyadari bahwa kesalahpahaman sangat mungkin terjadi, dan
waspadalah terhadap gejala-gejalanya
- Dengarkan, dengarkan, dengarkan, dan dengarkan lagi
- Ujilah pemahaman anda tehadap pesan
- Bagikan pendapat, perasaan, dan persepsi yang dihasilkan oleh pesan

PENGANTAR ORGANISASI DAN BISNIS 80


UNIVERSITAS PAMULANG S1 TEKNIK INFORMATIKA

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

D. DAFTAR PUSTAKA

1. Amirullah. dkk. (2017) Budaya dan Perilaku Organisasi. Empat Dua.


Malang
2. A. Rusdiana. (2014) Manajemen Operasi. Pustaka setia. Bandung
3. Muhamad fuad. Dkk. (2017) Pengantar Bisnis. Indomedia Pustaka.
Yogyakarta
4. Khaerul Umam. (2011) Manajemen Orgaisasi. Pustaka Setia. Bandung
5. Stephen P. Robbins. (2006) Perilaku Organisasi. Indeks. Klaten
6. Widiyono dan Mukhaer Pakkanna. (2013) Pengantar Bisnis Respon
Terhadap Dinamika Global. Mitra Wacana Media. Jakarta
7. Irham Fahmi. (2014) Manajemen Kepemimpinan Teori dan Aplikasi. Alfa
Beta. Bandung

PENGANTAR ORGANISASI DAN BISNIS 81

Anda mungkin juga menyukai