Anda di halaman 1dari 5

PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI

Minyak bumi bukan merupakan senyawa homogen, tapi merupakan


campuran dari berbagai jenis senyawa hidrokarbon dengan perbedaan sifatnya
masing-masing, baik sifat fisika maupun sifat kimia.

Proses pengolahan minyak bumi sendiri terdiri dari dua jenis proses
utama, yaitu Proses Primer dan Proses Sekunder.

Jumlah atom karbon dalam rantai hidrokarbon bervariasi. Untuk dapat


dipergunakan sebagai bahan bakar maka dikelompokkan menjadi beberapa fraksi
atau tingkatan dengan urutan sederhana sebagai berikut :

1. Gas
Rentang rantai karbon : C1 sampai C5
Trayek didih : 0 sampai 50°C
Peruntukan : Gas tabung, BBG, umpan proses petrokomia.
2. Gasolin (Bensin)
Rentang rantai karbon : C6 sampai C11
Trayek didih : 50 sampai 85°C
Peruntukan : Bahan bakar motor, bahan bakar penerbangan bermesin
piston, umpan proses petrokomia
3. Kerosin (Minyak Tanah)
Rentang rantai karbon : C12 sampai C20
Trayek didih : 85 sampai 105°C
Peruntukan : Bahan bakar motor, bahan bakar penerbangan bermesin jet,
bahan bakar rumah tangga, bahan bakar industri, umpan proses petrokimia
4. Solar
Rentang rantai karbon : C21 sampai C30
Trayek didih : 105 sampai 135°C
Peruntukan : Bahan bakar motor, bahan bakar industri
5. Minyak Berat
Rentang rantai karbon dari C31 sampai C40
Trayek didih dari 130 sampai 300°C
Peruntukan : Minyak pelumas, lilin, umpan proses petrokimia
6. Residu
Rentang rantai karbon diatas C40
Trayek didih diatas 300°C

Peruntukan : Bahan bakar boiler (mesin pembangkit uap panas), aspal, bahan
pelapis anti bocor.
Gambar 1 : Proses Penyulingan Minyak Bumi

Kondisi ideal diatas sulit dicapai karena senyawa hidrokarbon dalam


minyak bumi banyak mengandung isomernya. Atas dasar kondisi seperti itulah
kemudian pada kenyataannya dalam pengolahan minyak bumi lebih memegang
patokan kepada trayek titik didih daripada komposisi atau rentang rantai
karbonnya. Sehingga pada batas antara fraksi pasti akan terjadi overlap (tumpang
tindih) fraksi. Overlap ini kemudian disebut sebagai minyak slops yang nantinya
akan berfungsi sebagai bahan pencampur untuk mengatur produk akhir sehingga
memenuhi spesifikasi atau baku mutu yang ditentukan.

a. Proses Primer

Minyak bumi atau minyak mentah sebelum masuk kedalam kolom


fraksinasi (kolom pemisah) terlebih dahulu dipanaskan dalam aliran pipa dalam
furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 350°C. Minyak mentah yang sudah
dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash
chamber. Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu
pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).

Karena perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon maka


komponen-komponen tersebut akan terpisah dengan sendirinya, dimana
hidrokarbon ringan akan berada dibagian atas kolom diikuti dengan fraksi yang
lebih berat dibawahnya. Pada tray (sekat dalam kolom) komponen itu akan
terkumpul sesuai fraksinya masing-masing.

b. Proses Sekunder

Pada kenyataannya minyak bumi tidak pernah ada yang sama, bahkan untuk
sumur minyak yang berdekatan sekalipun. Kenyataannya banyak sumur minyak
yang menghasilkan minyak bumi dengan densitas (specific gravity) yang lebih
berat, terutama untuk sumur minyak yang sudah udzur atau memang jenis minyak
dalam sumur tersebut adalah jenis minyak berat. Pada pemompaan minyak dari
dalam sumur (reservoir) biasanya yang akan terpompakan pada awal-awal
produksi adalah bagian yang ringannya. Sehingga pada usia akhir sumur yang
dipompakan adalah minyak beratnya.

Teknologi yang banyak digunakan adalah dengan cara melakukan


cracking (perengkahan atau pemutusan) terhadap hidrokarbon rantai panjang
menjadi hidrokarbon rantai pendek, sehingga bisa menjadi fraksi ringan juga.
Misal, dengan cara merengkah sebuah molekul hidrokarbon C30 yang merupakan
produk dari fraksi solar atau minyak berat menjadi dua buah molekul hidrokarbon
C15 yang merupakan produk dari fraksi minyak tanah atau kerosin, atau menjadi
sebuah molekul hidrokarbon C10 yang merupakan produk dari fraksi bensin dan
sebuah molekul hidrokarbon C20 yang merupakan produk dari fraksi solar.

Anda mungkin juga menyukai