BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang.
Pengetahuan mengenai cat berawal pada suatu peradaban dimana manusia pada
masa itu sudah mulai menggunakan bahan-bahan berwarna untuk membuat gambar-
gambar pada dinding gua yang tujuannya adalah untuk menggambarkan suatu keadaan
atau objek tertentu. Ketika itu warna dihasilkan dari mencampur bahan-bahan dari alam
seperti arang, kapur, dan warna tanah serta warna-warna alam lainnya. Kemudian
dicampur dengan air, untuk perekatnya diambil dari pohon. Sangat sederhana dan tidak
rumit tetapi tahan lama, hal tersebut terbukti hingga saat ini kita masih bisa melihat
coretan yang pernah dibuat pada beberapa tahun yang lalu.
Pengecatan pertama untuk menghias dan memperindah dilakukan oleh orang mesir
dan orang-orang timur tengah. Seniman pada masa itu mendekorasi sisi dalam dari
pyramid, ornamen dan patung-patung. Pigment yang dipakai adalah natural, seperti garam
tembaga, oker dan vermilion atau merah terang.untuk menghasilkan warna biru, orang
Mesir membakar pasir, soda dan tembaga. Sedangkan untuk warna hitam dibuat dari
tulang dan sisa pembakaran sampah.
Kemudian orang Cina, Jepang dan Amerika mengembangkan pigmen dan bahan
perekat dan Minyak rami mentah. Yang dilanjutkan dengan munculnya natural pigment,
minyak sayuran,resin dari pohon. Saat itu orang yang pandai mengecat mendapat julukan
seniman. Biasanya mereka menyiapkan cat sendiri dari pigmen-pigmen dan bahan
perekat.
Pada abad ke-5 muncul cat minyak yang pertama kali diaplikasikan oleh Leo
Battista Alberta. Ia menggunakan cat minyak yang kental dan dapat diencerkan dengan
turpentine. Kemudian dalam waktu yang tidak terlalu lama seluruh Eropa juga
menggunakannya. Pada saat itu di jajahan Amerika Serikat cat menjadi simbul
kemewahan. Hanya warga kaya yang berhak mencat rumah mereka. Selanjutnya untuk
pertama kali warna digiling pada abad 17 di Eropa yang akhirnya pada abad 19 cat bukan
lagi suatu seni melainkan menjadi bagian dari industry kimia dan banyak bermunculan
pabrik cat yang sudah dapat menciptakan cat yang siap pakai. Cat semakin berkembang
pada abad 20, seiring dengan berkembangnya pengetahuan kimia yang dapat
menunjukkan kita mengenai bahan-bahan pembuatan cat serta proses pembuatannya. Di
2
masa yang akan datang kita akan melihat semakin banyaknya penemuanya yang
berhubungan dengan cat. Dihaarapkan penemuan yang berkelanjutan tersebut dapat
memenuhi kriteria ramah lingkungan untuk menciptakan produk yang berkualitas dengan
tingkat pencemaran lingkungan yang rendah.
Dewasa ini perkembangan dunia otomotif nampak begitu pesat, khususnya yang
berkaitan dengan teknologi-teknologi yang kian canggih yang makin melengkapi
kesempurnaan dari suatu kendaraaan. Namun jika kita perhatikan kembali, kendaraan-
kendaraan dari berbagai industri otomotif dapat langsug memikat masyarakat yang
melihat kendaraan tersebut, tidak lain karena kendaraan-kendaraan itu memiliki tampilan
yang membuatnya terlihat perfect dan elegan. Sementara itu kaitannya dengan
penampilan, tentunya berhubungan dengan warna sementara warna itu bersumber dari
proses pengecatan. Oleh karenanya, untuk mendapatkan penampilan yang terbaik, maka
diperlukan proses dan teknik pengecatan yang terbaik pula. Teknik pengecatan
merupakan suatu bidang keteknikan dalam dunia otomotif yang membutuhkan
keterampilan dan ketelitian dalam prosesnya. Oleh karena itu, laporan ini disusun guna
memberikan sedikit gambaran bagaimana suatu proses pengecatan pada bodi kendaraan
yang dimulai dari pembentukan panel, proses pendempulan, proses pengamplasan,
pemberian cat dasar, pemberian cat warna, hingga suatu panel itu terlihat mengkilap dan
memiliki harga dan nilai yang tinggi.
Dengan alasan tersebut diatas maka berbagai upaya telah dilakukan untuk
meningkatkan mutu Mahasiswa di Jurusan Otomotif, mulai dari perbaikan kurikulum,
kualitas Dosen/ Pengajar, dan juga metode pembelajaran yang digunakan, salah satu
metode pembelajaran yang digunakan pada beberapa mata kuliah yaitu dengan
menggunakan metode praktek. Sama halnya dengan dengan mata kuliah teknologi
pengecatan, setelah mendapat teori maka dipandang perlu untuk mempraktekkan secara
langsung teori-teori yang telah didapatkan, hal ini bertujuan untuk melatih keterampilan
mahasiswa Jurusan Otomotif untuk mampu mengaplikasikan pengetahuannya sehingga
teknik-teknik yang dibutuhkan dalam perbaikan atau pengecatan bodi kendaraan semakin
mendalam sebagai bekal nantinya pada pengajaran di sekolah maupun dimasyarakat.
Seperti pada mata kuliah praktek lainnya, diakhir pertemuan mahasiswa peserta
praktek diwajibkan juga untuk membuat laporan praktek yang membahas tentang
kegiatan yang dilakukan selama praktek berlangsung, misalnya bagaimana
mempersiapkan panel, bagaimana cara mengecat dengan baik, bagaimana mendepul dan
3
lain-lain, laporan praktek ini bertujuan untuk melatih mahasiswa untuk dapat menuliskan
laporan yang benar sekaligus menjadi alat evalusi untuk mengukur sejauh mana
pengetahuan mahasiswa setelah melakukan kegiatan praktek.
Tujuan dari kegiatan praktek teknologi pengecatan ini adalah agar mahasiswa
terampil dalam proses:
- Pembentukan panel
- Pengecatan dasar
- Pendempulan
- Pengamplasan
- Pengecatan warna
BAB II
KEGIATAN PRAKTEK TEKNOLOGI PENGECATAN
4. Langkah kerja
a) Pembuatan Gambar Kerja
- Membuat sketsa awal dari salah satu Loker yang ingin di gambar,
dalam hal ini adalah loker yang di dapatkan oleh kelompok 8.
- Setelah benda kerja telah di susun atau di satukan dan menandai setiap
bagian yang akan di bor, maka langkah selanjutnya adalah
membongkar kembali kemudian melakukan pembongkaran yang sudah
di tandai.
Gambar 7. Pengeboran
5. Hasil pengerjaan
b) Finishing.
B. Pengecatan Dasar.
1. Tujuan praktek
Tahap kedua dari kegiatan praktek ini adalah memberikan cat dasar pada
panel yang telah terbentuk. Tujuan dari pengecatan dasar ini adalah memberikan
warna dasar pada panel juga untuk memberikan ketahanan terhadap karat, meratakan
adhesi/daya lekat di antara metal dasar (sheet metal) dan lapisan (coat) berikutnya.
2. Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada proses pengecatan dasar adalah sebagai
berikut.
a. Alat:
- Spray gun
- Kompresor
- Selang udara (kompresor ke spray gun)
- Wadah untuk mencampur komponen cat dasar, seperti kaleng bekas cat.
- Majun
3. Keselamatan kerja
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengecatan dasar ialah
sebagai berikut.
- Mengikuti instruksi dari dosen
12
C. Pendempulan
1. Tujuan praktek
Pendempulan dilakukan untuk mengisi bagian yang tidak rata atau penyok
dalam akibat dari pembentukan panel, dan membentuk suatu bentuk dan membuat
permukaan halus.
2. Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada proses pendempulan adalah sebagai
berikut.
a. Alat:
- Pisau dempul
- Pengaduk dempul, dapat berupa potongan kayu kecil
b. Bahan:
- Panel yang telah dipersiapkan
- Polyester resin
- Hardener
14
3. Keselamatan kerja
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pendempulan ialah
sebagai berikut.
- Mengikuti instruksi dari dosen
- Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya
- Mengembalikan alat setelah selesai digunakan
4. Langkah kerja
- Membuka kaleng dempul dan aduk sampai benar-benar rata, hingga tidak
terlihat seperti ada minyak diatasnya.
- Aduk hardener dengan cara memijit-mijit tube, dibolak-balik agar kekentalan
pasta merata.
- Melakukan survey terhadap panel untuk menentukan bagian yang tidak rata,
yang akan didempul.
- Ambil dempul dari kaleng dempul dengan menggunakan pisau dempul, dan
mengambil pula hardener dari dempul tersebut, dan tutup kembali tube
hardener dan kaleng dempul. Kedua bahan tersebut berada pada pisau
dempul.
- Campur hardener dam dempul sampai rata dengan perbandingan 99:1.
Artinya 99 bagian dempul dan 1 bagian hardener.
- Oleskan dempul sambil diaduk-aduk ditempat mencampur dempul (pada
pisau dempul) untuk mencegah cepatnya campuran mongering.
15
5. Hasil pengerjaan.
D. Pengampelasan
1. Tujuan praktek
Tujuan dari proses pengamplasan ini adalah untuk mendapatkan kerataan dan
kehalusan pada permukaan panel.
2. Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada proses pengamplasan adalah sebagai
berikut.
a. Alat:
- Pelapis kertas amplas atau yang biasa disebut dengan hand blocks.
Pelapis ini digunakan benda yang rata, seperti potongan sandal jepit atau
potongan gabus, hal tersebut disebabkan karena tekanan jika hanya
menggunakan tangan dan tidak menggunakan pelapis dikawatirkan
tekanan pada saat mengamplas tidak rata.
3. Keselamatan kerja
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengamplasan ini ialah
sebagai berikut.
- Mengikuti instruksi dari dosen
- Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya
- Menggunakan pakaian praktek
- Menggunakan masker
- Mengembalikan alat setelah selesai digunakan
4. Langkah kerja
- Persiapkan panel yang telah didempul, dan seluruh kertas amplas yang
dibuthkan.
- Mempersiapkan rubber block dan hand block untuk proses pengamplasan.
17
E. Pengecatan warna.
1. Tujuan praktek
Untuk memberikan warna cat yang merupakan pemberian warna akhir dari
proses pengecatan. Pemberian cat warna ini ditujukan guna memperindah hasil akhir
dari kegiatan proses pengecatan pada panel yang telah dibentuk hingga menyerupai
bentuk asli dari bagian bodi mobil.
2. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada proses pengecatan warna adalah sebagai
berikut.
a. Alat
Alat yang digunakan sama dengan pada saat melakukan cat dasar, yaitu:
- Spray gun
- Kompresor
- Selang udara (kompresor ke spray gun)
- Wadah untuk mencampur komponen cat warna, dan epoxy primer seperti
kaleng bekas cat.
- Majun
3. Keselamatan kerja
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengecatan warna ini
ialah sebagai berikut.
- Mengikuti instruksi dari dosen
- Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya
- Menggunakan pakaian praktek
- Menggunakan masker
- Mengembalikan alat setelah selesai digunakan
4. Langkah kerja
- Setelah panel yang didempul itu diamplas hingga mendapatkan kerataan yang
maksimal, maka langkah selanjutnya adalah memberikan epoxy primer
sebagai cat dasar ke dua pada panel sebelum di cat warna.
- Apabila selesai melakukan cat dasar ke-2 pada panel, maka sebelum dicat
warna, keringkan beberapa saat sampai panelnya kering kemudian lap panel
tersebut dengan majun (kain lap yang bersih). Setelah semua selesai barulah
kemudian panel siap di cat warna.
- Cara atau teknik yang dilakukan pada saat proses cat warna ini sama persis
yang dilakukan pada saat proses cat dasar. Yang membedakan adalah, pada
proses cat warna ini dilakukan sebanyak 3 kali, jadi setelah melakukan
penyemprotan cat warna pertama panel dikeringkan, kemudian dicat lagi
untuk yang kedua. Begitu pula proses untuk cat lapis ke 3. Cat warna hingga
3 lapis ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada proses
pewarnaan panel.
20
5. Hasil pengerjaan
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Selama ini banyak orang yang berasumsi bahwa teori tidak selamanya sejalan
dengan pengalaman di lapangan, hal ini seringkali dilontarkan oleh hampir diseluruh
lapisan masyarakat, kegiatan praktek teknologi pengecatan merupakan salah satu
alternatif untuk memberikan pencerahan kepada mahasiswa agar teori yang selama ini
didapatkan pada mata kuliah teori bodi dan cat dapat sinergi dengan prakteknya.
Pada dasarnya kegiatan praktek yang dilakukan di jurusan otomotif ialah untuk
memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa sebagai calon pendidik atau calon
wirausahawan dalam bidang otomotif agar nantinya mampu menjadi pendidik yang
mempunyai pengetahuan dan keterampilan atau wirausahawan yang berpengalaman.
Semoga kegiatan praktek teknologi pegecatan ini dapat dimanfaatkan semaksimal
mungkin oleh mahasiswa sehingga dapat menjadi bekal untuk menjadi sumber daya yang
unggul di tengah masyarakat khususnya dalam bidang otomotif.
B. Saran
1. Kegiatan praktek teknologi pengecatan tentunya tidak akan dapat maksimal jika
tidak didukung oleh beberapa elemen yang secara langsung terlibat dalam proses
praktek, seperti dosen, mahasiswa, dan pengelola laboraturium. sebaiknya semua
elemen ini dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab secara maksimal agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai.
2. Alat dan bahan yang digunakan disaat praktek merupakan faktor menunjang
tercapainya tujuan pembelajaran, sebaiknya dosen dan laboran memaksimalkan
komunikasinya, sehingga alat dan bahan yang akan digunakan pada proses
pembelajaran telah siap sebelum kegiatan dimulai dengan demikian proses
pembelajaran lebih maksimal.
3. Hampir disetiap pertemuan dosen selalu menyampaikan aturan-aturan praktek,
sehingga menyita waktu dalam proses pembelajaran, sebaiknya aturan-aturan
praktek ini dipasang di dinding agar waktu tidak tersita, mahasiswa pun setiap saat
dapat mengingat peraturan praktek yang berlaku.
4. Mahasiswa sering kali berkeliaran di luar laboratorium disaat kegiatan telah
berlangsung, hal ini tentunya sangat mengganggu pemandangan dari luar, salah
22
satu penyebab mahasiswa bertingkah seperti ini adalah format kegiatan praktek
belum ideal, sepertinya perlu untuk menyusun kembali format kegiatan praktek
yang lebih baik sehingga hal seperti ini tidak terjadi lagi di kegiatan praktek
teknologi pengecatan selanjutnya.
5. Di awal pertemuan praktek semester ini khususnya pada kegiatan pembentukan
panel, beberapa kali kegiatan kita terhambat dikarenakan minimnya alat yang ada,
bahkan untuk memperlancar proses pembelajaran, kita sampai meminjam alat dari
jurusan lain, sebaiknya sarana seperti itu diadakan juga di jurusan otomotif demi
kelancaran pembelajaran praktek.
23
DAFTAR PUSTAKA
http://idris-gilang.blogspot.com/2012/11/contoh-laporan-kerja-plat.html
http://islamiksenter.blogspot.com/2013/06/laporan-pengerjaan-plattool-box.html
http://tugasdanlaporansekolah.blogspot.com/2012/12/laporan-kerja-plat.html
http://outshinee.blogspot.com/2009/10/laporan-kerja-plat.html