Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL BOOK REVIEW

ELEKTRONIKA

Oleh :

Nama : Syarif Hidayatullah Rambe

NIM : 5183230014

Prodi : Teknik Elektro A 2018

Dosen : Marwan Affandi, ST, MT

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah CBR ini di rencanakan sesuai dengan tugas yang
diberikan oleh dosen dalam mata kuliah Elektronika Dasar.

Jika dalam penulisan makalah CBR terdapat berbagai kesalahan dan


kekurangan, maka kepada para pembaca, penyusun makalah ini memohon
maaf sebesar-besarnya atas koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut
semata-mata agar menjadi suatu evaluasi dalam pembuatan makalah ini.

Mudah-mudahan dengan ada nya pembuatan CBR ini dapat


memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis

maupun bagi para pembaca.

Medan. 19 Mei 2019


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................... i


Daftar Isi.................................................................................................................. ii
Bab 1 PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1.Rasionalisasi Pentingnya CBR ..................................................................1
1.2.Identitas Buku ............................................................................................1
Bab 2 RINGKASAN ISI BUKU..............................................................................3
2.1.Buku Utama (Semikonduktor) ....................................................................3
2.2.Buku Pembanding (Teori Semikonduktor) .................................................5
Bab 3 PEMBAHASAN ............................................................................................7
3.1. Kelebihan Dan Kelemahan Isi Buku ..........................................................7
Bab 4 PENUTUP ...................................................................................................10
4.1. Kesimpulan ..............................................................................................10
4.2. Rekomendasi ............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................11
LAMPIRAN ...........................................................................................................12

i
1

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR
Pada saat ini kita hidup dalam zaman elektronika. Perkembangan elektonika
maju sangat pesat dan telah menjadi tulang punggung dalam dunia modern. Kemajuan
yang sangat cepat terjadi setelah diketemukannya komponen semikonduktor (zat padat)
yang memberikan banyak sifat-sifat listrik yang unik yang hampir dapat memecahkan
semua persoalan elektronika. Masih segar dalam pikiran kita, bahwa kuliah-kuliah
elektronika dengan berbagai tingkat kedalaman telah diperkenalkan pada berbagai tahap
pendidikan universitas. Sudah tentu, tahap-tahap ini diakibatkan oleh perlunya buku-
buku teks yang memenuhi persyaratan kurikulum.
Mengkritik buku merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk memberikan
tanggapan dan penilaian terhadap isi sebuah buku. Adapun tujuan dari kritikal buku
adalah memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang
tampak dan terungkap dalam sebuah buku. Selain itu juga memberikan pertimbangan
kepada pembaca apakah buku tersebut pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau
tidak. Kritikal buku bermanfaat untuk dapat menambah pengetahuan intisari dari buku
yang dikritik. Pembaca yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang keseluruhan isi buku
tersebut selanjutnya akan mencari di toko-toko atau situs yang menjual buku-buku itu.

Penjelasan singkat pada critical book ini mengenai proses terjadinya


semikonduktor, terdapat pada bab II mengenai Konsep-Konsep Pengantar yang akan
dijelaskan secara singkat pada BAB II.
B. Identitas Buku
a) Buku Utama
1. Judul : Basic Electronics
2. Edisi : Revisi
3. Pengarang : Albert Malvino & David Bates
4. Penerbit : Tata McGraw-Hill Companies
5. Kota Terbit : New Delhi
6. Tahun Terbit : 2008
7. Tebal Buku : 326 hal
8. ISBN : 978-0-07-066719-8
2

b) Buku Pembanding I
1. Judul : Dasar Elektronika
2. Edisi : 2 (Dua)
3. Pengarang : Richard Blocher
4. Penerbit : ANDI
5. Kota Terbit : Yogyakarta
6. Tahun Terbit : 2004
7. Tebal buku : 294 hal
8. ISBN : 979-731-494-4
3

BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A. Buku Utama (Semikonduktor)
1. Konduktor
Tembaga adalah konduktor yang baik. Nukleus terdiri dari 29 proton,, ketika
sebuah tembaga mempunyai proton, 29 elektron mengelilingi nukleus. Elektron-
elektron berjalan dalam orbit dinstinc (disebut juga shells). Nukleus positif menarik
elektron planetry. Dorongan sentrifugal ditimbulkan oleh adanya gerakan melingkar.
Dalam elektronik, semua masalah ada dalam orbit luar yang disebut orbit
valensi. Orbit valensi adalah orbit yang mengontrol kemampuan elektrikal atom.
karena adnya tarik menarik antara nti dan valensi elektron sangat lemah, maka
dorongan keluar dapat dengsn mudah mengeluarkan elektron-elektron dari atom
tembaga. Inilah sebabnya kenapa kita menyebut elektron valensi sebagai elektron bebas.
2. Semikonduktor
Sebuah semikonduktor adalah sebuah elemen dengan kemampuan listrik
diantara sebuah konduktor dan insultor. Semikonduktor yang terbaik memiliki empat
elektron valensi. Contohnya Germanium, namun diganti dnegan silikon.
3. Kristal-kristal Silikon
Kristal adalah sebuah bentuk hasil dari bergabungnya atom-atom silikon
menjadi satu kesatuan. Masing-masing atom yang berdekatan membagi sebuah elektron
dengan atom inti. Karena masing-masing elektron terbagi ditarik pada arah yang
berlawanan, maka elektron-elektron menjadi sebuah ikatan diantara inti yang
berlawanan yang biasa disebut dengan ikatan kovalen.
4. Semikonduktor Murni
Sebuah semikonduktor murni merupakan semikonduktor murni ketika sebuah
tegangan eksternal diterapkan pada semikonduktor murni, elektron-elektron bebas
mengalir menuju pusat baterai positif dan lubang-lubang mengalir menuju pusat baterai
negatif.
5. Dua tipe aliran
Dua tipe pembawa mengalir dalam semikonduktor intrinsik. Pertama, aliran
elektron-elektron bebas melalui orbit yang lebih luas (pita konduksi). Kedua aliran
lubang-lubang melalui orbit-orbit yang lebih kecil.
4

6. Penyuntikan Semikonduktor
Doping menambah sifat konduktif pada semikonduktor. Sebuah semikonduktor
doped disebut sebuah semikonduktor ekstrinsik. Ketika sebuah semikonduktor
ekstrinsik disuntikan dengan atom (donor)pantavalen, ia lebih mempunyai elektron-
elektron bebas daripada lubang-lubang. Ketika sebuah semikonduktor intrinsik disuntik
oleh atom-atom trivalen (penerima), ia akan mempunyai lebih banyak lubang-lubang
daripada elektron-elektron bebas.
7. Dua Tipe Semikonduktor Ekstrinsik
Dalam sebuah semikonduktor tipe-n elektron-elektron bebas merupakan
pembawa mayoritas, dan lubang-lubang adalah pembawa-pembawa minoritas. Pada
semikonduktor tipe p lubang-lubang merupakan pembawa mayoritas dan elektron-
elektron bebas merupakan pembawa-pemabawa minoritas.
8. Dioda Tak Bias
Sebuhah diode tidak bias mempunyai sebuah lapisan deplesi menghasilkan
hambatan potensial. Pada suhu ruangan, hambatan potensial kemungkian 0,7 V untuk
sebuah diode silikon dan 0,3 V untuk diod germanium.
9. Bias Maju
Ketika sebuah tegangan eksternal berhadapan dengan hambatan potensial, diode
merupakan forward bias. Jika aplikasi tegangan lebih besar dibandingkan hambatan
potensial, arus akan semakin luas. Dengan kata lain, arus mengalir dengan mudah pada
dioda bias maju.
10. Reverse Bias
Ketika tegangan eksternal membantu hambatan potensial, diode merupakan bias
balik. Kelebaran lapisan deplesi meningkat ketika tegangan balik bartambah. Arus
kemungkinan nol.
11. Breakdown
Terlalu banyak tegangan akan menghasilkan avalanche effect atau efek Zener.
Kemudian arus breakdown yang luas menghancurkan dioda. Secara umum, dioda tidak
pernah dioperasikan dalam daerah breakdown , hanya pengecualiannya adalah Zener
dioda.
12. Tingkat Energi
5

Orbit yang lebih luas, tingkat energi elektron akan lebih tinggi. Jika dorongan
luar muncul pada sebuah elektron ke sebuah tingkat energi yang lebih tinggi, elektron
akan memancarkan energi ketika kembali ke orbit asalnya.
13. Energi Bukit
Hambatan potensial dari sebuah diode terlihat seperti sebuah energi bukit.
Elektron-elektron berusaha melalui sambungan yang membutuhkan cukup energy untuk
mendaki bukit. Sebuah sumber tegangan eksternal yang sumber forward biasa diode
memberikan elektron-elektron energy yang disyaratkan untuk melalui lapisan deplesi.
14. Hambatan Potensial dan Temperatur
Ketika suhu sambungan naik, lapisan deplesi menjadi lebih sempit dan
hambatan potesial kemungkinan 2 Mv untuk masing tingkat kenaikan Celcius.
15. Dioda Bias Balik
Terdapat 3 komponen dari arus balik pada diode. Pertama arus transient yang
terjadi ketika tegangan balik berganti. Kedua arus pembawa minoritas, juga disebut arus
kejenuhan sebab ia tergantung dari tegangan balik. Kedua arus pembawa minoritas, juga
disebut arus kejenuhan sebab ia tergantung dari tegangan balik. Ketiga arus permukaan
bocor, Ia naik ketika tegangan balik naik.
B. Buku Pembanding (Teori Semi Konduktor)
1. Arus Listrik dalam Bahan
Dalam logam dan dalam semikonduktor ada dua muatan yang bisa bergerak
sehingga bisa didapatkan arus listrik karena gerakan muatan itu. Arus I yang lewat satu
bidang terdefinisi sebagai jumlah muatan yang lewat per detik.
Dalam logam, jumlah muatan yang bisa bergerak besar dan hampir tida
tergantung suhu. Sebab itu resistansi logam kecil. Dalam semikonduktor, jumlah
muatan yang bisa bergerak sangat tergantung pada suhu. Bertambahnya jumlah muatan
dengan suhu yang naik jauh lebih besar daripada turunnya mobilitas muatan, maka
kalau suhu naik, konduktivitas semikonduktor juga akan naik.
2. Struktur Kristal dari Semikonduktor
Dalam model atom Bohr, elektrin bergerak diatas lintasan tertentu dan memiliki
energi tertentu. Elektron yang terikat pada atom memiliki energi negatif dibandingkan
dengan energi elektron bebas. Harga mutlak dari energi negatif itu disebut sebagai
energi ikatan elektron.
6

Dalam suatu kristal atau molekul, elektron-elektron luar dari atom-atom dipakai
sebagai elektron ikatan. Terdapat beberapa jenis ikatan; (1) Jenis ikatan yang didapatkan
di dalam logam, dimana satu elektron dari setiap atom dipakai untuk mengikat kristal
secara keseluruhan; (2) Ikatan kovalen atau ikatan elektron atau ikatan pasangan yang
terjadi dalam molekul, dalam kristal isolator dan dalam semikonduktor.
Semikonduktor adalah atom dari golongan IVA dalam sistem periodik unsur,
berarti atom semikonduktor memiliki 4 elektron valensi. Semikonduktor yang paling
sering dipakai dalam elektronika adalah Silikon (Si), Germanium (Ge) dan
Galliumarsenide (GaAs).
Struktur kristal dari semikonduktor tersebut adalah tetraeder atau struktur intan.
Suatu elektron baru dilepaskan kalau diberikan energi setinggi energi ikatan dari
elektron itu. Kalau suhu lebih tinggi, terjadi gerakan termis dalam kisi dan terdapat
.semakin tinggi suhu,semakin banyak elektron dilepaskan dari ikatannya. Energi yang
diperlukan untuk melepaskan satu elektron dari ikatan menjadi elektron konduksi
disebut energi aktivasi.
Kalau satu elektron dilepaskan dari ikatannya, maka tempat elektron itu akan
menjadi kosong. Tempat kosong tersebut disebut lowong atau hole. Tempat lowong
tersebut bersifat seperti satu partikel yang bergerak. Lowong ini menghasilkan
konduktivitas dalam kristal (kondutivitas lowong).
Dalam semikonduktor murni, jumlah lowong dan jumlah elektron bebas selalu
sama. Dalam semikonduktor dengan atom tambahan dari unsur lain, jumlah elektron
bebas dan jumlah lowong tidak akan sama.
3. Konduktivitas dari Atom Asing
Doping dari semikonduktor
Pemasukan atom gangguan secara terkontrol disebut doping, yakni atom dari
IIIA, dan dari golongan VA dari sistem periodik unsur
Semikonduktor n
Konduktivitas yang dihasilkan oleh kelebihan elektron disebut konduktivitas n.
Semikonduktor seperti ini biasanya disebut semikonduktor n. Dalam semikonduktor n
terdapat atom asing yang bermuatan positif dan elektron bebas yang bisa bergerak
dalam bahan. Atom asing tersebut menggantikan posisi dari atom bahan asli.
7

Semikonduktor p
Semikonduktor p merupakan semikonduktor yang konduktivitasnya kekurangan
elektron. Dalam semikonduktor p terdapat atom asing yang bermuatan negatif dan
lowong yang bisa bergerak dalam bahan. Dalam semikonduktor ini, terdapat jauh lebih
banyak lowong daripada elektron bebas.
4. Arus Listrik dalam Semikonduktor
Arus Medan
Dalam semikonduktor terdapat elektron dan terdapat lowong sebagai partikel
yang membawa arus. Partikel tersebut masing-masing bisa bergerak kalau ada medan
listrik di dalam bahan, sehingga terdapat arus dari masing-masing partikel.
Arus Difusi
Arus difusi mengalir dari tempat yang kerapatan tinggi ke tempat dengan
kerapatan rendah. Besar dari kerapatan arus difusi untuk arus difusi lowong dan arus
difusi elektron tergantung dari berapa besar perbedaan kerapatan partikel dari satu
tempat ke tempat di sebelahnya dari satu konstanta yang disebit konstanta difusi D.
Arus Seluruhnya
Arus seluruhnya merupakan gabungan dari arus medan dan arus difusi.
5. Sambunganpn dalam Gambaran Kristal
Sambungan pn tanpa Voltase
Sambungan pn merupakan sambungan antara semikonduktor n dan
semikonduktor p. Pada sambungan pn ini, dianggap bahwa pada sambungan posisi
muatan belum berubah dari posisinya ketika kedua semikonduktor tersambung.
Sambungan pn dengan Voltase Bias Balik
Kalau semikonduktor dipasang dalam rangkaian elektronik diberikan voltase
sehingga sambungan positif berada pada semikonduktor n disebelah kiri dan sambungan
negatif berada pada semikoduktor p disebelah kanan, maka akan timbul satu medan
listrik didalam sambungan pn. Dalam daerah konduktivitas medan listrik hampir nol
karena konduktivitas tinggi, maka voltase pada daerah itu akan kecil walaupun ada arus
yang mengalir
8

BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan dan Kelemahan Isi Buku
1. Aspek Tampilan buku (face value)
Buku yang berjudul Basic Electronics ini memiliki cover buku dengan warna
dasar putih dengan sedikit perpaduan warna coklat dan merah serta jingga dan kuning.
Pada cover buku terdapat tulisan judul buku “Basic electronics”, nama pengarang
“Albert Malvino dan David Bates”, dan lambang pencetak buku “Tata McGraw-Hill”.
Secara sekilas, tampilan buku (face value) ini cukup simple dan dan elegan sehingga
membuat pembaca tertarik untuk membacanya.
Jika dilihat didalam bukunya, pada halaman pertama terdapat biografi penulis,
hanya saja tidak ada foto ataupun gabar wajah penulis. Pada halaman selanjutnya
terdapat identitas buku, lalu daftar isi, dan kata pengantar dari pengarang. Namun pada
bagian daftar isi, susunan daftar isinya kurang rapi karena keterangan halamannya tidak
rata kanan.
Jika dilihat dari tampilan materi yang terdapat dalam buku ini, secara
keseluruhan cukup menarik. Didalam isi buku ini terdapat soal latihan sebagai
penunjang pembaca untuk lebih memahami materi dan kurangnya variasi bentuk
penyampaian materi dari penulis di tiap akhir bab. Namun penulisannya sudah sangat
rapi, dengan tulisan rata kiri-kanan, dan tulisan yang ditebalkan untuk kata atau kalimat
yang penting. Namun, penulis tidak menempatkan kesimpulan pada tiap akhir bab,
karena materi yang disajikan penulis juga sudah sangat ringkas.
Selain itu, buku ini tidak dilengkapi dengan indeks dan biografi penulis. Serta
secara kesuluruhan juga kurang menarik karena hanya berwarna hitam putih.
2. Aspek Isi Buku
1) Buku Utama
Materi semikonduktor yang dipaparkan Malvino dan Bates (2008) lebih dalam
membahas mengenai ciri-ciri semikonduktor. Materi semikonduktor ini dikemas secara
ringkas sehingga pembaca agak kurang memahami materi yang dipaparkan. Hal ini juga
disebabkan keterkaitan antar materi satu dengan materi yang lain tidak terlihat dengan
jelas.
9

Pengarang awalnya menjelaskan dari hal umum dan mendasar baru


menjelaskan hal yang khusus dan rinci. Sehingga memudahkan pembaca untuk
mengingat kembali materi dasar yang bisa saja sudah dilupakan pembaca, sehingga
mempermudah pembaca untuk materi yang dibaca tersebut.
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, runtutan materi yang dipaparkan
kurang jelas sehingga pembaca melihat kurang terstrukturnya materi semikonduktor ini
dengan baik. Sehingga keterkaitan antar sub materi tidak terlihat dengan benar. Isi
materi juga terlalu ringkas, sehingga masih banyak materi yang membingungkan.
2) Buku Pembanding
Teori Semikonduktor yang dipaparkan Richard (2004) sangat terstruktur dan
beruntut dengan benar. Awalnya, pengarang memperkenalkan bagaimana arus listrik
mengalir dalam suatu bahan (Konduktor, semikonduktor dan isolator). Lalu
menjelaskan memperkenalkan struktur kristal yang membentuk semikonduktor.
Sehingga dari arus dan struktur kristal yang diperkenalkan, pengarang mendefinisikan
apa itu semikonduktor. Setelah mendefiniskan semikonduktor, baru dipecahkan
semikonduktor berdasarkan jenisnya dan karakteristik serta contoh dari jenis
semikonduktor tersebut. Paparan materi yang diberikan ini membuat pembaca sangat
mudah memahami materi yang diberikan.
3. Aspek Tata Bahasa
Dari aspek bahasa, buku karangan Malvino sudah sesuai dengan ejaan yang
baik dan benar (EYD). Namun, kalimat pengantar atau bahasa yang dijelaskan terlihat
kaku dan rumit, sehingga sulit untuk memahami kata-kata dari materi yang dipaparkan.
Sedangkan dari buku yang dikarang Ricard, bahasa yang digunakan cukup
sederhana, namun mudah dipahami, sehingga membuat pembaca paham akan isi materi
yang dipaparkan.
10

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buku Basic Electronics karangan Malvino dan Bates (2008) memiliki kelebihan
pada materi yang cukup rinci dan mendalam, namun kurang pada runtutan materi dan
penyampaian materi yang rumit, sehingga sukar dipahami bagi pembaca. Sedangkan,
Buku Dasar Elektronika yang dikarang oleh Richard cukup terstruktur dan
menggunakan bahasa yang simpel dan mudah dipahami, namun kurang menjelaskan
mengenai apa itu atom.
Dari perbandingan kedua buku tersebut, pembaca menyimpulkan bahwa, buku
pembanding (Dasar elektronika oleh Richard), lebih terstruktur dan mudah dipahami
pembaca, sehingga lebih disarakan menggunakan buku ini sebagai salah satu literatur
dalam belajar Elektronika Dasar.
B. Rekomendasi

Dari kekurangan dan kelebihan yang ada pada buku ini, akan lebih baik jika
pada buku utama bahasanya yang dipermudahkan lagi dan jangan terlalu kaku serta
memilih bahasa yang tidak terlalu rumit atau kosa kata yang lebih mudah dipahami
pembaca. Serta pada buku pembanding, akan lebih baik jika materinya lebih dilengkapi
lagi.
11

DAFTAR PUSTAKA

Blocher, Richard. (2004). Dasar Elektronika. Yogyakarta: ANDI

Malvino, A., Bates., D. (2008). Basic Electronics. New Delhi: Tata McGraw-Hill

Anda mungkin juga menyukai