HUKUM DAGANG
OLEH
NAMA :
KELAS/SEMESTER : E/3
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis panjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat Rahmat-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan. Tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk menyelesaikan tugas Hukum Dagang. Selain itu juga untuk meningkatkan
pemahaman saya mengenai materi .
Dengan membaca makalah ini penulis berharap dapat membantu teman-teman serta
pembaca dapat memahami materi ini dan dapat memperkaya wawasan pembaca. Walaupun
penulis telah berusaha sesuai kemampuan penulis, namun penulis yakin bahwa manusia itu
tak ada yang sempurna. Seandainya dalam penulisan makalah ini ada yang kurang, maka
itulah bagian dari kelemahan penulis.Mudah-mudahan melalui kelemahan itulah yang akan
membawa kesadaran kita akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini dan kepada pembaca yang telah meluangkan
waktunya untuk membaca makalah ini.Untuk itu saya selalu menantikan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi perbaikan penyusunan makalah ini.
DAFTAR ISI
1
BAB 2
PEMBIAYAAN PERUSAHAAN
2.3. FACTORING
Pengertian Anjak Piutang atau Factoring juga dijumpai dalam referensi formal isi
kamus Bank Indonesia, merupakan hukum kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian
dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek atau perusahaan
atas transaksi perdagangan dalam atau luar negeri, sedangkan perusahaan yang melakukan
Anjak Piutang disebut penganjak-piutang (Factoring) dan pengertian penganjak-piutang yaitu
adalah pihak yang kegiatannya membeli piutang pihak lain dengan menanggung resiko tak
terbayar utang (Factor). Dari definisi di atas dapat disebutkan bahwa anjak piutang adalah
suatu teknik pendanaan jangka pendek dengan memanfaatkaan piutang yang dimiliki oleh
suatu perusahaan. Perusahaan yang bersangkutan menjual atau menyerahkan hak atas
piutangnya kepada perusahaan kepada perusahaan anjak piutang. Kemudian perusahaan anjak
piutang menyerahkan uang kepada perusahaan tersebut sebesar persentase tertentu dari
jumlah nilai piutang. Sebagai imbalan, perusahaan anjak piutang membebankan biaya
administrasi dan bunga pada perusahaan tersebut. Gatot Wardoyo, dalam makalahnya
berjudul “Beberapa aspek mengenai Factoring (Anjak Piutang)” mengemukakan bahwa
Anjak Piutang mengandung dua aspek hukum yang penting, yaitu : Transaksi penjualan
tagihan, meskipun tagihan yang dijual dan dilakukan oleh Clien kepada factor belum dilunasi,
akan tetapi pengalihan tersebut diberitahukan kepada customer dan diminta kepadanya untuk
membayar kepada factor. Pembayaran dimuka yang dilakukan oleh factor kepada Clien
dianggap sebagai pinjaman, sedangkan tagihan yang diterima oleh Factoring dari Clien
diberlakukan sebagai jaminan. Anjak piutang bagi perusahaan yang memproduksi barang dan
jasa akan memberi manfaat dalam melancarkan usaha terutama dalam hal:Membantu
administrasi penjualan dan penagihan (sales ladgering and collection service), Membantu
beban resiko (credit insurance), Memperbaiki sistem penagihan, Membantu memperlancar
modal kerja, Meningkatkan kepercayaan, Kesempatan untuk megembangkan usaha.
Dasar Hukum
Aturan hukum yang ada di indonesia mengenai hal ini hanyalah diketemukan didalam
keputusan presiden republik indonesia nomor 61 tahun 1988 tanggal 20 desember 1988
lembaran negara republik indonesia nomor 93 tahun 1988 jis. Surat keputusan menteri
keuangan nomor: 448/KMK. 06/2002, jis. Surat keputusan menteri keuangan nomor:
172/KMK. 06/2002 mengtur mengenai perusahaan pembiayaan, sehingga aturan anjak
piutang hanyalah ditemukan sebagai salah satu hukum administrasi yang mengatur
keberadaan kegiatan kegiatan perusahaan pembiayaan. Dengan demikian terlihat pengaturan
hukum dibidang lembaga anjak piutang itu terlihat masih sangat sederhana dan belum
lengkap. Pengertian yang ada mengenai anjak piutang atau factoring masih dalam bentuk
keputusan menteri keuangan nomor 1251/ KMK. 013/ 1988 jis nomor. 448/KMK. 017/ 2000
tanggal 27 oktober 2000 pada pasal 1 hruf E adalah “kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian dan/ atau pengalihan serta kepengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu
perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luara negri”. Selanjutnya pengertian anjak
piutang dipertegas dengan ketentuan surat keputusan menetri keuangan nomor 172/ KMK.
06/ 2002. yang menyatakan kegiatan anjak piutang dilakukan dalam bentuk: Pembelian dan/
atau pengalihan; serta Pengurusan atas piutang atau tagihan jangka pendek dari transaksi
perdagangan dalam atau luar negri. Ketentuan tersebut ditujukan kepada lembaga
pembiayaan yang boleh menggunakan usaha anjak piutang ini berdasarkan kepuusan presiden
nomor. 61 tahun 1998 tanggal 20 desember 1998 pada pasal 3 ayat 1 yaitu jenis kegiatan dan
pembiayaan ini dapat dilakukan oleh pembiayaan, lembaga keuangan bank dan bukan bank.
Jenis-jenis Anjak Piutang (Factoring) :
Full service factoring
Yaitu bentuk perlayanan yang diberikan atau disediakan oleh perusahaan anjak
piutang yang meliputi semua jenis jasa anjak piutang, baik dalam bentuk jasa pembiayaan
maupun jasa non pembiayan.
Recourse factoring
Yaitu bentuk perlayanan yang diberikan yang meliputi hampir semua jasa-jasa bank
anjak piutang kecuali proteksi terhadap resiko tidak dibayarnya tagihan.
Bull factoring
Yaitu bentuk bentuk perlayanan clien hanya memerlukan jasa pembiayaan atau
pemberitahuan jatuh tempo pada nasabah atau costumer sedangkan jasa- jasa seperti proteksi
kredit, seles ledger administration, dan penagihan tidak diperlukan.
Matury factoring
Yaitu bentuk perlayanan dimana yang dibutuhkan klien adalah jaminan perlindungan
kredit yang meliputi pengurusan penuh atas penjualan, penagihan dari pelanggan, dan
proteksi atas piutang.
Agenci factoring
Bentuk factoring ini sering dikaitkan dengan bull factoring yaitu penyerangan
keseluruhan penjualan anjak piutang klien kepada perusahaan factoring atas dasar nitifikasi,
tetapi tidak bertanggung jawab atas kepengurusan atas kepenagihan piutang tersebut.
Invoice discouting
Klien dalam hal ini hanya membutuhkan jasa pembiayaan perusahaan anjak piutang
sedangkan jasa non-pembiayaan ditangani sendiri oleh klien.
Undisclosed factoring
Biasanya berkaitan dengan suatu perjanjian penjualan piutang dimana perusahaan
factoring memberikan proteksi terjadinya kemacetan pelunasan piutang sampai dengan
persentase tertentu (biasanya 80%) dari jumlah factur yang disetujui yaitu dengan without
recourse sebagai resiko kredit. Perkembangan anjak piutang di Indonesia, Pada dasarnya
kegiatan usaha anjak piutang merupakan bidang usaha yang relatif baru di
Indonesia.eksistensinya dimulai sejak adanya paket kebijaksanaan 20 desember 1988 atau
pakdes 20,1988 sesuai dengan keppres No. 61 tahun 1988 dan keputusan menteri keuangaan
No. 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 desmber 1988 dimana jumlah modal disetor atau
simpanan pokok dan wajib ditetapkan sebagai berikut:
- Perusahaan swasta nasional sebesar Rp 2 miliar.
- Perusahaan patungan Indonesia –asing sebesar Rp 8 miliar.
- Koperasi sebesar Rp 2 miliar.
- Mekanisme Anjak Piutang (Factoring)
Dalam kegiatan anjak piutang terdapat 3 pelaku utama yang terlibat antara lain:
Perusahaan anjak piutang atau factor adalah perusahaan atau pihak yang menawarkan jasa
anjak piutang. Klien atau suplier adalah pihak yang mengunakan jasa perusahaan anjak
piutang. Nasabah atau costumer atau debitur adalah pihak yang mengadakan transaksi
dengan klien.
Mekanisme anjak piutang ada 2, yaitu: Tanpa factor atau tradisional piutang tersebut.
Dengan jasa non pembiayaan atau non financing servises. Penyediaan jasa non pembiayaan
merupakan jasa untuk melayani kepentingan kredit klien atau supllier. Produk jasa non
pembiayaan yang ditawarkan oleh perusahaan anjak piutang antara lain: Investasi kredit
(credit investigation). Sales ledger administration atau salae accounting. Pengawasan kredit
dan penagihannya. Perlindungan terhadap resiko kredit. Kegiatan utama perusahaan anjak
piutang adalah mengambil alih pengurusan piutang atau perusahaan dengan suatu tanggung
jawab tertentu, tergantung kesepakatan dengan pihak kreditur (pihak yang punya piutang).
Dalam praktiknya keuntungan yang diperoleh dari biaya- biaya yang dibebankan kepada
para nasabahnya terdiri dari;
Jasa penagihan (servis darge)
Yaitu biaya yang dibebankan oeh perusahaan anjak piuang kepada kliennya, yang
dikenal dengan isilah fee dan besarnya di hitung kepada presentase tertentu. Kemudian
besarnya fee yang diberikn tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak dengan berbagai
pertimbangan seperti tingkat kesulitan atau jumlah piutang yang ditagihkan.
Biaya administrasi
Yaitu biaya yang diterima oleh perusahaan anjak piutang setelah melakukan
pengelolahan perusahaan kreditur oleh klien dan besarnya pun tergantung dari kesepakatan
yang dibuat bersama.
2.5. INVESTASI2
Secara etimologi kata investasi berasal dari kata invest yang berarti menanam
atau menginvestasikan uang atau modal. Dengan kata lain investasi adalah
penanaman modal. Secara langsung, dapat dikatakan bahwa investasi adalah
memberikan uang kepada sebuah usaha baik itu jasa atau produksi yang akan kembali
bila usaha tersebut maju dan tidak akan kembali bila usaha tersebut hancur. Istilah
investasi sangat populer dalam dunia bisnis dan sangat sering digunakan, walaupun
dalam undang undang, digunakan istilah penanaman modal.Investasi memiliki
pengertian yang luas daripada penanaman modal dikarenakan investasi dapat
dilakukan secara langsung dan tidak langsung sedangkan secara konotasi, penanaman
modal berkonotasi secara langsung.
Secara umum, pengertian investasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan baik
oleh orang pribadi ataupun badan hukum dalam upaya untuk meningkatkan dan atau
mempertahankan nilai modalnya, baik yang berbentuk uang (cash money), peralatan
(equipment), aset tidak bergerak, hak atas kekayaan intelektual (HAKI), maupun
keahlian (skills). Berdasarkan Undang Undang Pasal 1 Ayat 1 No. 25/2007 tentang
penanaman modal disebutkan bahwa penanaman modal adalah segala bentuk
penanaman modal baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal
asing untuk melakukan usaha di wilayah negara republik Indonesia.Kemudian,
setelah mengkaji pengertian investasi mari simak jenis atau bentuk investasi.
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari
modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan
datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi
adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi
investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan
mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi
pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan
pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, di mana tingkat bunga
yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut
akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu
perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat
bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada
meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
PRODUK
Beberapa produk investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Definisi efek
adalah suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam bentuk
surat berharga, saham/obligasi, bukti hutang (Promissory Notes), bunga atau partisipasi
dalam suatu perjanjian kolektif (Reksa dana), Hak untuk membeli suatu saham (Rights),
garansi untuk membeli saham pada masa mendatang atau instrumen yang dapat diperjual
belikan.
BENTUK
Investasi tanah – diharapkan dengan bertambahnya populasi dan penggunaan tanah;
harga tanah akan meningkat pada masa depan.
Investasi pendidikan – dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan
pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.
Investasi saham – diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil kerja atau
penelitian.
Investasi mata uang asing – diharapkan investor akan mendapatkan keuntungan dari
menguatnya nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang lokal
RISIKO
Selain dapat menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko
keuangan jika investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal,
diantaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor
manusia), atau ketertiban hukum
JENIS ATAU BENTUK INVESTASI
Secara garis besar ada dua bentuk investasi yaitu langsung (direct investment) dan
tidak langsung (indirect investment) atau portofolio investment.Investasi langsung dapat
dilakukan dengan mendirikan perusahaan patungan (joint venture company) dengan mitra
lokal dengan melakukan kerja sama operasi (joint operation scheme) tanpa membentuk
perusahaan baru dengan mengkonversikan pinjaman menjadi penyertaan mayoritas dalam
perusahaan lokal dengan memberikan bantuan teknis dan manajerial dengan memberikan
lisensi dan lain lain.Investasi tidak langsung adalah investasi yang dilakukan pada kegiatan
tranksasi pasar modal dan di pasar uang (money exchange).
BAB 3
PEMBAHASAN
Kesimpulan
Dalam makalah ini dijelaskan mengenai sejarah hokum dagang, pembiayaan perusahaan,
perjanjian kredit, leasing, factoring, modal ventura dan investasi. Dari makalah ini kita
belajar bahwa menurut Pasal 1 (11) UU No.10 / 1998 tentang Perubahan Atas UU No. 7/1992
tentang Perbankan (UU Perbankan) sebagai berikut:Kredit untuk penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau persetujuan
pinjam meminjam dari bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi setelah jangka waktu tertentu dengan penyedia bunga. Kita juga bias tahu bahwa
ada berbagai jenis kredit, dan juga tahu peraturan hokum dalam bidang investasi.
Saran
Dalam berpendidikan tinggi itu harus disertai dengan memiliki buku pegangan guna sumber
ilmu pengetahuan yang factual dan aktual, guna mengetahui peraturan hukum yang telah
dikodifikasi, juga bias mengenal masalah-masalah yang terjadi dalam praktiknya yang sering
terjadi dan bias mencari solusi bagaimana langkah yang harus ditempuh agar sesuai peraturan
hukum yang ada.
Dalam kenyataannya banyak mahasiswa yang kurang mampu sehingga minimnya memiliki
buku pegangan sebagai sumber karena buku sumber harganya mahal, dapat dipastikan dalam
satu buku itu tidak menyediakan semua materi yang mahasiswa perlukan, maka mahasiswa
harus memiliki banyak buku sumber, di perpustakaan di fakultas hokum Universitas Nusa
Cendana nyatanya tidak dapat meminjam buku di sini untuk mengerjakannya di rumah atau
pun di tempat WiFi yang dapat menambah ilmu pengetahuan, bila ingin menaati peraturan
perpustakaan juga tidak bias berlama-lama di perpustakaan karena harus mengikuti kelas
kuliah, dan pada saat jam makan siang yang terkadang dosen tidak masuk maka mahasiswa
masuk keperpustakaan tetapi pegawai perpustakaan menyuruh mahasiswa untuk keluar.
Diharapkan perpustakaan fakultas hokum Universitas Nusa Cendana dapat meminjamkan
buku minimal 3 buku kepada mahasiswa, karena mahasiswa adalah pemimpin masa depan
Indonesia dimana tempat perguruan tinggi harus menyiapkan mahasiswa menjadi pribadi
yang cerdas, peduli dan inovatif (tahu dasar pilar bangsa dan ini menjadi dasar pandangan
membangun hokum guna menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia), bersama mahasiswa
lainnya kita bias membangun Indonesia yang lebih sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5c8a0653a360a/ketika-wanprestasi-leasing-
kendaraan-berujung-ke-mk/
http://andruhk.blogspot.com/2016/10/hukum-dagang.html?m=1
[1]Suharto, hukumperjanjian, kencana, Jakarta, 2007, halaman1-2
[2]Abdul Kadir, hukumperjanjian, pt alumni, Jakarta, 1980, halaman 98
https://dewifajar55.wordpress.com/bisnis-dan-investasi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_dagang