Anda di halaman 1dari 9

KASUS 7

ALERGI

Untuk memenuhi matakuliah Diet Penyakit Tidak Menular


Yang dibina oleh:
Dr. Annasari Mustafa, M.Sc

Oleh:

ELMA NATALIA ANGGRAENI


P17111173036

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIV GIZI
MALANG
KASUS

KASUS 7

Nn. F usia 20 th memiliki TB: 155,3 cm, BB: 52,2 kg adalah seorang mahasiswi di
sebuah perguruan tinggi negeri di kota Malang. Kegiatan yang biasa di lakukan
sehatri- hari ada berkuliah di hari senin hingga kamis. Nn. F sering berjalan untuk
ke kampus dengan jarak dari kos ke kampus kurang lebih 1 km. Pada ahkir pekan
biasanya olahraga yaitu mengikuti senam pagi dan lari pagi. Nn. F sedang ingin
menurunkan berat badan, oleh karena itu frekuensi makannya dalam sehari hanya
1- 2 kali, terkadang tidak makan nasi. Belakangan ini sering mengonsumsi
minuman sereal, jarang mengonsumsi buah, seminggu sekali minum jus. Nn. F
tidak suka sawi hijau dan daging kambing, serta berpantang makan terong ungu.
Biasanya saat Nn.F mengonsumsi terong ungu terjadi ruam kulit dan terasa gatal.
Hasil pemeriksaan menunjukkan suhu : 36 ℃,nadi : 80 kali/menit, TD : 120/80
mmHg.
Lampiran

FORM ASUHAN GIZI

Nama : Nn. F
No.Register : xxx
Ruang/Bed : xxx
Usia : 20 th
Diagnosa penyakit : Alergi Non ST Heart Disease, Low Back Pain
ASSESSMENT/REASSESSMENT KESIMPULAN
ANTROPOMETRI TB: 153,3 cm Normal
BB: 52,2 kg
IMT: 22,21
BIOKIMIA -

FISIK-KLINIS FISIK PD 1.1.8


Terdapat ruam pada kulit dan terasa gatal Ruam kulit dan
KLINIS gatal
Macam Hasil Nilai normal Ket
pemeriksaan pemeriksaan
TD 120/80 mmHg 120/80 mmHg Normal
Nadi 80 kali/menit 80 kali/menit Normal

Suhu 36℃ 36℃ Normal

Sumber : Nutritional Care Process


RIWAYAT GIZI DAHULU : FH-1.2.2.2
Jenis
- Frekuensi makan 1 sd 2 kali/ hari untuk menurunkan
makanan
berat badan
- Terkadang tidak makan nasi salah (sering
- Sering mengonsumsi minuman sereal konsumsi
- Jarang mengonsumsi buah
- Seminggu sekali minum jus sereal, tidak
- Tidak suka sawi hijau , daging kambing mengonsumsi
- Pantang terong ungu
nasi, jarang
konsumsi
buah, minum
jus 1 minggu
1x)

FH-1.2.2.3
Pola makan
salah
(frekuensi
makan 1-2x
sehari)

FH-1.2.2.5
Variasi
makanan
kurang (tidak
suka sawi
hijau, daging
kambing)

FH 5.2.1
menghindari
terong ungu

RIWAYAT RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : -


PERSONAL RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : -
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG : alergi (terong ungu)
EDUKASI GIZI : -
OLAH RAGA : berjalan ke kampus 1 km, senam, lari pagi
DIAGNOSA GIZI NI-5.5 Ketidakseimbangan zat gizi berkaitan dengan pola makan yang tidak
sesuai yaitu hanya 1-2x sehari, ditandai dengan sering mengonsumsi minuman
sereal dan tidak makan nasi serta variasi makanan kurang (tidak suka sawi hijau,
daging kambing, minum jus hanya 1 minggu sekali)

NB-1.7 Ketidaksesuaian dalam pemilihan bahan makanan berkaitan dengan


penyakit alergi yang dimiliki pasien dan keinginan untuk menurunkan berat badan
ditandai dengan berpantang pada terong ungu (Biasanya pasien mengonsumsi
terong ungu terjadi ruam kulit dan terasa gatal) dan keinginan pasien
menurunkan berat (sering konsumsi sereal, kadang tidak mengonsumsi nasi)
INTERVENSI GIZI RENCANA MONITORING & EVALUASI
ND-1.2 Modifikasi diet alergi/intoleran terhadap terong FH-1.2.2.2 Jenis makanan
ungu FH-1.2.2.3 Pola makan
C-2.1 Konseling mengenai alergi/intoleran makanan FH-1.2.2.5 Variasi makanan
dan pola makan seimbang FH 5.2.1 Intoleran terong ungu

PERUBAHAN DIET
-
Preskripsi Diet

1. Intervensi Diet
A. Tujuan
Memberikan makanan pada pasien sesuai dengan kebutuhan gizi
untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
B. Jenis Diet
Makanan biasa, sesuai kebutuhan
C. Syarat Diet
- Energi tinggi sesuai kebutuhan yaitu 2413,72 kkal, untuk mencapai dan

mempertahankan berat badan ideal


- Protein diberikan 15% dari total kebutuhan yakni sebanyak 90,5 g yang
bersumber dari protein hewani (daging ayam, daging sapi), protein
nabati (tahu, tempe)
- Lemak cukup, diberikan 25% dari total kebutuhan yaitu sebesar 67 g,
berasal dari minyak, menghindari jerohan (usus, otak, babat dll)
- KH diberikan tinggi yaitu sebesar 60% dari total kebutuhan sebanyak
362 g yang bersumber dari nasi, kentang
- Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal bersumber dari
sayur dan buah buahan yang tidak mengandung salisilat misalnya
pada terong,blueberry,apel,alpukat, brokoli, timun jepang (Kyuuri),
jamur, bayam, anggur, kembang kol agar tidak menimbulkan alergi
D. Kebutuhan Energi :
Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi
Kebutuhan Kalori
BEE = 655+(9,6xBB)+(1,7xTB)-(4,7xU)
= 655+(9,6x52,2)+(1,7x155,3)-(4,7x20)
= 655+(501,12)+(264,01)-(94)
= 1326,22
Energi total = BEExFAxFS
= 1326,22 x 1,4 x 1,3
= 2413,72 kkal
P = 15% x 2413,72 kkal : 4
= 90,5 g
L = 25% x 2413,72kkal : 9
= 67 g
KH = 60% x 2413,72kkal : 4
= 362 g
E. Bentuk makanan : Biasa
2. Intervensi Edukasi/Konseling
a. Tujuan :

 Memberikan konseling mengenai pengaturan berat badan ideal


 Memberikan konseling mengenai pola makan yang seimbang dan
sesuai dengan diet makanan biasa
 Memberikan konseling mengenai makanan yang meimbulkan alergi
dan tidak menimbulkan alergi
 Memberikan konseling mengenai makanan yang boleh dikonsumsi dan
tidak boleh dikonsumsi, serta yang dibatasi dan tidak dibatasi
 Memberikan bimbingan pada keluarga klien dalam merawat sesuai
kondisi yang ada

b. Sasaran : Pasien dan keluarga pasien

c. Waktu : 15-30 menit

d. Tempat : Poli gizi

e. Metode : Konseling gizi dan tanya jawab

f. Alat bantu : bolpoin, kertas, leaflet, pitcure model dan food model

g. Materi :

 Pengaturan berat badan ideal


 Pola makan yang benar dan seimbang sesuai dengan diet makanan
biasa
 Makanan yang meimbulkan alergi dan tidak menimbulkan alergi
 Bahan makanan yang boleh dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi,
serta yang dibatasi dan tidak dibatasi
 Motivasi

PERENCANAAN MENU

Diet Makanan Biasa


Bentuk Makanan Biasa

Anda mungkin juga menyukai