Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Studi Kasus

Penulisan yang digunakan dalam studi kasus ini adalah deskriptif,

yaitu menggambarkan pemberian asuhan keperawatan pada klien

hipertensi dengan fokus studi defisiensi pengetahuan tentang diet.

B. Subjek Studi Kasus

Studi kasus ini menggunakan dua klien sebagai subjek dengan

kriteria sebagai berikut :

1. Klien dengan diagnosis hipertensi yang di rawat inap di RSUD

Kab.Temanggung selama studi kasus ini dilakukan.

2. Klien bersedia menjadi responden.

3. Klien mampu berkomunikasi dengan baik.

4. Klien memiliki tekanan darah tinggi > 140/80 mmHg.

5. Klien tidak tahu tentang diet hipertensi yang dianjurkan.

6. Klien belum menerapkan diet yang dianjurkan.

C. Fokus Studi

Masalah keperawatan yang menjadi kajian utama dalam studi

kasus ini adalah penatalaksanaan defisiensi pengetahuan tentang diet

pada klien hipertensi.

D. Definisi Operasional Fokus Studi

Asuhan keperawatan pada klien hipertensi dengan fokus studi

defisiensi pengetahuan tentang diet adalah serangkaian proses


keperawatan yang diberikan kepada klien hipertensi yang dilakukan

secara berkesinambungan untuk penatalaksanaan masalah defisiensi

pengetahuan diet. Penatalaksanaan defisiensi pengetahuan diet

merupakan serangkaian prosen keperawatan untuk meningkatkan

pengetahuan dan meningkatkan kepatuhan klien terhadap dietnya hal ini

dilakukan dengan mengkaji sejauh mana tingkat pengetahuan pasien

terhadap diet yang dianjurkan, mengkaji kebutuhan belajar klien yang

dibutuhkan, seberapa besar motivasi dan semangat pada klien dalam hal

belajar, mengidentifikasi sejauh mana tingkat kepatuhan klien terhadap

diet dalam kesehariannya. Proses keperawatan ini bertujuan untuk

mengetahui tingkat pengetahuan dan kepatuhan klien terhadap diet

hipertensi.

E. Tempat dan Waktu

Pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien hipertensi dengan

fokus studi defisiensi pengetahuan tentang diet dilakukan di RSUD

Kab.Temanggung pada tanggal 4 – 6 Februari 2019.

F. Instrumen Studi Kasus

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada studi

kasus ini meliputi instrumen pengkajian seperti biodata pasien, riwayat

kesehatan pasien, pengkajian fokus defisiensi pengetahuan, kemudian

alat tulis, alat kesehatan seperti stetoscope dan tensimeter, dan

instrumen untuk prosedur pendidikan kesehatan terhadap dietnya

seperti Satuan Acara Pembelajaran (SAP), dan Leaflet.


G. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis yaitu dengan cara

sebagai berikut :

1. Melakukan wawancara dan observasi

a. Wawancara

Melakukan wawancara yaitu dengan cara mengajukan pertanyaan

mengenai keluhan yang dirasakan klien, riwayat kesehatan klien,

respon klien ketika dikaji dalam hal pengetahuan dan kepatuhan

klien terhadap diet hipertensi nya, dan pengobatan yang sudah

dilakukan.

b. Observasi

Melakukan pengamatan langsung kepada keadaan klien dan

mencatat hasil tindakan, serta mengobservasi tingkat pengetahuan

dan kepatuhan klien terhadap dietnya.

2. Menentukan prioritas masalah keperawatan dari data yang diperoleh.

3. Menyusun perencanaan dan menentukan kriteria hasil terkait dengan

masalah keperawatan.

4. Melakukan tindakan keperawatan yang telah direncanakan.

5. Mengevaluasi asuhan keperawatan yang telah diberikan.


H. Analisis dan Penyajian Data

Analisis dalam studi kasus ini dilakukan secara deskriptif dan

diberikan secara narasi. Teknik analisis yang digunakan pada studi

kasus ini dengan mendeskripsikan proses asuhan keperawatan dimulai

dari pembahasan pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi dan

evaluasi.

I. Etika Studi Kasus

Tujuan dari etika studi kasus ini adalah menjaga kerahasiaan

identitas responden dari adanya ancaman terhadap responden.

Dalam etika studi kasus ini ada beberapa hal yang harus di

perhatikan sebagai berikut :

1. Anonimity (tanpa nama)

Dalam studi kasus ini penulis menggunakan nama klien sebagai

nama inisial klien untuk menjaga keamanan klien.

2. Informed consent (persetujuan menjadi klien)

Bentuk persetujuan untuk menjadi klien dilakukan secara tertulis,

sehingga tidak ada paksaan dari orang lain.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Data klien digunakan hanya sebagai studi kasus dalam

pengelolaan klien hipertensi. Kerahasiaan informal dijamin oleh peneliti

dan hanya data-data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil

penelitian.
4. Bebas dari penderitaan (studi kasus ini dilaksanakan tanpa

mengakibatkan penderitaan pada subjek)

Studi kasus harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan

kepada subjek.

5. Bebas dari eksploitasi (partisipasi responden dalam studi kasus tidak

akan digunakan untuk hal-hal yang dapat merugikan dalam bentuk

apapun)

Partisipasi subjek dalam studi kasus ini harus dihindarkan dari

keadaan yang tidak menguntungkan. Subjek harus diyakinkan bahwa

partisipasinya dalam studi kasus ini tidak akan dipergunakan dalam hal-

hal yang dapat merugikan subjek dalam bentuk apapun.


6. Risiko (peneliti telah mempertimbangkan risiko dan keuntungan setiap

tindakan yang dilakukan responden)

Peneliti harus hati – hati dalam mempertimbangkan risiko dan

keuntungannya kepada subjek pada tiap tindakannya.

7. Right to selt determination (subjek studi kasus tidak boleh dipaksa

untuk menjadi responden tanpa ada sanksi apapun)

Subjek harus diperlakukan secara manusiawi. Subjek dapat

memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek atau tidak, tanpa

adanya sanksi apapun.

8. Right to full disclosure (subjek memiliki hak untuk mendapatkan

jaminan dari perlakuan yang diberikan)

Seorang peneliti harus memberikan penjelasan secara rinci dan

bertanggung jawab jika terjadi sesuatu kepada subjek.

9. Right in fair treatment (subjek harus diperlakukan secara adil sebelum,

selama, dan setelah studi kasus dilaksanakan tanpa ada diskriminasi

walau klien drop out dari studi kasus)

Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan

setelah keikutsertaannya dalam studi kasus tanpa adanya diskriminasi

apabila ternyata mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari studi

kasus.
10. Right to privacy (hak untuk dijaga kerahasiaannya)

Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang

diberikan harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama dan

rahasia.

Anda mungkin juga menyukai