Diajukan Oleh :
FAIZAL
NIM 41406120017
RCTI.
Sebuah baterai digunakan sebagai input suplai cadangan ketika input yang
sebuah UPS maka UPS tersebut (dengan beban yang sama besar ) akan mampu
mensuplai tenaga lebih lama dari pada UPS dengan kapasitas yang lebih kecil.
beban yang akan dipakai, yaitu berapa lama beban tersebut akan di back up, hal
tersebut dapat mengefesienkan pemakaian UPS baik dari sisi ekonomi dan
kebutuhannya.
V
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
Abstrak ------------------------------------------------------------------------------------ v
BAB I PENDAHULUAN
2.2.2 Inverter------------------------------------------------------------------------- 18
VI
2.2.3 Battery ------------------------------------------------------------------------- 27
3.5.2 Elemen Dasar yang Terdapat pada Charger Baterai/ Rectifier --------- 46
VII
3.6 Sistem Proteksi UPS ---------------------------------------------------------------- 50
VIII
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN :
IX
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.7 Blok Diagam Unit Terkendali Penyulut Thyristor Penyearah ----- 15
-------------------------------------------------------------------------------------------- 23
-------------------------------------------------------------------------------------------- 23
-------------------------------------------------------------------------------------------- 24
Gambar 2.17 Pemanfaatan Kembali Daya pada Cs dan Ls yang kedua --------- 25
Gambar 2.18 Pemberian Tegangan Negatif dari Baterai kepada filter AB------ 26
X
Gambar 2.19 Pemutus Rangkaian ( Circuit Breaker = CB ) --------------------- 37
XI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Luas Penampang Konduktor dengan Kapasitas Arusnya dan Faktor
Tabel 4.1 Data Dasar Pengoperasian UPS untuk Rating Arus dan daya -------- 68
XII
BAB I
PENDAHULUAN
peralatan listrik untuk mendukung operasi kerja. Penggunaan energi listrik yang
besar ini tentu saja tidak selamanya mampu bekerja konstan tanpa permasalahan
dan gangguan pada jalur supplay tenaga listrik. Untuk itu sangatlah diperlukan
suatu solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan menggunakan
yang menggantikan suplai tenaga listrik utama, dalam hal ini sumber listrik PLN.
UPS sendiri merupakan sebuah sistem yang berdiri sendiri terhadap sistem suplai
tenaga listrik PLN. UPS diharapkan mampu melindungi peralatan listrik yang
kritis terhadap gangguan suplai tenaga listrik seperti komputer, jaringan computer
dan server – server, bahkan peralatan industri agar terhindar dari kerusakan yang
fatal, yang dapat mengakibatkan kerugian baik dari sisi produksi maupun
1
Dalam industri media, khususnya pertelevisian, UPS sangat berperan
penting dalam hal menjaga peralatan broadcasting agar tetap bekerja konstan
tanpa gangguan baik dari segi peralatan maupun suplai energi listrik, karena
dalam industri media acara yang disiarkan sangatlah bergantung pada peralatan
Selain hal tersebut diatas media penyiaran sangat menuntut agar siaran
energi listrik PLN yang tiba - tiba bermasalah, baik akibat jaringan itu sendiri
sekaligus menerapkan ilmu – ilmu di bidang teknik Elektro yang telah diperoleh
dalam perkuliahan, maka penulis mengambil tugas akhir ini dengan judul
Tujuan dari UPS sebagai Sumber Tenaga Cadangan di PT. RCTI adalah :
mutu sumber daya listrik yang baik yang menjamin umur pemakaian
peralatan.
2
2. Sebagai sumber tenaga cadangan sementara dan tanpa delay apabila
terjadi gangguan pada catu daya utama, dalam hal ini PLN.
Penulisan tugas akhir ini difokuskan kepada studi pengenalan system UPS
Dalam penulisan tugas akhir ini dilakukan proses pengumpulan data dan
1. Studi Pustaka
Studi mengenai teori dasar yang mencakup prinsip kerja UPS beserta alat
2. Metode Observasi
lingkungan PT. RCTI, serta mengamati langsung obyek yang akan di teliti.
3
3. Metode tanya jawab
BAB I PENDAHULUAN :
Pada bab ini dibahas hal – hal yang berkenaan dengan latar belakang
penulisan.
akhir ini, dimana dapat berupa teori mengenai elemen – elemen yang digunakan,
Dalam bab ini dibahas mengenai prinsip dasar UPS, cara kerja UPS, cara
kerja UPS dalam berbagai keadaan, charger baterai/ rectifier, dan pengontrolan.
4
BAB IV ANNALISA TEKNIS DAN PERHITUNGAN
Bab ini di bahas tentang annalisa teknis yaitu kajian teknis kebutuhan
peralatan UPS pada PT. RCTI, dan perhitungan – perhitungan baterai yang akan
Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari penulis tugas akhir.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Uninterruptible Power Supply ( UPS ) atau disebut juga sebagai catu daya
tak terputus ( continuous power sources ) adalah sistem catu daya listrik yang
dapat memberikan tenaga listrik secara independen dalam jangka waktu tertentu
tanpa harus adanya sumber catu daya primer atau sekunder atau sumber catu daya
Yang dimaksud sumber catu daya primer atau main supply adalah sumber
catu daya listrik yang disupply dari public main supply biasa disebut PLN atau
dengan lokal generating set ( catu daya yang diusahakan sendiri ) dimana
keduanya independen. Sedangkan catu daya sekunder adalah catu daya listrik
yang didapat dari sumber catu daya cadangan atau dapat disebut juga sebagai
kontinuitas sumber catu daya, UPS juga dipergunakan sebagai alat untuk
6
Mutu catu daya yang baik sangat dibutuhkan sebagai sumber tenaga listrik
menyebabkan trend pemakaian beban beralih kebeban non linier sehingga dengan
kurang baiknya mutu daya listrik akan menyebabkan rusaknya peralatan seperti
peralatan ADP, Alat komunikasi, Navigasi, Pemancar, Radar dan lain lain.
Static/ Electronic type UPS dan Rotary / Dynamic UPS ( tidak akan dibahas lebih
Sedangkan dari cara penggunaannya dapat dibagi dalam 3 ( tiga ) cara yaitu :
A.C power dari sumber catu daya di diteruskan sebagai input ke rectifier /
dirubah ke D.C power. Sumber D.C ini akan dipertahankan untuk mengisi battery
dan diteruskan juga ke inverter. Inverter akan merubah sumber daya D.C kembali
menjadi sumber daya A.C yang selanjutnya dipergunakan sebagai sumber bagi
sebagai proteksi setiap saat karena dua sumber yang terkonversi dan dibangkitkan
dari inverter.
7
Critical load tidak langsung berhubungan dengan sumber yang mungkin
terdapat spike, surges, fluktuasi tegangan dan masalah frekwensi. Kedua adalah
tidak mungkin terjadi kehilangan sumber catu daya baik karena kehilangan atau
kegagalan dan atau pada proses pemindahan sumber catu daya listrik.
Kerugian dari ON line UPS ; Pertama adalah ukuran UPS lebih besar
karena UPS harus mempunyai ukuran penuh dari rectifier untuk mensupply daya
Static by pass
Rectifier Inverter
Input Output
Battery
8
2.1.2 OFF line UPS
Pada OFF line UPS sumber catu daya beban dari main supply sedangkan
UPS sebagai standby power, artinya critical load mendapat listrik dari sumber
kecuali bila terjadi kegagalan pada sumber, inverter akan mensupply beban dan
waktu pemindahan supply kira kira 4 s/d 10 mSec sehingga akan terjadi
Rectifier Inverter
Change
over
switch
Battery
Keuntungan dari OFF line UPS ; Pertama adalah ukuran lebih kecil dan
lebih ringan. Kedua adalah efficiency tinggi karena tak terdapat double
conversion dan daya langsung terhubung beban. Ketiga adalah more affordable
price.
9
Kerugian dari OFF line UPS ; Pertama adalah memberikan power
sementara pada kegagalan catu daya atau pada transition time. Ketiga terbatasnya
Pada dasarnya Line interactive UPS hampir sama dengan OFF line UPS
dimana sumber melalui 2 ( dua ) filter sebelum kebeban, voltage booster yang
lebih capat dibandingkan dengan OFF line UPS. Kedua adalah kecil, ringan dan
kompak. Ketiga adalah mostly sine wave inverter output dan terakhir more
Kerugian dari line interactive UPS : Pertama adalah power proteksi kurang
10
Voltage
Booster
I/P O/P
Filter Filter
Fast Transfer
Switch
Converter
Module
Battery
UPS yang bagian bagiannya berupa unit-unit tanpa gerak yang tepatnya
berupa unit - unit elektronik, battery sebagai penyimpan daya dan komponen
komponen listrik lainnya seperti transformator dan saklar atau pemutus daya.
Susunan UPS seperti terlihat pada blok diagram di teori umum, dimana
11
2.2.1 RECTIFIER ( Penyearah )
Penyearah adalah unit elektronik yang mengubah arus bolak balik menjadi
arus searah yang dipergunakan untuk mengisi battery dan sebagai input daya
searah bagi inverter. Untuk maksud tersebut maka penyearah UPS harus berupa
tegangan pengeluaran yang tetap, meskipun beban ac pada inverter berubah, arus
dc keluarannya dibatasi sampai Idc maksimum yang telah ditentukan dan arus
SCR ) sebagai pengendali dan lazimnya untuk kapasitas < 1kVA mempergunakan
kVA berupa penyearah gelombang penuh satu phase. Ada tiga macam penyearah
12
Induktor
13
Pewaktu / timing pemberian pulsa penyulutan ditetapkan saat tegangan
sinus sumber daya ac melalui / silang nol ( zero cross ) yang dinyatakan dengan
sudut dan diberi nama sudut penyalaan / firing angle. Makin kecil sudut penyalaan
/ α berarti pulsa penyulutan makin maju mendekati silang nol, hal ini berarti
tegangan sinus dari sumber daya ac dan mendeteksi silang nol untuk
dengan tegangan ramp dan dihasilkan pulsa penyulutan pada saat ketinggian ramp
menyamai VControl ( sudut penyulutan α makin kecil jika VControl makin besar ),
gambar dibawah ini, rangkaian flip flop tidak harus ada kegunaannya untuk
14
Stop firing
Tegangan
kendali
VC
g
Ger- h Pulsa
bang firing
+ Flip Mono positif
DETEKTOR Pembangkit flop stable
SILANG Ramp _ e
d f multi
Tegangan NOL c Turun vibrator
ac pe- Comparator
nyingkron Ger- i Pulsa
b a bang firing
negatif
VS- VS +
sinyal c ), sehingga untuk setiap periode dihasilkan dua pulsa. Disamping itu
dihasilkan juga gelombang kotak yang saling berkaitan sebagai input gerbang
pemisah pulsa penyulutan ( sinyal a dan b ). Pulsa keluaran detektor silang nol
Mono stable multi vibrator adalah suatu rangkaian yang bekerja bila
ditriger dan akan menghasilkan pulsa yang lebarnya tertentu ( ditentukan dari nilai
RC yang dipergunakan ).
15
Tegangan ac
penyingkron
0 180 360
e=f
16
Pemicu/triger mono stable multi vibrator terjadi saat sinyal d memotong
setiap thyristor terdiri dari dua pulsa yang berurutan dan berjarak α ( O
listrik ),
pulsa bagian depan disebut pulsa penyalaan dan pulsa bagian belakang disebut
nomor urut n tetap menghantar saat thyristor nomor urut n + 1 disulut. Sebagai
Hal ini diperlukan terutama untuk sudut penyalaan α yang besar, pada α
besar thyristor nomor urut n akan bertegangan sangat rendah saat thyristor nomor
urut n + 1 disulut. Hal ini dapat mengakibatkan thyristor nomor urut n padam bila
17
T1 on T3 on T5 on T1 on
S
T
T6 on T2 on T4 on T6 on T2 on
α 360
R
120
S
2.2.2 INVERTER
menjadi daya ac, dengan kapasitas daya mulai dari beberapa watt sampai puluhan
ribu watt.
Rangkaian inverter pada UPS terdiri dari inverter 1 phase dan 3 phase (
18
Inverter 1 phase merupakan inverter jembatan thyristor yang secara
garis besar terdiri dari ; jembatan thyristor 4 sel, sebuah filter, elektronik
masing inverter mempunyai pengatur sendiri, maka sudut phase vektor tegangan
antara phase yang satu terhadap yang lain selalu tetap berapapun besarnya beban
C L L C
D2' D1 OUTPUT D3 D4'
Cs Ls
A B
D2 Cp D4
T2 T2' D T4' T4
C L L C
19
T1, T2, T3, T4 : Thyristor utama.
pemadam.
T1
off T1’ T1
C ON
_| | _| | | |_
+ + +
A
Gambar 2.11 Gambar keadaan sebelum fase 1
20
B. Fase 1 : Pemberian tegangan dari battery kepada filter AB
thyristor yang berseberangan ( thyristor diagonal ) yaitu T1 dan T4. Selama phase
1 ini atau T1 dan T2 menghantar, arah arus pada filter AB adalah seperti terlihat
pada gambar dibawah. Perlu diingat bahwa dalam phase 1 ini kondensator C
bertegangan negatif.
+ Ub
T1
|| Output
+ -
Cs Ls
||
A B
||
T4
- Ub
21
Karena T1 tidak dialiri arus maka menjadi padam selama T1’ menghantar,
arus pengosongan C yang bertegangan negatif melalui D1, D2, D1’, dan T1’
seperti gambar dibawah. Pada saat ini arah arus pada filter AB masih dari A ke B,
T1
OFF T1’
ON
||
Cs Ls
||
+ - ||
T4
tegangan dengan polaritas seperti gambar diatas, maka arus pada filter AB yang
arahnya dari A ke B makin berkurang menuju nol. Tetapi karena adanya Ls, maka
arus akan berayun sehingga terjadi pembalikan arus. Bersamaan dengan terjadinya
22
Saat arus melalui nol, thyristor T4 padam secara alami sehingga setelah
diisi tegangan positif lewat T2’ akan dikosongkan lewat T2 ( gambar C ) dan
Arus membalik
arah akibat osilasi
Fase 4
T1
OFF
B
A ||
||
T2 Padam secara T4
ON alami
23
D2 D2 D2
T2
OFF T2’ T2 D T2 D
ON ON
|| _| | ||
_ + + _
+
alami pada fase 3, pada fase 4 ini T4 dipastikan lagi pemadamannya dengan
maka pulsa penyalaan T2 yang terjadi pada fase 3 tetap dipertahankan lebarnya
24
D3
||
||
D2 D4
D4’
T2 T4’ T4
||
25
T3
T1’ D ON
_ + ON
|| _| |
+
D3
D1
||
D2 || D4
T2 T4’
ON ON
| |_
+
G. Fase 6, 7, 8 dan 9
26
2.2.3. BATTERY
mengubah energi kimia menjadi listrik semata mata digunakan hanya sekali
hingga habis kemampuannya, contohnya battery sel kering. Dan battery sekunder
adalah perangkat sumber tenaga yang cara kerjanya mengubah energi kimia
menjadi listrik ( reaksi primer ) dan dapat pula mengubah energi listrik menjadi
kimia dengan kata lain dapat menyimpan energi listrik ( reaksi sekunder ), serta
dengan catu daya searah. Jenis battery sekunder ada 2 ( dua ) yaitu ; battery asam /
battery timbal ( load acid ) dan battery basa / alkali ( nickel cadmium / NiCad ).
Dan berdasarkan wujud elektrolit terdiri dari battery basah dan battery kering.
Susunan utama dari battery terdiri dari ; plat positif ( anoda ), plat negatif (
27
a. Battery load acid / battery timbal
Susunan utama battery adalah sebagai berikut ; kutup positif terdiri dari
peroxida timbal ( P6O2 ), kutup negatif terdiri dari timbal murni ( P6 ) dan
elektrolitnya terdiri dari larutan asam belerang ( H2SO4 ) + air murni ( H2O ),
tegangan nominal per cell 2 Volt, biaya perawatan relatif murah, ukuran dan berat
lebih kecil.
Kerugian dari battery lead acid adalah ; umur lebih pendek, terpengaruh
terhadap temperatur operasi, tidak tahan terhadap proses charging dan discharging
yang berlebihan, tidak tahan terhadap arus hubung singkat, dan zat elektrolitnya
bersifat merusak bahan aktif ( anoda / katoda ) yakni akan menimbulkan sulfat.
Susunan utama battery adalah sebagai berikut ; kutup positif terdiri dari
hidroksida nikel / Ni(OH)3, kutup negatif terdiri dari oxida cadmium ( Cd ) dan
elektrolitnya terdiri dari larutan basa yaitu potasium hidroksida ( KOH ) + air
28
Keuntungan dari battery alkali / NiCad adalah ; tahan terhadap goncangan,
Kerugian dari battery alkali / NiCad adalah ; harga mahal, 4 buah battery
harga terdiri dari 1 set, tagangan nominal hanya 1,2 volt, memerlukan ruang
laju pemakaian nominal yang umum adalah 8, 20 atau 100 jam. Waktu
3. Kapasitas nominal standar diukur pada 25oC. temperatur yang lebih rendah
banyak total kapasitas yang masih tersedia. SOC dinyatakan sebagai suatu
29
Contoh batere 100 AH :
6. Berat jenis / specify gravity adalah besaran berat jenis cairan elektrolit (
7. Tahanan battery adalah nilai tahanan battery yang didapatkan pada saat
secara berkesinambungan.
8. Impedansi battery adalah nilai yang diperoleh dari pemberian pulsa pulsa
30
2.2.3.2 Perhitungan Batere
untuk beroperasi pada 80% DOD harian. Batere siklus dangkal dirancang untuk
beroperasi hanya pada 15% DOD harian. Pada proses siklus terjadi
pengembangan dan pengerutan komponen aktif plat elektroda, proses mekanik ini
ikatan plat.
Setiap sel dalam batere menghasilkan tegangan di antara anode dan katode
batere” atau banyaknya arus yang dapat dilepaskan (discharge currents) dari
pengisian (charge rate) yang tertentu pula. Kapasitas batere diukur dalam satuan
Catatan :
31
Tegangan input
Jumlah batere = (2-2)
Tegangan baterai
Kapasitas beban
Jumlah cabang = (2-3)
Kapasitas baterai
2.3 Penghantar
Penghantar (kabel) berfungsi untuk menyalurkan atau mengalirkan energi
listrik dari satu titik supply ke titik beban. Penghantar yang digunakan dalam
penginstalasian ini adalah kawat yang terbuat dari tembaga dan diisolasi yang
disebut kabel.
Dalam sistem pengkabelan (wiring sistem) rugi daya dan tegangan jatuh (voltage
langsung. Minimumkan jumlah koneksi agar reliabilitas tinggi, biaya tenaga kerja
32
Komponen kabel penghantar diantaranya adalah :
dan lain-lain.
konduktor.
33
Tabel 2.1 Luas penampang konduktor dengan kapasitas arusnya dan faktor
kehilangan tegangannya.
34
Dimana :
ΔV : Drop tegangan (Volt)
ρ : Tahanan jenis konduktor
L : Panjang kabel positif dan negatif (Meter)
I : Arus nominal (Ampere)
2
A : Ukuran penampang konduktor (mm )
Wire Diameter
Arus
2,5
(Amp) 1 mm2 4 mm2 6 mm2 10 mm2 16 mm2 25 mm2
mm2
1 16 40 64 96 160 256 400
2 8 20 32 48 80 128 200
3 5,3 13,3 21,3 32 53,3 85,3 133,3
4 4 10 16 24 40 64 100
5 X 8 12,8 19,2 32 51,2 80
6 X 6,7 10,7 16 26,7 42,7 66,7
7 X 5,7 9,1 13,7 22,9 36,6 57,1
8 X 5 8 12 20 32 50
9 X 4,4 7,1 10,7 17,7 28,4 44,4
10 X X 6,4 9,6 16 25,6 40
Isolasi Kabel :
- Kualitas isolasi kabel dipengaruhi oleh : temperatur, kelembaban, karat, sinar
Matahari langsung (UV).
35
- Kondisi instalasi : kabel udara, kabel tanah, pengaman kabel (conduit), kabel
dalam ruangan.
- Pemilihan jenis isolasi kabel harus disesuaikan dengan penggunaannya.
2.4 Pengaman
36
Dalam UPS ini pengaman yang digunakan adalah pengaman arus lebih.
Pengaman arus lebih ini mempunyai fungsi untuk mengurangi efek lanjutan yang
mungkin dapat terjadi pada komponen sistem, sebagai akibat gangguan arus lebih
(beban lebih, hubung singkat).
37
Jenis pengaman arus lebih yang digunakan adalah :
- Pemutus Rangkaian (Circuit Breaker = CB)
Berfungsi memutuskan hubungan pada suatu rangkaian listrik jika dialiri arus
yang berlebihan.
- Pengaman Lebur (Fuse = Sekring)
Terdiri dari kawat atau metal strap yang dapat berpijar dan memutuskan
rangkaian jika dialiri arus berlebihan. Pemutusan rangkaian listrik disebabkan
oleh pembebanan yang berlebihan atau gangguan hubung singkat.
38
BAB III
listrik ketika terjadi gangguan suplai tenaga listrik yang terjadinya tidak dapat di
predikasikan. Selain itu dasar pertimbangan yang lain adalah berapa besar
kapasitas UPS yang akan digunakan. Untuk pertimbangan yang kedua ini sebagai
pengguna peralatan listrik harus dapat mengetahui peralatan listrik mana saja yang
terganggu karena gangguan listrik dan jumlah daya yang dibutuhkan oleh
masalah bagi orang yang awam terhadap dunia elektronika. Pemilihan kapasitas
yang terlalu kecil terhadap kebutuhan daya yang harus disuplai pada saat terjadi
gangguan tenaga listrik dapat berakibat pendeknya waktu pelayanan UPS. Tetapi
pemilihan kapasitas UPS yang terlalu besar tentunya tidak efektif jika biaya juga
dan kepemilikan seperti pada rumah sakit pada bagian intesive care unit –
nya, monitor keamanan industrial, proses sistem kontrol, dan sistem alarm.
39
2. Ketika gangguan listrik ini menyebabkan kerugian waktu, kerugian biaya .
data pada jaringan komputer, jaringan ATM, atau data-data militer yang
Sumber tenaga listrik dari genset disearahkan oleh rectifier dari tegangan AC
menjadi tegangan DC, disamping untuk charger baterai juga diubah lagi
Pada saat genset mengalamai gangguan, baterai inilah yang bekerja dengan
tegangan yang telah disimpan tadi. Tegangan DC baterai diubah oleh inverter
Pada saat baterai tidak bekerja, maka static by pass akan langsung bekerja
Manual switch berfungsi apabila ada perawatan. Pada saat perawatan, beban
UPS dialihkan ke manual by pass, hal ini dilakukan untuk menghindari interupsi
atau pemutusan. Sebelum manual by pass diclose, rectifier atau inverter harus di
40
Supplai Rectifier Inverter Load
Baterai
Sebuah baterai digunakan sebagai input suplai cadangan ketika input yang
41
Input Supplay Bypass Suplay
Rectifier
Battery
Bypass Line
Inverter
Static Switch
Load
42
3.4 Sistem Pengoperasian UPS dalam barbagai keadaan
Selama keadaan normal, sumber tenaga listrik dari PLN disearahkan oleh
floating baterai, setelah itu tegangan masuk ke inverter untuk di ubah menjadi
Bypass Suplay
Static Switch
Battery
43
3.4.2. Sistem Operasi Selama Terjadinya Gangguan
berhenti memberikan suplai daya ke inverter dan secara otomatis baterai akan
Selama periode beban mendapat suplai dari baterai pada saat terjadinya
gangguan, suplai daya bergantung pada kapasitas baterai dan persentasi dari
Selama baterai terisi penuh, daya pada sistem operasi Ups bergantung dari
suplai secara langsung yang diperoleh dari sumber yang sama sebagai input utama
Bypass Suplay
Static Switch
Battery
44
3.5 Penchargeran UPS
Charger atau rectifier ini dibuat untuk mensuplai peralatan sensitif dengan
sumber DC pada tegangan konstan yang tidak terganggu, bebas dari gangguan –
gangguan jaringan power yang biasa mensuplai beban ( noise, fluktuasi, gangguan
jaringan, dsb ). Rectifier biasanya mencharger baterai untuk menjaga agar baterai
berada dalam kapasitas penuh, selain itu juga menyediakan suplai tenaga DC
utnuk beban. Apabila ada kegagalan suplai tenaga AC, baterai tetap mensuplai
transformer isolasi.
tegangan AC ke DC, yang kemudian tegangan DC ini di filter oleh sirkuit filter
DC, yang terdiri dari induktor dan kapasitor elektrolytik. Tegangan keluaran DC
selalu dijaga level yang konstan tanpa melihat fluktuasi tegangan dan perubahan
beban dan arus output dibatasi untuk menghindari over load yang di kontrol oleh
45
Pada keadaan normal, charger baterai digunakan untuk mengisi baterai dan
mesuplai tergangan DC yang dibutuhkan pada beban. Pada kondisi ini arus yang
sangat lemah dibutuhkan untuk menjaga baterai dalam kapasitas penuh, selama
arus output DC total tidak melebihi batas keluaran dari rectifier, tegangan output
Operasi yagn tidak normal apabila arus untuk beban lebih besar daripada
nilai batas arus rectifier yang di tentukan, charger baterai dilindungi dari kenaikan
arus sampai pada batas arus operasinya, dimana tegangan akan jatuh, baterai akan
dibutuhkan beban. Apabila charger baterai berada pada posisi current limiting
mode lebih dari 36 detik charger secara otomatis akan berubah ke Hi – Rate (
Boost) Charge.
- Filter output DC
- Enclosure
46
3.5.3 Kegagalan Suplai AC dan Pengembalian Operasi
pada beban dalam jangka waktu yang terlebih dahulu sudah ditentukan.
mempercepat waktu pengisian dari baterai - baterai yang sudah terdischarge atau
terpakai sekaligus juga untuk mendapatkan kembali kapasitasnya yag tadi penuh.
Sebelum proses pengisiannya selesai charge secara otomatis akan kembali kondisi
otomatis, maka tidak diperlukan campur tangan manusia untuk secara terus
Untuk melakukan penyesuaian ini, beban melebihi dari batas arus rectifier
di hubungkan pada sisi beban dari peralatan. Secara berlahan – lahan tingkatkan
beban sampai arus rectifier meningkat sampai batas yang di tentukan. Kemudian
rectifier turun.
tanpa baterai terhubung. Mengacu pada laporan pengujian pabrik untuk nilai
47
3.5.5 Ketidakseimbangan Fasa.
ripple 50Hz ini dan output rectifier akan kembali nol setelah beberapa saat.
charge UNIGI. Fungsi dari filter adalah untuk mengurangi ripple atau riak arus
dan untuk menghasilkan tegangan output DC yang bersih. Proses penyaringan ini
seperti jaringan filetr LC, dan untuk mengurangi ripple atau riak tegangan output
tahap yang terdiri dari dua set induktor DC dan kapasitor electrolytic sebgai
jaringan LCLC.
48
Ini biasanya digunakan untuk mengurangi tingkat noise yagn dibutuhkan
untuk peralatan elektronik yang sensitif, filter juga dirancang untuk memenuhi
sebagai berikut :
- Bersihkan debu – debu dari komponen internal, terutama heat sinks dan
posisi – posisi konektornya dan pastikan semua board dalam kondisi yang
baik.
- Check apakah fan pendinginnya bersih dan dapat berputar dengan baik.
49
3.6 Sistem Proteksi UPS
kontaminasi dsb.
rutin.
pengaman lebur atau relai pengaman dan pemutus beban dengan kapasitas
pemutusan yangmemadai.
teknis dapat dilakukan, tetapi ada yang membatasinya, yaitu faktor ekonomi.
Artinya kita tidak dapat mencegah seluruh kemungkinan terjadinya gangguan oleh
sebab faktor ekonomis dan faktor alam. Dengan demikian ” gangguan boleh saja
terjadi tetapi pengaruh akibat gangguan tadi harus dibuat sekecil mungkin agar
50
3.7 Trouble Shooting
Gejala pada circuit breaker AC dan DC ( atau skring) trip, ketika charger
Solusinya :
- Periksalah sel – sel baterai apakah hubungan atau koneksinya sudah benar
Solusinya ialah :
Apabila gejalanya ialah, tegangan output yang salah dan arus output charger pada
51
- Sel baterai rusak
Solusinya adalah :
1. Pemeliharaan Preventif
catatan adalah termasuk gambar revisi, sebuah set lengkap gambar-gambar revisi
yang cocok dengan keadaan sebenarnya pada saat itu (up to date), sangat
52
4. Petugas yang Terlatih
Perlu tersedia :
1. Sebelum Pemeliharaan
pemeliharaan rutin.
dibutuhkan.
2. Pelaksanaan Pemeliharaan
manual.
53
Setelah pemeliharaan, periksa seluruh peralatan, apakah siap untuk
• Kekencangan baut .
1) Nama personil.
2) Jenis pekerjaan.
1. Harian
Baca tegangan dan arus baterai pada panel pengisian (charger). Atur
54
2. Mingguan.
- Periksa apakah ada kebocoran, debu dan noda. Bersihkan baterai, jika ada
yang bocor atau noda, sapu dengan lap basah. Jangan menggunakan bahan
baterai.
debu.
3. Bulanan
- Periksa kebersihan baterai terhadap karat dan noda pada kotak baterai,
4.Triwulan
tegangan untuk setiap cell. Jika ada perbedaan ± 0,05 Volt atau lebih
antara tegangan diukur dan floating charge pada cell, catat cell-cell lain
yang menyimpang dari ini. Ukur lagi setelah pengisian merata (equalizing
charge).
55
- Setelah 6 jam pengisian merata (equalizing charge)untuk baterai pada
pengisian merata dan jika temparatur melebihi batas dari ketentuan manual
5. Semi Tahunan
pembacaannya. Jika panel meter ini tidak betul, sesuaikan dengan DC voltmeter
external.
6. Tahunan
- Periksa dan ukur specific gravity dan temperatur air baterai dari pilot cell
56
- Laksanakan sistem pengoperasian UPS dengan membuat S.O.P
57
BAB IV
Secara umum peralatan yang digunakan pada operasional PT. RCTI sudah
mempergunakan modul modul yang terdiri dari beberapa lapisan / layer rangkaian
Kerusakan yang terjadi pada modul modul peralatan tersebut jelas sangat
time, untuk itu stabilitas sumber catu daya listrik amat sangat dibutuhkan untuk
Untuk menunjang operasi sehari hari terhadap kebutuhan sumber catu daya
listrik diperoleh dari sumber catu daya listrik primer / PLN. Beragamnya beban yang
melewati jalur sumber listrik jelas sangat menggangu terhadap kualitas / mutu catu
daya listrik yang diterima di RCTI. Terlebih lagi melihat kondisi pembangunan
kapasitas daya listrik PLN pada saat ini sangat kritis dibandingkan dengan beban
terpasang yang ada, hal ini terutama sekali dirasakan pada daerah daerah di luar pulau
Jawa.
58
Beragamnya beban dan pesatnya kemajuan teknologi elektronika menjadikan
perubahan trend ketidak stabilan sumber listrik tidak hanya di pengaruhi oleh beban
beban linier (motor motor listrik, lampu, alat pendingin, dll) tetapi sudah bergeser
menjadi beban beban non linier, sehingga kestabilan tidak hanya berupa naik
Kestabilan listrik yang saat ini menjadikan dasar sudah berubah menjadi mutu
Masalah masalah yang ditemui dalam power quality antara lain adalah :
dengan komponen harmonik), bila komponen tersebut diatas 5 % dari kondisi normal
Transient merupakan masalah lama yang dapat timbul pada saat terjadinya
yang sulit untuk diukur dan penyebab kerusakan peralatan elektronika modern.
59
3.Masalah noise
rendah dan terjadi dalam waktu yang sangat singkat ( dibawah 1 milidetik)
Masalah ini terjadi berkaitan dengan naik turunnya tegangan dan berlangsung
dalam beberapa cycle, hal ini dapat merupakan ancaman untuk peralatan elektronika
modern.
Masalah ini terjadi karena stabilitas sumber catu daya listrik dan atau karena
peralatan.
radio, kerusakan yang ditimbulkan akan menggangu sistem komunikasi sistem yang
selanjutnya jelas akan berdampak pada peralatan yang tersambung dalam sistem
tersebut.
60
Untuk mengatasi ketidak stabilan sumber catu daya listrik maupun terhadap
dampak pemadaman yang terjadi dari sumber PLN, RCTI sudah diperlengkapi
dengan back up catu daya listrik cadangan. Dalam kondisi baik respon time back up
Disamping itu walaupun telah diperlengkapi oleh back up catu daya listrik cadangan,
tetapi mutu catu daya tidak dapat serta merta teratasi terutama pada kondisi
Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut diatas dipergunakan peralatan
yang disebut UPS (Uninterruptible Power Supply) atau disebut juga sebagai catu
daya tak terputus (continuous power sources) adalah sistem catu daya listrik yang
dapat memberikan tenaga listrik secara independen dalam jangka waktu tertentu
tanpa harus adanya sumber catu daya primer atau sekunder atau sumber catu daya
masalah seperti kontinuitas sumber catu daya, UPS juga dipergunakan sebagai alat
untuk memperbaiki mutu catu daya. Mutu catu daya yang baik sangat dibutuhkan
sebagai sumber tenaga listrik bagi peralatan peralatan elektronika seperti peralatan
ADP, Alat komunikasi, Navigasi, Pemancar, Control Room, Radar dan lain lain.
61
4.2 Analisis Penerapan
maka akan disampaikan beberapa faktor dasar yang kemudian dapat dijadikan acuan
terhadap pemilihan.
komunikasi tidak boleh terputus dalam tegangan waktu lebih kurang 10 milli
detik, dapat membuat shutdown pemancar dan peralatan di master control dan
kembali.
sumber catu daya listrik yang stabil, ketidak stabilan sumber listrik akan
kurang dari 15 detik tetapi yang lebih penting adalah mutu daya listrik harus
yaitu pada saat acara live dan juga pada saat cuaca buruk. Karena mutu dari
energi yang stabil dan tanpa gangguan, maka pemancaran audio dan visual
dari peralatan pemancar bisa maksimal, dan satu satunya cara untuk
62
Besar kapasitas UPS yang diperlukan ditentukan sesuai dengan kondisi beban
lapangan yang akan di back up. Bila kapasitas yang dibutuhkan lebih besar sama
dengan 200 kVA dianjurkan mempergunakan dinamik UPS hal ini disarankan karena
dapat menjadikan prioritas terutama pada RCTI yang beroperasi 24 jam dan atau pada
daerah daerah yang kondisi PLN nya sangat rawan terhadap kontinuitas dan
kestabilannya.
4.3 Perhitungan
Sebagai penerapan UPS pada sistem RCTI maka dari itu adanya perhitungan
ekonomis dari sistem catu daya yang mensupply beban, dimana perhitungan
perhitungan ini akan didapat nilai ekonomis yang menyebabkan kerugian dari sisi
tenaga listrik yaitu apabila terjadi kegagalan catu daya yang tidak di back up maupun
Dari data yang di dapat dilapangan terjadi gangguan listrik pada tanggal 5
Agustus 2008, pada pukul 11:15 – 11:16, yaitu adanya pemutusan tiba – tiba dari
PLN dalam jangka waktu satu menit, apabila tidak di back up UPS maka perhitungan
63
Diketahui gangguan terjadi pada siang hari yang merupakan tarif acara pagi
yaitu nilai pemasangan iklan seharga 12 juta per 30 detik. Berdasarkan rekomendasi
yang dituangkan bahwa peralatan pada khususnya pemancar,control room dan data
center sebagai pusat penyiaran dan komunikasi tidak boleh terputus dalam tegangan
waktu lebih kurang 10 milli detik, dapat membuat shutdown pemancar dan peralatan
di master control dan memerlukan waktu kurang lebih 30 menit untuk bisa
Dari hasil diatas maka di dapat perhitungan, dimana setiap segmen iklan
berdurasi 5 menit dan tiap-tiap segmen acara yaitu 10 – 15 menit, maka kerugian :
20 x 12 jt = 240 juta
Jadi kerugian secara ekonomis apabila terjadi kegagalan pada catu daya utama
64
4.3.2 Perhitungan Kebutuhan Beban
dilakukan dengan cara mengalikan daya (watt) peralatan tersebut dengan lamanya
kemampuan dari baterai UPS mensupply beban (jam), dimana dari data di lapangan
kemampuan baterai dalam back up beban adalah 20 menit. Daya yang di back up
yaitu 115 KVA dan daya terpasang pada UPS yaitu 200 KVA (daya UPS harus lebih
besar dari daya pada beban agar pengaman tidak trip dan untuk menjaga kestabilan
1
1 jam = 60 menit, maka 20 menit = jam
3
P = S x Cos ø ( Watt )
Maka,
Sehingga,
1
Energi yang dibutuhkan (Wj) = 190.000 watt x jam
3
65
4.3.3 Perhitungan Baterai
Catatan :
- Jumlah hari untuk menyimpan energi yaitu, pengisian baterai kembali pada
mencapai tegangan 380 volt maka baterai tersebut harus dipasang secara seri
sebanyak :
380 volt
Jumlah baterai = = 32 baterai
12 volt
66
Dan untuk mencapai kapasitas baterai sebesar 6597,2 Ah, maka baterai
6597 ,2 Ah
Jumlah cabang = = 4 cabang
12 x120 Ah
= 128 baterai
Kabel membawa arus dan tegangan ke UPS atau baterai harus dipilih
maka harus pengisian yang maksimum dapat diperoleh. Dan tegangan jatuh
L× I
ΔV = ρ
A
Dimana :
67
Jadi untuk ukuran kabel dari trafo distribusi ke UPS baterai dapat dicari
dengan :
L× I
A= ρ
ΔV
jenis 0.0375 dan panjang antara trafo distribusi ke UPS sekitar 110 meter.
maka dipeoleh :
190000
IL =
3 x380 x0,95
190000
IL =
625,2
IL = 303,9 Ampere
110m × 303,9 A
A = 0.0375 x
11V
33429
A = 0.0375 x
11
A = 0.0375 x 3039
68
A = 113,9 (ukuran kabel yang tersedia di pasaran ialah 120 mm2 )
A = 120 mm2
Sehingga ukuran kabel yang dipakai dari trafo distribusi ke UPS adalah
ukuran 120 mm2. Kabel yang akan digunakan adalah kabel jenis NYFGby.
2. UPS beroperasi dengan tegangan dan daya yang telah ditetapkan dan beterai
Tabel 4.1 Data dasar pengoperasian UPS untuk rating arus dan daya.
Daya Output UPS Max Arus Input Arus Baterai (selama Beban Output/
(KVA) Rectifier baterai tidak dalam Arus bypass
pengisian)
69
70
BAB V
5.1 Kesimpulan :
melakukan back up supply tenaga listrik, UPS tersebut juga dapat berfungsi
menggunakan daya tersebut. Semakin besar kapasitas baterai dalam sebuah UPS
maka UPS tersebut (dengan beban yang sama besar) akan mampu mensuplai
tenaga lebih lama daripada UPS dengan kapasitas baterai yang lebih kecil.
5.2 Saran :
Pemilihan kapasitas yang terlalu kecil terhadap kebutuhan daya yang harus
di suplai pada saat terjadi gangguan tenaga listrik dapat berakibat pendeknya
waktu pelayanan UPS. Tetapi pemilihan kapasitas UPS yang terlalu besar
tentunya tidak efektif jika biaya juga menjadi dasar peritimbangan penggunaan
beban yang akan dipakai, yaitu berapa lama beban tersebut akan di back up, hal
tersebut dapat mengefesienkan pemakaian UPS baik dari sisi ekonomi dan
kebutuhannya.
70
DAFTAR PUSTAKA
Ciracas, Jakarta.1985.
Koolekaar, Ph. J.“ Teknik Listrik “. Cetakan Kelima. Jilid II. Kebon Sirih.
Jakarta.1983