Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1
Kesuburan seorang perempuan dimulai segera setelah dia dapat haid yang pertama dan
akan berlangsung terus sampai menopause. Kehamilan dan kelahiran terbaik artinya resiko
paling rendah untuk ibu dan anak adalah antara 20-35 tahun, persalinan pertama dan kedua
paling rendah resikonya. Jarak antara kedua kelahiran sebaiknya 2-4 tahun. Dari factor-faktor
tersebut maka kita dapat membuat perencanaan keluarga sebagai berikut yaitu fase menunda
kehamilan, fase menjarangkan kehamilan dan fase menghentikan kehamilan. Untuk masing-
masing tujuan tersebut ada jenis metode kontrasepsi yang sesuai untuk digunakan.
Berdasarkan pernyataan tersebut maka penulis mencoba membuat laporan kasus yang
berjudul “Asuhan Kebidanan pada Akseptor Lama KB IUD ingin mencabut KB IUD”.
1.2 TUJUAN
1.2.1. Tujuan umum
Mahasiswa dapat memahami dan meningkatkan pengetahuan dalam memberikan
Asuhan Kebidanan pada Akseptor ganti cara dari KB 3 bulan ke KB IUD.
1.3 MANFAAT
a. Bagi Mahasiswa
Dengan melaksanakan Asuhan pada akseptor KB ini diharapkan mahasiswa dapat
menerapkan teori yang sudah di dapatkan di bangku kuliah. Sehingga dapat
membandingkan teori yang sudah di dapatkan dengan penerapannya dalam pemberian
asuhan pada akseptor KB secara langsung
2
b. Bagi Ruangan
Dengan praktek yang sudah dilakukan oleh mahasiswa AKBID Singaraja, maka
petugas kesehatan yang bertugas di BPM buk Putu Putrini, Amd.keb dapat
membimbing mahasiswa mengerjakan keterampilan yang benar sehingga pembimbing
dapat menyalurkan ilmu yang dimiliki kepada mahasiswa agar menjadi lebih baik.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Dengan praktek yang dilakukan oleh Mahasiswa maka Institusi Pendidikan dapat
memberikan bimbingan dan memberikan pengalaman baru bagi mahasiswanya
sehingga teori yang telah diberikan sebelumnya dapat diterapkan pada pasien secara
langsung, yang dalam hal ini di terapkan pada akseptor KB.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
2.1.4 Indikasi Pemakaian IUD
a) Usia reproduksi
b) Keadaan nulipara
c) Menginginkan kontrasepsi yang efektif, jangka panjang untuk mencegah kehamilan
d) Sedang menyusui dan ingin memakai kontrasepsi
e) Setelah melahirkan dan tidak ingin menyusui bayinya
f) Pasca keguguran dan tidak ditemukan tanda-tanda radang panggul
g) Sering lupa menggunakan pil
h) Mempunyai resiko rendah dari infeksi menular seksual
i) Resiko rendah dari IMS
j) Tidak menghendaki metode hormonal
k) Perokok
l) Gemuk ataupun kurus
2.1.5 Kontra indikasi Penggunaan IUD
Absolut
1) Hamil atau diduga hamil
2) Karsinoma serviks atau uterus
3) Mioma
4) Alergi tembaga
5) Ukuran uterus abnormal
6) Resiko IMS
7) Riwayat KET
8) Servisitis atau vaginitis akut
9) Aktinomikosis genitalia
10) Rentan infeksi
Relatif
1) Riwayat dismenorrhea
2) Riwayat menorrhagia
3) Riwayat metrorhagia
4) Nullipara
5) Riwayat gagal AKDR
5
6) Riwayat respon vasovagal parah
7) Penyakit hati akut
8) Dicurigai Ca payudara (hormonal)
9) Thrombosis vena
2.1.6 Rencana Pemasangan IUD
Idealnya pemasangan AKDR memerlukan dua kali kunjungan, kunjungan pertama terdiri
dari empat komponen ;
a) Kunjungan pertama sebelum pemasangan AKDR
b) Klien dibuatkan jadwal kunjungan berikutnya untuk pemasangan, setelah ada hasil
pemeriksaan lab, kunjungan dapat dilakukan kapan saja selama siklus menstruasi
c) Klien diberikan konseling untuk tetap tidak hamil dan bebas infeksi sampai saat itu
d) Setelah hasil lab selesai diperoleh, kunjungan kedua dilakukan untuk melakukan
prosedur pemasangan
2.1.7 Kunjungan Ulang Setelah Pemasangan IUD
Kunjungan ulang pertama dilakukan kurang dari 6 minggu pemasangan pada waktu setelah
menstruasi pertamanya.
2.1.8 Keuntungan penggunaan IUD
a) Sebagai alat kontrasepsi efektifitas tinggi
b) Dapat efektif setelah pemasangan
c) Dapat dipakai dalam waktu yang lama
d) Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
e) Ibu mendapat haid yang teratur
f) Tidak ada intraksi dengan obat- obatan
g) Dapat digunakan sampai menopause
h) Dapat segera dipasang post partum/abortus
2.1.9 Kekurangan Penggunaan IUD
a. Perubahan siklus haid dalam 3 bulan pertama
b. Haid menjadi lebih banyak dan lama
c. Perdarahan (spooting) antara menstruasi
d. Sakit saat haid
e. Disparenia
6
f. Resiko terjadi infeksi prosedur medis membuat perempuan takut selama prosedur
pemasangan
g. Klien tidak bisa melepas AKDR sendiri
h. Ekspulsi tidak diketahui
i. Akseptor harus memeriksa benang dari waktu ke waktu
j. Tidak mencegah IMS
2.1.10 IUD Dapat Digunakan Ibu Dalam Segala Kemungkinan
Pasca salin
1. sebelum pulang dari RS ( 48 jam I )
2. 4-6 minggu PP, 6 bulan bila MAL
Pasca abortus
3. langsung post kuretase
4. 1-2 minggu post abortus
Interval asal pasti tidak hamil
Haid hari IV-V
2.1.11 Efek Samping dan Komplikasi yang Mungkin Terjadi
a. Sinkop vasavagal saat pemasangan
b. Bercak darah dan kram abdomen atau kedua keadaan tersebut terjadi bersamaan
c. Nyeri berat akibat kram uterus
d. Dissmenohea terutama dalam satu minggu sampai 3 bulan pemasangan
e. Gangguan menstruasi
f. Perdarahan berat atau berkepanjangan
g. Anemia
h. Benag AKDR hilang, terlampau pendek atau panjang
i. AKDR tertanam dalam endometrium atau miometrium
j. AKDR terlepas spontan
k. Kehamilan
l. KET
m. Aborsi sepsis spontan
n. Pervorasi Uterus
o. PID
7
p. Kista ovarium pada pengguna hormonal
q. Bahaya akibat terpajan diatermi medis pada AKDR tembaga
8
2.2 Kontrasepsi Suntikan
1. Pengertian
Merupakan kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung hormon sintetis progesterone.
Tersedia dua jenis kontrasepsi suntikan, yaitu:
a. Depo medroksiprogesteron asetat (DMPA), mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan
setiap 3 bulan dengan cara disuntik intrasmuskular (di daerah bokong).
b. Depo nerotisteron enantat (Depo Nuristerat), yang mengandung 200 mg noretindon
enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intrasmuskular
9
Mencegah penyebab penyakit radang panggul
Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell)
5. Keterbatasan
- Sering ditemukan gangguan haid, seperti : siklus haid yang tidak teratur atau
perdarahan bercak (spotting), perdarahan yang banyak atau sedikit, tidak haid sama
sekali
- Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya
- Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
- Tidak menjamin perlindungan terhadap infeksi menular seksual
- Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian, rata-rata 4 bulan
10
atau diberi 50 mg etinilestradiol atau 1,25 mg astrogen equin konjugasi untuk 14-21
hari.
c. Meningkatnya/ menurunnya berat badan
- Informasikan bahwa kenaikan /penurunan berat badan sebanyak 1-2 kg dapat saja
terjadi. Perhatikan diet klien perubahan berat badan terlalu mencolok. Bila berat
badan berlebihan, hentikan dan anjurkan metod ekontrasepsi lain.
11
Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorhea
Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara
Diabetes Mellitus disertai komplikasi
12
Karena kembalinya kesuburan terlambat, penjelasan perlu diberikan pada ibu usia muda
yang ingin menunda kehamilan atau bagi ibu yang merencanakan kehamilan dalam
waktu dekat
Setelah suntikan dihentikan, haid tidak segera datang (umumnya sekitar 3-6 bulan haid
baru datang), bila tidak, segera konsultasi ke dokter/klinik untuk mengetahui
penyebabnya
Bila klien tidak dapat kembali pada jadwal yang telah ditentukan, suntikan dapat
diberikan lebih awal dari jadwal suntikan. Dapat juga diberikan setelah jadwal suntikan
(Jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode
kontrasepsi lain untuk 7 hari saja)
Apabila klien lupa jadwal suntikan, suntikan dapat segera diberikan, asal ibu diyakini
tidak hamil
I. Pengumpulan Data
Mengumpulkan data subyektif dan data obyektif, berupa data focus yang di
butuhkan untuk menilai keadaan ibu sesuai dengan kondisinya melalui amnanesa,
pemeriksaan fisik, penimbangan berat badan, tinggi badan dan pemeriksaan laboratorium.
Jenis data yang di kumpulkan adalah :
A. Data Subyektif yang terdiri dari :
1. Biodata ibu dan suami
Meliputi : Nama, umur, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat rumah,
no telp/HP, dan penghasilan.
2. Alasan Datang
3. Keluhan Utama
4. Riwayat Menstruasi
13
Meliputi : Umur menarche, siklus haid, lama haid, jumlah darah dan keluhan saat
haid dan HPHT
5. Riwayat Perkawinan
Meliputi : Pernikahan ke berapa, status pernikahan, lama menikah, dan jumlah anak
6. Riwayat Kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Meliputi : Tahun persalinan, tempat bersalin, usia kehamilan saat persalinan, jenis
persalinan, kondisi saat bersalin, penyulit persalinan, anak ke berapa dan berat
badan bayi saat lahir, serta keadaan nifas.
7. Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
Meliputi : jenis kontrasepsi yang pernah digunakan, lama penggunaannya, dan
keluhan atau komplikasi yang terjadi terkait dengan penggunaan kontrasepsi
tersebut.
8. Riwayat Laktasi
Meliputi : Inisiasi menyusu dini, pemberian ASI eksklusif, lama menyusui
9. Riwayat Ginekologi
Meliputi : Pernah/tidak menderita penyakit yang berhubungan dengan organ
reproduksi.
10. Riwayat Penyakit Ibu
Meliputi : Pernah/tidak menderita penyakit seperti penyakit jantung, DM, Asthma,
tekanan darah tinggi, hepatitis, epilepsi, TBC
11. Riwayat Penyakit Keluarga
Meliputi : Pernah/tidak menderita penyakit seperti penyakit jantung, DM, Asthma,
tekanan darah tinggi, hepatitis, epilepsi, TBC
a. Biologis
1. Pola nutrisi
Meliputi : Komposisi makanan, alergi/pantangan makanan, frekuensi, makan
terakhir serta perubahan nafsu makan/ tidak serta pola nutrisi setelah
persalinan
2. Pola eleminasi
Meliputi : BAB : dapat/tidak, berapa kali, konsistensi, warna, ada
keluhan/tidak
14
BAK : berapa kali, jumlah, warna, ada keluhan/tidak
3. Istirahat dan tidur
Meliputi : Lama istirahat malam dan siang, ada keluhan atau tidak saat tidur
4. Mobilisasi/aktivitas
Meliputi : Jenis aktivitas ibu, lama aktivitas, aktivitas lain yang dilakukan
serta ada atau tidak keluhan saat melakukan aktivitas.
5. Personal hygiene
Meliputi : Berapa kali mandi dan gosok gigi dalam sehari, keramas dalam
seminggu, ganti pakaian dalam sehari
6. Hubungan seksual
Meliputi : Berapa kali melakukan hubungan seksual dalam seminggu, posisi
dan ada/tidaknya keluhan saat berhubungan seksual
b. Psikologis
1. Persepsi tentang KB
2. Harapan
3. Dukungan
c. Sosial
d. Spiritual
12. Pengetahuan ibu tentang tanda KB
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan Umum
- Keadaan Umum
- Tanda-tanda vital : meliputi Tekanan darah, Suhu, Nadi dan pernafasan
- Tinggi Badan
- Berat badan
2. Pemeriksaan Sistematis
- Kepala : meliputi Kebersihan, rontok/tidak
- Wajah : meliputi Pucat/tidak, ada oedema/tidak, ada kloasma/tidak
- Mata : meliputi warna konjungtiva, warna sclera
15
- Dada dan Aksila : kebersihan, bentuk payudara, putting susu, ada/tidaknya
massa/benjolan
- Ekstremitas : Warna kuku tangan dan kaki, ada/tidak varices dan ada/tidak
oedema.
- Sistem kardiovaskuler
3. Pemeriksaan Khusus Obstetri
- Abdomen : Ada/tidak nyeri tekan, benjolan dan tanda-tanda kehamilan
- Anogenital : Ada/tidak tanda-tanda infeksi, Varices, oedema, atau hematoma
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Diagnosa Aktual
b. Masalah Aktual
c. Kebutuhan
Pada tahap ini setelah bidan merumuskan diagnosa dan atau masalah yang di
tuntut untuk memikirkan masalah atau diagnosa potensial yang merupakan akibat dari
masalah /diagnosa yang ada. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila kemungkinan di
lakukan pencegahan. Bidan di harapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa atau masalah
potensial ini benar-benar terjadi.
IV. Merumuskan Kebutuhan Akan Tindakan Segera, Tindakan Kolaborasi dan Rujukan
16
Kebutuhan akan tindakan segera untuk mengantisipasi ancaman yang fatal,
sehingga nyawa ibu dan janin dapat terselamatkan. Tindakan segera bisa merupakan
intervensi langsung oleh bidan bisa juga merupakan hasil kolaborasi dengan profesi lain.
Pada langkah ini bidan melaksanakan langsung tindakan yang telah di rencanakan
pada langkah sebelumnya, baik yang bersifat antisipasi, tindakan segera, support,
kolaborasi, bimbingan, konseling, pemeriksaan dan follow up.
VII. Evaluasi
Pada langkah terakhir ini melakukan evaluasi terhadap keefektifan dari asuhan
yang sudah diberikan. Hal ini menyangkut apakah kebutuhan klien telah terpenuhi,
masalah yang ada terpecahkan, masalah potensial dihindari, klien dan keluarga
mengetahui kondisi kesehatannya dan klien mengetahui apa yang harus di lakukan dalam
rangka menjaga kesehatannya.
17