Jurnal Fisika Kesehatan
Jurnal Fisika Kesehatan
1. Pendahuluan
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan pesat dalam proses sintesis dan karakterisasi
nanomaterials memiliki manfaat sebagai nanomedicines dalam terapi kanker, termasuk bahan-
bahan baru dua dimensi yang telah diteliti secara intensif. Secara khusus, nanopartikel telah
berkembang menjadi terapi atau terapi pencitraan yang lebih aman dan efektif. Untuk terapi
photothermal, banyak usaha yang telah dilakukan terhadap nano partikel logam karena dapat
menyerap gelombang elektromagnetik dengan kuat dari beberapa frekuensi, mengarah ke kenaikan
suhu yang cepat.
Nano partikel /nanostructur emas dari berbagai ukuran dan bentuk telah dianggap sebagai salah
satu bahan-bahan yang paling penting untuk terapi photothermal karena mempunyai konduktivitas
suhu dan stabilitas kimia. Sebagai contoh, Sun et al. menemukan bahwa
garam yang induksi oleh nano partikel emas dalam media biologis menghasilkan
photothermal/foto-akustik pencitraan sel kanker yang lebih baik. Selain itu, Li et al. mengamati
bahwa makrofag emas nanorod (GNR) dapat menggambarkan tumor pada terapi photothermal.
Secara umum, gelombang elektromagnetik di kisaran spektral yang berbeda, seperti X-ray, cahaya
putih, dan laser inframerah, dapat digunakan dalam terapi photothermal.
Namun, laser inframerah dianggap sebagai alat yang paling cocok karena mempunyai
redaman energi laser yang rendah ketika melewati jaringan atau sel. Dalam praktiknya, keduanya
sinar laser yang tidak fokus maupun yang fokus telah digunakan dalam photothermal terapi sel.
Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa terapi photothermal sel-sel kanker tunggal yang
dimediasi oleh Cluster GNR secara alami terbentuk di Lisosom sel kanker. Efek plasmonic
berpasangan antara GNRs dalam kelompok GNR numerik dipelajari berdasarkan metode Finite
Difference Time-Domain (FDTD) Telah ditemukan bahwa Two-Photon-Induced
Absorption TPA dan Two-Photon-Induced Luminescence (TPL) dari GNR
ditingkatkan secara signifikan yang pada gilirannya mengurangi energi pulse yang digunakan
dalam photothermal terapi sel kanker tunggal.
2. Metode Penelitian
GNRs yang digunakan dalam penelitian disintesis menggunakan metode yang telah
dijelaskan sebelumnya. GNRs distabilisasi oleh polietilen glikol (PEG). Morfologi GNRs
diteliti dengan menggunakanmikroskop elektron transmisi (TEM).
Sel-sel kanker yang digunakan dalam terapi photothermal adalah hepatocellular karsinoma
hati manusia (HepG2) yang telah dibiakkan di inkubator.
Seperti telah dibahas dalam bagian 3.1, GNR cluster dengan plasmonic coupling yang kuat
dapat memancarkan TPL yang lebih kuat dibandingkan dengan GNRs terisolasi atau GNR
cluster yang berpasangan. Sehingga, kita dapat dengan mudah menentukan lokasi dari
GNR cluster dengan memindai gambar TPL dengan energi rendah.
4. Kesimpulan
GNR cluster dengan fs sinar laser mengakibatkan perubahan morfologi sel dan
menimbulkan gelembung, menyebabkan nekrosis sel tanpa radiasi. Apoptosis sel dapat
disebabkan oleh energi serendah 70 pJ. Penelitian ini berguna untuk terapi photothermal
sel-sel kanker tunggal dengan energi rendah dan akan menemukan aplikasi potensial di
biophotonics dan biomedik.