Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN
“MEMBUAT PRODUK MAKANAN PISANG GEPREK”

DISUSUN OLEH :
Farikha Nur Mulya Saputri (1511)
Okky Cintya Permata Dewi (1511011)
Rina Wahyu Anggraeni (1511)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PATRIA HUSADABLITAR
2018
LEMBAR PENGESAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman saat ini,makanan Nusantara yang menjadi
ciri khas bangsa Indonesia semakin tersingkirkan secara perlahan oleh makanan-
makanan cepat saji (fastfood) mancanegara yang semakin popular di kalangan
masyarakat Indonesia. Dampak ini sangat berpengaruh dalam pelestarian budaya
Indonesia khususnya makanan Nusantara yang menjadi ciri khas bangsa kita. Makanan
cepat saji kita ketahui banyak dampak negatif yang tidak baik untuk tubuh kita khusus
nya untuk kesehatan, kandungan-kandungan yang terdapat dalam makanan cepat saji
sangat berbahaya bagi tubuh karena mengandung lemak tinggi, sodium, dan gula.
Kandungan-kandungan itu mengakibatkan dampak seperti obesitas tinggi,
penyakit jantung, arthritis,gangguan hati, dll. Jika hal ini dibiarkan maka akan berdampak
pada kesehatan masyarakat kita, dan juga berdampak pada pelestarian makanan
Nusantara yang menjadi ciri khas budaya di Indonesia, yang di anggap semakin
ketinggalan zaman. Oleh sebab itu, harus ada tindakan untuk mencegah dampak yang di
timbulkan oleh masuk-nya makanan-makanan cepat saji (fastfood) yang semakin populer
di masyarakat kita. Sehubungan dengan masalah tersebut dan usaha kita sebagai tindakan
pelestarian makanan khas Nusantara untuk mencegah dampak negatif makanan cepat saji
(fastfood) masuk di Indonesia khusus nya Daerah Blitar, maka dibutuhkan inovasi dan
kreatifitas wirausahawan muda seperti kita mahasiswa dalam berwirausaha sekaligus
melestarikan makanan khas Nusantara, dan dalam hal ini kami usulkan proposal
kewirausahaan mahasiswa yang berjudul “produk makanan pisang geprek” menjadi
inovasi kami dalam berwirausaha sekaligus melestarikan makanan khas Nusantara.
Pisang Geprek adalah produk makanan yang memiliki komposisi yang baik untuk
kesehatan tubuh yang sudah dimodivikasi se kreatif mungkin mengikuti perkembangan
zaman.
Keunggulan bahan utama dari pembuatan produk ini yaitu pisang sangat baik
untuk kesehatan kita, seperti dalam pisang terkandung antasida alami yang mampu
menetralkan gangguan pencernaan. Misalnya, asam lambung berlebihan yang
berdampak nyeriulu hati. Jika parah dan berkepanjangan, kelebihan asam tersebut dapat
membuatdinding lambung iritasi. “Dengan makan pisang kepok, diharapkan kadar asam
lambung berkurang. Pisang itu juga mengandung zat yang melapisi dinding
lambung,”.Sedangkan pada diare, efek pisang bukan menyembuhkan, melainkan
mengurangi rasa nyeri di perut. “Fungsi pisang menormalkan pencernaan sehingga
secara tidak langsung menghentikan frekuensi buang air besar,”itulah keistimewaan
pisang, yakni dapat mengobati gangguan pencernaan yang kontradiksi (saling bertolak
belakang). Keunggulan lain, pisang mampu menambah energi otak. “Sebab, kandungan
vitamin B6 pisang tersebut cukup tinggi, sebesar 0,5 miligram per 100 gram,” . Vitamin
yang satu itu berperan sebagai koenzim untuk beberapa reaksi dalam metabolisme.
Vitamin B6 juga memengaruhi sintetis dan metabolisme protein. Khususnya, serotonin
yang diyakini berperan aktif sebagai neurotransmitter (bahan kimia tertentu dipersarafan)
dalam kelancaran fungsi otak. Vitamin B6, lanjut dia, juga memengaruhi metabolisme
energi dari karbohidrat.
Vitamin tersebut jelas berperan mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk
aktivitas sehari-hari. Kedua keju, keju merupakan makanan yang banyak memiliki
kandungan gizi dan vitamin.sehingga nanti nya makanan Nusantara tetap dilestarikan
sebagai hasil karya Nusantara dalam bidang makanan dan tidak akan kalah bersaing
dengan makanan cepat saji (fastfood) yang hanya dapat memberikan dampak negatif
untuk kesehatan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana inovasi dan kreatifitas menjadikan makanan khas Nusantara bisa bersaing
dengan makanan-makanan siap saji (fastfood) yang semakin populer, sehingga
pelestarian makanan khas Nusantara bisa terjaga.
2. Bagaimana menciptakan suatu produk makanan khas Nusantara yang menarik serta
memiliki nilai gizi yang tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan sehingga baik untuk
dikonsumsi.
3. Bagaimana menciptakan peluang usaha yag bermanfat mengatasi masalah
kemiskinan dan pengangguran dengan cara berwirausaha.

1.3 Tujuan
1. Mendapatkan keuntungan dari produk ini.
2. Membudayakan makanan sehat.
3. Membuat produk makanan yang mempunyai inovasi baru dan disukai seluruh
kalangan masyarakat.
1.4 Manfaat Kegiatan
Manfaat dari pengembangan Proposal Usaha Pisang Geprek ini adalah
memberikan nuansa yang berbeda kepada pecinta makanan bahwa di Indonesia memiliki
beraneka ragam makanan yang lebih baik dari makanan-makanan bangsa asing, dan juga
sebagai ciri khas kebudayaan bangsa Indonesiadan untuk mencegah dampak negatif
makanan cepat saji (fastfood) semakin meluas di Indonesia.Selain itu juga ada dua tujuan
lainnya yaitu dari aspek ekonomi dan dari aspek sosial yaitu sebagai berikut:
a) Aspek Ekonomi
Usaha ini dapat memberdayakan kami sebagai wirausahaan muda demi
meningkatkan taraf hidup yang lebih baik, sehingga dapat mengurangi beban orang
tua dalam membiayai kuliah kami.
b) Aspek Sosial
Sebagai bentuk kepedulian dalam melestarikan makanan khas Nusantara sebagai ciri
khas bangsa dan budaya Indonesia yang akhir-akhir ini semakin disingkirkan akibat
masuk nya makanan mancanegara yang semakin populer di negara kita.
Tidak menutup kemungkinan jika usaha ini akan berhasil dan berkembangdapat
memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat pengangguran,sehingga dapat
mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran yang daritahun-ketahunsemakin
bertambah.

1.5 Luaran
Luaran yang di harapkan dalam program usaha ini adalah :
1. Terciptanya inovasi dan kreatifitas menjadikan makanan khas Nusantara bisa
bersaing
dengan makanan-makanan siap saji (fastfood) yang semakin populer, sehingga
pelestarian khas Nusantara bisa terjaga.
2. Terciptanya suatu produk makanan khas Nusantara yang menarik serta memiliki nilai
gizi yang tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan sehingga baik untuk dikonsumsi.
3. Terciptanya peluang usaha yag bermanfat mengatasi masalah kemiskinan dan
pengangguran dengan cara berwirausaha.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Keunikan Produk
Di tengah – tengah maraknya makanan yang mengandung zat-zat kimia yang
berbahaya untuk tubuh, dan melihat banyaknya manfaat pisang kami terinspirasi untuk
membuat produk makanan pisang geprek. Produk makanan ini cukup familiar di telinga
masyarakat indonesia, walaupun sudah familiar tapi produk makanan ini berbeda,
umumnya produk pisang hanya di goreng saja. Namun kali ini kami membuat inovasi
baru dengan di geprek dan di beri toping.
Keunikan dari produk ini adalah mempunyai manfaat yang banyak sekali untuk
kesehatan. Dalam pisang terkandung antasida alami yang mampu menetralkan gangguan
pencernaan, kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi, sebesar 0,5 miligram per 100
gram, vitamin B6 juga memengaruhi sintetis dan metabolisme protein. Khususnya,
serotonin yang diyakini berperan aktif sebagai neurotransmitter (bahan kimia tertentu
dipersarafan) dalam kelancaran fungsi otak. Vitamin tersebut jelas berperan mendukung
ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari sehingga aman untuk
dikonsumsi untuk semua kalangan.

2.2 Pangsa Pasar


Produk ini pada dasarnya merupakan olahan makanan yang bisa dinikmati
oleh berbagai kalangan, maka dari itu kami menargetkan pangsa pasar dalam jangka
pendek dan jangka panjang. Untuk target jangka pendek target utama pemasaran
produk pisang geprek ini adalah warga Kampus STIKes Patria Husada Blitar, yang
meliputi, mahasiswa, dosen dan karyawan. Selain itu kelompok ini merupakan pangsa
pasar yang strategis, mudah dijangkau dan ditinjau. Sedangkan masyarakat umum
merupakan target pada jangka panjang sehinga diharapkan produk ini dapat beredar dan
diterima oleh masyarakat luas.

2.3 Lokasi Usaha


Lokasi usaha dan tempat produksi beralamatkan di Jl. Sungai Hulu Barat Gg.
04 Rt.01 Rw.09 Dawuhan Kauman Kota Blitar karena daerah tersebut dekat dengan
kampus sehingga dinilai strategis untuk mencapai target pemasaran.
2.4 Analisis Kelayakan Usaha
Secara sederhana kelayakan usaha dapat diperkirakan dengan
menghitung BEP (Break Event Point)
1. BEP (Break Event Point)
Break Event Point digunakan untuk menghitung kapan produksi tersebut mencapai
titik impas.
a. BEP harga
BEP harga = Total Biaya = Rp 2.330.300= Rp 4.800
Produksi 480
Berarti dengan memproduksi 480 bungkus pisang geprek dalam satu bulan, akan
mencapai titik impas jika harga jual setiap bungkusnya Rp 4.800.
b. BEP produksi
BEP produksi = Total Biaya = Rp 2.330.300 = 466,06
Harga Rp 5.000
Berarti dengan harga jual Rp 5.000,00, usaha pisang geprek akan mengalami titik
impas ketika memproduksi sebanyak 466.06 bungkus.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Pengamatan Lingkungan
Untuk menilai apakah usaha saya tetap bisa bertahan dan berkembang serta bisa
menghindari resiko kerugian makan saya harus menilai kelayakan usaha ini dengan
analisis SWOT.
1. Srenght (kekuatan)
a. Tidak memakai pemanis buatan
b. Mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan
c. Mudah dalam penyajiannya
d. Bahan baku yang mudah didapat
e. Harga terjangkau
2. Weakness (kelemahan)
a. Tidak tahan lama
3. Opportunity (peluang)
a. Belum ada yang menjual makanan olahan pisang geprek di lingkungan sekitar
pangsa pasar
4. Treath (ancaman)
a. Daya tahan produk tidak lama
b. Naiknya bahan - bahan pokok yang tib- tiba
c. Munculnya pesaing baru yang sama-sama menjual makanan olahanpisang
geprek

3.2 Pembuatan Planning


Langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut.
1. Persiapan Tempat Produksi
Tempat usaha pembuatan “Pisang Geprek” nanti berlokasi Jl. Sungai Hulu Barat
Gg. 04 Rt.01 Rw.09 Dawuhan Kauman Kota Blitar. Lokasi tersebut terletak di
daerah yang padat penduduk serta dekat dengan kampus sehingga dinilai strategis
untuk mencapai target pemasaran.
2. Pengadaan Alat dan Bahan
Alat yang dibutuhkan dalam pembuatan Pisang Geprek ini antara lain: baskom,
ulekan, penggorengan, telenan, dan sebagainya.
Sedangkan bahan yang diperlukan antara lain: pisang, tepung terigu, tepung
tapioka, tepung beras, garam, gula, kayu manis bubuk, keju, susu kental manis. Alat
serta bahan di atas bisa diperoleh di pasar tradisional maupun pasar
modern di kota Blitar
3. Proses Produksi
Komposisi antar bahan harus sesuai dan seimbang sehingga bisa diperoleh rasa
yang lezat. Selain itu dalam proses pengemasan harus dikemas semenarik mungkin
supaya bisa menarik konsumen.
4. Pemasaran
Pemasaran kepada konsumen akan dimulai dengan cara pembagian brosur
maupun dengan cara personal selling sehingga bisa menyebar secara luas dan
cepat.
5. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan akan dilakukan setiap satu bulan sekali dan bertepat di
minggu terakhir setiap bulannya. Evaluasi digunakan untuk mengukur dan
menganalisis kegiatan yang telah berjalan selama satu bulan dan untuk
mengetahui hasil yang telah dicapai dalam bulan tersebut.

3.3 Strategi Pemasaran


1. Aspek Produksi
Aspek produksi meliputi modal, bahan baku, tenaga kerja, dan proses produksi.
a. Modal
Modal di peroleh dari investasi pelaksana kegiatan ini, yaitu berjumlah 3 orang
b. Bahan Baku
Bahan baku yang utama dalam pembuatan pisang geprek ini yaitu pisang, pisang
ini dapat diperoleh dengan mudah di pasar-pasar tradisional di Blitar
maupun di daerah-daerah lain. Selain pisang juga membutuhkan tepung terigu,
tepung tapioka, tepung beras, garam, gula, kayu manis bubuk, keju, susu kental
manis.
c. Tenaga Kerja
Pada awalnya tenaga kerja yang digunakan berasal dari tim pelaksana
kegiatan. Untuk menjaga agar usaha tetap berjalan, tidak menutup
kemungkinan untuk menambah tenaga kerja.
d. Proses Produksi
Untuk proses produksi akan dijelaskan dalam metode pelaksanaan.
2. Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran meliputi produk, harga, tempat, dan promosi.
a. Produk (Product)
Produk yang dihasilkan yaitu pisang geprek yang dikemas dalam
sebuah wadah terbuat dari mika transparan dan terdapat stiker di atasnya dengan
tujuan untuk menarik minat consumen terhadap produk makanan olahan ini.
b. Harga (Price)
Harga merupakan aspek yang sangat penting dalam sebuah usaha. Selain rasa dan
kemasan, harga merupakan aspek yang dapat menentukan laku tidaknya produk
tersebut. Harga ditentukan sesuai dengan biaya produksi. Dengan
mempertimbangkan harga mentah bahan baku pembuatan nugget ubi serta cara
memperolehnya yang amat mudah maka harga jual ditetapkan sebesar Rp 5.000
tiap kemasan.
c. Tempat (Place)
Tempat kegiatan usaha ini meliputi tempat produksi dan tempat pemasaran.
Pembuatan pisang geprek ini bertempat di salah satu rumah tim pelaksana kegiatan
yang beralamatkan di Jl. Sungai Hulu Barat Gg. 04 Rt.01 Rw.09 Dawuhan Kauman
Kota Blitar. Sedangkan tempat
pemasaran produk dipilih di lingkungan kampus Stikes Patria Husada Blitar
maupun lingkungan rumah anggota tim pelaksana kegiatan ini.
d. Promosi (Promotion)
Promosi digalakan dengan cara penyebaran brosur maupun personal selling.
Informasi harus seluas mungkin disebar mengingat produk yang ditawarkan belum
ada sebelumnya dan masih asing di telinga konsumen.
3. Aspek Keuangan
Analisis keuangan melibatkan unsur biaya dan laba. Kegunaan analisis keuangan
digunakan untuk menghitung untung maupun rugi usaha penjualan pisang geprek
yang berbahan dasar pisang. Adapun analisis biaya dalam usaha pisang geprek
ini adalahsebagai berikut:
a. Penetapan Harga Jual
Harga jual ditetapkan berdasarkan besarnya uang biaya yang dikeluarkan serta
tidak lupa mengambil profit. Jadi harga pisang geprek setiap bungkusnya adalah
sebesar Rp.500,00.
b. Pendapatan dan Keuntungan
Dengan bahan baku pisang 500 gr serta bahan-bahan tambahan lainnya yang
menghasilkan 16 bungkus olahan pisang geprek setiap harinya. Jika selama satu
bulan selalu melakukan produksi (30 hari) maka dalam satu bulan akan
dihasilkan 480 bungkus pisang geprek, dengan tiap packnya dijual Rp 5.000,00
Dari data di atas dapat diketahui perolehan selama satu bulan yaitu:
TR= P x Q
TR= Rp 5.000,00 x (16 x 30) = Rp. 2.400.000,00
Keuntungan yang diperoleh selama satu bulan yaitu:
TR – TC
Rp. 2.400.00,00 - Rp 2.330.300,00 = Rp 69.700
Keuntungan yang diperoleh setiap harinya yaitu:
perhari = π satu bulan : 30 hari = Rp 69.700: 30 = Rp 2.300,00
BAB IV
PEMBIAYAAN
4.1 Anggaran Biaya
1. Biaya Peralatan

No. Nama Alat Jumlah Harga Harga Total Lama


Satuan Pemakaian
1 Baskom 2 buah Rp. 5.000 Rp. 10.000 2 tahun
2 Penggorengan 1 buah Rp. 45.000 Rp. 45.000 1 tahun
3 Ulekan 1 buah Rp. 10.000 Rp. 10.000 3 tahun
4 Tempat untuk 1 buah Rp. 7.000 Rp. 7.000 1 tahun
meniriskan
5 Blender 1 buah Rp. 250.000 Rp. 250.000 5 tahun
6 Spatula 1 buah Rp. 5.000 Rp. 5.000 1 tahun
7 Pengaduk 1 buah Rp. 15.000 Rp. 15.000 2 tahun
8 Kompor + tabung 1 buah Rp. 500.000 Rp. 500.000 5 tahun
9 Pisau 1 buah Rp. 7.000 Rp. 7.000 1 tahun
10 Talenan 1 buah Rp. 9.000 Rp. 9.000 1 tahun
11 Stepler 1 buah Rp. 70.000 Rp. 70.000 5 tahun
TOTAL Rp. 928.000

2. Biaya Bahan Habis Pakai

No. Bahan Kebutuhan Kebutuhan / Harga Satuan Harga /


/ hari bulan (Rp/ kg) Bulan (Rp)
1 Pisang 500 gr 15 kg Rp. 20.000 Rp. 300.000
2 Tepung terigu 50 gr 1,5 kg Rp. 7.000 Rp. 10.500
3 Tepung tapioca 40 gr 1,2 kg Rp. 12.000 Rp. 14.400
4 Tepung beras 500 gr 15 kg Rp. 12.000 Rp. 180.000
5 Gula 1 kg 30 kg Rp. 11.000 Rp. 330.000
6 Keju 1 blok 4 blok Rp. 11.500 Rp. 46.000
7 Susu kental manis 8 gr 1 kaleng Rp. 9.300 Rp. 9.300
8 Wadah mika 16 pcs 480 pcs Rp. 120 Rp. 57.600
9 Kayu manis 8,3 gr 4 bks Rp. 1.000 Rp. 4.000
10 Garam 2 gr 1 bks Rp. 1.500 Rp. 1.500
11 Isi stepler 1 buah 1 bks Rp. 3.000 Rp. 3.000
TOTAL Rp. 88.420 Rp. 956.300
3. Biaya Operasional dan Lain-Lain

No. Bahan/kebutuhan Kebutuhan (Rp) Harga satuan Harga total


(Rp) (Rp)
1 Gas LPJ 5 Kg Rp. 20.000 Rp. 20.000
2 Minyak goreng 15 L Rp. 10.000 Rp. 150.000
3 Transportasi 25.000 - Rp. 25.000
4 Cetak stiker 480 lembar - Rp. 216.000
5 Cetak brosur 5 lembar Rp. 1.000 Rp. 5.000
6 Gaji pegawai 3 orang Rp. 10.000 Rp. 30.000
TOTAL Rp. 446.000

4. Rekapitulasi Biaya
No. Biaya Jumlah
1. Biaya Peralatan Rp. 928.000
2. Biaya Bahan Habis Pakai Rp. 956.300
3. Biaya Operasional dan Lain-Lain Rp. 446.000
TOTAL Rp. 2.330.300

4.2 Jadwal Kegiatan


No Kegiatan Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
1 Persiapan alat
dan tempat
produksi
2 Persiapan bahan
baku dan
penunjang
3 Produksi,
promosi dan
penjualan
4 Penyusunan
laporan
5 Evaluasi dan
pelaporan
kegiatan

Anda mungkin juga menyukai