Anda di halaman 1dari 1

AYU KRESNAWATI

041611223066
Alih Jenis Manajemen A1

BAB 10: MEMBENTUK POSITIONING MEREK

Tidak ada perusahaan yang dapat unggul dipasar apabila barang atau jasanya
tidak dapat dibedakan dengan produk lainnya. Oleh karena itu, serangkaian kegiatan
pemasaran mutlak diperlukan agar produk yang dijual terdapat perbedaan dan akhirnya
memiliki nilai lebih untuk target pasar.

Setelah melakukan pengelompokan (segmentation) dan penargetan (targeting)


suatu kelompok konsumen tertentu, hal selanjutnya yang dilakukan pemasar adalah
positioning. Positioning merupakan strategi pemasar dalam merancang penawaran dan
citra perusahaan untuk mendapatkan tempat khusus di benak target pasar. Tujuan
adanya positioning adalah supaya keunggulan dapat dibedakan dari pesaing-pesaingnya.

Identifikasi dan pemilihan POP (Point of Parity) serta POD (Point of Difference)
diperlukan untuk membentuk positioning. POP adalah kesamaan atribut-atribut apa saja
yang ada pada suatu kategori produk. Sedangkan POD merupakan atribut-atribut yang
membedakan sebuah merek pada suatu kategori produk tertentu. Saat mengidentifikasi
POD, beberapa kriteria dari deliverability dan desirability suatu produk perlu
dipertimbangkan. Oleh sebab itu, positioning erat kaitannya dengan diferensiasi.

Beberapa strategi diferensiasi yang dapat ditawarkan pemasar kepada target


pasarnya diantaranya adalah dari barang atau jasa itu sendir atau dari pertimbangan lain,
seperti diferensiasi personel, saluran (channel/distribusi) dan citra/image. Setelah
ditetapkan, langkah selanjutnya adalah mengkomunikasikan melalui alternatif
pendekatan brand narative/storytelling atau cultural branding. Berikutnya, penerapan
positioning tersebut dimonitor, karena di beberapa kasus, positioning sebuah produk
dapat berganti atau diubah menyesuaikan inovasi produk dan kebutuhan target pasar.

Anda mungkin juga menyukai