62 TAHUN 2016
TENTNG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
Penyelenggaraan Kesehatan Haji adalah rangkaian kegiatan yang meliputi (pasal 1 ayat 2)
1. Pembinaan kesehatan haji
2. Pelayanan kesehatan haji
3. Perlindungan kesehatan haji
Penyelenggaraan Kesehatan Haji bertujuan untuk (pasal 2)
a. Mencapai kondisi istithaah kesehatan jamaah haji
b. Mengendalikan faktor resiko kesehatan jamaah haji
c. Menjaga agar jamaah haji dalam kondisi sehat selama di Indonesia, selama
perjalanan dan selama di Arab Saudi.
d. Mencegah terjadinya transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar
dan atau masuk oleh jamaah haji
e. Memaksimalkan peran serta msyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan haji.
Pembinaan kesehatan haji diselenggarakan secara terpadu, terncana, terstruktur dan terukur
melalui serangkaian kegiatan promotif dan preventif yang dimulai dari saat jamaah haji
mendaftar sampai kembali ke indonesia.(pasal 4).
Pelayanan kesehatan haji diselenggarakan selama di Indonesia dan di Arab Saudi untuk
mendukung pemberian pelayanan kesehatan haji. (pasal 9)
- Puskesmas/ klinik
- Rumah sakit kabupaten/ kota
- Perjalanan
- Embarkasi/ debarkasi
- Rumah sakit rujukan
Pelayanan kesehatan haji di Arab Saudi meliputi (pasal 23)
a. Perlindungan spesifik
Merupakan upaya untuk mencegah terjadinya atau memberatnya keaaan pada
penyakit atau gangguan tertentu kepada jemaah haji meliputi vaksinsi dan penyediaan
alat pelindung diri. (pasal 29)
c. Penyelenggaraan gizi
Dengan memberikan rekomendasi kepada kementrian agama tentang standar menu
dan gizi makanan bagi jamaah haji dan petugas selama di embarkasi, di Arab Saudi
dan pemberian makanan kepada jamaah haji sakit (pasal 36)
a. Pemerikaan kesehatan pertama, kedua, dan ketiga yang bersumber dari puskesmas,
klinik, rumah sakit dan embarkasi.
b. Hasil pembinan kesehatan jamaah haji
c. Faktor resiko kesehatanlingkungan di asrama haji embarkasi/ debarkasi
d. Pengawasan alat angkut orang dan barang
e. Informasi yang bersumber dari buku kesehtan jamaah haji (BKJH)dan kartu
kewaspadaan kesehatan jamaah haji (K3JH)
a. Jamaah sakit di kloter, klinik satelit, sektor, klinik kesehatan haji indonesia dan rumah
sakit
b. Pengamatan penyakit dalam rangka deteksi dini
c. Potensi Kejadian Luar Biasa (KLB)
d. Faktor resiko kesehatan
e. Penyebab jamaah wafat
a. Organisasi masyarakat
b. Akademisi
c. Sektor swasta.
Pemerintah melibatkan peran serta klinik dan atau rumah sakit swasta yang bekerja
sana dengan BPJS Kesehatan yang penunjukannya ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
yang trtuang daam perjanian kerjasama yang dalam pelaksanaannya wajib
berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. (pasal 44)
Dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggaraan kesehatan haji dilakukan penelitian dan
pengembangan yang dapat diselelnggarakan dengan melibatkan lintassektor dan lintas
program sera dilakukan melalui kerjasama dengan akademisi dan organisasi profesi di dalam
dan di luar negeri. (pasal 49)
Tugas komite ahli antara lain Membantu merumuskan kebijakan teknis terkait dengan:
- Pembinaan,
- Pelayanan
- Perlindungan
- Peningkatan mutu penyelenggaraan kesehatan haji
- Menyusun kajian pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan kesehatan haji
BAB X PENGORGANISASIAN
Penyelenggara kesehatan haji terdiri dari penyelenggara kesehatan haji (pasal 51)
1. di Indonesia
a. Penyelenggara kesehatan haji kabupaten/kota
b. Penyelenggara kesehatan haji propinsi
c. PPIH Embarkasi/ debarkasi bidang kesehatan
2. di Arab Saudi.
a. TKHI (pasal 56)
Terdiri dari unsur dokter dan perawat yang bertugas memberikan pembinaan,
pelayanan dan perlindungan kepada jamaah haji di kloter sejak di Indonesia.
(pasal 61)
Setiap penyelenggaran kesehatan haji di catat dan di laporkan secara berjenjang oleh
penyelenggara kesehatan haji dilakukan ke dalam BKJH dan terintegrasi dengan siskohatkes.
Dari pengelenggara kabupaten/ kota ke propinsi kemudian kepada menteri melalui satuan
kerja di kementrian kesehatan yang memiliki tugas dan tanggung jawab di bidang
penyelenggaraan kesehatan haji. (pasal 62)
BAB XII MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh penyelenggara kesehatan haji yang berjenjang
sesuai kewenangan melibatkan lintas program, lintas sektor, organisasi profesi dan
masyarakat.(pasal 63)