Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Sistem Kendali Otomatis

Produk elektronika yang menggunakan sistem kendali otomatis merupakan sebuah alat yang dapat
bekerja sesuai dengan kehendak penggunanya. Contohnya, pada penanak nasi yang dapat menukar
sistem kerja manusia menjadi alat kerja otomatis yang praktis dan memudahkan pengguna.

Sebuah program instruksi yang terdapat pada suatu sistem pengendalian yang menjalankan instruksi
dan mengotomasikan proses perintah memerlukan energi.Dalam menggerakkan proses dan
mengoperasikan program serta sistem kendali.

Sistem pengendali menggunakan sensor yang memberikan suatu informasi sebagai input ke pemberi
perintah yakni otak, agar memberikan tindakan yaitu output. Proses pembaca sensor ini, merupakan
elemen dari sistem pengendali.

Masukan adalah rangsangan dari luar yang diterapkan pada sebuah sistem kendali untuk mendapat
tanggapan tertentu dari sistem pengaturan. Masukan disebut juga respon keluaran yang diharapkan.

Contoh Sistem Kendali Otomatis Pada Produk Elektronika

1. Pada Industri dan Peralatan Rumah Tangga

Produk elektronika dengan sistem kendali otomatis hampir terdapat pada seluruh produk elektronika
rumah tangga. Salah satunya, yaitu pada lampu otomatis. Lampu otomatis akan bekerja dengan kendali
sensor.

Televisi dengan remote control yang memiliki sistem otomatis, lemari es, mesin cuci, dvd player, dan
masih banyak lagi perabot elektronika rumah tangga yang menerapkan sistem pengendali otomatis.

2. Pada Robot
Banyak sekali robot yang diproduksi untuk membantu manusia menyelesaikan pekerjaan atu tugas-
tugasnya, sistem kendali pada robot ini dapat menggunakan cara otomatis dan teleoperasi. Sensor pada
robot dapat di program agar bergerak berdasarkan perintah yang diterimanya.

3. Pada Teknologi Informasi

Di dalam bidang komunikasi, mulai dari telepon jadul hingga gadget terbaru pasti memiliki sistem
otomatisasi pada switching. Switch ini berfungsi sebagai pengatur sinyal, penyimpan nomor, LAN, dan
lain sebagainya.

4. Pada Transportasi

Dalam bidang transportasi sistem kendali otomatis ini telah sejak lama digunakan untuk auto pilot,
sistem pemesanan tiket pesawat, dan auto masinis pada kereta api listrik.

5. Pada Industri Jasa

Sudah mulai banyak masyarakat yang mengenal teknologi otomatis untuk industri jasa, seperti dalam
informasi pada pelayanan kesehatan, pada perbankan dan pada pelayanan financial lainnya.Mulai dari
pemerintahan, prakiraan cuaca, dan lain sebagainya.

Itulah sedikit informasi mengenai pengertian dan cara kerja Sistem Kendali Otomatis Pada Produk
Elektronika, semoga informasi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda.
Produk elektronika dengan sistem kendali otomatis adalah suatu alat yang bekerja sesuai dengan
keinginan pengguna. Kendali otomatis adalah suatu teknologi yang menghubungkan antara sistem
mekanik, kelistrikan, dan elektronika secara bersama dengan sistem informasi untuk mengendalikan
produksi. Contoh sederhana yang sering kita jumpai adalah penanak nasi ini mampu menukar sistem
kerja dari kerja manusia menjadi kerja alat otomatis. Kemudahan, kesederhanaan, dan manfaat yang
nyata, serta keuntungan dari sistem otomatis ini dapat meningkatkan keefektifan kerja sehingga
pengguna dapat melakukan aktifitas yang lainnya.

Sistem mekanik dalam contoh di atas adalah penanak nasi sendiri, sedangkan sistem kelistrikan adalah
tenaga (energi listrik) yang diberikan untuk memanaskan elemen pemanas. Dalam hal ini elemen
pemanas dan juga thermostat dapat dikategorikan sebagai sistem elektronik. Komponen thermostat
berfungsi membaca temperatur dan memberikan informasi ke sistem elektrik untuk memberikan
tindakan. Sistem penanak nasi ini ada dua tindakan yaitu terus memberikan energi atau berhenti
memberikan energi pada temperatur 100°C.

Program instruksi yang terdapat pada sistem pengendalian untuk menjalankan instruksi dan
mengotomasikan suatu proses memerlukan energi, baik untuk menggerakan proses itu sendiri maupun
untuk mengoperasikan program dan sistem kendali. Sistem pengendali yang menggunakan sensor
memberikan informasi (sebagai input) ke pemroses (otak) untuk memberikan tindakan (output). Proses
membaca (sensor), pengolahan data dari sensor (pemroses) dan tindakan merupakan elemen dari
sistem kendali. Sistem kendali dapat digambarkan sebagai berikut:

proses

Secara skematik sistem kendali tergambarkan, sedangkan umpan balik digunakan saat output hasil
pemrosesan tidak sesuai dengan standar yang diinginkan, maka kembali ke input untuk diproses ulang
dengan memperhatikan parameter yang ditetapkan. Sistem Pengendalian Otomatis adalah sistem
pengendalian dimana subyek digantikan oleh suatu alat yang disebut controller. Dimana tugas untuk
membuka dan menutup valve tidak lagi dikerjakan oleh operator, tetapi atas perintah controller. Sistem
kendali otomatis terdiri atas tiga elemen yaitu: (1) sumber tenaga untuk menjalankan aksi, (2) sistem
kendali umpan balik (feedback control), dan (3) machine programming.

Suatu sistem kendali umpan balik umumnya disusun dari 5 komponen utamanya. Komponen tersebut
adalah (1) masukan (input), (2) proses yang dikendalikan (plant), (3) keluaran (output), (4) elemen
pengukur (sensing elements) dan (5) Pengendali.
Masukan atau input adalah rangsangan dari luar yang diterapkan ke sebuah sistem kendali untuk
memperoleh tanggapan tertentu dari sistem pengaturan. Masukan juga sering disebut respon keluaran
yang diharapkan.

Proses yang dikendalikan (plant). Seperangkat peralatan atau objek fisik dimana variabel prosesnya
akan dikendalikan, msalnya pabrik, reaktor nuklir, mobil, sepeda motor, pesawat terbang, pesawat
tempur, kapal laut, kapal selam, mesin cuci, mesin pendingin (sistem AC, kulkas, freezer), penukar kalor
(heat exchanger), bejana tekan (pressure vessel), robot dan sebagainya.

Keluaran atau output adalah tanggapan sebenarnya yang didapatkan dari suatu sistem kendali.

Elemen pengukur (sensing elements). Bagian paling ujung suatu sistem pengukuran atau sering
disebut sensor. Sensor bertugas mendeteksi gerakan atau fenomena lingkungan yang diperlukan sistem
kontroler. Sistem dapat dibuat dari sistem yang paling sederhana seperti sensor on/off menggunakan
limit switch, sistem analog, sistem bus paralel, sistem bus serial serta si stem mata kamera. Contoh
sensor lainnya yaitu thermocouple untuk pengukur temperatur, accelerometer untuk pengukur getaran,
dan pressure gauge untuk pengukur tekanan.

Alat pengendali sepenuhnya menggantikan peran manusia dalam mengendalikan suatu proses.

Perkembangan produk elektronika kendali otomatis banyak dijumpai pada peralatan rumah tangga atau
lebil luas lagi produk industri kreatif dan produk elektronika memegang peran penting dalam
berlangsungnya industri kreatif ini. Produk-produk yang dikembangkan diantaranya :

a. Peralatan Rumah Tangga dan Industri

Produk elektronika kendali otomatis hampir semuanya terdapat pada produk rumah tangga. Salah satu
contohnya adalah lampu otomatis. Lampu otomatis bekerja dengan menggunakan sensor. Lampu

akan bekerja atau menyala ketika sensor menangkap pergerakan dan akan mati ketika lampu tersebut
tidak ada pergerakan selama beberapa waktu dalam ruangan tersebut. Salah satu contohnya pada
penerangan lampu rias, lampu dalam almari, lampu pada ruang tamu, kamar mandi, atau pada gudang
dimana penggunaan lampu tersebut akan menyala bila diperlukan saja

Rangkaian lampu otomatis ini sebagai upaya penghematan penggunaan energi listrik dimana pengguna
tidak harus secara manual menekan tombol switch pada rangkaian instalasi penerangan yang terpasang.
Budaya sikap hemat energi secara otomatis terbangun dan energi listrik tidak terbuang sia-sia, serta
merupakan tindakan yang sangat baik dalam upaya mengurangi pemanasan global.

lampu otomatis

Gambar di atas merupakan salah satu rangkaian kendali otomatis dari lampu. Pengembangan secara
luas dari rangkaian elektronika dilakukan melalui pengamatan di sekitar atau lewat internet dan
berdasarkan pada kebutuhan masing-masing pengguna.

b. Produk Elektronika Kendali Otomatis pada Robot

Proses produksi pada industri dapat dibantu dengan robot. Robot merupakan mesin hasil rakitan
manusia yang dapat bekerja tanpa lelah untuk membantu pekerjaan manusia yang bersifat nonstop dan
penjelajah lingkungan yang berbahaya misalnya untuk penelitian, membantu proses produksi di industri,
transportasi, kesehatan.

Kendali pada robot dapat dilakukan secara otomatis dan teleoperasi. Kendali otomatis robot dapat
bergerak berdasarkan perintahperintah yang telah diprogram pengendalinya yang dilengkapi dengan
sensor dan semua input yang diterima oleh sensor akan memberikan data untuk diproses lebih lanjut
oleh mikrokontroler. Program yang telah dibuat dan mikrokontroler melakukan aksi untuk
menggerakkan roda, kaki, atau lengan robot. Kemampuan prosesor tergantung pada kecepatan,
memori, dan fasilitas input /output (I/O). Karakteristik robot dapat digambarkan sebagai berikut :

Kendali teleoperasi robot dapat juga melakukan gerakan berdasarkan perintah-perintah yang dikirim
secara manual baik dengan kabel maupun tanpa kabel (remote control). Secara umum karakteristik
pada robot diantaranya: (1) mendeteksi lingkungan dengan menggunakan sensor-sensor panas, suhu,
suara, halangan; (2) kemampuan bergerak menggunakan kaki dan/atau roda; (3) memiliki kecerdasan
buatan untuk memutuskan gerakan yang tepat dan akurat dengan menggunakan unit pengotrol; dan (4)
catu daya listrik menggunakan baterai, aki, atau sel surya.
Sistem Kendali

Pengelompokan Sistem Kendali


Sistem kendali adalah proses pengaturan/pengendalian terhadap satu atau beberapa
besaran (variable, parameter) sehingga berada pada suatu rangkuman harga tertentu. Ditinjau
dari segi peralatan, sistem kendali terdiri atas berbagai susunan komponen fisis yang digunakan
untuk mengarahkan aliran energi ke suatu mesin atau proses agar dapat menghasilkan prestasi
yang diinginkan.
Tujuan utama sistem kendali adalah mendapatkan optimasi yang diperoleh dari fungsi
sistem kendali itu sendiri, yaitu: pengukuran (measurement), membandingkan (comparison),
pencatatan dan perhitungan (computation), serta perbaikan (correction).
Secara umum sistem kendali dapat dikelompokkan menjadi:
a. Manual dan otomatis,
b. Lup tertutup (closed-loop) dan lup terbuka (open-loop),
c. Kontinyu (analog) dan diskrit (digital),
d. Servo dan regulator,
e. Menurut sumber penggerak: elektris, pneumatis (udara), hidraulis (zalir), dan mekanis.

Manual dan Otomatis


Pengendalian secara manual adalah pengendalian yang dilakukan oleh manusia yang
bertindak sebagai operator. Pengendalian secara manual banyak ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari seperti pada aliran air melalui keran, hidup-matikan lampu, televisi, radio, dan
sebagainya.
Sedangkan pengendalian secara otomatis adalah pengendalian yang dilakukan oleh
mesin-mesin/peralatan yang bekerja secara otomatis dan operasinya di bawah pengawasan
manusia. Pengendalian secara otomatis banyak ditemukan dalam proses industri, pengendalian
pesawat, pembangkit tenaga listrik, dan sebagainya.

Lup Tertutup dan Lup Terbuka


Sistem kendali lup tertutup adalah sistem pengendalian di mana besaran keluaran
memberikan efek terhadap besaran masukan sehingga besaran yang dikendalikan dapat
dibandingkan terhadap harga yang diinginkan melalui alat pencatat (indikator atau recorder),
selanjutnya perbedaan harga yang terjadi antara besaran yang dikendalikan dan penunjukan alat
pencatat digunakan sebagai koreksi yang pada gilirannya akan merupakan sasaran pengendalian.
Sistem kendali lup terbuka adalah sistem pengendalian di mana keluaran tidak
memberikan efek terhadap besaran masukan, sehingga variabel yang dikendalikan tidak dapat
dibandingkan terhadap harga yang diinginkan.
Perbedaan kedua jenis sistem kendali tersebut dapat dilihat pada diagram kotak berikut
ini (Gambar 13.1a dan b):
Kontinyu (analog)

Pengendalian jenis analog ini dapat dibagi menjadi:


a. Kesebandingan (proportional)(P), yaitu sistem kendali yang mempunyai keluaran sebanding
dengan penyimpangan (deviasi), contoh: pengendalian uap melalui katup, transmitter tekanan,
dan lain-lain.
b. Integral (I), yaitu sistem kendali yang keluarannya selalu berubah selama terjadi penyimpangan,
dan kecepatan perubahan keluaran tersebut sebanding dengan penyimpangan (proportional
speed floating control), contoh: aras cairan di dalam tangki, sistem tekanan gas.
c. Diferensial (D).
d. Kombinasi P, I, dan D.

Diskrit (digital)

Pengendalian ini dilakukan oleh komponen-komponen diskrit dan dapat dibagi atas:
a. Pengendalian dengan dua posisi (bang-bang control), misalnya: rele, saklar On-Off, termostat,
dan lain-lain, pengendalian jenis ini bersifat osilasi.
b. Posisi ganda, misalnya saklar pemilih (selector switching). Keuntungannya mengurangi osilasi.
c. Floating: pada posisi yang relatif tidak terbatas. Pada jenis ini pemindahan energi dapat
dilakukan melalui salah satu dari beberapa kemungkinan yang ada.

Servo dan Regulator


Sebuah regulator adalah bentuk lain daripada servo, perbedaan utama antara servo dengan
regulator adalah pada regulator diberi sinyal tambahan (sinyal gangguan, u) sehingga akan
menghasilkan keluaran yang berbeda dengan servo. Perbedaan tersebut digambarkan secara
sederhana pada Gambar 13.2a dan Gambar 13.2b. Istilah regulator diperoleh dari pemakaiannya
mula-mula sebagai pengendali kecepatan dan tegangan, yaitu sebagai pengatur tegangan atau
pengatur kecepatan
Karakteristik Sistem Kendali Otomatis

Suatu sistem kendali disebut kendali otomatis apabial sistem tersebut merupakan lup
tertutup dan cara pengendalian variabel dilakukan dengan peralatan-peralatan otomatis berupa
peralatan elektris, pneumatis, mekanis, ataupun kombinasinya. Berdasarkan hal tersebut,
karakteristik penting sistem kendali otomatis adalah sebagai berikut:
a. Sistem kendali otomatis merupakan sistem kendali dinamis (berubah terhadap waktu) yang
dapat berbentuk linier maupun nonlinier.
b. Bersifat menerima informasi, memprosesnya, mengolahnya, dan kemudian mengembangkannya.
c. Komponen/unit yang membentuk sistem kendali ini akan saling mempengaruhi (berinteraksi).
d. Bersifat mengembalikan sinyal ke bagian masukan (feedback) dan ini digunakan untuk
memperbaiki sifat sistem.
e. Karena adanya sistem umpan balik, maka pada sistem kendali otomatis selalu terjadi masalah
kestabilan.

Pemakaian Sistem Kendali Otomatis

Pemakaian sistem kendali otomatis banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari baik
dalam pemakaian langsung maupun tidak langsung, pemakaian tersebut dapat dikelompokkan
menjadi:
a. Pengendalian proses: suhu, aliran, tekanan, tinggi permukaan cairan, viskositas, dan lain-lain;
misalnya pada industri kimia, makanan, tekstil, dsb.
b. Pembangkit tenaga listrik (pengendalian distribusi tenaga).
c. Pengendalian numeris (CNC): pengendalian yang membutuhkan ketelitian tinggi dalam proses
yang berulang-ulang.
d. Transportasi; elevator, eskalator, pesawat terbang, dsb.
e. Servomekanis.
f. Bidang non teknis, seperti: ekonomi, sosiologi, dan biologi.

Anda mungkin juga menyukai