Anda di halaman 1dari 15

Ruang Lingkup Biologi, Kerja Ilmiah, dan Keselamatan Kerja

A. Tingkat Organisasi Kehidupan

 Sel → Jaringan → Organ → Sistem Organ → Organisme → Populasi → Komunitas →


Ekosistem → Bioma → Biosfer.
SEL

 Sel merupakan bagian terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup.


 Sel tersusun atas tiga bagian utama, yaitu: membrane sel, sitoplasma, dan inti sel.

JARINGAN
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang memiliki
struktur dan fungsi yang sama.
ORGAN & SISTEM ORGAN

INDIVIDU & POPULASI

 Individu adalah makhluk hidup tunggal. Individu bisa berupa organisme uniseluler
atau multiseluler.
 Populasi adalah kumpulan individu yang berkumpul di suatu tempat tertentu pada
waktu yang sama.

KOMUNITAS & EKOSISTEM


 Komunitas adalah kumpulan populasi yang menempati wilayah yang sama dan saling
berhubungan.
 Ekosistem merupakan interaksi dan hubungan saling memengaruhi antara
organisme (komponen abiotik) dengan lingkungannya (komponen abiotik).

BIOMA

 Bioma adalah salah satu komunitas utama dunia yang diklasifikasikan


berdasarkan vegetasi dominan dan ditandai oleh adaptasi organisme terhadap
lingkungan suatu habitat tertentu.
 Macam-macam bioma di dunia, yaitu:
 Bioma Tundra
 Bioma Taiga
 Bioma Hutan Gugur
 Bioma Hutan Hujan Tropis
 Bioma Padang Rumput
 Bioma Padang Pasir
 Bioma Sabana
 Bioma Hutan Bakau (Mangrove)
 Bioma Hutan Lumut

B. Cabang-cabang Biologi

No. Cabang Biologi Bidang Kajian

1. Anatomi Ilmu tentang struktur tubuh bagian dalam dari makhluk hidup.

2. Bakteriologi Ilmu tentang bakteri.

3. Bioteknologi Ilmu tentang penggunaan penerapan proses biologi secara terpadu


yang meliputi proses biokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia untuk
bahan pangan dan peningkatan kesejahteraan manusia.

4. Ekologi Ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungan.

5. Evolusi Ilmu tentang perubahan struktur tubuh makhluk hidup secara


perlahan-lahan dalam waktu yang lama.

6. Genetika Ilmu tentang pewarisan sifat.

7. Mikrobiologi Ilmu tentang mikroorganisme.

8. Patologi Ilmu tentang penyakit dan pengaruhnya bagi manusia.

9. Taksonomi Ilmu tentang penggolongan makhluk hidup.

10. Virologi Ilmu tentang virus.

C. Manfaat Mempelajari Biologi


 Bidang Pertanian
 Bidang Peternakan
 Bidang Kedokteran
 Bidang Industri
 Bidang Perikanan
 Bidang Sosial

D. Metode Ilmiah sebagai Pendekatan untuk Mempelajari Biologi

 Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harus dilakukan untuk
melakukan suatu proyek ilmiah (science project).
1) Memilih masalah.
Biasanya masalah dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari. Misalnya mengapa
pada tempe terdapat serat-serat berwarna putih.
2) Mengumpulkan informasi awal.
Hal ini bertujuan untuk menentukan topik utama yang akan diteliti sampai
analisisnya.
3) Merumuskan masalah.
Masalah sebaiknya disusun dalam bentuk pertanyaan yang singkat, padat, dan
jelas (tidak panjang lebar).
4) Merumuskan hipotesis.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang akan
diteliti dan harus dibuktikan kebenarannya dengan melakukan eksperimen.
5) Melakukan eksperimen.
Eksperimen merupakan salah satu cara untuk menguji hipotesis.
6) Mengolah dan menganalisis data.
Hal ini dilakukan untuk memperlihatkan apakah terdapat bukti-bukti yang
mendukung hipotesis atau tidak.
7) Membuat kesimpulan.
Kesimpulan yang dibuat harus jujur dan objektif berdasarkan fakta yang
terkumpul dari hasil percobaan atau eksperimen.
8) Mempublikasikan hasil penelitian.
Publikasi bertujuan untuk menginformasikan hasil percobaan/eksperimen yang
sudah di peroleh kepada khalayak umum atau peneliti yang lainnya.

E. Keselamatan Kerja di Laboratorium


Persyaratan laboratorium yang aman:
1. Lantai tidak licin dan tidak rusak (berlubang).
2. Mempunyai sistem ventilasi yang memadai.
3. Mempunyai alat pemadam kebakaran yang sesuai dengan bahan kimia yang dipakai.
4. Memiliki pintu darurat, terhubung langsung dengan tangga darurat.
5. Memiliki meja kerja.
6. Memiliki ruang untuk pertolongan pertama (PP). Petunjuk arah untuk ke ruangan ini
terpasang dengan jelas.
Penyebab yang sering menimbulkan kecelakaan di laboratorium.
a. Peserta praktikum kurang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang alat-alat dan
bahan-bahan kimia yang digunakan saat melakukan kegiatan praktikum.
b. Petunjuk untuk melakukan kegiatan praktikum kurang jelas.
c. Pengawasan dan bimbingan yang kurang dari guru terhadap peserta praktikum.
d. Perlengkapan keamanan dan pelindung untuk kegiatan praktikum di laboratorium
jumlahnya tidak memadai.
e. Peserta praktikum tidak mengikuti petunjuk keselamatan kerja di laboratorium.
f. Peserta praktikum tidak menggunakan perlengkapan pelindung untuk bekerja di
laboratorium.
g. Peserta praktikum menggunakan alat-alat dan bahan-bahan kimia yang salah pada saat
melakukan kegiatan praktikum.
h. Peserta praktikum tidak mempunyai sikap tanggung jawab dan disiplin pada saat
melakukan praktikum.
Beberapa hal yang harus Anda persiapkan agar bekerja secara aman di laboratorium dengan
membaca peraturan/prosedur keselamatan berikut:
a. Penanganan limbah laboratorium
b. Alat dan bahan di laboratorium
c. Bahan-bahan kimia berbahaya
d. Simbol dalam laboratorium
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan tindakan PP, yaitu:
a. Usahakan petugas PP tidak panik, namun bukan berarti kerjanya lamban. Lakukanlah
secara cekatan tetapi dalam kondisi tenang.
b. Perhatikan pernapasan korban, apabila pernapasannya terhenti, lakukanlah napas
buatan dari mulut ke mulut.
c. Jika korban mengalami pendarahan, hentikan pendarahannya.
d. Perhatikan kemungkinan korban mengalami syok dengan memerhatikan tanda-tanda
syok.
e. Jangan terburu-buru untuk memindahkan korban.

F. Mengagumi Keteraturan dan Kompleksitas Ciptaan Tuhan dalam Mempelajari Ruang Lingkup
Biologi
Sikap dan perilaku orang yang mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan dalam
mempelajari ruang lingkup biologi antara lain:
1. Senantiasa bersyukur kepada Tuhan atas limpahan rahmat dan anugerah ciptaan-Nya
yang telah Tuhan berikan untuknya.
2. Menyadari bahwa setiap organisasi kehidupan dari tingkatan sel hingga ekosistem
memiliki fungsi dan perannya masing-masing.
3. Menyadari bahwa tidak ada sedikit pun ciptaan Tuhan yang sia-sia.
4. Menyadari pentingnya sebuah kebersamaan yang bisa melahirkan suatu produk yang
jauh lebih besar dan lebih bermanfaat. Seperti sel-sel yang bersama-sama membentuk
sebuah jaringan, kumpulan jaringan tersebut bersatu membentuk suatu organ,
kumpulan organ bersatu membentuk sistem organ, rangkaian sistem organ bersama-
sama membentuk suatu organisme baik itu manusia, hewan, maupun tumbuhan.
5. Mempelajari dengan sungguh-sungguh setiap hal yang terjadi di dalam maupun di luar
tubuhnya.
6. Mengakui keberadaan orang-orang yang ada di sekitarnya karena mereka memiliki
peranan yang penting bagi kesuksesan hidupnya.
7. Tidak bersikap sombong dan meremehkan orang lain karena tidak ada satu orang pun
yang bisa hidup sendiri.

A. Tingkat Keanekaragaman Hayati

 Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang


menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu
daerah.
KEANEKARAGAMAN GEN

 Gen adalah substansi kimia sebagai faktor penentu sifat keturunan.


 Tingkat keanekaragaman gen, ternyata tidak terdapat pada gen saja, melainkan ada juga
faktor lain yang berperan memengaruhi keanekaragaman gen ini, yaitu lingkungan. Sifat
yang muncul pada setiap individu merupakan interaksi antara gen dengan lingkungan.
KEANEKARAGAMAN JENIS

 Jenis (spesies) diartikan sebagai individu yang mempunyai persamaan morfologis,


anatomis, fisiologis, dan memiliki kemampuan untuk melakukan perkawinan dengan
sesamanya sehingga menghasilkan keturunan yang fertil (subur) untuk melanjutkan
generasinya.
 Contoh keanekaragaman jenis: kacang kapri, kacang kedelai, kacang tanah
KEANEKARAGAMAN EKOSISTEM

 Ekosistem adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara makhluk hidup yang satu
dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
 Komponen abiotik yang beragam menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat
beradaptasi dengan lingkungan tersebut berbeda-beda. Akibatnya, akan terbentuk
keanekaragaman ekosistem.
 Ekosistem pantai; pohon kelapa tumbuh di sekitar pantai
 Ekosistem sawah; padi tumbuh di sawah

B. Keanekaragaman Hayati Indonesia


Faktor-faktor yang menyebabkan Indonesia menjadi Negara megabiodiversity adalah:
 Indonesia merupakan Negara kepulauan.
 Memiliki unsur flora dan fauna dari wilayah Indomalaya sampai Australia.
 Terbagi menjadi 2 daerah biografi, yaitu wilayah Oriental dan wilayah Australian.
 Banyak pulau yang terisolasi beribu-ribu tahun sehingga tingkat endemisnya menjadi
tinggi.
 Indonesia memiliki laut yang luas sehingga memiliki sumber daya terumbu karang
terkaya.
 Memiliki pantai yang luas dengan hutan bakaunya yang luas juga sehingga memiliki jenis
flora dan fauna terkaya.
PERSEBARAN HEWAN/ FAUNA DI INDONESIA
 Daerah sebelah barat Garis Wallace meliputi Pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan.
Di daerah ini ditemukan berbagai jenis fauna Oriental (Asiatis). Tipe fauna Oriental
dicirikan dengan hewan menyusui yang berukuran besar, berbagai macam kera, dan
ikan air tawar.
 Sebelah timur Garis Wallace memiliki berbagai jenis fauna Australian yaitu berbagai
jenis burung dengan warna bulu yang mencolok, misalnya kasuari, cenderawasih,
kakaktua, nuri, dan parkit.
 Daerah peralihan adalah daerah di atara dua Garis Wallace dan Weber. Disebut juga
wilayah Wallacea.
PERSEBARAN TUMBUHAN/FLORA DI INDONESIA

 Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropika dengan kondisi tanah yang baik, basah,
dan hampir tidak ada musim kering. Keanekaragaman tumbuhan di Indonesia
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu keanekaragaman tumbuhan di hutan
tropis basah, keanekaragaman tumbuhan di hutan musim, dan keanekaragaman
tumbuhan di lahan hutan sabana (padang rumput sabana).
 Ciri hutan tropis basah adalah ditemukannya liana. Liana merupakan tumbuhan yang
berakar ke tanah, mempunyai batang panjang, agak ramping, berkelok-kelok, menjalar,
dan membelit atau mengait dalam susunan khas. Contohnya talas-talasan, pandan
merambat, palem merambat, dan rotan.
 Hutan musim berbeda dengan hutan tropis basah dalam hal keragaman jenis
tumbuhannya. Beberapa palem terdapat di hutan ini, sedangkan jenis liana, paku, dan
anggrek tidak ditemukan.
 Sabana ditemukan di daerah kering di Indonesia. Jenis tumbuhan yang mendominasi
(menguasai) adalah rumput-rumputan dan herba sedangkan pohon jarang ditemukan.
Umumnya tumbuhan yang banyak ditemukan adalah tumbuhan xerofit.

Kepunahan Flora dan Fauna di Indonesia

Hal-hal
yang dapat menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati adalah sebagai berikut.
a. Perusakan dan pemusnahan habitat.
b. Masuknya jenis hewan dan tumbuhan baru pada suatu habitat tanpa penelitian dan
pengembangan yang saksama.
a. Penggunaan jenis tumbuhan dan hewan pada suatu habitat secara berlebihan.
b. Terjadinya pencemaran lingkungan dalam suatu ekosistem.
c. Terjadinya perubahan iklim global (pemanasan bumi).
d. Adanya perkembangan industri pertanian dan industri perhutanan.
e. Adanya penambangan logam dan pemanfaatan biota laut.
Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati Indonesia
o In situ
 Pelestarian secara in situ adalah pelestarian keanekaragaman hayati yang
dilakukan di tempat hidup aslinya (habitatnya). Contoh taman nasional dan
cagar alam.
o Ex situ
 Pelestarian secara ex situ adalah pelestarian keanekaragaman hayati
(tumbuhan dan hewan) dengan cara dikeluarkan dari habitatnya dan
dipelihara di tempat lain. Contoh: kebun koleksi, kebun plasma nutfah, kebun
raya, kebun binatang.
Beberapa manfaat tumbuhan dan hewan bagi manusia, yaitu:
a. Sumber pangan
b. Sumber sandang
c. Sumber bahan bangunan dan alat-alat rumah tangga
d. Sumber pendapatan
e. Sumber plasma nutfah
f. Sumber keilmuan
g. Sumber bahan obat-obatan
h. Sumber keindahan

C. Klasifikasi Makhluk Hidup

 Pengelompokkan hasil klasifikasi pada tingkat-tingkat yang berbeda atau


pada takson yang berbeda disebut taksonomi.
 Semakin tinggi taksonnya semakin banyak anggotanya, akan tetapi
persamaan sifat yang dimiliki anggotanya semakin sedikit. Sebaliknya,
semakin rendah taksonnya semakin sedikit anggotanya, akan tetapi
persamaan sifat yang dimiliki anggotanya semakin banyak.
Beberapa tujuan klasifikasi yang dilakukan oleh para ahli biologi antara lain sebagai berikut.
a. Menyederhanakan objek studi agar mudah dipelajari.
b. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup yang membedakan antarjenis sehingga mudah
dikenal.
c. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya.
d. Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup.
e. Mengetahui tingkat evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.
Adapun manfaat klasifikasi adalah sebagai berikut.
a. Pengklasifikasian makhluk hidup menjadi kelompok-kelompok akan memudahkan dalam
mempelajari makhluk hidup yang beraneka ragam.
b. Klasifikasi dapat digunakan untuk melihat hubungan tingkat kekerabatan antara
makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya.
Tahapan yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup adalah sebagai berikut:
a. Pengamatan sifat makhluk hidup. Pengamatan adalah tahapan atau proses awal
klasifikasi dengan cara melakukan identifikasi makhluk hidup satu dengan makhluk
hidup yang lainnya. Tahapan ini menghasilkan ciri-ciri yang teramati pada setiap
makhluk hidup.
b. Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan pada ciri yang diamati. Hasil pengamatan
kemudian diteruskan ke tingkat pengelompokkan makhluk hidup. Dasar
pengelompokkannya adalah ciri dan sifat atau persamaan dan perbedaan makhluk
hidup yang diamati.
c. Pemberian nama makhluk hidup. Pemberian nama makhluk hidup merupakan hal yang
penting dalam klasifikasi. Ada berbagai sistem penamaan makhluk hidup, antara lain
pemberian nama dengan sistem tata nama ganda (binomial nomenclature). Dengan
adanya nama makhluk hidup maka ciri dan sifat makhluk hidup akan lebih mudah
dipahami.
SISTEM KLASIFIKASI
a) Artifisial
 Sistem artifisial adalah sistem klasifikasi yang disusun berdasarkan adanya
satu atau sedikit persamaan ciri morfologis, alat reproduksi, lingkungan
tempat tumbuh (habitat), dan daerah tempat penyebaran tanpa
memerhatikan kesamaan strukturnya.
 Misalnya pengelompokkan tumbuhan berdasarkan bentuk daun, warna
bunga, habitat, dan daerah penyebarannya.
b) Alami
 Sistem alami adalah sistem klasifikasi yang disusun berdasarkan banyaknya
persamaan ciri morfologis (bentuk luar) yang dimiliki oleh makhluk hidup.
 Misalnya kuda, gajah, sapi, dan buaya dikelompokkan dalam hewan berkaki
empat.
c) Filogentik
 Sistem Filogenetik adalah system klasifikasi yang disusun berdasarkan sifat
morfologi, anatomi, fisiologi, dan jauh dekatnya hubungan kekerabatan
antara takson yang satu dengan yang lainnya serta mengacu pada hubungan
evolusioner nenek moyang dan keturunannya.

Takson dalam Sistem Klasifikasi

 Kelompok makhluk hidup yang terbentuk dari hasil pengklasifikasian disebut


takson.
 Tingkatan-tingkatan klasifikasi dari tingkat tertinggi (kingdom) sampai tingkat
terendah (spesies) adalah sebagai berikut:
a. Dunia (Kingdom)
b. Filum/Phylum (Hewan) / Divisio (Tumbuhan)
c. Kelas (Class)
d. Bangsa (Order)
e. Suku (Family)
f. Marga (Genus)
g. Jenis (Species)

Sistem Tata Nama Ganda (Binomial Nomenclature)


Cara-cara pemberian nama ilmiah adalah sebagai berikut.
a. Menggunakan bahasa Latin atau yang dilatinkan.
b. Terdiri atas dua kata. Kata pertama menunjukkan nama genus, sedangkan kata yang
kedua menunjukkan jenisnya (spesies).
c. Nama genus diawali dengan huruf besar (kapital), sedangkan nama spesies diawali
dengan huruf kecil.
d. Kedua nama diberi garis bawah yang terpisah atau dicetak miring. Contoh Rhinoceros
sondaicus atau Rhinoceros sondaicus.
e. Tata nama untuk familia (suku) umumnya dibentuk dari salah satu genus yang
dibawahinya ditambah-aceae untuk tumbuhan dan-idae untuk hewan.
Contoh: Equisetum + aceae menjadi Equisetaceae. Felis + idae menjadi Felidae.
Tata nama takson untuk jagung

 Kingdom : Plantae
 Divisio : Magnoliophyta
 Kelas : Monocotil
 Ordo : Poales
 Familia : Poaceae
 Genus : Zea
 Spesies : Zea mays
Cara menggunakan kunci determinasi adalah sebagai berikut.
a. Baca dengan teliti kunci determinasi mulai dari permulaan, yaitu mulai dari 1.a.
b. Cocokkan ciri-ciri yang terdapat pada kunci determinasi dengan ciri-ciri yang ada
pada tumbuhan atau hewan yang sedang diamati.
c. Apabila ciri-ciri yang terdapat dalam kunci determinasi sesuai dengan ciri-ciri
tumbuhan atau hewan yang diamati, catat nomornya dan lanjutkan membaca
kunci pada nomor yang sesuai dengan nomor yang tertulis di belakang setiap
pernyataan pada kunci determinasi.
d. Jika ciri-ciri pada kunci tidak sesuai dengan ciri-ciri pada tumbuhan atau hewan
yang diamati, beralih pada pernyataan di bawahnya. Misalnya, pernyataan 1.a
tidak cocok/tidak sesuai, maka beralihlah ke pernyataan 1.b.
e. Identifikasi dengan cara determinasi akan berakhir pada pernyataan yang di
belakangnya menunjukkan nama tumbuhan atau hewan (kelas atau familia).
f. Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harus
Sikap dan perilaku orang yang melestarikan keanekaragaman hayati yang ada di
Indonesia antara lain:
1.Bersyukur dengan kekayaan alam yang dianugerahkan Tuhan kepadanya.
2.Menjaga keberadaan makhluk hidup yang ada di Indonesia.
3.Tidak membunuh dan memburu satwa-satwa yang dilindungi.
4.Menjaga kelestarian hutan dengan cara sistem tebang pilih karena hutan
merupakan rumah dan tempat kehidupan bermacam-macam tumbuhan dan
hewan.
5.Ikut melakukan penghijauan terutama di kawasan-kawasan yang sudah minim
akan tumbuhan.
6.Mendata dan mempelajari dengan sungguh-sungguh jenis-jenis makhluk hidup
yang ada di Indonesia dan berperan aktif untuk menjaga kelestariannya.s
dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah (science project).

SISTEM KLASIFIKASI
Jasanya pada ilmu Klasifikasi {Carolus Linnaeus}
 Klasifikasi 2 kingdom
 Sistem Takson
 Binomial Nomenklatur
Taksonomi : Cabang ilmu biologi yang mengkaji
pengelompokan makhluk hidup

Sistem Klasifikasi 5 Kingdom (Whittaker)

 Plantae
 Animalia
1. Avertebrata, ada 7 filum :
- Protozoa
o Hewan bersel satu
o Berdasarkan alat geraknya :
Rhizopoda
Ciliata
Flagellata
Sporozoa
- Porifera
o Hewan berpori
o Hidup di air (laut)
o Permukaan tubuh terdapat pori-pori halus
o Tubuh terdiri banyak sel
- Coelenterata
o Tubuh berongga seperti kantung
o Memiliki tentakel/alat peraba
o Bentuk tubuh ada 2 macam :
a) polip,melekat pada dasar air
b) Medusa, bergerak bebas
Contoh : Hidra, Aurelia, (ubur-ubur), Anemon laut.
- Vermes (cacing)
o Tubuh berongga seperti kantung
o Memiliki tentakel/alat peraba
o Bentuk tubuh ada 2 macam :
a) polip,melekat pada dasar air
b) Medusa, bergerak bebas
Contoh : Hidra, Aurelia, (ubur-ubur), Anemon laut.
- Molusca (hewan lunak)
o Tubuh lunak dan berlendir
o Tubuh terdiri atas kepala dan perut
o Dilindungi cangkang dari zat kapur
o Dibagi 3 kelas :
1) Gastropoda
2) Cepalophoda
3) Lamellabranchiata
- Echinodermata
o Tubuh diselimuti rangka luar dari zat kapurdengan duri-duri kecil
o Bergerak dengan kaki ambulakral
o Dibagi 5 kelas :
Asteroidea
Echinoide /landak laut
Ophiuroidea/Bintang ular
Crinoidea/Lili laut
Holothuroide/Teripang
-Arthropoda
o Tubuh bersegmen
o Kaki berbuku-buku
o Simetris bilateral
o Sistem saraf tangga tali
o Mata tunggal/majemuk
o Dibagi 4 kelas :
Insekta
Arcahnoidea
Myryapoda
Crustacea
2. Vertebrata, dibagi 5 kelas :
- Pisces
- Ampibia
- Reptil
- Aves
- Mamalia
 Fungi
 Monera
 Protista

Anda mungkin juga menyukai