Dari: Aku yang sedang menelan luka sambil menyesap air mata dan mencoba
membaca kebahagiaan yang tersisa.
Untuk: Tuan Tuan, merelakan bukan berarti menyerah. Hanya saja, aku menyadari ada hal yang tidak bisa dipaksakan. Lalu aku juga sadar ada seseorang yang lebih pantas denganmu dan yang pasti menghargai usahamu. Relakan segala yang hilang dan pergi. Tuan harus tahu jika Tuhan menggenggam semua doa-doamu lalu melepaskan satu per satu di waktu yang tepat. Jika seseorang meninggalkanmu, itu adalah saat dimana Tuhan berkata, Aku sudah menyiapkan yang lebih untukmu Setelah aku pergi, aku harap kamu bisa bersikap tenang. Karena aku adalah orang yang pernah menyesal karena terburu-buru. Termasuk terburu-buru mengambil keputusan untuk meninggalkanmu dan mengakhiri apa yang terjadi pada kita. Kendalikan emosi. Karena aku pernah menyesal saat emosi menguasaiku. Dan yang terpenting adalah mulailah lagi karena hidupmu masih berjalan. Ada tanpa ada aku di sisimu, bukan lagi hal yang penting. Terimakasih sudah memperkenalkan keindahan dunia luar dan menunjukkan keajaiban luar biasa di sana. Terimakasih.