Anda di halaman 1dari 15

TEORI DAN METODE

PERANCANGAN ARSITEKTUR 1

IDA BAGUS WISNU WIBAWA 1304205011

IDA BAGUS GDE YOGA SWARA 1304205022

COKORDA BAGUS BAGASKARA 1304205023

MADE YOGA CAKRAYADI 1304205055

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2014
PROGRAM FUNGSIONAL
 Tujuan :
- Membuat ruang untuk membaca, menyimpan buku serta mencari dan mengolah
informasi.

 Tuntutan :
a. Dari Klien :
Menginginkan perpustakaan sekolah yang membuat siswa tertarik untuk berlama-
lama membaca buku di perpustakaan. Memanfaatkan lahan sisa yang tidak begitu
luas namun dapat menempatkan perpustakaan menjadi ruangan yang terasa luas.
Memiliki berbagai fasilitas dalam ruangan yang kecil membuat pengunjung nyaman.
Target pengunjungnya merupakan siswa-siswi sekolah.
b. Dari Arsitek :
Membuat sebuah perpustakaan yang bergaya minimalis sehingga membuat ruang
terasa lebih luas. Tidak menggunakan pembatas ruangan yang solid namun lebih
menggunakan pembatas ruangan berupa partisi seperti, rak buku dan pintu lipat agar
ruangan tidak terkesan semakin sempit.

 Kebutuhan :
a. Areal buku koleksi
b. Areal buku rujukan dan catalog perpustakaan
c. Areal surat kabar / kliping
d. Areal baca perorangan
e. Areal baca umum
f. Areal koleksi non buku
g. Areal administrasi
h. Areal komputer pengolahan data
i. Areal komputer bagi pengunjung
j. Areal gudang buku dan perlengkapan
k. Areal peminjaman buku dan sirkulasi
l. Areal penitipan barang
m. Areal penerimaan tamu
n. Areal fotocopy dan scan
o. Toilet

 Ruang
Definisi ruang : ruang merupakan suatu area tiga dimensi yang memiliki ekspresi, fungsi
dan memiliki elemen pembatas. Ruang berkaitan erat dengan dimensi, dapat diisi, dan
memiliki karakternya sendiri terhadap keadaan.
Sebuah ruang baca dapat dikatakan sebagai perpustakaan jika memiliki 4 syarat
ruang minimalis seperti ruang baca, ruang koleksi, ruang pelayanan dan teknis
administrasi (Perpustakaan Nasional, 1992) Ruang perpustakaan sekolah merupakan
ruang yang terdapat di sekolah yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan buku
dan tempat untuk membaca buku bagi para pengunjung. Ruang perpustakaan dapat
digunakan secara umum baik pengguna lingkungan sekolah maupun masyarakat umum.
Terjadinya ruang perpustakaan karena adanya tuntutan sekolah dimana satu sekolah
wajib memiliki sebuah ruang perpustakaan dan kegiatan membaca. Dari beberapa
kebutuhan dan kegiatan yang telah di sebutkan, ruang perpustakaan memiliki beberapa
ruang didalamnnya yaitu :

Perpustakaan  Ruang Tamu


Ruang Administrasi
Ruang Komputer
Ruang Baca Perorangan
Ruang Baca Umum
Ruang Koleksi Buku dan Non Buku
Gudang
Toilet
a. Ruang tamu terbentuk karena adanya kebutuhan untuk menerima tamu.
b. Ruang administrasi terbentuk karena adanya kebutuhan untuk menyimpan buku
rujukan, katalog perpustakaan, administrasi, sebagai tempat pengolahan data
komputer, tempat penitipan barang dan sebagai tempat peminjaman buku.
c. Ruang komputer terbentuk karena adanya kebutuhan pengunjung untuk mencari
informasi dengan cepat melalui komputer.
d. Ruang baca perorangan terbentuk karena adanya kebutuhan pengunjung untuk
mencari ketenangan dalam membaca dan memberi privasi pada pada pengunjung.
e. Ruang baca umum terbentuk karena adanya kebutuhan pengunjung yang ingin
membaca buku tanpa perlu adanya privasi. Terbagi menjadi dua yaitu ruang baca
duduk dan ruang baca lesehan.
f. Ruang koleksi buku dan nonbuku terbentuk karena adanya kebutuhan untuk
menyimpan buku, piala, foto, surat kabar dan kliping.
g. Gudang terbentuk karena adanya kebutuhan untuk menyimpan hal hal yang dapat
menunjang teknis maupun nonteknis perpustakaan seperti buku baru yg belum terdata
, furnitur cadangan (meja dan kursi), alat-alat kebersihan, buku-buku yang telah usang
serta tempat mesin fotocopy untuk melakukan kegiatan fotocopy dan scan.
h. Toilet terbentuk karena adanya kebutuhan pengunjung sebagai tempat membuang air
kecil maupun air besar.
PROGRAM PERFORMANSI
Kualitas Ruang : Kualitas sebuah ruangan terjadi karena adanya keiinginan yang
menyebabkan terjadinya program performansi.

Program performansi merupakan kebutuhan ruang terkait kebutuhan non fisik. Berikut
merupakan program performansi perpustakaan secara umum :
1. Penerangan
Penerangan harus diatur sehingga tidak terjadi penurunan gairah membaca atau
memmbuat silau. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghindari sinar matahari
langsung serta memilih jenis yang dapat memberikan sifat dan taraf penerangan yang
tepat dengan kebutuhan, misalnya:

- Lampu pijar : memberikan cahaya setempat

- Lampu TL/PL/Fluorescent : memberikan cahaya yang merata

- Lampu sorot : memberi cahaya yang terfokus pada obyek tertentu


2. Penghawaan dan Suhu
 Ventilasi dalam perpustakaan harus diperhatikan selain untuk petugas juga diperlukan
untuk bahan pustaka. Ada 2 macam sistem ventilasi :
- Ventilasi pasif. Ventilasi yang didapat dari alam. Caranya dengan membuat lubang
angin atau jendela pada sisi dinding yang berhadapan serta sejajar dengan arah angin
lokal. Luas lubang angin atau jendela diusahakan sebanding persyaratan dan fasilitas
ruang (10 % dari luas ruang yang bersangkutan). Bila menggunakan ventilasi pasif
seperti ini sebaiknya rak tidak ditempatkan dekat jendela demi keamanan koleksi dan
terhindar dari sinar matahari langsung.
- Ventilasi aktif. Ventilasi aktif menggunakan sistem penghawaan buatan yaitu
menggunakan AC. Karena temperatur dan kelembaban ruang perpustakaan yang
kontans maka dapat menjaga keawetan peralatan yang terdapat dalam ruangan.
 Suhu. Penjagaan suhu agar tetap sejuk menambah nilai kenyamanan dalam suatu ruang
agar pengujung dapat menikmati dan berkonsentrasi dalam beraktivitas di dalam ruangan.
Suhu berperan penting dalam menjaga kondisi peralatan dalam ruangan, jika suhu terlalu
cepat berubah dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan dan perlengkapan yang
sensifitasnya tinggi terhadap suhu yang tidak stabil dan menyebabkan binatang-binatang
kecil mudah hidup jika suhu ruangan tidak teratur.
3. Sanitasi
Hal yang wajib ada dalam sebuah perpustakaan yaitu tempat pembuangan berupa tempat
sampah. Tempat sampah sangat penting dalam sebuah perpustakaan karena dapat
membantu menjaga kebersihan sebuah ruangan. Hal yang tidak wajib ada dalam sebuah
perpustakaan namun berperan penting dalam memberikan kenyamanan bagi pengunjung
dan staf yaitu toilet. Toilet berperan penting sebagai tempat sumber air dan tempat
pembuangan air. Saluran air diusahakan tidak menimbulkan kelembaban.
4. Pemadam kebakaran
Pemadam kebakaran sangat penting dalam menjaga jika tiba – tiba terjadi hal yang dapat
memicu kebakaran. Syarat minimum pemadam kebakaran dalam sebuah perpustakaan
yaitu harus adanya fire resistance seperti fire extinguisher (tabung pemadam kebakaran).
Dikarenakan peralatan dan perlengkapan yang terdapat di dalam perpustakaan merupakan
barang yang mudah terbakar maka perlu memberikan himbauan atau peringatan seperti
“Dilarang merokok” dan menjauhkan benda yang dapat memicu terjadinya kebakaran.

Program performasi ruangan perpustakaan secara khusus:

1. Seperti yang telah disebutkan di atas karena ruangan ini tidak dibatasi oleh pembatas
yang solid maka unsur-unsur penyusun ruang dan juga program performansi ruang
menjadi sama elemen peyusun ruang:

Plafond: menggunakan bahan kayu tripleks ukuran 80 x 60cm dengan finishing


pernis penggunan kayu bertujuan untuk memberi kesan natural dan klasik pada
ruang.

Dinding : dinding menggunakan batu batako dengan finishing cat warna putih tulang
dimana warna putih dapat memantulkan cahaya secara maksimal dan secara
psikologis memberi kesan luas pada ruang perpustakaan.

Lantai : lantai menggunakan bahan keramik ukuran 60 x 60cm dengan warna krem,
ukuran keramik yang besar memberi kesan ruang terasa lebih luas. Terdapat
perbedaan level lantai pada ruang kamar mandi dan pada ruang baca lesehan, pada
bagian ruang lesehan menggunakan karpet berwarna hijau cerah.

Jendela : terdapat beberapa jendela yang dimana berfungsi sebagai akses masuknya
cahaya secara alami dan juga agar ruang menjadi tidak lembab. Pada setiap jendela di
beri penyaring cahaya berupa gorden agar cahaya yang masuk tidak berlebihan
sehingga membuat silau saat membaca.

2. Pada gudang menggunakan lantai serta plafond yang sama. Untuk pembatas
menggunakan partisi semi-permanen dengan bahan xxxxxx dengan finishing cat putih
agar seirama dengan cat pada dinding. Terdapat 3 buah jendela sebagai media
pencahayaan alami agar dalam ruangan tidak menjadi lembab. Pencahayaan buatan
berupa lampu digunakan ketika malam hari atau saat pencahayaan alami dirasa
kurang. Untuk penghawaan pada gudang menggunakan media penghawaan buatan
berupa AC.

3. Kamar mandi menggunakan lantai serta plafond yang sama. Dinding menggunakan
bahan batako dengan finishing cat warna putih tulang dan ditempel keramik warna
biru muda tanpa motif setinggi 1,5 meter. Terdapat kaca mati sebagai media
pencahayaan alami serta blower agar udara di dalam kamar mandi tetap terasa
nyaman. Ventilasi sebagai media penghawaan alami terdapat di atas pintu masuk.
Tong sampah ditempatkan di sudut timur laut.
PROGRAM ARSITEKTURAL
 Faktor-faktor yang mempengaruhi dimensi ruang :
- Penghuni  Jenis kelamin : Pria & Wanita
Usia : 15 - 55 tahun
SARA : Beragam
- Aktivitas  Membaca : Meja dan kursi
Menyimpan buku : Lemari buku
Mengolah informasi : Komputer, meja komputer, kursi
Administrasi : Meja, kursi dan komputer
Menerima tamu : Meja dan kursi
Menyimpan peralatan : Lemari dan laci
- Furniture  Meja & kursi baca : Tempat pengunjung untuk membaca
Meja & kursi komputer : Sebagai tempat komputer
Meja & kursi tamu : tempat untuk menerima tamu
Meja & kursi kerja : Digunakan oleh staf perpustakaan
Lemari atau rak buku : Selain fungsinya sebagai tempat buku
lemari dan rak buku juga digunakan
sebagai sekat ruang
Lemari nonbuku : Tempat menyimpan koleksi piala
Rak surat kabar : Berfungsi untuk meletakkan surat kabar
Rak Majalah : Berfungsi untuk meletakkan majalah
Meja sirkulasi : Berfungsi untuk melayani pengunjung
yang akan meminjam dan
mengembalikan buku
 Ruang Admisintrasi :
Ruang administrasi terbentuk karena adanya kebutuhan untuk menyimpan katalog
perpustakaan, administrasi, sebagai tempat pengolahan data komputer, tempat penitipan barang
dan sebagai tempat peminjaman buku sehingga membutuhkan furnitur sebagai berikut :
- Lemari arsip : 300x30 cm (1 buah)
- Lemari penitipan : 150x30 cm (1 buah)
- Meja penitipan : 150x50 cm (1 buah)
- Meja sirkulasi : 140x50 cm (1 buah)
- Meja kerja : 300x50 cm (1 buah)
- Kursi : 50x50 cm (3 buah)
- Sirkulasi 3 orang : 3m2
Berdasarkan data di atas, maka luas minimum ruangan yang dihasilkan adalah : 5,35m2.
Dikarenakan penyesuaian penempatan furnitur maka luas ruangan yang dihasilkan adalah
sebagai berikut :

Sehingga luas ruangan yang dihasilkan adalah : 500x250 cm = 12,5m2

 Ruang Tamu
Ruang tamu terbentuk karena adanya kebutuhan untuk menerima tamu sehingga
membutuhkan furnitur sebagai berikut :
- Sofa : 150x50 cm (2 buah)
- Meja : 100x50 cm (1 buah)
- Lemari koleksi non-buku : 200x30 cm (1 buah)
- Lemari koran : 50x30 cm (1 buah)
- Sirkulasi 4 orang : 4m2
Berdasarkan data di atas, luas minimum ruangan yang dibutuhkan adalah : 7,25m2
Dikarenakan penyesuaian penempatan furnitur maka luas ruangan yang dihasilkan adalah :
Sehingga luas ruangan yang dihasilkan adalah : 350x300cm = 10,5m2

 Ruang Komputer :
Ruang komputer terbentuk karena adanya kebutuhan pengunjung untuk mencari
informasi dengan cepat melalui computer sehingga membutuhkan :
- Meja komputer : 100x50 cm (3 buah)
- Kursi : 50x50 cm (3 buah)
- Sirkulasi 3 orang : 3m2
Berdasarkan data di atas, luas minimum ruangan yang dibutuhkan adalah : 5,25m2
Dikarenakan penyesuaian penempatan furnitur, maka ruangan yang dihasilkan adalah :

Sehingga luas ruangan yang dihasilkan adalah : 200x300cm = 6m2

 Ruang Koleksi Buku


Ruang koleksi buku dan nonbuku terbentuk karena adanya kebutuhan untuk menyimpan
buku, piala, foto, surat kabar dan kliping sehingga membutuhkan :
- Lemari buku : 350x30 cm (14 buah)
- Lemari buku+partisi : 220x30 cm (1 buah)
- Jarak antar-lemari : 100cm (untuk lalu lalang 2 orang)
Berdasarkan data di atas maka luas minimum yang dibutuhkan adalah : 36,36m2
Dikarenakan penyesuaian penempatan furnitur maka luas ruangan yang dihasilkan adalah :

Sehingga luas ruangan yang dihasilkan adalah : 800x500 = 40m2

 Ruang Baca Lesehan :


Ruang baca lesehan terbentuk karena adanya kebutuhan pengunjung untuk membaca tanpa
adanya privasi dengan tingkat kenyaman yang lebih tinggi sehingga membutuhkan :
- Areal lesehan dengan estimasi pengguna 7-10 orang : 250x300cm (1 buah)
- Sirkulasi : 30%
 Ruang Baca Duduk :
Ruang baca duduk tercipta karena adanya kebutuhan pengunjung untuk membaca buku tanpa
adanya privasi dengan estimasi pengguna 20-25 orang sehingga membutuhkan :
- Meja : 100x80 cm (6 buah)
- Kursi : 100x30 cm (12 buah)
- Sirkulasi : ± 50%
Berdasarkan data di atas maka luas minimum yang dibutuhkan adalah : 8,4m2
Dikarenakan penyesuaian penempatan furnitur maka ruangan yang dihasilkan adalah :

Sehingga luas ruangan yang dihasilkan adalah : 400x400cm = 16m2

 Ruang Baca Perorangan :


Ruang baca perorangan terbentuk karena adanya kebutuhan pengunjung untuk mencari
ketenangan dalam membaca dan memberi privasi pada pada pengunjung dengan target pengguna
6 orang sehingga membutuhkan furnitur :
- Meja : 70x50 cm (6 buah)
- Kursi : 50x50 cm (6 buah)
- Panjang partisi : 120 cm
Berdasarkan data di atas maka luas minimum yang dibutuhkan adalah : 3,6m2
Dikarenakan penyesuaian penempatan furnitur dan penempatan maka ruangan yang dihasilkan :
Sehingga luas ruangan yang dihasilkan adalah : 500x200 cm = 10m2

 Gudang :
Gudang terbentuk karena adanya kebutuhan untuk menyimpan hal hal yang dapat menunjang
teknis maupun nonteknis perpustakaan seperti furnitur cadangan (meja dan kursi), alat-alat
kebersihan, buku-buku yang telah usang serta tempat mesin fotocopy untuk melakukan kegiatan
fotocopy dan scan sehingga membutuhkan furnitur :
- Mesin fotocopy : 70x60 cm (1 buah)
- Lemari buku : 200x30 cm (1 buah)
- Meja : 100x100 cm (2 buah)
Berdasarkan data di atas maka luas minimum ruang yang dibutuhkan adalah : 3,02m2
Dikarenakan penyesuaian penempatan furnitur serta diberikannya sirkulasi agar ruangan tidak
pengap dan lembap maka ruangan yang dihasilkan adalah :

Sehingga luas ruangan yang dihasilkan adalah : 200x200cm + 250x300cm = 11,5cm2


 Toilet :
Toilet terbentuk karena adanya kebutuhan pengunjung sebagai tempat membuang air kecil
maupun air besar sehingga membutuhkan furnitur :
- Bak air : 50x50 cm (1 buah)
- Kloset : 50x50 cm (1 buah)
- Sirkulasi : 1m2
Berdasarkan data di atas maka luas minimum ruang yang dibutuhkan adalah : 1,5m2
Dikarenakan penyesuaian penempatan furnitur serta penambahan sirkulasi maka ruangan yang
dihasilkan :

Sehingga luas ruang yang dihasilkan adalah : 200x150 cm= 3m2

 Setelah seluruh ruangan digabungkan dengan penambahan sirkulasi seperlunya, maka


terciptalah denah akhir sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai