Anda di halaman 1dari 14

Nama Anggota Kelompok 3:

1. Albert Hansen Sagala (08161007)


2. Ella Febby Erliana (08161025)
3. Herita Devianti Sekar Arum (08171025)
4. Luhur Bintang Taufan (08171037)
5. Riskha Nursyafitri (08171069)

REVIEW JURNAL MORFOLOGI KAWASAN PERMUKIMAN AKIBAT


KEBERADAAN KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI DI
KELURAHAN BAHU DAN KLEAK

1. Jenis Data
Dalam jurnal ini, penulis mengumpulkan 2 jenis data yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer yang dikumpulkan seperti Penggunaan lahan, Permukiman dan
jalan. sumber data yang diperoleh dari lokasi penelitian dan juga menggunakan Teknik
Penyajian Data deskriptif, tabel, diagram dan peta. Selain itu, penulis juga memperoleh
data sekunder dari Dokumen RTRW Kota Manado, Kantor Kelurahan Kleak dan Bahu,
dan BPS Kota Manado.

2. Fenomena/ Permasalahan
Berdasarkan jurnal “Morfologi Kawasan Permukiman Akibat Keberadaan Kawasan
Kampus Universitas Sam Ratulangi Di Kelurahan Bahu dan Kleak”, permasalahan
yang diangkat dalam jurnal tersebut yaitu dengan berkembangnya suatu kota diikuti
dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi maka mendorong terjadinya peningkatan dan
perubahan sosial ekonomi menyebabkan peningkatan kebutuhan terhadap lahan. Dengan
meningkatnya kebutuhan terhadap lahan, maka menumbuhkan berbagai kegiatan dari
berbagai sektor kegiatan perdagangan, jasa pendukung aktivitas pendidikan dan
permukiman di kawasan tersebut sehingga akan terjadi peningkatan intensitas kegiatan
yang secara langsung akan mempengaruhi perubahan fisik terhadap kawasan di
sekitarnya. Seiring dengan perubahan fisik kawasan tersebut, keberadaan Universitas Sam
Ratulangi menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk menetap di sekitar kawasan kampus
sehingga akan membawa dampak perubahan terhadap pola perkembangan kawasan dan
menimbulkan peningkatan terhadap kebutuhan lahan, perubahan kepadatan bangunan
serta kebutuhan akan sarana aktivitas meningkat yang akan memicu terjadinya alih fungsi
lahan untuk memenuhi kebutuhan. Dengan adanya dampak yang ditimbulkan dari
keberadaan Kampus Universitas Sam Ratulangi maka berpengaruh kepada pola
perkembangan kawasan di sekitar kampus tersebut khususnya pada kawasan permukiman
penduduk.

3. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam jurnal ini ialah metode kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Penelitian ini akan menjelaskan perubahan pola perkembangan dan
dampak apa yang muncul di permukiman sekitar dengan adanya kampus Universitas Sam
Ratulangi. Teknik analisis yang digunakan dalam pengolahan data pada jurnal yaitu
teknik analisis spasial dengan menggunakan analisis time series dan overlay dengan
mengumpulkan data-data dalam kurun waktu tertentu. Selanjutnya digunakan teknik
analisis evaluasi yang digunakan untuk mencari tahu tujuan dari penelitian jurnal yaitu
tentang dampak apa yang muncul terhadap morfologi kawasan permukiman sekitar
kampus akibat adanya Universitas Sam Ratulangi.

4. Metode Pengumpulan Data


Dalam jurnal ini terdapat 2 (dua) jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data
skunder. Data primer adalah teknik pengumpulan data yang diambil atau diolah secara
langsung oleh penulis dari sumbernya, cara pengumpulan data primer dalam jurnal ini
dilakukan dengan metode observasi dan wawancara. Observasi merupakan pengumpulan
data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan dan hasil data yang diperoleh adalah
data kualitatif, sedangkan wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan untuk mengetahui hal-hal
yang lebih dalam dari responden, dengan hasil data kualitatif. Metode observasi
dilakukan saat penulis mengambil lokasi di kecamatan malalayang lebih tepatnya di
Kelurahan Kleak dan Kelurahan Bahu sebagai lokasi penelitian agar dapat melihat
perubahan dan perkembangan dari Kawasan tersebut. Kemudian untuk metode
wawancara dilakukan oleh penulis saat mengidentifikasi perubahan fungsi bangunan
terhadap beberapa pemilik bangunan untuk mengetahui beberapa hal, yaitu: motivasi
mereka untuk mengubah bangunan mereka, ada yang dijadikan untuk berinvestasi dan
ada juga yang hanya sekedar mengubah tampilan dari rumah. Penentuan sampel atau
responden dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dimana peneliti
mengajukan beberapa pertanyaan dengan pilihan jawabannya, jawaban ditandai dengan
angka ‘0’ berarti ‘tidak’ dan angka ‘1’ berarti ‘ya’. Berdasarkan jumlah lingkungan yang
ada di Kelurahan Bahu dan Kleak, untuk dijadikan sampel peneliti hanya mengambil 8
sampel atau responden dari 15 lingkungan . Dimana jumlah sampel yang diambil untuk
mewakili dari faktor-faktor penyebab perubahan bangunan yang ada di Kelurahan Bahu
dan Kleak.
Data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh secara tidak langsung
atau diperoleh melalui penelitian yang telah dilakukan. Dengan metode pengumpulan
data sekunder dalam jurnal dapat diperoleh melalui Dokumen RTRW Kota Manado,
Kantor Kelurahan Kleak dan Bahu, Badan Pertahanan Nasional (BPN) kota Manado dan
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Manado.

5. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 2 kelurahan di Kecamatan malalayang yaitu kelurahan
Kleak dan Kelurahan Bahu. Setelah mengetahui batasan lokasi penelitian penulis
memasukan variabel data untuk melihat perkembangan pengunaan lahan. Data time series
tersebut didapat dari Badan Pertanahan Kota mando adapun tahun yang digunakan adalah
di tahun 2008,2012 dan 2017. termasuk Kawasan yang memiliki tingkat aktifitas yang
tinggi sehingga luas lahan yang ada di Kelurahan Bahu dan Kleak dari tahun ke tahun
mengalami perubahan yang cukup signifikan dari Kawasan tidak terbangun menjadi
Kawasan terbangun. Dari hasil tersebut penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
berdasarkan peta penggunaan lahan dari tahun 2008 sampai dengan 2017 di Kelurahan
Bahu dan Kleak pola permukimannya lebih terkonsentrasi memusat pada Kawasan
Kampus Universitas Sam Ratulangi.Hal ini dikarenakan Kampus Unsrat menjadi salah
satu faktor pendorong pertumbuhan Kawasan sekitar. Pola penggunaan lahan yang ada di
Kawasan permukiman di Kelurahan Bahu dan Kleak menunjukan adanya pemusatan
aktivitas di Kawasan tersebut. Dengan mengunakan Teknik analisis spasial dan evaluasi
maka penulis mendapat beberapa hipotesis berupa motivasi yang mendominasi warga di
Kelurahan Bahu dan Kleak dalam membangun rumah tinggal mereka, adalah merubah
fungsi rumah mereka untuk menambah penghasilan demi meningkatkan taraf hidup
mereka .
Identifikasi yang ada dengan adanya keberadaan Universitas Sam Ratulangi
berdampak terhadap Kawasan sekitar di kelurahan bahu dan kleak, adapun dampak yang
muncul berpengaruh terhadap demografi, permukiman, penggunaan lahan dan jalan.
Melihat dampak tersebut menunjukan semakin meningkatnya kesejahteraan sosial karena
ditunjang oleh pendapatan yang tinggi, di mana salah satu sumber berasal dari usaha kos-
kosan untuk para mahasiswa yang untuk sementara tinggal di daerah tersebut. Dalam hal
ini perubahan pendapatan masyarakat mengarah ke hal yang positif untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat sekitar. Sedangkan pengunaan lahan dari perkembangan yang
ada pada periode tahun 2008 sampai 2017 sektor perdagangan dan jasa mengalami
peningkatan yang dulunya merupakan Kawasan permukiman sehingga dialih fungsikan
menjadi bangunan komersial. Adapun dari hasil-hasil temuan serta analisis yang
dilakukan maka penulis menyimpulkan menjadi 2 poin kesimpulan yaitu yang pertama
.Pola perkembangan kawasan di sekitar Universitas Sam Ratulangi dalam hal ini
Kelurahan Bahu dan Kleak pada periode tahun 2008 sampai tahun 2017 mengalami
peningkatan dalam sektor perdagangan dan jasa dulunya kawasan permukiman
dialihfungsikan menjadi bangunan multifungsi sehingga perkembangan wilayahnya
semakin pesat didominasi oleh perkembangan vertikal. seperti rumah tinggal, rumah
multifungsi, perdagangan dan jasa dan lain-lain.
Setelah dievaluasi berdasarkan data-data analisis maka dengan adanya Universitas
Sam Ratulangi di Kelurahan Kleak dan Bahu secara tidak langsung berpengaruh bagi
kedua kelurahan tersebut. aktifitas perkembangan yang ada di Kelurahan Bahu dan Kleak
relatif lebih pesat sehingga terjadi beberapa perubahan fungsi bangunan yang ada di
Kelurahan Bahu dan Kleak dengan adanya kampus universitas Sam Ratulangi yang
menjadi pusat kegiatan. Dalam hal ini pendapatan masyarakat mengarah ke hal yang
positif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dengan jaringan jalan yang
berbentuk grid membuat arus transportasi di Kelurahan Kleak dan Bahu menjadi lebih
efektif dan efisien sehingga mudah dimengerti oleh masyarakat

6. Literatur
Jurnal ini juga memakai 4 literatur dalam membuat jurnal penelitian ini, seperti :
a. Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Undang-undang ini digunakan dalam jurnal untuk menjelaskan definisi dari
permukiman dan perumahan. Dalam Undang-undang ini juga menjelaskan bahwa
permikiman dan perumahan harus memiliiki fasilitas seperti prasaran, sarana, utilitas
umum dan penunjang kegiatan fungsi lain di Kawasan kota dan Kawasan perdesaan.
b. Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Manado 2014-2034.
Dokumen ini berisi tentang acuan dalam pemanfaatan ruang atau pengembangan
wilayah dan untuk mewujudkan keseimbangan dalam pembangunan wilayah. Dalanm
jurnal ini, dokumen RTRW Kota Manado digunakan untuk menjelaskan bahwa
kawasan Kampus Universitas Sam Ratulangi merupakan pusat pelayanan kota dalam
bidang pendidikan yang menumbuhkan berbagai bidang perdagangan yang mampu
mendukung kawasan pendidikan.
c. Jurnal Konsep dan Komponen Morfologi milik Johanes Parlindungan digunakan
untuk menjelaskan tentang pengertian morfologi menurut Johanes Parlindungan.
Selain itu, jurnal ini menjelaskan Komponen morfologi yang terdapat dalam kota
terdiri dari penggunaan lahan, pola jaringan jalan dan pola pemukiman yang terdapat
dalam bagian analisis bentuk morfolgi.
d. Zahnd, Markus. 1999. Perancangan Kota Secara Terpadu : Teori perancangan kota
dan penerapannya. Berisi tentang teori dari sebuah perancangan kota sehingga
perencanaan suatu kota itu dapat tepat sasaran juga sesuai dengan variabelnya yang
dapat menentukan tindakan yang dilakukan pada masa depan dengan pertimbangan
yang logis dan kontinyu.

Daftar Pustaka
Tumbelaka, V., Kindangen, J. I., dan Rengkung J. 2019, Morfologi Kawasan Permukiman
Akibat Keberadaan Kawasan Kampus Universitas Sam Ratulangi Di Kelurahan Bahu
Dan Kleak, Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 6(1): 59-67.
Anonymous. 2011. Undang – Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman. Jakarta: Sekretariat Negara.
Anonymous. 2014. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Manado 2014-2034.
Pemerintah Kota Manado.
Menejang, Greglory. M. Kindangen, J.I dan Waani, J.O (2016). Morfologi Wlayah Peri
Urban di Kecamatan Pineleng, Spasial Vol3 (3)(254-264)
Mutia, Ika. (2000). Morfologi Kota Pekanbaru. Tesis Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Parlindungan, Johanes. Konsep dan Komponen Morfologi. Malang: Jurusan
Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya.
Pua, Marshel. 2015. Pengaruh Keberadaan Kampus Unsrat Terhadap Perubahan
Pemanfaatan Lahan Di Kelurahan Bahu Dan Kelurahan Kleak Manado. Skripsi.
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Sam Ratulangi.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Zahnd, Markus. 1999. Perancangan Kota Secara Terpadu : Teori perancangan
kota dan penerapannya. Kanisius. Yogyakarta.
Jurnal Spasial Vol 6. No. 1, 2019
ISSN 2442-3262

MORFOLOGI KAWASAN PERMUKIMAN AKIBAT KEBERADAAN


KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI DI KELURAHAN
BAHU DAN KLEAK

Vanessa Tumbelaka1, Jefrey I. Kindangen ² & Joseph Rengkung 3


1
Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Universitas Sam Ratulangi
2&3
Staf Pengajar Prodi S1 Perencanaan Wilayah & Kota, Jurusan Arsitektur, Universitas Sam Ratulangi

E-mail: vantumbelaka@gmail.com

Abstrak
Perkembangan suatu kota dipengaruhi oleh pertambahan penduduk, perubahan sosial ekonomi dan
budaya serta interaksinya dengan daerah sekitar. Pertambahn penduduk perkotaan mendorong terjadi
peningkataan kebutuhan sosial dan ekonomi di kota yang menyebabkan peningkatan kebutuhan terhadap
lahan. Universitas merupakan sarana yang menyediakan jasa pendidikan bagi masyarakat. keberadaan
universitas ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi perkembangan suatu Kawasan. Hal ini memicu
terjadinya alih fungsi lahan yang dulunya lahan kosong menjadi lahan terbangun , kebutuhan kelengkapan
sarana pendidikan dan fasilitas aktivitas mahasiswa dalam bidang pelayanan, perdagangan dan jasa.
Sehingga tujuan dari penelitian ini untuk melihat apakah dengan adanya Kampus Universitas Sam
Ratulangi berdampak terhadap Kawasan permukiman. Penelitian ini menggunakan metode analisis
kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan Teknik Analisis Spasial, Teknik ini digunakan untuk
mengidentifikasi perubahan morfologi dan pola kawsan permukiman yang ada disekitar kawasan kampus
Universitas Sam Ratulangi. Berdasarkan hasil identifkasi dan pembahasan maka dengan adanya
Universitas Sam Ratulangi secara tidak langsung berpengaruh di kawasan permukiman dikarenakan
adanya peningkatan aktifitas dalam sektor perdagangan dan jasa dengan adanya pendatang yang tinggal di
daerah tersebut sehingga untuk meningkatkan perekonomian, masyarakat sekitar mengalihfungsikan
bangunan-bangunan mereka untuk dijadikan kos, rumah kontrak, toko dan lain-lain.

Kata Kunci : Morfologi, Kawasan Permukiman, Universitas Sam Ratulangi

PENDAHULUAN aktivitas pendidikan yang ada serta


permukiman di sekitar Kawasan tersebut,
Perkembangan suatu kota sehingga terjadi peningkatan intensitas
dipengaruhi oleh pertambahan penduduk, kegiatan yang secara tidak langsung akan
perubahan sosial ekonomi dan budaya serta mempengaruhi perubahan fisik di Kawasan
interaksinya dengan daerah sekitar. sekitarnya. Keberadaan Kampus
Pertambahn penduduk perkotaan Universitas Sam Ratulangi ini akan
mendorong terjadi peningkataan kebutuhan membawa dampak terhadap pola
sosial dan ekonomi di kota yang perkembangan Kawasan dan
menyebabkan peningkatan kebutuhan penggunaan/penutupan lahan.
terhadap lahan. Perubahan Penggunaan
Lahan banyak terjadi pada Kawasan dimana Keberadaan Kampus Unsrat
ada aktivitas masyarakat . perubahan menjadi daya tarik bagi penduduk di luar
Penggunaan Lahan tersebut seperti di Kawasan kampus Unsrat untuk datang dan
Kawasan sekitar Universitas Sam menetap di sekitar Kawasan kampus
Ratulangi. sehingga menimbulkan kebutuhan lahan
dan perubahan kepadatan bangunan serta
Berdasarkan Rencana Tata Ruang kebutuhan sarana aktivitas pendidikan
Wilayah (RTRW) Kampus Universitas Sam meningkat. Hal ini memicu terjadinya alih
Ratulangi merupakan pusat pelayanan kota fungsi lahan yang dulunya lahan kosong
dalam bidang pendidikan yang menjadi lahan terbangun , kebutuhan
menumbuhkan berbagai kegiatan kelengkapan sarana pendidikan dan fasilitas
perdagangan dan kegiatan jasa pendukung aktivitas mahasiswa dalam bidang

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 59


Jurnal Spasial Vol 6. No. 1, 2019
ISSN 2442-3262
pelayanan, perdagangan dan jasa. Alam – FMIPA tahun 1998. Sedangkan
Program Pasca Sarjana didirikan pada
tahun 1985. Tahun 2009 lewat surat
TINJAUAN PUSTAKA
persetujuan DIKTI No.212/D/2009
Sejarah Universitas Sam Ratulangi tanggal 17 Februari 2009 Fakultas
Awal dekade enam puluhan, upaya Kesehatan Masyarakat resmi berdiri di
menuju pada status negeri, mulai nampak Universitas Sam Ratulangi dan
tanda-tandanya. Tepatnya pada tahun 1960, merupakan fakultas terbungsu saat ini.
UNSUT dirubah lagi nama singkatnya Jadilah kini Universitas Sam Ratulangi
menjadi UNISUT (Universitas Sulawesi memiliki sebelas Fakultas dan satu
Utara dan Tengah),Sejarah kemudian Program Pasca Sarjana.
berubah dimana berdasarkan Keputusan
Menteri PTIP Nomor 22/1961, tanggal 4 Pengertian Morfologi
Juli 1961, UNISUT resmi dalam status Morfologi berkaitan dengan
Universitas Negeri pemahaman mengenai proses yang
membentuk lingkungan terbangun pada
Dalam periode 1961-1965, sebuah permukiman yang juga berkenan
UNISUT dirubah lagi singkatannya dengan pemahaman mengenai cara
menjadi UNSULUTTENG yang juga bagaimana lingkungan terbangun tersebut
merupakan singkatan dari Universitas dapat berpengaruh terhadap proses sosial
Sulawesi Utara dan Tengah, Berdasarkan dan ekonomi masyarakat dalan
Surat Keputusan Presiden Republik permukiman tersebut.
Indonesia Nomor 277 tertanggal 14 Menurut Johannes Parlindungan
September 1965, ditetapkan pengesahan (2014) dalam konteks ruang
Universitas Negeri di Manado, sekaligus perkotaan,hubungan ini terwujud dalam
dengan namanya dari Universitas Sulawesi interaksi ruang yang dapat diidentifikasi
Utara dan Tengah menjadi Universitas Sam dari adanya pergerakan darisatu ruang ke
Ratulangi, disingkat UNSRAT. ruang lainnya. Dengan objek berupa ruang,
kekuatan interaksi ini dipengaruhi
Setahun kemudian, 1966, olehproperti morfologi sistem ruang
Universitas Sam Ratulangi, kembali tersebut, antara lain :
ketambahan satu fakultas lagi, Fakultas
Perikanan yang sampai tahun 1969, Dengan demikian dapat
berkedudukan di Tahuna. Lalu disimpulkan bahwa kajian mengenai
dipindahkan ke Manado dan bergabung morfologi tidak hanya melihat secara fisik
dengan Universitas Sam Ratulangi perubahan bentuk yang terjadi akan tetapi
yang lebih penting adalah terekamnya
(yang kemudian pada tahun 1996
serangkaian proses terjadinya perubahan
menjadi Fakultas Perikanan dan Ilmu dan alasan atau makna yang mendasari
Kelautan di singkat FPIK). UNSRAT adanya perubahan tersebut. Perubahan ini
menjadi 9 fakultas. Suatu jumlah yang bisa menggambarkan adanya perubahan ide
cukup besar dibandingkan perguruan atau makna dalam sejarah.
tinggi lainnya pada saat itu.
Perkembangannya ternyata tak berhenti.
Pada tahun 1982, FKIP Manado cabang Pola-pola Spasial Kawasan
Gorontalo, menjadi FKIP UNSRAT di Perkembangan kota dapat
Gorontalo (yang kemudian berdiri ditentukan oleh posisi geografis dan
sendiri yang sekarang di kenal menjadi karakteristik tempat dimana suta
Universitas Negeri Gorontalo dengan proses kegiatan berlangsung sehingga
lulusan terakhir sebanyak 3037 orang dapat membentuk pola-pola yang
pada tahun 1992). Di susul Fakultas mengikuti kondisi wilayah tersebut.
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Pola-pola Kawasan secara
tekstural dapat diklasifikasikan

60
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurnal Spasial Vol 6. No. 1, 2019
ISSN 2442-3262
menjadi tiga, yaitu: METODOLOGI PENELITIAN
1. Pola Kawasan Homogen
Susunan Kawasan yang bersifat Metode Penelitian
homogen, dimana hanya ada satu pola Metode yang digunakan dalam penelitian
penataan. Dalam pola ini, elemen solid ini merupakan Metode Kualitatif dengan
pendekatan Deskriptif. Penelitian ini akan
dan void yang membentuk Kawasan
menjelaskan perubahan pola perkembangan
terdiri atas bentuk-bentuk yang dan dampak apa yang muncul di
canderung sama, dan biasanya permukiman sekitar dengan adanya kampus
memperlihatkan suatu tingkat kepadatan Universitas Sam Ratulangi.
yang tinggi Analisis spasial adalah sekumpulan
2. Pola Kawasan Heterogen teknik yang dapat digunakan dalam
Susunan Kawasan yang bersifat pengolahan data SIG (sistem informasi
heterogen, dimana terdapat dua atau dan geospasial).
lebih pola berbenturan. Pola ini Teknik analisis ini digunakan untuk
biasanya mempunyai lebih banyak mengidentifikasi perubahan morfologi dan
bentuk elemen solid dan void, sehingga pola perkembangan Kawasan permukiman
sekitar kampus Universitas Sam Ratulangi.
membentuk komposisi yang cukup
bervariasi Teknik Pengumpulan Data
3. Pola Kawasan Menyebar Teknik pengumpulan data pada
Susunan Kawasan yang penelitian ini terdiri dari 2 jenis data yaitu
menyebar dengan kecenderungan kacau. data primer dan data sekunder.
Kawasan ini biasanya terbentuk atas
sebab-sebab tertentu. Terlihat bahwa Tabel 1. Kebutuhan Data Penelitian
Teknik
Kawasan ini tidak terintegrasi antara Variabel Jenis Data Sumber Data Penyajian
Data
fungsi yang satu dengan yang lain, Kantor
sehingga tampak seperti Kawasan yang Data Sekunder
Kelurahan
Kleak dan Bahu,
Diagram,
Tabel
tidak terencana. BPS Kota
Manado
Demografi
Kantor
Kelurahan
Diagram,
Permukiman Data Sekunder Kleak dan Bahu,
BPS Kota
Tabel
Dalam undang-undang Nomor 1 Manado
Lokasi
Deskriptif,
tahun 2011 tentang perumahan dan Penggunaan Data Primer dan
penelitian dan
Tabel,
Dokumen
Lahan Data Sekunder Diagram
Kawasan permukiman, yaitu RTRW Kota
dan Peta
Manado
permukiman adalah bagian dari Deskriptif,
Lokasi Tabel,
lingkungan hunian yang terdiri atas Data Primer
Penelitian Diagram
dan Peta
lebih dari satu satuan perumahan yang Lokasi
Deskriptif,
Penelitian,
mempunyai prasarana, sarana, utilitas Permukiman
Data Primer dan
Sekunder
Kantor
Tabel,
Diagram
Kelurahan
umum, serta mempunyai penunjang Kleak dan Bahu
dan Peta
Lokasi
kegiatan fungsi lain di Kawasan Data Primer dan
Penelitian,
Deskriptif,
Tabel,
Kantor
perkotaan atau Kawasan perdesaan. Sekunder
Kelurahan
Diagram
dan Peta
Kleak dan Bahu
Sedangkan perumahan adalah Jalan Data Primer
Lokasi Deskriptif,
Penelitian Peta
kumpulan rumah sebagai bagian dari Sumber: Penulis, 2018
permukiman, baik perkotaan maupun
perdesaan, yang dilengkapi dengan
prasarana, sarana, dan utilitas umum Teknik Analisis Data
sebagai hasil upaya pemenuhan rumah
Analisis Spasial
yang layak huni. Analisis Spasial dilakukan dengan
menggunakan analisis time series dan
overlay dengan mengumpulkan data-data
dalam kurun waktu tertentu.analisis time

61
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurnal Spasial Vol 6. No. 1, 2019
ISSN 2442-3262
series menggunakan Analisa hubungan umum dan sosial dan permukiman dsb.
antara variabel yang diperkiran dengan Disini penulis akan menjelaskan
variabel waktu. perubahan tahun 2008, 2012 dan 2017.

Analisis Evaluasi
Analisis ini digunakan untuk mencari
tahu tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengidentifikasi dampak apa yang muncul
terhadap Morfologi Kawasan permukiman
sekitar kampus akibat adanya Universitas
Sam Ratulangi.

HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian Gambar 2. Peta Penggunaan Lahan Kelurahan Bahu dan
Kleak Tahun 2008
Sumber: BPN Kota Manado

Tabel 3. Luas Penggunaan Lahan Kelurahan Bahu dan


Kleak Tahun 2008
Luas
Persentase
No Fungsi wilayah
(%)
(Ha)
1 Permukiman 95.46 58
Perdagangan
2 35.69 25
dan Jasa
3 Perkantoran 0.01 0

Gambar 1. Peta Deliniasi Lokasi Penelitian 4 Pendidikan 16.4 10


Sumber: Penulis, 2018 5 Perkebunan 8.35 4
6 Kesehatan 1.07 1
Lokasi yang diambil ini bertempat
7 Peribadatan 0.33 0
di kecamatan malalayang lebih tepatnya di
8 Pasar 3.68 2
Kelurahan Kleak dan Kelurahan Bahu.
Jumlah 160.99 100
penulis mengambil lokasi ini sebagai lokasi
Sumber: Analisis Penulis, 2018
penelitian agar dapat melihat perubahan dan
perkembangan dari Kawasan tersebut.
Dari penggunaan lahan yang ada
Tabel 2. Jumlah Penduduk Kelurahan Bahu dan Kleak pada tahun 2008 presentase tertinggi
Jumlah penduduk menunjukan kawasan permukiman
Tahun
Bahu Kleak merupakan penggunaan lahan tertinggi
2008 8.408 4.799 dengan presentase sebesar 58 persen.
2012 7.018 5.177
2017 7.121 5.178
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Manado

Pembahasan

Penggunaan Lahan
Kelurahan Bahu dan Kleak
termasuk Kawasan yang memiliki tingkat
aktifitas yang tinggi sehingga luas lahan
yang ada di Kelurahan Bahu dan Kleak
dari tahun ke tahun mengalami perubahan Gambar 3. Peta Penggunaan Lahan Kelurahan Bahu dan
yang cukup signifikan dari Kawasan tidak Kleak Tahun 2012
terbangun menjadi Kawasan terbangun Sumber: BPN Kota Manado
yang digunakan untuk fasilitas-fasilitas

62
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurnal Spasial Vol 6. No. 1, 2019
ISSN 2442-3262
Tabel 4. Luas Penggunaan Lahan Kelurahan Bahu dan Berdasarkan peta penggunaan lahan
Kleak Tahun 2012 dari tahun 2008 sampai dengan 2017 di
Luas
No Fungsi Wilayah
Persentase Kelurahan Bahu dan Kleak pola
(%) permukimannya lebih terkonsentrasi
(Ha)
1 Permukiman 90.84 57 memusat pada Kawasan Kampus
2 Pendidikan 18.88 12 Universitas Sam Ratulangi dikarenakan
Perdagangan Kampus Unsrat menjadi salah satu faktor
3 36.04 23 pendorong pertumbuhan Kawasan sekitar.
dan Jasa
4 Perkantoran 0.51 0 Pola penggunaan lahan yang ada di
5 Perkebunan 10.13 6 Kawasan permukiman di Kelurahan Bahu
6 Kesehatan 1.71 1 dan Kleak menunjukan adanya pemusatan
7 Peribadatan 1.2 1 aktivitas di Kawasan tersebut. . Hal ini
8 Pasar 0.76 0 menunjukan Kawasan kampus
Jumlah 160.07 100 Universitas Sam ratulangi menjadi
Sumber: Analisis Penulis, 2018 pusat dengan adanya aktivitas di
Kawasan permukiman dan perdagangan
dan jasa .

Analisis perubahan fungsi bangunan


Fungsi bangunan yang ada di
Kelurahan Bahu dan Kleak ini terdiri dari
perdagangan dan jasa, permukiman dan
fasilitas sosial dan fasilitas umum lainnya.
Aktifitas perkembangan yang ada di
Kelurahan Bahu relatif lebih pesat
Gambar 4. Peta Penggunaan Lahan Kelurahan Bahu dan dikarenakan adanya kegiatan perdagangan
Kleak Tahun 2017
Sumber: BPN Kota Manado
dan jasa, perkantoran, kesehatan
,Pendidikan, permukiman dan fasilitas
sosial dan umum sehingga mempengaruhi
Dari data penggunaan lahan yang bentuk bangunan untuk memenuhi
ada tahun 2012 kawasan permukiman lebih kebutuhan dari sektor-sektor tersebut.
mendominasi penggunaan lahannya dengan Dalam indetifikasi perubahan
presentase sebesar 57 persen diikuti dengan fungsi bangunan dilakukan wawancara
perdagangan dan jasa presentasenya sebesar terhadap beberapa pemilik bangunan untuk
23 persen. bertujuan mengetahui beberapa hal, yaitu:
Tabel 5. Luas Penggunaan Lahan Kelurahan Bahu dan
motivasi mereka untuk mengubah
Kleak Tahun 2017 bangunan mereka, ada yang dijadikan untuk
Luas
Persentase berinvestasi dan ada juga yang hanya
No Fungsi Wilayah
(Ha)
(%) sekedar mengubah tampilan dari rumah.
1 Permukiman 71.62 45 Pada penelitian ini dilakukan wawancara
2 Perkantoran 1.43 1 dengan penentuan sampel atau responden
Perdagangan
3
dan jasa
45.03 28 menggunakan metode purposive sampling
4 Peribadatan 1.5 1 dimana peneliti mengajukan beberapa
5 Perkebunan 6.23 4 pertanyaan dengan pilihan jawabannya,
6 Pendidikan 27.22 17
7 Kesehatan 1.68 1
jawaban ditandai dengan angka ‘0’ berarti
Lahan ‘tidak’ dan angka ‘1’ berarti ‘ya’.
8 1.89 1
Kosong Berdasarkan jumlah lingkungan yang ada di
9 Pasar 0.76 0
10 RTH 3.52 2
Kelurahan Bahu dan Kleak, untuk dijadikan
Jumlah 160.91 100 sampel peneliti hanya mengambil 8 sampel
Sumber: Analisis Penulis, 2018 atau responden dari 15 lingkungan .
Dimana jumlah sampel yang diambil untuk
mewakili dari faktor-faktor penyebab

63
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurnal Spasial Vol 6. No. 1, 2019
ISSN 2442-3262
perubahan bangunan yang ada di Kelurahan Dengan adanya Kawasan Kampus Unsrat
Bahu dan Kleak. yang menjadi pusat sebagai inti dari pola
permukiman di Kelurahan Bahu dan Kleak
dan mengikuti pola jaringan jalan yang
polanya grid dan bercabang.
Tabel 7. Pola Morfologi
Kawasan Kampus Universitas
Pusat Kawasan
Sam Ratulangi

Penggunaan lahan untuk lahan


permukiman dan perdagangan
Penggunaan Lahan dan jasa berbentuk menyebar
dengan memusatkan ke Kawasan
kampus.

Gambar 5. Peta Lokasi Sampel Pola jaringan jalan yang ada


Pola jaringan jalan
Sumber: Analisis Penulis, 2018 berbentuk grid dan bercabang.

Heterogen ( terdiri dari dua jenis


pola bangunan)
Tabel 6. Faktor Penyebab Perubahan Pola permukiman
Mendapat
Perubahan
No Lokasi tambahan Investasi
Fisik
penghasilan
Sumber: Analisis Penulis, 2018
Kelurahan
1 1 1 0
Bahu
Kelurahan Pola morfologi radial menerus.
2 1 1 0
Bahu Bagian inti yaitu pusat Kawasan, pusat
Kelurahan Kawasan menandakan aktivitas yang
3 1 0 1
Bahu
Kelurahan berdampak pada Kawasan sekitar atau
4 1 1 1
Bahu Kawasan permukiman. Aktivitas pada pusat
Kelurahan Kawasan ditandai dengan aktivitas
5 1 0 1
Kleak
Kelurahan perdagangan dan jasa, aktivitas tersebut di
6 0 1 0
Kleak buktikan karena Kawasan permukiman
Kelurahan
7
Kleak
0 0 1 yang ada di Kelurahan Bahu dan Kleak
Kelurahan banyak bangunan yang dijadikan dengan
8 1 0 1
Kleak kegiatan perdagangan dan jasa yang
Jumlah 6 4 5
Sumber: Analisis Penulis,2018
mendominasi.

Pola jalan yang ada di Kawasan


Dari hasil survei yang ada penelitian memiliki pola grid dan ada yang
menunjukan bahwa motivasi yang bercabang. pola ini diidentifikasi dari jalan
mendominasi warga di Kelurahan Bahu dan kolektor sekunder pada Kawasan
Kleak dalam membangun rumah tinggal permukiman sebagai jalan utama
mereka, adalah merubah fungsi rumah dikarenakan jalan ini yang melintasi pusat
mereka untuk menambah penghasilan demi Kawasan yaitu Kawasan Kampus Unsrat.
meningkatkan taraf hidup mereka. Pola ini menunjukan bahwa Kawasan
permukiman di Kelurahan Bahu dan Kleak
Analisis bentuk morfologi memiliki akses kesegala arah baik di luar
(Conzen dalam Johanes Kawasan maupun di dalam Kawasan.
Parlindungan.Konsep dan Komponen
Morfologi).Komponen morfologi yaitu,
penggunaan lahan, pola jaringan jalan dan
pola permukiman. Ketiga komponen
tersebut dimasukan dalam analisis bentuk
morfologi. Hasil dari ketiga komponen
tersebut menunjukan bentuk morfologi
Kawasan permukiman di Kelurahan Bahu
dan Kleak memiliki pola yang memusat.

64
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurnal Spasial Vol 6. No. 1, 2019
ISSN 2442-3262
masyarakat asli wilayah tersebut karena
mereka saling membutuhkan antara satu
dengan yang lainnya, sebagai upaya untuk
kebutuhan sehari-hari. Kalangan mahasiswa
di Universitas Sam Ratulangi yang berada
di kedua Kelurahan tersebut membutuhkan
sebagai kost sebagai tempat tinggal
sementara, dan pendatang yang ingin
membuka usaha di daerah tersebut harus
sewa rumah, konrak, sewa lahan yang
Gambar 6. Peta Jaringan Jalan
Sumber: Analisis Penulis, 2018 kosong milik warga atau membelinya. Hal
ini menjadikan masyarakat Kelurahan Bahu
Dampak adanya Universitas terhadap dan Kleak secara perekonomin, pendidikan,
kawasan sekitar dan lainnya meningkat, dan terjadinya
kondisi-kondisi yang baru.
Berdasarkan hasil identifikasi di atas dengan
adanya keberadaan Universitas Sam
Keberadaan Universitas Sam
Ratulangi berdampak terhadap Kawasan
sekitar di kelurahan bahu dan kleak, adapun
Ratulangi di Kelurahan Kleak dan Bahu
dampak yang muncul berpengaruh terhadap secara tidak langsung memberikan
demografi, permukiman, penggunaan lahan pengaruh yang positif bagi kedua
dan jalan. Kelurahan tersebut, misalnya di bidang
ekonomi yang semakin maju. Keadaaan
- Demografi sosial penduduk Kelurahan Kleak dan
Kelurahan Bahu menunjukan semakin
Dilihat dari laju pertumbuhan yang ada di meningkatnya kesejahteraan sosial karena
kelurahan bahu dan kleak dari tahun ke tahun ditunjang oleh pendapatan yang tinggi, di
mengalami perubahan yang signifikan
mana salah satu sumber berasal dari usaha
sehingga dapat dilihat di tabel 8.
kos-kosan untuk para mahasiswa yang
Tabel 8. Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun untuk sementara tinggal di daerah tersebut.
Dalam hal ini perubahan pendapatan
masyarakat mengarah ke hal yang positif
untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat sekitar.

- Permukiman

Hasil analisis untuk perubahan fungsi


bangunan di Kelurahan Bahu dan
Kelurahan Kleak terjadi peningkatan
dimana presentase luas Kawasan terbangun
Sumber: Analisis Penulis, 2018 dan Kawasan tidak terbangun di Kelurahan
Bahu dan Kleak dari tahun 2008 sampai
dengan tahun 2017 mengalami peningkatan
Presentase yang ditunjukkan di
yang signifikan.
Tabel 4.15 dapat dilihat laju pertumbuhan
penduduk di kelurahan bahu sebesar 0.48 Tabel 9. Kawasan Terbangun dan Tidak Terbangun
persen dibandingkan dengan kelurahan Kelurahan Bahu dan Kleak
kleak yaitu sebesar 0.05 persen.

Adanya masyarakat pendatang di


Kelurahan Kelurahan Bahu dan Kleak baik
pedagang pendatang ataupun mahasiswa Sumber: Analisis Penulis,2018
dan pendatang yang menetap di kedua
Kelurahan tersebut mengakibatkan terjadi Dikarenakan Kawasan permukiman
hubungan-hubungan fungsional dengan yang dulunya rumah tinggal sekarng dialih

65
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurnal Spasial Vol 6. No. 1, 2019
ISSN 2442-3262
fungsikan menjadi Perdagangan dan Jasa. dialih fungsikan menjadi bangunan
Perubahan fungsi bangunan yang ada komersial. Hal ini disebabkan oleh
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu keberadaan Universitas Sam Ratulangi
mulai dari lokasi yang berada dekat dengan yang telah memberikan dampak terhadap
jalan dan memiliki jarak yang dekat dengan perkembangan aktivitas yang cukup tinggi
sehingga beberapa warga termotivasi untuk khususnya di bidang ekonomi di sekitar
merubah bangunan mereka untuk dijadikan kampus. Sehingga masyarakat sekitar yang
Pusat Kawasan yaitu Kawasan Kampus awalnya mempunyai lahan tidak terbangun
Universitas Sam Ratulangi pada Kelurahan atau lahan kosong mulai membangung
Kleak dan Kelurahan Bahu terjadi bangunan yang mendukung berbagai
peningkatan pada tahun 2017. macam aktifitas ekonomi terutama yang
mendukung keberadaan kampus tersebut.
- Penggunaan Lahan Contohnya pemenuhan tempat tinggal
Tabel 10. Luas Penggunaan Lahan Kelurahan Bahu dan
seperti kontrakan, kos-kosan, minimarket,
Kleak dan sebagainya.
Luas Presentase
No Fungsi
wilayah (%)
1 Permukiman 95.46 58 - Jalan
2 Pendidikan 40.69 25
Dari hasil analisis bentuk pola
3 Perkantoran 0.01 0 jaringan jalan Kelurahan Kleak dan
4 Perdagangan 16.4 10 Kelurahan Bahu berbentuk grid dan ada
dan jasa
5 Perkebunan 8.35 4
juga yang bercabang. Keuntungan dari
pola bentuk ini adalah pola ini membuat
6 Kesehatan 1.07 1
sistem rute yang mudah dimengerti oleh
7 Peribadatan 0.33 0 masyarakat kebanyakan. Layanan
8 Pasar 3.68 2 transportasi umum pun 66awa menjadi
Jumlah 160.99 100
lebih merata dengan sistem grid ini
Sumber: Analisis Penulis, 2018
karena sistem lintasannya pararel. Pola
jaringan ini membuat arus transportasi
Tabel 11. Luas Penggunaan Lahan Kelurahan Bahu di Kelurahan Kleak dan Bahu menjadi
dan Kleak
Luas
lebih efektif dan efisien.
Persentase
No Fungsi Wilayah
(%)
(Ha)
1 Permukiman 71.62 54
2 Perkantoran 1.43 1 KESIMPULAN
Perdagangan
3 47.03 20
dan jasa Berdasarkan hasil Analisa dan
4 Peribadatan 1.5 1 pembahasan yang dilakukan di Kelurahan
5 Perkebunan 6.23 5 Bahu dan Kleak untuk menjawab tujuan
6 Pendidikan 27.22 14 penulisan ini, maka dapat ditarik
7 Kesehatan 1.68 1 kesimpulan:
Lahan
8 1.89 1
Kosong 1. Pola perkembangan kawasan di
9 Pasar 0.76 0
sekitar Universitas Sam Ratulangi
10 RTH 3.52 3 dalam hal ini Kelurahan Bahu dan
Jumlah 162.91 100 Kleak pada periode tahun 2008
Sumber: Analisis Penulis, 2018
sampai tahun 2017 mengalami
peningkatan dalam sektor
Seperti yang ditunjukkan di Tabel
perdagangan dan jasa dulunya
diatas , presentase tersebut membuktikan
kawasan permukiman dialihfungsikan
bahwa pada periode tahun 2008 sampai
menjadi bangunan multifungsi
2017 sektor perdagangan dan jasa
sehingga perkembangan wilayahnya
mengalami peningkatan yang dulunya
semakin pesat dengan mengarah ke
merupakan Kawasan permukiman sehingga

66
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurnal Spasial Vol 6. No. 1, 2019
ISSN 2442-3262
bentuk inti/kompak yaitu
perkembangannya didominasi oleh DAFTAR PUSTAKA
perkembangan vertikal. Bangunan- Anonymous. 2011. Undang – Undang No.
bangunan yang bertingkat tersebut 1 Tahun 2011 tentang Perumahan
menampung beberapa fungsi seperti dan Kawasan Permukiman.
rumah tinggal, rumah multifungsi, Jakarta: Sekretariat Negara.
perdagangan dan jasa dan lain-lain. Anonymous. 2014. Rencana Tata Ruang
2. Setelah dievaluasi berdasarkan data- Wilayah (RTRW) Kota Manado
data diatas maka dengan adanya 2014-2034. Pemerintah Kota
Universitas Sam Ratulangi di Manado.
Kelurahan Kleak dan Bahu secara Menejang, Greglory. M. Kindangen, J.I dan
tidak langsung berpengaruh bagi Waani, J.O (2016). Morfologi
kedua kelurahan tersebut, dengan Wlayah Peri Urban di Kecamatan
jumlah penduduk yang tiap tahunnya Pineleng, Spasial Vol3 (3)(254-
mengalami perubahan jumlah 264)
penduduk seperti yang ditunjukkan Mutia, Ika. (2000). Morfologi Kota
pada tabel 4.28 dikarenakan adanya Pekanbaru. Tesis Universitas Gadjah
pendatang yang baru untuk tinggal di Mada, Yogyakarta.
daerah tersebut dan juga ada warga Parlindungan, Johanes. Konsep dan
yang pindah dari daerah tersebut. Komponen Morfologi. Malang:
Aktifitas perkembangan yang ada di Jurusan
Kelurahan Bahu dan Kleak relatif Perencanaan Wilayah dan Kota,
lebih pesat sehingga terjadi beberapa Fakultas Teknik, Universitas
perubahan fungsi bangunan yang ada Brawijaya.
di Kelurahan Bahu dan Kleak dengan Pua, Marshel. 2015. Pengaruh Keberadaan
adanya kampus Universitas Sam Kampus Unsrat Terhadap
Ratulangi yang menjadi pusat Perubahan Pemanfaatan Lahan Di
kegiatan. Dalam hal ini pendapatan Kelurahan Bahu Dan Kelurahan
masyarakat mengarah ke hal yang Kleak Manado. Skripsi. Program
positif untuk meningkatkan Studi Perencanaan Wilayah dan
perekonomian masyarakat sekitar Kota, Universitas Sam Ratulangi.
dengan jaringan jalan yang berbentuk Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
grid membuat arus transportasi di Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Kelurahan Kleak dan Bahu menjadi Bandung: Alfabeta.
lebih efektif dan efisien sehingga Zahnd, Markus. 1999. Perancangan Kota
mudah dimengerti oleh masyarakat Secara Terpadu : Teori perancangan
sekitar kampus. kota dan penerapannya. Kanisius.
Yogyakarta.
SARAN

Pemerintah harus dapat


memperhatikan perubahan ataupun
perkembangan pembangunan yang terjadi
di sekitar wilayah kampus Universitas Sam
Ratulangi mengingat lokasi dari kampus
Unsrat sendiri yang terletak di Kelurahan
Bahu dan Kleak merupakan wilayah padat
penduduk. Hal ini perlu dilakukan sebab
jika tidak terkontrol dengan baik akan
mengakibatkan perkembangan yang tidak
terarah. Diperlukan kesadaran masyarakat
untuk membangun usaha dengan kondisi
yang layak agar terlihat teratur.

67
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota

Anda mungkin juga menyukai