Kitab Suci MM UGM

BUKU PANDUAN MAHASISWA
Program Studi Magister Manajemen

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada
Semester Gasal Tahun Akademik 2019/2020
Kampus Yogyakarta (MBA 75, IMBA 75, EMBA B34)

Kampus Jakarta (MBA 47, IMBA 9, EMBA A47, EMBA B39)
Buku Panduan Mahasiswa

Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada
ii
KATA PENGANTAR
Buku panduan ini disusun untuk membantu mahasiswa dalam memahami sistem, struktur, dan proses
pembelajaran di Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah
Mada (MM FEB UGM). Penyelenggaraan pendidikan manajemen di Program Studi MM FEB UGM menganut
sistem kredit yang diterapkan dengan pola semester. Melalui sistem yang dimaksud, Program Studi MM
FEB UGM berupaya membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan pemahaman yang kuat untuk
mampu membuat keputusan bisnis yang tepat. Dengan mengembangkan sistem pendidikan manajemen
terstruktur, mahasiswa Program Studi MM FEB UGM diharapkan mampu menyelesaikan seluruh proses
pembelajaran sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan.
Kurikulum yang dikembangkan Program Studi MM FEB UGM diarahkan untuk membantu mahasiswa
mengembangkan diri yang dilandasi sifat kepemimpinan yang kuat dan prinsip moral serta etika bisnis
yang baik. Program Studi MM FEB UGM secara terus-menerus berupaya mengembangkan kurikulumnya
dengan memperhatikan kadar kecukupan muatan terkait dengan keilmuan (science), seni (art),
ketrampilan/pengalaman (craft), dan jiwa (soul) pada setiap tahap dalam proses pembelajaran.
Bagian kedua dari buku panduan ini adalah silabi master mata kuliah. Silabi master berisi contoh dari deskripsi
lengkap seluruh mata kuliah yang menjelaskan tujuan pembelajaran, buku teks, metoda evaluasi dan juga topik
yang dibahas secara detail di masing-masing sesi perkuliahan. Setiap mata kuliah didesain untuk meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teknik dan konsep yang akan diimplementasikan dalam
lingkungan. Contoh silabus ini membantu mahasiswa untuk selalu siap dalam proses pembelajaran sebelum
dan sesudah perkuliahan berakhir. MM FEB UGM memiliki standar dalam setiap perkuliahan dengan konsep
5Ps: Prepare, Punctual, Present, Participate, Perform. Itulah mengapa materi dalam buku ini diharapkan akan
membantu mahasiswa dalam menyiapkan diri di setiap sesi perkuliahan. Bagian ketiga dan keempat adalah
panduan anti plagiarisme dan panduan penulisan tesis. Hal ini untuk membekali mahasiswa dengan integritas
dan etika akademik serta memperlancar proses penulisan tesis.
Mudah-mudahan dengan berpegang pada muatan yang tercantum dalam buku panduan yang berlaku
pada Periode Perkuliahan Agustus 2019 – Januari 2020 ini (untuk semua batch, kecuali ketentuan UKT),
mahasiswa dapat meraih sukses di bidang akademik yang pada gilirannya berimbas pada sukses berkarir
dalam jangka panjang. Kesuksesan diri harus dilandasi dengan semangat, disiplin, dan komitmen tinggi
dalam membangun perilaku kepemimpinan strategik secara konsisten yang dibangun sejak mahasiswa
menempuh studi di pendidikan bisnis ini.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel iv
Daftar Lampiran v
Bab I: PENDAHULUAN 1
1.1. Sejarah 1
1.2. Filosofi 2
1.3. Arah Pengembangan 4
1.4. Rerangka Dasar Desain Kurikulum 5
1.5. Program, Relasi, Mahasiswa dan Alumni 7
1.6. Kerja Sama Internasional 9
1.7. Kebijakan Umum 11
Bab II: PROGRAM AKADEMIK 15

2.1. Kebijakan Umum Akademik 15
2.2. Program Pra MBA 18
2.3. Program Master of Business Administration (MBA) 20
2.4. Wisuda S2 Pascasarjana 45
Bab III: PROGRAM KERJA SAMA INTERNASIONAL 49

3.1. Pendaftaran dan Ketentuan Program Internasional 49
3.2. Program Pertukaran Mahasiswa (Student Exchange Program) 50
3.3. Program Gelar Ganda (Dual Degree Program) 54
Bab IV: FASILITAS DAN KEBIJAKAN KEUANGAN 67

4.1. Fasilitas Akademik 67
4.2. Fasilitas Non-Akademik 71
4.3. Kebijakan Keuangan 73

ii
Bab V: SILABI MASTER MATA KULIAH 77
5.1. Peta Kurikulum 77
5.2. Program Pra MBA 81
5.3. Program Reguler (Mata Kuliah Inti) 94
5.4. Program Reguler (Mata Kuliah Konsentrasi) 154
5.5. Program LEAP (Mata Kuliah Soft Skill) 239
Bab VI: PANDUAN ANTI PLAGIARISME 251

6.1. Apa itu Plagiarisme 251
6.2. Mengapa Terjadi Plagiarisme 253
6.3. Apa Sajakah Tindakan yang Termasuk Plagiarisme? 253
6.4. Apa Tipe Plagiarisme? 254
6.5. Tingkatan Dalam Plagiarisme 256
6.6. Dasar Untuk Menuliskan Sumber Bacaan Dalam Tulisan 257
6.7. Sitasi/Penyebutan (Citation) 258
6.8. Mensitasi Halaman Web 258
6.9. Kutipan (Quotation) 259
6.10. Menghindari Plagiarisme 261
6.11. Referensi 263
Bab VII: PANDUAN PENULISAN MAKALAH BESAR DAN TESIS 265

7.1. Penulisan Makalah Besar 265
7.2. Penulisan Proposal Tesis 269
7.3. Penulisan Tesis 275
7.4. Uji Kemiripan Penulisan Karya Ilmiah 315

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kerja Sama Internasional 9

Tabel 2.1 Kurikulum Program Pra MBA 19
Tabel 2.2 Jenis Mata Kuliah dan Jumlah Kredit 21
Tabel 2.3 Daftar Mata Kuliah Inti 22
Tabel 2.4 Daftar Mata Kuliah Bidang Konsentrasi 23
Tabel 2.5 Kurikulum LEAP 25
Tabel 2.6 Urutan Pengambilan Mata Kuliah Program MBA 26
Tabel 2.7 Urutan Pengambilan Mata Kuliah Program Executive MBA 27
Tabel 2.8 Urutan Pengambilan Mata Kuliah Program International MBA Skema Student
Exchange Program 28
Tabel 2.9 Urutan Pengambilan Mata Kuliah Program International MBA Skema Dual Degree
Program 29
Tabel 2.10 Urutan Pengambilan Mata Kuliah Program International MBA Skema Student
Exchange Program Kampus Jakarta 30
Tabel 2.11 Urutan Pengambilan Mata Kuliah Program International MBA Skema Dual Degree
Program Kampus Jakarta 31
Tabel 2.12 Distribusi Sesi Mata Kuliah 33
Tabel 2.13 Skala Indeks Prestasi 37
Tabel 2.14 Komponen Pembentuk Nilai Akhir dan Persentase Bobotnya 37
Tabel 2.15 Aturan Konversi Nilai Angka ke Nilai Huruf 38
Tabel 2.16 Masa Studi Maksimal untuk Persyaratan Cum Laude 46
Tabel 3.1 Ketentuan Kuota, Periode Perkuliahan, dan Perkiraan Biaya Hidup untuk Program
Pertukaran Mahasiswa 50
Tabel 3.2 Universitas Mitra Penyelenggara Program Gelar Ganda, Gelar yang Diberikan,
dan Persyaratan Bahasa Inggris 54
Tabel 4.1 Peminjam dan Batas Waktu Peminjaman Buku 68
Tabel 4.2 Pembayaran UKT Kampus Yogyakarta 74
Tabel 4.3 Pembayaran UKT Kampus Jakarta 74
Tabel 4.4 Biaya Administrasi 75
Tabel 7.1 Ketentuan Penulisan Makalah General Business Environment 265
Tabel 7.2 Strategi dan Rencana Bisnis 290

iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Aturan Konversi Jumlah SKS

Lampiran 2: Aturan Konversi Nilai Mata Kuliah

v
viii B u k u P a n d u a n M a h a s i s w a
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. SEJARAH
Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (MM FEB
UGM) didirikan pada tanggal 2 Juli 1988 atas penugasan dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi. Pada
saat itu, berdirinya Program Studi MM FEB UGM merupakan sebuah eksperimen otonomi luas pada tingkat
program studi. Dalam perjalanannya Program Studi MM FEB UGM telah menunjukkan keberhasilannya
dalam mengemban amanat sebagai salah satu institusi pendidikan yang memenuhi kualifikasi unggul
dalam pengajaran dan penelitian bisnis.
Program Studi MM FEB UGM merupakan sekolah bisnis tingkat pasca sarjana yang dirancang khusus
untuk menghasilkan tenaga-tenaga profesional di bidang manajemen. Program Studi MM FEB UGM
mendidik para mahasiswa menjadi tenaga manajerial yang kompeten dengan mengemban derajat
akademik Master of Business Administration. Program Studi MM FEB UGM mengacu pada sistem
pendidikan bisnis yang berkualitas dengan staf pengajar yang tangguh, kurikulum standar yang
dinamis, fasilitas pembelajaran yang representatif, dan input mahasiswa yang terseleksi dengan baik.
Saat ini, di bawah pengelolaan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Program Studi
MM FEB UGM telah berhasil mengukuhkan keberadaannya sebagai sekolah bisnis yang berkualitas,
dibuktikan dengan diperolehnya nilai akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
dan akreditasi internasional dari the Association to Advanced Collegiate Schools of Business (AACSB)
yang menjadikan Program Studi MM FEB UGM sebagai sekolah bisnis pertama dan satu-satunya di
Indonesia yang meraih akreditasi AACSB.
Untuk mewujudkan misi tersebut, Program Studi MM FEB UGM mengembangkan kurikulum dan sistem
pembelajaran yang mendorong mahasiswanya untuk menjadi pemimpin bisnis yang memiliki karakteristik
bermoral dan beretika, visioner, memiliki jiwa kepemimpinan strategik, soft skills, pembelajar cepat, serta
berpengetahuan kuat dan komprehensif. Program Studi MM FEB UGM menganut sistem pembelajaran
student centered learning (SCL) yang bertumpu pada tiga pilar utama, yaitu pembekalan terhadap
pengetahuan (knowledge) yang mapan, eksplorasi kebijaksanaan (wisdom) dalam setiap aspek dan
proses pengambilan keputusan, dan pengembangan soft skills yang mendukung perilaku profesional.
SCL merupakan sistem pembelajaran yang mengedepankan interaksi antara mahasiswa dan dosen.
Mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk menyiapkan diri dan menyampaikan ide/pendapat selama

proses pembelajaran di kelas, sedangkan dosen akan berperan sebagai penggerak diskusi dan perancang
muatan pembelajaran. Penerapan SCL dilakukan dengan mendiskusikan berbagai kasus bisnis pada
setiap mata kuliah.
1.2. FILOSOFI
1.2.1. Misi
“Enriched by our vibrant international network but rooted in local wisdom, we develop strategic business
leaders with integrity, creativity, and knowledge needed to serve society.”
1.2.2. Visi
“To be the leading graduate business school in Indonesia in advancing knowledge of business and
promoting sustainable and ethical business practices by rising to the international challenges.”
1.2.3. Nilai-Nilai Dasar

1.2.3.1. Integritas
Menjunjung tinggi prinsip kejujuran, konsistensi kata dan perbuatan, komitmen pada janji, keberanian
moral dalam membela kebenaran, kepentingan organisasi di atas kepentingan kelompok dan individu,
serta dapat dipercaya dan bertanggung jawab.
1.2.3.2. Profesionalisma
Memainkan perannya dengan berpedoman pada kualitas dan standar kinerja, kesesuaian dengan
keahlian, kepakaran dan kompetensinya, semangat pengembangan diri secara berkesinambungan,
berorientasi pada mahasiswa dan klien, serta akuntabel.
1.2.3.3. Obyektivitas
Memberikan rasa hormat kepada semua sivitas akademika, tanpa membedakan fungsi, status dan
posisi, dan dengan tidak melakukan diskriminasi berdasarkan agama, ras, etnik, dan jenis kelamin, serta
mengapresiasi dan mengevaluasi kinerja secara obyektif dan adil.

1.2.3.4. Kebebasan Akademik
Mengakui konsep dan praktik kebebasan akademik sebagai perilaku utama yang patut dijunjung tinggi
dalam pembelajaran, pengajaran, penelitian, dan pengembangan kesarjanaan.
1.2.3.5. Kepedulian Sosial

Mempunyai komitmen/kesungguhan untuk berpartisipasi dan terlibat secara aktif dalam penanganan
dan pemecahan berbagai masalah ekonomi, bisnis, dan sosial.
1.2.4. Learning Goals (LG) dan Learning Objectives (LO)

Kurikulum Program Studi MM FEB UGM dirancang dengan Learning Goals (LG) dan Learning Objectives
(LO) sebagai berikut.
a. LG 1: Students demonstrate the ability to communicate in an effective, persuasive, and professional
manner
1.1. The ability to present ideas effectively
1.2. The ability to persuades others through memorable message
1.3. The ability to present in a professional mannerisms
1.4. The ability to engage with others in a collaborative exchanges of ideas
1.5. The ability to listen with empathetic
1.6. The ability to provide meaningful contribution in discussion
1.7. The ability to design a report in professional appearance/formatting
1.8. The ability to provide a professional report with strong argumentation
b. LG 2: Students demonstrate the ability to translate business knowledge into action
2.1. The ability to understand the impact of environmental changes toward organizational
strategies
2.2. The ability to identify an appropriate business theory/knowledge in designing organizational
strategies
2.3. The ability to integrate a relevant business theory/knowledge in designing organizational
strategies
2.4. The ability to formulate a holistic organizational strategy
c. LG 3: Students demonstrate the ability to make ethical and responsible decisions
3.1. The ability to identify ethical dilemma accurately
3.2. The ability to analyze a business issue using relevant ethical principles or moral standards

3.3. The ability to draw a ethical judgement on the issues
3.4. The ability to provide a various possible solution on the issues
d. LG 4: Students demonstrate the ability to solve practical business problem with creative ideas
4.1. The ability to identify business problem accurately
4.2. The ability to identify an appropriate perspective/theory for solving business problem
4.3. The ability to provide novelty ideas for solving business problem
4.4. The ability to elaborate novelty ideas and practical implementations in business contexts
e. LG 5: Students demonstrate the ability to be strategic business leader
5.1. The ability to identify key relevant environmental factors toward business
5.2. The ability to analyze key relevant environmental factors’ impacts on business issues
5.3. The ability to anticipate business opportunities/challenges created by environmental
changes
5.4. The ability to envision needed organizational changes in responding to the opportunities and
challenges
5.5. The ability to work with other team members in initiating organizational changes
1.3. ARAH PENGEMBANGAN
The Change of Business Environment Expected Alumni Profile Differentiation

Borderless world & globalization Strategic Business Leader Integrity
Digitalization Strong in knowledge Strategic leadership capability
Disruptive innovation Decisive and ethical Interpersonal, process, communication skills
New competitive landscape Soft Skills Ability to learn
Sustainability Self and fast learner Discipline-based knowledge
Scope (Type of Class)

MBA Class
Executive MBA Class
International MBA Class
Institutional MBA Class

1.4. RERANGKA DASAR KURIKULUM
Rerangka Dasar Kurikulum
Being Knowing Doing
• Assessment • Case methods • Immersion

• Self-awareness • Student Centered Learning • Thesis
• Leadership autobiography • LEAP
• Personal mission
• Leadership Potential Review
3rd SEMESTER
CONTRIBUTION
Mission + Vision + Learning Goals
Being + Knowing + Doing
2rd SEMESTER
CONCENTRATION +
COMPREHENSION
5C 1rd SEMESTER
CHARACTER + COMPETENCE

5Ps dan 5Is dalam Proses Pembelajaran
Program Studi MM FEB UGM memfasilitasi dan mendorong mahasiswa untuk menjalankan 5P dalam
kegiatan proses belajar mengajar yaitu
a. Preparation: mahasiswa harus selalu menyiapkan diri dengan membaca buku referensi, mengumpulkan
informasi dan hal-hal lain yang membekali dirinya sebelum temu kelas dilaksanakan.
b. Punctuality: mahasiswa selalu mengikuti berbagai kegiatan sesuai waktu yang telah ditetapkan,
tidak pernah terlambat ataupun meninggalkan kegiatan sebelum jadwal yang telah ditentukan.
c. Presence: mahasiswa selalu mengenakan dresscode yang telah ditetapkan dan berpenampilan rapi,
bersih dan sopan dalam mengikuti berbagai kegiatan.
d. Participation: mahasiswa berkontribusi secara aktif dalam diskusi kelas dengan memberikan
pertanyaan, ide, gagasan maupun aktif dalam kegiatan di luar kelas yang mendukung tercapainya
tujuan pembelajaran
e. Performance: mahasiswa memberikan kontribusi secara berkualitas baik dari aspek kebaruan
gagasan atau ide, maupun dari aspek manfaat dan pelaksanaannya.
Program Studi MM FEB UGM menetapkan 5 hal sebagai atribut yang menjadi keunggulan civitas
akademikanya yaitu
a. Integrity: selalu berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran dan kejujuran serta menghindarkan diri
dari perilaku tercela yang menciderai hukum, norma maupun nilai-nilai kebajikan.
b. Initiative: selalu menjadi yang terdepan dalam merespon, memberikan dan mengeksekusi gagasan
untuk kebaikan.
c. Innovation: selalu menciptakan solusi baru (novelty) yang memberikan manfaat (usefulness) terhadap
masyarakat di lingkungannya
d. Inspiration: selalu melakukan hal yang menjadi panutan/teladan bagi yang lain dan mampu
memotivasi dirinya maupun orang lain untuk melakukan hal-hal yang lebih baik.
e. Impact: selalu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di lingkungannya.

1.5. PROGRAM, RELASI, MAHASISWA DAN ALUMNI
1.5.1. Program Pra-MBA

Pra MBA adalah program khusus yang ditujukan untuk memberi penyegaran dan menyiapkan calon
mahasiswa baru sebelum mengambil program MBA. Program Pra MBA membantu calon mahasiswa
menyiapkan diri dengan kultur akademik di lingkungan Program Studi MM FEB UGM dan sekaligus
menyelaraskan pengetahuan bisnis para mahasiswa dengan latar belakang kesarjanaan (S1) yang
beragam. Setelah lulus program Pra MBA atau lolos tanpa Pra MBA maka mahasiswa memasuki semester
1 di salah satu dari Program MBA, Program International MBA (IMBA) dan Executive MBA (EMBA).
1.5.2. Program MBA

Kegiatan perkuliahan Program MBA menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantar materi dan
seluruh aktivitas di kelas. Kuliah diselenggarakan secara terjadwal pada hari Senin sampai Jumat. Untuk
Kampus Yogyakarta, kegiatan perkuliahan dilangsungkan pada pukul 07.00-16.00, sedangkan Kampus
Jakarta pada hari Senin - Jumat pukul 09.00–16.30.
1.5.3. Program International MBA (IMBA Program)

Kegiatan perkuliahan Program IMBA menggunakan bahasa Inggris untuk seluruh aktivitas yang meliputi
penyampaian materi, diskusi, dan pengerjaan tugas. Kuliah diselenggarakan secara terjadwal pada hari
Senin sampai Jumat (IMBA Yogyakarta) dan Jumat sampai Sabtu (IMBA Jakarta) dan dilangsungkan
seperti Program Reguler. Mahasiswa yang terdaftar dalam Program Internasional, diwajibkan mengikuti
salah satu kegiatan studi ke luar negeri, yaitu gelar ganda (dual degree), pertukaran mahasiswa (student
exchange), dan international academic exposure yang ditentukan oleh Program.
Bagi Program Studi MM FEB UGM, penyelenggaraan Program Internasional ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan sebagai berikut:
a. Pertukaran dosen dan mahasiswa (faculty and student exchanges) dengan universitas mitra luar
negeri.
b. Kolaborasi riset bagi dosen dan pengembangan proses pembelajaran.
c. Program gelar ganda (dual degree) dengan universitas mitra di luar negeri.
d. International academic exposure.

1.5.4. Program Executive MBA (EMBA Program)
Program EMBA terdiri atas dua tipe, yaitu Kelas EMBA A dan Kelas EMBA B. Penyelenggaraan kelas ini
menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantar materi dan seluruh aktivitas di kelas. Kelas EMBA A
diselenggarakan di Kampus Jakarta, dengan kegiatan perkuliahan setiap hari Senin-Jumat pukul 19.00-
22.00. Kelas EMBA B diselenggarakan baik di Kampus Jakarta maupun Yogyakarta. Kegiatan perkuliahan
Kelas EMBA B di Kampus Yogyakarta adalah setiap hari Sabtu pukul 07.00-21.00, sedangkan di Kampus
Jakarta adalah setiap hari Jumat pukul 19.00-22.00 dan Sabtu pukul 08.00-18.00, yaitu sesi 1 pukul
08.00-11.00, sesi 2 pukul 12.30-15.30 dan sesi 3 pukul 16.00-18.00.
1.5.5. Program Pengembangan Eksekutif (Executive Development Program)

Selain melakukan kegiatan pendidikan bergelar, Program Studi MM FEB UGM juga melakukan kegiatan
lain dalam bentuk pelatihan, pengkajian, penelitian, dan penerbitan. Berbagai kegiatan tersebut sangat
mendukung dalam pencapaian misi, visi dan tujuan program. Aktivitas yang telah dilaksanakan di bidang
pelatihan, pengkajian, penelitian, dan penerbitan adalah sebagai berikut:
a. Pelatihan, penelitian, dan pendampingan di bidang manajemen.
b. Penerbitan dan pengembangan buku kasus-kasus bisnis.
c. Penerbitan Gadjah Mada International Journal of Business (GamaIJB).
d. Pelaksanaan Ujian Sertifikasi Profesi Wakil Manajer Investasi bekerjasama dengan Panitia Standar
Profesi Pasar Modal (PSPPM).
e. Program Sertifikasi Profesi Wealth Management bekerjasama dengan Certified Wealth Manager’s
Association (CWMA).
f. Program Pendidikan Sertifikasi Internasional Certified Financial Planner (CFP) bekerjasama dengan
Financial Planner Standard Board (FPSB) Indonesia.
g. Program Pendidikan Sertifikasi Project Management bekerjasama dengan Ikatan Ahli Manajemen
Proyek Indonesia (IAMPI).
h. Program Pendidikan Professional Coach Certification Program (PCCP) bekerjasama dengan Coaching
Indonesia.
i. Program Pendidikan Ujian Certified Financial Analyst (CFA).
j. Program Pendidikan Sertifikasi Certified Securities Analyst (CSA) bekerjasama dengan Lembaga
Standarisasi Profesi Pasar Modal (LSPPM).
k. Program Pendidikan Sertifikasi Professional Financial Modeler (PFM) bekerjasama dengan International
Modeling Institute (IFMI).
l. Program Pendidikan International Risk Management Refreshment (IRMR) bekerjasama dengan Ikatan
Bankir Indonesia (IBI) dengan Lembaga Standarisasi Profesi Perbankan (LSPP).

1.5.6. Relasi
Program Studi MM FEB UGM secara aktif menjalin kemitraan yang sinergis dengan lembaga-lembaga
privat dan publik dalam pengembangan pendidikan tinggi manajemen. Selain itu, Program Studi MM FEB
UGM juga senantiasa membangun kemitraan dengan sekolah bisnis di luar negeri di Eropa, Australia,
Asia-Pasifik dan Amerika dalam beragam bentuk kegiatan.
1.6. KERJA SAMA INTERNASIONAL

Kerja sama dengan universitas mitra luar negeri dilakukan dalam berbagai bentuk, yaitu pertukaran
mahasiswa, gelar ganda, dosen, konferensi tahunan, dan kolaborasi riset. Kerja sama internasional yang
telah berhasil dikembangkan oleh program disajikan dalam Tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1. Kerja Sama Internasional
No Negara Universitas Mitra Program *

1 Australia University of Melbourne DDP
2 Australia University of Queensland DDP & SEP
3 Australia University of New South Wales DDP
4 Austria Johannes Kepler University SEP
5 Austria Salzburg University of Applied Sciences SEP
6 Austria University of Innsbruck SEP
7 Austria Vienna University of Economics and Business SEP
8 Belanda Rotterdam School of Management, Erasmus DDP & SEP
University
9 Belanda University of Groningen SEP
10 Brunei Darussalam University of Brunei Darussalam SEP
11 Denmark Southern Denmark University SEP
12 Filipina De La Salle University SEP
13 Inggris University of Northampton DDP
14 Inggris Queen Mary University of London DDP

Tabel 1.1. Kerja Sama Internasional (lanjutan)
No Negara Universitas Mitra Program *

15 Inggris University of Hull DDP
16 Jepang International University of Japan DDP & SEP
17 Jerman Technische Hochschule Kõln SEP
18 Jerman Frankfurt School of Finance and Management SEP
19 Jerman Osnabruck University Applied Science DDP & SEP
20 Jerman Pforzheim University SEP
21 Jerman University of Leipzig SEP
22 Kanada University of Victoria SEP
23 Korea Selatan INHA University SEP
24 Korea Selatan Sungkyunkwan University SEP
25 Korea Selatan EWHA Womans University SEP
26 Korea Selatan Woosong University SEP
27 Malaysia University of Malaya SEP
28 Malaysia Universiti Sains Malaysia SEP
29 Norwegia University of Agder SEP
30 Perancis ESC Clermont Graduate School of Management DDP & SEP
31 Perancis Toulouse Business School DDP
32 Perancis Burgundy School of Business SEP
33 Portugal ISCTE University Institute of Lisbon DDP & SEP
34 Portugal University of Porto SEP
35 Swedia Jönköping International Business School SEP
36 Skotlandia, Inggris Raya University of Stirling DDP
37 Switzerland Zurich University of Applied Sciences SEP
*DDP: Dual Degree Program, SEP: Student Exchange Program
10 B u k u P a n d u a n M a h a s i s w a
1.7. KEBIJAKAN UMUM
1.7.1. Kerahasiaan Informasi Personal

Mahasiswa memiliki hak perlindungan atas privasi selama berhubungan dengan Program Studi MM FEB
UGM. Kebijakan perlindungan privasi ini meliputi informasi-informasi yang dimiliki oleh Program Studi
MM FEB UGM tentang mahasiswa, termasuk data faktual (alamat, usia, status kemahasiswaan, dll),
prestasi akademik (hasil ujian, evaluasi akademik lain), dan kesejahteraan (kondisi keuangan, catatan
medis, informasi yang terkait dengan keluarga, dll). Program Studi MM FEB UGM tidak akan memberikan
informasi pribadi mahasiswa kepada mahasiswa lain, kepada pihak di luar Program Studi MM FEB UGM,
dan kepada pihak yang tidak berhak atas data tersebut, kecuali dengan izin mahasiswa bersangkutan.
Beberapa perkecualian pada penerapan kebijakan ini adalah sebagai berikut:
a. Program Studi MM FEB UGM memberi informasi tentang data mahasiswa kepada pihak Universitas
Gadjah Mada dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis sebagai induk organisasi Program Studi MM FEB
UGM.
b. Program Studi MM FEB UGM menyajikan informasi statistik mahasiswa secara umum untuk keperluan
pengkajian dan pengembangan program, penelitian ilmiah, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
proses akademik.
c. Program Studi MM FEB UGM memberi informasi tentang data statistik mahasiswa (bukan informasi
individu) kepada pihak perusahaan perekrut untuk kepentingan pengembangan karir mahasiswa,
kecuali atas kemauan mahasiswa sendiri (melamar pekerjaan).
d. Program Studi MM FEB UGM memberi informasi tentang data mahasiswa kepada KAFEGAMA MM
untuk kepentingan database alumni.
1.7.2. Kewajiban untuk Peduli

Setiap mahasiswa dianjurkan memiliki kepedulian terhadap mahasiswa lain. Beberapa mahasiswa
mungkin memiliki kelainan fisik bawaan atau kondisi kesehatan yang menempatkan mereka di bawah
risiko selama menjadi mahasiswa Program Studi MM FEB UGM. Sikap yang empatik dan penuh kepedulian
terhadap mereka merupakan perilaku yang terpuji dan bernilai tinggi.
1.7.3. Kesamaan Perlakuan

Program Studi MM FEB UGM menyadari kewajiban mengeliminasi segala bentuk diskriminasi atas dasar
ras, warna kulit, etnis, kebangsaan, agama, keberpihakan politik, jenis kelamin, status perkawinan,
kehamilan, usia dan ketidakmampuan karena cacat, dalam struktur dan segala aktivitas akademik.

11
Program Studi MM FEB UGM memiliki komitmen untuk memberikan kesempatan yang sama bagi setiap
sivitas akademika, baik mahasiswa, dosen maupun karyawan.
1.7.4. Kekayaan Intelektual

Dalam dunia akademik, penghormatan atas karya intelektual milik orang lain merupakan sikap yang
harus dijunjung tinggi. Segala bentuk tindakan yang melanggar etika akademik dalam segala bentuk
kecurangan dan plagiarisme merupakan tindakan yang tidak dapat ditoleransi oleh Program Studi MM
FEB UGM. Program akan memberi sanksi tegas bagi sivitas akademika yang melanggar etika akademik.
Keputusan atas sanksi akan diberikan oleh Pengelola dengan mempertimbangkan masukan dari Dewan
Etika Akademik Program Studi MM FEB UGM. Peraturan lebih rinci akan diatur dalam bagian kebijakan
akademik.
1.7.5. Ombudsman
Sebagai sebuah program, Pengelola maupun dosen Program Studi MM FEB UGM akan mengeluarkan
dan memberlakukan kebijakan serta keputusan yang berkaitan dengan praktik, kesinambungan dan
pengembangan Program Studi MM FEB UGM. Mahasiswa dapat mengajukan keberatan atas keputusan
yang dianggap tidak masuk akal dan tidak adil kepada Deputi Direktur Bidang Akademik.
1.7.6. Kebijakan tentang Pelecehan Seksual

Pelecehan seksual merupakan tindakan yang tidak dapat diterima dan tidak dapat dibenarkan oleh
siapapun. Program Studi MM FEB UGM secara tegas mendukung hak setiap sivitas akademika untuk
bekerja dan belajar di lingkungan yang bebas dari intimidasi dan tindakan pelecehan dari pihak manapun.
Mahasiswa dapat mengajukan keberatan atas tindakan orang lain di lingkungan MM FEB UGM yang
dianggap sebagai pelecehan seksual atas dirinya. Keberatan tersebut dapat diajukan kepada Deputi
Direktur Bidang Akademik. Pengelola akan memproses pengaduan dan mengambil keputusan.
1.7.7. Kebijakan tentang Merokok dan NAPZA

Sivitas akademika tidak diperkenankan merokok di semua tempat di dalam Gedung dan di lingkungan
MM FEB UGM. Mahasiswa dan sivitas akademika dilarang untuk membawa dan atau mengkonsumsi
minuman berakohol, narkoba, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA).
1.7.8. Kehati-hatian Penggunaan Fasilitas
Program Studi MM FEB UGM menyediakan sarana dan prasarana untuk digunakan oleh mahasiswa
secara optimal. Penggunaan fasilitas tersebut hendaknya dilakukan dengan hati-hati dan proporsional.
Perbaikan atau penggantian atas kerusakan yang diakibatkan karena kecerobohan dan kelalaian pihak
mahasiswa akan dibebankan kepada mahasiswa bersangkutan.
1.7.9. Keamanan
Petugas keamanan akan berpatroli dan menjaga keamanan lingkungan Program Studi MM FEB UGM
selama 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu. Mahasiswa dapat melaporkan segala bentuk
tindakan pihak-pihak yang dianggap mengganggu keamanan dan kelancaran proses akademik di
lingkungan Program Studi MM FEB UGM kepada pihak keamanan. Setiap barang milik mahasiswa yang
tertinggal di kelas dan di tempat lain di lingkungan Program Studi MM FEB UGM akan disimpan oleh
petugas keamanan bila ditemukan. Barang dapat diperoleh kembali dengan menunjukkan bukti-bukti
yang relevan.
1.7.10. Sanksi Penggunaan Dokumen Palsu

Mahasiswa Program Studi MM FEB UGM wajib menjunjung tinggi nilai integritas dan kejujuran, sehingga
apabila ditemukan mahasiswa memberikan dan/atau menggunakan data palsu atau bila dokumen,
informasi, dan/atau keterangan dengan menggunakan data yang tidak benar, tidak sah, dan/atau tidak
sesuai dengan keadaaan dan/atau kenyataan, maka mahasiswa dikeluarkan dan/atau mengundurkan
diri dari Program Studi MM FEB UGM.

13
BAB II
PROGRAM AKADEMIK
2.1. KEBIJAKAN UMUM AKADEMIK
2.1.1. Tata Tertib Kuliah:

a. Berpakaian rapi dan sopan, tidak bersandal, tidak mengenakan celana jeans, tidak berkaos, tidak
transparan, khusus pria diwajibkan berdasi pada hari Senin-Sabtu atau mengenakan kemeja batik
(khusus hari Jumat dan Sabtu). Mahasiswa yang tidak mematuhi peraturan berpakaian di atas tidak
diperbolehkan mengikuti proses akademik dan tidak memperoleh pelayanan di Program Studi MM
FEB UGM.
b. Mahasiswa dilarang membawa minuman (kecuali air putih), makan, atau merokok di dalam ruang
kelas.
c. Mahasiswa diwajibkan hadir dan mengikuti seluruh proses perkuliahan hingga selesai pada setiap
sesi terjadwal. Toleransi keterlambatan untuk hadir di kelas adalah maksimal 15 menit.
d. Mahasiswa wajib menandatangani daftar hadir kegiatan temu kelas setiap mata kuliah. Kelalaian
dalam menandatangani daftar hadir akan berakibat mahasiswa dianggap tidak mengikuti kuliah.
e. Mahasiswa tidak dibenarkan menandatangani daftar hadir mahasiswa lain. Apabila Mahasiswa
terbukti melakukan tindakan tersebut, maka mahasiswa yang menandatangani dan yang menyuruh
menandatangankan pada daftar hadir akan dinyatakan tidak lulus mata kuliah tersebut.
f. Mahasiswa dilarang keluar masuk ruang kelas selama proses perkuliahan berlangsung yang akan
mengganggu ketertiban dan kelancaran proses belajar-mengajar. Dosen diberi kewenangan untuk
mengambil kebijakan yang diperlukan dalam rangka terwujudnya manajemen kelas yang baik.
g. Mahasiswa diwajibkan menempuh minimal 75% dari jumlah sesi terjadwal sebagai syarat ikut serta
dalam ujian final mata kuliah yang bersangkutan.
h. Penggunaan Laptop/Netbook di dalam kelas hanya diperkenankan dengan izin dari Dosen
Pengampu.
i. Dosen berwenang memberikan teguran dan atau sanksi yang lebih berat untuk mahasiswa yang tidak
mematuhi tata tertib perkuliahan termasuk dress code, keterlambatan, dan hal-hal yang mengganggu
efektivitas proses pembelajaran.
j. Ketidakhadiran mahasiswa di kelas selama proses perkuliahan berlangsung akan mempengaruhi
komponen pembentukan nilai akhir setiap mata kuliah.

15
k. Mahasiswa yang tidak dapat hadir kuliah diwajibkan menyerahkan surat izin kepada Bagian Akademik.
Surat izin ditujukan kepada Deputi Direktur Bidang Akademik. Surat izin harus diserahkan sebelum
berlangsungnya temu kelas atau dengan disertai alasan yang kuat (karena keadaannya tidak
memungkinkan untuk menyerahkan surat izin sebelum temu kelas) paling lambat seminggu setelah
temu kelas.
l. Surat izin tidak masuk atau tidak dapat mengikuti kuliah pada sesi terjadwal bukan merupakan
pengganti kehadiran mahasiswa di kelas, namun akan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam pembuatan kebijakan khusus terkait dengan kinerja akademik mahasiswa.
m. Program Studi MM FEB UGM dapat memberikan dispensasi ketidakhadiran bagi mahasiswa yang
tidak dapat hadir kuliah karena alasan darurat, yaitu sakit dan harus menjalani rawat inap di rumah
sakit, keadaan darurat yang dialami oleh keluarga dalam satu garis keturunan, ibadah Haji (Umroh
tidak termasuk karena waktu dapat menyesuaikan), dan menjalankan tugas UGM yang disetujui
oleh MM FEB UGM.
2.1.2. Tata Tertib Ujian:

a. Mahasiswa wajib berpakaian rapi, sopan, dan bersepatu sesuai dengan tata tertib kuliah. Mahasiswa
yang tidak mengenakan pakaian sesuai dengan tata tertib maka tidak diperbolehkan mengikuti
ujian.
b. Mahasiswa diharapkan datang tepat waktu. Keterlambatan melebihi 15 menit sejak ujian dimulai,
mengakibatkan tidak diperbolehkan mengikuti ujian kecuali mendapatkan izin tertulis dari Kepala
Bagian Akademik. Mahasiswa tersebut tidak mendapatkan waktu tambahan.
c. Mahasiswa hanya diperbolehkan memasuki ruang ujian setelah diizinkan oleh pengawas ujian.
d. Mahasiswa diwajibkan menduduki kursi tempat duduk sesuai nomor yang telah diatur, dan
menggunakan papan nama acrylic yang sudah dibagikan.
e. Mahasiswa dilarang makan/minum, membuat keributan, atau melakukan tindakan yang mengganggu
mahasiswa lain selama ujian berlangsung.
f. Mahasiswa diwajibkan membawa dan menunjukkan kartu ujian saat menandatangani daftar hadir.
Bagi mahasiswa yang tidak membawa kartu mahasiswa dan papan nama acrylic, tidak diperkenankan
mengikuti ujian kecuali mendapat ijin tertulis dari Kepala Bagian Akademik.
g. Semua buku, catatan, kamus, laptop, atau alat elektronik harus diletakkan di dalam tas dan diletakkan
di depan kelas, kecuali dinyatakan lain oleh dosen pengampu mata kuliah.
h. Mahasiswa dilarang melakukan kecurangan pada saat ujian, meliputi:
• Membawa, meletakkan, membuat contekan dalam bentuk apapun
• Berbicara atau berbisik dengan peserta lain, meminjam alat tulis atau perlengkapan lainnya dari
peserta lain
• Melihat hasil pekerjaan milik peserta lain, atau memperlihatkan hasil pekerjaan ujiannya kepada
peserta lain
• Melakukan tindakan plagiat dalam bentuk apapun
• Meminta kembali jawaban yang telah diserahkan kepada pengawas ujian untuk dilengkapi,
diperbaiki, atau diubah dengan alasan apapun
• Menggunakan alat elektronik (handphone, laptop, flasdisk) selama ujian berlangsung, kecuali
dinyatakan lain oleh dosen pengampu mata kuliah. Dalam keadaan darurat handphone dapat
dititipkan kepada pengawas ujian.
i. Mahasiswa dilarang meninggalkan ruangan selama ujian berlangsung, mahasiswa yang meninggalkan
ruangan ujian dianggap sudah menyelesaikan ujian. Untuk keperluan ke kamar kecil, pengawas
memberi waktu 5 menit sebelum ujian berlangsung.
j. Apabila mahasiswa mempunyai masalah kesehatan yang menyebabkan harus sering izin ke kamar
kecil selama ujian berlangsung, mahasiswa diharuskan memberitahukan kepada pengawas sebelum
ujian berlangsung.
k. Mahasiswa yang telah menyelesaikan ujian sebelum durasi yang ditentukan, diperbolehkan
meninggalkan ruangan terlebih dahulu.
l. Apabila waktu ujian dinyatakan selesai, maka lembar jawaban dan soal diserahkan kepada pengawas
ujian.
m. Mahasiswa yang melanggar tata tertib tersebut di atas, dapat diberi sanksi akademik antara lain:
• Oleh pengawas ujian:
• diperingatkan secara lisan
• dipindahkan tempat duduknya
• dikeluarkan dari ruang ujian, dan tidak berhak mengikuti ujian
• dicatat dalam berita acara ujian.
• Oleh Dosen/Pengelola
• mendapat nilai E untuk mata kuliah yang diujikan
• mendapat nilai E untuk seluruh mata kuliah yang diambil pada semester tersebut
• diskorsing selama satu semester atau lebih
• dikeluarkan dari Program Studi MM FEB UGM.

17
n. Salah satu syarat untuk dapat mengikuti Ujian Akhir adalah mahasiswa harus melakukan pengisian
Form Kinerja Dosen yang telah disiapkan online dalam bentuk kuesioner melalui Sintesis.
Bagian Akademik MM FEB UGM akan membuka akses pengisian kuesioner di minggu ke-11 sampai
dengan minggu ke-13 perkuliahan (atau jadwal yang diumumkan oleh Bagian Akademik MM FEB UGM).
Apabila mahasiswa tidak mengisi kuesioner online tersebut, maka mahasiswa tidak diperbolehkan
mengikuti Ujian Akhir.
2.1.3. Sanksi Bagi Pelaku Kecurangan dalam Ujian

Mahasiswa yang melakukan atau dicurigai melakukan kecurangan dalam ujian akan diperingatkan
atau ditegur secara lisan oleh pengawas ujian. Apabila mahasiswa bersikap tidak kooperatif dan
tidak mematuhi instruksi pengawas ujian dalam penanganan kecurangan, maka nama mahasiswa
akan dicatat dalam Berita Acara Pelaksanaan Ujian yang akan mengakibatkan hasil ujian mahasiswa
tersebut dinyatakan tidak lulus. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus karena kecurangan atau dugaan
melakukan kecurangan ini hanya dapat memperbaiki nilai dengan cara menempuh kembali mata kuliah
tersebut pada angkatan berikutnya atau pada kelas terdekat.
2.2. PROGRAM PRA MBA

Program Pra MBA adalah bagian dari rangkaian seleksi calon mahasiswa Program Studi MM FEB UGM
yang harus diikuti oleh calon mahasiswa yang mempunyai latar belakang pendidikan Program S1 Non
Ekonomika dan atau calon mahasiswa yang mempunyai latar belakang pendidikan Program S1 Ekonomika
yang tidak lulus Tes Pengetahuan Dasar (TPD). Program ini dimaksudkan untuk mempersiapkan calon
mahasiswa baru Program Studi MM FEB UGM agar mempunyai pengetahuan dasar bidang Ekonomika,
Manajemen, dan Akuntansi yang memadai sebagai dasar dalam menempuh Program MBA.
Program Pra MBA juga terbuka bagi setiap sarjana S1 dari segala disiplin keilmuan yang bermaksud
mendapatkan pengetahuan dasar bidang Ekonomika, Manajemen, dan Akuntansi. Sertifikat kelulusan dan
transkrip nilai matrikulasi akan diberikan kepada setiap peserta program ini yang telah dinyatakan lulus.
2.2.1. Kurikulum
Kurikulum Program Pra MBA terdiri atas 4 mata kuliah yang diselenggarakan selama 1 semester dengan
rincian yang ditunjukkan oleh Tabel 2.1 sebagai berikut.
Tabel 2.1. Kurikulum Program Pra MBA
No Kode MK Mata Kuliah Bobot Sesi *

1 MAN5005 Business and Management 3 SKS 48
2 MAN5006 Accounting and Finance 3 SKS 48
3 MAN5007 Managerial Economics 3 SKS 48
4 MAN5004 Statistics for Business Decision 3 SKS 48
JUMLAH 12 SKS 192 sesi
*) Satu sesi setara dengan 50 menit. Setiap tatap muka Program Reguler 150 menit dan untuk
Program Eksekutif 180 menit
2.2.2. Ujian
Ujian yang diselenggarakan pada Program Pra MBA adalah Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir
Semester yang masing-masing dilaksanakan hanya satu kali. Dengan demikian tidak diselenggarakan
ujian susulan, kecuali dalam kondisi yang sifatnya darurat atau pertimbangan lain yang diberikan
Pengelola Program Studi MM FEB UGM.
2.2.3. Persyaratan Kelulusan

Persyaratan kelulusan dari Program Pra MBA adalah sebagai berikut:
• Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal adalah 2,50.
• Tidak boleh memiliki nilai kurang dari C, dengan maksimum dua nilai C dan atau C+ .
Komponen pembentuk nilai akhir untuk setiap mata kuliah Program Pra MBA adalah seperti yang sudah
diatur dalam silabus masing-masing mata kuliah.
2.2.4. Peraturan Pengulangan

Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus Program Pra MBA tidak dapat melanjutkan ke Program MBA dan
wajib mengulang Program Pra MBA terlebih dahulu. Pengulangan dapat dilakukan dengan cara mengulang
seluruh mata kuliah atau sebagian mata kuliah Program Pra MBA dengan ketentuan dapat mengulang
mata kuliah dengan nilai C. Pengulangan Program Pra MBA dilakukan pada angkatan berikutnya maksimal
1 kali pengulangan (1 semester). Mahasiswa akan dibebani biaya kuliah sebesar Rp.1.000.000,- (satu

19
juta rupiah) per SKS kali jumlah SKS mata kuliah tersebut. Sertifikat kelulusan dan transkrip nilai Pra
MBA akan diberikan kepada setiap peserta program ini yang telah dinyatakan lulus. Sertifikat Program
Pra MBA berlaku selama 1 tahun sejak mulai menempuh Program Pra MBA.
2.3. PROGRAM MBA

Bagian ini mendeskripsikan berbagai hal yang terkait dengan kurikulum dan kegiatan akademik di Program
Studi MM FEB UGM. Program Studi MM FEB UGM menawarkan tiga pilihan yaitu Program Reguler (MBA
Program), Program Internasional (IMBA Program) dan Program Eksekutif (EMBA Program). Sepanjang
ketentuan akademik dan administrasi terpenuhi, mahasiswa dimungkinkan melakukan alih program
sebelum semester satu berlangsung dengan terlebih dahulu berkonsultasi dan mendapat persetujuan
dari Deputi Direktur Bidang Akademik.
Bagi mahasiswa Program International MBA diwajibkan untuk mengikuti minimal salah satu dari
kegiatan internasional di luar negeri sebagai syarat kelulusan. Program Studi MM FEB UGM menawarkan
beberapa alternatif kegiatan internasional di luar negeri, yaitu Program Gelar Ganda (Dual Degree),
Program Pertukaran Mahasiswa (Student Exchange), dan International Academic Exposure. Sedangkan
mahasiswa Program MBA yang berminat mengikuti kegiatan internasional, diharuskan untuk memenuhi
persyaratan dan ketentuan yang berlaku. Program Gelar Ganda hanya ditawarkan bagi mahasiswa
Program International MBA. Daftar universitas mitra di luar negeri beserta program yang ditawarkan
dapat dilihat pada Tabel 1.1 Kerja Sama Internasional.
2.3.1. Kurikulum
Kurikulum Program Studi MM FEB UGM didesain sedemikian rupa sehingga memungkinkan bagi
mahasiswa untuk menyelesaikan studinya dalam jangka waktu (masa studi normal) untuk Program
MBA 18 bulan, Program IMBA (Student Exchange) 24 bulan, Program IMBA (Dual Degree) 30 bulan dan
Program EMBA 24 bulan. Penjelasan mengenai masa studi dapat dilihat pada butir 2.3.13.
Secara lebih rinci, seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus dari Program Studi MM FEB UGM dan
memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA), apabila mahasiswa bersangkutan:
a. Sudah mengambil (menempuh) minimal 44 Satuan Kredit Semester (SKS) termasuk Tesis sesuai
dengan struktur mata kuliah yang disajikan pada Tabel 2.2.
b. Sudah mengikuti dan dinyatakan lulus mata kuliah wajib non kredit, yaitu Leadership Enhancement
and Acceleration Program (LEAP) yang dapat dilihat pada Tabel 2.5.
c. Mempunyai indeks prestasi kumulatif (IPK) minimum 3,00 dengan maksimum dua nilai C dan atau C+.
d. Tidak boleh memiliki nilai kurang dari C.
e. Lulus Ujian Tesis.
2.3.2. Sistem Perkuliahan

Program Studi MM FEB UGM menyelenggarakan perkuliahan dengan sistem semester. Dengan demikian,
satuan kredit yang digunakan adalah Satuan Kredit Semester (SKS). Satu tahun akademik dibagi menjadi
dua semester. Satu semester berlangsung selama 6 bulan. Semester pada satu tahun akademik dimulai
pada bulan Februari dan Agustus.
2.3.3. Satuan Kredit Semester (SKS)

Jumlah keseluruhan SKS yang harus diambil mahasiswa untuk dapat dinyatakan lulus dan berhak
mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA) adalah 44 SKS, yang terdiri atas 24 SKS
mata kuliah inti, 12 SKS mata kuliah bidang konsentrasi, 3 SKS Immersion, 1 SKS Thesis Workshop,
3 SKS Thesis dan 1 SKS Publication. Setiap satu Satuan Kredit Semester (1 SKS) terdiri atas 16 sesi
(termasuk ujian). Satu SKS setara dengan 50 menit.
Program Studi MM FEB UGM mendorong mahasiswa agar bisa menyelesaikan studi secara efektif dan
efisien. Program memberlakukan ketentuan bahwa beban SKS maksimum bagi seorang mahasiswa dalam
satu semester adalah 18 SKS, sedangkan beban minimum adalah 11 SKS. Mahasiswa dapat mengambil
kurang dari 11 SKS hanya jika dalam semester bersangkutan total SKS mata kuliah sisa yang belum diambil
adalah kurang dari 11 SKS. Jenis mata kuliah dan jumlah kredit ditunjukkan oleh Tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2. Jenis Mata Kuliah dan Jumlah Kredit
Jenis Mata Kuliah Jumlah Kredit

Mata Kuliah Inti 24
Mata Kuliah Bidang Konsentrasi 12
Immersion 3
Thesis Workshop 1
Thesis 3
Publication 1
Total 44

21
Seorang mahasiswa dimungkinkan mengambil mata kuliah dengan total SKS lebih dari 44 SKS atau
mengambil lebih dari satu bidang konsentrasi, jika tidak melampaui batas maksimum pengambilan SKS
dalam satu semester.
Tabel 2.3. Daftar Mata Kuliah Inti
No Kode MK Mata Kuliah Inti SKS

1 MAN5121 Financial Management 3
2 MAN5221 Marketing Management 3
3 MAN5423 Leadership and Organizational Behavior 3
4 MAN5522 Business Ethics 3
5 MAN5322 Technology and Operations Management 3
6 MAN6524 Leadership Communication 3
7 MAN5422 Strategic Management 3
8 MAN6521 General Business Environment 3
Sub Total 24
9 MAN6561 Immersion 3
10 MAN6559 Thesis Workshop 1
11 MAN6560 Thesis 3
12 MAN6562 Publication 1
Sub Total 8
Total 32
*) Khusus MM Kampus Jakarta untuk Mata Kuliah General Business Environment (GBE), Penjelasan
Mata Kuliah (Course Overview) dan kuliah 9 Modul dilaksanakan di MM Kampus Yogyakarta,
sedangkan kuliah Presentasi dan Diskusi Makalah Akhir GBE dilaksanakan di MM Kampus
Jakarta.
2.3.4. Bidang Konsentrasi
Mahasiswa dapat mengambil satu bidang konsentrasi tertentu dengan cara mengambil minimal 12 SKS
mata kuliah yang termasuk dalam suatu bidang konsentrasi. Tabel 2.3 dan 2.4 menyajikan daftar mata
kuliah inti dan mata kuliah bidang konsentrasi yang dapat diambil mahasiswa.
Tabel 2.4. Daftar Mata Kuliah Bidang Konsentrasi
Bidang Konsentrasi
Entrepreneurship
Human Resource
& Organization
Management
Management
Operations
Marketing
Strategic
Finance
No Kode MK Mata Kuliah
SKS
1 MAN6121 Multinational Finance 3 x
2 MAN6122 Financial Risk Management 3 x
3 MAN6123 Portfolio Management 3 x
4 MAN6225 Consumer Behavior Analysis 3 x
5 MAN6226 Advanced Marketing Strategy 3 x
6 MAN6227 Global Marketing 3 x
7 MAN6425 Strategic Human Resource Management 3 x
8 MAN6426 Leadership and Innovation 3 x
9 MAN6427 Organizational Change and Development 3 x
10 MAN6435 Strategic Leadership 3 x
11 MAN6436 Corporate Strategy 3 x
12 MAN6437 Industry and Competitive Analysis 3 x
13 MAN6444 Strategic Operations Management 3 x
14 MAN6445 Supply Chain and Logistics Management 3 x

23
Tabel 2.4. Daftar Mata Kuliah Bidang Konsentrasi (lanjutan)
Bidang Konsentrasi
Operations Management
Strategic Management
Entrepreneurship
Human Resource
& Organization
Marketing
Finance
No Kode MK Mata Kuliah
SKS
15 MAN6446 Project and Program Management 3 x
16 MAN6544 Business Creativity and Innovation 3 x
17 MAN6542 Business Modeling 3 x
18 MAN6543 Business Plan 3 x
19 MAN 6525 Research Methods in Concentration 3 x x x x x x
2.3.5. Mata Kuliah Non Kredit

Selain menempuh 44 SKS, mahasiswa diwajibkan mengikuti serangkaian mata kuliah non kredit yang
dikemas dalam Program Percepatan dan Peningkatan Kepemimpinan ‘LEAP’ (Leadership Enhancement
& Acceleration Program) yang ditunjukkan oleh Tabel 2.5. Program ini dijadwalkan sejak semester 0 (Pra
MBA) sampai dengan semester akhir. Luaran rangkaian kegiatan LEAP didokumentasikan dalam suatu
transkrip non akademik yang menjadi pelengkap dari transkrip akademik.
Tabel 2.5. Kurikulum LEAP
Durasi Semester Total

No Materi
(sesi) 0 1 2 3 (jam)
1 Orientation and Induction 1 √ 2,5
2 Business Fun Games 3 √ 7,5
3 Value and Philosophy of UGM 1 √ 2,5
4 Learning Strategies 1 √ 2,5
5 Leadership Potential Review (LPR) 4 √ 10
6 Public Speaking 1 √ 2,5
7 Creative Thinking 2 √ 5
8 Negotiating Skill 1 √ 2,5
9 Ethics and Anti Corruption 1 √ 2,5
10 Leadership Camp 4 √ 10
11 Social Project 4 √ 10
12 Table Manner 1 √ 2,5
13 Writing Skill 1 √ √ √ √ 10
14 Anti Plagiarism 1 √ √ √ √ 10
15 Executive Series 4 √ √ √ √ 40
Total 30 120
2.3.6. Contoh Urutan Pengambilan Mata Kuliah

Tabel 2.6 dan 2.7 menyajikan rencana studi mahasiswa Program Studi MM FEB UGM untuk Program
MBA dan Program Executive MBA.

25
Tabel 2.6. Urutan Pengambilan Mata Kuliah Program MBA
Semester No Mata Kuliah SKS

1 Financial Management 3
2 Marketing Management 3
3 Leadership and Organizational Behavior 3
I
4 Technology and Operations Management 3
5 Leadership Communication 3
6 Business Ethics 3
Subtotal 18
7 Strategic Management 3
8 General Business Environment 3
Concentration Course #1:
9 3
II Research Methods in Concentration
10 Concentration Course #2 3
Subtotal 18
13 Immersion 3
14 Thesis Workshop 1
III
15 Thesis 3
16 Publication 1
Subtotal 8
TOTAL 44
Tabel 2.7. Urutan Pengambilan Mata Kuliah Program Executive MBA

I
Subtotal 12
5 Business Ethics 3
II
Subtotal 12
Concentration Course #1:
9 3
Research Methods in Concentration
III 10 Concentration Course #2 3
Subtotal 12
13 Immersion 3
IV
15 Thesis 3
16 Publication 1
Subtotal 8
TOTAL 44
Bagi mahasiswa yang akan mengikuti Program Pertukaran Pelajar (Student Exchange) dan Program Gelar
Ganda (Dual Degree) diwajibkan untuk mengkonsultasikan terlebih dahulu urutan pengambilan mata
kuliahnya kepada Bagian Akademik. Secara umum urutan pengambilan mata kuliah mahasiswa Program
International MBA untuk kedua skema di atas dapat dilihat pada Tabel 2.8 dan 2.9.
27
Tabel 2.8. Urutan Pengambilan Mata Kuliah Program International MBA
Skema Student Exchange Program di Kampus Yogyakarta (Senin-Jumat)

I
6 Business Ethics 3
Subtotal 18
II 9 Research Methods in Concentration** 3
10 Immersion 3
Subtotal 13
12 - 14 - Perkuliahan di universitas mitra luar negeri 9
III - Mata kuliah yang diambil di universitas mitra dengan bobot
9 SKS akan ditransfer sebagai mata kuliah konsentrasi
15 Thesis*) 3
IV
16 Publication 1
TOTAL 44
*) Mahasiswa akan mendapatkan Dosen Pembimbing Tesis pada awal Semester 2, sehingga mahasiswa dapat
melakukan penulisan tesis mulai Semester 2
**) Khusus untuk Program International MBA, mata kuliah Research Methods disajikan untuk semua
konsentrasi
Skema Dual Degree Program di Kampus Yogyakarta (Senin-Jumat)

I
6 Business Ethics 3
Subtotal 18
II 9 Research Methods in Concentration** 3
10 Immersion 3
Subtotal 13
- Perkuliahan di universitas mitra luar negeri 9
III & IV 12 - 14 - Mata kuliah yang diambil di universitas mitra dengan bobot
9 -12 SKS akan ditransfer sebagai mata kuliah konsentrasi
Subtotal 12
15 Thesis*) 3
V
16 Publication 1
TOTAL 44
*) Mahasiswa akan mendapatkan Dosen Pembimbing Tesis pada awal Semester 2, sehingga mahasiswa
dapat melakukan penulisan tesis mulai Semester 2. Beberapa universitas mitra di luar negeri mensyaratkan
penulisan tesis dilakukan di universitas mitra, namun demikian mahasiswa tetap diwajibkan untuk
menyelesaikan penulisan proposal tesis di Program Studi MM FEB UGM.
**) Khusus untuk Program International MBA, mata kuliah Research Methods disajikan untuk semua
konsentrasi

29
Skema Student Exchange Program di Kampus Jakarta

I
Subtotal 12
II 7 Business Ethics 3
9 Research Methods in Concentration 3
Subtotal 15
- Mata Kuliah yang diambil di unversitas mitra dengan bobot 9
III 10 - 12
SKS akan ditransfer sebagai mata kuliah konsentrasi
- Immersion dilaksanakan di luar negeri 3
Subtotal 12
IV 14 Publication 1
15 Thesis*) 3
Subtotal 44
Tabel 2.11. Urutan Pengambilan Mata Kuliah Program Internasional Skema
Dual Degree Program di Kampus Jakarta

I
Subtotal 12
II 7 Business Ethics 3
9 Research Methods in Concentration 3
Subtotal 15
- Mata Kuliah yang diambil di unversitas mitra dengan bobot 9-12
III/IV 10 - 12
SKS akan ditransfer sebagai mata kuliah konsentrasi
- Immersion dilaksanakan di luar negeri 3
Subtotal 12
V 14 Publication 1
15 Thesis*) 3
Subtotal 44

31
2.3.7. Pendaftaran Mata Kuliah Bidang Konsentrasi
Mahasiswa diwajibkan mendaftarkan mata kuliah bidang konsentrasi yang akan diambil pada semester
berikutnya ke Bagian Akademik sesuai jadwal yang telah ditetapkan dalam kalender akademik. Sebagai
pedoman umum pendaftaran mata kuliah bidang konsentrasi akan dijadwalkan pada minggu pertama
setelah ujian sisipan (ujian tengah semester) pada semester yang sedang berjalan. Setelah selesai
melakukan rekapitulasi mata kuliah bidang konsentrasi yang akan diambil mahasiswa, Bagian Akademik
akan mengumumkan mata kuliah-mata kuliah bidang konsentrasi yang definitif akan diselenggarakan
pada semester berikutnya. Jumlah minimum peserta agar dapat diselenggarakannya suatu mata kuliah
bidang konsentrasi pada suatu semester adalah 10 orang. Program Studi MM FEB UGM tidak akan
menyelenggarakan suatu mata kuliah bidang konsentrasi jika peminat mata kuliah tersebut kurang
dari 10 orang. Di Kampus Yogyakarta, untuk tercapainya jumlah minimum peserta maka Program MBA
dimungkinkan digabung dengan Program International MBA. Apabila terdapat minimal 5 mahasiswa luar
negeri dalam mata kuliah bidang konsentrasi, maka bahasa pengantar mata kuliah tersebut menggunakan
bahasa Inggris. Di Kampus Jakarta, jumlah minimum peserta agar dapat diselenggarakan suatu mata
kuliah bidang konsentrasi adalah 15 orang. Untuk mencapai jumlah minimum peserta maka Kelas MBA
memungkinkan untuk digabung ke Kelas Executive MBA.
Mahasiswa dimungkinkan untuk melakukan penambahan mata kuliah bidang konsentrasi yang
akan diambil pada semester berikutnya dengan syarat tidak melebihi subtotal SKS yang ditentukan.
Penambahan mata kuliah dilakukan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum semester bersangkutan
dimulai. Penambahan mata kuliah hanya dapat dilakukan untuk mata kuliah-mata kuliah yang sudah
diputuskan untuk diselenggarakan pada semester bersangkutan.
2.3.8. Pembatalan Mata Kuliah

Mahasiswa yang membatalkan mata kuliah yang sudah dipilih ketika semester yang bersangkutan sudah
dimulai akan mengakibatkan mata kuliah tersebut tetap diperhitungkan sebagai mata kuliah yang diambil
oleh mahasiswa. Mahasiswa yang tidak lulus pada mata kuliah konsentrasi yang dipilih, diharuskan
mengulang mata kuliah yang sama di semester yang akan datang.
2.3.9. Distribusi Waktu per Mata Kuliah

Setiap mata kuliah dengan bobot 3 SKS memiliki total waktu temu kelas efektif 48 sesi (16 kali temu
kelas, masing-masing 150 menit). Sedangkan mata kuliah dengan bobot 2 SKS memiliki total waktu
temu kelas efektif 36 sesi (12 kali temu kelas, masing-masing 150 menit). Distribusi sesi untuk setiap
mata kuliah dapat dilihat pada Tabel 2.12 berikut ini.
Tabel 2.12. Distribusi Sesi Mata Kuliah
Ujian Final
Presentasi
Total Sesi
Sisipan
Diskusi
Kasus/
Kuliah
Bobot
Ujian
No Mata Kuliah
1 Financial Management 3 21 21 3 3 48
2 Marketing Management 3 21 21 3 3 48
3 Leadership and Organizational Behavior 3 21 21 3 3 48
4 Business Ethics 3 21 21 3 3 48
5 Technology and Operations Management 3 21 21 3 3 48
6 Leadership Communication 3 21 21 3 3 48
7 Strategic Management 3 21 21 3 3 48
8 General Business Environment 3 30 18 - - 48
9 Research Methods in Concentration 3 21 21 3 3 48
10 Multinational Finance 3 21 21 3 3 48
11 Financial Risk Management 3 21 21 3 3 48
12 Portfolio Management 3 21 21 3 3 48
13 Consumer Behavior Analysis 3 21 21 3 3 48
14 Advanced Marketing Strategy 3 21 21 3 3 48
15 Global Marketing 3 21 21 3 3 48
16 Strategic Human Resource Management 3 21 21 3 3 48
17 Leadership and Innovation 3 21 21 3 3 48
18 Organizational Change and Development 3 21 21 3 3 48
19 Strategic Leadership 3 21 21 3 3 48
20 Corporate Strategy 3 21 21 3 3 48
21 Industry and Competitive Analysis 3 21 21 3 3 48
22 Strategic Operations Management 3 21 21 3 3 48

33
Tabel 2.12. Distribusi Sesi Mata Kuliah (lanjutan)
Ujian Final
Presentasi
Total Sesi
Sisipan
Diskusi
Kasus/
Kuliah
Bobot
Ujian
No Mata Kuliah
23 Supply Chain and Logistics Management 3 21 21 3 3 48

24 Project and Program Management 3 21 21 21 21 21
25 Business Creativity and Innovation 3 21 21 21 21 21
26 Business Modeling 3 21 21 21 21 21
27 Business Plan 3 21 21 21 21 21
28 Immersion 3 - - - - 48
29 Thesis Workshop 1 - 18 - - 18
30 Thesis 3 - - - - 48
31 Publication 1 - - - - 18
2.3.10. Mata Kuliah dengan Kasus

Jumlah kasus yang didiskusikan untuk setiap mata kuliah yang menggunakan kasus adalah minimum
6 (enam) kasus atau disesuaikan dengan besaran kelas. Penyelenggaraan dan pengelolaan tugas dan
diskusi kasus akan diatur oleh masing-masing dosen mata kuliah bersangkutan.
2.3.11. Kebijakan Sit-in

Jika dirasa perlu, mahasiswa dimungkinkan untuk mengikuti temu kelas pada mata kuliah lain yang
tidak secara resmi didaftarkannya (sit-in) sepanjang kapasitas ruang (tempat duduk) untuk mata kuliah
bersangkutan masih tersedia. Mahasiswa yang melakukan sit-in harus mengikuti perkuliahan selama
satu semester penuh. Mahasiswa yang melakukan sit-in disyaratkan memperoleh izin tertulis dari
Deputi Direktur Bidang Akademik dan menyerahkan izin tertulis tersebut ke Bagian Akademik untuk
keperluan administrasi, selambatnya 1 bulan sebelum semester dimulai. Mahasiswa tidak dibebani
biaya tambahan untuk tiap mata kuliah yang diikuti secara sit-in. Mahasiswa diwajibkan membuat Surat
Pernyataan Komitmen Kehadiran 100% dan mengikuti seluruh kegiatan temu kelas tetapi tidak berhak
untuk memperoleh nilai dari aktivitas ini.
2.3.12. Kode Etik Akademik
Program Studi MM FEB UGM sangat menjunjung tinggi kode etik akademik. Mahasiswa yang melanggar
kode etik akademik seperti mencontek pada saat ujian, mengkopi makalah orang lain (melakukan
plagiat), dan segala bentuk pelanggaran kode etik akademik lainnya akan diberi sanksi akademik yang
berat oleh Program Studi MM FEB UGM dan atau dosen mata kuliah bersangkutan berdasarkan masukan
dari Dewan Etika Akademik yang dimiliki Program Studi MM FEB UGM. Sanksi berupa peringatan keras,
ketidaklulusan untuk mata kuliah bersangkutan, ketidaklulusan untuk seluruh mata kuliah yang diambil
pada semester bersangkutan, dihentikan kegiatan akademiknya untuk sementara waktu (di-skors), atau
dikeluarkan (drop-out) dari Program Studi MM FEB UGM.
Penjelasan lebih rinci mengenai tindakan plagiat dapat dibaca dalam Panduan Anti Plagiarisme yang
tersedia di bab 6 dan softfile yang bisa diunduh melalui Sistem Informasi Akademik (SINTESIS).
Mahasiswa wajib mematuhi Peraturan Rektor UGM no. 711/P/SK/HT/2013 tentang Tata Perilaku
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada, beserta segala aturan yang berlaku di FEB UGM dan MM FEB UGM.
2.3.13. Batas Masa Studi

Masa studi normal bagi mahasiswa Program Studi MM FEB UGM terhitung sejak tanggal dimulainya
kuliah Semester I adalah sebagai berikut:
a. Program MBA 18 bulan
b. Program International IMBA (Exposure) 18 bulan
c. Program International IMBA (Student Exchange) 24 bulan
d. Program IMBA International (Dual Degree) 30 bulan
e. Program EMBA Executive 24 bulan
Sedangkan masa studi maksimal yang diperkenankan adalah 36 bulan.
Mahasiswa dinyatakan mengundurkan diri, apabila tidak dapat menyelesaikan studi sampai batas masa
studi maksimal yang telah ditetapkan.
2.3.14. Kebijakan Drop-Out

Dalam beberapa kasus pelanggaran yang sangat berat, Program Studi MM FEB UGM dapat mengambil
keputusan untuk mencabut status dan hak mahasiswa (drop-out). Beberapa hal yang dapat menyebabkan
mahasiswa dikeluarkan dari Program Studi MM FEB UGM adalah sebagai berikut:

35
a. Melakukan tindak kriminal pidana dan atau perdata sehingga mencemarkan nama baik Program
Studi MM FEB UGM.
b. Melakukan pelanggaran etika akademik berupa kecurangan dan atau tindakan plagiarisme yang
masuk dalam kategori berat, menggunakan dokumen yang tidak sah/palsu.
c. Melakukan tindakan amoral berupa pelecehan seksual, penghinaan terhadap institusi secara
demonstratif (di media apapun, termasuk media sosial daring), serta tidak adanya itikad baik untuk
menciptakan iklim studi yang sehat dan mendukung.
d. Tidak aktif dan tidak melaporkan perkembangan studi selama 2 semester berturut-turut.
e. Tidak mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan tidak mampu menyelesaikan studi
sesuai tenggat waktunya.
2.3.15. Penyelenggaraan Ujian untuk Mata Kuliah

Ujian-ujian yang diselenggarakan oleh Program Studi MM FEB UGM untuk mata kuliah adalah sebagai
berikut:
a. Ujian Semester
Ujian ini terdiri atas Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester yang diselenggarakan masing-
masing 1 kali dalam satu semester. Mahasiswa diwajibkan menempuh minimal 75% dari jumlah sesi
terjadwal untuk dapat menempuh Ujian Akhir Semester mata kuliah yang bersangkutan. Soal Ujian
terdiri dari 2 bagian yaitu Soal Master yang disusun secara bersama oleh tim dosen yang mengampu
secara paralel mata kuliah tersebut dan Soal Non Master yang disusun oleh dosen pengampu mata
kuliah di kelas tersebut.
b. Ujian Susulan
Ujian susulan untuk Ujian Tengah Semester dan atau Akhir Semester hanya dapat diberikan kepada
mahasiswa yang tidak dapat hadir ujian karena alasan darurat, seperti sakit dan menjalani rawat
inap di rumah sakit, keadaan darurat yang dialami oleh keluarga dalam satu garis keturunan, ibadah
haji (Umroh tidak termasuk karena waktu dapat menyesuaikan), dan menjalankan penugasan UGM
yang telah disetujui oleh MM FEB UGM. Mahasiswa yang bersangkutan harus menyampaikan surat
permohonan kepada Deputi Direktur Bidang Akademik dilampiri bukti yang kuat. Ujian susulan
untuk Ujian Tengah Semester dan atau Ujian Akhir Semester akan dilaksanakan pada periode ujian
di semester yang akan datang atau waktu lain yang ditentukan oleh Program.
2.3.16. Sistem Evaluasi Hasil Belajar
Sistem Penilaian yang digunakan oleh MM FEB UGM adalah sistem nilai huruf (American system) dengan
urutan nilai A (terbaik), B, C, D dan E (tidak lulus). Skala poin yang digunakan untuk perhitungan indeks
prestasi pada sistem penilaian ini ditunjukkan dalam Tabel 2.13 sebagai berikut.
Tabel 2.13. Skala Indeks Prestasi
Nilai A A– A/B B+ B B– B/C C+ C C– C/D D+ D E

Poin 4,00 3,75 3,50 3,25 3,00 2,75 2,50 2,25 2,00 1,75 1,50 1,25 1,00 0,00
2.3.17 Komponen Penilaian

Nilai akhir (final grade) mencerminkan keseluruhan prestasi akademik mahasiswa selama mengikuti
suatu mata kuliah selama satu semester. Berikut ini adalah komponen pembentuk nilai akhir beserta
usulan bobotnya untuk tiap mata kuliah dalam Tabel 2.14.
Tabel 2.14. Komponen Pembentuk Nilai Akhir dan Persentase Bobotnya
Program MBA
Program Mata Kuliah

Komponen Mata Kuliah Mata Kuliah
Pra MBA Research
Inti dan General Business
Methods in
Konsentrasi Environment
Concentration
Ujian Tengah Semester 20% 25% - 25%
Ujian Akhir Semester 20% 25% - -
Partisipasi/Diskusi 30% 30% 45% 20%
Tugas 30% 20% 40% 30%
Presentasi Makalah/Proposal - - 15% 25%
Total 100% 100% 100% 100%

37
2.3.18. Otoritas Nilai Final
Otoritas nilai final dalam huruf sepenuhnya menjadi hak dosen dengan tetap memperhatikan obyektivitas
dan integritas akademik. Meskipun demikian, jika dirasa perlu, mahasiswa berhak untuk menanyakan
komponen-komponen nilai final kepada dosen bersangkutan.
2.3.19. Administrasi Nilai

Dosen akan menyelenggarakan administrasi nilai untuk setiap komponen penilaian seperti yang
tercantum dalam silabus masing-masing mata kuliah dalam bentuk nilai angka dan huruf. Penentuan
nilai final dalam angka untuk setiap mata kuliah dihitung berdasarkan skala poin seperti tercantum
dalam Tabel 2.15 dengan menggunakan rumus: jumlah dari persentase setiap komponen penilaian
yang sudah dikalikan poin yang sesuai dengan nilai huruf komponen bersangkutan. Konversi nilai
dalam angka ini ke dalam nilai akhir huruf dilakukan berdasarkan aturan konversi sebagai berikut.
Tabel 2.15. Aturan Konversi Nilai Angka ke Nilai Huruf
Nilai Angka Range Nilai Huruf

90 - 100 3,76-4,00 A
85 - 89 3,51-3,75 A–
80 - 84 3,26-3,50 A/B
75 - 79 3,01-3,25 B+
70 - 74 2,76-3,00 B
65 - 69 2,51-2,75 B–
60 - 64 2,26-2,50 B/C
55 - 59 2,01-2,25 C+
50 - 54 1,76-2,00 C
45 - 49 1,51-1,75 C–
40 - 44 1,26-1,50 C/D
35 - 39 1,01-1,25 D+
30 - 34 0,76-1,00 D
0 - 29 0,00-0,75 E
2.3.20. Pengumuman Nilai
Program akan mengumumkan nilai mahasiswa melalui Sistem Informasi Akademik (SINTESIS).
2.3.21. Prosedur Penambahan Mata Kuliah

Mahasiswa mempunyai kesempatan untuk menambah mata kuliah dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Mahasiswa diperbolehkan menambah mata kuliah dengan beban maksimum 9 SKS.
b. Mendaftar ke Bagian Akademik paling lambat 2 minggu sebelum kegiatan perkuliahan semester
terdekat dimulai.
c. Beban SKS maksimum yang dapat diambil oleh mahasiswa termasuk mata kuliah yang akan diikuti
adalah 18 SKS dalam 1 semester.
d. Apabila mahasiswa akan menambah mata kuliah setelah masa studi normal atau lolos teori (Semester
4 untuk Kelas MBA dan Semester 5 untuk Kelas Executive MBA), maka beban SKS maksimum yang
dapat diambil oleh mahasiswa adalah 9 SKS termasuk tesis atau maksimal 2 mata kuliah.
e. Mahasiswa yang membatalkan mata kuliah ketika semester berjalan telah dimulai akan mengakibatkan
mata kuliah tersebut tetap diperhitungkan sebagai mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa dan
akan muncul dalam transkrip akademik.
2.3.22. Prosedur Perbaikan Nilai Mata Kuliah

Mahasiswa mempunyai kesempatan untuk memperbaiki nilai akhir (final grade) dengan cara mengulang
secara penuh mata kuliah bersangkutan pada semester berikutnya dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Mahasiswa yang akan mengulang mata kuliah diwajibkan mendaftar ke Bagian Akademik paling
lambat 2 minggu sebelum kegiatan perkuliahan semester terdekat dimulai.
b. Beban SKS maksimum (dalam masa studi normal) yang dapat diambil oleh mahasiswa termasuk
mata kuliah yang akan diulang adalah 18 SKS dalam 1 semester (maksimal 3 mata kuliah yang
diulang).
c. Apabila mahasiswa akan mengulang mata kuliah setelah masa studi normal atau lolos teori (Semester
4 untuk Kelas MBA dan Semester 5 untuk Kelas EMBA), maka beban SKS maksimum yang dapat
diambil oleh mahasiswa adalah 9 SKS termasuk tesis atau maksimal 2 mata kuliah yang diulang).
Mahasiswa yang akan mengulang mata kuliah, ditetapkan aturan pemberian prioritas sebagai
berikut:
1) Mahasiswa yang tidak lulus
2) Mahasiswa yang mendaftar lebih cepat
3) Memperhatikan kuota jumlah mahasiswa per kelas

39
4) Mahasiswa yang mendaftar untuk pengulangan mata kuliah (retake), harus memilih mata kuliah
yang terdapat di semester yang sama (tidak diperbolehkan lintas semester)
d. Mahasiswa yang mengulang mata kuliah karena plagiat atau pelanggaran akademik lainnya, dikenakan
biaya Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) per SKS.
e. Nilai yang ditampilkan di transkrip adalah nilai yang terbaik.
2.3.23. Tidak Aktif Kuliah

Mahasiswa dapat mengajukan permohonan tidak aktif kuliah setelah menempuh mata kuliah minimal
12 SKS, dan pengajuannya dilakukan 2 bulan sebelum semester berikutnya dimulai. Tidak aktif kuliah
diperbolehkan selama maksimal 1 semester. Masa tidak aktif kuliah tetap diperhitungkan dalam masa
studi sehingga beban SKS maksimum setelah masa studi normal (Semester 4 untuk kelas MBA dan
Semester 5 untuk Kelas EMBA) adalah 9 SKS termasuk tesis. Selama tidak aktif kuliah, mahasiswa
diwajibkan memenuhi administrasi keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di program/kelas
yang diikuti oleh mahasiswa tersebut. Mahasiswa yang terlambat dan/atau tidak membayar kuliah
sesuai dengan termin pembayaran yang ditentukan Program tanpa ada keterangan, maka mahasiswa
tersebut akan dianggap mengundurkan diri dan tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik serta
menggunakan fasilitas yang tersedia di lingkungan Kampus. Setelah tidak aktif selama 1 semester,
mahasiswa diwajibkan memberitahukan keaktifannya kembali di semester berikutnya. Apabila tidak aktif
kembali pada semester berikutnya, maka dianggap Drop-Out dari program.
2.3.24. Pindah Kelas dan Pindah Kampus

Mahasiswa dapat mengajukan permohonan pindah kelas dari Kampus Yogyakarta ke Kampus Jakarta
atau sebaliknya dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Mahasiswa yang bersangkutan menyampaikan surat permohonan kepada Deputi Direktur Bidang
Akademik dilampiri bukti yang menunjang.
b. Surat permohonan diajukan 2 bulan sebelum semester berikutnya dimulai ditujukan kepada kampus
asal, lalu jika memenuhi persyaratan akan diteruskan ke kampus tujuan. Penentuan diterima tidaknya
ditentukan oleh Pengelola di kampus tujuan.
c. Apabila Program menyetujui permohonan mahasiswa yang bersangkutan, maka mahasiswa diwajibkan
memenuhi administrasi sesuai ketentuan yang berlaku (mengacu pada Bab IV poin 4.3.2).
d. Permohonan pindah kelas Reguler ke Eksekutif harus memenuhi syarat minimal pengalaman kerja
(EMBA B Yogyakarta = 2 tahun, EMBA A Jakarta = 1 tahun, EMBA B Jakarta = 3 tahun).
e. Setelah dinyatakan diterima oleh Pengelola kampus tujuan, maka pemantauan dan tanggung jawab
akademik dan non akademik berpindah dari kampus asal ke kampus tujuan.
2.3.25. Immersion Program
Immersion Program (IP) atau Program Widya Karya adalah mata kuliah wajib dengan bobot 3 SKS
yang harus ditempuh oleh mahasiswa di semester ke-3 untuk Program MBA dan semester ke-4 untuk
Program Executive MBA. Mata kuliah ini didesain untuk menjembatani celah antara pengetahuan
(knowledge) yang telah diperoleh mahasiswa di kampus dengan pengalaman (experiences) yang akan
diperolehnya dalam Immersion Program. Mahasiswa berkesempatan untuk menerapkan teori ke dalam
praktik dengan melaksanakan suatu project atau memberikan solusi terhadap permasalahan nyata
yang dihadapi masyarakat khususnya dunia bisnis. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah
experiences or action based learning yang membawa mahasiswa mengidentifikasi permasalahan nyata,
memformulasikan solusi yang didasarkan teori yang telah diperolehnya, mengeksekusi solusi atau ide
yang telah dirumuskan, merefleksikan pembelajaran yang dialaminya di dunia nyata untuk pengembangan
dirinya di masa mendatang, serta memberikan impact berupa kontribusi positif kepada lingkungan
khususnya dunia bisnis dan masyarakat.
2.3.26. Tesis
Tesis merupakan salah satu syarat kelulusan mahasiswa dan memiliki bobot 3 SKS. Mahasiswa
dapat mulai menulis tesis bersamaan dengan waktu pengambilan mata kuliah Research Methods in
Concentration. Tesis ditulis dalam bahasa Indonesia (Program MBA dan Program Executive MBA) atau
bahasa Inggris (Program International MBA), menurut kaidah, bentuk, dan gaya penulisan karya ilmiah
yang berlaku di Universitas Gadjah Mada.
2.3.27. Dosen Pembimbing

Penentuan dosen pembimbing tesis sepenuhnya menjadi kewenangan Program Studi MM FEB UGM.
Program akan menentukan dosen pembimbing dengan melihat kesesuaian antara bidang konsentrasi
yang dipilih mahasiswa dengan keilmuan dosen, dan alokasi beban bimbingan. Dosen Pembimbing akan
diumumkan oleh Program Studi MM FEB UGM pada minggu pertama dimulainya perkuliahan Research
Methods in Concentration.
Mahasiswa diperbolehkan mengajukan perubahan dosen pembimbing kepada Program Studi MM FEB
UGM dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Sudah pernah melakukan bimbingan tesis dengan Dosen Pembimbing sebelumnya minimal selama
1 (satu) semester.
b. Mengisi Formulir Pindah Dosen Pembimbing Tesis yang disediakan oleh Bagian Akademik.

41
c. Wajib mendapatkan persetujuan dari pembimbing lama untuk pindah pembimbing tesis.
d. Mendapatkan persetujuan dosen pembimbing baru (apabila mahasiswa tersebut mengusulkan
kandidat dosen pembimbing baru). Apabila tidak ada usulan kandidat dosen pembimbing, maka
Program akan menunjuk dosen pembimbing baru.
e. Menyerahkan Formulir Pindah Dosen Pembimbing Tesis ke Bagian Akademik, lengkap dengan
persetujuan dari kedua dosen bersangkutan.
f. Mahasiswa dapat melakukan proses bimbingan dengan dosen yang baru, setelah mendapat surat
resmi persetujuan pindah dosen pembimbing dari Program.
g. Mahasiswa diwajibkan menggunakan Turnitin, yaitu perangkat lunak (software) berbayar berbasis
web yang mendeteksi kemiripan suatu naskah untuk mencegah plagiarisme. Software Turnitin
akan melakukan cek kesamaan isi naskah (kata/kalimat) dengan naskah-naskah yang ada dalam
database Turnitin (naskah yg tersimpan di turnitin, internet, dan publikasi jurnal), kemudian hasil
deteksi Turnitin dicetak dan diserahkan kepada Akademik untuk dimintakan paraf Bagian Akademik
dan kemudian diserahkan ke Dosen Pembimbing Tesis untuk ditandatangani sebelum draf tesis di
ACC Dosen Pembimbing Tesis. Dokumen Turnitin menjadi salah satu syarat kelengkapan ujian tesis
yang harus diserahkan ke Bagian Akademik.
2.3.28. Thesis Workshop

Thesis Workshop (TW) adalah mata kuliah wajib dengan bobot 1 SKS yang harus ditempuh oleh
mahasiswa bersamaan dengan proses penulisan tesis. Mata kuliah TW terdiri dari tiga tahap pertemuan
yang bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses penulisan tesis. Mata kuliah TW diampu oleh
seorang Dosen Moderator yang menguasai bidang amatan tertentu yang ditunjuk oleh Program Studi MM
FEB UGM.
Mahasiswa Program International MBA (Dual Degree) di universitas mitra di Eropa dan Jepang akan
menyelesaikan tesis di universitas tersebut. Nilai TW akan diambil dari nilai tesis yang diperoleh dari
universitas mitra. Sedangkan bagi yang mengikuti Dual Degree Program di universitas mitra di Australia,
mahasiswa wajib mengambil TW di Program Studi MM FEB UGM setelah menyelesaikan kuliah di universitas
mitra di Australia. Jika tesis telah disetujui oleh dosen pembimbing sebelum kembali ke Program Studi
MM FEB UGM, maka mahasiswa tersebut akan secara otomatis memperoleh nilai A untuk TW.
2.3.29. Ujian Tesis

Setelah tesis mendapatkan persetujuan untuk diujikan oleh Dosen Pembimbing, mahasiswa diwajibkan
segera mendaftar Ujian Tesis dengan proses sebagai berikut:
a. Sudah dinyatakan bebas teori dan telah menempuh Thesis Workshop dengan Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) minimum 3,00 tanpa nilai kurang dari C, dan maksimum dua nilai C, dan atau C+.
b. Mendaftar sidang tesis paling lambat tanggal 25 di setiap bulan dan mengisi formulir pendaftaran
Ujian Tesis di Bagian Akademik dengan melampirkan:
• Print-out transkrip nilai.
• Tiga rangkap fotokopi tesis yang dicetak bolak-balik (duplex) dan sudah dilengkapi dengan lembar
persetujuan tesis untuk diuji oleh dosen pembimbing (acc di halaman cover).
• Mengirimkan soft copy tesis yang akan diujikan, dan menyertakan bukti balasan email dari
akademik.
• Kartu kontrol bimbingan tesis yang telah terisi dan ditandatangani oleh Dosen Pembimbing.
• Lembar hasil pengecekan kemiripan data dari aplikasi Turnitin yang telah dinyatakan lolos
pengecekan oleh Bagian Akademik.
c. Menyerahkan formulir ujian tesis yang telah terisi lengkap ke Bagian Akademik yang menunjukkan
bebas persyaratan admisi dan keuangan.
d. Pemberitahuan jadwal Ujian Tesis akan dilakukan melalui telepon dan email sesuai yang tertulis di
formulir.
e. Pada umumnya ujian tesis akan dijadwalkan pada tanggal 10 sampai dengan 20 pada bulan
berikutnya. Namun dalam prosesnya penjadwalan sangat tergantung pada ketersediaan jadwal dari
Tim Penguji.
f. Untuk mahasiswa yang menempuh Pra MBA di semester periode Agustus 2019-Januari 2020 dan
dinyatakan lulus, maka akan memulai semester 1 di periode Februari 2020-Juli 2020, sehingga
masa studi maksimal adalah 31 Januari 2023. Waktu pendaftaran ujian tesis maksimal untuk dapat
lulus dari Program Studi MM FEB UGM adalah 25 Desember 2022. Mahasiswa yang tidak mendaftar
ujian tesis setelah 25 Desember 2022 dianggap tidak dapat menyelesaikan studi dan diminta untuk
mengundurkan diri atau dikeluarkan (dop out) dari program.
Untuk dinyatakan lulus dari Program Studi MM FEB UGM, mahasiswa harus memperoleh nilai ujian tesis
minimum B. Khusus bagi mahasiswa Program Internasional (Dual Degree), nilai ujian tesis minimum C
dengan ketentuan terdapat maksimum dua nilai C, atau C+ termasuk nilai tesis tersebut. Mahasiswa
Program Internasional (Dual Degree) yang akan memperbaiki nilai Tesis harus mengulang secara penuh
yaitu dengan melakukan proses bimbingan Tesis dengan dosen pembimbing yang ditunjuk oleh Program
Studi MM FEB UGM dan menempuh Thesis Workshop.

43
Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian tesis hanya diberi kesempatan ujian ulang satu kali pada
bulan selanjutnya. Jika tidak mampu memenuhi hal tersebut, mahasiswa dinyatakan mengundurkan
diri.
Mahasiswa yang lulus namun harus melakukan revisi minor (hanya dengan dosen pembimbing) atau
revisi major (dengan tim penguji) diberi waktu maksimal satu bulan. Jika tidak mampu memenuhi maka
harus ujian ulang tesis.
Dalam rangka mendukung kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan hasil penulisan tesis, maka
Program Studi akan memilih 5 tesis terbaik untuk masing-masing kelompok bidang amatan tesis yaitu
Finance, Marketing, Human Resource and Organization, Strategic Management, Operations Management
dan Entrepreneurship, untuk dipresentasikan pada seminar terbuka dengan mengundang peserta dari
dalam negeri dan luar negeri.
Catatan:
1. Mahasiswa yang tidak mendaftarkan Ujian Tesis lebih dari satu bulan terhitung sejak tesis disetujui
(ACC) oleh Dosen Pembimbing, maka mahasiswa tersebut wajib menyerahkan surat pemberitahuan
yang berisi alasan kuat yang mendasari mahasiswa tersebut menunda atau tidak mendaftar ujian
segera setelah Tesis disetujui (ACC). Surat pemberitahuan harus dengan sepengetahuan atau
persetujuan Dosen Pembimbing yang dibuktikan dengan pembubuhan tanda tangan pada surat
tersebut.
2. Ujian Tesis susulan dapat diberikan kepada mahasiswa yang tidak dapat hadir ujian karena alasan
darurat, seperti sakit dan menjalani rawat inap di rumah sakit, keadaan darurat yang dialami oleh
keluarga dalam satu garis keturunan, dan ibadah haji (Umroh tidak termasuk karena waktu dapat
menyesuaikan). Mahasiswa yang bersangkutan harus menyampaikan surat permohonan kepada
Deputi Direktur Bidang Akademik dilampiri bukti yang kuat. Ujian Tesis dapat dimundurkan maksimal
2 kali dalam waktu 2 bulan sejak di ACC. Mundur Ujian Tesis lebih dari 2 kali akan dianggap mundur
dari Program Studi MM FEB UGM, kecuali ditentukan lain oleh Program.
2.3.30. Publication (Ringkasan Tesis)

MM FEB UGM mendorong mahasiswa untuk mempublikasikan tesis yang telah disetujui. Ringkasan
tesis sebagai naskah yang siap dipublikasikan memiliki bobot 1 SKS dan nilai diberikan oleh dosen
pembimbing tesis setelah mahasiswa menempuh ujian tesis.
2.3.31. Cum Laude
Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat Cum Laude jika :
a. Mempunyai IPK lebih besar dari 3,75.
b. Mempunyai masa studi tidak melebihi 18 bulan (MBA & International MBA Exposure), 24 bulan
(International MBA Student Exchange dan Executive MBA) dan 30 bulan (International MBA Dual
Degree)
c. Tidak melakukan perbaikan mata kuliah.
d. Tidak pernah melakukan pelanggaran kode etik akademik.
Bagi mahasiswa yang mempunyai predikat Cum Laude, Universitas Gadjah Mada akan memberikan
sertifikat Cum Laude pada saat wisuda.
2.4. WISUDA S2 PASCASARJANA

Wisuda wajib diikuti mahasiswa yang telah dinyatakan lulus ujian tesis dengan memenuhi semua syarat
wisuda. Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti wisuda pada periode terdekat. Apabila berhalangan
hadir, yang bersangkutan harus menyampaikan surat permohonan tidak bisa mengikuti wisuda kepada
Program. Mahasiswa hanya akan diberikan kesempatan untuk mengikuti wisuda susulan pada 2 periode
wisuda terdekat setelah dinyatakan lulus ujian tesis.
Ijazah dan transkrip akademik hanya akan diberikan kepada mereka yang telah mengikuti wisuda. Produk
alumni (legalisir ijazah/transkrip, surat rekomendasi dan lain-lain) hanya diberikan kepada alumni yang
telah diwisuda atau mahasiswa yang telah dinyatakan wajib wisuda namun yang bersangkutan belum
diwisuda paling lambat 6 (enam) bulan sejak dinyatakan wajib wisuda. Wisuda S2 UGM dilaksanakan
oleh Rektor UGM dan diselenggarakan 4 (empat) kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan Januari, April,
Juli dan Oktober. Wisuda bertempat di Grha Sabha Pramana, yang lokasinya ada di selatan Gedung Pusat
UGM. Dari arah bundaran UGM jika melihat ke arah utara akan terlihat bangunan megah berbentuk
Joglo, dengan latar belakang Gunung Merapi.
Program Studi MM FEB UGM menyelenggarakan acara Pelepasan Calon Wisudawan di Kampus MM FEB
UGM Yogyakarta malam hari sebelum acara wisuda dengan tujuan untuk melepas secara formal dan
memberi ucapan selamat dari pihak Program Studi MM FEB UGM kepada calon-calon wisudawan MM
FEB UGM. Di dalam acara tersebut akan dipilih 1 (satu) Calon Wisudawan Terbaik pada periode wisuda
yang bersangkutan, dengan kriteria sebagai berikut.

45
a. Berpredikat Cum Laude
b. Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi
c. Jika ada kandidat yang memiliki IPK yang sama maka dipilih yang masa studinya tercepat
Tabel 2.16. Masa Studi Maksimal untuk Persyaratan Cum Laude
Masa Studi Masa Studi Masa Studi

No Kelas
Normal Cum Laude Maksimal
1. MBA 18 Bulan 18 Bulan 36 Bulan
2. International MBA (Exposure) 18 Bulan 18 Bulan 36 Bulan
3. International MBA (Student Exchange) 24 Bulan 24 Bulan 36 Bulan
4. International MBA (Dual Degree) 24 Bulan 30 Bulan 36 Bulan
5. Executive MBA 24 Bulan 24 Bulan 36 Bulan
2.4.1. Syarat-syarat Kelengkapan Pengurusan Wisuda S2 Pascasarjana:

a. Terdaftar aktif sebagai mahasiswa S2 bagi calon wisudawan telah dinyatakan lulus yudisium sebelum
tanggal yang ditentukan oleh program dengan proses aktivasi melalui surat keterangan/surat
pengantar dari Fakultas/Program Studi.
b. Calon wisudawan yang belum menggunakan skema uang kuliah tunggal (UKT) yaitu angkatan 2014
dan sebelumnya membayar biaya wisuda sebesar Rp. 500.000,00 melalui Kantor Cabang BNI 46
terdekat. Calon Wisudawan tidak perlu menggunakan slip setoran dan nomor rekening tujuan, cukup
memberitahukan bagian dari ‘NIM’ UGM, yaitu angka diantara karakter “/” pertama dan kedua dari
NIM lalu ditambahkan angka “666” didepannya.
Contoh NIM: 14/123456/PTK/07890, menjadi 666123456.
Bukti pembayaran digunakan oleh wisudawan untuk meminta username/password.
Calon wisudawan yang telah menggunakan skema UKT mulai angkatan 2015 dan sesudahnya,
Fakultas/Program Studi dapat langsung memberikan username dan password Sistem Informasi
Wisuda melalui sidak.akademik.ugm.ac.id (biaya wisuda sudah termasuk dalam komponen UKT).
c. Mengunggah file karya akhir (Tesis) melalui Unggah Mandiri (Upload), di alamat https://unggah.
etd.ugm.ac.id dengan menggunakan akun e-mail UGM, sesuai format pada list lampiran edaran ini,
sampai tanggal yang ditetapkan oleh program.
d. Mengisi data untuk keperluan Exit Survey UGM Pascasarjana melalui link http://ugm.id/
exitsurveypascasarjana dan mengisi data untuk keperluan Kartu Alumni GAMA Co-Brand, secara
online melalui laman https://simaster.ugm.ac.id dengan login SSO UGM, sampai dengan tanggal
yang ditetapkan oleh program studi.
e. Melakukan pengisian data secara online di http://wisuda.ugm.ac.id dengan menggunakan username
dan password yang diberikan oleh admin Program Studi.
f. Bagi calon wisudawan yang menghendaki penulisan nama pada dokumen ijazah menggunakan huruf
yang tidak dikenal dalam Bahasa Indonesia, dimohon membuat surat permintaan tertulis melalui
Fakultas/Program Studi.
g. Syarat pendukung wisuda yang harus dilampirkan lainnya adalah sebagai berikut:
• KTM Asli yang bersangkutan;
• Fotokopi ijazah S1 yang sudah dilegalisir;
• Fotokopi surat keterangan dari Pengadilan (apabila ada perubahan nama, tempat, dan tanggal
lahir di ijazah);
• Format ijazah yang ditempeli pas foto ukuran 3x4 hitam putih dengan warna dasar gelap, kertas
dop, menghadap lurus ke depan, kedua daun telinga harus kelihatan bagi yang tidak berjilbab,
memakai pakaian sipil lengkap (jas berdasi), perempuan menyesuaikan dan tidak memakai
kacamata.

47
BAB III
PROGRAM KERJA SAMA INTERNASIONAL
Salah satu keunggulan Program Studi MM FEB UGM adalah adanya kerja sama internasional yang dijalin
dengan berbagai institusi mitra di luar negeri yang memiliki reputasi tinggi. Saat ini MM FEB UGM telah
menjalin kerja sama dengan 37 universitas ternama di Eropa, Australia, Asia-Pasifik, dan Amerika.
Melalui program kerja sama internasional ini, Program Studi MM FEB UGM menawarkan berbagai pilihan
bagi mahasiswa program International MBA dan MBA untuk menempuh program MM sepenuhnya di
dalam negeri (MM FEB UGM) atau sebagian di luar negeri. Dengan demikian, mahasiswa memiliki
kesempatan untuk belajar di institusi-institusi pendidikan terkemuka mitra MM FEB UGM, yang tersebar
di berbagai negara di dunia.
Tiga jenis program kerja sama International MBA yang ditawarkan oleh Program Studi MM FEB UGM
adalah:
a. International Academic Exposure.
b. Program Pertukaran Mahasiswa (Student Exchange Program).
c. Program Gelar Ganda (Dual Degree Program).
3.1. PENDAFTARAN DAN KETENTUAN PROGRAM INTERNASIONAL

Mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti program Internasional dapat mendaftarkan diri di Bagian
Akademik. Adapun ketentuan Program Internasional adalah:
a. Pendaftaran peminat ke institusi mitra diorganisasikan oleh MM FEB UGM.
b. Peminat Program Pertukaran Mahasiswa harus mengikuti seleksi wawancara oleh Pengelola Program
Studi MM FEB UGM.
c. Peminat yang lolos seleksi wawancara akan dinominasikan oleh MM FEB UGM sebagai calon peserta
Program Pertukaran Mahasiswa.
d. Biaya pengurusan visa ditanggung oleh mahasiswa.
e. Mahasiswa bertanggungjawab atas seluruh biaya kuliah (Khusus Program Gelar Ganda), biaya hidup,
tiket pesawat, asuransi, dan akomodasi di negara tujuan belajar.

49
f. Gelar MBA dari UGM akan diberikan setelah mahasiswa menyelesaikan studi di manca negara dan
di MM FEB UGM.
g. Apabila peserta Program Gelar Ganda tidak berhasil menyelesaikan studinya hingga batas waktu
yang telah ditentukan, maka Program Studi MM FEB UGM akan menerbitkan surat penghentian studi
bagi mahasiswa yang bersangkutan.
3.2. PROGRAM PERTUKARAN MAHASISWA (STUDENT EXCHANGE PROGRAM)

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pengalaman internasional mahasiswa mengenai bisnis
internasional serta meningkatkan kesempatan mahasiswa untuk bekerja di dunia kerja internasional,
Program Studi MM FEB UGM bekerja sama dengan beberapa sekolah bisnis di luar negeri yang memiliki
reputasi tinggi menawarkan Program Pertukaran Mahasiswa yang ditunjukkan di Tabel 3.1 sebagai
berikut.
Tabel 3.1. Ketentuan Kuota, Periode Perkuliahan, dan Perkiraan Biaya Hidup
untuk Program Pertukaran Mahasiswa
Kuota Perkiraan
No Negara Mitra Periode
per tahun Biaya Hidup
1 Australia University of Queensland 2 Feb, Jul AYD$ 2,000
2 Austria Johannes Kepler University 2 Mar, Sep €1,000
3 Austria Salzburg University of Applied Sciences 6 (3/semester) Feb, Sep €1,000
4 Austria University of Innsbruck 4 Mar, Okt €1,000
5 Austria Vienna University of Economics and Business 4 Feb, Okt €1,000
6 Belanda Rotterdam School of Management, Erasmus 10 Jan, Sep €1,000
University
7 Belanda University of Groningen 5 Feb, Sep €1,000
8 Brunei University of Brunei Darussalam 10 (5/semester) Feb, Agsts US$ 500
Darussalam
9 Denmark Southern Denmark University 3 Jan, Agsts €1,000
10 Filipina De La Salle University 2 Jan, May, Sep US$ 850
Tabel 3.1. Ketentuan Kuota, Periode Perkuliahan, dan Perkiraan Biaya Hidup
untuk Program Pertukaran Mahasiswa (lanjutan)
Kuota Perkiraan
No Negara Mitra Periode
per tahun Biaya Hidup
11 Jepang International University of Japan 2 Jan, Apr, Sep ¥ 94,000
12 Jerman Technische Hochschule Kõln 6 (3/semester) Mar, Sep €900
13 Jerman Frankfurt School of Finance and Management 2 Mar, Sep €900
14 Jerman Osnabruck University Applied Science 2 Mar, Sep €900
15 Jerman Pforzheim University 20 (10/semester) Mar, Sep €900
16 Jerman University of Leipzig 2 Apr, Okt €900
17 Kanada University of Victoria 4 Jan, Sep US$ 1,800
18 Korea Selatan INHA University 4 Mar, Sep KRW 800,000
19 Korea Selatan Sungkyunkwan University 4 (2/semester) Feb, Agsts KRW 800,000
20 Korea Selatan EWHA Womans University 8 (4/semester) Mar, Sep KRW 800,000
21 Korea Selatan Woosong University 8 Mar, Agsts KRW 800,000
22 Malaysia University of Malaya 6 (3/semester) Feb, Sep US$ 500
23 Malaysia University Sains Malaysia 6 (3/semester) Feb, Sep US$ 500
24 Norwegia University of Agder 14 (7/semester) Jan, Agsts €1,000
25 Perancis Burgundy School of Business 2 Jan, Sep €900
26 Perancis ESC Clermont Graduate School of Management 3 Jan, Sep €900
27 Portugal ISCTE University Institute of Lisbon 2 Feb, Sep €900
28 Portugal University of Porto 10 Jan, Apr, Okt €900
29 Swedia Jönköping International Business School 4 Jan, Agsts €1,000
30 Swiss Zurich University of Applied Sciences 10 Feb, Sep €1,200
Syarat minimal ITP TOEFL: 525 atau sesuai ketentuan Universitas Mitra
Program Pertukaran Mahasiswa ini tidak akan memberikan gelar apapun kepada mahasiswa. Akan
tetapi, kredit dan nilai yang diperoleh di institusi mitra dapat ditransfer dan dikonversikan ke MM FEB
UGM sebagai pengganti mata kuliah bidang konsentrasi. Peraturan konversi jumlah SKS dan nilai dari
institusi mitra ke MM FEB UGM disajikan dalam Lampiran 1 dan 2.

51
Penentuan mahasiswa pendaftar yang akan dikirim ke mitra di luar negeri ditetapkan melalui seleksi
wawancara yang dilakukan oleh Pengelola Program Studi MM FEB UGM. Hanya mahasiswa yang lolos tes
wawancara saja yang dapat mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa ini.
3.2.1. Persyaratan dan Kebijakan Program

a. Persyaratan menjadi peserta Program Pertukaran Mahasiswa adalah:
• Mahasiswa Program International MBA
• Mahasiswa Program MBA dan Executive MBA (khusus Yogyakarta) yang memenuhi persyaratan
khusus
• Sudah mengambil minimal 18 SKS dengan IPK minimal 3,00 sebelum berangkat ke institusi
mitra
• Jumlah SKS maksimal yang sudah diambil tidak lebih dari 31 SKS tidak termasuk tesis.
• Dinyatakan lolos tes wawancara yang diselenggarakan oleh MM FEB UGM
• Membayar biaya administrasi sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) bagi mahasiswa
program International MBA, seminggu sebelum tes wawancara dilaksanakan. Seandainya peminat
gagal dalam tes wawancara, biaya akan dikembalikan. Akan tetapi bagi yang lolos tes wawancara,
biaya tersebut akan langsung digunakan untuk membiayai proses pendaftaran dan administrasi
lainnya dan sifatnya tidak dapat diminta kembali (non-refundable).
b. Peserta diwajibkan mengambil semua mata kuliah inti di Program Studi MM FEB UGM.
c. Program Studi MM FEB UGM hanya akan mengorganisasi dan memfasilitasi peserta selama 1 semester
(semester). Segala sesuatu yang terkait dengan perpanjangan masa keikutsertaan SEP sepenuhnya
menjadi tanggungjawab peserta yang terkait.
d. Peserta mempunyai pilihan untuk mentransfer atau tidak mentransfer mata kuliah yang telah diambil
di institusi mitra.
e. Dalam hal peserta memutuskan untuk mentransfer mata kuliah yang diambil di institusi mitra, maka
sesuai dengan nota kesepahaman program pertukaran mahasiswa, Program Studi MM FEB UGM
menetapkan:
• Mata kuliah yang diambil di institusi mitra harus sesuai dengan konsentrasi dan bidang amatan
tesis. Pemilihan mata kuliah dapat didiskusikan terlebih dahulu dengan staf akademik Program
Studi MM FEB UGM.
• Nama mata kuliah yang ditransfer akan dicantumkan ke dalam transkrip akademik Program Studi
MM FEB UGM sesuai dengan nama asli mata kuliah tanpa ada perubahan atau penyesuaian;
• Jumlah SKS mata kuliah yang akan ditransfer akan dihitung berdasarkan aturan konversi jumlah
SKS mata kuliah yang telah ditetapkan;
• Aturan konversi nilai (grade) mata kuliah yang ditransfer akan dilakukan sesuai aturan konversi
nilai mata kuliah yang telah ditetapkan;
• Hanya mata kuliah pada program Master (S2) yang dapat ditransfer.
f. Dalam hal peserta memutuskan untuk tidak mentransfer mata kuliah yang diambil di institusi mitra
maka:
• Peserta SEP tetap diharuskan memenuhi jumlah minimal 44 SKS mata kuliah dan tesis di Program
Studi MM FEB UGM;
• Mahasiswa diwajibkan membayar uang kuliah tunggal sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
g. Jumlah SKS mata kuliah yang diambil di universitas mitra tidak akan berpengaruh terhadap biaya
pendidikan pada Program Studi MM FEB UGM sejauh tidak ada biaya tambahan yang harus dibayarkan
oleh Program Studi MM FEB UGM ke universitas mitra di luar negeri.
h. Program Studi MM FEB UGM tidak memiliki wewenang untuk mengadakan ujian perbaikan nilai bagi
mata kuliah yang telah diambil di universitas mitra.
i. Program Studi MM FEB UGM menghormati seluruh peraturan yang berlaku di institusi mitra dan
tidak akan melakukan campur tangan dalam bentuk apapun termasuk mengubah nilai hasil kuliah.
Ketentuan tentang konversi nilai ditetapkan oleh Pengelola.
3.2.2. Aturan Konversi Jumlah SKS dan Nilai Mata Kuliah

Sebagai konsekuensi pelaksanaan program internasional maka Program Studi MM FEB UGM telah
menetapkan Aturan Konversi Jumlah SKS. Disamping itu, telah ditetapkan pula Aturan Konversi Nilai
Mata Kuliah. (Lampiran 1 dan 2)
3.2.3. Biaya Kuliah untuk Peserta Program Pertukaran Mahasiswa

Biaya kuliah mencakup biaya kuliah pengambilan mata kuliah di Program Studi MM FEB UGM sampai
dengan maksimal 35 SKS (termasuk tesis) dan biaya kuliah di institusi mitra luar negeri sampai
dengan maksimal setara dengan 9 SKS. Apabila peserta mengambil mata kuliah dengan jumlah kredit
lebih dari jumlah kredit yang disepakati dalam kerja sama, yaitu setara dengan 9 SKS, dan kelebihan
ini menimbulkan biaya tambahan, maka peserta wajib untuk menanggung biaya tambahan yang
diperlukan itu. Biaya persiapan sebelum keberangkatan (administrasi, paspor, visa, fiskal, dll), biaya
hidup, transportasi, dan akomodasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab peserta Program Pertukaran
Mahasiswa.

53
3.2.4. Program Pertukaran Mahasiswa Bagi Incoming Student
Mahasiswa SEP yang berasal dari universitas mitra luar negeri wajib mengambil minimal 9 SKS dan
maksimal 18 SKS per semester. Mahasiswa wajib mengambil minimal 9 SKS dan maksimal 18 SKS per
semester. Mahasiswa wajib mematuhi ketentuan akademik dan non akademik yang berlaku di MM FEB
UGM.
3.3. PROGRAM GELAR GANDA (DUAL DEGREE PROGRAM)

Program Gelar Ganda adalah program pendidikan pasca sarjana lintas negara dan lintas budaya yang
memberikan gelar ganda bagi pesertanya, yaitu Master of Business Administration (MBA) dari UGM dan
salah satu gelar yang ditawarkan oleh universitas mitra MM FEB UGM ditunjukkan oleh Tabel 3.2 sebagai
berikut.
Tabel 3.2. Universitas Mitra Penyelenggara Program Gelar Ganda, Gelar yang Diberikan,
dan Persyaratan Bahasa Inggris
No Negara Mitra Gelar Persyaratan Bahasa Inggris

1 Australia University of Master of Management IELTS: 6.5 (each band min. 6.0) atau
Melbourne (M.Mgt.) iBT: 79 (band writing 21, speaking
18, reading 13, listening 13)
2 Belanda Rotterdam School Master of Science (M.Sc.) IELTS: 7.0 (each band min 6.5) or
of Management, iBT: 94 (band writing 24, speaking/
Erasmus University listening /reading 22), dan GMAT
min. 600
3 Jepang International Master of Business IELTS: 6.5 atau iBT: 80
University of Japan Administration (MBA)
4 UK University of Stirling Master of Science (M.Sc.) IELTS: 6.0 (each band min 5.5)
5 Australia The University of Master of Business in IELTS: 6.5 (each band min 6.0) atau
Queensland Human Resource (M.Bus.)/ iBT: 87 (band writing 21, speaking/
Master Commerce in listening/reading 19)
Applied Finance (M.Com.)
Tabel 3.2. Universitas Mitra Penyelenggara Program Gelar Ganda, Gelar yang Diberikan,
dan Persyaratan Bahasa Inggris (lanjutan)
No Negara Mitra Gelar Persyaratan Bahasa Inggris

6 Portugal ISCTE Business Master of Science (M.Sc.) IELTS: 6.0 atau iBT: 80
School, University
Institute of Lisbon
7 Jerman Hochschule Master of Art in IELTS: 6.5 atau iBT: 90
Osnabruck, International Business and
University of Applied Management (M.A.)
Science
8 Australia UNSW Business Master of Commerce IELTS: 7.0 (each band min 6.0) atau
School, (M.Com.) iBT: 94 (band writing 25, speaking/
listening/reading 23)
9 Perancis Toulouse Business Master in Management IELTS: 6.0 atau iBT: 80
School (MiM)
10 Perancis ESC Clermont Master in Management IELTS: 6.0 atau iBT: 80
Graduate School of (MiM)
Management
11 Inggris University of Master of Science (M.Sc.)/ no English proficiency certificate
Northampton Master of Art (M.A.) needed (agreement renewal in
process)
12 Inggris Queen Mary Master of Science IELTS: 6.5 atau 7.0
University of London (M.Sc.)/Master of Public
Administration (MPA)
13 Inggris University of Hull Master of Science IELTS: 6.0 (M.Sc.)
(M.Sc.)/Master of Business IELTS: 6.5 (MBA)
Administration (MBA)

55
Dalam program ini, peserta dihadapkan pada dua tatanan sosial budaya yang berbeda. Situasi seperti
ini diharapkan mempunyai dampak yang positif dalam pengembangan kepribadian, perspektif, visi dan
adaptive behavior dari peserta, sehingga membuat mereka mampu menghadapi dan peka terhadap
lingkungan bisnis global yang selalu dan terus berubah. Cross socio-cultural fertilization inilah yang
menjadi keistimewaan dari program Gelar Ganda ini. Mahasiswa peserta Program Gelar Ganda wajib
memenuhi syarat Bahasa Inggris yang ditunjukkan oleh Tabel 3.2 selain syarat yang ditetapkan oleh
universitas mitra.
Mahasiswa Program Dual Degree yang berasal dari universitas mitra luar negeri (Incoming Student) wajib
mengikuti semua mata kuliah inti, Research Methods in Concentration, Immersion, Thesis Workshop,
Thesis dan Publication. Tesis akan dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku dalam kerjasama antara
MM FEB UGM dan universitas mitra. Mahasiswa wajib mematuhi ketentuan akademik dan non akademik
yang berlaku di MM FEB UGM.
Lampiran 1
ATURAN KONVERSI JUMLAH SKS
∑ Kredit di
No Universitas Luar Negeri Konversi
Luar Negeri
1 University of Brunei Darussalam 4 credit units 3 SKS
2 National University of Singapore 1 credit unit 1 SKS
3 University of Malaya 1 mata kuliah 3 SKS
4 De La Salle University 1 unit 1 SKS
5 International University of Japan 1 credit hour 1 SKS
6 University of Victoria ≤ 2 units 2 SKS
≥ 2,1 units 3 SKS
7 Semua Institusi mitra di Eropa yang 2 - 5,99 ECTS 2 SKS
menerapkan ECTS 6 - 7,99 ECTS 3 SKS
≥ 8 ECTS (kecuali 4 SKS
tesis)
8 University of Melbourne 12,50 points 3 SKS
15 SCQF (except
9 University Kingdom 3 SKS
thesis)
10 University of Queensland 2,00 credit unit 3 SKS

57
Lampiran 2
ATURAN KONVERSI NILAI MATA KULIAH
Menyikapi perkembangan jumlah mitra MM FEB UGM di luar negeri yang terus meningkat maka
diterapkan aturan konversi nilai mata kuliah berdasarkan negara tempat institusi mitra tersebut berada
(single system). Akan tetapi sistem ini bisa ditinjau ulang apabila suatu institusi ternyata kemudian
menerapkan sistem yang berbeda dari yang sudah diketahui dan ditetapkan oleh Program Studi MM
FEB UGM sebelumnya. Peninjauan ulang ini akan dikaji secara saksama dan diputuskan oleh Pengelola
Program Studi MM FEB UGM kasus demi kasus.
Aturan konversi nilai mata kuliah ini berlaku mulai 1 Januari 2008 dan tidak berlaku surut. Pemberlakuan
aturan ini berdasarkan tanggal yang tertera pada transkrip nilai yang diperoleh mahasiswa dari institusi
mitra di luar negeri.
1. Australia

Scale Grade Structure MM FEB UGM
80-100 A H1 A
75-79 B H2A A–
70-74 B1 H2B B+
65-69 B2 H3 B
50-64 C P C
0-49 D N Fail
Local Grade Description MM FEB UGM

7 High Distinction A
6 Distinction A–
5 Credit B
4 Pass C
3,2,1 Fail Fail
2. Austria

a. Description MM FEB UGM
A Sehr Gut (Very Good) A
B Gut (Good) A–
C Befriedigend (Statisfactory) B
D Genϋgend (Sufficient) C
E Nicht Genϋgend (Insufficient) Fail
b. Scale Description MM FEB UGM

96-100 Excellent A
81-95 Good A–
66-80 Pass B
51-65 Low Pass C
0-50 Fail Fail
c. Local Grade ECTS Grade MM FEB UGM

1 A A
2 B A–
3 C B+
4 D B
5 E C
6 FX Fail
3. Brunei Darussalam
Scale Grade Description MM FEB UGM

80-100 A First Class Honours A
70-79 B Second Class Honours, Upper Division B

59
Scale Grade Description MM FEB UGM
60-69 C Second Class Honours, Lower Division C
0-59 D Third Class Honours Fail
4. ECTS (European Credit Transfer System)
Scale Description MM FEB UGM

A EXCELLENT - Outstanding performance with only minor (Best 10%) A
errors
B VERY GOOD - above the average standard but with some (Next 25%) A–
errors
C GOOD - generally sound work with a number of notable (Next 30%) B+
errors
D SATISFACTORY - fair but with significant shortcomings (Next 25%) B
E FAIL - some more work required before the credit can be (Next 10%) C
awarded
FX FAIL - considerable further work is required Fail
F Fail
5. French

16-20 Excellent A
14-15.99 Very Good A–
12-13.99 Quite Good B+
10.1-11.99 Satisfactory B
10 Sufficient C
< 10 Unsatisfactory Fail
6. Germany

1.0-1.5 Sehr Gut (Very Good) A
1.6-2.3 Gut (Good) A–
2.4-2.9 Befriedigend (Quite Good) B+
3.0-3.5 Ausreichend (Satisfactory) B
3.6-4.0 Genϋgend (Sufficient) C
≥ 4.1 Nicht Genϋgend (Insufficient) Fail
7. Japan
Grade MM FEB
Grade Symbol Qualitative Description
Point UGM
H Honors 4 Indicates a performance which clearly exceeds
professional standards and the instructor’s expectations A
for MBA students
H- Honors 3.75 Indicates a performance which exceeds professional
Minus standards and the instructor’s expectations for MBA A–
students
S+ Satisfactory 3.50 Indicates a performance which clearly meets professional
Plus standards and falls in the higher range of instructor’s B+
expectations for MBA students
S Satisfactory 3.00 Indicates a performance which meets professional
standards and the instructor’s expectations for MBA B
students
S- Satisfactory 2.50 Indicates a performance which almost meets
Minus professional standards and the instructor’s expectations B–
for MBA students

61
Grade MM FEB
Grade Symbol Qualitative Description
Point UGM
L Low Pass 2.00 Indicates a performance which is marginal in relation to
professional standards and falls below the instructor’s C
expectations for MBA students
F Fall 0.00 Indicates a performance which is clearly below
professional standards and warrants loss of credit for the Fail
work
8. Malaysia
Level Classification MM FEB UGM

First Class Honours A
Second Class Honours, Upper Division A–
Second Class Honours, Lower Division B
Third Class Honours or Pass C
9. Norway

1.0-2.0 Excellent A
2.1-2.5 Very Good A–
2.6-3.0 Good B+
3.1-3.5 Satisfactory B
3.6-4.0 Sufficient C
4.1-6.0 Fail Fail
10. Philippines

1.0-1.4 Excellent A
1.5-1.9 Very Good A–
2.0-2.9 Good B
3.0-4.9 Pass C
≥ 5.0 Fail Fail
Or
Scale Equivalent Description MM FEB UGM

4.0 98-100 Excellent A
3.5 95-97 Very Good A–
3.0 92-94 Good B
2.5 89-91 Satisfactory B+
2.0 85-88 Fair/Pass C
1.5 ≤ 85 Failure Fail
11. Sweden
% of Successful
ECTS MM FEB
students normally Definition
Grade UGM
achieving the grade
A 10 EXCELLENT: Outstanding performance with only
A
minor errors
B 25 VERY GOOD: above the average standard but with
A–
some errors
C 30 GOOD: generally sound work with a number of
B+
notable errors

63
% of Successful
ECTS MM FEB
students normally Definition
Grade UGM
achieving the grade
D 25 SATISFACTORY: fair but with significant
B
shortcomings
E 10 SUFFICIENT : performance meets the minimum
C
criteria
FX - FAIL: some more work required before the credit
Fail
can be awarded
F - FAIL: considerable further work is required Fail
12. Singapore
Degree Classification MM FEB UGM

A+, A A
A– A–
B+ B+
B B
B– B–
C+ C+
C C
D+, D Fail
13. The Netherlands
Scale MM FEB UGM

8.00-10.00 A
7.76-7.99 A–
7.26-7.75 B+
Scale MM FEB UGM
7.00-7.25 B
6.76-6.99 B–
6.26-6.75 C+
5.50-6.25 C
≤ 5.49 Fail
14. United Kingdom
Scale Grade MM FEB UGM

70-100 A A
67-69 B+ B+
60-66 B B
50-59 C C
40-49 D Fail
0-39 E Fail
15. South Korea
Degree Classification MM FEB UGM

A+, A0, A– A
B+ A–
B B+
B– B
C+ B–
C C+

65
16. Portugal
Scale MM FEB UGM

17-20 A
15-16 A–
13-14 B+
11-12 B
10 C
≤9 Fail
17. MM FEB UGM
Grade Range Grade

3,76-4,00 A
3,51-3,75 A–
3,26-3,50 A/B
3,01-3,25 B+
2,76-3,00 B
2,51-2,75 B–
2,26-2,50 B/C
2,01-2,25 C+
1,76-2,00 C
1,51-1,75 C–
1,26-1,50 C/D
1,01-1,25 D+
0,76-1,00 D
0,00-0,75 E
BAB IV
FASILITAS DAN KEBIJAKAN KEUANGAN
4.1. FASILITAS AKADEMIK
4.1.1. Perpustakaan
Perpustakaan MM FEB UGM merupakan perpustakaan terbuka yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa
maupun alumni MM FEB UGM. Pihak-pihak yang dapat mempergunakan fasilitas perpustakaan MM FEB
UGM adalah sebagai berikut:
• Mahasiswa dan Dosen MM FEB UGM,
• Alumni MM FEB UGM,
• Anggota perpustakaan MM FEB UGM.
Mahasiswa MM FEB UGM dapat mempergunakan fasilitas perpustakaan dengan terlebih dahulu
menunjukkan Kartu Anggota Perpustakaan atau Kartu Mahasiswa yang masih berlaku kepada petugas.
Sedangkan dosen di lingkungan MM FEB UGM dapat menunjukkan Kartu Pegawai atau identitas lain
yang masih berlaku. Sebagai anggota Keluarga Besar MM FEB UGM, alumni MM FEB UGM juga dapat
berkunjung ke perpustakaan dengan menunjukkan Kartu Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada
(Kagama). Sementara itu, pihak di luar MM FEB UGM dapat menggunakan fasilitas perpustakaan dengan
terlebih dahulu mendaftarkan diri menjadi anggota perpustakaan MM FEB UGM dengan masa berlaku
selama satu semester (6 bulan), 1 (satu) bulan, dan 3 (tiga) hari.
a. Pakaian Pengunjung
Para pengunjung perpustakaan wajib mematuhi tata tertib berpakaian yaitu bersepatu dan bukan
sepatu sandal, tidak memakai celana atau rok jeans, dan tidak memakai kaos, Polo shirt atau t-
shirt. Bagi mahasiswa MM FEB UGM, selain diberlakukan ketentuan di atas, mahasiswa pria juga
diwajibkan mengenakan dasi bila berkunjung ke perpustakaan.
b. Jam Buka
Senin sampai Jumat, perpustakaan MM FEB UGM dibuka pada pukul 07.30–18.00 WIB di Kampus
Yogyakarta, dan pukul 08.00–21.30 WIB di Kampus Jakarta. Pada hari Sabtu perpustakaan dibuka
pada pukul 08.00 sampai dengan jadwal kuliah Program Executive MBA berakhir. Khusus Hari Jumat
istirahat jam 11.30 - 13.00.

67
c. Daftar Pengunjung
Semua pengguna Perpustakaan MM FEB UGM diwajibkan mengisi daftar pengunjung. Data dalam
daftar pengunjung akan dipergunakan untuk keperluan pengembangan Perpustakaan MM FEB
UGM, pemerolehan informasi tentang tingkat utilitas, dan lain sebagainya. Peraturan lebih rinci
dapat dilihat di Perpustakaan MM FEB UGM.
d. Peminjam Buku
Pihak-pihak yang dapat melakukan peminjaman buku adalah mahasiswa, dosen MM FEB UGM
dan dosen FEB UGM. Selain pihak-pihak tersebut, pengunjung hanya diperkenankan membaca di
tempat, atau memfotokopi melalui petugas. Lama peminjaman dan jumlah maksimal buku yang
dipinjam ditentukan sesuai Tabel 4.1 sebagai berikut.
Tabel 4.1. Peminjam dan Batas Waktu Peminjaman Buku
Peminjam Jumlah Maksimal Lama Peminjaman

Mahasiswa MM FEB UGM 2 buku 3 hari
Dosen MM FEB UGM 2 buku 1 minggu
Dosen FEB UGM 2 buku 1 minggu
Mahasiswa Kelas Kerja Sama dan 2 buku 1 minggu
Executive MBA
Peminjam harus dapat menunjukkan Kartu Anggota Perpustakaan, sedangkan dosen FEB UGM
diminta menunjukkan kartu identitas yang masih berlaku.
e. Sanksi
Keterlambatan dalam mengembalikan buku akan dikenakan denda sebesar Rp. 5.000,- per buku per
hari. Peminjam yang menghilangkan buku yang dipinjam atau merusak buku pinjaman diharuskan
mengganti dengan buku yang sama.
4.1.2 . Fasilitas Asistensi

Untuk mendukung kualitas proses belajar mengajar, Program Studi MM FEB UGM telah menyediakan
Asisten Akademik yang dapat membantu mahasiswa untuk berkonsultasi dalam bidang Tata Bahasa
dan Statistik. Waktu konsultasi telah dijadwalkan setiap Selasa-Kamis-Sabtu pada pukul 09.00-12.00 di
Ruang Perpustakaan lantai 2.
4.1.3 . Perpustakaan Elektronik

Perpustakaan elektronik merupakan sumber informasi dan data digital yang dapat dimanfaatkan oleh
mahasiswa. Hal-hal yang berkenaan dengan fasilitas perpustakaan elektronik adalah sebagai berikut:
• Pelayanan scanning data, gambar, dll.
• Akses online journal yang dilanggan oleh UGM.
• Data BEJ.
4.1.4. Fasilitas Komputer

Program Studi MM FEB UGM kampus Yogyakarta memiliki dua ruang laboratorium dengan kapasitas 72
komputer dan kampus Jakarta memiliki satu ruang laboratorium dengan kapasitas 42 komputer. Setiap
komputer sudah terkoneksi dengan jaringan internet. Semua mahasiswa memiliki hak akses ke setiap
fasilitas komputer kampus selama program belajar mereka. Senin sampai dengan Jumat laboratorium
dapat dipergunakan oleh mahasiswa pada pukul 07.30-16.00 untuk kampus Yogyakarta, dan pukul
08.00-21.30 untuk kampus Jakarta. Sedangkan Sabtu mulai pukul 08.00 sampai dengan kuliah kelas
Executive MBA berakhir. Mahasiswa dapat menggunakan fasilitas di laboratorium komputer tersebut
untuk keperluan:
a. Akses internet,
b. Pengerjaan tugas-tugas perkuliahan,
c. Penyusunan tesis,
d. Akses online journal.
e. Pengecekan kemiripan naskah (Turnitin)
Sivitas akademika tidak diperkenankan memindah, mengambil ataupun melakukan perbuatan-perbuatan
yang dapat merusak peralatan di laboratorium komputer. Laboratorium komputer merupakan failitas
yang dapat dipergunakan oleh semua sivitas akademika. MM FEB UGM tidak bertanggung jawab atas
hilangnya data yang disimpan di komputer laboratorium.
4.1.5. Layanan Wi-Fi

Gedung Kampus MM FEB UGM telah dilengkapi dengan fasilitas jaringan nir kabel. Dengan fasilitas ini
semua sivitas akademika untuk dapat melakukan akses ke jaringan internet menggunakan perangkat

69
yang sudah dilengkapi dengan Wi-Fi. Untuk dapat memanfaatkan layanan ini, sivitas akademika terlebih
dahulu melakukan registrasi di bagian IT MM FEB UGM. Administrator jaringan bertanggung jawab
terhadap pengaturan bandwidth dan pemantauan traffic.
Sivitas akademika tidak diizinkan untuk menggunakan fasilitas komputer maupun Wi-Fi selain untuk
kepentingan studi. Program Studi MM FEB UGM tidak bertanggung jawab terhadap semua kerusakan
yang terjadi maupun kehilangan data, baik yang disebabkan oleh virus, worm, spyware dan program-
program jahat lainnya.
4.1.6 . Layanan e-mail

Setiap mahasiswa berhak mendapatkan akun email UGM dengan format @mail.ugm.ac.id yang dapat
digunakan untuk berkomunikasi secara elektronik baik dengan dosen maupun mahasiswa di Kampus
MM FEB UGM maupun di luar kampus. Pendaftaran dapat dilakukan dengan mengisi formulir secara
daring di laman https://internet.ugm.ac.id/tamu/register. Akun email UGM dapat digunakan sebagai
akun untuk mengakses layanan Wi-Fi di lingkungan UGM (UGM Hotspot) dan akses ke seluruh online
journal yang dilanggan oleh UGM. Akun email ini berlaku selama mahasiswa aktif.
4.1.7. Auditorium dan Ruang Diskusi

Untuk menampung kegiatan yang cukup besar Program Studi MM FEB UGM menyediakan beberapa ruang
pertemuan dengan daya tampung yang memadai. Di Kampus Yogyakarta, auditorium MM FEB UGM yang
bernama Auditorium Sukadji Ranuwihardjo merupakan salah satu ruang pertemuan utama yang sering
digunakan untuk menyelenggarakan general meeting, seminar internasional, dan seminar nasional.
Ruang ini dapat menampung 400 audiens, didukung dengan peralatan multimedia serta desain ruangan
yang baik. Ruang diskusi yang dapat menampung lima sampai dengan delapan orang juga tersedia
bagi mahasiswa yang ingin berdiskusi. Sementara itu, dosen dapat menggunakan faculty meeting room
yang dapat difungsikan untuk kegiatan rapat, pengkajian, atau kegiatan lain yang memerlukan mereka
berkumpul di suatu tempat yang sejuk dan nyaman.
4.1.8 . Sistem Informasi Akademik

Untuk menunjang proses belajar mengajar, FEB UGM telah mengembangkan sistem informasi terpadu
yang disebut SINTESIS (Sistem Informasi Terpadu Ekonomika dan Bisnis). Setiap mahasiswa berhak
mendapatkan akun untuk melakukan akses ke dalam sistem tersebut. Dengan sistem ini, semua proses
administrasi akademik telah dilakukan secara daring dan terintegrasi.
4.1.9. Projector Server
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di kelas, ruang kelas telah dilengkapi dengan projector
server. Dengan perangkat tersebut sivitas akademik dapat terkoneksi ke projector melalui melalui media
nir kabel, sehingga memudahkan proses diskusi dan interaksi di dalam kelas.
4.2. FASILITAS NON-AKADEMIK
4.2.1. Faculty Lounge

Faculty Lounge merupakan ajang interaksi sosial antara sesama dosen, mahasiswa, dan karyawan.
Tempat di mana para dosen, mahasiswa dan karyawan dapat saling bertemu dan berkomunikasi sehingga
memupuk rasa sense of belonging mereka terhadap Program Studi MM FEB UGM dalam suasana yang
lebih santai sebelum atau setelah menyelesaikan tugas masing-masing.
4.2.2. Ruang Ibadah

Program Studi MM FEB UGM sangat menghargai aktivitas yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
ibadah tiap-tiap individu di lingkungannya. Fasilitas ibadah berupa mushola disediakan untuk memberikan
keleluasaan beribadah bagi muslim tanpa mengurangi rasa hormat bagi pemeluk agama lain. Fasilitas ini
sangat bermanfaat mengingat ada beberapa jadwal kegiatan akademik yang berdekatan dengan waktu
sholat. Mushola berlokasi di lantai 1, 3 dan 5.
4.2.3. Ruang Kesehatan dan Laktasi

Program Studi MM FEB UGM menyiapkan ruang kesehatan dan laktasi untuk keperluan darurat bagi
dosen, mahasiswa atau staf yang membutuhkan ruang istirahat sementara apabila mendadak sakit atau
membutuhkan ruang privasi untuk laktasi. Ruang kesehatan ini didesain senyaman mungkin sekelas
kamar hotel yang berlokasi di lantai 5 dengan 2 ruangan terpisah antara wanita dan pria.
4.2.4 . Loker
Setiap mahasiswa Kelas Reguler di Kampus Yogyakarta yang mulai memasuki Semester 1 akan diberi
fasilitas satu unit loker yang dapat digunakan sampai dengan akhir semester tiga saat mahasiswa selesai
menempuh seluruh mata kuliah. Loker tersebut dapat difungsikan untuk menyimpan barang atau buku
yang digunakan untuk kuliah. Ruang loker berlokasi di lantai 3.

71
4.2.5. Lapangan Bola Voli
Proses belajar-mengajar di kelas dapat terlaksana dengan baik bila didukung oleh kesehatan yang baik.
Untuk menyalurkan bakat dan mempertahankan stamina, Program Studi MM FEB UGM khususnya di
Kampus Yogyakarta menyediakan sarana olahraga yaitu lapangan Bola Voli. Pada waktu-waktu tertentu,
Program Studi MM FEB UGM mensponsori kegiatan olah raga Bola Voli untuk dosen, mahasiswa dan
karyawan. Kegiatan olah raga lainnya sepanjang tidak mengganggu proses-belajar mengajar sangat
didukung oleh Pengelola MM FEB UGM.
4.2.6. Klub Kemahasiswaan

Untuk memberikan wadah bagi mahasiswa dalam menyalurkan berbagai ide dan kreativitasnya,
Program Studi MM FEB UGM memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk secara
aktif membentuk klub-klub kemahasiswaan. Klub kemahasiswaan yang dibentuk tidak hanya terbatas
pada klub yang mewadahi kegiatan yang bersifat akademik, akan tetapi juga non akademik, seperti
keagamaan, olah raga dan hobi. Program Studi MM FEB UGM bahkan mendorong mahasiswa untuk juga
mengembangkan klub kemahasiswaan yang berorientasi pada pengembangan karir.
Saat ini klub kemahasiswaan yang telah terbentuk di Kampus Yogyakarta dan tergabung dalam Master
of Management Student Association (MMSA) terdiri atas 15 minat, yaitu: Business Competition Club,
Career & Network Center, Finance Club, Human Resources Club, Hustler Entrepreneur Club, Marketing
Club, Strategic Club, Operation Club, Art and Entertainment Centrum, Badminton Club, Basket Club,
Forum Keluarga Islam, Futsal Club, Keluarga Mahasiswa Kristiani, Tennis Club. Sedangkan di Kampus
Jakarta terdapat 5 klub, yaitu Marketing Club, Strategic Club, Career & Network Center,e-Business Club,
dan Sport & Entertainment Club.
4.2.7. Kafetaria
Untuk memenuhi kebutuhan gizi yang sehat dan lengkap bagi dosen, mahasiswa dan karyawan,
Program Studi MM FEB UGM menyediakan kafetaria. Kafetaria ini merupakan tempat yang nyaman dan
menyenangkan untuk menyantap berbagai hidangan yang dijual. Interior kafetaria dirancang dengan
desain yang ramah lingkungan dan akrab. Kafetaria akan tutup selama libur antar semester.
4.2.8. Student Lounge

Fasilitas lain yang tersedia di lingkungan Program Studi MM FEB UGM adalah Student Lounge. Ruang
yang didesain sebagai “Recreation Room” ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh dosen, mahasiswa dan
karyawan MM FEB UGM. Di Kampus Yogyakarta, student lounge juga dilengkapi dengan fasilitas dua unit
meja bilyar tipe Thunder ukuran 8 feet yang mampu menampung delapan pemain, seperangkat Audio
Video dengan fasilitas program tv kabel yang dapat digunakan juga untuk berkaraoke. Kenyamanan
ruangan didukung oleh pendingin ruangan yang memadai, furniture yang tertata rapi, satu unit papan
informasi yang dapat dimanfaatkan sebagai ajang bursa info dari dan untuk mahasiswa, dan sebuah
minibar yang difungsikan sebagai kantin yang menyediakan makanan kecil dan minuman ringan dengan
harga yang kompetitif. Cinderamata khas MM FEB UGM, seperti key chain, t-shirt, mug dan lain-lain juga
tersedia dan dijual dengan harga yang bervariasi. Fasilitas ini dapat digunakan setiap hari mulai pukul
08.00-22.00 WIB.
4.2.9. Taman dan Fasilitas Parkir

Program Studi MM FEB UGM, sebagai salah satu institusi pendidikan terbaik di Indonesia, didukung oleh
tata ruang dan tata letak gedung yang representatif dan memadai. Di Kampus Yogyakarta lanskap taman
bagian depan dan belakang gedung diatur sedemikian rupa untuk membangkitkan dan memberikan
spirit dan energi positif bagi kegiatan belajar dan diskusi. Taman-taman yang terdapat di bagian depan
dan belakang gedung dihiasi dengan vegetasi khas alam tropik dan menjadi salah satu lokasi yang dipilih
oleh para mahasiswa untuk menjalin komunikasi. Fasilitas parkir kendaraan yang luas, lanskap taman
yang ramah lingkungan dan sistem keamanan yang baik menjadikan setiap orang yang berkunjung dan
beraktifitas di Program Studi MM FEB UGM merasa aman dan tentram.
4.3. KEBIJAKAN KEUANGAN
4.3.1. Pembayaran Uang Kuliah Tunggal

Termin pembayaran biaya kuliah atau Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan kebijakan keuangan adalah sebagai
berikut.
a. Termin I dibayarkan sebelum Program Pra MBA dimulai
b. Termin II dibayarkan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum perkuliahan semester 1 dimulai,
c. Termin III dibayarkan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum perkuliahan semester 2 dimulai,
d. Termin IV dibayarkan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum perkuliahan semester 3 dimulai,
e. Termin V dibayarkan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum perkuliahan semester 4 dimulai (khusus
mahasiswa kelas Eksekutif A dan Eksekutif B)

73
f. Mahasiswa Program internasional yang mengikuti program Student Exchange Program atau Dual Degree
Program, dikenakan biaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan wajib melunasi biaya tersebut
sebelum menempuh program tersebut. Tabel 4.2 dan 4.3 menyajikan cara pembayaran UKT.
Tabel 4.2. Pembayaran UKT Kampus Yogyakarta
International
Executive International International
Semester MBA IMBA
MBA IMBA Exposure IMBA Exchange
Dual Degree
Matrikulasi 17.000.000 19.000.000 17.000.000 17.000.000 17.000.000
Semester 1 17.000.000 15.000.000 21.000.000 21.000.000 21.000.000
Semester 2 17.000.000 15.000.000 21.000.000 21.000.000 21.000.000
Semester 3 17.000.000 15.000.000 21.000.000 21.000.000 21.000.000
Semester 4 9.000.000 15.000.000 11.000.000 0 (di LN) 0 (di LN)
Semester 5 9.000.000 8.000.000 11.000.000 11.000.000 0 (di LN)
Semester 6 9.000.000 8.000.000 11.000.000 11.000.000 11.000.000
Normal 68.000.000 79.000.000 80.000.000 80.000.000 80.000.000
*) MBA-IMBA 75 Yogyakarta, EMBA 34 Yogyakarta
Tabel 4.3. Pembayaran UKT Kampus Jakarta
Semester MBA EMBA A EMBA B International IMBA

Matrikulasi 23.000.000 25.000.000 30.000.000 32.000.000
Semester 1 23.000.000 23.000.000 25.000.000 27.000.000
Semester 2 23.000.000 23.000.000 25.000.000 27.000.000
Semester 3 23.000.000 23.000.000 25.000.000 27.000.000
Semester 4 11.000.000 23.000.000 25.000.000 27.000.000
Semester 5 11.000.000 11.000.000 13.000.000 13.000.000
Semester 6 11.000.000 11.000.000 13.000.000 13.000.000
Normal 125.000.000 139.000.000 156.000.000 166.000.000
*) MBA 47, EMBA A47, EMBA B39, IMBA 9 Jakarta
4.3.2. Ketentuan Keuangan Lainnya
a. Mahasiswa yang menyatakan mengundurkan diri sebagai mahasiswa Program Studi MM FEB UGM,
maka akan diberlakukan ketentuan sebagai berikut .
• Mahasiswa Pra MBA (Matrikulasi) yang mengundurkan diri dua minggu sebelum kegiatan orientasi
mahasiswa baru dimulai, maka mahasiswa yang bersangkutan akan dikenakan biaya administrasi
sesuai besaran di Tabel 4.4 berikut,
Tabel 4.4. Biaya Administrasi
Program Pra MBA Biaya

Yogyakarta 1.500.000
Reguler – Jakarta 5.750.000
Eksekutif A – Jakarta 6.250.000
Eksekutif B – Jakarta 7.500.000
Internasional – Jakarta 8.000.000
• Mahasiswa Pra MBA yang mengundurkan diri kurang dari dua minggu sebelum kegiatan orientasi
mahasiswa baru atau pada saat kuliah Pra MBA dimulai, maka biaya daftar ulang yang telah
dibayarkan tidak dapat dikembalikan,
• Mulai semester 1 dan seterusnya, pengunduran diri yang dilakukan pada saat mahasiswa telah
melakukan pembayaran pada setiap termin, maka biaya pendidikan yang dibayarkan pada termin
tersebut tidak dapat dikembalikan.
b. Pemberitahuan mengenai termin pembayaran beserta batas waktunya akan dicantumkan pada
Surat Kesanggupan yang disediakan oleh Program Studi MM FEB UGM dan ditandatangani oleh
calon mahasiswa pada saat daftar ulang. Mahasiswa wajib selalu memantau jadwal pembayaran
yang di informasikan oleh Direktorat Keuangan UGM dan Direktorat Pendidikan dan Pengajaran
UGM.
c. Keterlambatan biaya pendidikan, mengakibatkan mahasiswa distatuskan tidak aktif pada semester
yang akan berjalan.

75
d. Mahasiswa Program Studi MM FEB UGM Kampus Yogyakarta yang mengajukan permohonan pindah
kampus ke Program Studi MM FEB UGM Kampus Jakarta, besarnya biaya pendidikan mengikuti biaya
pendidikan Kampus Jakarta.
e. Mahasiswa Program Studi MM FEB UGM Kampus Jakarta yang mengajukan permohonan pindah
kampus ke Program Studi MM FEB UGM Kampus Yogyakarta, besarnya biaya pendidikan tetap
mengikuti biaya pendidikan Kampus Jakarta.
BAB V
SILABI MASTER MATA KULIAH
5.1. PETA KURIKULUM
Learning Goals Learning Objectives Code FM MM LOB TOM LC BE SM GBE RMI IM TW TH PUB
1 Students 1.1 Demonstrate the TLAs V V V V VV V V VV V VV VV V

demonstrate ability to present ideas
the ability to effectively AS X
communicate
1.2 Demonstrate the TLAs V V VV V V V V V V
in an
ability to persuades
effective,
others through AS X
persuasive,
memorable message
and
professional 1.3 Demonstrate the TLAs VV V V
manner ability to present
in a professional
AS X
mannerisms
1.4 Demonstrate the ability TLAs V V VV V VV V VV VV
to engage with others
in a collaborative
AS X
exchanges of ideas
1.5 Demonstrate the TLAs V V V V VV V V V V V
ability to listen with
empathetic AS X
1.6 Demonstrate the ability TLAs V V V V VV V V V V V V
to provide meaningful
contribution in
AS X
discussion
1.7 Demonstrate the TLAs V V V V VV V V VV VV VV V VV V
ability to design a
report in professional
AS X
appearance/formatting
1.8 Demonstrate the TLAs V V V V VV V V VV VV VV V VV V
ability to provide a
professional report with
AS X
strong argumentation

77
2 Students 2.1 Demonstrate the TLAs V V V V VV VV V

demonstrate ability to understand
the ability the impact of
to translate environmental changes AS X
business toward organizational
knowledge strategies
into action
2.2 Demonstrate the TLAs V V V V VV VV V
ability to identify an
appropriate business
theory/knowledge
in designing AS X
organizational
strategies
2.3 Demonstrate the ability TLAs V V V V VV VV V
to integrate a relevant
business theory/
knowledge in designing
AS X
organizational
strategies
2.4 Demonstrate the ability TLAs V V V V VV VV V
to formulate a holistic
organizational strategy AS X
3 Students 3.1 Demonstrate the ability TLAs V V V V VV V V V V
demonstrate to identify ethical
the ability dilemma accurately AS X
to make
3.2 Demonstrate the ability TLAs V V V V VV V
ethical and
to analyze a business
responsible
issue using relevant
decisions AS X
ethical principles or
moral standards
3.3 Demonstrate the TLAs V V V V VV V
ability to draw a ethical
judgement on the
AS X
issues
3.4 Demonstrate the ability TLAs V V V V VV V
to provide a various
possible solution on the
AS X
issues
4 Students 4.1 Demonstrate the ability TLAs V VV V V V V V VV

demonstrate to identify business
the ability problem accurately AS X
to solve
4.2 Demonstrate he TLAs V VV V V V V V VV
practical
ability to identify
business
an appropriate
problem
perspective/theory
with creative AS X
for solving business
ideas
problem
4.3 Demonstrate the ability TLAs V VV V V V V V VV
to provide novelty ideas
for solving business
AS X
problem
4.4 Demonstrate the ability TLAs V VV V V V V V VV
to elaborate novelty
ideas and practical
implementations in AS X
business contexts
5 Students 5.1 Demonstrate the ability TLAs V V V V VV VV VV V
demonstrate to identify key relevant
the ability to environmental factors
AS X
be strategic toward business
business
5.2 Demonstrate the ability TLAs V V V V VV VV VV V
leader
to analyse key relevant
environmental factors’
impacts on business AS X
issues
to anticipate business
opportunities/
challenges created by AS X
environmental changes
to envision needed
organizational changes
in responding to the AS X
opportunities and
challenges

79
5.5 Demonstrate the ability TLAs V V V V VV V VV V
to work with other team
members in initiating AS X
organizational changes
Notes:
• Code for Teaching and Learning Activities (TLAs)
V : Objective is partially addressed
VV: Objective is thoroughly and deeply addressed
• Code for Assessment (AS)
X : Assessment activities that would clearly demonstrate desired objective
5.2. PROGRAM MATRIKULASI
SILABUS
MAN 5005
BUSINESS AND MANAGEMENT
3 SKS
(PRA-MBA)
DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah ini membahas konsep – konsep dasar manajemen untuk bisnis. Topik yang dibahas dalam
mata kuliah ini adalah pengenalan terhadap lingkungan bisnis, definisi manajemen untuk bisnis, fungsi
bisnis internal dan berbagai aspek yang terkait dengan manajemen strategik bisnis.
Mata kuliah ini juga akan menekankan pada berbagai teori utama dalam manajemen, konsep, teknik
dan praktik manajemen dalam konteks dunia bisnis yang dinamis dan global. Diskusi akan mencakup
seluruh fungsi manajemen termasuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Memahami dan mampu menjelaskan berbagai definisi dan komponen bisnis, bisnis global, usaha
kecil dan kewirausahaan.
2. Memahami dampak perubahan lingkungan bisnis dan upaya manajemen untuk mengelolanya
3. Memahami dan mampu mengambil keputusan bisnis di bidang manajemen operasi, sumber daya
manusia, pemasaran dan keuangan
4. Melakukan seluruh fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengen-
dalian)
5. Memahami dan mampu mengelola berbagai pengaruh dan proses dalam organisasi, termasuk
budaya, struktur, kepemimpinan, perilaku organisasi, komunikasi dan kekuasaan untuk mencapai
kinerja yang terbaik

81
Concerns
No. AACSB Learning Goals
***=High **=Medium *=Low
LG1 Students demonstrate the ability to communicate in an ***
effective, persuasive, and professional manner
LG2 Students demonstrate the ability to translate business ***
knowledge into action
LG3 Students demonstrate the ability to make ethical and **
responsible decisions
LG4 Students demonstrate the ability to solve practical business ***
problem with creative ideas
LG5 Students demonstrate the ability to be a strategic business **
leader
BUKU TEKS UTAMA

Ferrell, O.C., Hirt, G. dan Ferrell, L. (2016). Business: A Changing World. 10th Edition, McGraw-Hill, New
York. (FHF)
Jones, G.R., dan George, J.M. (2016). Contemporary Management. 9th Edition, McGraw-Hill, New York. (JG)
BUKU TEKS PENDUKUNG

Bahan bacaan tambahan akan didistribusikan pada saat perkuliahan.
METODA PEMBELAJARAN
Metoda pembelajaran yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah metoda pembelajaran yang berpusat
pada siswa (Student-Centered Learning -SCL). Dalam pendekatan ini, mahasiswa berperan sebagai
peserta didik aktif yang menemukan dan membangun pengetahuan mereka sendiri. Instruktur hanya
berfungsi sebagai fasilitator untuk membantu mahasiswa mencapai tujuan belajar dan mengembangkan
keterampilan interpersonal. Waktu di kelas akan dikhususkan untuk membahas konsep, bahan bacaan,
dan atau masalah dalam subjek mata kuliah.
METODA PENILAIAN
a. Ujian Tengah Semester 20%
b. Ujian Akhir Semester 20%
c. Partisipasi dan Diskusi 30%
d. Tugas (Makalah, Kuis, dll) 30%
MATERI KULIAH
Mata kuliah Business and Management dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi perkuliahan
dan 2 sesi ujian @150 menit untuk kelas regular dan 12 sesi perkuliahan dan 2 sesi ujian @180 menit
untuk kelas eksekutif.
Sesi Topik Sumber Bacaan

1 Overview Silabus
The Dynamic of Business and Economics FHF (Ch. 1)
2 Business Ethics and Social Responsibility FHF (Ch. 2)
3 Business in a Borderless World FHF (Ch. 3)
Managing in the Global Environment JG (Ch. 6)
4 Options for Organizing Business FHF (Ch. 4)
Small Business, Enterpreneurship and Franchising FHF (Ch. 5)
5 Managing Service and Manufacturing Operations FHF (Ch. 8)
6 Managing Human Resource FHF (Ch. 10)
Managing Diverse Employee JG (Ch. 5)
7 Customer Driven Marketing FHF (Ch. 11)
Dimensions of Marketing Strategy FHF (Ch. 12)
Ujian Tengah Semester
8 Managers and Their Roles JG (Ch. 1)
The Evolutions of Management Thought JG (Ch. 2)
9 Managers as a Planner and Strategist JG (Ch. 8)
10 Decision Making, Learning and Creativity JG (Ch. 7)

83
11 Managing Organization Structure and Culture JG (Ch. 10)
Organization: Control and Change JG (Ch. 11)
12 Motivation and Performance JG (Ch. 13)
Leadership JG (Ch. 14)
13 Effective Groups and Teams JG (Ch. 15)
Promoting Effective Communication JG (Ch. 16)
14 Managing Conflict, Politics and Negotiation JG (Ch. 17)
Using Advanced Information to Increase Performance JG (Ch. 18)
Ujian Akhir Semester
SILABUS
MAN 5006
ACCOUNTING AND FINANCE
3 SKS
(PRA-MBA)

Mata kuliah ini didesain untuk memberikan pemahaman, kepada mahasiswa khususnya mereka yang
tidak memiliki latar belakang pengetahuan di bidang bisnis dan ekonomi, tentang proses penyusunan
dan penginterpretasian laporan keuangan serta konsep dan teori fundamental dalam proses manajemen
keuangan terutama yang berkaitan dengan keputusan investasi, pendanaan, kebijakan dividen, dan
manajemen modal kerja. Kuliah lebih ditekankan kepada pemahaman tentang konsep dan metoda dasar
analisis dan teknis manajemen keuangan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan :
1. Mampu menjelaskan proses penyusunan laporan keuangan (laporan rugi laba, cashflow, neraca dan
laporan perubahan modal)
2. Mampu membaca, memahami dan menginterpretasikan laporan keuangan
3. Memiliki pengetahuan dasar manajemen keuangan yang cukup untuk menjadi dasar pengambilan
mata kuliah keuangan berikutnya.
4. Mampu mengambil keputusan pendanaan (financing decision), keputusan investasi (investing
decision), dan kebijakan dividen (dividend policy)
Concerns
LG1 Students demonstrate the ability to communicate in an **

85
Concerns
leader
BUKU TEKS UTAMA

Brighmam, E.F., dan Houston, J.F. (2013). Essential of Financial Management, 3rd Edition. Thomson.
(BH)
Brealey, R.A., Myers, S.C., dan Markus, A. (2014). Fundamentals of Corporate Finance, 8th Edition. Mc.
Graw-Hill Education. (BMM)
BUKU TEKS PENDUKUNG

Artikel dan Kasus-kasus bisnis terkait.
METODA PEMBELAJARAN
pada siswa (Student-Centered Learning - SCL). Dalam pendekatan ini, mahasiswa berperan sebagai
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Accounting and Finance dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi perkuliahan

1 Overview Akuntansi dan Keuangan BMM (Ch.1)
2 Akuntansi & Laporan Keuangan BMM (Ch. 3)
3 Analisis Laporan Keuangan BH (Ch. 4)
4 Perencanaan Keuangan BH (Ch. 6)
5 Nilai Waktu Uang (Time Value of Money) BH (Ch.5)
6 Risk and Return BH (Ch. 11)
7 Penilaian Obligasi (Bond Valuation) BH (Ch. 9)
8 Penilaian Saham (Stock Valuation) BH (Ch. 10)
9 Biaya Modal (Cost of Capital) BH (Ch. 11)
10 Penganggaran Modal (Capital Budgeting) BH (Ch. 12)
11 Cash Flow Estimation BH (Ch.13)
12 Struktur Modal (Capital Structure) & Leverage BH (Ch. 15)
13 Distribusi ke pemegang saham: Dividend Policy BH (Ch. 16)
14 Working Capital Management BH (Ch. 17)

87
SILABUS
MAN 5007
MANAGERIAL ECONOMICS
3 SKS
(PRA-MBA)

Mata kuliah Managerial Economics (ME) ini merupakan aplikasi teori ekonomi dan ilmu pengambilan
keputusan (decision making science) didalam proses pengambilan keputusan-keputusan manajerial
dalam sebuah bisnis/perusahaan dan pasar dengan kendala-kendala yang dihadapi. Perilaku individual,
perusahaan, pasar, dan pemerintah dalam kerangka pengambilan keputusan-keputusan manajerial
menjadi kajian utama dalam mata kuliah ini.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memiliki pengetahuan dasar tentang ekonomika manajerial yang menjadi dasar dalam pengambilan
keputusan bisnis.
2. Mampu mengambil keputusan bisnis yang didasarkan pada konsep dan teori ekonomika manajerial.
Concerns
LG2 Students demonstrate the ability to translate business **
LG5 Students demonstrate the ability to be a strategic business leader **
BUKU TEKS UTAMA
Baye, M., dan Prince, J. (2017). Managerial Economics and Business Strategy��, 9th Edition. McGraw Hill,
New York. (BP)
BUKU TEKS PENDUKUNG

1. Samuelson, P.A., dan Nordhaus, W.D. (2010). Economics, 19th Edition. McGraw Hill. (SN)
2. Mankiw, N.G. (2012). Principles of Economics, 6th Edition. Thomson South Western. (MN)
METODA PEMBELAJARAAN
pada siswa (Student-Centered Learning-SCL). Dalam pendekatan ini, mahasiswa berperan sebagai
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Managerial Economics (ME) dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi perkuliahan

89
1 The Fundamentals of Managerial Economics SN (Ch. 1 & 2)
MN (Ch. 1)
BP (Ch. 1)
2 Market Forces: Demand and Supply SN (Ch. 1 & 2)
MN (Ch. 1)
BP (Ch. 2)
3 Quantitative Demand Analysis BP (Ch. 3)
4 The Theory of Individual Behavior BP (Ch. 4)
5 The Production Process and Costs BP (Ch. 5)
6 Organization of the Firm BP (Ch. 6)
7 The Nature of Industry BP (Ch. 7)
8 Managing in Competitive, Monopolistic, and Monopolistically Competitive BP (Ch. 8)
Markets
9 Basic Oligopoly Models BP (Ch. 9)
10 Game Theory: Inside Oligopoly BP (Ch. 10)
11 Pricing Strategy for Firms with Market Power BP (Ch. 11)
12 The Economics of Information BP (Ch. 12)
13 Advanced Topics in Business Strategy BP (Ch. 13)
14 A Manager’s Guide to Government in the Marketplace BP (Ch. 14)
SILABUS
MAN 5004
STATISTICS FOR BUSINESS DECISION
3 SKS
(PRA-MBA)

Dipicu oleh pesatnya perkembangan teknologi informasi, metoda statistik telah muncul dalam beberapa
tahun terakhir sebagai salahsatu alat fundamental untuk mendukung, membuat dan menilai keputusan
bisnis, dalam konteks ilmu manajemen modern. Karena sifat dari fenomena ekonomi dan bisnis yang
tidak dapat diprediksi dengan pasti maka kebutuhan untuk pendekatan ilmiah menjadi lebih diperlukan.
Analisis statistik kini telah menjadi bagian integral dari setiap aspek teoritis dan penelitian terapan dalam
bisnis.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memiliki pengetahuan dasar tentang berbagai metoda statistik yang digunakan dalam pengambilan
keputusan bisnis.
2. Mampu mengambil keputusan bisnis yang didasarkan pada metoda statistik yang paling sesuai.
3. Mampu memilih dan menggunakan metoda statistik yang paling sesuai dalam melakukan penelitian
bisnis untuk pengambilan keputusan maupun untuk penulisan tesis.
Concerns

91
Concerns
leader
BUKU TEKS UTAMA

Lind, D.A., Marchal, W.G., dan Wathen, S.A. (2018). Statistical Techniques in Business and Economics,
17th Edition. McGraw-Hill Companies Inc., New York. (LMW)
BUKU TEKS PENDUKUNG

Artikel dan kasus – kasus bisnis terkait.
METODA PEMBELAJARAN
dan atau masalah dalam subjek mata kuliah. Mahasiswa disarankan untuk melakukan praktikum di
laboratorium komputer setidaknya 3 kali dalam 1 semester dengan tutor yang ditugaskan untuk mata
kuliah ini.
METODA PENILAIAN
PIRANTI LUNAK
Penguasaan teori dan konsep statistika tidak cukup bagi mahasiswa untuk belajar mengambil keputusan
bisnis maupun ekonomi. Oleh karena itu, instruktur menganjurkan mahasiswa mempelajari, menggunakan,
dan menguasai piranti lunak untuk pembelajaran mata kuliah ini. Piranti lunak yang dianjurkan dan akan
digunakan di kelas oleh instruktur adalah R. Mahasiswa dianjurkan untuk instal software R dan R-Studio
dengan mengikuti petunjuk di https://www.rstudio.com. Instruktur akan mengunggah data yang akan
digunakan untuk demonstrasi R di kelas di Sintesis satu hari sebelum kelas.
MATERI KULIAH
Mata kuliah Statistics for Business Decision dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi
perkuliahan dan 2 sesi ujian @150 menit untuk kelas regular dan 12 sesi perkuliahan dan 2 sesi ujian
@180 menit untuk kelas eksekutif.

1 Review of statistical concepts LMW (Ch. 1, Ch. 2)
2 Descriptive statistics and index number LMW (Ch. 3, Ch. 4, Ch.17)
3 Probability Concept LMW (Ch. 5)
4 Probability distribution 1: Discrete Probability Distribution LMW (Ch. 6)
5 Probability distribution 2: Continuous Probability Distribution LMW (Ch. 7)
6 Sampling and Estimation LMW (Ch. 8, Ch. 9)
7 One-sample hypothesis testing LMW (Ch. 10)
8 Two-sample hypothesis testing LMW (Ch. 11)
9 Analysis of variance and Chi-Square Test LMW (Ch. 12, Ch. 15)
10 Correlation and Simple linear regression LMW (Ch. 13)
11 Multiple regression LMW (Ch. 14)
12 Nonparametric statistics LMW (Ch. 16)
13 Time series analysis LMW (Ch. 18)
14 Fundamental of business forecasting LMW (Ch. 18)

93
5.3. MATA KULIAH INTI (CORE COURSE)
SILABUS
MAN 5121
FINANCIAL MANAGEMENT
3 SKS
(MATA KULIAH WAJIB)

Mata kuliah ini membahas prinsip, teori, and kerangka analitis manajemen keuangan perusahaan
(corporate finance) yang dapat dipergunakan oleh manajer keuangan dalam pengambilan keputusan
yang berkaitan keuangan perusahaan. Mata kuliah juga memberikan mahasiswa kesempatan untuk
mengerti teori manajemen keuangan perusahaan dan bagaimana mengaplikasikan pada kehidupan
nyata yang mempunyai dampak pada penciptaan nilai berkelanjutan (generate lasting value impact).
Mata kuliah ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa untuk memahami dan menerapkan
beberapa teknik dan konsep dalam pengelolaan keuangan. Mata kuliah ini berkonsentrasi pada 3 (tiga)
keputusan keuangan utama: keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan keputusan distribusi
pendapatan. Secara lebih detilnya, mata kuliah ini disain berkaitan dengan keputusan keuangan
yang diambil oleh sebuah perusahaan dalam keadaan ketidakpastian (uncertainty). Keputusan-
keputusan tersebut adalah: (1) keputusan investasi—proyek apa yang harus dipilih untuk berinvestasi/
bagaimana menilai sebuah perusahaan atau sebuah asset; (2) keputusan pendanaan—bagaimana cara
mendapatkan atau mengumpulkan modal di pasar keuangan (financial markets); (3) keputusan struktur
modal—bagaimana struktur modal yang tepat (berhubungan dengan keputusan finansial); (4) keputusan
corporate governance—mekanisme yang harus dilakukan untuk mengatur manajer dan pemegang saham
terbesar; (5) keputusan dividen (corporate payout)—mengapa dan bagaimana cara mengembalikan
kas pada investor; (6) analisis dan dianostik pasar modal—menganalisis informasi pasar modal untuk
mengambil keputusan pada tingkat perusahaan; (7) merger and acquisition—bagaimana perusahaan
dapat menggunakan merger dan akuisisi sebagai alat pertumbuhan; dan (8) manajemen risiko dan real
options.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengembangkan pemahaman pada alat-alat yang digunakan untuk menilai investasi pada proyek
dan perusahaan (valuation)
2. Memahami isu pokok dalam mendapatkan atau pengumpulan modal perusahaan untuk investasi
(financing)
3. Mengevaluasi bagaimana keputusan investasi dan pendanaan berinteraksi atau saling berhubungan
satu sama lain. Hal yang ditekankan adalah memahami batasan-batasan dan tantangan-tantangan
dalam mengaplikasikan kerangka teoritis manajemen keuangan ke dalam problem nyata di dunia
bisnis
4. Memahami teori keuangan secara mendalam khususnya manajaman keuangan pada korporasi,
5. Menyelesaikan permasalahan dan kasus manajemen keuangan,
6. Menganalisis topik-topik khusus manajemen keuangan,
7. Menganalisis problem, menimbang solusi alternatif, dan memutuskan solusi terbaik terhadap
permasalahan atau peluang dalam konteks keuangan.
Concerns
leader

95
BUKU TEKS UTAMA
1. Koh, A., Ang, S.K., Brigham, E.F., dan Ehrdhart, M.C. (2014). Financial Management: Theory and
Practice, An Asia Edition. Cengage Learning, Singapore. (KABEE)
2. Bruner, F.R., Eades, K.M., dan Chill, M.J. (2014). Case Study in Finance: Managing for Corporate Value
Creation, 7th Edition. McGraw-Hill International Edition. (BEC)
BUKU TEKS PENDUKUNG

Kalkulator: Financial Consultant FC-100V atau FC-200V atau Texas Instruments BA II PLUS/Professional
METODA PEMBELAJARAN
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Financial Management dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi perkuliahan dan
2 sesi ujian @150 menit untuk kelas regular dan 12 sesi perkuliahan dan 2 sesi ujian @180 menit untuk
kelas eksekutif.
1 An Overview of FM and the Financial Management and the Financial KABEE (Ch. 1)
2 • Financial Statement, Cash Flow, and Taxes. KABEE (Ch. 2,3)
• Analysis of Financial Statement.
3 • Time Value of Money. KABEE (Ch. 4,5)
• Bond, Bond Valuation, and Interest Rate.
4 • Risk, Return, and the Capital Pricing Model. KABEE (Ch. 6,7,8)
• Stocks, Stock Valuation, and Market.
• Financial Options and Applications in Corporate Finance.
5 • The Cost of Capital KABEE (Ch. 9)
6 • The Basic of Capital Budgeting: Evaluating Cash Flow KABEE
• Cash Flow Estimation and Risk Analysis. (Ch. 10,11,12)
• Financial Planning and Forecasting Pro Forma Financial Statement
7 • Corporate Valuation, Value Based Management, and Corporate KABEE (Ch. 13)
Governance
8 • Distribution to Shareholders: Dividends and Repurchases KABEE (Ch. 14,15)
• Capital Structure Decisions
9 • Working Capital Management KABEE (Ch. 16)
10 • Multinational Financial Management KABEE (Ch. 17,18)
• Lease Financing
11 • Preferred Stock, Warrants, and Convertibles KABEE (Ch. 19)
12 • IPO, Investment Banking & Financial Restructuring KABEE (Ch. 20,21)
• Mergers, LBOs, Divestitures, and Holding Company
13 • Bankruptcy, Reorganization & liquidation KABEE (Ch. 22)
14 • Derivatives and Risk Management KABEE (Ch. 23)
• Summary of the all chapters

97
SILABUS
MAN 5221
MARKETING MANAGEMENT
3 SKS
(MATA KULIAH WAJIB)

Mata kuliah ini menggambarkan cara perusahaan mencapai tujuan pemasarannya dengan menentukan
target pasar tertentu dan menggunakan sumber-sumber pemasaran yang cukup untuk melayani target
pasar dengan baik. Oleh karena itu, pemasaran merupakan proses yang teratur dan mendalam untuk
perencanaan pasar perusahaan. Upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan cara yang unggul
guna menghadapi pesatnya kemajuan teknologi. Nilai pelanggan dianggap sebagai faktor penting untuk
merumuskan strategi yang luas dan menyempurnakannya menjadi bauran pemasaran yang terperinci,
termasuk di dalamnya produk, harga, tempat atau distribusi dan promosi, dan rencana implementasi.
Perencanaan, evaluasi dan perbaikan yang berkaitan dengan bauran pemasaran perlu keputusan
pemasaran oleh seorang manajer. Keputusan termasuk mendefiniskan siapa yang perusahaan inginkan
sebagai pelanggan, faktor apa yang perlu untuk dipuaskan, apa produk dan jasa yang akan ditawarkan,
apa harga yang sesuai, apa komunikasi untuk mengirim dan menerima, apa saluran distribusi yang akan
digunakan, dan apa kemitraan yang akan digunakan untuk mengembangkan bisnis. Dalam membuat
keputusan-keputusan tersebut, manajer akan dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang tidak dapat
dikendalikan seperti politik, ekonomi, sosial, hukum, teknologi, faktor demografi dan kompetisi.
Mata kuliah ini dimaksudkan untuk menyampaikan elemen utama dari pemasaran dan pentingnya
elemen tersebut untuk organisasi. Baik mengapa dan bagaimana kegiatan pemasaran dibahas, dengan
penekanan pada mengapa. Mata kuliah ini mengintegrasikan pemasaran dengan bidang fungsional
lainnya. Bila memungkinkan, konsep akan dikuantifikasikan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami konsep dan teori yang memberikan dasar untuk mata kuliah lebih lanjut dalam pemasaran
dan area lain dari kegiatan usaha.
2. Mengembangkan pemahaman faktor-faktor penting dari persaingan pasar;
3. Meningkatkan keterampilan untuk menganalisis tren persaingan pasar, mengidentifikasi ancaman
dan peluang, dan untuk memantau kegiatan persaingan pasar dan menilai keunggulan kompetitif
suatu perusahaan;
4. Memahami nilai konsep pemasaran sebagai panduan untuk menangani masalah manajemen;
5. Memahami peran fungsi pemasaran dalam proses bisnis lintas fungsional untuk menciptakan dan
memberikan nilai pelanggan yang unggul;
6. Mengembangkan pendekatan disiplin untuk analisis masalah pemasaran;
7. Mengembangkan kesadaran terhadap faktor-faktor utama dari masalah pemasaran yang dihadapi
oleh organisasi, dengan penekanan pada pendekatan analisis yang tepat untuk keputusan yang
efektif.
8. Membuat keputusan dalam pemasaran seperti yang dilakukan oleh manajer pemasaran.
Concerns
leader
BUKU TEKS UTAMA

Kotler, P. dan Keller, K. (2016). Marketing Management, 15th Edition. Pearson Education, Inc., Upper
Saddle River, N.J. (KK)
BUKU TEKS PENDUKUNG

Bahan bacaan tambahan akan didistribusikan pada saatperkuliahan.

99
METODA PEMBELAJARAN
pada siswa (Student-Centered Learning - SCL). Dalam pendekatan ini, mahasiswa berperan sebagai
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Marketing Management dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi perkuliahan

1 Defining Marketing for the new realities KK (Ch. 1)
Developing Marketing Strategies and Plans KK (Ch. 2)
2 Collecting information and Forecasting Demands KK (Ch. 3)
Conducting Marketing Research KK (Ch. 4)
3 Creating Long-term Loyalty Relationships KK (Ch. 5)
4 Analyzing Consumer Markets KK (Ch. 6)
5 Analyzing Business Markets KK (Ch. 7)
Identifying Market Segments and Targets KK (Ch. 9)
6 Crafting the Brand Equity KK (Ch. 10)
Creating Brand Positioning KK (Ch. 11)
7 Addressing competition and grivity growth KK (Ch. 12)
8 Setting Product Strategy KK (Ch. 13)
Designing and Managing Services KK (Ch. 14)
9 Developing Pricing Strategies and Programs KK (Ch. 16)
10 Designing and Managing Integrated Marketing Channels KK (Ch. 17)
Managing Retailing, Wholesaling, and Logistics KK (Ch. 18)
11 Designing and Managing Integrated Marketing Communications KK (Ch. 19)
Managing Mass Communications KK (Ch. 20)
12 Managing Digital Communications KK (Ch. 21)
Managing Personal Communications KK (Ch. 22)
13 Introducing New Market Offerings KK (Ch. 15)
Tapping into Global markets KK (Ch. 8)
14 Managing a Holistic Marketing Organization for the Long Run KK (Ch. 23)

101
SILABUS
MAN 5423
LEADERSHIP AND ORGANIZATIONAL BEHAVIOR
3 SKS
(MATA KULIAH WAJIB)

Mata kuliah ini merespon dan mengantisipasi dinamika bisnis yang dihadapi oleh seorang pemimpin
kaitannya dengan pengelolaan sumberdaya manusia secara efektif dengan memahami dan menerapkan
ilmu perilaku organisasional. LOB adalah bidang studi yang membantu seorang pemimpin untuk
memahami dampak perilaku individual dan kelompok, serta pengaruh dan proses organisasial dalam
rangka meningkatkan efektivitas organisasi. Mahasiswa akan digerakkan dari semula sebagai pemain
solo yang mengontribusikan keahlian, kompetensi dan keterampilan individualnya menjadi seorang team
player and contributor bagi organisasi.
Mata kuliah ini dirancang khusus bagi mahasiswa pada semester pertama untuk memberikan beberapa
aspek dasar dalam mengelola dan memimpin sumberdaya manusia. Aspek pertama adalah pemahaman
dan refleksi diri (self awareness) baik sebagai seorang pemimpin ataupun anggota tim sehingga dapat lebih
efektif dalam memersepsikan fenomena keperilakuan yang terjadi dalam organisasi. Aspek kedua adalah
pemahaman dan kemampuan memengaruhi perilaku individual dan interaksinya untuk mencapai kinerja
kelompok. Mata kuliah ini akan memberikan kemampuan kognitif sekaligus mengasah kemampuan
memimpin, memotivasi, dan memadukan semua elemen organisasi untuk pencapaian visi dan misi
organisasi. Aspek ketiga adalah pemahaman terhadap kondisi imperatif perubahan organisasional yang
mengarah pada pencapaian organisasi berkinerja tinggi dan bagaimana hal ini ditunjang dengan kinerja
individual dan kelompok yang mumpuni. Aspek terakhir terkait dengan pemahaman dan pengintegrasian
semua aspek ke dalam suatu domain berlabel strategic organizational behavior (STROBE). Hal ini
menuntut mahasiswa untuk memahami dan menyintesisnya untuk dapat mengambil keputusan yang
bersifat strategik bagi masa depan bisnisnya.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mempunyai pemahaman diri (self awareness) terhadap perilaku individualnya dan bagaimana
pemahaman ini memengaruhi cara pandang terhadap individu lain, interaksi dalam kelompok dan
dinamika organisasional;
2. Memahami dan menerapkan kompetensi sebagai pemimpin (leadership) maupun sebagai anggota
tim (followership);
3. Menerapkan proses pembelajaran dan persepsi mengenai perilaku individual dan perbedaan dalam
organisasi;
4. Menerapkan pentingnya kelompok dan proses sosial dalam proses organisasional;
5. Mengidentifikasi isu-isu yang berkaitan dengan proses organisasional yang memengaruhi perilaku
individual dan kelompok;
6. Memahami dan menerapkan integrasi aspek individual, kelompok dan organisasional dalam
mengambil keputusan strategik bisnis.
Concerns
LG5 Students demonstrate the ability to be a strategic business ***
leader

103
BAHAN BACAAN
Buku teks utama:

Kinicki, A., dan Fugate, M. (2013). Organizational Behavior, 5th Edition. McGraw-Hill, Boston. (KF)
Yukl, G. (2013). Leadership in Organizations, 8th Edition. Pearson, Essex. (GY)
Bacaan Pelengkap:
Beragam artikel dan studi kasus dari Harvard Business Review (HBR).
METODA PEMBELAJARAN
Metoda pembelajaran yang digunakan dalam mata kuiah ini adalah metoda pembelajaran yang berpusat
pada siswa (Student-Centered Learning-SCL) dan menekankan pada diskusi kelas. Pemahaman teoritis
pada buku teks menjadi tugas mahasiswa sebelum sesi perkuliahan dimulai. Kuliah akan berbasis pada
diskusi kasus yang disediakan oleh fasilitator.
Mahasiswa berperan sebagai peserta didik aktif dengan beberapa prinsip pembelajaran berikut ini:
Critical thinking and lessons learned
Mahasiswa dipaparkan dengan beragam konsep, kajian teoritis dan riset empiris untuk melatih daya pikir
kritis dan merangkai secara kognitif aspek-aspek yang dipelajarinya.
Experiential learning
Mahasiswa ditempa untuk dapat memahami diri sendiri (self awareness), refleksi diri dan nantinya akan
bertransformasi menjadi pemimpin yang kontributif melalui proses pembelajaran berbasis pengalaman.
Experimentation
Mahasiswa diberi ruang untuk bereksperimen dalam memersepsikan sebuah perilaku, proses dan
pengaruh yang terjadi dalam organisasi.
METODA PENILAIAN
d. Tugas (Kuis, Makalah refleksi individual) 30%
MATERI KULIAH
Mata kuliah Leadership and Organizational Behavior dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi
Sesi Topik Bahan Bacaan

1. Introduction
• Introduction to OB
• People-centered managers & workplaces KF 1
2. • Leadership KF 14
• Managerial roles & decisions GY 2
• Leadership behaviors GY 3
• All the wrong moves (HBR Case Study)
3. Part I: Managing People
• Cross-cultural leadership & diversity GY 14
• Organizational Culture KF 2
• Socialization process and mentoring KF 3
• From regional star to global leader (HBR Case Study)
4. Part II: Factors Leading to Individual Behavior in Organizations
• Social perception and diversity KF 4
• Individual differences, self-concept, personality, ability, attitudes, KF 5
and emotions
• Gen Y in the workforce (HBR Case Study)
5. • Empowering leadership GY 5
• Understanding motivation KF 6
• Theories of motivation KF 7

105
6. • Traits & skills of leaders GY 6
• Contingency theories of effective leadership GY 7
• Organizational performance: Increasing motivation & reinforced KF 8
motivation
• Bonuses in bad times (HBR Case Study)
7. Part III: Factors leading group behavior in organizations
• Dyadic theories & followership GY 9
• Team leadership GY 10
• Effective group and teams KF 9
• Pioneers, drivers, integrators & guardians (HBR reading)
8. • Process of making decisions KF 10
• Holding fast (HBR Case Study)
9. • Managing conflict & negotiating KF 11
• Communication in the digital age KF 12
• Beating burnout (HBR reading)
• Noise (HBR reading)
10. Part IV: Managing effectiveness organizational processes
• Power & influence in leadership GY 8
• Power & politics KF 13
• Don’t let power corrupt you (HBR reading)
11. • Effectiveness of organization designs KF 15
• Restructure or reconfigure? (HBR reading)
12. • Change leadership GY 4
• Managing change and learning KF 16
• Big shoes to fill (HBR Case Study)
13. Group Project Presentation
14. Group Project Presentation
SILABUS
MAN 5522
BUSINESS ETHICS
3 SKS
(MATA KULIAH WAJIB)
DESKRIPSI MATAKULIAH
Mata kuliah ini memperkenalkan prinsip-prinsip etika secara deskriptif dan normatif dan aplikasinya
terhadap perilaku individu dan lingkungan bisnis. Mata kuliah ini dirancang untuk membahas berbagai
faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan manajerial yang melibatkan isu-isu etis. Mata kuliah
ini juga memberi bekal terhadap mahasiswa untuk memahami prinsip-prinsip etika atau norma-norma
dan memberikan wawasan untuk perilaku yang dapat diterima secara sosial.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menemukan berbagai kebijaksanaan hidup dalam sistem globalisasi dunia sehingga bisa mendasari
sikap mahasiswa untuk bertoleransi, menghormati, dan rendah hati, dan karenanya, mahasiswa tidak
akan mudah mengambil kesalahan (yang tidak pantas) bertindak dan memiliki intuisi yang untuk
melakukan tindakan yang sesuai dengan etika dan norma yang berlaku.
2. Meningkatkan pengetahuan tentang etika dan moral yang berkaitan dengan etika bisnis dan
profesi,
3. Mengidentifikasi masalah etika dan moral dalam bisnis, serta standar etika dan moral
4. Menerapkan kesadaran etis dalam pengambilan keputusan dan tindakan yang berarti untuk
mengembangkan masyarakat dan profesi sekitarnya.
Concerns

107
Concerns
LG3 Students demonstrate the ability to make ethical and ***
leader
BUKU TEKS UTAMA
1. Velasquez, M.G. (2014). Business Ethics: Concepts and Cases, 7th Edition. Prentice Hall. (V)
2. Fritzsche, D.J. (2004). Business Ethics: A Global and Managerial Perspective, 2nd Edition. McGraw-Hill,
Boston. (F)
BUKU TEKS PENDUKUNG

METODA PEMBELAJARAN
keterampilan interpersonal.Waktu di kelas akan dikhususkan untuk membahas konsep, bahan bacaan,
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Business Ethics dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi perkuliahan dan 2 sesi
ujian @150 menit untuk kelas regular dan 12 sesi perkuliahan dan 2 sesi ujian @180 menit untuk kelas
eksekutif.

1 Syllabus, class management, and Introduction to business ethics
2 Ethics and Business V (Ch. 1)
3 Ethical principles in business V (Ch. 2)
4 The Business System and Corporate
��
Ethical V (Ch. 3)
5 Ethics in the Marketplace V (Ch. 4)
6 Ethics and the Environment V (Ch. 5)
7 Ethics of Consumer, Production, Marketing V (Ch. 6)
8 The Ethics of Job Discrimination V (Ch. 7)
9 Ethics and the Employee V 2012 : Ch. 8
10 Good Corporate Governance Modul
11 Corporate Social Responsibility Modul
12 Case Discussion F

109
SILABUS
MAN 5322
TECHNOLOGY AND OPERATIONS MANAGEMENT (TOM)
3 SKS
(MATA KULIAH WAJIB)
Kemajuan (revolusi) di bidang teknologi memberikan pengaruh sangat signifikan terhadap setiap aspek
dalam bisnis (termasuk manajemen operasi). Khususnya teknologi informasi secara dramatik telah
mengubah cara dalam proses perencanaan dan pengelolaan operasi baik untuk sektor manufaktur
maupun jasa. Dalam hal ini, teknologi informasi memberikan kontribusi bagi keberhasilan operasi
organisasi khususnya dalam memasuki era digital ekonomi dan teknologi. Dengan adanya pengenalan
secara kontinyu hal-hal baru dari digital ekonomi dan teknologi memberikan kemudahan untuk
memprediksi keadaan di masa mendatang secara lebih baiki. Bagaimanapun juga, manajer operasi
harus mampu memahami bahwa proses pengadopsian teknologi informasi tidaklah mudah dilakukan
dan oleh karena itu harus dirancang dengan seksama. Untuk mengintegrasikan teknologi informasi ke
dalam kegiatan perusahaan secara tepat, manajer operasi perlu untuk mengetahui apakah teknologi
informasi dapat digunakan (secara efektif dan efisien) atau tidak. Untuk ini manajer operasi harus
mengenali kebutuhan terhadap karyawan yang memiliki pengetahuan dalam setiap jenjang organisasi
untuk dilatih dalam penggunaan teknologi informasi secara benar dan baik, dan kegiatan pelatihan dan
pengembangan karyawan ini tidak sekedar diberikan sesaat (ad hoc) tetapi merupakan program yang
dilaksanakan secara berkelanjutan,
Mata kuliah ini dirancang untuk merespon dan memahami secara lebih baik terhadap berbagai
tantangan yang dihadapi oleh entitas bisnis (baik manufaktur maupun jasa) dalam berkompetisi dan
berkolaborasi di dalam era globalisasi dan masyarakat yang memiliki keterkaitan hubungan secara
global. Disiplin ilmu Technology & Operations Management (TOM) memiliki cakupan yang luas yang
fokusnya meliputi proses penciptaan yang berkelanjutan melalui rantai pasok yang terintegrasi yang
didukung pengembangan teknologi baru. Matakuliah ini berupaya membantu mahasiswa dalam
mengmbngkan kapabilitasnya terkait dengan TOM yang akan memberikan kesempatan kepada para
mahasiswa untuk memikirkan bagaimana menjalankan organisasi secara efektif dan efisien. Tema
besar dari matakuliah ini adalah implementasi teknologi informasi dan pembelajaran dari praktik-
praktik terbaik manajemen operasi.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan mendasar dari matakuliah ini adalah memberikan mahasiswa tentang pengetahuan fundamental
(dan aplikasinya) tentang TOM dalam sustu organisasi, khususnya untuk entitas bisnis (manufaktur dan
jasa).
Setelah menyelesaikan matakuliah ini, para mahasiswa diharapkan dapat:
1. Memahami konsep-konsep dasar organisasi sebagai suatu sistem, teknologi informasi secara
umum, sehingga para mahasiswa dapat menerapkan teknologi informasi dalam bidang manajemen
operasi.
2. Mengembangkan suatu pemahaman (yang komperehensif) terkait dengan faktor-faktor penting
teknologi informasi untuk mengembangkan sistem operasi yang efisien.
3. Memahami nilai-nilai teknologi informasi sebagai alat pendukung untuk memberikan alternatif solusi
terhadap permasalahan operasi.
4. Mengembangkan kesadaran terhadap faktor-faktor kritikal dari permasalahan operasi yang dihadapi
oleh perusahaan, dengan menekankan kepada sistem teknologi informasi yang sesuai guna
mendukung proses pengambilan keputusan yang efektif.
Concerns
leader

111
BUKU TEKS UTAMA
1. Heizer, J. B. Render, and C. Munson. 2017. Operations Management. 12th Edition. Upper Saddle
River, NJ: Pearson Education, Inc. (HRM)
2. Turban, E., L. Volonino, and G.R. Wood. (2015). Information Technology for Management: Digital
Strategies for Insight, Action, and Sustainable Performance 10th Edition. Danvers, MA: John Wiley
and Sons. (TVW)
Untuk pengembangan pemikirian kritis, mahasiswa diharapkan tidak hanya bertumpu kepada topik-topik
yang tertera dalam silabus, Beberapa artikel dari berbagai jurnal penelitian yang terkait dan relevan
dengan topik pembahasan juga akan diberikan selama periode perkuliahan matakuliah TOM.
METODA PEMBELAJARAN
Penyampaian matakuliah ini berdasarkan partisipasi aktif mahasiswa (bukan pasif—mahasiswa bukan
hanya sebagai penonton atau pendengar yang baik) yang dikenal dengan proses pembelajaran berpusat
pada mahasiswa (student-centered learning/SCL). Para mahasiswa diharapkan untuk berbagi pendapat
yang kritis (berargumentasi) terkait dengan materi/topik yang dibahas di kelas. Jika mahasiswa tidak
mendapat kesempatan untuk berargumentasi dan ada sesuatu yang perlu didiskusikan, mahasiswa
dapat membuat janji dengan dosen pengampu untuk berdiskusi di luar kelas.
Para mahasiswa diwajibkan membaca materi (topik) dan mengerjakan tugas sebelum sesi perkuliahan
TOM dimulai. Topik-topik terkini dari TOM yang akan didiskusikan di kelas akan sulit diikuti jika mahasiswa
tidak menyiapkan (membaca) terlebih dahulu. Cara terbaik adalah mahasiswa menyiapkan setiap
sesi materi (topik) yang telah ditetapkan per minggunya. Kehadiran di kelas menjadi penting. Hadir di
kelas tepat waktu. Kebijakan absen (tidak hadir di kelas) mengikuti regulasi yang telah ditetapkan di
Bagian Akademik Prodi MM FEB UGM. Sangat dianjurkan para mahasiswa untuk tidak memanfaatkan
kesempatan tidak hadir (absen) kecuali dalam keadaan penting dan mendesak.
METODA EVALUASI
a. Ujian Tengah Semester (UTS) 25%
b. Ujian Akhir Semester (UAS) 25%
d. Tugas (Kuis, Makalah Individu) 20%
SESI KULIAH
Mata kuliah Technology and Operations Management (TOM) memiliki bobot 3 SKS yang diselenggarakan
selama 14 sesi perkuliahan dan 2 kali ujian (UTS dan UAS). Setiap sesi memiliki durasi 150 menit untuk
Kelas Reguler dan 12 sesi perkuliahan @ 180 menit dan 2 kali ujian (UTS dan UAS) untuk Kelas Eksekutif
(Akhir pekan).
Toipk-topik berikut yang akan didiskusikan di kelas selama satu semester perkuliahan. Silabus matakuliah
ini memberikan rancangan perkuliahan secara umum, perubahan khusus dilakukan jika diperlukan.
Sesi Topik Materi Bacaan

1 Overview of Technology & Operations Management (TOM) HRM 1, TVW 1
2 Operations and IT Strategy in a Global Environment HRM 2, TVW 9
3 Quality and Innovation in the era of to Digital Economy (Digital HRM 6, TVW 4
Networks)
4 Product & Process Design HRM 5,7
TVW 3
5 System Development Managing Project & Program HRM 3
TVW 13
6 Big Data-driven Supply Chain Management HRM 11
TVW 10
7 Aggregate Planning HRM 13
TVW 10
8 ERP, MRP and Short Term Scheduling HRM 14, 15
TVW 3
9 Inventory Management HRM 12
TVW 8

113
Sesi Topik Materi Bacaan
10 Lean Operations (JIT, TPS) HRM 16
TVW 12
11 Maintenance & Reliability HRM 17
TVW 10
12 Group Presentation & Discussion 1 & 2 CASES 1, 2
SILABUS
MAN 6524
LEADERSHIP COMMUNICATION
3 SKS
(MATA KULIAH WAJIB)
Mata kuliah ini adalah panduan bagi mahasiswa sebagai pemimpin saat ini dan di masa depan
dalam mengembangkan kemampuan komunikasi yang diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin
transformasional. Para pemimpin transformasional adalah pemimpin yang memiliki kualitas seperti
mampu mempengaruhi ke arah positif, memotivasi dan menginspirasi, menstimulasi intelektual, dan
memberi perhatian secara individual. Para pemimpin ini memerlukan keterampilan komunikasi inti
yang baik seperti menganalisis audiens, mengembangkan strategi komunikasi, berbicara, menulis,
menggunakan dan menampilkan kecerdasan emosional, dan berinteraksi dan berkomunikasi dengan
beragam audiens. Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan para mahasiswa pandangan yang
komprehensif tentang komunikasi, ruang lingkup dan pentingnya komunikasi dalam bisnis, program
komunikasi internal yang efektif, serta peran komunikasi dalam membangun situasi yang menguntungkan
di luar lingkungan perusahaan.
Mata kuliah ini mencakup berbagai jenis media komunikasi bisnis dan penggunaannya dalam negosiasi,
serta mengembangkan kesadaran tentang pentingnya ekspresi tertulis yang ringkas untuk komunikasi
bisnis modern. Hal ini juga mencakup kebutuhan kelompok dan kemampuan komunikasi organisasi
seperti mengelola tim global, melakukan pertemuan yang produktif, memimpin dan bekerja dengan
sukses dalam konteks organisasi, menciptakan dan mengkomunikasikan visi, menginisiasi perubahan,
dan membina hubungan eksternal yang baik.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menunjukkan pemahaman tentang dasar-dasar komunikasi antarbudaya, hukum dan isu-isu etis yang
dihadapi komunikator bisnis dan negosiator terutama di lingkungan organisasi maupun tim global,
2. Menunjukkan kompetensi dalam dasar-dasar komunikasi bisnis seperti menulis, pelaporan, penelitian
serta laporan informal sebagai pemimpin transformasional saat ini dan di masa depan,

115
3. Menunjukkan kompetensi dalamberkomunikasi secara lisan dan interpersonal termasuk dalam
komunikasi-kelompok kecil, presentasi publik, dan penggunaan media sosial,
4. Menggunakan teknologi dalam konteks komunikasi bisnis secara profesional,
5. Menggunakan metoda komunikasi yang baik dalam konteks organisasi secara internal dan eksternal
(termasuk kepada para pemangku kepentingan yang terkait).
Concerns
LG1 Students demonstrate the ability to communicate in an effective, ***
persuasive, and professional manner
LG3 Students demonstrate the ability to make ethical and responsible **
decisions
LG4 Students demonstrate the ability to solve practical business **
leader
BUKU TEKS UTAMA
1. Barrett, D.J. (2014). Leadership Communication, 4th Edition. Mc Graw Hill International Edition. (B)
2. Locker, K., dan Kaczmarek, S. (2012). Business Communication, 6th Edition. Mc Graw Hill. (LK)
BUKU TEKS PENDUKUNG

METODA PEMBELAJARAN
Metodapembelajaran yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah metoda pembelajaran yang berpusat
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Leadership Communication dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi
perkuliahan dan 2 sesi ujian @150 menit untuk kelas regular dan 12 sesi perkuliahan dan 2 sesi
ujian @180 menit untuk kelas eksekutif.

1 Leadership Communication B (Ch.1), LK (Ch. 1)
2 Leadership Communication Purpose, Strategy, and Structure B (Ch.2)
LK (Ch. 2)
3 The Language of Leaders and the Use of Social Media B (Ch.3, Ch.4)
LK (Ch. 10, 11, 12)
4 Leadership Documents B (Ch.5)
LK (Ch. 9, 13)
5 Leadership Presentations B (Ch.6, Ch.7)
LK (Ch. 5, Ch. 20)
6 Emotional Intelligence and Interpersonal Skills for Leaders B (Ch.8)
LK (Ch. 17)
7 Diversity and Intercultural Communication B (Ch.9), LK (Ch. 3)

117
8 High-Performing Team Leadership B( Ch.10)
LK (Ch. 18)
9 Leadership and Productivity B (Ch.11)
10 Leadership Communication in an Organizational Context B (Ch.12)
11 Transformational Leadership Through Effective Internal B (Ch.13)
Communication
12 Transformational Leadership Through Effective External B (Ch.14)
Communication
13 Group Project Presentation and discussion
14 Group Project Presentation and discussion
SILABUS
MAN 5422
STRATEGIC MANAGEMENT
3 SKS
(MATA KULIAH WAJIB)

Mata kuliah manajemen strategik dimaksudkan untuk menjadi mata kuliah yang menantang, menuntut,
dan menarik secara keseluruhan di dalam kurikulum pendidikan manajemen. Mata kuliah Ini adalah
mata kuliah pertama dan mendasar dari ilmu ”strategi” dan ”formulasi mengelola strategi dan
proses implementasi,” terutama dalam usaha mengembangkan perusahaan melalui pengembangan
berkelanjutan. Sebagai ”gambaran besar”, mata kuliah ini juga dirancang untuk membantu mahasiswa
dalam mengintegrasikan banyak pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh dalam kurikulum
inti manajemen. Masalah atau isu-isu formulasi strategi, formasi dan eksekusi mencakup seluruh
spektrum bisnis dan manajemen. Tujuan utamanya adalah untuk mempertajam kemampuan mahasiswa
untuk berpikir secara strategik, untuk membuat keputusan strategik, dan untuk menimbang hal-hal
dari perspektif perusahaan secara menyeluruh. Hal ini berarti secara sistematis mata kuliah ini akan
mengekspos mahasiswa untuk memahami kerasnya persaingan industri dan dapat menganalisis
kompetisi, dengan karakteristik lingkungan pasar global, dengan hubungan penting antara strategi
kompetitif dan isu-isu pengembangan berkelanjutan sebagai bahan penting dari langkah dan rencana
strategik perusahaan, dan tugas manajerial yang bervariasi yang berkaitan dengan penerapan dan
pelaksanaan strategi yang dipilih oleh perusahaan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk berpikir secara strategik tentang sebuah perusahaan,
posisi bisnis, dan bagaimana hal itu dapat memberi keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan
pengembangan berkelanjutan untuk perusahaan.
2. Membangun keterampilan mahasiswa dalam melakukan analisis strategik dalam berbagai industri
dan situasi kompetitif.
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk mengelola proses organisasi dimana strategi dapat
dirumuskan, dibentuk, dan dilaksanakan atau dieksekusi.

119
4. Mengintegrasikan dan mensintesis pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari dalam mata kuliah
sebelumnya (pemasaran, keuangan, operasi, sumber daya manusia, dan perilaku organisasi).
5. Mengintegrasikan isu-isu lingkungan dan sosial ke dalam proses manajemen strategik.
6. Mengembangkan kekuatan mahasiswa dalam penilaian manajerial, membantu mahasiswa menjadi
akrab dengan masalah manajemen puncak, dan membekali mahasiswa dengan pemahaman yang
kuat dari tantangan kompetitif lingkungan bisnis global, aktivitas pemangku kepentingan dan tekanan
pada pengembangan berkelanjutan.
7. Menerapkan teori dan teknik manajemen strategik untuk situasi bisnis yang sebenarnya dengan
memanfaatkan metoda kasus.
Concerns
leader
BUKU TEKS UTAMA

Thompson, Jr.,A.A., Peteraf, M.A., Gamble, J.E., dan Strickland III, A. J. (2016). Crafting and executing
strategy-The quest for competitive advantage: Concepts and cases, 20th Edition. McGraw-Hill, New
York, NY. (TPGS)
BUKU TEKS PENDUKUNG
Porter, M.E. (1980). Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries and Competitors. The Free
Press, New York. (PM)
METODA PEMBELAJARAN
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Strategic Management dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi perkuliahan dan
kelas eksekutif.

1 Introduction to strategic management TPGS Bab 1
• Course overview
• The concept of strategy
• Strategic management process

121
2 Charting a company’s direction TPGS Bab 2
• Developing a strategic vision: Mission, vision and values TPGS Kasus 3
• Setting goals and objectives
• Crafting a strategy
3 External environment analysis TPGS Bab 3
• Analyzing political, economic, social-cultural, technological, and PM: 1, 3, 4, 7, 8
ecological environments Kasus akan
• Industry Analysis: Porter’s (1980) Five Forces, industry value-chain, didistribusikan
and strategic groups kemudian.
• Competitive analysis
• SWOT Analysis: Identifying opportunities and threats
• Identifying key success factors (KSFs)
4 Internal analysis TPGS Bab 4
• SWOT analysis: Identifying strengths and weaknesses PM: 2, 5, 6
• Competitive advantage and core competence concepts – Resource- Kasus akan
based view (RBV) didistribusikan
• Assessing resources and capabilities as sources of competitive kemudian.
advantage – applying value-chain analysis and VRIO approach
5 Business-Level Strategy TPGS Bab 5
• Formulating business strategy Kasus akan
• Porter’s generic strategies didistribusikan
• Beyond competitive strategy kemudian.
6 Strengthening a company’s competitive position TPGS Bab 6
• Strategic moves, timing, and scope of operations to improve a PM: 9-12
company’s competitive position TPGS Kasus 12
• Competitive strategies in the fragmented industry
• Competitive strategies and industry evolution
7 Strategies for competing in foreign markets TPGS Bab 7;
• Multi-domestic strategy PM: 13
• Global strategy Kasus akan
didistribusikan
kemudian.
Ujian Tengah Semester TPGS Bab 1-7
8 Corporate-level strategy TPGS Bab 8
• Formulating corporate strategies – diversification PM: 14, 15, 16
• The concepts of corporate advantage and parenting advantage
• Analyzing the strategies of diversified companies – applying growth-
share matrices
9 Corporate-level strategy (cont…) TPGS Kasus 21
10 Corporate-level strategy (cont...) TPGS Kasus22
11 Strategy, Ethics, Social Responsibility, and Environmental TPGS Bab 9
Sustainability TPGS Kasus 31
• Linking strategy with ethics, corporate social responsibility and
environmental sustainability
12 Strategy implementation TPGS Bab 10
• Creating fits between strategy and organizational factors: The 7S Kasus akan
framework didistribusikan
• Building organizational capabilities kemudian.
• The “8S integrated” approach – the 7S + Sustainability
13 Strategy implementation (cont…) TPGS Bab 12
• Managing internal operations Kasus akan
didistribusikan
kemudian.
14 Strategic evaluation and control TPGS Kasus 25
• Corporate culture and leadership
Ujian Akhir Semester TPGS Bab 8-12

123
SILABUS
MAN 6521
GENERAL BUSINESS ENVIRONMENT
3 SKS
(MATA KULIAH WAJIB)

Mata kuliah ini didesain untuk mendiskusikan deskripsi, analisis dan sintesis dari faktor-faktor lingkungan
yang mempengaruhi kinerja organisasi bisnis. Faktor-faktor tersebut dibahas dalam rerangka strategik
untuk memfasilitasi respon organisasi terhadap kompleksitas dan dinamika lingkungan.
Keterkaitan antara faktor-faktor lingkungan, kekuatan industri dan bisnis menjadi sorotan utama agar
mahasiswa memiliki perspektif yang lebih lebar dan visi masa depan yang lebih tajam. Mahasiswa
dilatih untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor kunci lingkungan, mengantisipasi tren dan
arah lingkungan tersebut, memahami keterkaitan yang kompleks dan dinamis antar lingkungan, serta
mengantisipasi peluang dan tantangan bisnis sebagai dampak dari perubahan lingkungan.
Mata kuliah ini akan mengeksplorasi 9 lingkungan yaitu ekonomi, hukum bisnis Indonesia, hukum bisnis
Internasional, demografi, sosial budaya, politik (nasional dan internasional), teknologi, natural dan
pemerintahan. Karena mata kuliah ini bersifat multidisipliner, maka mahasiswa dan dosen diharapkan
memiliki orientasi visioner dan berwawasan luas dan terbuka. Setiap topik didiskusikan dalam perspektif
visioner seorang CEO (Chief Executive Officer).
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan mata kuliah General Business Environment, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mendeskripsikan dan menjelaskan konsep-konsep dasar tentang interaksi antara bisnis dengan
lingkungannya.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor penting lingkungan yang berinteraksi dengan organisasi bisnis,
menganalisis pola dan tren dari faktor-faktor beserta interaksinya, mentranslasikan pola dan tren
tersebut sebagai suatu kesempatan dan tantangan bagi organisasi.
3. Menganalisis bagaimana faktor-faktor lingkungan mempengaruhi keputusan bisnis dan memahami
berbagai implikasi bisnis sebagai dampak dari perubahan lingkungan.
4. Mengembangkan dan memformulasikan strategi bisnis yang lebih baik.
5. Menyiapkan mahasiswa agar memiliki perspektif yang lebih lebar, lebih visioner dan lebih sadar
terhadap lingkungan sehingga memiliki kebijakan dan putusan manajerial yang lebih baik.
Concerns
leader
BUKU TEKS UTAMA
Materi pembelajaran dikompilasi dalam dokumen yang terdiri dari bahan bacaan dan studi kasus
tiap topik. Mahasiswa sangat didorong untuk mengeksplorasi bahan bacaan sebagai pendukung
untuk setiap topik.
METODA PEMBELAJARAN
Pembelajaran dilaksanakan dengan mengkombinasikan perkuliahan, diskusi interaktif, dan penugasan
studi kasus dengan isu-isu terkini yang relevan bagi mahasiswa. Setiap sesi perkuliahan terdiri dari
diskusi materi pembelajaran dan diskusi interaktif tentang situasi nyata dunia bisnis, serta pembahasan
studi kasus yang terkait.

125
METODE PENILAIAN
▪ Kehadiran dan Partisipasi: mahasiswa diharapkan hadir 100% dalam semua sesi perkuliahan dan
jika kehadiran kurang dari 75% maka mahasiswa tidak diperkenankan mengumpulkan tugas akhir.
▪ Mahasiswa wajib menyelesaikan semua tugas dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan dan diskusi
kelas. Penilaian untuk setiap topik didasarkan pada partisipasi dan kontribusi setiap mahasiswa
dalam perkuliahan dan diskusi kelas.
▪ Tugas Akhir/Makalah: setiap mahasiswa wajib menyelesaikan dan mengumpulkan makalah sebagai
tugas akhir dengan menganalisis faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi suatu organisasi bisnis.
Sebaiknya mahasiswa memilih industri tertentu lalu memfokuskan analisisnya pada dampak setiap
lingkungan terhadap industri dan suatu perusahaan tertentu.
Gaya penulisan makalah mengikuti ketentuan yang diatur oleh Gadjah Mada International Journal
of Business. Mahasiswa dilarang keras melakukan tindakan plagiarisma dan semua pelanggaran
atau ketidakjujuran akademik. Maka sumber acuan dan referensi harus ditampilkan dengan
lengkap dan cermat. Makalah dievaluasi berdasarkan 3 kriteria yaitu kualitas isi (kualitas riset dan
analisis, kemanfaatan isi dan kekinian serta kesahihan informasi), kejelasan penyajian (penyajian
tabel, gambar secara cermat dan tata bahasa yang baik), dan pengorganisasian makalah. Makalah
sebaiknya dilengkapi dengan 1 lembar ringkasan eksekutif di bagian awal. Rancangan makalah
dipresentasikan dalam sesi 11-14 sesuai pengaturan oleh Dosen Koordinator GBE. Selama
presentasi, rancangan makalah memperoleh saran dan kritik dari dosen dan mahasiswa untuk
penyempurnaan. Makalah final dikumpulkan sesuai jadwal yang ditetapkan oleh bagian akademik.
▪ Komponen Evaluasi:
a. Partisipasi untuk 9 topik @5% 45%
b. Presentasi makalah akhir 15%
c. Tugas akhir berupa makalah 40%
MATERI KULIAH
Mata kuliah General Business Environment dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi
perkuliahan untuk kelas regular dan 12 sesi perkuliahan @180 menit untuk kelas eksekutif.
1 Penjelasan mata kuliah
2 Lingkungan Ekonomi Modul
3 Lingkungan Hukum Bisnis Indonesia Modul
4 Lingkungan Hukum Bisnis Internasional Modul
5 Lingkungan Demografi Modul
6 Lingkungan Sosial dan Budaya Modul
7 Lingkungan Politik Nasional dan Internasional Modul
8 Lingkungan Teknologi Modul
9 Lingkungan Alami (natural) Modul
10 Lingkungan Pemerintahan Modul
11 Presentasi dan Diskusi Makalah Akhir

127
LINGKUNGAN KUNCI BISNIS DI INDONESIA
Suatu keniscayaan bagi pemimpin bisnis saat ini untuk secara terus menerus dengan sungguh-sungguh
memahami dan menyesuaikan diri dengan dinamika perubahan lingkungan yang berdampak pada
strategi dan operasi organisasi bisnis.
Demography
National dan Social and Cultural

International Political
Governmental Economy
The Firm
Indonesian Internasional
Business Law Business Law
Natural Technology
Gambar 1. Lingkungan Kunci Bisnis di Indonesia
Analysis of External Environment
Economic, Sosiocultural, Technological, Political, etc
Tasks of Managers:
• Identify a number of
likely trends emerging
Industry
in the external
Analysis
environment
• Assess the probability

Market (customer) Competitor of these trends
Analysis Analysis
• Asses the likely impact
of each of these
Interest group trends on the industry
Supplier
Analysis and the firm being
Analysis
examined
Governmental Analysis of strategic factors Other stakeholder

Analysis • Opportunities Analysis
• Threats
Gambar 2. Pemindaian Tren dan Implikasi Lingkungan Bisnis Eksternal
Strategic
Vision
Analisys of Environmental Factors: Analysis if internal resources

Trends, events, directions and and capabilities
ideals
Business: Strengths and Weaknesses

Opportunities and Threats of the firm
Key Success Factors Distinctive Competence
Creation of Evaluation and

Strategic plans
Strategy choice of strategy
Managerial values Social responsibility
Gambar 3. Model Dasar Formulasi Strategi

129
Environmental Characteristics
Forces
Impact ▪ Hypercompetitive markets

▪ Economic ▪ Blurring of industry
New Competitive boundaries
▪ Socio-cultural Landscape ▪ Extreme emphasis on
customer values
▪ Political ▪ New rules of the game
▪ Global and competence-
▪ Natural based competition
▪ New competitive
▪ Technological Driving Basic requirements: strategic
Key
Forces Strategic flexibility and continous
Determinants
▪ Governmental Issues learning
▪ Changing career dynamics
▪ Demographics and employee expectations
Gambar 4. Kekuatan Lingkungan Sebagai Pendorong Perubahan
Structure and Changes in

Economics Conditions
Economic Monetary and Fiscal Regional Industry and

Development Policies Economy Sectoral Policies
Impact on
Economic Finance and Industry

Cost Structure and
Welfare Investment and Trade
Business Opportunities and Threats
Gambar 5. Lingkungan Ekonomi
Consumer Protection Investment Law
Business
Contract Law
Competition Law
Business Opportunities
Banking and Capital and Threats
Business Decision
Market
Gambar 6. Indonesian Business Law
Foreign Direct International

Investment Arbitration
International Regionalization
Property Rights (AEC, EU, NAFTA,etc.)
Business Opportunities
International and Threats
Business Decision
Contract
Gambar 7. International Business Law

131
Demographic Profile
Structure and Changes in
Demographic Variables
By By By By By By By
Age Gender Ethnicity Education Income Occupation Region
Impact on
Work Force Work Place Supply and demand Cost structure

for goods and services

Gambar 8. Lingkungan Demografi
Basic local values Social and cultural Global interactions

and traditions factors and institutions and modernization
Social and
cultural changes
Impacts on
Individual and group/collective Structure and patterns of social Workplace and patterns of work
beliefs, values, perceptions, and cultural interactions and and leisure, career dynamics
attitudes, opinions, and conditions and employee expectations and
lifestyles composition
Gambar 9. Lingkungan Sosial Budaya
Structure of, and changes in political forces
and activities in Indonesia
Relations among executive,

Relations among Political systems and
legislative, and yudicative
political groups Institutions
bodies
Roles and Power exercised: Direction and

stability of political factors
Impacts on
Relations between
government and Legal and regulatory National Roles of
private enterprice parameters planning business
Structure and Shifts in World

Politics and Geopolitics
Political allies based on: Changing relatioship between

▪ Ideology
▪ Communist and non countries
▪ Economic interest Changing roles of global
▪ Former colony ties ▪ Prosperous and poor countries
Business and other world
▪ Stage of industrial (North and South)
development Economic institutions
▪ East and West countries
▪ Geographical location
▪ Other
Impacts on
Indonesian Indonesian
politics economy
Business opportunities
and threats
Gambar 10. Lingkungan Politik

133
Technological Revolution:
Trends, Advancement and
Development
Areas Characteristics
▪ Information and communication ▪ Increasing rate of technological change and
▪ Processing diffusion
▪ Biotechnology Strategic ▪ Increasing knowledge intensity (knowledge-based
▪ Medicine issues business)
▪ Robotics ▪ E-business
▪ Metal ▪ Emergence of positive feedback industries
▪ Other ▪ Increased masteryof energy, its conservation, and
more efficient use
Product Manufactoring Improvements Changes in

Process New market
Development and facilities in marketing the nature of
improvement development
innovation automation techniques competition
Business opportunities and threats
Gambar 11. Lingkungan Teknologi
Business The Ecology
Pollution:
▪ Air
▪ Water
▪ Land
▪ Cross-media
Increasing cost Public demands Customer demand International New technologies

Regulatory Competitive
of pollution for environmental for clean processes trade for pollution
demands requirement
control protection and product agreement prevention
Environmental The greening

Management System of management
and threats
Gambar 12. Lingkungan Alami (Natural)
Structure and Behavior
of Government
▪ Laws
▪ Regulations and Deregulations Current ▪ Regional autonomy
▪ Pressures issues ▪ Relations between central
▪ Leadership and local government
▪ Roles ▪ Privatization of state-owned enterprises
▪ Political agenda
Impacts on
▪ The nature and scope of government

relations with business
▪ Rules of the game
and threats
Gambar 13. Lingkungan Pemerintahan

135
SILABUS
MAN 6525
RESEARCH METHODS IN CONCENTRATION
3 SKS
(MATA KULIAH WAJIB)

Mata kuliah ini memfasilitasi mahasiswa untuk belajar penelitian bisnis menggunakan metoda kualitatif
dan kuantitatif. Penelitian bisnis digunakan oleh organisasi bisnis, konsultan, dan pembuat keputusan
bisnis karena mereka berusaha untuk secara sistematis memahami fenomena bisnis berdasarkan
pengalaman, pengamatan, dan eksperimen. Penelitian tersebut dilakukan untuk menjawab pertanyaan
penelitian untuk tipe analisis Kasus, pengujian teori dan rencana bisnis. Mata kuliah ini mencangkup
empat topik yang luas: konsep dan teori penelitan bisnis, desain penelitian, pengumpulan data, dan
analisis data. Mahasiswa mendapatkan eksposur terkait topik-topik terkini dari penilitan bisnis pada
setiap konsentrasi. Mata kuliah ini memberikan kesempatan untuk belajar secara langsung dalam semua
aspek melalui perkuliahan di dalam kelas, praktik di lab komputer, tugas di luar kelas, dan pendekatan
analisis kasus sehingga mahawasiswa bisa mendapatkan wawasan tentang topik-topik terbaru untuk
dijadikan dasar terhadap tesis mereka.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menyusun proposal penelitian yang baik berdasarkan bidang konsentrasi;
2. Mengidentifikasi celah penelitian dan memformulasikannya dalam rumusan masalah;
3. Merumuskan pertanyaan penelitian dan menyajikan kerangka atau model penelitian;
4. Mendesain penelitian bisnis yang memberikan kontribusi praktik dan atau teoritik;
5. Mengumpulkan data menggunakan berbagai metoda;
6. Menganalisis data kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan aplikasi komputer yang sesuai;
7. Menyajikan hasil penelitian menginterpretasikannya serta memberikan rekomendasi berdasarkan
hasil penelitian.
Concerns
leader
BUKU TEKS UTAMA

Schindler, P.S. (2019). Business Research Methods, 13th Edition. McGraw-Hill/Irwin, New York, NY. (CS)
BUKU TEKS PENDUKUNG

Neumann, W.L. (2006). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches, 6th Edition.
Pearson Education, Inc. (N)
METODA PEMBELAJARAN
Metoda pembelajaran yang digunakan dalam mata kuiah ini adalah metoda pembelajaran yang berpusat
peserta didik aktif yang menemukan dan membangun pengetahuan meraka sendiri. Instruktur hanya
keterampilan interpersonal. Waktu di kelas akan dikhususkan untuk membahas konsep, dan atau
masalah dalam subjek mata kuliah.

137
METODA PENILAIAN
b. Presentasi Proposal 25%
MATERI KULIAH
Mata kuliah Research Methods in Concentration dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi

1. a. Sources of knowledge and style of thinking CS: 3,6
b. Approach to social science
c Dimensions and Major Type of Research
2. a. Aspects of Teory CS: 3,5
b. Forms of Explanation
c. Defining Problems
d. Theoritical framework
3. a. Quantitative vs. Qualitative Research CS: 7,11, 12
b. Quantitative measurement: conceptualization and
operationalization
c. Inductive and deductive measurement process
d. Formative and reflective indicator measurement models
4. a. Validity and reliability of measure CS: 11, 12
b. Commonly used scales
5. a. Unit of Analysis CS: 14
b. Sampling: accuracy and precision
c. Sampling: Probability and non-probability
6. a. Basic evidence of causality CS: 9
b. Experiment vs. Ex-post facto
c. Experimental design
7. a. The logic of survey research CS: 10, 13
b. Steps in the process of survey research
c. Constructing the questionnaire
8. • Observation Studies CS: 8
• Unobtrusive measure
• Content analysis
• Existing Statistics and secondary analysis
9. • Case Study CS: 7, 17, 18, 19,
• Hypothesis testing 20
• Data analysis, research fingdings, conclusions, and
recommendations
10. Presentasi proposal penelitian dan diskusi

139
SILABUS
MAN 6561
IMMERSION PROGRAM
3 SKS
(MATA KULIAH WAJIB)
DESKRIPSI DAN TUJUAN MATA KULIAH

Immersion Program (IP) atau Program Widya Karya adalah mata kuliah wajib dengan bobot 3
SKS yang harus ditempuh oleh mahasiswa di semester ke-3. Mata kuliah ini didesain untuk
menjembatani celah antara pengetahuan (knowledge) yang telah diperoleh mahasiswa di kampus
dengan pengalaman (experiences) yang akan diperolehnya dalam Immersion Program. Mahasiswa
berkesempatan untuk menerapkan teori ke dalam praktik dengan melaksanakan suatu project
atau memberikan solusi terhadap permasalahan nyata yang dihadapi masyarakat khususnya dunia
bisnis. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah experiences or action based learning
yang membawa mahasiswa mengidentifikasi permasalahan nyata, memformulasikan solusi yang
didasarkan teori yang telah diperolehnya, mengekseskusi solusi atau ide yang telah dirumuskan,
merefleksikan pembelajaran yang dialaminya di dunia nyata untuk pengembangan dirinya di masa
mendatang, serta memberikan impact berupa kontribusi positif kepada lingkungan khususnya dunia
bisnis dan masyarakat.
Immersion Program dilaksanakan secara kelompok yang terdiri dari 4-5 mahasiswa dan dibimbing oleh 1
dosen yang ditunjuk oleh Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Gadjah Mada (MM FEB UGM). Sesuai dengan bobot 3 SKS, maka Immersion Program setara dengan 35
jam efektif yang terdiri dari IP 1-Encouraging, IP 2-Experiencing dan IP 3-Exposing yang dapat dijelaskan
sebagai berikut.
IP 1- Encouraging selama 1 sesi (2,5 jam)

IP 1-Encouraging adalah kegiatan persiapan sebelum pemberangkatan. Dosen pembimbing memberikan
pembekalan kepada kelompok mahasiswa yang diampunya baik terkait aspek teknis, akademik maupun
psikologis. Pada tahap ini setiap kelompok mahasiswa wajib mempresentasikan rencana project atau
kegiatan yang akan dilaksanakan selama Immersion Program dan dosen pembimbing memberikan
evaluasi secara lisan dan tertulis setelah presentasi proposal oleh kelompok mahasiswa untuk perbaikan
dan penyempurnaan. Aspek yang dievaluasi pada tahap ini oleh dosen pembimbing adalah sebagai
berikut.
a) Kebaruan dan orisinalitas topik project
b) Kesesuaian teori atau kerangka yang akan diterapkan
c) Kelengkapan dan kerincian proposal
d) Komitmen dan kerjasama kelompok mahasiswa
IP 2- Experiencing selama 12 sesi (30 jam)

IP 2-Experiensing adalah kegiatan inti berupa pelaksanaan Immersion Program. Setiap kelompok
mahasiswa terjun ke lapangan untuk mengalami pembelajaran secara nyata dengan mengidentifikasi,
mengeksplorasi, mendeskripsikan, memformulasikan, mengeksekusi, mengevaluasi isu atau
permasalahan yang jenis dan kedalaman project tergantung pada tiap konteks dari obyek Immersion
Program. Selama tahap IP 2-Experiencing, dosen pembimbing dijadwalkan untuk melakukan monitoring
setidaknya 1 kali. Pada tahap ini, kelompok mahasiswa baik secara tim maupun individu diwajibkan
mengisi laporan kegiatan berupa log book yang terbagi ke dalam 12 sesi. Aspek yang dievaluasi pada
tahap ini oleh dosen pembimbing adalah sebagai berikut.
a) Dinamika dan antusiasme kelompok mahasiswa
b) Kerjasama dan komunikasi kelompok mahasiswa
c) Kesesuaian proposal dengan implementasi
d) Kualitas project yang dilaksanakan
Selain evaluasi yang dilaksanakan oleh dosen pembimbing, pada tahap IP 2-Experiencing, evaluasi juga
dilaksankan oleh beberapa pihak sebagai berikut.
1. Penilaian diri sendiri (self assesment) menyangkut aspek 4K yaitu komitmen, kerjasama, komunikasi,
dan kontribusi.
2. Penilaian oleh rekan satu kelompok (peer assessment) menyangkut aspek 4K yaitu komitmen,
kerjasama, komunikasi, dan kontribusi.
3. Penilaian oleh mentor/pemimpin obyek Immersion Program dengan aspek penilaian yang sama
dengan penilaian yang dilakukan oleh dosen pembimbing.

141
IP 3- Exposing selama 1 sesi (2,5 jam)
IP 3-Exposing adalah seminar hasil Immersion Program yang diselenggarakan sebagai wujud
pertanggungjawaban dan memberikan manfaat nyata (impact) bagi masyarakat dan dunia bisnis. Pada
tahap ini, kelompok mahasiswa mempresentasikan laporan Immersion Program di hadapan Dosen
Pembimbing, Mentor dari obyek Immersion Program dan pihak-pihak lain yang relevan. Aspek yang
dievaluasi pada tahap ini oleh Dosen Pembimbing dan Mentor adalah:
a) Kontribusi temuan dari project yang dilaksanakan
b) Inovasi project yang telah dilaksanakan
c) Kerjasama kelompok mahasiswa
d) Keefektifan presentasi
Melalui 3 tahap Immersion Program tersebut, diharapkan mahasiswa memiliki penguasaan ilmu
pengetahuan yang lebih paripurna karena telah dialaminya sendiri dalam penerapan di lapangan serta
ditempa oleh dinamika kelompok (group dynamic) untuk mengasah kepemimpinan. Berikut ini adalah
ketentuan umum tentang Immersion Program.
1. Mahasiswa wajib mengikuti Immersion Program secara berkelompok, yang dapat dibentuk oleh
mahasiswa sendiri (3-4 mahasiswa per kelompok).
2. Immersion Program terdiri dari 2 skema:
a. Global Immersion Program yaitu kegiatan berlokasi di luar negeri.
i. Opsi A1: Kelompok mahasiswa melakukan kegiatan observasi, dokumentasi, wawancara
dan kegiatan lain secara mandiri.
ii. Opsi A2: kelompok mahasiswa melakukan Immersion Program di suatu lembaga atau
perusahaan yang spesifik.
b. Local Immersion Program yaitu kegiatan berlokasi di dalam negeri.
i. Opsi B1: Kelompok mahasiswa yang menentukan topik atau fokus kegiatan yang akan
dilaksanakan dengan persetujuan dari obyek Immersion Program.
ii. Opsi B2: Perusahaan atau lembaga sebagai lokasi Immersion Program telah menentukan
topik atau fokus kegiatan yang akan dilaksanakan oleh kelompok mahasiswa Immersion
Program.
3. Pada pekan ke-8 di semester ke-2, mahasiswa wajib menyerahkan form Immersion Program ke
bagian Akademik MM FEB UGM yang berisi rencana Immersion Program yang memuat nama-nama
mahasiswa anggota kelompok, topik project, dan obyek atau lokasi Immersion Program.
4. Selambat-lambatnya pada pekan ke-10 di semester ke-2, bagian Akademik MM FEB UGM
mengumumkan daftar project dan kelompok mahasiswa beserta dosen pembimbing Immersion
Program yang akan dilaksanakan di semester ke-3.
5. IP 1-Encouraging dilaksanakan pada pekan ke-1 di semester ke-3 dengan pembekalan oleh Dosen
Pembimbing kepada kelompok mahasiswa.
6. IP 2-Experiencing dilaksanakan pada rentang pekan ke-2 sampai pekan ke-7 di semester ke-3. Jumlah
hari dapat menyesuaikan, dengan ketentuan jumlah jam efektif adalah minimal 30 jam.
7. IP 3-Exposing dilaksanakan pada rentang pekan ke-8 dan 9 di semester ke-3 berupa seminar hasil
Immersion Program. Untuk kondisi khusus, misalnya mahasiswa bersangkutan telah siap untuk maju
ujian tesis, maka IP 3-Exposing dapat dijadwalkan lebih awal secara khusus.
8. Mahasiswa yang tidak hadir pada salah satu tahapan Immersion Program, maka nilai untuk tahapan
tersebut adalah 0 dan turut menentukan nilai akhir Immersion Program untuk mahasiswa yang
bersangkutan.
Concerns
leader

143
EVALUASI
Bobot penilaian untuk setiap tahap Immersion Program (IP) adalah sebagai berikut.
Tahapan Bobot Penilai Keterangan

IP 1-Encouraging 10% Dosen Pembimbing Rentang nilai 0-100
Self assesment (10%)
Peer assessment (20%)
IP 2-Experiencing 70% Rentang nilai 0-100
Dosen Pembimbing (10%)
Mentor (30%)
Dosen Pembimbing (10%)
IP 3-Exposing 20% Rentang nilai 0-100
Mentor (10%)
Total 100%
SILABUS
MAN 6559
THESIS WORKSHOP
1 SKS
(MATA KULIAH WAJIB)
DESKRIPSI DAN TUJUAN MATA KULIAH

Thesis Workshop (TW) adalah mata kuliah wajib dengan bobot 1 SKS yang harus ditempuh oleh mahasiswa
dalam rentang waktu penulisan tesis. Mata kuliah ini didesain untuk membantu mahasiswa tepat waktu
dalam menyelesaikan penulisan tesisnya. Mahasiswa dikelompokkan menurut bidang amatan atau
metoda/pendekatan penelitian yang digunakan dalam tesis.
Sesuai dengan bobot 1 SKS, mata kuliah ini diselenggarakan dalam 6 (enam) sesi pertemuan yang masing-
masing berdurasi 150 menit (2,5 jam) atau secara total 15 jam efektif, dan diampu oleh seorang Dosen
Moderator. Dosen Moderator adalah dosen yang menguasai bidang amatan atau metoda/pendekatan
penelitian tertentu yang ditunjuk oleh Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada (MM FEB UGM) yang sesuai dengan bidang minat atau topik tesis kelompok
mahasiswa dimaksud.
Satu kelompok mahasiswa terdiri atas 10 – 15 orang. Dosen Moderator bertugas mengevaluasi proposal
tesis dan kemajuan penulisan tesis sesuai dengan aspek yang dinilai pada setiap tahapan TW yang
terdiri dari 3 tahap yaitu TW1, TW2 dan TW3 yang masing-masing berdurasi 2 sesi atau 5 jam. Aspek
yang dievaluasi meliputi substansi (kemampuan analisis dan metode penelitian), komunikasi tertulis dan
komunikasi lisan. Adapun tahapan dalam TW adalah sebagai berikut.
Thesis Workshop 1 (TW 1): Proposal Penelitian

Pada tahap ini setiap mahasiswa diminta mempresentasikan proposal tesis dalam waktu 10 menit. Dalam
ujian tesis yang sebenarnya, mahasiswa hanya diberi waktu sekitar 15 menit untuk mempresentasikan
tesisnya. Sehingga pada tahap ini mahasiswa dikenalkan dengan atmosfer ujian yang sesungguhnya.
Dosen Moderator memberikan evaluasi secara lisan dan tertulis setelah presentasi proposal oleh
mahasiswa. Aspek yang dievaluasi pada tahap ini:

145
a) Kebaruan dan orisinalitas topik tesis
b) Kesesuaian antara judul tesis dengan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian.
c) Ketepatan konsep/teori/pendekatan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian atau
untuk menghasilkan rekomendasi keputusan/rencana bisnis.
d) Kesesuaian metoda penelitian dengan pertanyaan penelitian.
e) Pemahaman mahasiswa terhadap alat analisis yang akan dipergunakan.
f) Keefektifan presentasi.
g) Kesiapan dan tingkat kontribusi dalam diskusi di kelas.
Thesis Workshop 2 (TW 2): Data Penelitian

TW 2 dijadwalkan kurang lebih 2,5 bulan setelah TW 1. Pada sesi ini mahasiswa diminta mempresentasikan
kemajuan penulisan tesisnya masing-masing dalam waktu 10 menit dengan fokus pada hasil pengumpulan
data. Diharapkan mahasiswa telah mengumpulkan data yang diperlukan. Aspek yang dievaluasi pada
tahap ini:
a) Kesesuaian antara data dengan metoda pengumpulan data dan metoda analisis data.
b) Kelengkapan data yang diperoleh dan telah disajikan dengan profesional.
c) Identifikasi kendala dan rencana penulisan tesis selanjutnya.
d) Keefektifan presentasi.
e) Kesiapan dan tingkat kontribusi dalam diskusi di kelas.
Thesis Workshop 3 (TW 3): Analisis Penelitian

TW 3 diselenggarakan sekitar 1,5 bulan setelah TW 2 dilaksanakan. Pada tahap ini mahasiswa diharapkan
telah menyelesaikan semua proses analisis data sehingga Bab IV dan V telah siap disajikan. Aspek yang
dievaluasi pada tahap ini:
a) Hasil analisis, evaluasi, dan temuan penelitian.
b) Kesesuaian antara hasil analisis dengan pertanyaan penelitian atau rekomendasi/rencana bisnis
yang diajukan.
c) Kesesuaian simpulan dan rekomendasi penelitian dengan temuan penelitian.
d) Keefektifan presentasi.
e) Kesiapan dan tingkat kontribusi dalam diskusi di kelas.
Melalui 3 tahap TW tersebut, diharapkan kendala penulisan tesis yang dihadapi oleh mahasiswa dalam
proses pembimbingan ataupun penulisan tesis dapat segera diidentifikasi dan ditemukan solusinya.
Dengan mengikuti semua tahapan tersebut, mahasiswa diharapkan dapat menyelesaikan penulisan
tesisnya secara tepat waktu dan hasilnya lebih berkualitas.
Berikut ini adalah ketentuan umum TW:
1. Mahasiswa tidak dapat dijadwalkan ujian tesis sebelum mendapatkan nilai TW.
2. Mahasiswa yang tidak hadir pada TW 1 dianggap gagal menempuh mata kuliah TW pada semester
berjalan dan wajib mengulang mata kuliah TW, kecuali tesis mahasiswa tersebut telah disetujui (ACC)
oleh dosen pembimbing sebelum jadwal TW 1.
3. Mahasiswa yang tesisnya telah disetujui (ACC) untuk diujikan sebelum pelaksanaan TW 1, mahasiswa
tersebut tidak wajib mengikuti TW 1 sampai TW 3 serta otomatis mendapatkan nilai A untuk mata
kuliah TW. Ketentuan ini berlaku juga bagi mahasiswa yang tesisnya telah disetujui (ACC) untuk
diujikan sebelum pelaksanaan TW 2 atau TW 3, maka mahasiswa tidak wajib mengikuti TW 2 atau
TW 3 serta otomatis mendapatkan nilai A untuk tahapan TW tersebut.
4. Mahasiswa yang tidak hadir pada tahapan TW 2 dan atau TW 3, maka nilai untuk tahapan TW tersebut
adalah D.
Concerns
leader

147
EVALUASI
Bobot penilaian untuk setiap tahap TW adalah sebagai berikut:
TW 1: 40%
TW 2: 30%
TW 3: 30%
Pada setiap tahapan, Dosen Moderator memberikan nilai berupa huruf yaitu A, A-, A/B, B+, B, B-, B/C,
C+, C, C-, C/D, D+, D, sehingga pada akhir TW nilai yang diperoleh mahasiswa adalah gabungan dari
semua tahapan TW sesuai bobot di atas.
Mahasiswa berhak mengetahui hasil evaluasi atau komentar atas beberapa aspek yang dinilai pada
setiap tahapan TW oleh Dosen Moderator. Hasil evaluasi atau komentar dari Dosen Moderator merupakan
hal yang dapat dipertimbangkan dan dikonsultasikan dengan Dosen Pembimbing Tesis. Jika terjadi
perbedaan pendekatan, isu atau hal lain antara Dosen Moderator dengan Dosen Pembimbing Tesis,
maka keputusan akhir atas saran revisi dan segala perbaikan terhadap tesis tetap ada pada Dosen
Pembimbing Tesis. Dosen Pembimbing Tesis memiliki kewenangan sepenuhnya untuk memutuskan
apakah tesis di bawah bimbingannya layak untuk diujikan atau tidak.
LEMBAR PENILAIAN THESIS WORKSHOP
Periode Penulisan Tesis: .....................
Nama Mahasiswa
NIM
Kelas
Konsentrasi
Judul Tesis
Dosen Pembimbing
Dosen Moderator

149
THESIS WORKSHOP 1
No. ASPEK PENILAIAN TW 1 Sangat Baik Kurang
(berikan tanda centang √ pada salahsatu kolom di sebelah kanan) Baik
1 Kebaruan dan orisinalitas topik tesis
2 Kesesuaian antara judul tesis dengan rumusan masalah dan pertanyaan
penelitian
3 Ketepatan konsep/teori/pendekatan yang digunakan untuk menjawab
pertanyaan penelitian atau untuk menghasilkan rekomendasi keputusan/
rencana bisnis
4 Kekinian dan kesahihan sumber referensi teori/pendekatan yang di-
gunakan
5 Kesesuaian metoda penelitian dengan pertanyaan penelitian
6 Pemahaman mahasiswa terhadap metoda pengumpulan data dan
metoda analisis data yang akan dipergunakan
7 Keefektifan mahasiswa dalam mempresentasikan proposal
8 Kesiapan dan tingkat kontribusi mahasiswa dalam diskusi di kelas
KOMENTAR DAN SARAN TW 1
NILAI TW 1 (Lingkarilah salah satu)

A A- A/B B+ B B- B/C C+ C C- C/D D+ D
Tanggal,
Dosen:
THESIS WORKSHOP 2
1 Kelengkapan data yang diperoleh
2 Data telah disajikan dengan profesional
3 Kesesuaian antara data dengan metoda pengumpulan data dan metoda
analisis data
4 Kemampuan mengidentifikasi kendala penelitian dan rencana tindak
lanjutnya
5 Keefektifan mahasiswa dalam mempresentasikan data penelitian

Tanggal,
Dosen:

151
THESIS WORKSHOP 3
1 Hasil penelitian telah dibahas dan didiskusikan dengan profesional
2 Kesesuaian antara hasil analisis dengan pertanyaan penelitian atau
rencana bisnis yang diajukan
3 Kesesuian simpulan dan rekomendasi penelitian dengan temuan
penelitian
4 Keefektifan mahasiswa dalam mempresentasikan hasil penelitian

Tanggal,
Dosen:
5.4. PROGRAM REGULER (MATA KULIAH KONSENTRASI/CONCENTRATION COURSES)
SILABUS
MAN 6122
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
3 SKS
(MATA KULIAH KONSENTRASI)
Risiko adalah hal yang sangat mahal, terutama untuk eksekutif dan pemilik usaha dalam menghadapi risiko
yang melekat dalam kehidupan profesional mereka. Mengoptimalkan biaya risiko akan meningkatkan nilai
perusahaan. Namun, meminimalisasi risiko, baik dengan metoda swakelola atau dengan pendekatan transfer
risiko, bukanlah proses yang mudah untuk dilaksanakan. Jika seorang eksekutif memutuskan untuk mengelola
biaya risiko sendirian, dia harus memperkirakan biaya langsung dan tidak langsung yang berkaitan dengan
peristiwa yang mungkin berisiko untuk terjadi. Di sisi lain, jika eksekutif memilih untuk mentransfer risiko
kepada pihak ketiga, dia harus membayar premi asuransi sebagai kompensasi untuk perusahaan asuransi,
yang terdiri dari biaya administrasi dan keuntungan untuk perusahaan asuransi tersebut.
Oleh karena itu, tentu saja manajemen risiko keuangan sangat penting untuk dipelajari dalam menangani
bisnis. Mata kuliah ini dirancang untuk memperkenalkan dan membahas berbagai konsep manajemen
risiko, alat, dan teknik dalam konteks global. Dengan menggunakan pendekatan terpadu, mata kuliah ini
menekankan pembahasan pada desain dan pelaksanaan praktik manajemen risiko. Dengan demikian,
mata kuliah ini dimaksudkan untuk membantu mahasiswa memahami dan melaksanakan berbagai
teori manajemen risiko dan praktek serta kemajuannyadi masa depan (contohnya seperti pengendalian
terhadap kerugian, pembiayaan kerugian, dan mekanisme pengurangan risiko internal).
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami perspektif yang luas pada konsep, alat, dan teknik manajemen risiko dan asuransi;
2. Mengembangkan pola berpikir analitis dan integratif dalam memahami dan menerapkan praktik
manajemen risiko;

153
3. Meningkatkan aspirasi mereka melalui pendekatan pengalaman, terutama dalam penyelesaian tugas;
4. Menggunakan keterampilan komunikasi praktek terkait dengan topik manajemen risiko; dan
5. Meningkatkan kreativitas mereka.
Concerns
leader
BUKU TEKS UTAMA

Saunders, A. dan Cornett, M. (2014). Financial Institutions Management: A Risk Management Approach,
8th Edition. McGraw-Hill, Boston, MA. (SC)
BUKU TEKS PENDUKUNG

METODA PEMBELAJARAN
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Financial Risk Management dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi perkuliahan

1 Silabus
Risk management overview
2 Why are financial institutions special? SC Bab 1
Risks of financial institutions SC Bab 7
3 Kasus 1 SC Bab 2-6
4 Interest rate risk SC Bab 8
5 Interest rate risk SC Bab 9
6 Credit risk SC Bab 10-11
7 Kasus 2 Modul
Kasus 3
8 Liquidity risk, Sovereign risk SC Bab 12, 14
9 Foreign exchange risk, Off-balance-sheet risk SC Bab 13, 16
10 Market risk, Technology and other operational risks SC Bab 15, 17
11 Insurance SC Bab 19
Kasus 4 Modul

155
12 Futures and forwards SC Bab 22
Options, caps, floors, and collars SC Bab 23
13 Swaps SC Bab 24
Securitization SC Bab 26
14 Kasus 5 Modul
Kasus 6
SILABUS
MAN 6121
MULTINATIONAL FINANCE
3 SKS

Mata kuliah ini membahas manajemen keuangan internasional dalam hal konsep dan teori, serta praktik
terbaik dan terburuk di seluruh dunia. Tujuan dari mata kuliah ini adalah untuk membekali mahasiswa
dengan pengetahuan, dan keterampilan teknis yang dapat dipelajari dari diskusi teks dan kasus dari
Perusahaan Multinasional. Manajemen keuangan internasional dapat didefinisikan sebagai manajemen
keuangan dalam konteks perusahaan multinasional. Topik yang dibahas dalam kursus ini dapat
dikelompokkan menjadi 5 bidang besar: lingkungan manajemen keuangan internasional, paparan devisa
(foreign exchange), pembiayaan internasional, investasi internasional, dan mengelola operasi keuangan
perusahaan multinasional. Perkuliahan di kelas akan membahas kasus yang berkaitan dengan keuangan
internasional.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Meningkatkan kemampuan analitis dan pemahaman manajemen keuangan internasional.
2. Mengambil keputusan yang tepat dalam berbagai kasus manajemen keuangan internasional
berdasarkan konsep dan teori yang sesuai
Concerns

157
Concerns
leader
BUKU TEKS UTAMA

Shapiro, A.C. dan Moles, P. (2014). International Financial Management. Wiley. (SM)
BUKU TEKS PENDUKUNG

METODA PEMBELAJARAN
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Multinational Finance dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi perkuliahan
dan 2 sesi ujian @150 menit untuk kelas regular dan 12 sesi perkuliahan dan 2 sesi ujian @180
menit untuk kelas eksekutif.

1 Environment of International Financial Management SM Bab1
Introduction Bacaan: Finance Function in a Global
Corp
2 Environment of International Financial Management SM Bab 2
Determination of Foreign Exchange (Forex) Rate
3 Environment of International Financial Management SM Bab 4
Parity Condition Bacaan: McDonald’s exchange rate
(p.104)
4 Environment of International Financial Management SM Bab 7, Bab 8
Forex market and derivatives Kasus: International Development
Bank
5 Environment of International Financial Management SM Bab 7, Bab 8
Forex market and derivatives Bacaan��
: Nick Leeson and
��
Baring�
��
Bank
6 Foreign Exchange Exposure SM Bab��
10
Transaction Exposure
Translation Exposure
7 Foreign Exchange Exposure SM Bab 11,
Operating Exposure Bacaan: Dollar-Yuan Waltz
Mengumpulkan Problem Set #1 dan
#2

159
8 International Financing SM Bab��12
High-Performing Team Leadership SM Bab 13
Bacaan: Internationalization of Cost
of Capital
Presentasi Kasus#1
9 International Financing SM Bab��
9,14
Leadership and Productivity Presentasi Kasus��
#2
10 International Investment and Managing MNC Operation SM Bab��
15��
, 16
Leadership Communication in an Organizational Context Presentasi Kasus��
#3
11 International Investment and Managing MNC Operation SM Bab�� 17
Transformational Leadership Through Effective Internal SM Bab�� 6
Communication Bacaan��
: Cemex
12 International Investment and Managing MNC Operation SM Bab 18, Bab 19, Bab 20
Transformational Leadership Through Effective External Presentasi Kasus#4
Communication Mengumpulkan Problem Set #3
13 Presentasi Projek Kelompok dan Diskusi Presentasi Kelompok
14 Presentasi Projek Kelompok dan Diskusi Presentasi Kelompok
Mengumpulkan Problem Set #4
SILABUS
MAN 6123
PORTFOLIO MANAGEMENT
3 SKS

Mata kuliah ini membahas masalah yang berhubungan dengan teori-teori portofolio modern. Ini
mencakup diskusi tentang karakteristik dan analisis sekuritas individual, serta teori dan praktek untuk
membuat portofolio. Markowitz pada tahun 1950 menerbitkan seminal article dan sebuah buku tentang
teori portofolio. Karyanya memberikan cara dan metodologi untuk menangani risiko keamanan dan
keuntungan. Selanjutnya, teori ini dikembangkan oleh Sharpe bersama dengan Lintner dan Mossin pada
1960-an dan pada tahun 1970-an, Black dan Scholes menerbitkan artikel pada harga opsi. Dengan dasar
teori ini, maka pada saat ini telah memungkinkan untuk mendekati bidang investasi dengan berbagai
cara.
Berdasarkan teori-teori tersebut, mata kuliah ini membahas mengenai pemahaman tentang lingkungan,
instrumen dan proses investasi. Lingkungan investasi meliputi jenis surat berharga yang ada dimana efek
dapat dibeli dan dijual. Instrumen investasi yang dibahas adalah obligasi, saham, dan aset lainnya seperti
opsi. Proses investasi terkait dengan keputusan tertentu yang harus dibuat oleh investor. Keputusan
investasi menyangkut berapa banyak untuk berinvestasi dan kapan harus membuat investasi.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami konsep investasi dan bagaimana pasar saham bekerja.
2. Memahami konsep investasi di saham, obligasi, dan portofolio.
3. Membangun portofolio optimal.
4. Mengevaluasi kinerja portofolio yang diberikan.

161
Concerns
leader
BUKU TEKS UTAMA

Bodie, Z., Kane. A., dan Marcus, A.J. (2015). Investment, 9th Edition. McGraw-Hill/Irwin. (BKM)
BUKU TEKS PENDUKUNG

METODA PEMBELAJARAN
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Portfolio Management dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi perkuliahan
dan 2 sesi ujian @150 menit untuk kelas regular dan 12 sesi perkuliahan dan 2 sesi ujian @180
menit untuk kelas eksekutif.

1 Overview & Understanding Investment BKM Bab 1
2 Understanding Investment BKM Bab 2, 4
3 Security markets BKM Bab 3
4 Common stock valuation and analysis BKM Bab 17,18,19
5 Return dan risk untuk aset individual BKM Bab 5
6 Return dan risk untuk aset portfolio BKM Bab 6
7 Portfolio selection BKM Bab 7
8 Single Index Model BKM Bab 8, 9, 10
9 CAPM & APT BKM Bab 9, 10
10 Market Efficiency BKM Bab 11, 12,
13
11 Bond BKM Bab Part IV
12 Option, future, swap BKM Part VI
13 Portfolio management and evaluation BKM Bab 24
14 Other issues / topics TBA

163
SILABUS
MAN 6226
ADVANCED MARKETING STRATEGIC
3 SKS
Mata kuliah ini menjelaskan cara bagaimana sebuah perusahaan yang disetir oleh pasar (market-driven
company) mengidentifikasi isu-isu kunci dan faktor-faktor penting untuk memilih strategi yang tepat
dalam situasi pasar dan persaingan yang semakin hebat. Perencanaan pemasaran strategik merupakan
pendekatan yang dipakai dalam mata kuliah ini dengan menekankan pada cara bagaimana melakukan
analisis pemasaran dan perencanaan strategik. Mata ��
kuliah ini juga menjelaskan bahwa semakin
pentingnya nilai pelanggan superior (superior customer value), pengungkitan kapabilitas yang menonjol
(leveraging distinctive capabilities), penanggapan terhadap keanekaragaman di tempat-pasar (responding
to diversity in the marketplace), pengembangan produk baru (developing new products), dan pengenalan
tantangan-tantangan bisnis global (recognizing global business challenges) yang memerlukan strategi
pemasaran yang efektif untuk mendapatkan keuntungan dan mempertahankan posisi yang kompetitif.
Mata kuliah ini juga menguji konsep-konsep dan proses yang terkait dengan strategi yang disetir pasar
(market-driven strategy).
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menguasai dengan baik dan menyempurnakan kapabilitas analitis tentang pemasaran holistik dan
aktivitas-aktivitas pemasaran integrative pada jenjang strategik, manajerial dan operasional.
2. Menyempurnakan keterampilan pengambilan keputusan sebagai seorang pemasar strategik (pembuat
rencana) atau sebagai seorang pemasar operasional (praktisi).
Concerns
LG1 Students demonstrate the ability to communicate in an effective, **
decisions
leader
BUKU TEKS UTAMA

Cravens, D.W. dan Piercy, N.F. (2013). Strategic Marketing, 10th Edition. McGraw-Hill, New York. (CP)
BUKU TEKS PENDUKUNG

METODA PEMBELAJARAN
METODA PENILAIAN

165
MATERI KULIAH
Mata kuliah Advanced Marketing Strategic dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi

1 Pendahuluan, kerangka konseptual strategi pemasaran lanjut: CP Bab 1
New Challenges for market-driven strategy
2 Markets and competitive space CP Bab 2
3 Strategic market segmentation CP Bab 3
4 Strategic customer management: Systems, ethics, and social CP Bab 4
responsibility
5 Capabilities for learning about customers and markets CP Bab 5
6 Market targeting and strategic positioning CP Bab 6
7 Strategic relationship CP Bab 7
8 Innovation and new product strategy CP Bab 1
9 Strategic brand management CP Bab 2
10 Value-chain strategy CP Bab 3
11 Pricing strategy CP Bab 4
12 Promotion, advertising, and sales promotion strategies CP Bab 5
13 Diskusi Kasus
14 Diskusi Kasus
SILABUS
MAN 6225
CONSUMER BEHAVIOR ANALYSIS
3 SKS
Mata kuliah Consumer Behavior Analysis membahas tentang kerangka konseptual perilaku konsumen
beserta elemen-elemen yang terkait, termasuk didalamnya penerapan berbagai disiplin ilmu, seperti
psikologi, sosiologi, anthropologi, komunikasi, dan ekonomika mikro. Perilaku konsumen dalam hal ini
mencakup perilaku dan pengambilan keputusan, baik dalam kaitannya dengan pembelian maupun
penggunaan produk barang ataupun jasa. Perilaku konsumen pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor eksternal, seperti budaya, sub-budaya, dan kelompok referensi; maupun faktor internal
konsumen sendiri seperti motivasi, persepsi, sikap, dan kepribadian yang dimiliki oleh tiap-tiap konsumen.
Analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen tersebut sangat penting bagi
pemasar untuk dapat mengembangkan strategi pemasaran yang tepat.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami berbagai konsep dan teori perilaku konsumen
2. Memiliki wawasan yang luas dan mampu menjelaskan berbagai aspek yang mempengaruhi proses
pengambilan keputusan dan perilaku konsumen yang beragam.
3. Memberikan insight dan kemampuan bagi mahasiswa untuk dapat menyikapi dan mengambil
keputusan terkait perilaku perilaku konsumen
4. Merumuskan strategi pemasaran dengan tepat dan beretika, seperti strategi terkait segmentasi
pasar, pemosisian produk, serta komunikasi pemasaran.

167
Concerns
leader
BUKU TEKS UTAMA

Hawkins, D.I., dan Mothersbaugh, D.L. (2013). Consumer Behavior: Building Marketing Strategy, 12th
Edition. McGraw-Hill Irwin, New York. (HM)
BUKU TEKS PENDUKUNG

METODA PEMBELAJARAN
keterampilan interpersonal.Waktu di kelas akan dikhususkan untuk membahas konsep, bahan bacaan,
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Consumer Behavior Analysis dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi
Sumber
Sesi Topik
Bacaan
1 Penjelasan silabus HM Bab 1
Consumer Behavior and Marketing Strategy
2 Cross-Cultural Variations in Consumer Behavior HM Bab 2
3 The Changing American (Indonesian) Society: Values HM Bab 3
4 The Changing American (Indonesian) Society: Demographics and HM Bab 4
Social Stratification
5 The Changing American (Indonesian) Society: Subcultures HM Bab 5
The American (Indonesian) Society: Families and Households HM Bab 6
Explain about the classification of generation and its marketing im-
plication
6 Group Influences on Consumer Behavior HM Bab 7
Consumer Insight
7 Perception HM Bab 8, Bab 9
Learning, Memory, and Product Positioning
Consumer Insight

169
Sumber
Sesi Topik
Bacaan
8 Motivation, Personality, and Emotion HM Bab 10
9 Attitudes and Influencing Attitudes HM Bab 11
10 Self-Concept and Lifestyle HM Bab 12
11 Situational Influences HM Bab 13
Consumer Decision Process and Problem
Recognition HM Bab 14
12 Information Search HM Bab 15, Bab
Evaluation and Selection 16, Alternatif
13 Outlet Selection and Purchase HM Bab 17
Post purchase Process, Customer Satisfaction, and Customer HM Bab 18
Commitment
14 Organizational Buyer Behavior HM Bab 19
Marketing Regulation and Consumer Behavior HM Bab 20
SILABUS
MAN 6227
GLOBAL MARKETING
3 SKS
Mata kuliah Global Marketing didesain untuk membekali mahasiswa dengan teori dasar, strategi dan
teknik menyampaikan dan menjalankan suatu praktik dan strategi pemasaran global yang mampu
memberikan keunggulan kompetitif dan berkelanjutan bagi perusahaan. Mata kuliah ini membantu
mahasiswa menjawab apa, mengapa, kapan, dimana dan bagaimana suatu pemasaran global.
Mata kuliah Global Marketing untuk mahasiswa program S2 MM membahas 4 pilar utama yaitu global
marketing environments (ekonomi, sosial, budaya, politik, hukum dan teknologi) dan global marketing
strategies (segmentasi, targeting, posisioning, ekspansi, cara masuk dan kemitraan), global marketing
tactics (produk dan jasa, harga, distribusi, iklan dan promosi) dan global marketing operations (pemasaran
elektronik/terhubung, pengorganisasian, pemantauan dan kepemimpinan).
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami konsep, pendekaan dan teori dalam pemasaran global.
2. Mengidentifikasi, mendeskripsikan komponen lingkungan makro dan mikro, serta menganalisis
konsekuensinya pada strategi dan taktik pemasaran global.
3. Mengambil keputusan-keputusan pemasaran global terhadap masalah yang dihadapi dengan
menerapkan teori pemasaran global yang terkait.
4. Mengevaluasi praktik, kegiatan dan strategi pemasaran global.
5. Mendesain dan menyusun rencana pemasaran global yang unik, inovatif dan etis.

171
Concerns
leader
BUKU TEKS UTAMA

Kotabe, M. dan Helsen, K. (2015). International Marketing, 6th Edition. International Edition, John Wiley &
Sons Asia Pte Ltd. (KH)
BUKU TEKS PENDUKUNG

1. Czinkota, M.R. dan Ronkainen, I.A. (2013). International Marketing, 10th Edition. International Edition,
South-Western Cengage Learning, US. (CR)
2. Bahan bacaan tambahan akan didistribusikan pada saat perkuliahan.
METODA PEMBELAJARAN
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Global Marketing dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi perkuliahan dan
2 sesi ujian @150 menit untuk kelas regular dan 12 sesi perkuliahan dan 2 sesi ujian @180 menit

1 Penjelasan Sylabi
Global Marketing Environment: Globalization KH Bab 1
Surfing di webspace, identifikasilah praktek global marketing yang
unik terkait dengan lingkungannya.
2 Global Marketing Environment: Economic & Financial environment KH Bab 2-3
Diskusi Kasus: Starbucks in Asia
3 Global Marketing Environment: Cultural and Political environment KH Bab 4-5
4 Global Marketing Strategy: Marketing research KH Bab 6
5 Global Marketing Strategy: Segmentation and positioning KH Bab 7
6 Global Marketing Strategy: Strategies KH Bab 8
7 Global Marketing Strategy: Market entry modes KH Bab 9
Workshop 1: Presentasi berbagai contoh entry modes.
8 Global Marketing Tactic: Product KH Bab 10
9 Global Marketing Tactic: Pricing KH Bab 11
10 Global Marketing Tactic: Place KH Bab 14
11 Global Marketing Tactic: Promotion KH Bab 12

173
12 Global Marketing Operation: Planning and organizing KH Bab 16
13 Global Marketing Operation: Emerging markets KH Bab 17
14 Global Marketing Operation: Internet Issues KH Bab 18
Workshop 2: Presentasi makalah akhir.
SILABUS
MAN 6426
LEADERSHIP AND INNOVATION
3 SKS

Perubahan lingkungan eksternal membawa dampak signifikan terhadap cara-cara memberikan nilai
tambah bagi konsumen/masyarakat. Peningkatan nilai tambah bagi konsumen mensyaratkan adanya
inovasi. Sayangnya, tidak semua organisasi mampu mengembangkan inovasi karena sesuatu atau hal
lain, utamanya karena kepemimpinan yang tidak mampu mendorongnya.
Inovasi memerlukan daya pikir kreatif dan kemampuan untuk memperbaiki proses dan mengubah
ide menjadi barang atau jasa yang dibutuhkan atau diterima oleh pasar. Pemimpin inovasi dituntut
menyeimbangkan dua kutub tersebut: front-end (kreatifitas) dan back-end (sistem dan prosedur untuk
mengubah kreatifitas menjadi barang/jasa riil). Mengingat inovasi mengandung risiko kegagalan,
pemimpin inovasi harus memiliki visi yang kuat akan masa depan (mimpi) namun tidak terlepas dari
realitas yang dihadapi organisasi. Pemimpin inovasi juga harus berani mengambil dan mengelola risiko.
Esensi inovasi adalah perubahan. Oleh karenanya, kapabilitas organisasional untuk berubah harus
dibangun, baik melalui pendekatan atas-bawah maupun bawah-atas. Pengembangan dan pemanfaatan
pengetahuan dari berbagai sumber (internal-closed innovation dan external-open innovation) tidak hanya
menjadi pilihan namun harus bisa dimanfaatkan semuanya. Pemimpin harus mampu bertindak sebagai
broker inovasi yang bernilai tambah bagi pengguna.
Karakteristik pekerjaan pemimpin inovasi membedakan dirinya dari pemimpin lain di berbagai organisasi.
Oleh karena itu, mata kuliah ini lebih fokus pada pembahasan pemimpin dan kepemimpinan inovasi,
proses dan pengembangan inovasi, dan pengembangan budaya inovasi sehingga keberlanjutannya
dapat dipertahankan.

175
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memiliki pengetahuan dan pemahaman menyeluruh tentang kepemimpinan inovasi maupun proses
inovasi.
2. Mengembangkan pola pikir kreatif.
3. Membangun ketrampilan manajemen atau praktik organisasional kreatif/inovatif.
Concerns
leader
BUKU TEKS UTAMA

1. Adair, J. (2007). Leadership for Innovation: How to Organize Team Creativity and Harvest Ideas. Kogan
Page, London. (AJ)
2. Deschamps, J-P. (2008). Innovation Leaders: How Senior Executives Stimulate, Steer and Sustain
Innovation. John Wiley & Sons Ltd., Chichester, West Sussex. (DJP)
3. Degraff, J., dan Quinn, S.E. (2007). Leading Innovation: How to Jump Start Your Organization’s Growth
Engine. McGraw-Hill, New York. (DQ)
4. Gunter, H.M. (2001). Leaders and Leadership in Education. Paul Chapman Publishing, London.
(GHM)
5. HBR (ed.). (2001). Harvard Business Review on Innovation. Harvard Business School Publishing Corp.,
Boston. (HBR 1)
6. HBR (2011). Harvard Business Review on Inspiring and Executing Innovation. HBR, Massachusetts.
(HBR 2)
7. Hesselbein, F., Goldsmith, M. dan Somerville, I. (2002). Leading for Innovation and Organizing for
Results. Jossey-Bass, San Fransisco. (HGS)
8. Yukl, G. (2010). Leadership in Organizations, 7th Edition. Pearson Education, Inc., New Jersey. (YG)
BUKU TEKS PENDUKUNG

METODA PEMBELAJARAN
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Leadership and Innovation dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi

177
1 Innovation Leader: 1. DJP Ch. 1
Introduction to the 2. Hitt, M. A., Keats, B. W., & DeMarie, S. M. (1998). Navigating in
Course and Valuing the new competitive landscape: Building strategic flexibility and
Innovation competitive advantage in the 21st century. Academy of Management
Executive, 12 (4): 22- 42.
3. Pree, M.D. (2001). ‘Creative leadership’, in F Hesselbein, M
Goldsmith & I Somerville (eds), Leading for Innovation, Jossey-Bass,
New York.
2 Innovation Leader: 1. DJP Ch. 2
Becoming and 2. Handy, C 2001, ‘Fleas and elephants’, in F Hesselbein, M Goldsmith
Leading Creative & I Somerville (eds), Leading for Innovation, Jossey-Bass, New
People York.
3. Wheatley, M.J. (2001). ‘We are all innovators’, in F Hesselbein, M
New York.
4. Goldsmith, M. (2001). ‘Changing the behavior of sucessful people’,
in F Hesselbein, M Goldsmith & I Somerville (eds), Leading for
Innovation, Jossey-Bass, New York.
3 Innovation Leader: 1. AJ Ch. 5: Case study: Soichiro Honda - leader for innovation.
Developing and 2. DJP Ch. 5
keeping innovation 3. DJP Ch. 12
leaders 4. Lyons, R. (2011). ‘Paths to innovative leadership’, BizEd, no.
January/February, pp. 32-8.
4 Innovation Process: 1. Drucker, P.F. (2011). ‘The discipline of innovation’, in HBR (ed.),
The Essence of Harvard Business Review on Inspiring and Executing Innovation,
Innovation HBR, Massachusetts.
2. Ulrich, D. (2001). ‘An innovation protocol’, in F Hesselbein, M
New York.
3. The innovation genome (DQ: Chapter 1).
5 Innovation Process: 1. Clubb, M.K. (2001), ‘Inviting innovation’, in F Hesselbein, M
The Practice of Goldsmith & I Somerville (eds), Leading for Innovation, Jossey-Bass,
Innovation (Part 1) New York.
2. DJQ Ch. 2: The creativize method.
3. Hargadon, A. & Sutton, R.I. (2001). ‘Building an Innovation Factory’,
in HBR (ed.), Harvard Business Review on Innovation, HBR,
Massachusetts.
6 Innovation Process: 1. Collins, J. (2001). ‘The ultimate creation’, in F Hesselbein, M
The Practice of Goldsmith & I Somerville (eds), Leading for Innovation, Jossey-Bass,
Innovation (Part 2) New York.
2. Hansen, M.T. & Birkinshaw, J. (2011). ‘The innovation value chain’,
in HBR (ed.), Harvard Business Review on Inspiring and Executing
Innovation, HBR, Massachusetts.
3. Mintzberg, H. (2001). ‘Managing to Innovate’, in F Hesselbein, M
New York
7 Innovation Process: 1. Kanter, R.M. (2011) ‘Innovation: the classic trap’, in HBR (ed.),
The Traps of Harvard Business Review on Inspiring and Executing Innovation,
Innovation and HBR, Massachusetts.
Innovation Killers 2. Christensen, C.M., Kaufman, S.P. & Shih, W.C. (2011), ‘Innovation
killers: how financial tools destroy your capacity to do new things’,
in HBR (ed.), Harvard Business Review on Inspiring and Executing
Innovation, HBR, Massachusetts.
3. de Gaus, A. (2001), ‘Beware: innovation kills!’, in F Hesselbein, M
New York.

179
8 Innovation Process: 1. Stimulating bottom-up innovation (DJP: 3).
Approach and 2. Steering innovation top down (DJP: 4).
internal process for 3. McGrath, R.G. & MacMillan, I.C. (2011), ‘Discovery-driven planning’,
innovation in HBR (ed.), Harvard Business Review on inspiring and executing
innovation, HBR, Massachusetts.
9 Innovation Process: 1. Christensen, C.M. & Overdorf, M. (2001). ‘Meeting the challenge
The process of of disruptive change’, in HBR (ed.), Harvard Business Review on
innovation: disruptive Innovation, HBR, Massachusetts.
2. Christensen, C.M. (2006). ‘The ongoing process of building a theory
of disruption’, The Journal of Product Innovation Management, vol.
23, pp. 39-55.
3. Yu, D. & Hang, C.C. (2009). ‘A reflective review of disruptive
innovation theory’, International Journal of Management Reviews,
vol. doi: 10.1111/j.1468-2370.2009.00272.x. Retrieved February
28, 2012, from http://www.eng.nus.edu.sg/etm/research/
publications/28.pdf database.
4. Paap, J. & Katz, R. (2004). ‘Anticipating disruptive innovation’,
Research Technology Management, vol. September - October
2004, pp. 13 - 22. Retrieved February 28, 2012, from http://www.
jaypaap.com/articles/Paap-Katz-Disruptive%20Innovation-sep-04-
p13-mod.pdf database.
10 Innovation Process: 1. Immelt, J.R., Govindarajan, V. & Trimble, C. (2011). ‘How GE is
The process of disrupting itself’, in HBR (ed.), Harvard Business Review on inspiring
innovation: outside-in and executing innovation, HBR, Massachusetts.
2. Huston, L., & Sakkab, N. (2006). Connect and develop: inside
Procter & Gamble’s new model for innovation. Harvard Business
Review, March: 58-66.
3. Bettencourt, L.A. & Ulwick, A.W. (2011), ‘The customer-centered
innovation map’, in HBR (ed.), Harvard Business Review on inspiring
and executing innovation, HBR, Massachusetts.
11 Innovation Process: 1. Leading innovation in teams (PC: 11)
Team’s innovation 2. Govindarajan, V. & Trimble, C. (2011). ‘Stop the innovation wars’,
in HBR (ed.), Harvard Business Review on inspiring and executing
innovation, HBR, Massachusetts.
3. Ruef, M. (2002., ‘Strong ties, weak ties and islands: structural and
cultural predictors of organizational innovation’, Industrial and
Corporate Change, vol. 11, no. 3, pp. 427-49.
4. Seibert, S.E., Wang, G. & Courtright, S.H. (2011), ‘Antecedents
and consequences of psychological and team empowerment in
organizations: a meta-analytic review’, Journal of Applied Psychology,
vol. 96, no. 5, pp. 981–1003.
5. Somech, A. (2006). ‘The effects of leadership style and team process
on performance and innovation in functionally heterogeneous
teams’, Journal of Management, vol. 32, no. 1, pp. 132-57.
12 Environment for 1. Coffman, B. ‘Building the innovation culture: some notes on
Innovation: adaptation and change in network-centric organizations’. Innovation
Developing culture for Labs, LLC, Walnut Creek, pp. 1-13.
innovation 2. Kanter, R.M. (2002), ‘Creating the culture for innovation’, in F
Hesselbein, M Goldsmith & I Somerville (eds), Leading for innovation
and organizing for results, Jossey-Bass, San Fransisco.
3. Pfeffer, J. (2002). ‘To build a culture of innovation, avoid conventional
management wisdom’, in F Hesselbein, M Goldsmith & I Somerville
(eds), Leading for innovation and organizing for results, Jossey-
Bass, San Fransisco.
4. Pollard, C.W. (2002). ‘The organization! Is it a friend or foe of
innovation?’, in F Hesselbein, M Goldsmith & I Somerville (eds),
Leading for innovation and organizing for results, Jossey-Bass, San
Fransisco.
5. Pottruck, D.S. (2002). ‘How company culture encourages innovation’,
in F Hesselbein, M Goldsmith & I Somerville (eds), Leading for
innovation and organizing for results, Jossey-Bass, San Fransisco.

181
13 Sustainable 1. Brown, J. S., & Duguid, P. (2000). Balancing act: How to capture
Innovation: knowledge without killing it. Harvard Business Review, Vol. 78 No.3,
Managing Knowledge pp.73-80.
2. Hansen, M. T., Nohria, N., & Tierney, T. (1999). What’s your strategy
for managing knowledge? Harvard Business Review, March-April:
106-116.
3. Kim, W. C., & Mauborgne, R. (1997). ��
Fair process: Managing in the
knowledge economy. Harvard Business Review, July-August: 65-
75.
14 Sustainable 1. Garvin, D. A. (1993). Building a learning organization. Harvard
Innovation: Business Review, July-August; 78-91.
Managing Knowledge 2. Garvin, D.A., Edmonson, A.C. & Gino, F. (2008) ‘Is yours a learning
organization?’, Harvard Business Review, vol. March 2008, pp. 2-
9.
3. Senge, P. (1990). The leader’s new work: building learning
organization. Sloan Management Review, Fall: 7-23.
4. Tsang, E.W.K. (1997). ‘Organizational learning and the learning
organization: a dichotomy between descriptive and prescriptive
research’, Human Relations, vol. 50, no. 1, pp. 73-89.
5. Wishart, N.A., Elam, J.J., & Robey, D. (1996). Redrawing the portrait
of a learning organization: Inside Knight-Ridder, Inc. Academy of
Management Executive, 10 91): 7-20.
SILABUS
MAN 6427
ORGANIZATIONAL CHANGE AND DEVELOPMENT
3 SKS

Perubahan lingkungan bisnis yang semakin pesat menyebabkan kapasitas normal organisasional
tidak lagi mampu mengimbanginya. Perubahan dan pengembangan organisasional harus dilakukan
guna mewujudkan keseimbangan dinamis baru antara lingkungan internal dan eksternal (internal and
external fit) organisasi. Namun demikian, konsep keseimbangan antara lingkungan internal dan eksternal
organisasi seringkali mengundang perdebatan yang menambah rumitnya pengelolaan perubahan.
Pengelolaan perubahan dan pengembangan organisasional merupakan tugas serius yang secara sadar
harus menjadi prioritas pemimpin. Perubahan organisasional yang dipicu oleh faktor internal maupun
eksternal, individual maupun kelompok, semakin kompleks dan mencakup berbagai aspek: pola pikir,
perilaku, kultur dan sistem. Pendekatan perubahan harus bersifat holistik melalui proses perubahan
transformasional yang mendasar. Hasil akhir yang ingin dicapai melalui proses perubahan tersebut
adalah kapabilitas organisasi untuk melakukan pembelajaran dan perubahan terus menerus secara
lebih efektif.
Secara garis besar mata kuliah ini fokus pada beberapa topik: fondasi perubahan dan pengembangan
organisasi, level dan tipe perubahan organisasional, proses dan intervensi pengembangan organisasi.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memiliki pengetahuan mendalam tentang teori dan praktik pengelolaan perubahan dan pengembangan
organisasi serta aspek-aspek yang terkait dengannya.
2. Menguasai ilmu keperilakukan terapan untuk pengelolaan perubahan dan pengembangan
organisasi.
3. Meningkatkan kapabilitas peserta sebagai bekal untuk memimpin perubahan pada berbagai konteks
kehidupan, khusunya organisasi secara efektif.

183
4. Memahami cara-cara sukses pengelolaan perubahan dan pengembangan organisasi.
5. Menjadi konsultan perubahan organisasional di kemudian hari.
6. Menjadi potential champion yang sukses dalam melakukan perubahan dan pengembangan
organisasi.
Concerns
leader
BUKU TEKS UTAMA

Cummings, T.G., dan Worley, C.G. (2015). Organization Development and Change, 10th Edition. Thomson,
South-Western, Mason, OH. (CW)
BUKU TEKS PENDUKUNG

1. Anderson, D., dan Anderson, L.A. (2010). Beyond change management: how to achieve breakthrough
results through conscious change leadership, 2nd Edition. A Wiley Imprint, San Fransisco, Pfeiffer.
(AA)
METODA PEMBELAJARAN
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Organizational Change and Development dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam
14 sesi perkuliahan dan 2 sesi ujian @150 menit untuk kelas regular dan 12 sesi perkuliahan dan 2
sesi ujian @180 menit untuk kelas eksekutif.

1 Penjelasan Silabus dan overview manajemen perubahan CW Bab 1
AA Bab 1, 2
2 Konsep Perubahan Terencana CW Bab 2, 3
Why Change (Driver for Change) AA Bab 3
Business Environment Change
Macro Environment Change (Digital Economy, Knowledge economy)
Micro Environment (Political, social, technology, economic, law, etc.)
Business Paradigm Shift
20thversus 21stCentury Paradigm
Tipe-tipe perubahan organisasional

185
3 When (moment to change) CW Bab 4; 5; 6
Company Life cycle
First Curve (What happen if it is late)
Second Curve (Rebirth & Keeping momentum)
Diagnosis Organisasi, Kelompok dan Individual
Case #1
4 What (components of organization to change) CW Bab 7, 8
Shared Values, Strategy, Structure, System, Staff, Skill & Style (7S)
Culture Change
Pengumpulan, Penganalisaan dan Pemberian Umpan Balik Informasi
Diagnosis
Case #2
5 Pendesainan Intervensi: Memimpin dan Mengelola Perubahan CW Bab 9
Case #3
6 How – (Planning for change) CW Bab 10
Set guiding principles AA Bab 4
Assessing objectives (V,M,V)
Identifying gap & culture assessment
Road map for change
Pendekatan kepemimpinan dalam perubahan
Case #4
7 Mengevaluasi dan Menginstitusionalisasi Intervensi Pengembangan Or- CW Bab 11
ganisasi
Case #5
8 Pendekatan Proses Individual, Interpersonal dan Kelompok CW Bab 12
Case #6
9 How -Overcoming Resistance to change CW Bab 13
Type of Resistance to change (rational, emotional & personal)
Organizational Resistance (structural inertia, group inertia)
Involving people (Creating guiding coalition)
Co-creating V,M,V
Empowering & assigning responsibility
Creating a sense of progress
Culture change through training & developing people
Pendekatan Proses Organisasi
Case #7
10 Merestrukturisasi Organisasi CW Bab 14
Case #8
11 Dinamika manusia dari penolakan menuju komitmen CW Bab 15
Case #9 AA Bab 6
12 Membangun kapabilitas perubahan organisasional AA Bab 5
Case #10
13 How-Anticipating Impacts CW Bab 16,17,
What may go wrong & how to prepare for it. (Communication, Imple- 20
mentation, Delay Commitment, Mis-aligment of 7S)
Transformasi Organisasi
Case #11
14 How -Consolidating change CW Bab 19, 20,
Measuring the Impacts, Re-assessing objectives, Re-aligning priorities, 21
Re-viewing culture CW Bab 25
Membangun Organisasi Pembelajaran
Future directions of OD
Presentasi paper individual

187
SILABUS
MAN 6425
STRATEGIC HUMAN RESOURCE MANAGEMENT
3 SKS

Mata kuliah ini didesain untuk membantu mahasiswa mengembangkan pemahaman tentang bagaimana
keputusan-keputusan sumberdaya manusia berkontribusi terhadap kinerja bisnis dan selaras dengan
strategi operasional. Fokus bahasan adalah pada keterkaitan antara strategi bisnis dan fungsi sumberdaya
manusia, pengembangan dan pelaksanaan strategi dan aktivitas sumberdaya manusia yang berorientasi
jangka panjang, strategik dan sistemik.
Pendekatan integratif menjadi tema utama dalam pembahasan topik-topik fungsi manajemen sumberdaya
manusia. Secara lebih spesifik mata kuliah ini membahas topik-topik penting berupa keterkaitan
antara strategi organisasi, kapabilitas strategik dan strategi sumberdaya manusia. Mata kuliah ini tidak
membahas fungsi-fungsi Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM) konvensional (yang diasumsikan
sudah dikuasai oleh para mahasiswa). Pembahasan fungsi-fungsi MSDM konvensional dilakukan hanya
dalam konteks strategik. Mata kuliah ini penting dikuasai oleh mahasiswa mengingat kapital intelektual
(human/intellectual capital) yang semakin diandalkan sebagai basis keunggulan kompetitif (competitive
advantage) utama yang berkelanjutan bagi organisasi harus dikelola dengan pendekatan strategik.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami in-depth knowledge tentang berbagai konsep dan praktik MSDM yang menggambarkan
keterkaitan antara strategi organisasi, kapabilitas strategik dan strategi sumberdaya manusia
2. Mengembangkan cara berpikir kritis (analitis dan integratif) dalam mengevaluasi berbagai konsep
dan praktik di berbagai organisasi
3. Mengembangkan keterkaitan strategi-strategi bisnis dengan strategi-strategi sumberdaya manusia.
4. Mendesain sistem-sistem dan peran-peran kerja yang memungkinkan karyawan berkontribusi terhadap
kinerja organisasi.
5. Mengembangkan pertanggungjawaban kepemimpinan untuk keberhasilan sumberdaya manusia.
6. Mengembangkan arsitektur sumberdaya manusia
7. Mengembangkan pengukuran sumberdaya manusia strategik.
Concerns
leader
BUKU TEKS UTAMA

1. Becker, B.E., Huselid, M.A. dan Beatty, R.W. (2009). The Differentiated Worksforce. HBS Publishing,
Massachusetts. (BHB)
2. Ulrich, D., Younger, J., Brockbank, W. dan Ulrich, M. (2012). HR Transformation: Building Human
Resources from The Outside in. McGraw-Hill, New York. (Ulrich 1)
3. Ulrich, D. (1997). Human Resource Champions: The Next Agenda for Adding Value and Delivering
Results. HBS Press, Massachusetts. (Ulrich 2)
4. Ulrich, D., Brockbank, W., Johnson, J., Sandholtz, K. dan Younger, J. (2008). HR Competencies from
The Outside in. McGraw-Hill, New York. (Ulrich 3)
BUKU TEKS PENDUKUNG


189
METODA PEMBELAJARAN
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Strategic Human Resource Management dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam
14 sesi perkuliahan dan 2 sesi ujian @150 menit untuk kelas regular dan 12 sesi perkuliahan dan 2
sesi ujian @180 menit untuk kelas eksekutif.

1 Strategi Organisasi, Kapabilitas Organisasi dan Sumberdaya Ma- “Be Strategic with
nusia Strategik Your Workforces”,
Pendahuluan, diskusi keterkaitan strategi bisnis dan sumberdaya rekaman wawancara
manusia. dengan Becker.
2 Strategi Organisasi, Kapabilitas Organisasi dan Sumberdaya Ma- BHB Bab 2
nusia Strategik
Keterkaitan kapabilitas strategik dan strategi sumberdaya manusia.
nusia Strategik
Pengidentifikasian posisi-posisi strategic
nusia Strategik
Pengembangan pertanggungjawaban kepemimpinan untuk kesukses-
an sumberdaya manusia.
nusia Strategik
Pendesainan arsitektur sumberdaya manusia untuk sumberdaya
manusia terbedakan
nusia Strategik
Pengembangan ukuran sumberdaya manusia strategik
7 Diskusi Kasus Komprehensif
Strategi Organisasi, Kapabilitas Organisasi dan Sumberdaya Manusia
Strategik
8 Transformasi Sumberdaya Manusia Ulrich 1 Bab 2
Pentingnya melakukan transformasi
Dampak transformasi sumberdaya manusia Ulrich 1 Bab 9
Kasus: Flextronics
Pendesainan ulang departemen sumberdaya manusia Ulrich 1 Bab 10
Kasus: Pfizer
11 Bagian Kedua: Transformasi Sumberdaya Manusia Ulrich 1 Bab 5
Melakukan transformasi Ulrich 1 Bab 11
Kasus: Intel
12 Bagian Kedua: Transformasi Sumberdaya Manusia Ulrich 1 Bab 6
Peningkatan profesionalitas sumberdaya manusia Ulrich 1 Bab 12
Kasus: Takeda

191
13 Presentasi Makalah Akhir
14 Presentasi Makalah Akhir
SILABUS
MAN 6436
CORPORATE STRATEGY
3 SKS

Mata kuliah Strategi Korporat (Corporate Strategy) dirancang untuk menganalisis strategi pada level
korporasi. Matakuliah ini dibangun untuk memperdalam pengetahuan mahasiswa tentang strategi
korporat yang sudah diperkenalkan pada level sebelumnya. Fokus pembahasan matakuliah ini adalah
pada “the overall plan for managing a diversified firm” yang didalamnya perusahaan korporat menghadapi
tantangan (1) pencapaian keunggulan yang sustainable dengan suatu strategi diversifikasi; dan (2)
pengelolaan suatu ”kumpulan” bisnis yang beragam.
Sebagai mata kuliah lanjutan dalam bidang manajemen strategik, mata kuliah ini memberikan
pendalaman konsep dan teknik perumusan dan pengimplementasian strategi korporat. Pemahaman
dampak pilihan strategi, scope, organisasi, dan penggunaan tools untuk mengoperasikan konsep dalam
mengevaluasi secara kritis strategi korporat akan didiskusikan. Diharapkan setelah menyelesaikan mata
kuliah ini mahasiswa mampu untuk mengaplikasikan rerangka kedalam perusahaan yang beroperasi di
multiple industries.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengembangkan kapabilitas strategik dalam penilaian kondisi (pasar, kesempatan, governance,
sumberdaya) yang memberi kesempatan perusahaan untuk menempuh strategi diversifikasi (related
dan unrelated), international diversification, vertical integration, mergers, acquisition, takeovers,
networking, corporate restructuring.
2. Membentuk kemampuan dalam pengelolaan perusahaan yang berdasar pada konsep good corporate
governance, sehingga kepentingan principal dapat dipenuhi dengan baik.
3. Membentuk keterampilan analisis strategik terhadap karakteristik “sumberdaya” (visi, tujuan dan
sasaran, sumberdaya, bisnis, serta struktur, sistem dan proses) dan portfolio bisnis dalam penciptaan
corporate advantage.

193
4. Meningkatkan kemampuan pengelolaan perusahaan terdiversifikasi, terutama menyangkut
kompleksitas proses organisasional dalam formulasi dan implementasi atau eksekusi strategi
korporat.
5. Mengembangkan power of managerial judgments, membuat mahasiswa familiar dengan berbagai
peran staf korporat dan masalah-masalah strategik manajemen puncak.
6. Mengaplikasikan teori, konsep dan teknik manajemen strategik pada berbagai situasi bisnis nyata
dengan menggunakan metoda kasus.
Concerns
leader
BUKU TEKS UTAMA

1. Barney, J.B. (2007). Gaining and Sustaining Competitive Advantage.Prentice Hall, New Jersey. (BJ)
2. Collis, D.J., dan Montgomery, C.A. (2005). Corporate Strategy: A Resource-Based Approach: McGrawHill.
(CM)
3. Grant, R.M. (2010). Contemporary Strategy Analysis.John Wiley & Sons, West Sussex. (RG)
4. Hax, C.A., dan Majluf, N.S. (1996). Strategic Management: A Pragmatic Approach. Prentice Hall, Inc.
(HM)
5. Kaplan, R.S., dan Norton, D.P. (2001). The Strategy-Focused Organization.Harvard Business School
Press, Boston. (KN)
6. Weston, J.F., Mitchell, M.L., dan Mulherin, J.H. (2004). Takeovers, Restructuring, and Corporate
Governance: Prentice Hall. (WMM)
BUKU TEKS PENDUKUNG
1. Campbell, A., Goold, M., dan Alexander, M. (1995). Corporate Strategy: The Quest for Parenting
Advantage. Harvard Business Review Mar-Apr:120-132.
2. Campbell, A., Goold, M., dan Alexander, M. (1995). The Value of Parent Company. California
Management Review 38 (1):79-97.
3. Cyriac, J., Koller, T., dan Thomsen, J. (2012). Testing the limits of diversification. McKinsey Quarterly
February.
4. Eisenhardt, K.M., dan Galunic, D.C. (2000). Coevolving: At last, a Way to Make Synergies Work. Harvard
Business Review Jan-Feb:91-101.
5. Goold, M., dan Luchs, K. (1993). Why Diversify? Four Decades of Management Thinking. Academy of
Management Executive 7 (3):7-25.
6. Goold, M., dan Campbell, A. (1998). Desperately Seeking Synergy. Harvard Business Review Sept-Oct:
131-143.
7. Gupta, A.K., dan Govindarajan, V. (2001). Converting Global Presence into Global Competitive
Advantage. Academy of Management Executive 15 (2):241-264.
8. Hamel, G., dan Prahalad, C.K. (2001). Do you really have a global strategy?. Harvard Business Review
July-August:139-148.
9. Hamel, G., Doz, Y., dan Prahalad, C.K. (1989). Collaborate with Your Competitors and Win. Harvard
Business Review Jan-Feb.
10. Jarillo, J.C. (1988). On Strategic Networks. Strategic Management Journal Jun-Jul.
11. Markides, C.C. (1997). To Diversify or Not to Diversify. Harvard Business Review Nov-Dec:93-99.
12. Ohmae, K. (1989). The Global Logic of Strategic Alliances. Harvard Business Review March-April:
143-154.
13. Prahalad, C.K., dan Hamel, G. (1990). The Core Competence of the Corporation. Harvard Business
Review May-June:79-91.
14. Stuckey, J., dan White, D. (1993). When and when not to vertically integrate. The McKinsey Quarterly,
August: 1-21.
METODA PEMBELAJARAN

195
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Corporate Strategy dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi perkuliahan dan 2
sesi ujian @150 menit untuk kelas regular dan 12 sesi perkuliahan dan 2 sesi ujian @180 menit untuk
kelas eksekutif.

1 Orientasi dan course preview CM Bab 1, HM Bab 9, RG Bab 1
Konsep dan Teori strategi korporat
2 Formulasi visi strategik, misi dan tujuan korporat HM Bab 10, 11, CM Bab 2
Resources and rents: Resource-based strategy
3 Segmentasi bisnis dan kompetensi inti HM Bab 12, CM Bab 3, Artikel#1
Konsep scale dan scope
4 Strategi Diversifikasi BJ Bab 11, CM Bab 4, Artikel#2
dan #3
5 International Diversification Artikle#4a dan 4b, BJ Bab 15
6 Strategi horizontal, integrasi vertical HM Bab 13,14, BJ Bab 10,
Artikel 4c
7 Organizational limits to firm scope BJ Bab 12, CM Bab 5, Artikel#5
8 Penciptaan keunggulan korporat (Corporate advan- CM Bab 7, Artikel#6 dan #7
tage) dan Parenting advantage
9 Creating synergies Artikel#8 dan #9, Norton Kaplan:
6,7;
10 Alokasi sumberdaya dan manajemen portfolio HM Bab 7, 17, CM Bab 6,
Analytical tools RG Bab 17
11 Merger, akuisisi dan takeovers Kasus no. 9: Hewlet BJ Bab 14, WMM Bab 6
12 Aliansi, Strategic Networking BJ Bab 13, WMM Bab 14,
Artikle#10; #11 dan #12
13 Valuasi akusisi, divestiture dan restructuring WMM Bab 9,10, 11
14 Corporate Governance CM Bab 8, WMM Bab 20

197
SILABUS
MAN 6437
INDUSTRY AND COMPETITIVE ANALYSIS
3 SKS

Mata kuliah ini mengkaji faktor-faktor penentu daya saing dan pembangunan ekonomi yang sukses
dilihat dari perspektif mikro (bottom-up) dan meso-ekonomi. Di saat kebijakan makroekonomi yang
sehat, lembaga-lembaga hukum dan politik yang stabil, dan peningkatkan kondisi sosial menciptakan
potensi daya saing, kekayaan/kemakmuran (wealth) dihasilkan oleh peningkatan produktivitas di tingkat
ekonomi mikro (perusahaan). Mahasiswa akan mempertimbangkan kecanggihan dan produktivitas
perusahaan, vitalitas kelompok, dan kualitas lingkungan bisnis di mana kompetisi berlangsung untuk
memahami faktor-faktor penentu produktivitas suatu negara atau daerah. Mata kuliah ini mengkaji
proposisi-proposisi ini dengan terlebih dahulu membangun suatu kerangka acuan mengenai konsep
daya saing berdasarkan konsep yang dibuat oleh Michael Porter dan penulis lainnya mengenai kelompok
bisnis dan strategi ekonomi. Mata kuliah ini mengelompokkan proposisi-proposi tersebut dalam urutan
kasus yang teperinci, yang berpuncak pada sebuah tugas kelompok yang ditunjuk untuk membahas
suatu kasus di suatu wilayah dan kelompok tertentu.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami masalah dan strategi daya saing perusahaan, konsep serta peran klaster industri.
2. Memahami peran lingkungan bisnis bagi daya saing perusahaan di berbagai tingkat geografis: regional,
nasional dan makro-daerah
3. Memahami tentang keputusan strategis perusahaan dan pembuat kebijakan berdasarkan latar
belakang sejarah dan geografis tertentu.
4. Mempelajari dan mengamati kelompok dan lingkungan bisnis nasional maupun regional dan
menggunakan pengetahuan tersebut untuk menganalisis informasi yang diperoleh.
5. Memahami bagaimana perusahaan dan organisasi publik mengambil lingkungan bisnis yang spesifik
di berbagai tingkatan.
6. Memahami konsep dan pendekatan analitis untuk menganalisis peran lingkungan bisnis tersebut di
tingkat nasional dan regional, dengan perhatian khusus pada kelompok bisnis.
7. Memformulasikan dan mengeksekusi hubungan antara strategi yang diterapkan oleh perusahaan
dan strategi oleh pemerintah dan organisasi yang bertanggung jawab untuk mengelola lingkungan
bisnis yang kompetitif.
Concerns
leader
BUKU TEKS UTAMA

1. Besanko, D., Dranove, D., Shanley, M., dan Schaefer, S. (2013). Economics of Strategy, 6th Edition.
John Wiley & Sons, Inc. (BES)
2. Porter, M. (1998): On Competition.Harvard Business School Publication. (PM)
3. http://www.isc.hbs.edu/moc.htm
BUKU TEKS PENDUKUNG
1. D’Aveni, R.A. (2007), Mapping Your Competitive Position, Harvard Business Review, November 2007.
(Artikel 5)
2. Hamel, D., dan Prahalad, C.K. (2001), Collaborate with your Competitors and Win, Harvard Business
Review, March 2001. (Artikel 4)

199
3. Porter, M.E. (1990), The Competitive Advantage of Nation, Harvard Business Review, March-April.
(Artikel 1)
4. Porter, M.E. (1998), Clusters and The New Economic of Competition, Harvard Business Review,
November-December. (Artikel 2)
5. Porter, M.E. (2008), The Five Competitive Forces that Shape Strategy, Harvard Business Review,
January 2008. (Artikel 3)
6. Porter, M.E., dan Kramer, M.R. (2007), Strategy and Society, Harvard Business Review, November
2007. (Artikel 6).
METODA PEMBELAJARAN
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Industry and Competitive Analysis dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi
1 Course Overview BES Bab 08
Lecture: Competition
2 Lecture: Economies of BES Bab 02
Scale and Scope BES Bab 11
Lecture: Entry and exit Strategy
3 Teaching Case 1 Article 1 (Group 1)
4 Lecture: Environment & Industry analysis BES��
Bab 15
Industrial clusters from Porter
5 Teaching Case 2 Article 3 (Group 3)
6 Lecture: Strategic Positioning for Competitive Advantage BES Bab 13
7 Lecture : Sustaining Competitive Advantage BES��
Bab 14
Article 4 (Group 4)
8 Lecture: Dynamic of Competition BES Bab 12
Teaching Case 3
9 Lecture : Strategy and Structure BES Bab 17
Article 5 (Group 5)
10 Lecture: Vertical Integration and Diversification Strategy BES Bab 6, Bab 7
Article 6 (Group 6)
11 Lecture: Collaborative Strategy BES Bab 18
Lecture: Power and Culture
12 Competing Case #1 Group 1 vs Group 2

201
SILABUS
MAN 6435
STRATEGIC LEADERSHIP
3 SKS

Kepemimpinan strategik (Strategic Leadership) didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk
mengantisipasi, membayangkan, mempertahankan fleksibilitas, berpikir secara strategik, dan bekerja
dengan orang lain untuk melakukan perubahan yang akan menciptakan masa depan yang layak bagi
organisasi (Irlandia & Hitt, 1999: 43). Mata kuliah ini dirancang untuk mengembangkan kemampuan
kepemimpinan tersebut. Struktur mata kuliah dirancang dengan prinsip-prinsip dan komponen dari
kepemimpinan strategik yang efektif dan implementasinya secara nyata. Hal ini akan memberikan
mahasiswa pemahaman yang lengkap dari tugas-tugas utama dari seorang pemimpin strategik. Dengan
membahas berbagai pendekatan kepemimpinan, diharapkan mata kuliah ini dapat meningkatkan
keterampilan kepemimpinan strategik mahasiswa. Untuk menjadi seorang pemimpin yang strategik dan
efektif dibutuhkan pengamatan dan tindakan yang baik.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memudahkan proses penguasaan yang mendalam mengenai tantangan dan peran kepemimpinan
strategisdan komponen inti dari kepemimpinan strategis yang efektif. (Pengetahuan)
2. Mengembangkan kemampuan kepemimpinan strategis mahasiswa untuk berpikir secara strategis,
mengidentifikasi dan menentukan isu-isu strategis, dan memilih dan menerapkan teori-teori, model
konseptual dan strategis ”tool kit” yang paling relevan dan bermanfaat dalam situasi tertentu, dan
menggabungkannya dalam metoda yang sesuai. (Ketrampilan)
3. Membangun pola pikir mahasiswa secara strategis, kritis, analitis, dan kreatif, dan memberikan
kesempatan untuk berlatih dalam latihan penghakiman (judgement). Seorang pemimpin strategis
tidak hanya harus pintar tapi juga, yang lebih penting, bijaksana. (Sikap)
Concerns
LG1 Students demonstrate the ability to communicate in an effective, ***
decisions
leader
BUKU TEKS UTAMA

1. Daft, R.L. (2005). The Leadership Experience, 3rd Edition. Thomson, South Western, Canada. (DRL)
2. Hughes, R.L., dan Beatty, K.C. (2005). Becoming a Strategic Leader: Your Role in Your Organization’s
Enduring Success.Jossey-Bass, San Francisco, CA. (HB)
3. Thompson, J.L. (1997). Lead with Vision: Manage the Strategic Challenge.International Thomson
Business Press, London. (TJL)
4. Yukl, G. (2013). Leadership in Organizations, 8th Edition. Pearson Prentice-Hall, Upper Saddle River,
NJ. (YG)
BUKU TEKS PENDUKUNG

1. Harvard Business Review on Leadership. (1998). Harvard Business School Press, Boston, MA. (HBR-
L)
2. Harvard Business Review on What Makes a Leader. (2001). Harvard Business School Press, Boston,
MA. (HBR-WML)
3. Harvard Business Review on Change. (1998). Harvard Business School Press, Boston, MA. (HBR-C)
4. Harvard Business Cases (HBC)

203
BUKU TEKS PENDUKUNG
METODA PEMBELAJARAN
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Strategic Leadership dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi perkuliahan dan
kelas eksekutif.
1 Introduction to the Course: Hitt, M. A., Keats, B. W., & DeMarie, S. M. (1998). ��
Navigating
New Competitive Challenges in the new competitive landscape: Building strategic
and the role of Strategic flexibility and competitive advantage in the 21st
Leadership century. Academy of Management Executive, 12
(4): 22- 42.
Heifetz, R., Grashow, A., & Linsky, M. (2009). Leadership
in a permanent crisis. Harvard Business Review,
July-August: 62-69.
Gavetti, G. (2011). New Psychology of strategic leadership.
Harvard Business Review, July-August.
Kotter, J. P. (1990). What leaders really do. Harvard Business
Review, May-June: 103-111. ��
(HBR-L: 37-60)
Rowe, W. G. (2001). Creating wealth in organizations:
The role of strategic leadership. Academy of
Management Executive, 15 (1): 81-94.
2 Becoming an Effective Coleman, D. (1998). What makes a leader? Harvard

(Strategic) Leader Business Review, November-December: 93-102.
(HBR-WML: 1-25)
George, B., Sims, P., McLean, A. N., & Mayer D. (2007).
Discovering your authentic leadership. Harvard
Business Review, February: 129-138.
Gofee, R., & Jones, G. (2005). Managing authenticity:
The paradox of great leadership. Harvard Business
Review, December: 86-94.
Goffee, R., & Jones, G. (2000). Why should anyone be
led by you? Harvard Business Review, September-
October: 63-70. (HBR-WML: 153-175)
Schoemaker, P.J.H.; Krupp, S., & Howland, S. (2013).
Strategic leadership: the essential skills. Harvard
Business Review, January–February.

205
Watkins, M.D. (2012). How managers become leaders.
Harvard Business Review, June:65-72.
3 Building a Strategic Vision Campbell, A., & Yeung, S. (1991). Creating a sense of
mission. Long Range Planning, August: 10-20.
Collins, J. C., & Porras, J. I. (1996). ��
Building your company’s
vision. Harvard Business Review, September-
October: 65-77.
Hamel, G., & Prahalad, C. K. (1989). Strategic intent.
Harvard Business Review. May-June: 63-77.
Lipton, M. (1996). Demystifying the development of an
organizational vision. Sloan Management Review,
Summer: 83-92.
Morris, R. J. (1996). Developing a mission for a diversified
company. Long Range Planning, 29 (1): 103-115.
Srinivasan, R. (2014). Vision: The method and process.
OD Practioner, 46 (1).
4 Strategic Thinking: Value Kim, W. C., & Mauborgne, R. (1997). ��
Value innovation: The
Innovation strategic logic of high growth. Harvard Business
Case: Kim, W.C., Mauborgne, Review, January-February: 103-112.
R., & Ling, K. 2011. Making Kim, W. C., & Mauborgne, R. (1999). Strategy, value
blue ocean strategy move innovation, and the knowledge economy. Sloan
that discourage imitation: Management Review, Spring: 41-54.
The case of Wikipedia. Blue Kim, W.C., & Mauborgne, R. (1999). Creating new market
Ocean Strategy Institute, space. Harvard Business Review, January-February:
INSEAD, BOS020. 83-93.
Kim, W. C., & Mauborgne, R. (2004). ��
Blue ocean strategy.
Harvard Business Review, October: 76-84.
Kim, W.C., & Mauborgne, R. (2005). Blue ocean strategy:
from teory to practice. California Management
Review, 47(3):105-121.
5 Revolutionizing Your Burgelman, R. A., & Grove, A. S. (1996). Strategic dissonan-
Strategic Thinking ce. California Management Review, Winter: 8-28.
D’Aveni, R. A. (1995). Coping with hypercompetition:
Utilizing the new 7S’s framework. Academy of
Hamel, G. (1996). Strategy as revolution. Harvard Business
Review, July-August: 69-82.
Hamel, G., & Prahalad, C. K. (1993). Strategy as stretch
and leverage. Harvard Business Review, March-
April: 75-84.
Gavetti, G., & Rivkin, J. W. (2005). How strategists really
think: tapping the power of analogy. Harvard
Business Review, April: 54-63.
Tushman, M. L., Smith, W. K., & Binns, A. (2011). The
ambidextrous CEO. Harvard Business Review, June:
74-80.
6 Exploiting and Maintaining Briance, M. B., Baveja, A., & Jamil, M. (��
��
1997��
)��
. Dynamics
Core Competencies of core competencies in leading multinational
Case: Deshmukh, R. & companies. California Management Review, 40
Adhikari, A. 2011. Orchid (4):117-132.
ecotel: Leveraging green Dess, G. G., & Picken, J. C. (1999). ��
Creating competitive
hoteling as core competency. (dis)advantage: Learning from Food Lion’s freefall.
IVEY (Richard Ivey School of Academy of Management Executive, 13 (3): 97-111.
Business), W11934. Prahalad, C. K., & Hamel, G. (1990). The
��
core competence
of the corporation. Harvard Business Review, May-
June: 213-225.
Teng, B., & Cummings, J. E. (2002). Trade-offs in
managing resources and capabilities. Academy of
Zook, C. (2007). Finding your next core business. Harvard
Business Review, April: 66-75.

207
7 Developing Human Capital Chatman, J., O’Reilly, C., & Chang, V. (2005). Cisco systems:
Developing a human capital strategy. California
Case: Rob Parson at Morgan Management Review, 47 (2): 137-167.
Stanley (A). Dewhurst, M., Hancock, B., & Ellsworth, D. (2013).
Redesigning knowledge work. Harvard Business
Review, January-February: 59-64.
Hitt, M. A., & Ireland, R. D. (2002). The essence of strategic
leadership: Managing human and social capital.
Journal of Leadership & Organizational Studies, 9
(1): 3-14.
Goleman��
, D., & Boyatzis, R. (2008). Social intelligence and
the biology of leadership. Harvard Business Review,
September: 72-81.
Prusak, L., & Cohen, D. (2001). How to invest in social
capital. Harvard Business Review, 79 (6): 86-93.
8 Managing for Creativity and Catmull, E. (2008). How Pixar fosters collective creativity.
Innovation Harvard Business Review, September: 64-72.
Chua, R. Y. J., & Eccles, R. G. (2010). Managing and leading
for creativity. Harvard Business Case(HBS) Premier
Case Collection, November 4.
Florida, R., & Goodnight, J. (2005). Managing for creativity.
Harvard Business Review, July-August: 125-131.
Huston, L., & Sakkab, N. (2006). Connect and develop:
Inside Procter & Gamble’s new model for innovation.
Harvard Business Review, March: 58-66.
Joni, S. A., & Beyer, D. (2009). How to pick a good fight.
Harvard Business Review, December: 48-57.
Wetlaufer, S. (2000). Common sense and conflict: An
interview with Disney’s Michael Eisner. Harvard
Business Review, January-February, 114-124.
9 Leadership in Teams Coutu, D. (2009). Why teams don’t work? A conversation
with Richard Hackman. Harvard Business Review,
Case: The team that wasn’t. May: 99-105.
Fischer, B., & Boynton, A. (2005). Virtuoso teams. Harvard
Business Review, July-August: 117-123.
Mankins, M., Bird, A., & Root, J. (2013). Making star
teams out of star players. Harvard Business Review,
January-February: 74-78.
Wageman, R. (1997). Critical success factors for creating
superb self-managing teams. Organizational
Dynamics, Summer: 49-61.
Pearce, C. L. (2004). The future of leadership: Combining
vertical and shared leadership to transform
knowledge work. Academy of Management
Executive, 18 (1): 47-57.
10 Developing Leaders Groysberg, B., McLean, A. N., & Nohria, N. (2006). Are
Case: Bartlett, C. A., & leader portables? Harvard Business Review, May:
McLean, A. N. 2006. G.E’s 92-100.
talent machine: The making Priestland, A., & Hanig, R. (2005). Developing first-level
of a CEO. HBS Premier Case leaders. Harvard Business Review, June: 113-120.
Collection, November 3 Ready, D. A. (2004). How to grow great leaders. Harvard
(9304049). Business Review, December: 92-100.
Case: Groysberg, B. &Snook, Sorcher, M., & Brant, J. (2002). Are you picking the right
S. 2005. Leadership develop- leaders? Harvard Business Review, February: 78-
ment at Goldman Sachs.HBS 87.
Premier Case Collection,
Rev: 22 March 2007 (9-406-
002).

209
11 Leading Change (1) Beer, M., & Nohria, N. (2000). Cracking the code of change.
Harvard Business Review, May-June: 133-141.
Charan, R. (2006). Home Depot’s blueprint for culture
change. Harvard Business Review, April: 61-70.
Garvin, D. A., & Roberto, M. A. (2005). Change through
persuasion. Harvard Business Review, February:
104-112.
Katzenbach, J. R., Steffen, I., & Kronley, C. (2012). Cultural
changethat sticks, Harvard Business Review, July-
August: 110-117.
Kotter, J. P. (1995). Leading change: Why transformation
efforts fail. Harvard Business Review, March-April:
59-67.
Sirkin, H. L., Keenan, P., & Jackson, A. (2005). ��
The hard
side of change management. Harvard Business
Review, October: 108-118.
12 Leading Change (2) Ford, J. D., & Ford, L. W. (2009). Decoding resistance to
change. Harvard Business Review, April: 99-103.
Kotter, J. P., & Schlesinger, L. A. (2008). Choosing strategies
for change. Harvard Business Review, July-August:
130-139.
Lubin, D. A., & Esty, D. C. (2010). The sustainability
imperative. Harvard Business Review, May: 43-50.
Prokesch, S. (2009). How GE teaches teams to lead
change. Harvard Business Review, January: 99-
106.
Vermeulen, F., Puranam, P., & Gulati, R. (2010). Change
for change’s sake. Harvard Business Review, June:
71-76.
13 Building a Learning and Bartlett, C. A. (2000). McKinsey & Company: Managing
Innovative Organization knowledge and learning. HBSPremier Case
Collection, November 4 (9-396-357).
Beer, M., & Eisenstat, R. A. (2000). The silent killers
of strategy implementation and learning. Sloan
Management Review, Summer: 29-39.
Garvin, D. A. (1993). Building a learning organization.
Harvard Business Review, July-August: 78-91.
Garvin, D.A., Edmondson, A.C., & Gino, F. (2008). Is yours
learning organization? Harvard Business Review,
March: 109-116.
Senge, P. (1990). The leader’s new work: Building learning
organization. Sloan Management Review, Fall: 7-
23.
Wishart, N. A., Elam, J. J., & Robey, D. (1996). Redrawing
the portrait of a learning organization: Inside Knight-
Ridder, Inc. Academy of Management Executive, 10
(1): 7-20.
14 Emphasizing Ethical Messick, D., & Bazerman, M. (1996). Ethical leadership
Leadership Practices and the psychology of decision making. Sloan
Management Review, 37 (2): 9-22.
Meyer, C., & Kirby, J. (2010). Leadership in the age of
transparency. Harvard Business Review, April: 38-
46.
Schoemaker, P. J. H., & Tetlock, P.E. (2012). Taboo
scenarios: how to think about the unthinkable?
California Management Review, 54(2): 5-22.
Thomas, T., Schemerhorn, Jr., J. R., & Dienhart, J. W.
(2004). Strategic
��
leadership of ethical behavior in
business. Academy of Management Executive, 18
(2): 56-66.

211
Trevino, L.K., Hartman, L.P. & Brown, M. (2000). Moral
Personand Moral Manager: How executives develop
a reputation for ethical leadership? California
Management Review, 42 (4): 128-142.
SILABUS
MAN 6446
PROJECT AND PROGRAM MANAGEMENT
3 SKS

Istilah program dan proyek sering disamakan artinya, yang kadang-kadang menyebabkan kebingungan.
Program dan proyek menjadi sama dalam arti dimana keduanya diarahkan untuk mencapai sebuah tujuan
dan memerlukan rencana dan sumberdaya untuk mencapai tujuan tersebut. Keduanya menggunakan
alat, metoda, dan kebijakan yang serupa. Perbedaan utama dari keduanya terletak dalam lingkup dan
horizon waktunya. Sebuah program adalah serangkaian proyek yang terkoordinasi dan terkait; yang terus
dijalankan dari waktu ke waktu dan dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebuah program adalah
kelompok tingkat yang lebih tinggi dari proyek-proyek yang ditargetkan pada tujuan bersama. Sedangkan
sebuah proyek adalah sebuah kegiatan yang kompleks, non-rutin (ad hoc), yang membutuhkan satu kali
usaha dan dibatasi oleh waktu, anggaran, sumberdaya, dan spesifikasi kinerja yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholder).
Penggunaan proyek dan manajemen proyek terus berkembang dalam masyarakat dan organisasi (baik
public dan non-profit maupun organisasi bisnis/swasta). Pada saat ini, penekanan pada pengembangan
proses manajemen proyek terpadu berfokus pada semua upaya proyek terhadap rencana strategik
organisasi dan memperkuat penguasaan terhadap alat-alat/teknik manajemen proyek dan keterampilan
interpersonal yang diperlukan untuk mengatur dan menyelesaikan proyek dengan sukses. Integrasi dalam
manajemen proyek mengarahkan perhatian dalam dua bidang utama. Area pertama adalah integrasi
proyek dengan rencana strategik organisasi. Area kedua adalah integrasi dalam proses pengelolaan proyek
yang sebenarnya melalui program manajemen proyek yang optimal – dimana proyek-proyek dianggap
sebagai sebuah jaringan yang saling berhubungan. Hal ini memerlukan pendekatan menyeluruh untuk
menyelaraskan proyek dengan strategi organisasi dan sumberdaya (melalui Manajemen Strategik).

213
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memperkenalkan subyek-subyek dari manajemen proyek dan program.
2. Mendiskusikan pentingnya manajemen proyek dan program di dalam masyarakat.
3. Mengeksplorasi mengapa proyek dan program dengan eksekusi yang baik akan menyebabkan bisnis
dan kinerja organisasi public yang solid.
4. Melatih metoda menyusun proyek/strategi program dengan baik dan dijalankan secara kompeten.
5. Membuktikan dan secara kritis dalam mempertanyakan, dan mengevaluasi keseluruhan aspek
internal dan eksternal dari lingkungan proyek/program.
6. Mengevaluasi kemampuan proyek/program yang secara langsung dihadapkan dengan tantangan
dalam pelaksanaannya di Indonesia.
7. Membangun keterampilan yang diperlukan dalam merumuskan dan melaksanakan strategi proyek/
program.
8. Mengembangkan kekuatan manajerial yang mampu melakukan judgment untuk kepemimpinan
transformational pada tingkat manajer program/proyek.
Concerns
leader
BUKU TEKS UTAMA
1. Meredith, J.R., dan Mantel, S.J.,Jr. (2012). Project Management: A Managerial Approach. 8th Edition.
Hoboken,John Wiley & Sons,NJ. (MM)
2. Levin, G. (2013). Program Management: A Life-Cycle Approach. CRS Press, Boca Raton, FL. (LG)
BUKU TEKS PENDUKUNG

1. Project Management Body of Knowledge (PMBOK) Guide FifthEdition. (Optional)
2. Program Management Professional Exam StudyGuide (PgMP). 2007. (Optional)
3. Artikel-artikel pilihan (Best Practices) dari Project Management Journals & Project Management
Institute (PMI) of USA.
METODA PEMBELAJARAN
METODA PENILAIAN
b. UjianAkhir Semester 25%
MATERI KULIAH
Mata kuliah Project and Program Management dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi

215
1 Achieving Business Advantages through Program Management & Silabus
Strategic Planning; The World of Projects LG Bab 1, 2
Tugas Individu: Summarize LG 1,2 & MM 1 MM Bab 1
2 Change Management; Selecting Projects Strategically & The Role LG Bab 3, 17
of the Program & Project Manager—Sense maker MM Bab 2 & 3
Tugas Individu: Summarize LG 3, 17 & MM 2, 3
3 Communication, Complexity theory and Programs; Program Initia- LG Bab 4, 5
tion; The Role of Projects in Organization MM Bab 5
Tugas Individu: Summarize LG 4, 5 & MM 5
4 Project, Portfolio, and Program Management; Enterprise Project LG Bab 21
Management (EPM) MM Bab 6
Tugas Individu: Summarize LG 21 & MM 6 Article of EPM
5 Demystifying Stakeholder Management; Working and Partnering LG Bab 8
with others MM Bab 4
Tugas Individu: Summarize LG 8 & MM 4
6 Benefits Management & The Earned Benefit Method for Controlling LG Bab 6, 7
Program Performance
Tugas Individu: Summarize LG 6, 7
7 Project Planning—Planning the work activities & Program Gover- LG Bab 11
nance MM Bab 6
Tugas Individu: Summarize LG 11; MM 6
8 Project Planning—Project Costs & Budgets; Activity Scheduling MM Bab 7, 8
Tugas Individu: Summarize MM 7, 8
9 Allocating Resources to the Project & Effective Program Mana- LG Bab 18
gement MM Bab 9
Tugas Individu: LG 18, MM 9
10 Project Execution & Mobilizing the Organization—the Discipline of LG Bab 13
Execution MM Bab 10, 11
Tugas Individu: Summarize LG13; MM 10, 11
11 Presentasi Kelompok & Diskusi1 & 2 Modul
Kasus Project/Program Management 1, 2
12 Presentasi Kelompok & Diskusi 3 & 4 Modul
13 Presentasi Kelompok & Diskusi 5, 6 Modul
14 Evaluating & Completing the Project MM Bab 12, 13
Wrap-Up: Sustainability Program Management & program Risk LG Bab 16, 23
Management

217
SILABUS
MAN 6444
STRATEGIC OPERATIONS MANAGEMENT
3 SKS

Mata kuliah ini memperkenalkan konsep utama dari Manajemen Operasi Strategik di kedua sektor
perusahaan yaitu manufaktur/barang dan pelayanan/jasa. Mata kuliah ini menjelaskan hubungan antara
berbagai tingkat strategi dalam bisnis dengan mempertimbangan faktor penggerak (driver) dan dimensi
kinerja yang kompetitif dan berkelanjutan bagi perusahaan.
Dalam beberapa tahun terakhir telah disadari bahwa keberhasilan suatu organisasi (yaitu badan usaha)
dapat sangat bergantung pada strategi operasinya. Dalam lingkungan bisnis saat ini yang tergolong VUCA
(Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity), keunggulan kompetitif perusahaan yang berkelanjutan
diperoleh dari VUCA Utama (Vision, Understanding, Clarity, Agility) untuk merespon dengan cepat dan
efektif untuk permintaan pelanggan yang berubah-ubah. Hal ini telah menciptakan kebutuhan strategi
operasi perusahaan untuk menyelaraskan kemampuan dinamis perusahaan dengan kebutuhan pasar.
Selanjutnya, keberhasilan dalam menciptakan keseimbangan strategis ini harus berkesinambungan
selama jangka waktu yang cukup untuk mempertahankan bisnis yang besar. Strategi operasi juga harus
memperhitungkan kebutuhan untuk mengembangkan produk baru (barang dan jasa) untuk menggantikan
yang lama karena produk lama telah ketinggalan jaman.
Mata kuliah ini memberikan mahasiswa MBA pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip kunci dan
teknik manajemen operasi strategik, termasuk topik-topik seperti manajemen pasokan, manajemen
pengetahuan mutu-inovasi, keberlanjutan, operasi ramping (lean operation), teori kendala (TOC),
perencanaan sumber daya perusahaan (ERP), dan peran informasi & teknologi komunikasi (ICT).
Mahasiswa juga akan mempelajari bagaimana pengembangan strategi diformulasikan untuk mencapai
keberlanjutan (keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, penciptaan nilai berkelanjutan, blue ocean
strategy & ekonomi sirkulasi) dan menyimpulkan bahwa dengan mempertimbangkan bagaimana
keputusan strategik dapat diimplementasikan secara efektif untuk mendapatkan kesejahteraan
masyarakat, kemakmuran, dan kebahagiaan.
Fokus dari mata kuliah ini adalah merangsang pertukaran ide antara mahasiswa dan dosen dengan
maksud untuk mengartikulasikan paradigma baru dan mengidentifikasi pengetahuan baru yang
diperlukan dan hubungan mereka, dan mengimplementasikan pengetahuan tersebut untuk Manajemen
Operasi Strategik.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami pendorong (driver) dan dimensi kinerja kompetitif berkelanjutan (dalam kedua perspektif
yaitu non-keuangan dan keuangan).
2. Memahami peran dan pentingnya strategi operasi.
3. Memahami strategi operasi dan praktek dalam konteks pentingnya mereka untuk keberhasilan
sebuah perusahaan di pasar.
4. Memahami penciptaan nilai dari pengembangan strategi operasi.
5. Memformulasikan dan mengesekusi keputusan-keputusan bisnis terkait aspek-aspek
manajemen operasi strategik.
Concerns
leader

219
BUKU TEKS UTAMA
1. Brown, S., Bessant, J., dan Lamming, R. (2013). Strategic Operations Management. 3rd Edition.
Routledge, USA. (BBL)
2. Werbach, A. (2009). Strategy for sustainability: A business manifesto. Harvard Business Press, USA.
(W)
3. Artikel terbaru (Best Practices) yang berkaitan dengan pengembangan Manajemen Operasi di
Indonesia.
BUKU TEKS PENDUKUNG

METODA PEMBELAJARAN
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Strategic Operations Management dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi
1 Introduction to Operations Management—Strategy for Sustainability
Silabus
BBL Bab 1
2 Strategic Operations Management for both business sectors: BBL Bab 2
manufacturing & services
3 Supply Management BBL Bab 3
4 Quality, Innovation & Knowledge Management BBL Bab 4
5 Sustainability (SCA, SVC, SDP) BBL Bab 5
6 Human Resource & Strategic Operations Management BBL Bab 6
7 Managing the Transformation Process BBL Bab 7
8 Evaluasi Ujian Tengah Semester BBL Bab 8
Managing Quality & Investment Policy
9 Enterprise Resources Planning (ERP) BBL Bab 9
10 Capacity & Scheduling Management & Managing Service Opera- BBL Bab 10 & 11
tions
Kasus 1, 2
Kasus 3, 4
13 Presentasi Kelompok & Diskusi 5, 6 Modul
Kasus 5, 6
14 The Future of Operations Management BBL Bab 12

221
SILABUS
MAN 6445
SUPPLY CHAIN AND LOGISTICS MANAGEMENT
3 SKS

Sebuah Rantai Suplai (Supply Chain) adalah sebuah jaringan pemasok, manufaktur, perakitan, distribusi,
dan fasilitas logistik yang melakukan fungsi pengadaan bahan, mentransformasi material tersebut ke
dalam produk setengah jadi maupun produk siap pakai, dan pendistribusian produk-produk tersebut
kepada pelanggan. ��
Rantai suplai digunakan di kedua jenis organisasi, yaitu manufaktur dan pelayanan
jasa. Manajemen Rantai Suplai (SCM) adalah pendekatan sistem-sistem untuk mengelola seluruh arus
informasi, material, dan jasa dari pemasok bahan baku melalui pabrik-pabrik dan gudang ke konsumen
akhir. SCM berbeda dari Manajemen Suplai yang menekankan hanya hubungan pembeli-pemasok. SCM
telah muncul sebagai kunci baru untuk produktivitas dan daya saing manufaktur dan perusahaanjasa.
SCM adalah desain dan pengelolaan proses-prosesyang melintasi batas-batas organisasi dengan tujuan
untuk menyesuaikan penawaran dan permintaan dalam cara yang paling efektif.
Mata kuliah Supply Chain and Logistics Management ini meliputi pengembangan dan dasar-dasar dari
disiplin ilmu logistik dalam struktur rantai pasokan. Mata kuliah ini juga menyajikan visi masa depan
bisnis logistik dan SCM dan perannya dalam persaingan antar perusahaan dan industri. Fokus dari mata
kuliah ini akan berada dalam merangsang pertukaran ide antara mahasiswa dan dosen dengan maksud
untuk mengartikulasikan paradigma baru dan mengidentifikasi pengetahuan baru yang dibutuhkan
dan keterkaitan antara keduanya, dan juga untuk mengaplikaskan pengetahuan tersebut ke dalam
Manajemen Rantai Suplai dan Logistik. Tema mata kuliah ini adalah “mengkolaborasikan kerampingan
(lean) dan keberlanjutan (sustainability) untuk Manajemen Rantai Suplai dan Logistik.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami konsep Manajemen Rantai Suplai & Logistik dan mampu merancang sebuah sistem SCM
untuk bisnis tertentu (manufaktur, jasa) yang memenuhi kriteria Lean&Sustainable.
2. Memahami peran model referensi operasional supply-chain (SCOR Model) dan Green SCOR Model
dan mampu mengembangkan manajemen rantai nilai yang terintegrasi.
Concerns
leader
BUKU TEKS UTAMA

1. Bowersox, D.J., Closs, D.J., Cooper, M.B., dan Bowersox, J.C. (2013). Supply Chain Logistics
Management, 4thEdition. The McGraw Hill Companies, Inc., New York. (BCCB)
2. Myerson, P. (2012). Lean Supply Chain & Logistics Management. The McGraw-Hill Companies, Inc.,
USA. (MP)
3. Artikel terbaru (Best Practices) yang berkaitan dengan pengembangan Sistem Logistik Nasional di
Indonesia.
BUKU TEKS PENDUKUNG

METODA PEMBELAJARAN

223
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Supply Chain and Logistics Management dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14
sesi perkuliahan dan 2 sesi ujian @150 menit untuk kelas regular dan 12 sesi perkuliahan dan 2 sesi

1 21stCentury Supply Chains & Using Lean to Energize Your Sillabus, BCCB Bab 1 & MP
Supply Chain Bab1
2 Logistics, Customer Relationship Management (CRM) & BCCB Bab 2,3, MP Bab 2, 3
From Lean Manufacturing to Lean Enterprise
3 Integrated Operations Planning, Manufacturing, Procurement BCCB Bab 4, 5, 6
4 Lean Opportunities in Supply Chain and Logistics MP Bab 4,5,6
5 Supply-Chain Logistics Operations—Inventory & Enterprise BCCB Bab 7, 12
Resources Planning (ERP) Article of ERP
6 Transportation, Warehousing (Lean Warehose), Packaging & BCCB Bab 8,9,10, MP Bab 7,
Handling; JIT is Supply Chain and Logistics 8
7 Global Supply Chains & Lean Global Supply-Chain and BCCB Bab 11
Logistics MP Bab 9
8 Evaluasi Ujian Tengah Semester BCCB Bab 12, 13
Network design & Operational Analysis (SCOR & Green SCOR) Articles of SCOR & Green SCOR
9 Collaboration & Lean Forward BCCB Bab 14, MP Bab 10, 11
10 Performance Measurement; Metrics & Management BCCB Bab 15, MP Bab 14
11 Group Presentation & Discussion 1 & 2 Modul
Supply Chain & Logistics Management Cases 1, 2
12 Group Presentation & Discussion 3 & 4 Modul
13 Group Presentation & Discussion 5, 6 Modul
14 Risk &Sustainability BCCB Bab 16
Wrap-Up: Lean Times Ahead & Lean Opportunity Assessment MP Bab16 & Appendix B

225
SILABUS
MAN 6544
BUSINESS CREATIVITY AND INNOVATION
3 SKS
Kreatifitas dan Inovasi adalah 2 kata kunci yang menjadi resep dari pengembangan maupun ideasi
usaha yang pada ujungnya mengarah pada perilaku kewirausahaan. Kewirausahaan adalah subjek
yang menggabungkan tiga aspek penting dari pembelajaran; kognitif, afektif dan psikomotorik. Kualitas
hasil pembelajaran akan ditentukan oleh keseimbangan aspek-aspek ini. Dalam hal ini, masing-masing
topik dalam mata kuliah ini akan dipaparkan baik dari sisi konseptual maupun praktis. Mata kuliah ini
mencakup topik seperti: konsep dasar entrepreneur/kewirausahaan, proses pengembangan bisnis,
kreativitas, inovasi, mengelola inovasi, dan etika bisnis. Selama masa pembelajaran, mahasiswa akan
didorong untuk memiliki pengalaman praktis dalam mengembangkan dan mengelola usaha.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahmi lebih komprehensif mengenai pengusaha/kewirausahaan dan proses menciptakan dan
menumbuhkan usaha baru dari sisi teoritis maupun praktis.
2. Memahami bagaimana mengelola inovasi dalam organisasi.
3. Mengembangkan kemampuan untuk memulai ide bisnis yang inovatif.
4. Memberikan kesempatan untuk mempersiapkan dan mengkomunikasikan konsep bisnis inovatif.
5. Meiliki memotivasi yang kuat untuk menjadi pengusaha muda dan sukses.
6. Mengimplementasikan ide bisnis yang inovatif.
Concerns
LG1 Students demonstrate the ability to communicate in an effective, **
leader
BUKU TEKS UTAMA

1. Tidd, J. dan Bessant, J. (2015). Innovation and Entrepreneurship.John Wiley & Sons Ltd., England.
(TB 2015)
2. Hisrich, R.D., Peters, M.P., dan Shepherd, D.A. (2013). Entrepreneurship, 9thEdition. McGraw-Hill, New
York. (HPS)
BUKU TEKS PENDUKUNG

1. Barriner, B.R. dan Ireland, R.D. (2013). Entrepreneurship: Successfully Launching New Ventures,
4thEdition.Pearson Education Limited, England. (BI)
2. Drucker, P.F. (1993). Innovation and Entrepreneurship.HarperCollins Publishers, Inc., US (D)
3. Maital, S. dan Seshadri, D.V.R. (2007). Innovation Management: Strategies, Concepts and Tools for
Growth and Profit.Response Books, New Delhi. (MS)
4. Tidd, J. dan Bessant, J. (2009). Managing Innovation: Integrating Technological, Market and
Organizational Change. John Wiley & Sons Ltd., England. (TB 2009)

227
METODA PEMBELAJARAN
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Business Creativity and Innovation dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi

1 Penjelasan Perkuliahan Bab 1,2 (TB 2015)
Pembagian Tugas Individu dab Kelompok
The Innovation Imperative
Social Innovation
2 Innovation, Globalization and Development Bab 3,4 (TB 2015)
Sustainability-Ied Innovation
Tugas Kelompok dan Diskusi (Bab 1,2,3,4)
3 Entrepreneurship Creativity Bab 5,6 (TB 2015)
Sources of Innovation
4 Search Strategies for Innovation Bab 7 (TB 2015)
Tugas Kelompok dan Diskusi (Bab 5,6,7)
5 Building the Case Bab 8 (TB 2015)
Tugas Kelompok dan Diskusi (Bab 8)
6 Leadership and Teams Bab 9,10 (TB
2015)
7 Exploiting Networks Bab 10 (TB 2015)
Tugas Kelompok dan Diskusi (Bab 9,10)
8 Developing New Products and Services Bab 11,12 (TB
2015)
9 Creating New Ventures Bab 11,12 (TB
Tugas Kelompok dan Diskusi (Bab 11,12) 2015)
10 Developing Business and Talent Through Corporate Venturing Bab 13,14 (TB
Growing the Enterprise 2015)
Tugas Kelompok dan Diskusi (Bab 13,14)
11 Exploiting Knowledge and Intellectual Property Bab 15 (TB 2015)
Tugas Kelompok dan Diskusi (Bab 15)
12 Business Model and Capturing Value Bab 16,17 (TB
2015)
13 Learning to Manage Innovation and Entrepreneurship Bab 16,17 (TB
Tugas Kelompok dan Diskusi (Bab 16,17) 2015)
14 Presentasi dan Penyerahan Makalah Pribadi (Tugas akan diberikan
Dosen Pengampu)

229
SILABUS
MAN 6542
BUSINESS MODELING
3 SKS

Mata kuliah Business Modeling untuk mahasiswa program S2 MM membahas 5 pilar utama yaitu:
business model Canvas (alat untuk mendeskripsikan, menganalisis dan mendesain model-model
bisnis); business model Patterns (pola bisnis berdasarkan konsep dari pemikir bisnis terkemuka);
business model Techniques (teknik untuk mendesain model-model bisnis); business model Strategy
(re-interpretasi strategi berdasarkan lensa model bisnis); dan business model Processs (proses generic
untuk mendesain model bisnis yang inovatif berdasarkan konsep dan teknik).
Mata kuliah ini mendiskusikan tentang bagaimana suatu organisasi i.e. perusahaan menentukan model
bisnisnya. Model bisnis berasal dari kata “bisnis” dan “model”. Sebuah bisnis pada dasarnya merupakan
penciptaan nilai yang menghasilkan keuntungan. Model merupakan representasi dari realitas. Dengan
demikian, model adalah representasi dari logika yang mendasari keberadaan dan pilihan strategis
perusahaan untuk menciptakan nilai dalam sebuah rantai nilai (Shafer et al., 2005).
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengetahui dan memahami arti penting model bisnis bagi suatu organisasi
2. Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa kewirausahaan (entrepreneurial spirit)
3. Mampu berfikir secara cerdas menciptakan value (to create value), mengembangkan atau
mentransformasikan organisasi (to transform organization), dan membangun bisnis baru (to build
new business).
4. Mampu memformulasikan model bisnis baru, mengevaluasi existing business models, mentran-
formasikan model bisnis, dan mengembangkan model bisnis baru yang inovatif.
Concerns
leader
BUKU TEKS UTAMA

1. Osterwalder, A. dan Pigneur, Y. (2009), Business Model Generation, Self-Published, Modderman
Drukwerk, Amsterdan, The Netherlands. (OP)
2. Tim PPM (2012), Business Model Canvas: Penerapan di Indonesia. (MS)
BUKU TEKS PENDUKUNG

1. De Reuver, Mark dan Haaker, T. (2009), Designing viable business models for context-aware mobile
services, Telematics and Informatics, 26 (3), 240-248. (DT)
2. George, Gerard dan Bock, A.J. (2011), The Business Model in Practice and Its Implications for
Entrepreneurship Research, Entrepreneurship Theory and Practice, 35 (1), 83-111. (GA)
3. Giesen, E., Riddleberger, E., Christner, R., dan Bell, R. (2010), When and How to Innovate Your Business
Model, Strategy & Leadership, 38 (4), 17-26. (GER)
4. Heikkila, M., dan Heikkila, J. (2010), Concription of Network Business Models, The IUP Journal of
Business Strategy, 7 (4), 7-23. (HMJ)
5. Kagermann, H., Osterle, H., dan Jordan, J.M. (2011), IT-Driven Business Models Global Case Studies
in Transformation. John Wiley & Sons Inc. New Jersey. (MS)
6. Kindstrom, D. (2010), Towards a service-based business model: Key aspects for future competitive
advantage, European Management Journal, 28 (6), 479-490. (KD)

231
7. Peng, L., dan Zhang, L. (2010), Study on how business models transformation of online travel services
industry, Proceedings in Conference on E-Business and E-Government, IEEE Computer Society. (PLL)
8. Shafer, S.M., Smith, H.J., dan Linder, J.C. (2005), The power of business models, Business Horizons,
48 (3), 199-207. (SHJ)
9. Kasus-kasus terkait dengan topik yang akan didiskusikan.
METODA PEMBELAJARAN
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Business Modeling dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi perkuliahan dan 2
sesi ujian @150 menit untuk kelas regular dan 12 sesi perkuliahan dan 2 sesi ujian @180 menit untuk
kelas eksekutif.

1 P��
enjelasan Silabus OP Hal. 14-44
Definisi model bisnis
Strategi, model bisnis dan rencana bisnis
2 Business Model Canvas OP Hal.44-50
3 Business Model Canvas (latihan) OP Hal.��
��
44-50
4 PATTERNS OP Hal.56-88
Unbundling business models;
The long tail; Multi-sided platforms
5 PATTERNS OP Hal.��
��
89-120
FREE as business model;
Open business models.
Group exercise
6 DESIGN OP Hal.126-159
Ideation; Visual thinking
Customer insights (empathy map)
7 DESIGN (lanjutan) OP Hal.160-199
Prototyping; Storytelling; Scenarios.
Latihan Kelompok
8 Kuliah oleh Dosen Tamu
9 STRATEGY OP Hal.200-225
Business model environment;
Evaluating business models;
Latihan Kelompok
10 STRATEGY OP Hal.226-243
Business model perspective on blue ocean
strategy; Managing multiple business models.
Latihan Kelompok
11 Strategy: Business model design & innovation
12 Kunjungan Perusahaan
13 Presentasi Model Bisnis
14 Presentasi Model Bisnis

233
SILABUS
MAN 6543
BUSINESS PLAN
3 SKS
Business Plan adalah rencana tertulis yang menjelaskan tentang bagaimana suatu kegiatan bisnis
dilakukan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Mata��
kuliah Business Plan dikembangkan
untuk membantu mahasiswa memahami bagaimana formulasi rencana bisnis dan argumentasi yang
mendukung mengenai hal tersebut dilakukan. Fokus kegiatan perkuliahan diarahkan untuk membangun
sikap positif mahasiswa terhadap setiap peluang bisnis yang ada dan mengembangkan kepekaan
diri terhadap perubahan lingkungan yang terjadi. Untuk maksud tersebut, metode pedagogik yang
dipergunakan lebih banyak bertumpu pada kombinasi kuliah klasikal, diskusi, dan berbagi pengalaman
praktikal baik yang dilakukan secara individu maupun kelompok. Topik-topik yang dibahas dalam
matakuliah ini antara lain: identifikasi peluang bisnis dan respon strategik, formulasi konsep dan model
bisnis, analisis industri dan persaingan, elaborasi ragam fungsi bisnis, dan aspek-aspek terkait dengan
keputusan investasi dalam bisnis.
Mata kuliah Business Plan didesain untuk membekali mahasiswa dengan ketrampilan dan pengetahuan
(skills and knowledge) dalam memformulasikan rencana bisnis yang inovatif dan komprehensif. Rencana
bisnis yang disusun seharusnya mempertimbangkan berbagai faktor micro-macro, internal-external.
Anteseden tersebut kemudian disintesiskan dalam rencana bisnis pada level strategic business plan,
strategic business tactic dan strategic business action. Mata kuliah membahas 4 pilar atau komponen
utama yaitu Business Modeling (9 blok dalam kanvas model bisnis), Business Functional (pemasaran,
sumber daya manusia, operasi, keuangan), Business Feasibility (ekonomi, non ekonomi dari aspek
hukum, lingkungan dan sosial), dan Business Program (rencana aksi).
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengidentifikasi ragam faktor yang dipertimbangkan dalam formulasi rencana bisnis
2. Memahami “mengapa” dan “kapan” rencana bisnis harus ditulis dan dikembangkan
3. Memahami keunikan dan tantangan dalam proses formulasi rencana bisnis
4. Mengembangkan gagasan dan model bisnis strategik secara terintegratif
5. Menyusun dan mempresentasikan rencana bisnis yang dikembangkan secara lisan dan tertulis
Concerns
leader
BUKU TEKS UTAMA

1. Blackwell, E. (2017), How to Prepare a Business Plan. Kogan Page, London. (BE)
2. Ramsey, D. dan Windhaus, S. (2009). The Everything Business Plan Book. Adams Media, Avon, MA.
(RW)
BUKU TEKS PENDUKUNG


235
METODA PEMBELAJARAN
METODA PENILAIAN
MATERI KULIAH
Mata kuliah Business Plan dengan bobot 3 SKS diselenggarakan dalam 14 sesi perkuliahan dan 2 sesi
ujian @150 menit untuk kelas regular dan 12 sesi perkuliahan dan 2 sesi ujian @180 menit untuk kelas
eksekutif.

1 Penjelasan Silabi BW & RW
Strategic Business Plan
Misi, Visi, Value, Tujuan, dan Sasaran
2 Strategic Business Plan BW & RW
SWOT: Analisis Industri, Persaingan dan Tren Bisnis
Tugas: Tiap kelompok mempresentasikan sosok pebisnis sukses yang
kreatif dan inovatif (5 slides)
3 Business Model Canvas and Patterns BW & RW
9 Building blocks dan 5 business patterns
Tugas: Tiap kelompok membuat kanvas model bisnis dari 1 suatu bisnis
yang unik (2 slides)
4 Tactical Business Plan BW & RW
Rencana Pemasaran: Prospecting (potensi pasar)
Tugas: Tiap kelompok melakukan business selection checklist (2
slides)
Rencana Sumber Daya Manusia: People (kebutuhan dan struktur
organisasi)
Tugas: Tiap kelompok merancang struktur, kebutuhan jumlah dan
kualifikasi SDM untuk Case 3 Retailer business plan (3 slides)
Rencana Operasional: Process (infrastruktur, outlet dan metoda deli-
very)
Tugas: Tiap kelompok merancang desain proses untuk Case 1 Service
provider business plan
Rencana Keuangan: Profiting (keputusan pendanaan/financing atau
revenue drivers dan keputusan investing atau cost centers)
Tugas: Tiap kelompok merancang profiting untuk Case 2 Manufacturer
business plan
8 Business Feasibility BW & RW
Kelayakan Non Ekonomi: Hukum, Lingkungan, Sosial
Tugas: Tiap kelompok mempresentasikan kelayakan non ekonomi dari
rencana bisnisnya (5 slides)
Kelayakan Ekonomi: NPV, IRR, PP.
Tugas: Tiap kelompok mempresentasikan kelayakan ekonomi dari

237
Analisis Sensitifitas: Revenue factors, Cost factors
Tugas: Tiap kelompok mempresentasikan analisis sensitifitas dari
11 Business Program BW & RW
Exit strategy dan Matriks program
Tugas: Tiap kelompok mempresentasikan exit strategy dan matriks
program dari rencana bisnisnya (5 slides)
12 Workshop: Presentasi Rencana Bisnis
5.5. PROGRAM LEAP (MATA KULIAH SOFT SKILL)
SILABUS
LEADERSHIP ENHANCEMENT & ACCELERATION PROGRAM (LEAP)
(MATA KULIAH WAJIB NON KREDIT)
Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (MM FEB
UGM) sebagai salahsatu sekolah bisnis pada tingkat strata 2 memiliki mandat sesuai dengan misinya
untuk “mengembangkan pemimpin bisnis strategik yang memiliki kapabilitas untuk membuat keputusan
secara etis dan kreatif dalam memajukan masyarakat”. Dalam menunaikan mandat tersebut, MM FEB
UGM menempuh 2 jalur. Pertama, pendesainan kurikulum eksplisit yang dicakup dalam 44 SKS yang
terbagi dalam 16 mata kuliah. Kurikulum tersebut diarahkan pada pencapaian 5 tujuan pembelajaran
MM FEB UGM yaitu kemampuan berkomunikasi secara efektif, persuasif dan profesional, kemampuan
mentranslasikan pengetahuan bisnis dalam tindakan, kemampuan memutuskan secara etis dan
bertanggungjawab, kemampuan menyelesaikan masalah bisnis dengan ide kreatif, serta kemampuan
menjadi pemimpin bisnis strategik. Kedua, kurikulum implisit yang melengkapi mahasiswa dengan
keterampilan lunak yang dikemas dalam Program Percepatan dan Peningkatan Kepemimpinan ‘LEAP’
(Leadership Enhancement & Acceleration Program).
LEAP ditujukan kepada mahasiswa MM FEB UGM dan bersifat wajib. Program ini diberikan sejak
mahasiswa menempuh semester 0 (matrikulasi) sampai dengan semester 3 untuk Kelas Regular dan
Kelas Eksekutif. Luaran rangkaian kegiatan LEAP didokumentasikan dalam suatu transkrip non akademik
yang menjadi pelengkap dari transkrip akademik. Hal ini diharapkan menjadi daya pembeda dan nilai
lebih mahasiswa MM FEB UGM dibandingkan lulusan strata-2 dari sekolah yang lain.
MM FEB UGM sebagai institusi pendidikan meyakini bahwa pemimpin tidak saja dilahirkan oleh alam
(nature), namun pemimpin juga dapat dididik dan dikembangkan (nurture).

239
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi
pemimpin yang transformatif.
2. Menyiapkan mahasiswa untuk mengalami dan merefleksikan pengalaman kehidupan sebagai titik
pijak menjadi pemimpin.
JADWAL
Durasi Semester Total

No Materi
(sesi) 0 1 2 3 (jam)
1 Orientation and Induction 1 √ 2,5
2 Business Fun Games 3 √ 7,5
3 Value and Philosophy of UGM 1 √ 2,5
4 Learning Strategies 1 √ 2,5
5 Leadership Potential Review (LPR) 4 √ 10
6 Public Speaking 1 √ 2,5
7 Creative Thinking 2 √ 5
8 Negotiating Skill 1 √ 2,5
9 Ethics and Anti Corruption 1 √ 2,5
10 Leadership Camp 4 √ 10
11 Social Project 4 √ 10
12 Table Manner 1 √ 2,5
13 Writing Skill 1 √ √ √ √ 10
14 Anti Plagiarism 1 √ √ √ √ 10
15 Executive Series 4 √ √ √ √ 40
Total 30 120
KURIKULUM
1. Orientasi dan Induksi (Orientation dan Induction)
a. Deskripsi: Sebelum menempuh perkuliahan di MM FEB UGM mahasiswa baru perlu

mendapatkan pengarahan dan penjelasan yang lebih mendalam mengenai profil
program studi, sistem dan proses pembelajaran, struktur kurikulum, lingkungan
belajar dan peraturan akademik di MM FEB UGM. Pemahaman yang memadai
terhadap penyelenggaraan pendidikan di MM FEB UGM akan memudahkan
mahasiswa untuk beradaptasi dengan babakan baru perkuliahan studi lanjut
bidang bisnis dan membantu mahasiswa dalam penyusunan rencana kuliah
(study plan).
Secara spesifik materi yang disampaikan meliputi overview tentang MM FEB UGM
(misi visi, shared value, akreditasi), etika dalam proses pembelajaran, komitmen
mahasiswa dan kebijakan akademik, kurikulum (urutan pengambilan mata kuliah,
perencanaan studi), program internasional, program pengembangan eksekutif,
dan fasilitas pendukung proses belajar mengajar.
b. Tujuan: 1. Membekali mahasiswa dengan pemahaman yang baik tentang kurikulum
dan peraturan akademik di MM FEB UGM.
2. Menumbuhkan kesadaran mahasiswa untuk berperilaku sesuai dengan code
of conduct yang ditetapkan oleh MM FEB UGM.
3. Memberikan gambaran perencanaan studi bagi mahasiswa.
c. Durasi 1 sesi @ 2,5 jam, wajib diikuti mahasiswa semester 0 (matrikulasi).
d. Metoda Ceramah dan tanya jawab.
2. Business Fun Games
a. Deskripsi: Business Fun Games adalah program pembekalan kepada mahasiswa baru
terhadap konsep dasar-dasar kepemimpinan, kebersamaan, strategi bisnis, dan
rasa empati terhadap sesama. Selain itu, mahasiswa dapat mempelajari dan
memahami konsep dan strategi bisnis secara menyenangkan lewat permainan
antar tim. Pemahaman ini diberikan di luar kelas di lingkungan kampus yang
dipadukan dengan permainan sederhana yang cukup menyenangkan sehingga
tanpa disadari dapat langsung dirasakan oleh mahasiswa.

241
b. Tujuan: 1. Merupakan ajang perkenalan mahasiswa baru dengan rekan-rekan satu
angkatan dalam permainan teamwork.
2. Membekali mahasiswa dengan pemahaman dasar tentang konsep kepemim-
pinan, kebersamaan, dan rasa empati terhadap sesama.
3. Mahasiswa dapat memahami berbagai konsep dasar bisnis secara mudah
dan menyenangkan melalui permainan.
c.
Durasi: 3 sesi @ 2,5 jam, wajib diikuti mahasiswa semester 0 (matrikulasi).
d. Metoda: Permainan kelompok dan pemaparan materi.
3. Nilai dan Filosofi Ke-UGM-an (Value and Philosophy of UGM)
a. Deskripsi: Sebagai bagian dari sivitas akademika UGM, mahasiswa perlu mengetahui sejarah
UGM, FEB dan MM FEB UGM. Pemahaman terhadap sejarah, semangat juang,
cita-cita para pendiri dan nilai-nilai luhur UGM sangat diperlukan oleh mahasiswa
sebagai calon pemimpin bisnis untuk menumbuhkan kepekaan dan sifat kritis
dalam menyikapi permasalahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam lingkup yang lebih kecil, pembekalan ini diperlukan agar mahasiswa dapat
memahami semangat dan nilai-nilai dasar yang dimiliki oleh UGM, FEB dan MM
FEB UGM untuk diimplementasikan ke dalam perilaku belajar.
Materi yang disampaikan meliputi (1) sejarah berdirinya UGM, FEB dan MM FEB
UGM, (2) filosofi UGM, (3) UGM, FEB dan MM FEB UGM dari masa ke masa, dan
(4) sumbangsih UGM bagi bangsa.
b. Tujuan: 1. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang sejarah UGM, FEB dan
MM FEB UGM dalam rangka menumbuhkan sikap dan perilaku yang sesuai
dengan nilai-nilai luhur universitas.
2. Menumbuhkan kebanggaan terhadap almamater dan kesadaran untuk
menjaga citra almamater.
4. Strategi Pembelajaran (Learning Strategies)
a. Deskripsi: Studi tingkat magister membutuhkan kesungguhan mahasiswa dalam belajar

dengan cepat dan memerlukan kemampuan mahasiswa dalam menyesuaikan d
iri dengan lingkungan belajar yang mungkin sangat berbeda dengan pengalaman
belajar yang telah dialami mahasiswa sebelumnya. Pembekalan ini dimaksudkan
untuk mengenalkan kepada mahasiswa tentang harapan MM FEB UGM
terhadap kesungguhan dan kegigihan mahasiswa dalam menempuh program
ini yang mungkin berbeda dengan harapan atau pengalaman mahasiswa belajar
sebelumnya ketika menempuh kuliah strata-1. Melalui pengenalan ini diharapkan
tidak terjadi kesenjangan harapan sehingga proses belajar menjadi menantang,
memampukan, dan sekaligus mengasyikkan bukan malahan menjadi beban.
Materi yang disampaikan meliputi belajar aktif, paradigma pembelajaran,
pembelajaran berpusat pada mahasiswa (student centered learning), dan metoda
pembelajaran mengunakan kasus (cases based learning).
b. Tujuan: 1. Menyamakan persepsi tentang lingkungan belajar di MM FEB UGM.
2. Membantu mahasiswa dalam melakukan proses adaptasi dengan lingkungan
belajar yang baru.
3. Mempersiapkan mahasiswa untuk memiliki perilaku belajar sesuai dengan
kebutuhan studi tingkat lanjut dan harapan MM FEB UGM.
5. Tinjauan Potensi Kepemimpinan (Leadership Potential Review/LPR)

a. Deskripsi: Program ini merupakan tes untuk penggalian dan pengenalan diri yang
dikembangkan dengan mengadaptasi proses seleksi karyawan yang dilakukan
oleh perusahaan. Proses pengenalan diri dilakukan dengan pendekatan psikotes
yang sistematis untuk menggali potensi, karakter, dan kemampuan individu yang
difokuskan untuk mengukur potensi kemampuan kepemimpinan dan potensi
managerial mahasiswa. Diharapkan individu yang mengetahui potensi yang
dimilikinya akan dapat mengembangkan potensi terkuat yang dimilikinya dan
meningkatkan potensi-potensi yang masih kurang berkembang.

243
b. Tujuan: 1. Menggali dan mengenali kemampuan leadership mahasiswa.
2. Mengenali aspek-aspek lain yang menunjang kompetensi manajerial tiap
mahasiswa.
3. Membantu mahasiswa untuk mengenali kemampuannya baik itu kekurangan
maupun kelebihan potensi kepempinannya.
4. Memberikan saran pengembangan agar individu dapat meningkatkan potensi
yang saat ini dimiliki.
c. Durasi: 3 sesi @ 2,5 jam, wajib diikuti mahasiswa semester 0 (matrikulasi).
d. Metoda: Assessment dengan mengunakan beberapa piranti psikotest dan leaderless
group discussion untuk mengukur potensi kepemimpinan (intelejensia, energi,
komunikasi, dan pengambilan keputusan).
6. Komunikasi Publik (Public Speaking)
a. Deskripsi: Pemimpin bisnis dituntut untuk mampu berinteraksi dengan berbagai pemangku
kepentingan. Dalam interaksi tersebut, pemimpin harus menunjukkan dirinya
sebagai figur yang diacu dan figur yang mampu mendiseminasi gagasan secara
lisan (spokesperson). Maka kemampuan berkomunikasi secara lisan yang unggul
merupakan daya pembeda seorang pemimpin bisnis.
Empat materi yang menjadi menu modul ini adalah professional mannerism
(mampu berpenampilan profesional, bersikap dan menggunakan bahasa tubuh
secara tepat, mampu memilih kata dan menggunakan intonasi kata yang tepat,
mampu mengelola audiens secara profesional), reasoning (mampu memberikan
argumentasi yang logis dan bukti yang kuat terhadap gagasan yang disampaikan
secara lisan), penggunaan media presentasi (memilih media yang sesuai, mampu
mempresentasikan secara menarik dan efektif), kemampuan mempresentasikan
ide (presentasi yang jelas, ringkas, mudah dipahami, dan bersinambungan/
koherensi anta ide dengan argumentasinya).
b. Tujuan: 1. Melatih mahasiswa untuk meruntuhkan mental block kepasifan, lalu berani
menuangkan gagasan secara lisan yang memikat dan logis.
2. Membekali mahasiswa dengan professional mannerism, kemampuan
penalaran (reasoning), penggunaan media presentasi dan kemampuan
mempresentasikan ide secara ringkas, jelas, mudah dipahami dan berkesi-
nambungan.
d. Metoda: Ceramah dan praktik.
7. Berfikir Kreatif (Creative Thinking)
a. Deskripsi: Permasalahan yang dihadapi dunia bisnis bersifat makin kompleks, cepat berubah/
dinamis dan meninggalkan pola baku. Pemimpin bisnis perlu meresponnya dengan
pendekatan non konvensional. Maka dibutuhkan pemimpin bisnis yang inspiratif
(inspiring leader), ahli strategi yang cerdas (smart strategies), dan pemikir kreatif
(creative thinkers). Pemikir kreatif mampu mendiagnosis permasalahan, melihat
dari sudut pandang yang berbeda (out of the box), melihat secara komprehensif
(helicopter view) lalu memformulasikan solusi yang memiliki tingkat orisinalitas
dan kebaruan (novelty) menjadi suatu keniscayaan.
Empat materi utama yang menjadi menu utama modul ini adalah Imagining (mampu
mendeksripsikan fenomena dari sudut pandang berbeda), Diagnosing (memahami
kompleksitas dengan sederhana), Proposing (mampu men-generate ide yang
orisinal dan non konvensional), Collaborating (mampu mengkomunikasikan ide
dengan rekan tim, membangun kreativitas dalam tim).
b. Tujuan: 1. Melatih mahasiswa untuk mendiagnosis fenomena/permasalahan dari sudut
pandang yang berbeda (out of the box).
2. Melatih mahasiswa untuk memformulasikan ide yang imajinatif, orisinal dan
memiliki kebaruan (novelty).
d. Metoda: Ceramah dan permainan peran (role playing).
8. Kemampuan Negosiasi (Negotiating Skill)
a. Deskripsi: Kemampuan komunikasi bisnis yang bertujuan mencapai kesepakatan transaksi

dengan cara menyerasikan keinginan yang berbeda di antara pihak-pihak yang
terlibat. Karena negosiasi merupakan proses timbal-balik (reciprocal process),
bukan proses satu arah dimana salah satu pihak memaksa atau mempengaruhi
pihak lain untuk bersepakat, maka kemampuan negosiasi dapat membentuk
karakter pemimpin bisnis yang unggul.

245
Modul ini didesain agar mahasiswa mampu melakukan negosiasi secara profe-
sional yang sesuai kaidah yang baik dan benar.
b. Tujuan: 1. Membekali mahasiswa dengan kemampuan negosiasi yang efisien dan efektif
sesuai dengan kaidah yang baik dan benar.
2. Melatih mahasiswa untuk melakukan komunikasi publik yang profesional
dan nir kesalahan.
c. Durasi: 2 sesi @ 2,5 jam, wajib diikuti mahasiswa setiap awal semester.
9. Etika dan Anti Korupsi (Ethics and Anti Corruption)
a. Deskripsi: UU No.31 tahun 1999 juncto UU No.20 tahun 2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi yang diperkuat dengan ratifikasi terhadap Konvensi PBB
tentang UNCAC (United Nations Convention Againts Corruption) secara jelas
mengamanatkan keterlibatan semua pemangku kepentingan termasuk dunia
bisnis untuk berpartisipasi dalam mencegah, mereduksi dan menghilangkan
korupsi.
Korupsi termasuk didalamnya gratifikasi, penyuapan (bribery), kolusi, pemerasan,
kecurangan dan penyalahgunaan wewenang adalah salahsatu wabah global
yang menjadi perhatian utama di sektor publik dan swasta. Mahasiswa MM
FEB UGM diharapkan menjadi pelaku bisnis yang bebas korupsi, beretika dalam
menjalankan bisnisnya, serta mengarusutamakan prinsip transparansi dan
akuntabilitas. Modul ini akan membahas 7 substansi dasar dari isi UNCAC, dan
buku saku KPK tentang memahami untuk membasmi korupsi.
b. Tujuan: 1. Membangun mahasiswa menjadi pelaku bisnis yang berintegritas tinggi dan
menginisiasi zona-zona yang zero tolerance terhadap korupsi.
2. Membekali mahasiswa dengan pemahaman terhadap tipologi korupsi di
sektor publik dan swasta.
3. Membekali mahasiswa untuk dapat mencegah dan mengatasi dilemma
bisnis yang terkait korupsi.
c. Durasi: 1 sesi @ 2,5 jam, wajib diikuti mahasiswa semester 1.
d. Metoda: Ceramah dan tanya jawab.
10. Kemah Kepemimpinan (Leadership Camp)
a. Deskripsi: Pemimpin haruslah menjadi pelita yang mampu memandu dan menginspirasi
lingkungannya dalam mengarungi ketidakpastian dan konflik yang polanya
makin acak dan sulit diprediksi. Mahasiswa MM FEB UGM harus disiapkan
dalam simulasi yang mengasah potensi kepemimpinan mereka dalam situasi
tersebut. Program leadership camp dirancang untuk dilaksanakan di luar
kampus untuk membekali mahasiswa agar mampu menjadi pemimpin yang
transformatif.
Materi utama dari modul leadership camp ini adalah mencetak pemimpin
transformatif yang memiliki 2 karakter pokok yaitu kemampuan menginspirasi
anggotanya dengan memotivasi dan menjadi model peran (role model), dan
kemampuan mengantisipasi dan mengkonsolidasikan perubahan organisasi.
Materi terkait kemampuan menginspirasi adalah berpikir positif, menantang
orang lain untuk lebih baik, semangat yang tinggi, kebiasaan hidup yang
baik, menjadi rujukan dari orang lain dan rendah hati. Sedangkan materi
terkait kemampuan mengantisipasi dan mengelola perubahan adalah
pengidentifikasian perubahan, menilai lingkungan, mempersiapkan upaya
menghadapi perubahan, berjiwa visioner, mampu bersinergi dan memetakan
organisasi. Selain hal tersebut, mahasiswa akan dibekali dengan kemampuan
mengelola konflik dan krisis dan mampu mengambil keputusan dengan risiko/
ketidakpastian.
b. Tujuan: 1. Membangun mahasiswa menjadi pemimpin yang transformatif dan mampu
menginspirasi lingkungannya.
2. Membentuk mahasiswa menjadi sosok yang berintegritas, disiplin dan
mampu memutuskan suatu permasalahan secara cerdas dan etis.
3. Membekali mahasiswa dengan kemampuan untuk mengelola krisis dan
konflik (crisis and conflict management).
d. Metoda: Permainan peran (role playing), dan Dinamika kelompok.

247
11. Proyek Sosial (Social Project)
a. Deskripsi: Salah satu nilai dasar di MM FEB UGM adalah kepedulian social (social concern).
Hal ini harus diinternalisasi dan diaktualisasi oleh sivitas akademika, khususnya
mahasiswa agar jika nanti berkarir sebagai pelaku bisnis selalu menempatkan
aspek tanggung jawab sosial sebagai misi utama usahanya.
Mahasiswa dibagi dalam kelompok (4-5 mahasiswa) yang melakukan 3 proses.
Pertama, mahasiswa melakukan observasi untuk memetakan permasalahan yang
diidentifikasinya. Kedua, mahasiswa menyusun rencana aksi berupa intervensi
terhadap permasalahan yang telah diidentifikasinya. Intervensi didesain untuk
dilaksanakan dalam 2-4 minggu. Ketiga, mahasiswa menyusun dan menampilkan
poster yang berisikan pemetaan masalah, intervensi yang dilaksanakannya dan
kinerja atau hasil dari intervensi tersebut.
b. Tujuan: 1. Menginisiasi mahasiswa agar memiliki kepekaan dan tanggung jawab sosial
terhadap lingkungannya.
2. Mengaktualisasikan ide-ide bernas mahasiswa sebagai solusi terhadap
permasalahan di lingkungannya.
c. Durasi 4 sesi @ 2,5 jam, wajib diikuti mahasiswa semester 2.
d. Metoda Observasi, Intervensi dan Ekspo.
12. Table Manner
a. Deskripsi: Table Manner adalah program pembekalan kepada mahasiswa terhadap tata
cara makan yang baik dan benar, sesuai dengan ketentuan dan kelaziman yang
berlaku secara internasional.
b. Tujuan: Membekali mahasiswa dengan pemahaman dasar tentang perilaku makan dan
minum yang baik dan benar, sehingga dapat mengangkat harkat dan martabat
dari seseorang dan juga untuk mengetahui tata cara pergaulan internasional.
13. Keterampilan Menulis (Writing Skill)
a. Deskripsi: Kemampuan menggali gagasan lalu menuangkannya dalam komunikasi tertulis

secara profesional merupakan karakter pemimpin bisnis yang unggul. Modul
ini didesain agar mahasiswa mampu menulis dokumen/karya tulis ilmiah yang
sesuai kaidah penulisan baku yang baik dan benar.
Tiga materi yang menjadi menu utama modul ini adalah gaya penulisan profesional
(mampu memenuhi format penulisan yang profesional, mampu mempersuasi
pembaca, dan mampu memberikan tilikan bagi pembaca), pengorganisasian tulisan
(penulisan secara jelas dan mudah dipahami, koherensi atau kesinambungan
antar kalimat dan antar paragraf dalam mendukung suatu ide penulisan, dan
keringkasan tulisan secara singkat dan jelas) dan kemampuan berargumentasi
dalam tulisan (mampu memberikan bukti yang kuat dan mampu memberikan
argumen yang logis). Diharapkan mahasiswa mampu menulis nir kesalahan
(bebas dari typo error), mengutip dengan benar, menulis sumber kutipan dengan
tepat, menggunakan istilah bahasa Indonesia atau bahasa Inggris yang baku, dan
menyajikannya dalam tata tulis (tipografi) yang cermat.
b. Tujuan: 1. Membekali mahasiswa dengan kemampuan menulis yang efisien dan efektif
sesuai dengan kaidah baku bahasa Indonesia (atau bahasa Inggris).
2. Melatih mahasiswa untuk menghasilkan karya tulis/dokumen akademik yang
nir kesalahan dan profesional.
3. Melatih mahasiswa untuk menulis yang terorganisasi, memiliki argumentasi
dan sesuai format profesional.
c. Durasi: 2 sesi @ 2,5 jam, wajib diikuti mahasiswa setiap awal semester.
14. Anti Plagiarisme (Anti Plagiarism)
a. Deskripsi: Program Studi MM FEB UGM memiliki tanggung jawab yang besar untuk membekali
mahasiswannya terhadap etika penulisan, khususnya terkait plagiarisma.
Dalam sesi ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami definisi plagiarisma,
tipe plagiarisma, bagaimana upaya mendeteksi plagiarisma, dan cara-cara apa
saja yang bisa dilakukan untuk menghindarinya supaya tidak terjebak dalam
penjiplakan hasil karya orang lain saat melakukan penulisan karya ilmiah.

249
b. Tujuan: 1. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang definisi dan jenis
plagiarisma.
2. Membekali mahasiswa untuk mengetahui cara menghindari tindakan
plagiarisma.
3. Membekali mahasiswa dengan kemampuan mensitasi karya orang lain dan
menulis referensi dengan benar.
c. Durasi: 1 sesi @ 2,5 jam, wajib diikuti mahasiswa di setiap awal semester.
d. Metoda: Ceramah dan diskusi.
15. Serial Eksekutif (Executive Series)
a. Deskripsi: Mahasiswa MM FEB UGM dididik untuk menjadi calon pemimpin bisnis,
sehingga dalam rangka menambah wawasan mahasiswa tentang dunia bisnis
dan pemahaman tentang penerapan pengetahuan bidang manajemen ke
dalam praktik bisnis diperlukan forum yang melibatkan nara sumber langsung
dari kalangan praktisi bisnis. Kegiatan ini menghadirkan sosok-sosok pemimpin
bisnis yang unggul di bidangnya untuk berbagi pengalaman, keterampilan dan
pengetahuan bisnis. Materi paparan meliputi area stratejik maupun fungsional
bisnis.
b. Tujuan: 1. Menambah wawasan mahasiswa tentang dunia bisnis.
2. Membekali mahasiswa dengan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan
di bidang manajemen ke dalam praktik bisnis.
c. Durasi 1 sesi @ 2,5 jam, wajib diikuti mahasiswa setiap semester.
BAB VI
PANDUAN ANTI PLAGIARISME*
Plagiarisme saat ini merupakan bahasan yang banyak dibicarakan karena semakin banyak kalangan
terutama penulis yang tidak mengindahkan aturan-aturan dalam penulisan. Oleh karena itu, semakin
banyak perguruan tinggi dan kalangan akademisi yang mengeluarkan peringatan dan sanksi yang berat
bagi pelaku plagiarisme.
Sebagai mahasiswa yang sedang menulis karya ilmiah berupa skripsi, tesis atau disertasi, sangat penting
untuk mengerti apa itu plagiarisme, apa saja yang termasuk ke dalam plagiarisme dan bagaimana cara
menghindari plagiarisme. Dengan demikian, mahasiswa tidak akan terjebak dalam penjiplakan hasil
karya orang lain saat proses menulis sebuah karya ilmiah. Berikut akan dipaparkan apa itu plagiarisme,
bagaimana cara mendeteksi plagiarisme, dan cara-cara apa yang bisa dilakukan untuk menghindarinya.
6.1. APA ITU PLAGIARISME

Ada berbagai macam definisi mengenai plagiarisme. Menurut The College of Humanities, San Fransisco
State University: “Plagiarisme merupakan bentuk kecurangan atau kejahatan, yang terjadi ketika penulis
(i.e mahasiswa) menampilkan secara keliru karya orang lain sebagai karyanya sendiri. Plagiarisme dapat
mencakup tidak hanya penggunaan sebagain ide, kalimat, paragrap atau keseluruhan teks karya orang
lain tanpa penyebutan sumber aslinya (acknowledgement). Namun dapat pula berbentuk pembiaran
orang lain untuk menuliskan atau secara substansial mengubah karya orang lain dan mengakuinya
sebagai karya sendiri.”
Lebih rinci, Heywood Ehrlich dari Rutgers University berpendapat bahwa plagiarisme memiliki beberapa
komponen, yaitu Fraud. Pembelian tidak sah atau penyalinan keseluruhan tulisan yang diacu, dapat
berupa introduksi baru atau kesimpulan yang ditambahkan. Dalam beberapa kasus, penyalinan
(copying) dapat digolongkan pelanggaran hak cipta (copyright infringement). Substansial Plagiarisme.
Penyebaran atau pengambilan material/bahan/ide secara sadar dengan menjadikan kalimat-kalimat/
material/ide yang diambil dari karya orang lain sebagai karya asli. Disamping itu, gagal mengindikasikan
* Versi awal dikembangkan oleh Nurul Indarti dan Rokhima Rostiani

251
pencantuman bukti (quoted evidence) atau memberikan sumber-sumber bibliografi atau pengakuan
yang lain yang sesuai (appropriate credit). Insidental Plagiarism. Pengambilan, penyalinan, penyaduran,
atau penyisipan tanpa kutipan sumber yang tepat (appropriate quotation) dan tanpa memberikan kredit
atau pengakuan. Terkait dengan incidental plagiarism, San Fransisco State University juga menambahkan
beberapa kategori lain, yaitu:
a. Too Much Help

Penggunaan tidak tepat atas bantuan dari tutor atau dari pembaca terampil lainnya. Hal lain yang
termasuk kategori ini adalah mengijinkan, memperbolehkan, memerintahkan orang lain untuk
mengubah substansi bahkan menuliskan tugas untuk dirinya.
b. Inadvertent Plagiarism (plagiarisme tanpa sengaja)

Plagiarisme ini mencangkup meniru tanpa sadar. Tidak sedikit mahasiswa yang tidak sadar bahwa
apa yang ia lakukan adalah salah, atau tidak mengetahui cara untuk melakukan sitasi sumber
dengan benar.
Hal senada juga dinyatakan oleh Georgetown University Honor Council, dalam pamfletnya dan men-
definisikan plagiarsme sebagai “tindakan mengakui ide atau tulisan hasil karya orang lain” . Lebih lanjut,
Hughes, Silverman, and Wienbroer (1994, p.109-10) seperti dikutip dalam Patriquen (2003), plagiarisme
merupakan:
a. Sadar atau peduli (conscious) saat penulis mengutip kata-per-kata atau dengan beberapa
perubahan.
b. Hati-hati (careless) saat penulis mencatat sumber atau referensi. Ketidakhati-hatian ini menyebabkan
penulis tidak tahu apakah ide tau frasa yang ditulis adalah milik sendiri atau orang lain.
Dengan berbagai definisi plagiarisme yang disebutkan diatas, Program Magister Manajemen Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (MM FEB UGM) mendefinisikan plagiarisme sebagai
berikut:
a. Hal-hal yang termasuk semua kategori yang telah disebutkan diatas.
b. Semua hal yang masuk dalam kategori (a) termasuk hasil terjemahan dan pengambilan ide dari orang
lain yang diakui karya sendiri tanpa menyebutkan sumber dengan jelas.
6.2. MENGAPA TERJADI PLAGIARISME
Plagiarisme di kalangan mahasiswa dapat terjadi karena beberapa hal, diantaranya adalah:
1. Pelaku plagiarisme tidak mempelajari cara melakukan sitasi sumber dengan benar, terutama sumber
yang berasal dari internet.
2. Pelaku plagiarisme berasal dari budaya yang memiliki pandangan berbeda atas plagiarisme (budaya
yang tidak menganggap plagiarisme sebagai bentuk kejahatan, atau hanya menganggap sebagai
kejahatan kecil yang tidak perlu diberi sanksi berlebihan).
3. Internet memudahkan dan menggoda seseorang untuk melakukan plagiarisme (cut-and-paste,
mencari sumber pada topik tertentu, dan sebagainya).
4. Dosen tidak mendesain tugas yang membuat plagiarisme sulit dilakukan.
5. Mahasiswa terlalu dibebani dengan tugas-tugas yang akhirnya semakin mendorong mereka untuk
mencari jalan singkat. Dengan adanya panduan ini, diharapkan mahasiswa tidak lagi mengemukakan
alasan-alasan yang telah disebutkan diatas sebagai pembenaran dalam melakukan plagiarisme.
6.3. APA SAJAKAH TINDAKAN YANG TERMASUK PLAGIARISME?

Meskipun berdasarkan berbagai definisi plagiarisme yang telah dijabarkan di atas sudah tercermin
berbagai bentuk plagiarisme, bagian ini akan membahas secara detail berbagai tindakan yang dapat
dikategorikan sebagai bentuk plagiarisme.
Sudah banyak diketahui, menulis dengan baik merupakan sebuah proses yang sulit dan membutuhkan
banyak latihan. Prosesnya hampir mirip dengan cara kita belajar untuk berpikir analitis. Membaca berbagai
macam sumber, beragumentasi, dan mengungkapkan persetujuan atau penolakan, merupakan beberapa
cara yang bisa digunakan untuk berpikir analitis , dan menulis secara komprehensif dan ilmiah.
Pada kenyataannya, cukup jarang tulisan mahasiswa yang merupakan hasil orisinil (asli) dari pemikiran
mereka sendiri. Hampir sebagian besar mahasiswa, banyak membaca ide dan hasil tulisan orang lain,
ditambah dengan ide yang muncul dari hasil menganaslis bahan bacaan. Tentu saja, penulis atau
mahasiswa dapat menggunakan kata-kata atau ide orang lain dengan cara memberikan sumber referensi
dan sitasi yang sesuai, dan hal ini banyak terjadi di dunia akademis. Yang menjadi tidak tepat adalah
ketika karya ilmiah yang seorang penulis atau peneliti tuliskan mayoritas berisi sitasi atau referensi dari
orang lain, dan hanya sedikit saja bagian yang mencerminkan hasil pemikiran kita sendiri.

253
Menurut OU Policy ada beberapa hal yang dapat dikategorikan sebagai plagiarisme, yaitu:
a. Menyalin kata per kata secara langsung
b. Menggunakan frasa atau kalimat pilihan
c. Parafrase
Ketika penulis menyalin kata per kata secara langsung dari teks, tulisan akan terisi dengan banyak tanda
kutip. Dengan melakukan hal ini, penulis tidak terlihat menuliskan idenya, tetapi tampak seperti merakit,
menyambung atau menyusun tempel sebuah tulisan. Hal ini dapat diminimalkan dengan mengikuti
panduan yang benar untuk mensitasi hasil karya orang lain. Penggunaan frasa dan kalimat orang lain
serta parafrase jika tidak ditulis sesuai dengan aturan akan menjadi plagiarisme. Oleh karena itu,
mengetahui aturan yang tepat menjadi penting untuk menghindari plagiarisme.
Dalam lampiran pamflet, Honor Council yang berjudul “Acknowledging The Work of Others”, yang juga
digunakan secara resmi oleh Cornell University, terdapat 3 ketentuan sederhana yang dapat digunakan
saat menulis referensi:
1. Ketika penulis menggunakan ide orang lain, maka harus menyebutkan sumbernya.
2. Ketika penulis memperoleh atau menggunakan sumber tidak jelas, maka harus diperjelas.
3. Jika penulis menerima bantuan orang lain dalam pengerjaan tulisan, maka harus disebutkan.
Bagian selanjutnya akan memaparkan secara detil cara-cara menghindari plagiarisme.
6.4. APA TIPE PLAGIARISME?

Menurut Harvey (1998: 22-25) seperti dikutip dalam Patriquin (2003), ada empat jenis plagiarisme,
yaitu:
1. Informasi atau data yang tidak disebutkan sumbernya padahal bukan merupakan pengetahuan
umum.
Sebagai contoh: Nilai ekspor Indonesia Februari 2011 mencapai US$ 14,40 miliar atau mengalami
penurunan sebesar 1,42 persen dibanding ekspor Januari 2011. Sementara bila dibandingkan
Februari 2010 ekspor mengalami peningkatan sebesar 28,94 persen (Badan Pusat Statistik,
2011).
Informasi mengenai nilai ekspor bukan merupakan pengetahuan umum, sehingga harus diberikan
penyebutan sumber informasi tersebut, dalam hal ini adalah publikasi Badan Pusat Statistik.
2. Frasa kata-per-kata (verbatim) atau bagian yang tidak dikutip
Sebagai contoh, Fisher, Ury & Patton (1991) menuliskan: Jika “penilaian terlalu dini” (premature
criticism) merupakan rintangan pertama untuk berpikir kreatif, maka “kesimpulan dini” (premature
closure) adalah rintangan berikutnya. Pertimbangan untuk segera mendapatkan sebuah jawaban
tunggal mendorong penulis untuk mengambil jalan pintas dalam proses pencarian kata sepakat
dengan jalan memilih sebuah jawaban dari berbagai macam pilihan secara tergesa-gesa.
Kemudian penulis menuliskan bagian dari bagian tersebut dengan bahasa sendiri, misalnya sebagai
berikut: Dalam proses negosiasi , penilaian terlalu dini dan kesimpulan dini adalah hal yang sebaiknya
dihindari karena dapat membuat pengambilan keputusan menjadi tergesa-gesa dan justru tidak
memecahkan masalah (Fisher, Ury & Paton, 1991).
Referensi atau sumber dari ide tersebut memang telah disebutkan, namun penulis telah menggunakan
frasa spesifik yang tidak ditulis dengan tanda kutip seperti “penilaian dini” dan “kesimpulan dini”.
3. Ide yang tidak disebutkan sumbernya.
Sebagai contoh: Fisher et. al. (1991) menyebutkan bahwa ada empat hambatan utama yang meng-
hadang berkembangnya bermacam jawaban dalam perundingan, yaitu premature judgement, single
answer, fixed pie dan “solving their problem is their problem”.
Penulis telah membaca ide tersebut , kemudian menuliskannya kembali . Sebagai contoh: Berunding
bukan merupakan proses yang mudah, terutama dikarenakan adanya kuartet berbahaya yang
mengganggu berkembangnya proses tersebut: premature judgement, single answer, fixed pie dan
“solving their problem is their problem”.
Tulisan ini menjadi problematik, karena ide yang menyebutkan adanya empat hambatan dalam
proses perundingan telah dijiplak meskipun disampaikan dengan bahasa yang berbeda , yaitu dengan
penyebutan “kuartet berbahaya” , Dalam hal ini, Fisher et. al. (1991) harus diberi penghargaan atas
idenya. Dengan demikian, untuk menghindari plagiarisme, dalam konteks tulisan di atas, penulis
harus mencantumkan sumber ide tersebut (i.e. Fisher et. al., 1991).
4. Struktur atau strategi organisasi yang tidak disebutkan sumbernya. Hal ini termasuk pada menjiplak
suatu struktur atau proses yang dikemukakan oang lain. Sebagai contoh: Fisher et. al. (1991)
mengemukakan sebuah “Tabel Lingkaran” yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan pilihan.

255
Kemudian penulis menuliskan kembali misalnya sebagai berikut: Dalam menentukan pilihan yang
akan digunakan sebagai keputusan, maka proses identifikasi yang perlu dilakukan adalah (1) masalah,
(2) analisis, (3) pendekatan, dan (4) ide-ide aksi untuk memperoleh keberagaman pilihan.
Jika penulis tidak memberikan penghargaan kepada Fisher et. al. (1991), maka penulis telah melakukan
plagiarisme karena telah menggunakan ide proses “Tabel Lingkaran” dalam tulisannya.
6.5. TINGKATAN DALAM PLAGIARISME

Menurut Patriquin (2003), Plagiarisme dapat muncul dalam tingkatan yang paling serius sampai yang
tidak serius (meskipun tetap saja adalah masalah yang serius). Berikut akan dipaparkan dari yang paling
serius (i.e. kata per kata) sampai paling tidak serius (apt-terms).
1. Kata-per-kata. Disebut juga verbatim atas teks aslinya. Lihat penjelasan di bagian sebelumnya.
2. The Mosaic. Tipe ini muncul saat penulis menggabungkan beberapa bagian yang dapat mengkonfirmasi
pola sumber aslinya. Harold Martin (1957: 178)7 seperti dikutip dalam Patriquin (2003) menyebutkan
bahwa pada tipe ini, penulis telah menyambungkan beberapa bagian yang tidak beraturan dari sumber
aslinya. Peran utama penulis disini adalah sebagai lem dan penyambung yang menggabungkan
beberapa hal menjadi satu.
3. The ”Too Close” Paraphrase. Tipe ini muncul ketika penulis mengganti tulisan asli dengan nukilan
dalam porsi yang besar dari sumber aslinya. Umumnya dilakukan dengan cara menata ulang kalimat
dan memotong frasa yang tidak digunakan disana-sini.
4. Apt Terms. Muncul ketika penulis menggunakan frasa yang berbeda dan bermacam-macam yang bukan
merupakan hasil karya sendiri. Beberapa istilah, misalnya “the invisible hand of the market” berasal
dari sumber tertentu (yaitu dari buku Adam Smith berjudul The Wealth of the Nations), namun telah
sering digunakan dan telah menjadi bagian dari bahasa sehari-hari. Frasa lain yang tidak termasuk
dalam kategori bahasa sehari-hari harus disebutkan sumber aslinya.
Langkah yang harus dilakukan adalah penulis atau peneliti harus mau mempelajari kata-kata baru dan
memperkaya kosa kata yang dimiliki. Disisi lain, tetap berhati-hati dalam menggunakan frasa spesifik
orang lain.
6.6. DASAR UNTUK MENULISKAN SUMBER BACAAN DALAM TULISAN
Ada beberapa cara yang dapat digunakan sebagai panduan untuk menuliskan sumber bacaan ke dalam
tulisan yang kita buat. Patriquin (2003) menyebutkan ada tiga hal yang dapat dilakukan, yaitu:
1. “Use Sources as concisely as possible, so your own thinking isn’t crowded out by your presentation
of other people’s thinking, or your own voice by your quoting of other voices” (dari Harvey,1998, p. 3
dalam Patriquin, 2003).
Penulis harus menyebutkan sumber atau referensi sejelas mungkin sehingga orang lain dapat
dengan mudah menemukan mana yang merupakan hasil pemikiran anda sendiri dan mana yang
pemikiran orang lain. Penulis harus belajar cara-cara yang baik untuk menulis rangkuman dan
parafrase. Parafrase adalah “menyatakan kembali suatu bacaan pendek dengan bahasa atau
kalimat yang lain.” Rangkuman adalah “kondensasi, atau pemendekan, atas bacaan yang banyak
dan panjang. Isi sebuah buku dapat dirangkum ke dalam sebuah kalimat, atau satu bab ke dalam
sebuah paragraf” (Furberg dan Hopkins, 1996 dalam Patriquin, 2003).
2. “Never leave your reader in doubt ass to when you are speaking and when you are using materials from
a source” (dari Harvey, 1998:5 dalam Patriquin, 2003). Hal yang paling penting ketika berkomunikasi
dengan orang lain adalah tidak membuat pihak lain bingung. Oleh karena itu, pencantuman sumber
yang tepat merupakan hal yang perlu dilakukan. Apakah sebuah tulisan adalah hasil pemikiran penulis
lain yang dituliskan kembali atau interpretasi/kritik atas argumen atau ide penulis aslinya? Apakah
tulisan merupakan hasil pemikiran penulis lain yang dituliskan kembali atau kritik yang dilontarkan
oleh penulis yang bersangkutan? Penulis umumnya mengembangkan pengamatan mereka sendiri
dalam proses argumentasi dan perdebatan dengan penulis lain. Oleh karena itu, penulis harus
berhati-hati dan memastikan sudut pandang orang yang berbicara atau mengemukakan ide ketika
melakukan sitasi.
3. “Always make clear how each source you introduce into your paper relates to your arguments” (dari
Harvey, 1998:5 dalam patriquin, 2003). Dalam menuliskan referensi, penulis harus mencantumkan
sumber yang berkaitan dengan argumen penulis. Tulisan akan menjadi tidak logis dan tidak akademis
jika sitasi sumber yang dicantumkan tidak ada hubungannya dengan argumentasi yang dituliskan.

257
6.7. SITASI/PENYEBUTAN (CITATION)
6.7.1. Kapan Sitasi Dilakukan?

a. Ketika menggunakan fakta yang bukan merupakan pengetahuan umum. Jangan kutip informasi ini,
namun sebutkan dan lakukan sitasi atas informasi ini dalam catatan kaki (footnote).
b. Ketika mengutip secara harfiah, kata-per-kata (verbatim). Sumber yang dikutip harus dituliskan
di dalam tanda kutip. Tidak cukup hanya menyebutkan sitasi saja. Ketika mengutip sumber yang
panjangnya lebih dari 40 kata atau lebih dari tiga baris, maka tulisan harus diformat menjorok
(indentasi) dua ‘tab’ rata kiri di dalam tulisan. Dalam hal ini, tidak perlu menggunakan tanda kutip
karena indentasi sudah menggantikan fungsi tanda kutip.
c. Ketika merangkum atau menginterpretasikan ide yang diciptakan dan dikemukakan orang lain.
d. Ketika menggunakan metode, pengorganisasian, atau struktur yang spesifik yang ditulis oleh orang
lain.
6.7.2. Kapan Sitasi Tidak Dilakukan?

a. “Ketika sumber dan halaman dari bagian yang relevan telah disebutkan dengan jelas oleh sitasi
sebelumnya di paragraf yang mendahului” (Harvey, 1998:16 dalam Patriquin, 2003). Penulis dapat
menuliskan hanya satu sitasi di akhir paragraf jika jelas bahwa mengambil informasi dari sumber
yang sama secara berulang.
b. Ketika menggunakan fakta yang merupakan pengetahuan umum. Sebagai contoh: Barrack Obama
adalah presiden ke-44 Amerika Serikat yang memenangkan pemilihan pada November 2008.
c. Ketika menggunakan frasa yang sudah menjadi istilah umum. Sebagai contoh: sampel dan populasi,
skala ordinal, uji reliabilitas, uji validitas.
Aturan yang paling utama dalam melakukan sitasi adalah ketika mengalami keragu-raguan atas apa yang
ditulis, maka berilah sitasi. Hal tersebut akan menjaga dari perilaku plagiarisme.
6.8. MENSITASI HALAMAN WEB

Menurut Georgetown University Honor Council (1999),ada beberapa masalah terkait dengan penyebutan
sumber elektronik yang perlu diperhatikan. Masalah tersebut adalah:
a. Menemukan alamat yang tepat untuk dicatat. Ada banyak kasus dimana alamat suatu halaman
di Internet letaknya tersembunyi karena halaman tersebut banyak menggunakan frames. Untuk
menemukan alamat aslinya, dapat menggunakan properties pada browser. Dengan menyebutkan
top-domain, suatu halaman web misalnya www.swa.com tidak memberikan pembaca cukup informasi
untuk mengakses halaman tersebut. Pencantuman hanya domain top-level halaman web pada
referensi memungkinkan terkena tuduhan plagiarisme.
b. Menemukan halaman informasi yang dijadikan sumber. Hal ini dapat menjadi sulit atau tidak. Penulis
dapat menemukan suatu halaman web dengan cara melihat halaman paling atas atau paling bawah
dari halaman web.
c. Menemukan kembali halaman yang pernah dibuka. Halaman web yang disitasi hari ini mungkin
tidak dapat ditemukan lagi di lain waktu. Jika tidak segera mencatat halaman web, mungkin tidak
akan pernah menemukan halaman web yang telah dijadikan sumber. Hal ini dapat menjadi masalah,
karena informasi dari halaman web tersebut telah digunakan untuk tulisan sedang disusun.
6.9. KUTIPAN (QUOTATION)
6.9.1. Alasan Melakukan Kutipan

Ada beberapa alasan dalam mengutip tulisan orang lain, antara lain (Patriquin 2003) adalah:
a. Tidak menemukan cara lain yang lebih baik untuk mengungkapkan suatu ide. Kata-kata atau istilah
yang digunakan oleh penulis aslinya dinilai paling baik karena frasa yang digunakan sangat gamblang,
jelas, dan tepat.
b. Kesulitan dalam memberikan analisis dengan bagian yang panjang dan detil sehingga perlu mengutip
agar tulisan dan analisis dapat dipahami.
c. Ada pendapat kalau pembaca akan menjadi skeptis atau menganggap ide orang lain akan menjadi
kontroversial jika ditulis dengan kalimat sendiri. Dengan mengutip ide orang lain menunjukkan bahwa
tidak ada kesalahan dalam menginterpretasikan sudut pandang, pendapat, dan ide orang lain.
6.9.2. Aturan Melakukan Kutipan

Masih menurut Patriquin (2003), ada beberapa panduan dan aturan yang dapat digunakan dalam
menulis kutipan yaitu:
a. Mengutip kata-per-kata (verbatim), yaitu mengutip satu bagian persis seperti yang dilihat (termasuk
jika ada kesalahan penulisan dan sebagainya). Jika ada kata-kata yang dicetak miring, maka harus

259
dituliskan dengan format miring. Jika ada kalimat di dalam kutipan yang juga merupakan kutipan,
maka harus dituliskan dengan tanda kutip, dan sebagainya. Jangan menghilangkan sesuatu apapun
yang dilakukan tanpa menginformasikan kepada pembaca.
b. Diperbolehkan mengabaikan beberapa kata dalam kutipan langsung, tetapi harus menggunakan
elipsis (… tiga titik). Kata-kata yang dipandang tidak atau kurang penting dan relevan dapat dihilangkan
karena tidak sesuai dengan struktur kalimat yang ada.
Sebagai contoh: Studi tentang operasi pemulihan terhadap bencana … merupakan proses yang
kompleks (Alexander, 2006 seperti dikutip dalam Purnomo dan Utomo, 2008).
c. Hindari penggunaan elipsis untuk menyambung pernyataan yang asalnya dari bagian-bagian yang
berbeda dalam sebuah bacaan. Apabila ini terjadi, telah menimbulkan interpretasi yang berbeda atas
tulisan orang lain.
d. Gunakan tanda kurung kotak [ ] saat harus menambahkan kata atau frasa dalam kutipan. Hal ini
biasanya dilakukan untuk mencocokkan struktur kalimat kutipan dengan kalimat atau mengklarifikasi
sesuatu yang mungkin kurang jelas bagi pembaca.
Sebagai contoh: Menurut Carpenter dan Nakamoto (1989), munculnya pionir [pasar] diikuti dengan
pengenalan merek saingan.
Penggunaan tanda kurung kotak tersebut hanya ketika diperlukan. Untuk menghindari penggunaan
tanda baca ini dapat dilakukan dengan cara menghilangkan beberapa kata dalam kutipan,
menggabungkan beberapa kutipan, dan mengatur kembali kalimat yang disusun.
e. Jika terdapat kesalahan ejaan dan penulisan pada beberapa bagian di sumber yang ingin dikutip,
penulis harus menunjukkan letak kesalahan tersebut dengan menuliskan dengan huruf miring [sic]
dalam tanda kurung kotak. Dengan melakukan hal ini, akan menunjukkan bahwa kesalahan berasal
dari sumbernya, bukan dari penulis (pengutip). Namun sebaiknya, hal-hal yang dikutip adalah untuk
alasan yang benar seperti karena mendukung argumen, karena isinya benar, dan sebagainya.
f. Untuk menekankan suatu kutipan dapat dituliskan dengan huruf miring dan menuliskan “italics
added” atau “format miring ditambahkan” dalam tanda kurung kotak meskipun frasa atau kata
tersebut tidak dicetak miring dalam sumber aslinya.
g. Jika terdapat kutipan dalam kutipan yang diacu, harus dibedakan dengan menggunakan tanda kutip
tunggal dan dobel. Tanda kutip dobel (“ … ”) ditujukan untuk teks yang sedang ditulis, dan dalam kutipan.
Sebagai contoh: “Perbedaan market share terlihat besar untuk merek yang lebih dahulu masuk dalam
siklus hidup produk. Hal ini disebut dengan ‘market pioneers’ atau ‘first-movers’ di pasar”.
h. Perlu memperhatikan kutipan ide atau tulisan dari sumbernya. Jangan mengklaim mengutip kata-
kata, misalnya Adam Smith, jika sebenarnya hanya mengutip satu bagian tulisan karl Marx, misalnya,
dalam buku Adam Smith.
i. Sebutkan sumber atau referensi dengan benar. Ketika mengutip bagian yang dikutip oleh penulis
lain, dan belum pernah membaca teks aslinya, maka cara penulisannya adalah dengan memberikan
kata “seperti yang dikutip” (as cited in) dalam tulisan siapa. Dengan melakukan ini penulis sudah
memberikan penghargaan kepada penggagas aslinya.
Sebagai contoh: Kodoatie dan Sjarief (2006) seperti dikutip dalam Purnomo dan Utomo (2008)
mendefinisikan bencana sebagai suatu kejadian alam atau buatan manusia yang menimbulkan
dampak yang dahsyat sehingga masyarakat yang terkena harus merespons dengan tindakan-tindakan
yang luar biasa.
Dengan cara di atas, penulis tidak memberikan impresi bahwa penulis telah membaca sumber aslinya.
Contoh lainnya, jika penulis menuliskan buku Adam Smith yang berjudul The Wealth of Nations dalam
daftar pustaka, maka pembaca akan mengasumsikan penulis telah benar-benar membaca buku
tersebut. Perlu diingat bahwa tidak ada yang salah untuk mengutip tulisan Marx dari buku Adam
Smith atau sumber lain.
j. Dalam mengutip, jangan mengutip terlalu banyak, karena dapat menunjukkan bahwa penulis
tidak mengerti materi yang ditulis. Kutiplah informasi yang perlu saja. Kutipan yang pajang akan
menghabiskan tempat dan penulis tidak dapat menuliskan ide sendiri dengan baik.
6.10. MENGHINDARI PLAGIARISME

Penulis dapat menghindari plagiarisme dengan cara mengikuti aturan dan standar yang telah disepakati
dalam menggunakan dan mengidentifikasi ide atau tulisan orang lain seperti yang telah dijelaskan di
bagian sebelumnya. Secara rinci, Patriquin (2003) menawarkan beberapa langkah yang dapat dilakukan
untuk menghindari plagiarisme, yaitu:
1. Berlatih untuk menuliskan parafrase – menyampaikan kembali bagian ide atau tulisan orang lain
dengan kata-kata sendiri. Tidak diperbolehkan untuk mengulang sumber aslinya dengan cara
memotong, mengurangi atau mengatur kembali beberapa kata. Jika sumber yang diacu menggunakan
bahasa yang teknis dan ekspresi asli (apt form), maka kutipan harus mengikuti teks aslinya.
2. Memparafrasekan sumber-sumber yang sering muncul seperti fakta, data, tanggal, dan sebagainya.
Kutipan hanya digunakan untuk frasa yang paling penting dan bermakna dan dilakukan dengan
memadatkan beberapa kutipan dalam satu parafrase atau menggabungkan parafrase dengan
kutipan.
3. Membuat rangkuman yang baik dengan memperpendek bagian teks yang panjang.

261
4. Berlatih untuk membuat kutipan. Pengutipan dapat dilakukan dengan menyalin bagian teks kata-per-
kata dengan menggunakan tanda kutip atau identasi untuk kutipan yang panjang dan menyebutkan
sumber aslinya dalam catatan kaki.
5. Berlatih untuk membedakan antara kata-kata sendiri, parafrase dan rangkuman, serta pengutipan
langsung yang dibuat.
6. Berhati-hati dalam mencatat seluruh referensi yang diacu. Gunakan tanda kutip pada bagian
yang disalin persis seperti aslinya. Kembangkan metode penulisan yang dapat digunakan untuk
membedakan mana yang merupakan hasil pemikiran sendiri dan karya orang lain.
7. Simpan informasi bibliografi dengan teliti dan hati-hati.
8. Sebutkan ide, pemikiran, dan pendapat orang lain dalam catatan kaki (meskipun tidak melakukan
kutipan secara langsung atau sudah merangkum dengan kata-kata sendiri). Menjadi penting untuk
selalu memberikan penghargaan atas ide orang lain.
9. Lakukan pelacakan sumber informasi sebanyak mungkin dan hindari hanya bergantung pada sumber
bacaan yang terbatas.
10. Bacalah catatan anda saat melakukan penelitian, lalu gunakan diagram pohon untuk menggambarkan
argumentasi anda.
11. Cobalah menggunakan poin-poin yang dituliskan dalam catatan untuk mulai menuliskan ide. Hal ini
ditujukan untuk menghindari penggunaan frasa yang sama dengan teks yang dijadikan sumber.
12. Untuk informasi-informasi yang didapat dari internet, harus disebutkan sumber layaknya sumber lain.
Tidak dianjurkan melakukan copy-and-paste, tetapi harus memfrasakan kembali.
13. Kerja kelompok dimungkinkan untuk proses mengerjakan tugas. Untuk menghindari tindakan
plagiarisme, setiap anggota kelompok harus menuliskan kembali hasil diskusi dengan kalimat
sendiri. Dengan demikian, kalimat yang ditulis akan memiliki struktur, organisasi, sudut pandang,
gaya penulisan dan ide yang berbeda dari orang lain.
14. Jangan pernah mengumpulkan tulisan yang ditulis oleh orang lain atau disalin dari internet.
15. Perlu diketahui, penulisan yang mengandung banyak frasa kutipan merupakan salah satu sara untuk
menghindari plagiarsme. Akan tetapi, perlu disadari bahwa tulisan tidak lebih bernilai dari sekedar
teks, karena tidak memuat hasil pemikiran dan ide sendiri. Pemikiran, pendapat dan ide dar penulislah
yang harusnya mendominasi isi tulisan, jika dianggap sebagai tulisan yang baik.
6.11. REFERENSI
Carpenter , G.S., and Nakamoto, K. 1989. Consumer preference formation and pioneering advantage.
Journal of Marketing Research, Vol.26, pp:285-296.
Ehrlich, Heywood from Rutgers University, URL:http://www.andromeda.rutgers.edu/~ehrlich.
plagisrism598.html, diakses pada 7 Aprl 2011.
Fisher, R., Ury, W., and Patton, B. 1991. Getting to yes, negotiating agreement without giving in. Boston,
New York: Houghton Mifflin Company.
Georgetown University Honor Council, URL:http://gervaseprograms.georgetown.edu/hc/plagiarsm_print.
html, diakses pada 7 April 2011.
Open University, URL:http://library.open.ac.uk/help/howto/plagiar/, diakses pada 7 April 2011.
Patriquin, Larry.2003. Plagiarsm, Citation, Quotation. http://www.nipissingu.ca/fakulty/larryp/Iphome/
PlagiarsmCitationQuotation.pdf, diakses pada 7 April 2011.
Purnomo, H., dan Utomo, H. 2008. Keefektifan kerjasama antar lembaga dalam operasi pemulihan bencana:
Studi empiris di Yogyakarta dan Jateng. Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEBI), Vol. 23, No.24.
The Colledge of Humanities, San Fransisco University, URL://www.sfsu.edu/~collhum/plagiarism.html,
diakses pada 7 April 2011.

263
BAB VII
PANDUAN PENULISAN MAKALAH BESAR DAN TESIS
7.1. PENULISAN MAKALAH BESAR

Penulisan makalah diwajibkan pada mata kuliah General Business Environment. Komponen pembentuk
nilai final untuk mata kuliah ini adalah nilai partisipasi dan makalah besar, karena mata kuliah ini tidak
menyelenggarakan ujian sisipan maupun ujian final.
Ketentuan penulisan makalah untuk mata kuliah General Business Environment ditunjukkan Tabel 7.1.
sebagai berikut.
Tabel 7.1. Ketentuan Penulisan Makalah General Business Environment
Keterangan Makalah Akhir

Panjang makalah 10 - 15 halaman
Ukuran kertas Kuarto
Spasi 1,5 spasi
Pengetikan Komputer
Pencetakan Near letter quality/laser
Identifikasi & analisis faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan
bisnis untuk masa satu dekade yang akan datang.
Isi makalah Mahasiswa diperkenankan untuk membatasi pada sektor bisnis tertentu,
seperti konstruksi, pariwisata, perbankan, asuransi, dan lain sebagainya, atau
membahasnya secara makro nasional, bahkan makro internasional
Deadline Penyerahan Sesuai jadwal ujian final
Pedoman ini berisi petunjuk tentang penulisan Makalah Besar untuk mahasiswa Program Studi MM FEB
UGM. Makalah Besar yang ditulis oleh mahasiswa adalah satu laporan kasus besar yang terkait dengan
mata kuliah yang sedang ditempuh. Pedoman ini meliputi:

265
1. Sifat kasus,
2. Isi laporan kasus,
3. Pedoman identifikasi masalah,
4. Pedoman analisis masalah,
5. Pedoman formulasi pemecahan masalah,
6. Pedoman format laporan kasus.
7.1.1. Sifat Kasus

Perlu dipahami bahwa latihan (exercise) dan soal (questions) tidak sama dengan kasus (cases). Pengertian
masing-masing adalah sebagai berikut:
a. Latihan
Latihan adalah pertanyaan-pertanyaan pendek dan sederhana yang biasanya diletakkan pada
bagian akhir suatu bab dalam buku teks. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu bisa didapatkan
di dalam buku teks bab yang bersangkutan. Pertanyaan-pertanyaan itu biasanya bisa dijawab secara
singkat dan jelas (straight forward) tanpa harus menggunakan judgment.
b. Soal
Soal adalah pertanyaan agak panjang yang biasanya ditaruh sesudah exercise dalam suatu buku
teks. Untuk menjawabnya, diperlukan analisis atas data yang dipaparkan. Jawaban yang benar dari
suatu soal bersifat unik, artinya ada satu jawaban yang secara logis bisa diidentifikasikan sebagai
jawaban yang benar atau, paling tidak, yang paling tepat. Tidak diperlukan banyak judgment untuk
menjawab suatu soal. Di samping itu, untuk menjawab soal tidak diperlukan data lain di luar yang
disediakan di dalam soal itu.
c. Kasus
Kasus adalah abstraksi ataupun tiruan dari problema nyata dalam kehidupan. Biasanya suatu
kasus mengandung lebih dari satu alternatif bagi pemecahannya. Alternatif-alternatif itu, disamping
mengandung potensi untuk bisa memecahkan masalah, juga mengandung risiko kekeliruan
yang besarnya berbeda antara alternatif satu dan lainnya. Pemilihan alternatif mana yang paling
tepat memerlukan penggunaan judgment, yang antar orang bisa berbeda karena perbedaan
dalam latar belakang pendidikan, sistem nilai yang dianut, pengalaman hidup, dan lain-lain faktor
yang membentuk persepsi seseorang. Tidak ada orang yang bisa secara pasti atas dasar logika
menentukan alternatif mana yang benar, tanpa ada risiko kekeliruan. Oleh karena itu kualitas
pemecahan kasus tidak diukur dengan benar dan salahnya pemecahan itu, melainkan dengan menilai
ketajaman analisis yang dibuat, kerealistisan asumsi-asumsi yang mendasarinya, kecermatan dan
ketepatan dalam mengidentifikasi dan memperhitungkan pengaruh variabel-variabel yang relevan,
kualitas argumentasi yang dipaparkannya, kelayakan alternatif yang dipilih, serta kemampuan
memproyeksikan implikasi dari implementasi alternatif itu.
Data yang dipakai untuk pemecahan kasus tidak dibatasi pada yang terpapar pada kasus yang
bersangkutan. Seorang pembaca kasus, atas dasar pengalaman dan pengetahuan pribadinya bisa
saja memperhitungkan data lain di luar yang tersedia dalam kasus untuk memperbaiki kualitas
pemecahan kasus. Jadi, keluasan visi atau wawasan seseorang akan sangat membantu dalam
pemecahan kasus.
7.1.2. Isi Laporan Kasus

Laporan kasus terdiri dari tiga bagian, yaitu:
a. Identifikasi masalah,
b. Analisis masalah,
c. Formulasi pemecahan masalah.
7.1.3. Pedoman Identifikasi Masalah

Masalah yang dihadapi oleh perusahaan yang diceritakan dalam kasus tidak selalu dipaparkan dengan
jelas dan eksplisit. Seringkali kasus ditulis justru untuk melatih mahasiswa mengidentifikasikan masalah,
sehingga dengan sengaja masalah itu tidak dipaparkan secara eksplisit. Oleh karena itu ketepatan dalam
mengidentifikasikan masalah merupakan salah satu kunci pokok bagi keberhasilan dalam pemecahan
kasus. Identifikasi masalah harus didukung dengan alasan yang cukup dan kuat, dengan sejauh mungkin
memanfaatkan fakta yang ada di dalam kasus. Ada kemungkinan, masalah yang secara subyektif
dipersepsikan oleh perusahaan adalah bukan masalah yang sebenarnya. Oleh karena itu mahasiswa
hendaknya berhati-hati dalam mengidentifikasi masalah itu, jangan sampai terjebak mengikuti persepsi
perusahaan yang keliru itu. Perlu juga dibedakan antara masalah sesungguhnya dengan masalah
turunannya. Masalah turunan bersifat sistematis, dan timbulnya merupakan konsekuensi dari atau
akibat dari masalah induknya yang merupakan masalah sebenarnya. Masalah turunan ini tidak bisa
dipecahkan secara tuntas tanpa terlebih dahulu dilakukan pemecahan atas masalah induknya. Dalam
identifikasi masalah hendaknya ditunjukkan baik masalah induknya maupun masalah turunannya.

267
7.1.4. Pedoman Analisis Masalah
Analisis dilakukan terhadap fakta-fakta yang relevan dengan masalah yang telah diidentifikasikan. Analisis
ini dimaksudkan untuk menentukan, antara lain:
a. Hal-hal yang merupakan kekuatan perusahaan,
b. Hal-hal yang merupakan kelemahan perusahaan,
c. Kendala yang dihadapi perusahaan,
d. Peluang yang terbuka bagi perusahaan, dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan,
e. Variabel-variabel yang menjadi kunci pemecahan masalah, dan
f. Asumsi-asumsi realistik yang diperlukan untuk pemecahan masalah.
Hasil dari analisis masalah adalah beberapa alternatif pemecahan masalah. Setiap alternatif hendaknya
disertai dengan penilaian atas potensinya untuk memecahkan masalah serta risiko yang ditimbulkannya.
Di samping itu, perlu juga dilakukan evaluasi atas kelayakan dari implementasinya.
7.1.5. Pedoman Formulasi Pemecahan Masalah

Dalam formulasi pemecahan masalah ditunjukkan alternatif pemecahan masalah yang menurut hemat
mahasiswa paling baik, disertai dengan alasan dan pertimbangan yang mendasarinya. Implikasi dari
pemilihan dan penerapan alternatif itu hendaknya juga dipaparkan.
7.1.6. Pedoman Format Laporan Kasus

Makalah Besar dicetak dua spasi pada kertas ukuran kuarto. Batas jumlah halaman adalah maksimum
25 halaman. Mahasiswa, sebagai seorang manajer atau calon manajer, harus mampu menulis secara
efisien dan efektif. Oleh karena itu betapapun panjangnya cerita yang ingin diungkapkan dalam
pemecahan kasus itu, ia harus mampu meringkasnya dalam 25 halaman. Penyimpangan dari batas ini
hanya dimungkinkan melalui izin dari dosen yang bersangkutan. Kemampuan menyajikan ide secara
padat dan ringkas termasuk elemen yang dinilai dari Makalah Besar itu.
a. Bahasa Makalah
Makalah Besar ditulis dalam bahasa Indonesia (dan bahasa Inggris untuk Kelas Internasional).
Dalam penulisan hendaknya diperhatikan antara lain:
• Ejaan,
• Pemenggalan kata,
• Tata bahasa,
• Bentuk tulisan,
• Pengelompokan ide dalam alinea.
b. Format
Makalah Besar ditulis dengan format makalah baku yang lazim dipakai di kalangan akademik,
seperti format Turabian, dan Buku Panduan Penulisan Tesis MM FEB UGM.
Sebagai pedoman dalam penulisan Makalah Besar, mahasiswa dapat mencontoh format penulisan
Gadjah Mada International Journal of Business.
c. Sampul
Laporan diberi sampul yang berisi:
• Judul makalah,
• Mata kuliah yang bersangkutan,
• Nama dosen pengajar,
• Nama mahasiswa,
• Nomor mahasiswa, dan
• Nomor presensi.
7.2. PENULISAN PROPOSAL TESIS
7.2.1. Pendahuluan
Tesis adalah suatu karya tulis ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa Pascasarjana di akhir masa studinya
pada suatu perguruan tinggi. Tesis merupakan salah satu prasyarat bagi mahasiswa Program Studi MM
FEB UGM untuk meraih gelar kesarjanaan S2. Penulisan tesis bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam
merencanakan, mengobservasi, meneliti, menginterpretasi dan melaporkan suatu fenomena dan atau
permasalahan bisnis yang terjadi.
Penulisan tesis dibimbing oleh satu orang dosen pembimbing yang ditentukan oleh Program Studi MM
FEB UGM sesuai dengan kompetensi bidang penelitian masing-masing. Dosen Pembimbing bertugas
membimbing mahasiswa dalam pemilihan topik, penggunaan teori, penentuan variabel maupun obyek
penelitian, pengumpulan dan pelaporan data hingga sistematika penulisan.

269
Mahasiswa sangat disarankan untuk mengambil tema penelitian sesuai dengan bidang konsentrasinya
masing-masing dan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh ke dalam karya tulis ilmiah berupa
tesis. Dalam tesis, mahasiswa diharapkan mampu menghadirkan pengetahuan baru bagi pembaca karya
tulis ilmiah tersebut.
7.2.1.1. Jenis Tesis

Program Studi MM FEB UGM memberikan 3 pilihan bagi mahasiswa dalam menentukan jenis tesis:
7.2.1.2. Analisis Kasus
Jenis tesis dengan analisis kasus berfokus pada penyelesaian suatu masalah (problem solving) dan
diharapkan penelitian tersebut mampu memberikan solusi atas permasalahan bisnis yang terjadi. Tesis
dengan jenis Analisis Kasus dapat dilakukan oleh mahasiswa dari seluruh bidang konsentrasi.
7.2.1.3. Rencana Bisnis

Penelitian tesis dengan pengambilan jenis Rencana Bisnis bertujuan untuk memberikan solusi atas
penyusunan rencana bisnis yang sistematis dan terperinci. Hanya mahasiswa dengan bidang konsentrasi
kewirausahaan (entrepreneurship) yang diperbolehkan menulis tesis dengan jenis Rencana Bisnis.
7.2.1.4. Pengujian Teori

Penelitian tesis dengan jenis Pengujian Teori berfokus pada orientasi masalah (problem oriented). Tujuan
penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis hubungan antar variabel dalam suatu model penelitian.
Mahasiswa dari seluruh bidang konsentrasi dapat menulis tesis jenis Pengujian Teori.
7.2.2. PROPOSAL TESIS

Proposal tesis merupakan dokumen akademik yang berisikan rencana singkat penelitian. Mahasiswa
menyusun proposal tesis untuk dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Proposal tesis terdiri dari
tiga bagian pokok yang tidak disajikan dalam bentuk bab per bab. Proposal tesis terdiri dari Bagian Awal,
Bagian Utama, dan Bagian Akhir.
7.2.2.1. Bagian Awal Proposal
Bagian awal proposal tesis adalah halaman judul, yang memuat judul, maksud usulan penelitian, lambang
UGM, nama dan nomor mahasiswa, instansi penyelenggara pendidikan, dan waktu pengajuan.
7.2.2.2. Judul Proposal
Ditulis secara jelas, tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan menunjukkan dengan
tepat topik penelitian yang akan diteliti. Judul sebaiknya tidak lebih dari 15 kata, dan ditulis dengan huruf
kapital, Times New Roman 16ft, tebal.
7.2.2.3. Proposal
Tuliskan kata “Proposal Tesis” di bawah judul proposal dengan Times New Roman 14ft, tebal.
7.2.2.4. Maksud Proposal

Ditulis dengan Times New Roman 14ft, tidak tebal: “Untuk Menyusun Tesis S-2 dalam Program Studi
Magister Manajemen”.
7.2.2.5. Logo Universitas Gadjah Mada

Tampilkan lambang Universitas Gadjah Mada, format hitam putih berlubang (bukan emas atau kuning
putih) berbentuk bundar (bukan segi lima) dengan diameter 5,5 cm.
7.2.2.6. Nama Mahasiswa

Tuliskan “Diajukan oleh” pada baris pertama, lalu pada baris kedua tuliskan nama lengkap mahasiswa
sesuai yang tertera pada akta kelahiran, tanpa derajat kesarjanaan dan tanpa singkatan nama dengan
Times New Roman 14ft, tebal.
7.2.2.7. Nomor Induk Mahasiswa

Di bawah nama mahasiswa, tuliskan nomor induk mahasiswa secara lengkap dengan Times New Roman
14ft, tidak tebal.
7.2.2.8. Instansi Penyelenggara Pendidikan

Tuliskan “Kepada” (baris pertama), FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS (baris kedua), UNIVERSITAS
GADJAH MADA (baris ketiga) dengan Times New Roman 14ft, tebal.
7.2.2.9. Waktu Pengajuan

Tuliskan tahun proposal tesis ditulis dengan Times New Roman 14ft, tebal.

271
7.2.3. Bagian Utama Proposal
Bagian utama merupakan inti dalam keseluruhan proposal tesis yang terdiri dari kurang lebih 10-20
halaman. Bagian utama ditulis dengan Times New Roman 12ft tidak tebal, sedangkan untuk judul tiap
bagian dengan Times New Roman 12ft tebal dan semua naskah proposal tesis disajikan dengan 2
spasi.
Bagian utama proposal terdiri dari bagian-bagian dan tidak terdiri dari bab-bab. Penulisan ditekankan
pada rencana sehingga banyak menggunakan kata “akan”.
7.2.3.1. Latar Belakang

Penulis mengemukakan alasan “mengapa” topik penelitian layak untuk diteliti berdasarkan landasan
konseptual, berupa teori yang relevan, dan landasan kontekstual, berupa isu atau fenomena bisnis yang
diteliti. ��
Pengamatan terhadap fenomena bisnis yang terjadi saat ini yang menarik perhatian dan/atau
sesuai/tidak sesuai dengan konsep yang ada dapat menjadi latar belakang suatu penelitian.
7.2.3.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah penjelasan yang mengungkapkan apa yang menjadi masalah dalam
penelitian yang akan dipecahkan. Berdasarkan latar belakang penelitian di bagian sebelumnya, penulis
mengidentifikasi celah penelitian (research gap) berdasarkan kajian penelitian sebelumnya atau isu
bisnis yang sedang terjadi.
Dalam menulis rumusan masalah, mahasiswa minimal harus memaparkan dengan jelas: “apa yang
menjadi masalah?” dan “mengapa masalah tersebut menjadi menarik untuk diteliti?” Rumusan masalah
tidak dinyatakan dengan kalimat tanya, tetapi merupakan pernyataan masalah (statement of the
problem).
Terdapat tiga kriteria untuk menilai kualitas dari rumusan masalah yaitu aktual (merupakan permasalahan
bisnis yang sedang dihadapi akhir-akhir ini dan nyata), dapat dipecahkan (terdapat berbagai alternatif
solusi atau keputusan yang dapat ditawarkan), dan menarik (menjadi perhatian atau dibutuhkan
pemecahan masalahnya oleh masyarakat bisnis).
7.2.3.3. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian harus dituangkan dalam bentuk kalimat tanya secara jelas, singkat, dan tidak
ambigu. Jenis kalimat tanya tergantung pada tipe tesis. Untuk tesis jenis Analisis Kasus dan tesis
jenis Rencana Bisnis, pertanyaan penelitian dapat
��
dijawab dengan menerapkan suatu konsep guna
menghasilkan alternatif keputusan atau solusi. Untuk tesis jenis Pengujian Teori maka pertanyaan
penulisan harus dapat diuji secara empiris.
Untuk penelitian dengan pendekatan deduktif dengan pengujian hipotetis secara kuantitatif, maka lazim
menggunakan kata “apakah” sedangkan untuk penelitian yang lebih bersifat induktif atau studi kasus
yang menginvestigasi proses, maka lazim menggunakan kata “mengapa” atau “bagaimana”.
Penulis harus sudah memikirkan ketersediaan data, sumber data, dan cara memperoleh data sehingga
yakin bahwa pertanyaan penelitian tersebut dapat terjawab dan penulisan tesis dapat diselesaikan.
7.2.3.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merujuk pada hasil yang akan dicapai atau diperoleh dari penelitian. Tujuan penelitian
harus sesuai dengan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian dibuat dengan
menggunakan kalimat pernyataan. Untuk penelitian yang bersifat exploratory lazim menggunakan
kata “mengidentifikasi”, “merancang”, “menyusun”, “memformulasikan”, “mengevaluasi”, sedangkan
penelitian yang bersifat explanatory maka lazim menggunakan kata “menguji”. Hindari menggunakan
“untuk mengetahui”.
7.2.3.5. Manfaat Penelitian

Pada bagian manfaat penelitian, penulis menyajikan kontribusi penelitian baik untuk kalangan akademisi
(dari sisi teoritis) maupun untuk kalangan praktisi (dari sisi praktik). Pernyataan manfaat penelitian
harus disebutkan dengan jelas, singkat, dan relevan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan.
Hindari menyatakan manfaat penelitian berupa suatu hal yang tidak akan dihasilkan dari penelitian yang
dilakukan.
7.2.3.6. Lingkup Penelitian

Penulis memaparkan konteks penelitian yang akan dilakukannya, yaitu aspek lokasi penelitian, teori
utama yang menjadi fokus, dan metoda penelitian yang akan digunakan.
Di dalam lingkup penelitian juga memuat asumsi-asumsi yang digunakan dan merupakan penegasan
bagian masalah yang lebih spesifik dan akan dipecahkan, sehingga masalah yang akan dipecahkan tidak
meluas pada hal-hal yang kurang terkait.

273
7.2.3.7. Landasan Teori
Landasan teori memuat uraian sistematis tentang teori yang diacu dan akan diterapkan, serta hasil-hasil
penelitian yang dilaporkan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan berhubungan dengan topik penelitian yang
akan dilakukan.
Untuk tesis jenis Analisis Kasus dan jenis Rencana Bisnis maka tidak ada formulasi hipotesis. Tesis
dengan jenis Pengujian Teori menyajikan formulasi hipotesis. Berdasarkan teori yang terkait, hipotesis
ditulis dengan jelas dan singkat yang menunjukkan keterkaitan antar variabel. Setiap hipotesis harus
dirumuskan berdasarkan pada teori dan hasil penelitian sebelumnya secara spesifik.
Pada bagian akhir landasan teori, untuk tesis jenis Analisis Kasus dan jenis Rencana Bisnis sebaiknya
penulis menyajikan rerangka penelitian, sedangkan untuk tesis jenis Pengujian Teori maka diakhiri
dengan model penelitian.
7.2.3.8. Metoda Penelitian

Metoda penelitian mengandung uraian tentang deskripsi data yang diperlukan beserta sumber data,
metoda pengumpulan data, instrumen penelitian (e.g. kuesioner), definisi operasional variabel penelitian,
dan metoda analisis data (model, formula, teknik, algoritma, dan sejenisnya). Jelaskan secara spesifik
bagaimana metoda penelitian yang digunakan akan mampu digunakan untuk menjawab pertanyaan
penelitian.
7.2.4. Bagian Akhir Proposal

Bagian akhir proposal tesis terdiri dari 2 bagian yaitu daftar pustaka dan lampiran.
7.2.4.1. Daftar Pustaka

Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam proposal tesis dan disusun ke bawah menurut
abjad. Informasi lebih lanjut merujuk pada Bagian 7.10.
7.2.4.2. Lampiran (jika ada)

Pada lampiran diberikan beberapa penjelasan-penjelasan tambahan yang lebih rinci dan dianggap perlu
dalam penulisan proposal tesis, namun tidak dimasukkan dalam bagian utama proposal tesis.
7.3. PENULISAN TESIS
Format penulisan dan sistematika tesis ditentukan oleh Program Studi MM FEB UGM dengan mengacu
pada Petunjuk Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis terbitan Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah
Mada dan hasil workshop Program Studi MM FEB UGM.
Mahasiswa Program Studi MM FEB UGM diwajibkan menulis tesis sebagai bentuk penerapan dari ilmu
yang diperoleh sesuai bidang konsentrasinya. Tesis terdiri dari 3 bagian, yaitu awal, utama, dan akhir.
7.3.1. Bagian Awal Tesis Jenis Analisis Kasus

Bagian awal tesis memberikan pengantar kepada pembaca tentang isi dan struktur dari tesis yang terdiri
dari beberapa bagian sebagai berikut.
7.3.1.1. Halaman Sampul
Terdiri dari beberapa hal yang dituliskan berurutan ke bawah sebagai berikut.
a. Judul Tesis
Ditulis secara jelas, tidak ambigu dan memberikan arah tentang topik penelitian yang diteliti. Judul
sebaiknya tidak lebih dari 15 kata, dan ditulis dengan huruf kapital, Times New Roman 16ft, tebal.
b. Tesis
Tuliskan kata “Tesis” di bawah judul tesis dengan Times New Roman 14ft, tebal.
c. Maksud Tesis
Ditulis dengan Times New Roman 14ft, tidak tebal: “��
untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai
derajat Sarjana S-2”.
d. Program Studi
Ditulis dengan Times New Roman 14ft, tidak tebal: “Program Studi Magister Manajemen”.
e. Logo Universitas Gadjah Mada
putih) berbentuk bundar (bukan segi lima) dengan diameter 5,5cm.

275
f. Nama Mahasiswa
Tuliskan “Diajukan oleh” pada baris pertama, lalu baris kedua tuliskan nama lengkap mahasiswa
sesuai yang tertera pada akta kelahiran, tanpa gelar, dan tanpa singkatan nama dengan Times New
Roman 14ft, tebal.
g. Nomor Induk Mahasiswa
Di bawah nama mahasiswa, tuliskan nomor induk mahasiswa secara lengkap dengan Times New
Roman 14ft, tidak tebal.
h. Instansi Penyelenggara Pendidikan
i. Tahun
Tuliskan tahun tesis ditulis, dengan Times New Roman 14ft, tebal.
7.3.1.2. Halaman Judul

Halaman judul terdiri dari 1 lembar dan memiliki bagian yang sama seperti pada halaman sampul dan
diaplikasikan pada kertas putih.
7.3.1.3. Halaman Pengesahan

Halaman ini berisi tentang tanda tangan pembimbing dan para penguji, beserta dengan tanggal ujian.
Halaman ini telah disediakan oleh Bagian Akademik.
7.3.1.4. Halaman Pernyataan

Halaman ini berisi pernyataan bahwa isi tesis tidak merupakan jiplakan, bukan hasil karya orang lain
dan mahasiswa menyatakan bersedia dicabut gelarnya jika dikemudian hari ditemukan pelanggaran
tersebut��
. Contoh halaman pernyataan dapat dilihat dalam lampiran��.
7.3.1.5. Kata Pengantar

Halaman kata pengantar berisi ungkapan syukur dari penulis atas penyelesaian penelitian tesis, ucapan
terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi serta harapan penulis tentang manfaat dari hasil
penelitian tesis.
7.3.1.6. Daftar Isi
Penulis wajib menampilkan daftar isi untuk memberikan informasi tentang sistematika isi tesis. Halaman
daftar isi disusun secara urut, dimulai dari bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir tesis. ��
Di dalam daftar
isi terdapat urutan judul bab, judul sub-bab, judul anak sub-bab disertai dengan nomor halamannya.
7.3.1.7. Daftar Tabel

Penulis wajib menyajikan secara berurutan tentang nomor tabel, judul tabel, dan nomor halaman tabel.
7.3.1.8. Daftar Gambar

Penulis wajib menyajikan secara berurutan tentang nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman
gambar.
7.3.1.9. Daftar Lampiran

Penulis wajib menyajikan secara berurutan tentang nomor lampiran, judul lampiran, dan nomor halaman
lampiran.
7.3.1.10. Daftar Lambang dan Singkatan (jika diperlukan)

Jika dalam tesis menggunakan banyak lambang dan singkatan, maka diperlukan daftar khusus untuk arti
lambang dan singkatan tersebut. Daftar lambang berisi daftar lambang dan singkatan yang digunakan
dalam tesis disertai arti dan satuannya.
7.3.1.11. Abstrak dan Kata Kunci

Abstrak/intisari tesis ditulis dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Bagian
ini merupakan uraian singkat sebanyak 100-300 kata yang berisi tentang tujuan penelitian, metoda
penelitian, dan hasil penelitian. Kata abstrak atau abstract ditulis di tengah halaman dengan huruf
kapital. Teks di dalam abstrak ditulis dengan spasi tunggal dan wajib mencantumkan kata kunci yang
ditempatkan di bawah abstrak.
7.3.2. Bagian Utama Tesis Jenis Analisis Kasus

Bagian utama sebagai inti dari tesis terdiri dari 5 bab dan berkisar antara 40-60 halaman. Berbeda
dengan proposal, pada naskah tesis, penulis melaporkan penelitian yang telah dilakukannya sehingga
hindari penggunaaan kata “akan”.

277
Pada tesis jenis Analisis Kasus, b��
agian utama atau bagian tubuh terdiri dari 5 bab yaitu (1) pendahuluan,
(2) landasan teori, (3) metoda penelitian, (4) hasil penelitian dan pembahasan, (5) simpulan. Selain itu
dari masing-masing bab terdapat beberapa sub bab yang menjelaskan beberapa hal yang terkait dengan
arahan dan tujuan dari penelitian yang telah dilakukan. Sistematika
��
tiap bab sesuai dengan jenis tesis
Analisis Kasus diatur sebagai berikut.
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pengamatan terhadap fenomena bisnis yang terjadi saat ini yang menarik perhatian dan/atau sesuai/
tidak sesuai dengan konsep yang ada dapat menjadi latar belakang suatu penelitian. Kemudian penulis
mengkaitkannya dengan landasan kontekstual dan landasan konseptual yang terkait dengan fenomena
bisnis yang diteliti.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di bagian sebelumnya, penulis memaparkan celah penelitian
(research gap) baik secara empiris, teoritis dan metodologis berdasarkan baik kajian penelitian
sebelumnya maupun isu yang sedang terjadi. Dalam menulis rumusan masalah, mahasiswa minimal
harus memaparkan dengan jelas: “apa yang menjadi masalah?” dan “mengapa masalah tersebut menjadi
menarik untuk diteliti?” Rumusan masalah tidak dinyatakan dengan kalimat tanya, tapi merupakan
pernyataan masalah (statement of the problem).
1.3. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian harus dituangkan dalam bentuk kalimat tanya secara jelas, singkat dan tidak
ambigu. Untuk tesis jenis Analisis Kasus, pertanyaan penelitian harus dapat
��
dijawab dengan menerapkan
suatu konsep guna menghasilkan alternatif keputusan atau solusi. Penelitian��
yang lebih bersifat induktif
atau studi kasus yang menginvestigasi proses, maka lazim menggunakan kata tanya “mengapa” atau
“bagaimana”.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian harus sesuai dengan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian
dibuat dengan menggunakan kalimat pernyataan. Penulis lazim menggunakan kata “mengidentifikasi”,
“merancang”, “menyusun”, “memformulasikan”, “mengevaluasi”, dan “mengkaji” serta menghindari
menggunakan “mengetahui” atau “menguji” untuk tesis jenis Analisis Kasus.
1.5. Manfaat Penelitian
Penulis menyajikan kontribusi penelitian baik untuk kalangan akademisi (dari sisi teoritis) maupun
untuk kalangan praktisi (dari sisi praktek). Pernyataan manfaat penelitian harus disebutkan dengan
jelas, singkat dan relevan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Hindari menyatakan manfaat
penelitian berupa suatu hal yang tidak akan dihasilkan dari penelitian yang dilakukan.
1.6. Lingkup Penelitian
Penulis memaparkan konteks penelitian yang telah dilakukannya yaitu aspek lokasi penelitian, fokus teori
utama, dan metoda penelitian yang digunakan. Di dalam lingkup penelitian juga memuat asumsi-asumsi
yang digunakan dan merupakan penegasan bagian masalah yang lebih spesifik sehingga masalah yang
dipecahkan tidak meluas pada hal-hal yang kurang terkait.
1.7. Sistematika Penulisan
Penulis memaparkan secara singkat bagian-bagian penting dari setiap bab.
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1. Landasan Teori

Landasan teori merupakan uraian sistematis mengenai beberapa teori yang berkaitan dengan penelitian
analisis kasus yang dilakukan. ��
Landasan teori ini sebaiknya dapat menggambarkan fakta-fakta yang
berkaitan dengan penelitian langsung dari sumbernya/sumber kepustakaan primer. Sumber kepustakaan
sekunder dapat digunakan sebagai pendukung sumber kepustakaan primer. Sumber-sumber yang
digunakan harus dicantumkan nama dan tahun penerbitan yang sesuai dengan sumber yang tercantum
dalam daftar pustaka. Selain itu, dalam landasan teori dipaparkan hasil dari beberapa studi literatur
yang disusun oleh penulis��
secara kronologis. Untuk dapat memberikan penjelasan yang kuat dalam
kajian teori ini hendaknya diberikan kajian yang mendalam tentang teori yang terkait dengan penelitian.
Landasan teori ini diharapkan menjadi acuan/kerangka berfikir untuk lebih memahami dan memecahkan
masalah.
Dalam penelitian diperlukan kajian pustaka yang memiliki dua kriteria, yaitu prinsip kemutakhiran dan
prinsip relevansi. Prinsip kemutakhiran terkait dengan ilmu yang digunakan hendaknya merupakan teori
yang dipandang paling mutakhir. Hal ini dikarenakan ilmu berkembang dengan cepat. Oleh karena itu,
penulis diharapkan dapat berargumentasi berdasarkan teori-teori yang dipandang paling representatif

279
pada waktu penelitian dilakukan. Prinsip relevansi dimaksudkan agar penulis dapat menyajikan kajian
teori yang berkaitan erat dengan masalah yang ada di dalam penelitian.
2.2. Kajian Penelitian Terdahulu
Penulis harus memaparkan hasil penelitian-penelitian empiris yang sebelumnya sudah dilakukan secara
kronologis. Penelitian yang diacu haruslah relevan dengan topik penelitian dan memperjelas pemahaman
terhadap konteks penelitian untuk penelitian analisis kasus.
2.3. Kerangka Penelitian
Penulis harus menyajikan kerangka penelitian yang menggambarkan keterkaitan antar konsep-konsep
dari teori yang diacu dan atau dikembangkan di tesis Analisis Kasus yang ditulisnya.
BAB III. METODA PENELITIAN
3.1. Desain��
Penelitian
��
Penulis memaparkan desain sebagai acuan strategi penelitian yang memuat penjelasan singkat tentang
��
cara yang diambil untuk menjawab pertanyaan pen��
elitian��
. Dalam penelitian tesis jenis Analisis Kasus
terdapat 2 rancangan penelitian yang lazim digunakan yaitu eksploratif dan deskriptif. Desain eksploratif
berfokus pada investigasi fenomena yang belum tertangkap secara jelas dalam penelitian terdahulu
dan bertujuan untuk membentuk konsep maupun teori atau mengidentifikasi temuan baru berdasarkan
data penelitian, sedangkan desain deskriptif memfokuskan pada deskripsi atau penggambaran obyek
penelitian secara jelas, runtut, lengkap, dan sistematis untuk mendapatkan gambaran atau potret
penelitian secara komprehensif.
3.2. Metoda Pengumpulan Data
Penulis memaparkan jenis/tipe data yang dikumpulkan, sumber data, langkah-langkah pengumpulan
data, waktu pelaksanaan pengumpulan data, dan metoda penyampelan (sampling method).
3.3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian berisi definisi operasional, tata cara pengembangan instrumen, metoda pengukuran
dan metoda memvalidasi instrumen tersebut. Hal ini diperlukan agar tidak timbul perbedaan pengertian
atau kesalahpahaman makna, sehingga perlu penegasan istilah yang dipakai dalam penelitian. Istilah
yang perlu diberikan penegasan adalah istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep-konsep pokok
dalam penelitian.
3.4. Metoda Analisis Data
Penulis menyajikan metoda analisis data yang digunakan dalam rangka menjawab rumusan masalah dan
pertanyaan penelitian beserta alasan mengapa jenis analisis data tersebut digunakan. Pemilihan jenis
metoda analisis data ditentukan dari kebutuhan penelitian dan tetap searah dengan tujuan penelitian
yang dicapai.
3.5. Profil Kasus
Penulis menjelaskan secara rinci mengenai obyek penelitian yang menjadi studi kasus yang diteliti, antara
lain profil organisasi, dinamika isu utama dalam kasus, dan aspek lain yang terkait dalam penelitian.
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data

Deskripsi data berisi tentang uraian data yang diperoleh. Deskripsi data dapat disajikan dalam statistik
deskriptif, distribusi frekuensi yang disertai dengan grafik atau histogram, nilai rerata, kutipan wawancara,
hasil observasi, dan lain sebagainya. Penulis harus menjelaskan temuan-temuan menarik dari studi
kasus yang ditelitinya.
4.2. Pembahasan
Bagian pembahasan menguraikan beberapa hal yaitu jawaban atas masalah penelitian yang telah
dipaparkan di Bab I atau bahasan tentang hasil pencapaian tujuan penelitian, dan kaitan antara hasil
penelitian dengan bahasan ilmu yang terkait dengan penelitian. Penjelasan hasil sebaiknya disertai
perbandingan dengan hasil-hasil dari penelitian sebelumnya yang relevan.
BAB V. SIMPULAN
5.1. Simpulan
Simpulan hasil penelitian dijelaskan dengan singkat, tepat, dan terkait langsung dengan rumusan masalah
dan tujuan penelitian. Simpulan merupakan intisari pembahasan yang relevan dan dapat memperkaya
hasil temuan penelitian.

281
5.2. Implikasi
Implikasi dari temuan penelitian mencakup pada 2 hal yaitu implikasi teoritis dan praktis. Implikasi teoritis
berhubungan dengan kontribusinya bagi perkembangan teori-teori ilmu yang ada dan implikasi praktis
berkaitan dengan kontribusi temuan penelitian terhadap penguatan pelaksanaan manajerial di konteks
penelitian dan konteks organisasional lain yang mirip.
5.3. Keterbatasan
Bagian ini memaparkan keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi oleh penulis dalam melaksanakan
penelitian.
5.4. Saran
Saran yang diajukan seharusnya terkait dengan topik penelitian dan bersumber pada temuan,
pembahasan, dan simpulan hasil penelitian. Rekomendasi sebaiknya dikemukakan dengan bahasa yang
rinci dan operasional sehingga pihak lain yang terkait dengan penelitian yang hendak melaksanakan
saran tersebut dapat dengan mudah melaksanakan saran tersebut.
7.3.3. Bagian Akhir Tesis Jenis Analisis Kasus

Bagian akhir tesis jenis Analisis Kasus terdiri dari 2 bagian yaitu daftar pustaka dan lampiran.
7.3.3.1. Daftar Pustaka

Bagian ini memuat referensi atau bahan bacaan yang diacu penulis dalam tesis Analisis Kasus. Daftar
pustaka disusun secara urut berdasarkan abjad dan mengikuti ketentuan Program Studi MM FEB UGM,
ditulis dengan Times New Roman 12ft, tidak tebal, dan spasi 1. Semua referensi yang ada di naskah
(body text) harus tercantum di daftar pustaka, begitu pula sebaliknya. Ketentuan tata cara penulisan
daftar pustaka untuk tesis tercantum di bagian 7.10.
7.3.3.2. Lampiran
di dalam penulisan tesis. Contoh lampiran tesis antara lain data lengkap, transkrip wawancara, dokumen
observasi, analisis data, dan lainnya. Penomoran dalam lampiran ditulis dengan angka Romawi. Penulisan
lampiran diletakkan pada bagian tengah atas dan diikuti dengan judul lampiran. Pada tulisan lampiran
dan judul digunakan huruf kapital, Times New Roman 12 ft, tebal.
Contoh hal-hal yang perlu dilampirkan dalam tesis antara lain: data awal, desain panduan wawancara,
desain kuesioner, hasil pra uji (pilot test), dan lain-lain. Penomoran dalam lampiran ditulis dengan angka
Romawi. Penulisan lampiran diletakkan pada bagian tengah atas dan diikuti dengan judul lampiran. Pada
tulisan lampiran dan judul digunakan huruf kapital, Times New Roman 12 ft, tebal.
7.3.4. Penulisan Tesis Jenis Rencana Bisnis

Tesis dengan jenis Rencana Bisnis hanya dapat ditulis oleh mahasiswa yang mengambil konsentrasi
kewirausahaan (entrepreneurship). Rincian
��
penjelasan pada masing-masing bagian dimaksudkan untuk
menjadi acuan dasar dalam penulisan tesis.
7.3.4.1. Bagian Awal Tesis Jenis Rencana Bisnis

Bagian awal tesis jenis Rencana Bisnis memberikan pengantar kepada pembaca tentang isi dan struktur
dari tesis, yang terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut.
7.3.4.1.1. Halaman Sampul

Terdiri dari beberapa hal yang dituliskan berurutan ke bawah sebagai berikut.
a. Judul Tesis
b. Tesis
c. Maksud Tesis
d. Program Studi

283
f. Nama Mahasiswa
sesuai yang tertera pada akta kelahiran, tanpa gelar dan tanpa singkatan nama dengan Times New
Roman 14ft, tebal.
i. Tahun
7.3.4.1.2. Halaman Judul

7.3.4.1.3. Halaman Pengesahan

7.3.4.1.4. Halaman Pernyataan

tersebut��
. Contoh halaman pernyataan dapat dilihat dalam lampiran��.
7.3.4.1.5. Kata Pengantar
Halaman kata pengantar berisi ungkapan syukur dari penulis atas penyelesaian penelitian tesis, ucapan
penelitian tesis.
7.3.4.1.6. Daftar Isi

Penulis wajib menampilkan daftar isi untuk memberikan informasi tentang sistematika isi tesis. Halaman
daftar isi disusun secara urut, dimulai dari bagian awal, bagian utama dan bagian akhir tesis. �� Di
dalam daftar isi terdapat urutan judul bab, judul sub-bab, judul anak sub-bab disertai dengan nomor
halamannya.
7.3.4.1.7. Daftar Tabel

7.3.4.1.8. Daftar Gambar

gambar.
7.3.4.1.9. Daftar Lampiran

lampiran.
7.3.4.1.10. Daftar Lambang dan Singkatan (jika diperlukan)

7.3.4.1.11. Abstrak dan Kata Kunci

penelitian, dan hasil penelitian. Kata abstrak atau abstract ditulis di tengah halaman dengan huruf

285
7.3.4.2. Bagian Utama Tesis Jenis Rencana Bisnis
Bagian utama sebagai inti dari tesis jenis Rencana Bisnis terdiri dari 5 bab dan berkisar antara 40-
60 halaman. Berbeda dengan proposal, pada naskah tesis, penulis melaporkan penelitian yang telah
dilakukannya sehingga hindari penggunaaan kata “akan”. Sistematika tiap bab sesuai dengan jenis tesis
Rencana Bisnis diatur sebagai berikut.
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Lingkungan Eksternal Perusahaan

Sub-bab ini memberikan ulasan mengenai industri terkait, mencakup tren, pemain-pemain utama dalam
industri, dan perkiraan nilai penjualan total dalam industri serta mencakup ringkasan mengenai posisi
perusahaan dalam industri (khusus untuk topik pengembangan usaha yang sudah ada).
Selain itu, penulis perlu memaparkan penjelasan khusus mengenai pasar sasaran utama untuk tawaran
perusahaan, termasuk lokasi geografis, karakteristik demografis, kebutuhan dari sasaran pasar, dan
bagaimana memenuhi kebutuhan tersebut. Investigasi mengenai pesaing langsung dan pesaing tidak
langsung juga dipaparkan dalam bagian ini dengan mencantumkan penilaian keunggulan kompetitif
masing-masing pesaing dan analisis mengenai bagaimana perusahaan dapat mengatasi hambatan-
hambatan untuk masuk ke industri yang telah dipilih.
1.2. Lingkungan Internal Perusahaan
Lingkungan internal perusahaan berisi mengenai status kepemilikan perusahaan, status hukum
perusahaan, sejarah perusahaan (untuk bisnis yang telah berdiri), atau rencana pendirian perusahaan
(untuk bisnis yang belum berdiri). Pada bagian ini juga harus dijelaskan lokasi perusahaan dan berbagai
fasilitas yang dimiliki yang dapat digunakan untuk menunjang bisnis.
Bagian ini menjelaskan celah penelitian (research gap) atau permasalahan yang menjadi fokus
pembahasan yang dipecahkan melalui penelitian ini. Masalah dapat berupa kebutuhan untuk melakukan
kajian atau evaluasi terhadap bisnis yang sudah berjalan untuk perusahaan yang sudah berdiri, untuk
mengembangkan/merancang hal baru seperti unit usaha baru dan mengembangkan produk atau konsep
bisnis baru. Inti dari rumusan masalah adalah memaparkan permasalahan apakah yang dihadapi oleh
perusahaan (jika perusahaan telah berdiri) maupun kondisi atau permasalahan yang melatarbelakangi
berdirinya suatu perusahaan (jika bisnis belum berdiri) sebagai tanggapan terhadap kondisi lingkungan
eksternal dan internal.
ambigu. Untuk tesis jenis Rencana Bisnis, pertanyaan penelitian harus ��
dapat dijawab dengan menerapkan
suatu konsep guna menghasilkan solusi.
Tujuan pen��
elitian memuat penjelasan tentang sasaran yang lebih spesifik dan menjadi tujuan dalam
penelitian. Penulis merumuskan tujuan penelitian dengan menggunakan kalimat pernyataan. Penulis
lazim menggunakan kata “merancang”, “menyusun”, “memformulasikan”, “mengevaluasi”, dan “mengkaji”
serta menghindari menggunakan kata “mengetahui” atau “menguji” untuk tesis jenis Rencana Bisnis.

Bagian ini menjabarkan keuntungan dan kebaikan yang dapat diberikan kepada seluruh pihak yang
terlibat, baik pemilik perusahaan, karyawan, pelanggan, maupun masyarakat luas.
Penulis memaparkan tentang pengorganisasian penulisan tesis secara singkat beserta isi dari setiap
babnya.
2.1. Landasan Teori

Penulis menyajikan teori atau konsep yang menjadi kerangka dasar berpikir yang membingkai penelitian
yang dilakukan. Landasan teori merupakan uraian sistematis mengenai beberapa teori dan hasil
penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. ��
Landasan teori ini sebaiknya
dapat menggambarkan fakta-fakta yang berkaitan dengan penelitian langsung dari sumbernya/sumber
kepustakaan primer. Sumber kepustakaan sekunder dapat digunakan sebagai pendukung sumber
kepustakaan primer. Sumber-sumber yang digunakan harus dicantumkan nama dan tahun penerbitan
yang sesuai dengan sumber yang tercantum dalam daftar pustaka. Selain itu, dalam landasan teori

287
dipaparkan hasil dari beberapa studi literatur yang disusun oleh penulis. Untuk dapat memberikan
penjelasan yang kuat dalam kajian teori ini hendaknya diberikan kajian yang mendalam tentang teori
yang terkait dengan pen��
elitian. Landasan teori ini diharapkan menjadi acuan/kerangka berfikir untuk
lebih memahami dan memecahkan masalah.
Dalam penulisan tesis jenis Rencana Bisnis diperlukan kajian pustaka yang relevan dan mendukung
perencanaan bisnis mulai dari langkah-langkah perencanaan bisnis, analisis data dan formulasi rencana
aksi secara terperinci. Penulis harus mempertimbangkan 2 kriteria utama dalam melakukan kajian
pustaka, yaitu prinsip kemutakhiran dan prinsip relevansi. Prinsip kemutakhiran terkait dengan ilmu
yang digunakan hendaknya merupakan teori yang dipandang paling mutakhir. Hal ini dikarenakan ilmu
berkembang dengan cepat. Oleh karena itu, penulis diharapkan dapat berargumentasi berdasarkan
teori-teori yang dipandang paling representatif pada waktu penelitian dilakukan. Prinsip relevansi
dimaksudkan agar penulis dapat menyajikan kajian teori yang berkaitan erat dengan masalah yang ada
di dalam penelitian.
2.2. Kerangka Penelitian
Penulis harus menyajikan kerangka penelitian yang menggambarkan keterkaitan antar konsep-konsep
dan teori yang diacu di tesis Rencana Bisnis yang ditulisnya.
3.1. Desain Penelitian

Penulis memaparkan desain sebagai acuan strategi penelitian yang memuat penjelasan singkat tentang
��
elitian��
. Dalam penelitian tesis jenis Rencana Bisnis
terdapat 2 rancangan penelitian yang lazim digunakan yaitu eksploratif dan deskriptif. Desain eksploratif
berfokus pada investigasi fenomena yang belum tertangkap secara jelas dalam penelitian terdahulu dan
bertujuan untuk mengidentifikasi atau memahami temuan baru berdasarkan data penelitian, sedangkan
desain deskriptif memfokuskan pada deskripsi atau penggambaran obyek penelitian secara jelas, runtut,
lengkap, dan sistematis untuk mendapatkan gambaran atau potret penelitian secara komprehensif.
Penulis perlu juga memaparkan tingkat analisis (level of analysis) dari Rencana Bisnis yang ditulisnya,
apakah didasarkan baik dari tingkat individu,
��
kelompok, wilayah, unit usaha, perusahaan, maupun
organisasi.
data, waktu pelaksanaan pengumpulan data, dan metoda penyampelan (sampling method).
Bagian ini juga menjelaskan bagaimana data diperoleh, apakah data diperoleh secara langsung oleh
penulis untuk tujuan penelitian (data primer) atau merupakan data yang dikumpulkan dan digunakan
oleh penulis lain untuk kepentingan penelitian sebelumnya (data sekunder) atau merupakan kombinasi
keduanya. Penulis dapat mengumpulkan data dari penelusuran dokumen, wawancara, observasi, survei,
focus group discussion, dan metoda lain yang relevan.
Instrumen penelitian berisi tata cara pengembangan instrumen, metoda pengukuran, skala yang
digunakan, dan metoda memvalidasi instrumen tersebut.
Penulis menyajikan metoda analisis data yang digunakan dalam rangka menjawab rumusan masalah dan
pertanyaan penelitian beserta alasan mengapa jenis analisis data tersebut digunakan. Pemilihan jenis
metoda analisis data ditentukan dari kebutuhan penelitian dan tetap searah dengan tujuan penelitian
yang dicapai.
BAB IV. STRATEGI DAN RENCANA
4.1. Deskripsi Data

deskriptif, distribusi frekuensi yang disertai dengan grafik atau histogram, nilai rerata, kutipan wawancara,
hasil observasi, dan lain sebagainya.
4.2. Pembahasan
Atas persetujuan Dosen Pembimbing Tesis, mahasiswa dapat memilih untuk menggunakan salah satu
dari 3 tipe strategi dan rencana bisnis seperti yang dipaparkan dalam Tabel 7.2. di bawah ini.

289
Tabel 7.2. Strategi dan Rencana Bisnis
Strategi dan Rencana Bisnis

(1) Fungsional (2) Non Fungsional (3) Nine Building Blocks
Misi, Visi dan Tujuan Misi, Visi dan Tujuan Misi, Visi dan Tujuan
Rencana Pemasaran Arena Segmen Pelanggan
Rencana Operasi Vehicle Proposisi Nilai
Rencana Sumber Daya Diferensiasi Kanal atau Saluran
Manusia Staging Hubungan Pelanggan
Rencana Keuangan Logika Ekonomik Mitra Kunci
Analisis Sentitifitas Analisis Kelayakan Sumber Daya Kunci
Analisis Kelayakan Aktivitas Kunci
Strategi Keluar Arus Penerimaan
Struktur Biaya
Analisis Kelayakan
BAB V. RENCANA AKSI
5.1. Matrik Kegiatan

Penulis memaparkan tahapan-tahapan kegiatan untuk mengeksekusi rencana bisnis yang disusun dalam
matrik kegiatan. Hal ini untuk membantu mengelola pelaksanaan strategi melalui kegiatan-kegiatan
secara terperinci, pencantuman penanggung-jawab kegiatan (person in charge) dan durasi beserta target
waktu dari kegiatan.
5.2. Ukuran Kinerja

Setiap kegiatan yang disusun harus dijelaskan ukuran kinerjanya. Hal ini untuk memproyeksikan,
memantau dan mengendalikan kemajuan dari setiap tahap dalam mengeksekusi rencana bisnis.
7.3.4.3. Bagian Akhir Tesis Jenis Rencana Bisnis

Bagian akhir tesis jenis Rencana Bisnis terdiri dari 2 bagian yaitu daftar pustaka dan lampiran.
7.3.4.3.1. Daftar Pustaka
Bagian ini memuat referensi atau bahan bacaan yang diacu penulis dalam tesis Rencana Bisnis. Daftar
pustaka disusun secara urut berdasarkan abjad dan mengikuti ketentuan Program Studi MM FEB UGM,
ditulis dengan Times New Roman 12ft, tidak tebal, dan spasi 1. Semua referensi yang ada di naskah
(body text) harus tercantum di daftar pustaka, begitu pula sebaliknya. Ketentuan tata cara penulisan
daftar pustaka untuk tesis tercantum di bagian 7.10.
7.3.4.3.2. Lampiran
Pada lampiran diberikan beberapa penjelasan-penjelasan tambahan yang lebih rinci dan dianggap
perlu di dalam penulisan tesis. Contoh lampiran tesis antara lain data terperinci, transkrip wawancara,
dokumen observasi, analisis data, dan lainnya. Penomoran dalam lampiran ditulis dengan angka Romawi.
Penulisan lampiran diletakkan pada bagian tengah atas dan diikuti dengan judul lampiran. Pada tulisan
lampiran dan judul digunakan huruf kapital, Times New Roman 12 ft, tebal.
7.3.5. Penulisan Tesis Jenis Pengujian Teori

Mahasiswa Program Studi MM FEB UGM diwajibkan menulis tesis sebagai bentuk penerapan dari ilmu
yang diperoleh sesuai bidang konsentrasinya. Tesis terdiri dari 3 bagian yaitu awal, utama dan akhir.
7.3.5.1. Bagian Awal Tesis Jenis Pengujian Teori

Bagian awal tesis memberikan pengantar kepada pembaca tentang isi dan struktur dari tesis, yang terdiri
dari beberapa bagian sebagai berikut.
7.3.5.1.1. Halaman Sampul

Terdiri dari beberapa hal yang dituliskan berurutan ke bawah sebagai berikut:
a. Judul Tesis
b. Tesis

291
c. Maksud Tesis
d. Program Studi
f. Nama Mahasiswa
sesuai yang tertera pada akta kelahiran, tanpa gelar dan tanpa singkatan nama dengan Times New
Roman 14ft, tebal.
i. Tahun
7.3.5.1.2. Halaman Judul

7.3.5.1.3. Halaman Pengesahan
7.3.5.1.4. Halaman Pernyataan

tersebut��
. Contoh halaman pernyataan dapat dilihat dalam lampiran�.
7.3.5.1.5. Kata Pengantar

Halaman kata pengatar berisi ungkapan syukur dari penulis atas penyelesaian penelitian tesis, ucapan
penelitian tesis.
7.3.5.1.6. Daftar Isi

Penulis wajib menampilkan daftar isi untuk memberikan informasi tentang sistematika isi tesis. Hala-
man daftar isi disusun secara urut, dimulai dari bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir tesis. Di
��
dalam daftar isi terdapat urutan judul bab, judul sub-bab, judul anak sub-bab disertai dengan nomor
halamannya.
7.3.5.1.7. Daftar Tabel

7.3.5.1.8. Daftar Gambar

gambar.
7.3.5.1.9. Daftar Lampiran

lampiran.

293
7.3.5.1.10. Daftar Lambang dan Singkatan (jika diperlukan)
7.3.5.1.11. Abstrak dan Kata Kunci

penelitian dan hasil penelitian. Kata abstrak atau abstract ditulis di tengah halaman dengan huruf
7.3.5.2. Bagian Utama Tesis Jenis Pengujian Teori

Pada penulisan tesis jenis Pengujian Teori, mahasiswa menyajikan dugaan sementara untuk
hubungan antar variabel penelitian dalam formulasi hipotesis. Bagian utama sebagai inti dari
tesis jenis Pengujian Teori terdiri dari 5 bab dan berkisar antara 40-60 halaman. Berbeda dengan
proposal, pada naskah tesis, penulis melaporkan penelitian yang telah dilakukannya sehingga
hindari penggunaaan kata “akan”. Sistematika tiap bab sesuai dengan tesis jenis Pengujian Teori
diatur sebagai berikut.
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Penulis memaparkan alasan ”mengapa” topik penelitian layak untuk diteliti terutama berdasarkan
landasan konseptual berupa teori yang relevan, dengan didukung landasan kontekstual berupa isu atau
fenomena bisnis yang terkini. Bagian ini dapat menjelaskan secara ringkas beberapa teori dan hasil
penelitian terdahulu terkait masalah yang diteliti.
Latar belakang masalah juga dapat diambil dari kekurangan/keterbatasan dan saran penelitian
sebelumnya yang memiliki topik yang terkait dengan topik penelitian ini. Dengan pengungkapan alasan-
alasan mengapa masalah yang diteliti merupakan hal yang penting, menarik, dan perlu diteliti maka
penulis memiliki landasan yang lebih kuat dalam meneliti.
Berdasarkan latar belakang penelitian di bagian sebelumnya, penulis memaparkan celah penelitian
(research gap) baik secara empiris, teoritis, dan metodologis berdasarkan baik kajian penelitian
sebelumnya maupun isu yang sedang terjadi. Dalam menulis rumusan masalah, penulis minimal harus
memaparkan dengan jelas: “apa yang menjadi masalah?” dan “mengapa masalah tersebut menjadi
menarik untuk diteliti?” Rumusan masalah tidak dinyatakan dengan kalimat tanya, tapi merupakan
pernyataan masalah (statement of the problem).
ambigu. Untuk tesis jenis Pengujian Teori maka pertanyaan penelitian harus dapat diuji secara empiris.
Untuk penelitian dengan pendekatan deduktif hipotetis kuantitatif, maka lazim menggunakan kata
“apakah”.
Penulis harus sudah memikirkan ketersediaan data, sumber data, dan cara memperoleh data sehingga
yakin bahwa pertanyaan penelitian dapat dijawab dan penulisan tesis dapat diselesaikan.
Tujuan penelitian harus sesuai dengan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian
dibuat dengan menggunakan kalimat pernyataan. Penulis lazim menggunakan kata “menguji” untuk
tesis jenis Pengujian Teori.
Penulis menyajikan kontribusi penelitian baik untuk kalangan akademisi (dari sisi teoritis) maupun
untuk kalangan praktisi (dari sisi praktek). Pernyataan manfaat penelitian harus disebutkan dengan
jelas, singkat dan relevan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Hindari menyatakan manfaat
penelitian berupa suatu hal yang tidak akan dihasilkan dari penelitian yang dilakukan.
1.6. Lingkup Penelitian
Penulis memaparkan konteks penelitian yang telah dilakukannya yaitu aspek lokasi penelitian, fokus teori
utama, dan metoda penelitian yang digunakan. Di dalam lingkup penelitian juga memuat asumsi-asumsi
yang digunakan dan merupakan penegasan bagian masalah yang lebih spesifik sehingga masalah yang
dipecahkan tidak meluas pada hal-hal yang kurang terkait.

295
Penulis memaparkan secara singkat bagian-bagian penting dari setiap bab.
2.1. Landasan teori

Landasan teori merupakan uraian sistematis mengenai beberapa teori dan hasil penelitian sebelumnya
yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. ��
Landasan teori ini sebaiknya dapat menggambarkan
fakta-fakta yang berkaitan dengan penelitian langsung dari sumbernya/sumber kepustakaan primer.
Sumber kepustakaan sekunder dapat digunakan sebagai pendukung sumber kepustakaan primer.
Sumber-sumber yang digunakan harus dicantumkan nama dan tahun penerbitan yang sesuai dengan
sumber yang tercantum dalam daftar pustaka. Selain itu, dalam landasan teori dipaparkan hasil dari
beberapa studi literatur yang disusun oleh penulis. Untuk dapat memberikan penjelasan yang kuat
dalam kajian teori ini hendaknya diberikan kajian yang mendalam tentang teori yang terkait dengan
pen��
elitian. Landasan teori ini diharapkan menjadi acuan/kerangka berfikir untuk merumuskan
hipotesis.
Dalam penelitian diperlukan kajian pustaka yang memiliki dua kriteria, yaitu prinsip kemutakhiran dan
prinsip relevansi. Prinsip kemutakhiran terkait dengan ilmu yang digunakan hendaknya merupakan teori
yang dipandang paling mutakhir. Hal ini dikarenakan ilmu berkembang dengan cepat. Oleh karena itu,
penulis diharapkan dapat berargumentasi berdasarkan teori-teori yang dipandang paling representatif
pada waktu penelitian dilakukan. Prinsip relevansi dimaksudkan agar penulis dapat menyajikan kajian
teori yang berkaitan erat dengan masalah yang ada di dalam penelitian.
2.2. Kajian Penelitian Terdahulu
Penulis harus memaparkan hasil penelitian empiris yang sebelumnya sudah dilakukan secara kronologis.
Penelitian yang diacu haruslah relevan dengan topik penelitian dan memperkuat rumusan hipotesis.
2.3. Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan singkat yang disimpulkan dari teori tentang jawaban sementara terhadap
suatu masalah dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Dugaan ��
sementara dibuat dengan
menggunakan pengetahuan ilmiah/teori yang relevan dan jelas sebagai dasar argumentasi dalam
mengkaji masalah penelitian. Formulasi hipotesis berupa hubungan atau keterkaitan antara variabel
penelitian hendaknya
��
dinyatakan dalam kalimat yang jelas, cermat, dan logis serta dapat diuji.
2.4. Model Penelitian
Untuk merangkum formulasi hipotesis yang telah disajikan dalam narasi pada bagian sebelumnya, maka
penulis harus menyajikan gambar berupa model penelitian.
3.1. Desain��
Penelitian
��
Desain penelitian digunakan sebagai acuan strategi penelitian agar penulis dapat memperoleh data dan
alat penelitian yang valid sesuai dengan karakteristik dan tujuan penelitian. Hal ini merupakan arahan
yang digunakan untuk menghubungkan antara pertanyaan pen��
elitian��
dengan metoda penelitian. Di bagian
ini, juga memuat penjelasan singkat tentang
��
elitian��.
Dalam tesis jenis Pengujian Teori, penulis lazim menggunakan desain eksplanatori yang berfokus pada
pengujian teori yang sudah mapan pada konteks penelitian yang berbeda.
data, waktu pelaksanaan pengumpulan data, dan metoda penyampelan (sampling method) apakah
menggunakan probabilistic sampling ataukah menggunakan non probabilistic sampling.
Populasi adalah sekumpulan orang atau obyek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal,
sedangkan sampel adalah bagian miniatur (mikrokosmos) dari populasi. Penjelasan yang akurat tentang
karakteristik populasi diperlukan agar cara pemilihan dan ukuran sampel dapat ditentukan dengan
cermat, tepat, dan representatif.
Bagian ini berisi definisi operasional, tata cara pengembangan instrumen, metoda pengukuran, dan
persyaratan uji reliabilitas dan uji validitas. Hal ini diperlukan agar tidak timbul perbedaan pengertian
atau kesalahpahaman makna, sehingga perlu penegasan istilah yang dipakai dalam penelitian. Istilah
yang perlu diberikan penegasan adalah istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep-konsep pokok
dalam penelitian.

297
Penulis memaparkan metoda untuk uji reliabilitas, uji validitas, uji hipotesis, dan uji lain yang relevan dalam
rangka menjawab rumusan masalah dan pertanyaan penelitian. Pemaparan tentang metoda analisis
data yang digunakan dalam penelitian dan alasan mengapa jenis analisis data tersebut digunakan harus
dijelaskan di bagian ini. Pemilihan jenis analisis data ditentukan dari kebutuhan penelitian dan tetap
searah dengan tujuan penelitian.
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data

deskriptif, distribusi frekuensi yang disertai dengan grafik atau histogram, nilai rerata, dan lain sebagainya.
Penulis harus mendiskusikan temuan-temuan menarik dari data yang diperolehnya.
4.2. Uji Akurasi Instrumen
Penulis harus menyajikan pengujian akurasi instrumen yaitu uji kehandalan (reliability) dan uji kesahihan
(validity). Penulis harus menginformasikan jenis kesahihan yang diujinya (content, construct, criterion,
nomological), metoda untuk menguji kesahihan, angka cut off untuk penentu kesahihan, dan tabel hasil
pengujian kesahihan serta pembahasannya.
Kedua, penulis harus memaparkan jenis kehandalan yang diujinya (internal consistency, inter-rater, intra-
rater/test-retest, parallel), metoda untuk menguji kehandalan, angka cut off untuk penentu kehandalan,
dan tabel hasil pengujian kehandalan serta pembahasannya.
4.3. Pengujian Hipotesis
Penjelasan hasil pengujian hipotesis secara ringkas dan padat dipaparkan dalam bagian ini. Penulis
menyajikan hasil uji hipotesis yang dimulai dengan perumusan Ho dan Ha, penentuan tingkat signifikansi
(level of significance), dan hasil uji hipotesis berupa tabel sebagai resume hasil olah statistik (print
out lengkap disajikan di lampiran), disertai penjelasan didukung atau tidaknya hipotesis alternatif
(Ha). Penjelasan dibatasi pada interpretasi atas hasil olah data pada angka statistik dan arti hasil
tersebut.
4.4. Diskusi dan Pembahasan
Penulis memaparkan jawaban atas masalah penelitian yang telah dipaparkan di Bab I, bahasan tentang
hasil pengujian hipotesis, kaitan antara hasil penelitian dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya, dan
keterkaitannya dengan teori yang relevan. Penjelasan hasil sebaiknya disertai penjelasan secara logis
dan mengkaitkannya dengan teori dan fenomena yang disertai bukti yang kuat.
BAB V. SIMPULAN
5.1. Simpulan
Simpulan hasil penelitian dijelaskan dengan singkat, tepat, dan terkait langsung dengan rumusan masalah
dan tujuan penelitian. Simpulan merupakan intisari pembahasan yang relevan dan dapat memperkaya
hasil temuan penelitian.
5.2. Implikasi
Implikasi dari temuan penelitian mencakup pada 2 hal yaitu implikasi teoritis dan praktis. Implikasi teoritis
berhubungan dengan kontribusinya bagi perkembangan teori-teori ilmu yang ada dan implikasi praktis
berkaitan dengan kontribusi temuan penelitian terhadap penguatan pelaksanaan manajerial di konteks
penelitian dan konteks organisasional lain yang mirip.
5.3. Keterbatasan
Bagian ini juga memaparkan keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi oleh penulis dalam melak-
sanakan penelitian.
5.4. Saran
Saran yang diajukan seharusnya terkait dengan topik penelitian dan bersumber pada temuan,
pembahasan dan simpulan hasil penelitian. Rekomendasi sebaiknya dikemukakan dengan bahasa yang
rinci dan operasional sehingga pihak lain yang terkait dengan penelitian yang hendak melaksanakan
saran tersebut dapat dengan mudah melaksanakan saran tersebut.

299
7.3.5.3. Bagian Akhir Tesis Jenis Pengujian Teori
Bagian akhir tesis jenis Pengujian Teori terdiri dari 2 bagian yaitu daftar pustaka dan lampiran.

Bagian ini memuat referensi atau bahan bacaan yang diacu penulis dalam tesis jenis Pengujian Teori.
Daftar pustaka disusun secara urut berdasarkan abjad dan mengikuti ketentuan Program Studi MM
FEB UGM, ditulis dengan Times New Roman 12ft, tidak tebal, dan spasi 1. Semua referensi yang ada
di naskah (body text) harus tercantum di daftar pustaka, begitu pula sebaliknya. Ketentuan tata cara
penulisan daftar pustaka untuk tesis tercantum di bagian 7.10.
7.3.5.3.2. Lampiran
di dalam penulisan tesis. Contoh lampiran tesis antara lain data lengkap, hasil uji reliabilitas,hasil uji
validitas, deskripsi data, hasil uji hipotesis, analisis data dan lainnya. Penomoran dalam lampiran ditulis
dengan angka Romawi. Penulisan lampiran diletakkan pada bagian tengah atas dan diikuti dengan judul
lampiran. Pada tulisan lampiran dan judul digunakan huruf kapital, Times New Roman 12 ft, tebal.
7.3.6. Penulisan Ringkasan Tesis

SK Rektor UGM No. 788/P/S/SK/HT/2010 tanggal 27 Desember 2010 mewajibkan mahasiswa mem-
buat Ringkasan Tesis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sebagai salah satu persyaratan
wisuda. Ringkasan
��
tesis tersebut harus dikonsultasikan dan disetujui oleh dosen pembimbing.
Ringkasan tesis (thesis summary) merupakan rangkuman atau intisari dari tesis yang disajikan sesuai
ketentuan dengan panjang maksimal 10 halaman pada kertas A4, Times New Roman 12ft, spasi 1,5.
Ringkasan tesis ditulis tidak dalam bentuk bab per bab.
Ringkasan tesis terdiri dari 3 bagian yaitu bagian awal (sampul, lembar pengesahan dari dosen
pembimbing dan daftar isi), bagian utama, dan bagian akhir (daftar pustaka). Pada ringkasan tesis tidak
perlu diberikan lampiran. Secara umum susunan dari ringkasan tesis (thesis summary) adalah sebagai
berikut.
1. Judul (Cover)
2. Lembar Pengesahan (Approval from Thesis’ Supervisor)
3. Daftar Isi (Table of Contents)
4. Abstrak (Abstract)
5. Pendahuluan (Introduction)
6. Landasan Teori (Literature Review)
7. Metoda Penelitian (Research Methods)
8. Analisis dan Pembahasan (Result and Discussion)
9. Simpulan dan Saran (Conclusion and Suggestion)
10. Daftar Pustaka (References)
7.3.6.1. Bagian Awal Ringkasan Tesis

Bagian awal ringkasan tesis terdiri dari halaman sampul yang harus mencakup judul, nama penulis
beserta nomor mahasiswa, dan institusi penyelenggara. Halaman sampul tidak diberi nomor halaman.
Selain itu penulis wajib menyertakan tanda tangan dari dosen pembimbing pada lembar pengesahan
ringkasan tesis (approval from thesis’ supervisor). Pada bagian awal, penulis juga memberikan daftar isi
(table of contents). Format halaman sampul ringkasan tesis beserta lembar pengesahan (approval from
thesis’ supervisor) dapat dilihat pada lampiran.
7.3.6.2. Bagian Utama Ringkasan Tesis
7.3.6.2.1. Abstrak dan kata kunci (Abstract)

Abstrak terdiri 100-300 kata, harus disajikan pada halaman terpisah sebelum teks naskah. Abstrak
harus relatif non-matematis dan memberikan detail tentang tujuan, metoda, dan hasil penelitian serta
kontribusinya. Judul naskah harus dicantumkan, tetapi tidak untuk nama penulis atau afiliasinya. Penulis
harus mencantumkan kata kunci di bawah abstrak sehingga pembaca lebih mudah untuk mencari dalam
indeks.
7.3.6.2.2. Pendahuluan (Introduction)

Penulis memaparkan “mengapa” penelitian yang dilakukannya penting dan menarik dari sisi teoritis,
praktis dan metodologis. Celah penulisan (research gap) harus diidentifikasi secara jelas pada bagian ini,
dilanjutkan dengan tujuan dan kontribusi penelitian.

301
7.3.6.2.3. Landasan Teori (Literature Review)
Penulis harus memaparkan teori yang diacunya, kajian secara mendalam terhadap setiap variabel
penelitian atau konsep yang diacunya, telaah terhadap keterkaitan antar variabel penelitian yang
didasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya.
Untuk tesis jenis Pengujian Teori maka disajikan formulasi hipotesis. Hipotesis ditulis dengan jelas dan
singkat yang menunjukkan keterkaitan antar variabel penelitian. Setiap hipotesis yang dirumuskan harus
didasarkan pada teori dan hasil penelitian sebelumnya secara spesifik. Pada bagian akhir dari landasan
teori, sebaiknya penulis menyajikan model penelitan.
Untuk tesis jenis Analisis Kasus dan jenis Rencana Bisnis, maka tidak disajikan formulasi hipotesis dan
disajikan kerangka penelitian.
7.3.6.2.4. Metoda Penelitian (Research Methods)

Penulis menyajikan desain penelitian yang telah digunakan, metoda pengumpulan data serta response
rate, metoda pengukuran variabel, instrumen penelitian, dan metoda statistik atau non statistik yang
digunakan penulis dalam menganalisis data.
7.3.6.2.5. Analisis dan Pembahasan (Result and Discussion)

Penulis membahas hasil dari data yang telah dikumpulkannya, analisis terhadap data beserta
interpretasinya. Dilanjutkan dengan pembahasan secara mendalam terhadap hasil analisis tersebut.
Penulis harus menghindari isi bagian ini hanya sekedar statistical exercise dan interpretasi statistik,
namun lebih dari itu penulis harus menyajikan pembahasan yang komprehensif dan obyektif.
7.3.6.2.6. Simpulan dan Saran (Conclusion and Suggestion)

Penulis memaparkan simpulan penelitian yang telah dilakukannya sesuai dengan rumusan dan tujuan
penelitian, kemudian implikasi teoritis dan praktis dari simpulan tersebut diinformasikan secara jelas.
Keterbatasan penelitian juga harus disajikan beserta saran bagi penelitian berikutnya.
7.3.6.3. Bagian Akhir Ringkasan Tesis

Bagian akhir ringkasan tesis terdiri dari daftar pustaka yang disusun sesuai kaidah dan diurutkan sesuai
abjad. Daftar pustaka yang digunakan harus terdapat dalam naskah utama. Ketentuan penulisan daftar
pustaka dapat dilihat pada bagian 7.10.
7.3.6.4. Ketentuan Lainnya
Setelah mendapatkan persetujuan dari Dosen Pembimbing, ringkasan tesis di-scan dalam bentuk PDF
dan dijadikan satu folder dengan PDF tesis untuk digunakan sebagai syarat pendaftaran wisuda.
7.3.7. Tata Cara Penulisan

Untuk dokumen proposal penelitian, tesis dan ringkasan tesis maka harus memenuhi ketentuan tata
cara penulisan yang diatur oleh Program Studi MM FEB UGM sebagai berikut.
7.3.7.1. Bahan dan Ukuran Kertas

Naskah dicetak satu muka pada kertas HVS 80 gram dengan ukuran kertas A4 (297 x 210 mm). Naskah
diserahkan ke Bagian Akademik MM FEB UGM dalam bentuk belum dijilid untuk tesis yang akan diuji.
7.3.7.2. Cara Pengetikan
7.3.7.2.1. Jenis Huruf

Naskah diketik dengan huruf Times New Roman ukuran 12ft, kecuali untuk tabel dan gambar dengan
ukuran 10ft, serta untuk judul dengan ukuran 14ft.
7.3.7.2.2. Spasi Baris

Naskah harus ditulis dengan jarak 2 spasi. Satu spasi hanya digunakan pada halaman judul, tabel,
kutipan langsung yang panjang, dan daftar pustaka. Khusus untuk ringkasan tesis, naskah ditulis dengan
jarak 1,5 spasi.
7.3.7.2.3. Alinea Baru

Untuk setiap awal alinea, dimulai pada ketikan ke-6 (enam) dari batas tepi kiri. Naskah ditulis dengan justify.
7.3.7.2.4. Batas Tepi

Naskah disajikan dengan batas-batas yang diatur sebagai berikut.
Tepi atas: 4 cm
Tepi kiri: 4 cm

303
Tepi bawah: 3 cm
Tepi kanan: 3 cm
Khusus untuk ringkasan tesis maka batas tiap tepi adalah 1 inci.
7.3.7.2.5. Jumlah Kata

Proposal penelitian disusun dalam naskah antara 10-20 halaman (tidak termasuk daftar pustaka dan
lampiran).
Tesis disusun dalam naskah antara 40-60 halaman bagian utama atau ±30.000 kata (tidak termasuk
bagian awal, daftar pustaka dan lampiran).
Ringkasan tesis disusun dalam naskah 10 halaman secara keseluruhan.
7.3.7.2.6. Pengisian Ruang

Naskah harus disajikan secara efisien, maka halaman naskah diupayakan untuk diisi penuh, artinya
pengetikan harus dari batas tepi kiri hingga tepi kanan dan jangan sampai ada ruangan terbuang kecuali
akan mulai dengan alinea baru, daftar persamaan, gambar, tabel, dan sub judul ataupun hal-hal yang
khusus.
7.3.7.2.7. Judul Bab, Sub-bab, dan Anak Sub-bab

Aturan penulisan mengenai judul bab, sub-bab, dan anak sub-bab sebagai berikut.
a. Judul bab harus ditulis cetak tebal (bold) dengan huruf kapital seluruhnya, simetris tengah, dengan
jarak 4 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan tanda akhir kalimat atau titik (.).
b. Judul sub-bab ditulis cetak tebal rata kiri dengan semua kata dimulai huruf kapital kecuali kata
penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri dengan tanda akhir kalimat atau titik (.).
c. Judul anak sub-bab ditulis cetak tidak tebal rata kiri dengan semua kata dimulai huruf kapital kecuali
kata penghubung dan kata tanpa diakhiri dengan tanda akhir kalimat atau titik (.).
d. Urutan penomoran dilakukan secara berjenjang misalkan 1 digit untuk bab, 2 digit untuk sub-bab
(misalnya 2.1, 2.2) dan 3 digit untuk anak sub bab (misalnya 2.1.1, 2.1.2).
7.3.7.2.8. Rincian ke Bawah

Jika pada penulisan naskah terdapat rincian yang harus disusun ke bawah, gunakan nomor urut dengan
angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian. Penulis tidak dibenarkan menggunakan bullet atau garis
penghubung “-“ untuk rincian ke bawah.
7.3.7.2.9. Penomoran Halaman
a. Semua nomor halaman ditulis pada sisi pojok kanan bawah dengan jarak 1 cm dari bawah.
b. Nomor halaman ditulis dengan ukuran Times New Roman 10ft.
c. Halaman sampul tidak diberi nomor halaman, sedangkan bagian awal naskah tesis, diberi nomor
menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya).
d. Bagian utama dan akhir naskah tesis, mulai dari Pendahuluan (Bab I) sampai ke halaman terakhir
yaitu lampiran, menggunakan angka Arab (1, 2, 3, dan seterusnya).
7.3.7.3. Bahasa
7.3.7.3.1. Bahasa yang Dipakai

Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baku, sesuai Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Untuk kelas
internasional maka naskah ditulis dalam bahasa Inggris dengan gaya British.
7.3.7.3.2. Bentuk kalimat

a. Satu paragraf terdiri dari 1 kalimat pikiran utama dan beberapa kalimat pendukung. Penulis tidak
boleh hanya menggunakan 1 kalimat untuk 1 paragrap. Kalimat sebaiknya disajikan secara formal,
jelas dan memiliki struktur SPOK (subyek-predikat-obyek-keterangan), sehingga jelas, mudah dipahami,
dan tidak ambigu.
b. Penulis tidak boleh menggunakan kata ganti orang pertama (saya, aku), kata ganti orang kedua
(kamu) dan kata ganti orang ketiga (dia, kami, mereka).
c. Dalam kalimat-kalimat di naskah, sebaiknya penulis menggunakan kata “Penelitian ini” atau “Studi
ini” sebagai kata ganti orang tersebut.
d. Pada bagian Kata Pengantar yang berisikan ucapan terima kasih, maka kata “saya” diganti dengan
“Penulis” atau “Peneliti”.
7.3.7.3.3. Istilah
a. Istilah yang digunakan dalam naskah haruslah istilah Indonesia atau bahasa asing yang telah
diserap atau sudah diIndonesiakan, sebaiknya penulis mengacu pada KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia).
b. Penulisan istilah asing, apabila tidak diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, ditulis menggunakan
huruf miring atau Italic.

305
7.3.7.3.4. Kata depan dan awalan
a. Penulis harus menggunakan tanda baca secara tepat, misalnya tanda koma (,) untuk tengah kalimat
atau bilangan desimal, sedangkan tanda titik (.) digunakan pada akhir kalimat.
b. Kata depan, misalnya “pada” tidak boleh diletakkan di depan subyek kalimat.
c. Kata “di mana” hanya dipergunakan untuk menunjukkan tempat, dan tidak boleh digunakan untuk
kata sambung atau memperlugas antar kalimat.
d. Kata penghubung seperti “sehingga”, “maka”, “sedangkan” tidak boleh digunakan di awal kalimat.
e. Penggunaan “di” dan “ke” harus tepat, dipisah dengan kata yang mengikutinya jika mengacu pada
tempat.
7.3.7.4. Tabel
a. Tabel ditulis dengan Times New Roman 10ft dan 1 spasi.
b. Tabel ditempatkan di tengah halaman secara simetris (center) dan diberi judul sesuai dengan bab
terkait secara berurutan. Misalnya tabel pertama di bab 2 maka diberi nomor Tabel 2.1 kemudian
Tabel 2.2 dan seterusnya.
c. Nomor tabel yang diikuti dengan judul tabel diletakkan di atas tabel, tanpa diakhiri tanda titik (.).
d. Judul tabel ditulis secara singkat dan jelas dengan Times New Roman 10ft, tebal dan huruf pertama
setiap kata ditulis dengan huruf kapital kecuali kata depan dan awalan. Contohnya Tabel 2.1
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
e. Penulis tidak disarankan untuk memenggal tabel. Jika tabel mencakup lebih dari 1 halaman maka
penulis harus menunjukkan bahwa tabel tersebut adalah kelanjutan tabel dari halaman sebelumnya.
Pada halaman lanjutan tersebut, tulislah nomor dan kata “lanjutan” dengan tidak mencantumkan
lagi judul tabel. Contohnya Tabel 3.2 Lanjutan.
f. Di bawah tabel, penulis sebaiknya menginformasikan sumber referensi dari data pada tabel tersebut.
Contohnya Sumber: Bank Dunia 2011.
g. Jika tabel lebih besar dari ukuran kertas atau halamannya harus disambung maka sebaiknya diletakkan
pada lampiran.
h. Tabel disajikan dengan garis tunggal tanpa warna (shading) dan setiap kolom diberi nama.
7.3.7.5. Gambar
a. Gambar mencakup foto, grafik, ilustrasi, skema, diagram dan peta.
b. Gambar ditempatkan di tengah halaman secara simetris (center) dan diberi judul sesuai dengan bab
terkait secara berurutan. Misalnya gambar pertama bab 3 maka diberi nomor Gambar 3.1 kemudian
Gambar 3.2 dan seterusnya dan ditulis dengan Times New Roman 10ft dan 1 spasi.
c. Nomor gambar yang diikuti dengan judul gambar diletakkan di bawah gambar, tanpa diakhiri tanda
titik (.).
d. Judul gambar ditulis secara singkat dan jelas dengan Times New Roman 10ft, tebal, dan huruf
pertama setiap kata ditulis dengan huruf kapital kecuali kata depan dan awalan. Contohnya Gambar
1.1 Jumlah Penghasilan Kelas Menengah 2003-2010.
e. Nomor gambar, judul gambar, gambar dan sumber gambar atau keterangannya harus disajikan dalam
satu kesatuan dan penulis tidak disarankan untuk memenggal gambar dalam halaman terpisah.
f. Di bawah nomor dan judul gambar, penulis sebaiknya menginformasikan sumber referensi dari gambar
tersebut. Contohnya Sumber: Bank Dunia 2011.
g. Gambar disajikan dalam kualitas yang baik dan memiliki skala yang proporsional dengan halaman.
h. Jika gambar mencakup lebih dari satu halaman, gambar lanjutan pada halaman berikutnya harus
menunjukkan bahwa itu adalah lanjutan gambar sebelumnya. Contohnya Gambar 1.1 Lanjutan. Jika
pada gambar mengandung kutipan, sumber referensi ditulis di bawah judul.
7.3.7.6. Bilangan dan Satuan

a. Bilangan ditulis dengan angka misalnya pertumbuhan 5%, kecuali pada awal kalimat maka ditulis
berupa kata, misalnya Lima profesor.
b. Bilangan yang berupa desimal maka ditulis dengan tanda koma (,) bukan dengan tanda titik (.)
misalnya 45,6.
c. Jika suatu bilangan diikuti dengan satuannya, maka satuan dinyatakan dengan satuan resminya tanpa
titik dibelakangnya, kecuali pada akhir kalimat, misalnya panjang jalan 88,7 km antara Yogyakarta
dan Solo.
d. Persentase untuk tujuan non-teknis menggunakan kata “persen” dalam teks sedangkan untuk tujuan
teknis menggunakan simbol %.
7.3.7.7. Persamaan
Persamaan berupa rumus matematis atau fomula lainnya ditulis dengan angka biasa dan diberikan nomor
persamaan secara urut dalam tanda kurung dan diletakkan di dekat batas tepi kanan (align right).
7.3.7.8. Kutipan
Kutipan yang lebih dari 3 baris maka ditulis dalam bahasa aslinya dan disajikan secara verbatim (apa
adanya), diketik Times New Roman 12ft, 1 spasi, dan menjorok ke dalam dari tepi kiri. Jika kutipan
tersebut berasal dari bahasa asing maka ditulis dengan huruf miring atau italic.

307
7.3.7.9. Catatan Kaki (foot notes)
Catatan kaki atau foot notes sangat dihindari, kecuali dalam naskah publikasi untuk menunjukkan penulis
koresponden (corresponding author) dan diketik 1 spasi dengan penomoran angka Arab superscript.
Catatan kaki tidak dapat digunakan sebagai referensi.
7.3.7.10. Penulisan Daftar Pustaka
7.3.7.10.1. Dalam Teks

a. Untuk karya ilmiah yang diacu dan berasal dari buku, maka ditulis nama akhir penulis, tahun terbit
buku tersebut dan halaman secara spesifik di belakang tahun diberikan tanda titik dua (:) dan spasi.
Misalnya (Connely, 2004: 125). Sedangkan untuk sumber acuan yang berasal dari artikel yang terbit
di jurnal, cukup dengan nama penulis dan tahun. Misalnya (Mankiw, 2010).
b. Dalam naskah, karya yang menjadi acuan ditulis dengan menggunakan nama akhir atau nama
keluarga (family name) penulis yang diacu beserta tahun dalam tanda tutup kurung. Contohnya
(Connely, 2004).
b.1. Nama penulis pada bagian permulaan kalimat.
Menurut Connelly (2004), perilaku sehat merupakan serangkaian aktivitas yang dirancang untuk
mempengaruhi konsumsi barang dan jasa, terutama untuk tujuan peningkatan kesehatan atau
pencegahan penyakit.
b.2. Nama penulis pada bagian tengah kalimat.
Dalam konsep kompetensi inti Hamel dan Prahalad (1990) dijelaskan bahwa perusahaan
selain mengembangkan portofolio bisnisnya dengan membagi kompetensi teknis dan operasi,
seharusnya juga membangun suatu struktur dan proses bagi upaya peningkatan kompetensi
inti.
b.3. Nama penulis pada bagian akhir kalimat.
Analisis yang komprehensif terhadap industri yang akan dimasuki perlu dilakukan agar strategi diversifi-
kasi dapat diarahkan kepada upaya penciptaan nilai bagi para pemegang sahamnya (Porter, 1987).
c. Jika karya ilmiah yang diacu ditulis oleh 2 orang, maka nama kedua penulis harus dicantumkan.
Penelitian kualitatif memasukan suatu susunan dari teknik interpretif yang dicari untuk menjelaskan
dan menerjemahkan fenomena tertentu yang muncul dalam lingkungan sosial (Cooper dan Schindler,
2006: 170).
Thompson dan Strickland (2001) mengungkapkan bahwa sepanjang suatu perusahaan mampu
meningkatkan nilai kapitalisasi pertumbuhan keuntungannya di dalam industri yang digelutinya,
sesungguhnya kebijakan untuk melakukan diversifikasi bukan sesuatu yang penting.
d. Jika karya ilmiah yang diacu ditulis oleh lebih dari 2 orang maka hanya penulis 1 (pertama) yang
dicantumkan diikuti dengan kata “et al.,”
The resource-based view dalam suatu perusahaan digambarkan sebagai aset stratejik yang memiliki
karakteristik rare, valuable, imperfectly imitable, dan non-substitutable (Halawi et al., 2005) atau
(Halawi dkk, 2005).
e. Jika karya ilmiah yang diacu berasal lebih dari 2 sumber dan pemikirannya masuk dalam uraian maka
semua sumber disebutkan dan diurutkan tahunnya dari yang paling awal.
Penelitian Awad et al. (2004), Olsen et al. (2004) serta Pavlova et al. (2004), menunjukkan bahwa
peningkatan pelayanan kesehatan akan mempengaruhi nilai willingness to pay individu atas pelayanan
kesehatan.
f. Jika karya ilmiah yang diacu berasal lebih dari 2 sumber namun penulisnya 1 orang maka ditulis
secara urut berdasarkan tahun terbitnya dimulai dari yang paling awal, misalnya (Mankiw, 1996;
2002; 2012).
g. Jika karya ilmiah yang diacu berasal lebih dari 2 sumber namun penulisnya 1 orang dan diterbitkan
pada tahun yang sama maka ditulis secara urut menggunakan a, b, c dan seterusnya di belakang
tahun, misalnya (Mankiw, 1996a; 1996b; 1996c).
h. Jika karya ilmiah yang diacu sebenarnya banyak sekali dan kita ingin memberikan beberapa contoh
artikel yang membahas topik tersebut, maka ditulis dengan “e.g.” atau exempli gratia yang bermakna
seperti contohnya.
Selain dapat menciptakan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya, strategi korporat juga harus
dapat meningkatkan kinerja perusahaan (e.g. Porter, 1987; Thompson dan Strickland, 2001).
i. Pengutipan dari sumber kedua harus menyebutkan nama penulis aslinya dan nama penulis buku
atau majalah yang dibaca dan menggunakan kata “dalam”. Penulis harus berupaya sedapat mungkin
membaca sumber aslinya.
Hasil yang sama ditunjukkan pula oleh Smith (1759 dalam Mankiw, 2001).
j. Jika penulis karya ilmiah yang diacu telah disebutkan dalam naskah maka tidak perlu disebutkan
dalam acuan. Contohnya,
Mankiw (2001) mengatakan …

309
k. Jika karya ilmiah yang diacu berasal dari karya suatu institusi maka sebisa mungkin digunakan
akronim atau singkatan.
Peningkatan kerjasama antar negara sangat dibutuhkan menjelang diberlakukan masyarakat ekonomi
negara Asia Tenggara (ASEAN Studies Center, 2011).

a. Daftar pustaka disusun secara berurutan sesuai abjad sesuai nama akhir atau nama keluarga penulis
dari sumber yang diacu. Gunakan inisial dari nama depan penulis dari sumber yang diacu.
b. Jika satu penulis memiliki lebih dari 1 karya ilmiah yang diacu, maka urutkan berdasarkan tahun
terbitnya, disusun mulai dari yang paling awal.
c. Jika satu penulis memiliki lebih dari 1 karya ilmiah yang diacu dan diterbitkan pada tahun yang sama,
maka di belakang tahun diberikan urutan a,b,c dan seterusnya.
d. Untuk sumber acuan yang berasal dari buku atau monograf ditulis dengan format dasar penulisan
diawali dengan menuliskan nama belakang penulis diikuti inisial nama depan penulis, diikuti dengan
tahun terbit dengan tanda kurung dan judul buku yang ditulis secara italic (miring). Kemudian diakhiri
dengan edisi, identitas penerbit dan tempat terbit.
Dessler, H. (2005). Human Resource Management. Pearson Prentice Hall, New Jersey.
Kreitner, R. dan Kinicki, A. (2010). Organizational Behavior, 9th edition. McGraw Hill, New York.
Anderson, D.R., Sweeney, D.J., dan Williams, T.A. (1996). Statistics for Business and Economics, 6th
edition. West Publishing Company, Los Angeles.
e. Untuk sumber acuan yang berasal dari artikel suatu jurnal periodik, maka ditulis judul artikel secara
tegak, nama jurnal yang ditulis secara miring, diikuti volume, nomor dan halaman.
Gogineni, A., Alsup, R., dan Gillespi, D.F. (1995). Mediation and Moderation in Social Work Research.
Social Work Research, 19 (1), 57-63.
Sharma, M. K. dan Jain, S. (2013). Leadership Management: Principles, Models and Theories. Global
Journal of Management and Business Studies, 3 (1), 309-318.
f. Untuk sumber acuan yang berasal dari bab buku (book chapter) atau suatu artikel dalam karya kolektif
maka ditulis sebagai berikut.
Intriligator, M.D. (1981). Major Policy Issues in The Economics of Health Care in The United State,
dalam J Van der Gaag dan Perlman (Eds.). Health, Economics and Health Economics. North Holland
Publishing, Amsterdam.
Arvey, R.D., dan Jones, A.P. (1985). The Use of Discipline in Organizational Settings: A Framework
for Future Research, dalam LL Cummings dan BM Staw (Eds.). Research in Organizational Behavior,
7(1),179-180. Greenwich, CT: JAI Press.
g��
. Untuk sumber acuan yang berasal dari artikel yang diterbitkan majalah, maka dicantumkan tahun,
bulan dan tanggal penerbitan. Nomor dan halaman ditulis di bagian akhir.
Raloff, J. (2001, Mei 12). Lead Therapy won’t help most kids. Science News, 15, hal. 292.
h. Untuk sumber acuan yang berasal dari artikel yang diterbitkan Koran, maka ditulis dengan nama
penulis yang diikuti dengan tanggal diterbitkan, judul, nama surat kabar dan halaman.
Diedrichs, E. (2014, Februari 9). Merangsang Inovasi. Bisnis Indonesia Weekend, hal. 9.
Lohr, S. (2004, December 3). Healthcare Technology Is A Promise Unfinenaced. The New York Times,
hal. C5.
i. Untuk sumber acuan yang berasal dari resensi buku atau media lainnya yang diterbitkan secara
periodik, tuliskan judul resensi, diikuti oleh kata “resensi buku” atau “review of the book” dan judul
buku dalam tanda kurung tegak.
Gleick, E. (2000, Desember 14). The Burdens of Genius [resensi buku The Last Samurai]. Time, 156, 171.
j. Untuk sumber acuan yang berasal dari dokumen hasil terjemahan maka ditulis judul terjemahan,
diikuti dengan nama penerjemah dan singkatan “Trans” (artinya penterjemah) dalam tanda kurung.
Tambahkan tahun terbit yang dokumen aslinya dalam tanda kurung pada bagian akhir.
Steinberg, M. D. (2003). Voices of Revolution, 1917. (M. Schwart, Trans). New Haven, CT: Yale University
Press. (Original work diterbitkan tahun 2001).
Brigham, E.F., dan Houston, J.F. (2001). Buku II Manajemen Keuangan edisi kedelapan (Herman
Wibowo, Trans). Jakarta, Erlangga. (Original work diterbitkan tahun 1998).
k. Untuk sumber acuan yang berasal dari dokumen daring (dalam jaringan) atau online dan memiliki
versi cetak, maka ditulis dengan memberi “versi elektronik” dan URL tidak perlu dicantumkan.
Liboshi, H. (2012). Measuring the Effects of Monetary Policy: A DSGE-DFM Approach (versi elektronik).
Economic and Social Research Institute, 292.
Whitmeyer, J.M. (2000). Power through appointment (versi elektronik). Social Science Research,
29(4), 535-555.
l. Untuk sumber acuan yang berasal dari dokumen daring (dalam jaringan) atau online yang tidak
memiliki versi cetak maka ditulis disertai dengan tanggal diaksesnya.

311
Asche, D.D., dan McCutcheon, L.E. (2001). Shyness, loniliness, and attitude toward celebrities. Current
Research in Social Psycology, 6(9). Tersedia di http://www.uiowa.edu/grpproc/crisp/crisp6.9html,
diakses pada 3 Juli 2001.
m. Untuk sumber acuan berupa artikel yang diakses melalui database perpustakaan, maka ditulis dengan
mencantumkan tanggal akses, nama database, dan nomor dokumen.
Holiday, R.E., dan Hayes, B.K. (2001). Dissociating Automatic and Intentional Processes in Children’s
eyewitness memory. Journal of Experimental Child Psycology, 75(1), 1-5. Tersedia di Expanded
Academic ASAP database (A59317972), diakses pada 21 Februari 2001.
n. Untuk sumber acuan yang berasal dari dokumen web ditulis dengan mencantumkan nama penulis,
tahun terbit, dan judul bab atau halaman web secara spesifik (section). Kemudian tulis ‘dalam’ (in) dan
tuliskan judul dokumen, diikuti dengan informasi dalam kurung. Masukkan pula tanggal mengakses
dan URL dari halaman web yang diacu.
Chain, P. (1997). Same or Different?: A Comparison of the Beliefs Australian and Chinese University
Students Hold about Learning’s dalam Proceedings of AARE conference Swisburne University. Tersedia
di http://www.swin.edu.au/aare/97pap/CHAN97058.html, diakses pada 27 Mei 2000.
Heuer, R.J.,Jr. (1999). Keeping an open mind dalam Psychology of Intelligence Analysis (bab 6).
Tersedia di http://www/cia.gov/csi/books/19104/art9.html, diakses pada 7 Juli 2001.
o. Untuk sumber acuan yang berasal dari halaman web namun tanpa nama penulis, maka ditulis nama
organisasi atau perusahaan.
The Star. (2013). More Accountants Needed: Says MIA Chief. Tersedia di http://www.thestar.com.
my/Business/Business-News/2013/09/17/More-accountants-needed-says-MIA-chief.aspx/ diakses
pada 21 Agustus 2014.
p. Untuk sumber acuan yang dikutip dari program televisi, maka ditulis nama produser dan tanggal
tayang program tersebut. Setelah judul, tuliskan ‘siaran televisi’ (‘television broadcast’), stasiun TV
dan kota.
Pratt, C. (2001, Desember 2). Face the nation (Siaran Televisi). DC: CBS News, Washington.
Suryopratomo. (2013, Desember 9). Economic Challenges: Mengukur Kinerja Industri (Siaran Televisi).
Metro TV, Jakarta.
q. Untuk sumber acuan yang berasal dari abstrak karya tulis skripsi, tesis dan disertasi ditulis sebagai
berikut.
Novizantara, A. (2011). Pendekatan DCF dan Relative Valuation untuk Mengestimasi Nilai Wajar
Saham PT. Garuda Indonesia (Persero) Dalam Rangka IPO. Thesis Abstract. Program Pasca Sarjana
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Yoshida, Y. (2004). Essay in Urban Transportation. Dissertation Abstract International. Boston College,
Massacchuset.
r. Untuk sumber acuan yang berasal dari karya yang tidak diterbitkan berupa makalah seminar, skripsi,
tesis, disertasi ditulis sebagai berikut.
Angeline, I. (2007). Analisis Pengaruh Likuiditas Saham, Tingkat Leverage dan Risiko Sistematik
terhadap Return Saham (tesis tidak diterbitkan). Universitas Indonesia, Jakarta.
Sukarman, W. (2003). Liberalisasi: Ekonomi-Politik Perbankan Masa Orde Baru (disertasi tidak
diterbitkan). Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
7.3.8. Ujian Tesis
7.3.8.1. Pendaftaran Ujian Tesis

Setelah tesis mendapatkan persetujuan untuk diujikan oleh Dosen Pembimbing, mahasiswa dianjurkan
segera mendaftar Ujian Tesis dengan proses sebagai berikut.
a. Sudah dinyatakan bebas teori (tidak ada kuliah atau ujian yang belum dilaksanakan) dengan Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) minimum 3,00 tanpa nilai kurang dari C, dan maksimum 2 nilai C, dan atau C+.
b. Mengisi formulir pendaftaran Ujian Tesis di Bagian Akademik dengan melampirkan.
• Print-out Temporary Transcript (disetujui dan ditandatangani oleh mahasiswa ybs),
• Tiga rangkap tesis lengkap yang sudah disetujui (ACC) oleh Dosen Pembimbing pada cover tesis
(termasuk cover, lembar pernyataan, daftar isi, intisari/abstrak, dan lampiran),
• SOFTCOPY tesis dalam format MS WORD diemailkan ke LIBRARY-MM.FEB@UGM.AC.ID dengan
Subject : Tesis Sidang - Nama Mahasiswa - Kelas,
• Kartu Kontrol Bimbingan Tesis yang sudah disetujui (ACC) oleh Dosen Pembimbing,
• Bukti verifikasi hasil pengecekan Turnitin dari Akademik.
c. Menyelesaikan persyaratan bebas admisi dan keuangan ke Bagian Admisi dan Bagian Keuangan.
d. Menyerahkan formulir yang telah terisi lengkap ke Bagian Akademik.
e. Pemberitahuan jadwal Ujian Tesis akan dilakukan melalui telepon dan email sesuai data yang tertulis
di formulir.

313
f. Pada umumnya ujian tesis akan dijadwalkan pada tanggal 10 sampai dengan 20 pada bulan
berikutnya. Namun dalam prosesnya penjadwalan sangat tergantung pada ketersediaan jadwal dari
Tim Penguji.
7.3.8.2. ��
Pelaksanaan Ujian Tesis
Setelah jadwal ujian tesis diumumkan, mahasiswa akan menempuh proses ujian tesis dengan urut-
urutan sebagai berikut.
a. Datang 30 menit sebelum jadwal ujian.
• Mengikuti pengarahan oleh staf akademik.
• Menyiapkan file presentasi di komputer yang telah disediakan.
• Keterlambatan mahasiswa dapat mengakibatkan gagalnya ujian tesis.
b. Dipanggil memasuki ruang ujian sidang
• ��
Menandatangani berita acara ujian tesis.
• Presentasi tesis oleh mahasiswa di hadapan 3 dosen penguji.

Pada saat ujian tesis, mahasiswa diminta mempresentasikan tesisnya mengunakan Power
Point (10-15 slide) dengan waktu maksimal 15 menit. Sistematika penyajian PowerPoint meliputi
judul, rumusan masalah, tujuan, manfaat, teori yang relevan, model/kerangka penelitian, metoda,
analisis, temuan, dan simpulan.
c. ��
Evaluasi Penilaian oleh Tim Penguji
Setelah tim penguji melakukan diskusi terhadap penilaian, pengumuman hasil ujian tesis akan
diberitahukan secara individual, atau sesuai dengan kebijakan Ketua Tim Penguji�.
Dalam ujian tesis, mahasiswa akan dinilai berdasarkan aspek-aspek berikut.
1) Substansi (Analytical and Method)
Aspek-aspek yang tergolong dalam substansi adalah kemampuan analisis terutama dalam hal
kerincian isu/masalah, kecukupan landasan teori, kualitas analisis hingga kesesuaian antara
simpulan dan rekomendasi. Aspek lainnya adalah metoda penelitian yaitu kualitas pertanyaan
penelitian, kesesuaian pendekatan penelitian, akurasi proses pengumpulan data hingga
pengolahan data.
2) Komunikasi Tertulis (Written Communication)
Tiga aspek yang tergolong dalam komunikasi tertulis yaitu pengorganisasian tulisan, kemampuan
berargumentasi dan profesionalitas gaya penulisan. Pengorganisasian tulisan mencakup kejelasan
penulisan, kesinambungan antar paragraf hingga keringkasan tulisan sementara kemampuan
berargumentasi dinilai dari kemampuan dalam memberikan argumen yang logis serta kemampuan
dalam memberikan bukti yang kuat. Profesionalitas gaya penulisan dilihat dari kemampuan
mahasiswa dalam memenuhi format gaya penulisan profesional, persuasif, dan juga memberikan
tilikan dalam tulisan.
3) Komunikasi Lisan (Oral Communication)
Aspek komunikasi lisan terdiri dari empat komponen yaitu kemampuan presentasi, penggunaan
media presentasi, kemampuan melakukan presentasi dengan baik hingga kemampuan dalam
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh tim penguji.
d. Hasil Ujian Tesis
Hasil ujian tesis dapat dikategorikan sebagai berikut.
1) Lulus Tanpa Revisi
Mahasiswa yang dinyatakan Lulus Tanpa Revisi, nilai langsung diberikan oleh Tim Penguji.
Selanjutnya mahasiswa dapat minta Surat Keterangan Lulus di Bagian Akademik.
2) Lulus Dengan Revisi
Bila Mahasiswa dinyatakan Lulus Dengan Revisi, nilai baru dapat diberikan setelah revisi disetujui.
Batas waktu revisi tesis paling lama adalah 1 (satu) bulan, atau sesuai dengan yang diinformasikan
oleh Ketua Tim Penguji.
3) Tidak Lulus
Mahasiswa yang dinyatakan Tidak Lulus, harus mendaftar untuk ujian tesis lagi.
Mahasiswa yang dinyatakan Lulus Tesis akan diberikan lembar halaman judul dan halaman
pengesahan yang akan digunakan sebagai kelengkapan syarat wisuda.
7.4. UJI KEMIRIPAN PENULISAN KARYA ILMIAH

Sesuai ketentuan dari FEB UGM, Program Studi MM FEB UGM akan menerapkan kewajiban penggunaan
aplikasi Turnitin sebagai syarat pendaftaran ujian tesis. Hasil Turnitin yang diserahkan ke Bagian Akademik
diwajibkan kurang dari 25% (<25%) dan maksimal 5% untuk tiap komponen dari kutipan hasil karya
lainnya.

315
Turnitin adalah aplikasi berbasis website yang dapat digunakan untuk mendeteksi kesamaan kata/
kalimat pada makalah maupun tesis. Program Studi MM FEB UGM akan melakukan sosialisasi Turnitin
setiap bulan kepada mahasiswa dengan mengumumkan waktu sosialisasi melalui broadcast Sintesis.
Untuk kemudahan mahasiswa, cara penggunaan Turnitin ini akan diunggah ke Sintesis dan disediakan
layanan komputer khusus untuk pengecekan Turnitin di Bagian Perpustakaan.
Sebagai informasi tambahan, aplikasi Turnitin hanya diwajibkan sebagai syarat pendaftaran ujian tesis,
tetapi tidak menutup kemungkinan, seluruh dosen dapat mewajibkan penggunaan aplikasi Turnitin dalam
penilaian tugas makalah mata kuliah mahasiswa di kemudian hari.
PETUNJUK
PETUNJUK MENGGUNAKAN TURNITIN
MENGGUNAKAN TURNITIN
1. Buka www.turnitin.com
2. Klik Login Username &

Password (login akan
dilakukan oleh Petugas
Perpustakaan/IT)
3. Muncul menu berikut,
klik sesuai dengan Kelas
& klik More Actions,
Perpustakaan/IT)
2. Klik Login Username &
Password (login akan
dilakukan oleh Petugas
Perpustakaan/IT)

pilih Submit
pilih Submit

tulis Nama dan Judul
Tesis dan pilih Choose
From Computer
tulis Nama dan Judul
Tesis dan pilih Choose
From Computer
5. Klik Confirm, Go To
Assignment Inbox,
dan muncul tampilan
berikut

317
6. Klik File dan Upload
Program Bab
Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada
1 s.d. 5 untuk mengetahui
self checking Turnitin
berikut
6. Klik File dan Upload Bab

6. Klik File dan Upload Bab
1 s.d. 15 s.d.
untuk mengetahui
5 untuk mengetahui
7. Print hasil, klik gambar

7. Print hasil, klik gambar
(download)
(download)
8. Pilih Current View
8. Pilih Current View
LAMPIRAN
1
CONTOH HALAMAN JUDUL
PROPOSAL TESIS

319
RENCANA BISNIS AIRPORT VIP SERVICES
(THE SEAMLESS WAY TO TRAVEL)
STUDI PADA PT XYZ
Proposal Tesis
Untuk Menyusun Tesis S-2
dalam Program Studi Magister Manajemen
Diajukan oleh
Pikri Ilham Kurniansyah
12/343801/PEK/18215
ukuran kertas A4
Kepada
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2016
LAMPIRAN
2
TESIS

321
RENCANA BISNIS AIRPORT VIP SERVICES
STUDI PADA PT XYZ
Tesis
untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-2
Diajukan oleh
12/343801/PEK/18215
ukuran kertas A4
Kepada
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
201�6
LAMPIRAN
3
CONTOH PENULISAN
TABEL DAN GAMBAR

323
Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%) 2011 2012

Konsumsi Masyarakat 2,7 2,9
Konsumsi Pemerintah 0,3 0,6
Investasi (PMTB) 1,9 2,8
Ekspor 7,1 5,1
Impor -5,3 -4,7
Sumber: Laporan BPS 2012
Gambar 1.1 Data Penyelenggaraan Program Non Gelar 2012-2015

Sumber: Laporan Tahunan Program Studi MM FEB UGM
LAMPIRAN
4
CONTOH PENULISAN
KUTIPAN DALAM TESIS

325
“Kita memiliki beberapa fasilitas di antaranya 18 ruang kelas, lalu 12 ruang diskusi, 5 buah mobil operasional,
40 buah komputer di labkom, lalu juga perpustakaan, student lounge dan peralatan-peralatan yangdibutuhkan”
(Kepala Bidang Fasilitas MM FEB UGM Jakarta).
“Dosen atau praktisi juga menjadi intangible asset yang penting. Karena kita memilih human capital yang
qualified, yang di mana mayoritas lulusan S3 atau bergelar Doktor/Phd. Kalaupun masih bergelar Master,kita
memilih Master yang berpengalaman” (Direktur MM FEB UGM Jakarta).
“Efisiensi dapat terwujud karena kerja keras tim yang ada di lapangan, mereka berhak menikmati hasil kerja
kerasnya. Perusahaan membagikan bonus dari penghematan yang dapat dilakukan” (Narasumber 1).
LAMPIRAN
5
RINGKASAN TESIS

327
BUSINESS PLAN FOR AIRPORT VIP SERVICES
A STUDY ON PT XYZ
Submitted by:
12/343801/PEK/18215
ukuran kertas A4
FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS

2016
LAMPIRAN
6
CONTOH HALAMAN LEMBAR
PENGESAHAN RINGKASAN TESIS

329
SUMMARY
BUSINESS PLAN FOR AIRPORT VIP SERVICES

A STUDY ON PT XYZ
Submitted by:
12/343801/PEK/18215
Approved by:
Supervisor
ukuran kertas A4
…………………………………
B.M. Purwanto, M.B.A., Ph.D.
LAMPIRAN
7
CONTOH FORMULIR
PENILAIAN UJIAN TESIS

331
Master in Management
Faculty of Economics and Business
Formulir Penilaian Ujian Tesis

(Thesis Examination Evaluation Form)
NAMA MAHASISWA (NAME OF STUDENT) : Pikri Ilham Kurniansyah

NO MAHASISWA (STUDENT NUMBER) : 12/343801/PEK/18215
TANGGAL (DATE) : July 28, 2015
JAM (TIME) : 07:30 - Complete
NO ASPECTS INDICATORS GRADE ( v )

A. Substansi (Analytical and Method)
3 2 1
3: Exceeds standards; 2: Meets standards; 1: Fails standards
1. Kerincian isu/masalah
Details of issue/problems
2. Kecukupan tinjauan literatur
Kemampuan Analitis Adequacy level of literature review
1.
(Analytical Skills) 3. Kualitas analisis dan diskusi penelitian
Quality of analysis and discussions of research
4. Kesesuaian antara simpulan dan rekomendasi
Alignment between conclusion and recommendation
5. Kualitas pertanyaan penelitian (dinyatakan dengan jelas atau dapat menun-
jukkan faktor/variabel/indikator yang diteliti dan relevan dengan isu terkini)
Quality of research questions (clearly stated or showing factors/variables/
indicators under investigation and, relevant to current issues)
6. Kesesuaian pendekatan penelitian (landasan teori/konsep, metode analisis &
Metode Penelitian alat analisis) terhadap pertanyaan penelitian
2. Appropriateness of the approach (theoretical/conceptual background, analysis
(Research Method)
method & tools) to research questions
7. Akurasi proses pengumpulan data
Accuracy of the data collection process
8. Akurasi pengolahan data
Accuracy of the data processing
Sub Total Analitis dan Metode (Analytical and Method) =
Penguji (Examiner) I,
Bayu Sutikno, Ph.D.

Komponen Penilaian A Halaman 1 dari 3
NAMA M AHASISWA (NAME OF STUDENT) : Pikri Ilham Kurniansyah

B. Komunikasi Tertulis (Written Communication)

3 2 1
3: Exceeds standards; 2: Meets standards; 1: Fails standards
1. Kejelasan penulisan (jelas dan dapat dipahami)
Clarity of writing (clear and understandable)
2. Kesinambungan paragraf-paragraf dalam mendukung
Pengorganisasian Tulisan
3. topik penelitian dengan kuat
(Organization)
Coherence of writing
3. Keringkasan tulisan (singkat dan jelas)
Conciseness of writing (short and clear)
4. Kemampuan memberikan argumen yang logis
Kemampuan Berargumentasi Ability to provide logic arguments
4.
(Argumentation) 5. Kemampuan memberikan bukti yang kuat
Ability to provide strong evidence
6. Kemampuan memenuhi format gaya penulisan profesional
Ability to comply with format of professional writing style
Gaya Penulisan Profesional 7. Gaya penulisan yang persuasif
5.
(Professional Writing Style) Persuasive writing
8. Kemampuan untuk memberikan tilikan dalam penulisan
Ability to provide insight in writing
Sub Total Komunikasi Tertulis (Written Communication) =
Bayu Sutikno, Ph.D.
Komponen Penilaian B Halaman 2 dari 3

333

C. Komunikasi Lisan (Oral Communication)

3: Exceeds standards; 2: Meets standards; 1: Fails standards 3 2 1
1. Kemampuan Presentasi 1. Kejelasan (jelas dan dapat dipahami) dan keringkasan presentasi
(Structure of Presentation) Clarity (clear and understandable) and concisness of presentation
2. Koherensi presentasi
Coherence of presentation
2. Penggunaan Media 3. Kemampuan menggunakan media presentasi secara efektif
Presentasi Ability to use media of presentation effectively
(Use of Media) 4. Kemampuan menyampaikan presentasi yang menarik
Ability to show presentation attractively
3. Kemampuan Melakukan 5. Kemampuan bersikap dan menggunakan bahasa tubuh
Presentasi dengan Baik secara tepat
(Professional Mannerisms) Ability to use gesture and body language appropriately
6. Kemampuan memilih kata dan intonasi yang tepat
Ability to choose words and tone accurately
4. Kemampuan Menjawab 7. Kemampuan memberikan pendapat logis
Pertanyaan Ability to provide logic arguments
(Reasoning) 8. Kemampuan memberikan bukti yang kuat
Ability to provide strong evidence
Sub Total Komunikasi Lisan (Oral Communication) =
TOTAL A+B+C =
Direkomendasikan untuk dipublikasikan (Recommended to publish) □ Ya □ Tidak
Bayu Sutikno, Ph.D.
Komponen Penilaian C Halaman 3 dari 3
Formulir Penilaian Ujian Tesis

(Thesis Examination Evaluation Form)

A B C
Komunikasi Komunikasi
EXAMINER NAME Substansi A+B+C SIGN
Tertulis Lisan
(Analytical
(Written (Oral
and Method)
Communication) Communication)
1 Bayu Sutikno, Ph.D.
2 Nurul Indarti, Siviløkonom., Cand. Merc.,Ph.D.
3 B.M. Purwanto, M.B.A., Ph.D.
(Thesis Advisor)
TOTAL POINTS
Ketentuan
Nilai Akhir
TOTAL A+B
TESIS LULUS (PASSED)/
Batas Lulus Nilai Tesis
TESIS TIDAK LULUS Nilai Akhir di
(Thesis Passing Grade)
(FAILED)* berikan jika (A+B)
(A+B) >= 96
≥ 96 dengan jumlah
skor A+B+C sbb:
(rentang skor: nilai)
72 - 143: F (Failed=
Tidak Lulus )
NILAI AKHIR 144 - 161: B
Nilai dalam Abjad (Grade in Letter)
(FINAL GRADE) 162 - 172: B+
173 - 183: A/B
184 - 193: A-
194 - 216: A
*) Jika nilai tesis (A+B) < 96 maka mahasiswa wajib merevisi total tesisnya dan akan diuji ulang. Coret yang tidak perlu.

335
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TESIS

atau
KARYA TULIS MANDIRI
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, menyatakan bahwa tesis/karya tulis mandiri dengan judul:
.RENCANA BISNIS AIRPORT VIP SERVICES (THE SEAMLESS WAY TO TRAVEL) STUDI PADA: PT XYZ
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 28 Juli 2015 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam tesis/karya tulis mandiri ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang
lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau
pemikiran dari penulis lain, yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya
salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja atau tidak, dengan ini saya menyatakan menarik tesis/karya tulis mandiri yang saya ajukan
sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-
olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 28 Juli 2015

Yang Memberi Pernyataan
Materai
Rp. 6.000;
Saksi 1, sebagai pembimbing tesis/ karya tulis mandiri merangkap anggota tim penguji tesis /karya tulis mandiri:
B.M Purwanto, M.B.A., Ph.D.
Saksi 2, sebagai anggota tim penguji tesis /karya tulis mandiri :
Nurul Indarti, Siviløkonom., Cand. Merc., Ph.D.
Saksi 3, sebagai anggota tim penguji tesis /karya tulis mandiri :

.
Bayu Sutikno, Ph.D.
DAFTAR HADIR
UJIAN TESIS
Telah diuji:
Nama: Pikri Ilham Kurniansyah
No. Mahasiswa: 12/343801/PEK/18215
Angkatan: JKT-AP-25
Pada:
Hari: Selasa
Tanggal: 28 Juli 2015
Jam: 07:30 - selesai
(Pikri Ilham Kurniansyah)

337
Petunjuk Pelaksanaan Ujian Tesis
(Thesis Examination Guidelines)
1. Jika penguji menemukan adanya kesalahan konsep dan metoda yang fundamental, maka tim penguji dapat
menyatakan tesis mahasiswa tersebut belum layak untuk diuji.
(Provided that examiners found fundamental flaws of concepts and methods in the student’s thesis, examiners may
declare that the thesis is not eligible to be examined)
2. Mahasiswa wajib menyampaikan materi presentasi dalam bentuk power point atau sejenisnya. File tersebut harus
disimpan dan siap ditayangkan pada komputer dan layar proyektor yang disediakan di ruang ujian.
(Student must make presentation material in the form of powerpoint file or alike. The file must be saved in the
computer and ready to be displayed on monitor projector provided in the examination room)
3. Mahasiswa melakukan presentasi maksimal 15 menit dan tidak boleh diinterupsi.
(The presentation must not exceed 15 minutes and it shall not be interupted)
4. Total durasi ujian (termasuk presentasi mahasiswa) maksimal 60 menit.
(Total duration of the exam (including student presentation) is 60 minutes max)
5. Penilaian tesis dan presentasi adalah sebagai berikut:
(Thesis and presentation evaluation is following:)
• Batas lulus nilai tesis (komponen A+B) adalah 96.
[Thesis passing grade (total score of component A+B) is >= 96].
• Jika nilai tesis (A+B) < 96 maka mahasiswa wajib merevisi total tesisnya dan akan diuji ulang.
[If the thesis score (A+B) < 96, then the student is obliged to revise (major revision) his/her thesis and will be
scheduled for re-examination].
• Jika tesis dinyatakan lulus, maka nilai akhir (dalam huruf) ditentukan berdasarkan penjumlahan nilai pada
komponen A+B+C dengan ketentuan sebagai berikut:
[Provided that the thesis is declared as passed, the final grade (stated in letter) is determined by the total score
of components A+B+C as follow:]
194 - 216 :A (exceeds standards)

184 - 193 : A- (exceeds standards)
173 - 183 : A/B (meets standards)
162 - 172 : B+ (meets standards)
144 - 161 :B (meets standards)
72 - 243 : F/Tidak Lulus (Fails to meet standards)
LAMPIRAN
8
CONTOH HALAMAN
BERITA ACARA UJIAN TESIS

339
BERITA ACARA UJIAN TESIS
Pada hari ini, tanggal: 28 Juli 2015 bertempat di Ruang R. Tesis 4 Gedung Program Studi Magister Manajemen,
Fakultas Ekonomika Dan Bisnis,Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, telah dilaksanakan ujian Tesis.
Jenis Ujian : Lisan

Ujian dilaksanakan pukul : 07:30- Selesai
Mahasiswa yang diuji : Pikri Ilham Kurniansyah
Dosen Penguji 1 : Bayu Sutikno, Ph.D.
Dosen Penguji 2 : Nurul Indarti, Siviløkonom., Cand. Merc., Ph.D.
Dosen Penguji 3/ Pembimbing : B.M. Purwanto, M.B.A., Ph.D.
Nilai yang diperoleh : A, A-, A/B, B+, B, Tidak Lulus*
KEPUTUSAN : Lulus / Tidak Lulus
□ Tanpa revisi
□ Revisi dengan dosen pembimbing
□ Revisi dengan tim penguji
Keterangan :
Berita acara ini dibuat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Dosen Penguji I Dosen Penguji II
Bayu Sutikno, Ph.D. Nurul Indarti, Siviløkonom., Cand. Merc., Ph.D.
Dosen Penguji III/Pembimbing

* dengan cara dilingkar
LAMPIRAN
9
CONTOH HALAMAN LEMBAR
PENILAIAN PUBLIKASI TESIS

341
THESIS PUBLICATION EVALUATION SHEET

(Lembar Penilaian Publikasi Tesis
Name of Student/ Nama Mahasiswa Pikri Ilham Kurniansyah

Student Number/NIM 12/343801/PEK/18215
Batch/Angkatan JKT-AP-25
Topic of Thesis/Bidang Amatan Tesis Marketing
RENCANA BISNIS AIRPORT VIP SERVICES (THE
Title of Thesis/Judul Tesis SEAMLESS WAY TO TRAVEL) STUDI PADA: PT
XYZ
Thesis Advisor/Dosen Pembimbing B.M. Purwanto, M.B.A., Ph.D.
Grade/Nilai* A A- A/B B+ B
*) Circle one/pilih salah satu

Thesis Advisor/Dosen Pembimbing
( B.M. Purwanto, M.B.A., Ph.D. )
LAMPIRAN
10
HALAMAN FORMULIR
PENDAFTARAN UJIAN TESIS

343
FORMULIR PENDAFTARAN UJIAN TESIS

(Mohon diisi dengan huruf kapital)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
(Sesuai Ijazah S1)
Tanggal Lahir : Tgl : Bln : Tahun : Jenis Kelamin : L/P
No. Mahasiswa : ............../......................./ PEK / ............................... Batas Studi Maksimal :
Kelas :  Yogyakarta  Reguler  Eksekutif A

 Jakarta  Internasional  Eksekutif B Angkatan
 Kerjasama _____________________
No. Telp. & Alamat Email : Rumah : No. HP.1. : Email :

No. WA :
Judul Tesis :
Dosen Pembimbing Tesis : Bidang Amatan Tesis :
Dosen Moderator Workshop Tesis :
Workshop Tesis yang sudah diikuti :  WT-1  WT-2  WT-3 Tgl Acc. Tesis : _____ / _____ / _____
Lampiran 1.  Print out Temporary Transcript Jumlah SKS sebelum tesis :

(disetujui dan ditandatangani oleh mahasiswa ybs) IPK sebelum tesis :
Lampiran 2.  3 rangkap tesis lengkap yang sudah disetujui (ACC) oleh Dosen Pembimbing pada cover tesis
(termasuk cover, lembar pernyataan, daftar isi, intisari/abstrak, dan lampiran)
 SOFTCOPY tesis dalam format MS WORD diemailkan ke LIBRARY-MM.FEB@UGM.AC.ID
Dengan Subject : Tesis Sidang - Nama Mahasiswa - Kelas
Lampiran 3.  Kartu Kontrol Bimbingan Tesis yang sudah disetujui (ACC) oleh Dosen Pembimbing
Lampiran 4.  Bukti verifikasi hasil pengecekan Turnitin dari Akademik
Syarat Administrasi:
a. Bebas Admisi (diisi oleh Bagian Admisi)
Nilai TPA/TBI : Nilai Total : Tgl Bebas Admisi : Nama - TTD
b. Tambahan mata kuliah/retake (diisi oleh Bagian Keuangan)
Nama - TTD
c. Bebas Keuangan (diisi oleh Bagian Keuangan)
Biaya SPP Tambahan Mata Kuliah Tanggal Bebas Keuangan Nama - TTD
Hormat kami, Tanggal mendaftar ujian tesis : Diterima oleh :
TTD
Tandatangan dan nama terang
Catatan:
1. Penjadwalan ujian tesis akan segera diproses setelah formulir ini diisi lengkap dan diserahkan ke Bagian Akademik dengan catatan Mahasiswa sudah menempuh seluruh rangkaian
Thesis Workshop (TW) dan Immersion, kecuali jika tesisnya sudah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan sebelum pelaksanaan TW.
2. Jadwal ujian tesis akan diberitahukan kepada mahasiswa melalui WA dan email.
3. Demi mendukung program peduli lingkungan dengan mengurangi penggunaan kertas, maka mahasiswa wajib menyerahkan print out draft tesis dengan cara cetak bolak balik
(duplex printing).
LAMPIRAN
11
HALAMAN SURAT PERNYATAAN
REVISI TESIS DAN WISUDA

345
SURAT PERNYATAAN
KESANGGUPAN MENYELESAIKAN REVISI TESIS
DAN MENGIKUTI PROSES WISUDA
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
No. Mahasiswa :
Angkatan :
Kelas : Reguler ‌ Eksekutif A ‌ Eksekutif B ‌ Internasional
Dosen Pembimbing :
Tanggal Ujian Tesis :
Revisi Tesis : □ Minor/Mayor □ Tidak ada revisi
Batas Maksimal Revisi :
Menyatakan bahwa saya sanggup menyelesaikan revisi tesis dengan batas waktu yang telah ditentukan diatas
dan mengikuti proses wisuda selambatnya 2 periode wisuda setelah tanggal ujian tesis. Apabila saya tidak
menyelesaikan revisi tesis dan mengikuti proses wisuda dalam waktu yang sudah ditentukan, melalui surat
ini saya menyatakan mengundurkan diri dari Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Gadjah Mada (MMFEB UGM).
Demikian surat pernyataan ini saya buat dan saya tujukan kepada Program MM FEB UGM dengan kesadaran
penuh tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Yogyakarta, ....................................................
Yang menyatakan
Materai
Rp. 6.000;
(_________________________________)
LEMBAR PERSETUJUAN REVISI TESIS

Tesis dengan judul:
RENCANA BISNIS AIRPORT VIP SERVICES (THE SEAMLESS WAY TO TRAVEL)

STUDI PADA: PT XYZ
yang dipersiapkan dan disusun oleh
12/343801/PEK/18215
Yang perlu direvisi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
Telah selesai direvisi
Yogyakarta, .......................................
Dosen Penguji I Dosen Penguji II
Bayu Sutikno, Ph.D. Nurul Indarti, Siviløkonom., Cand. Merc., Ph.D.
Dosen Penguji III/Pembimbing

347
LAMPIRAN
12
HALAMAN SURAT PERNYATAAN

349
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : .............................................................................................................................................................................
NIM : .............................................................................................................................................................................
Program Studi : MM FEB UGM
Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Saya akan mentaati semua peraturan Universitas Gadjah Mada dan Fakultas, dan/atau Program Studi dan bersedia menerima sanksi apabila melanggar peraturan
yang ada;
2. Saya akan selalu menjunjung tinggi nama Universitas Gadjah Mada serta menjaga keamanan dan ketertiban Kampus Universitas Gadjah Mada;
3. Saya akan mengundurkan diri sebagai mahasiswa Program Studi Magister MM FEB UGM atas kemauan sendiri, jika dalam waktu 2 semester berturut-turut
terhitung sejak pertama kali diterima sebagai mahasiswa Program Studi MM FEB UGM saya tidak memenuhi syarat-syarat akademik yang telah ditentukan
oleh Program Studi MM FEB UGM;
4. Saya akan mengundurkan diri, apabila ternyata setelah 3 tahun terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi MM FEB UGM belum dapat menyelesaikan
studi;
5. Seluruh dokumen, data, informasi, dan/atau keterangan yang saya sampaikan, berikan, kirimkan, dan/atau isikan untuk memenuhi persyaratan sebagai mahasiswa
Universitas Gadjah Mada adalah benar, sah, dan/atau sesuai dengan keadaan dan/atau kenyataan, dan saya akan mengundurkan diri apabila ternyata dokumen,
data, informasi, dan/atau keterangan tersebut tidak benar, tidak sah, dan/atau tidak sesuai dengan keadaan dan/atau kenyataan;
6. Apabila mengendarai kendaraan bermotor dalam wilayah Universitas Gadjah Mada, saya akan mematuhi ketentuan berlalu lintas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan akan memarkir atau menempatkan kendaraan bermotor tersebut pada lokasi/atau tempat yang ditentukan oleh Universitas Gadjah
Mada;
7. Saya bersedia diberhentikan sebagai mahasiswa Universitas Gadjah Mada apabila terbukti:
a. melakukan tindak pidana;
b. Melakukan perbuatan asusila;
c. melakukan dan/atau terlibat dalam kegiatan perjokian;
d. terlibat dalam peredaran, penggunaan, dan/atau perdagangan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA);
e. merusak dan/atau menghilangkan fasilitas Universitas Gadjah Mada;
f. melakukan pelanggaran akademik yang ditetapkan oleh kementrian Ristek Dikti Republik Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Program Studi, Fakultas,
dan/atau Sekolah;
g. terdafar sebagai mahasiswa pada 2 (dua) atau lebih Program Studi di Universitas Gadjah Mada dalam masa studi yang bersamaan; dan/atau diterima
sebagai mahasiswa Universitas Gadjah Mada melalui dan/atau prosedur yang tidak benar, tidak sah, dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan dan peraturan
Universitas Gadjah Mada.
8. Saya akan dengan rela mengembalikan ijazah yang sudah diterima apabila:
a. ternyata diketahui bahwa dalam menyelesaikan studi melakukan hal-hal yang menyalahi peraturan, khususnya dalam penyusunan tesis melakukan
plagiat;
b. melakukan tindakan korupsi dan atau hal-hal lain yang merusak integritas dan nama baik MM FEB UGM.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun, apabila saya melanggar pernyataan tersebut di atas saya bersedia
diproses sesuai prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku.
..........................., ........................... 20........

Yang Menyatakan
Materai
Rp. 6.000;
(.....................................)

Kitab Suci MM UGM

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Kitab Suci MM UGM

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

BUKU PANDUAN MAHASISWA

Program Studi Magister Manajemen

Kampus Yogyakarta (MBA 75, IMBA 75, EMBA B34)

Buku Panduan Mahasiswa

Bab II: PROGRAM AKADEMIK 15

Bab III: PROGRAM KERJA SAMA INTERNASIONAL 49

Bab IV: FASILITAS DAN KEBIJAKAN KEUANGAN 67

Buku Panduan Mahasiswa

Bab VI: PANDUAN ANTI PLAGIARISME 251

Bab VII: PANDUAN PENULISAN MAKALAH BESAR DAN TESIS 265

Buku Panduan Mahasiswa

Tabel 1.1 Kerja Sama Internasional 9

Buku Panduan Mahasiswa

Lampiran 1: Aturan Konversi Jumlah SKS

Buku Panduan Mahasiswa

Buku Panduan Mahasiswa

1.2.3. Nilai-Nilai Dasar

Buku Panduan Mahasiswa

1.2.3.5. Kepedulian Sosial

1.2.4. Learning Goals (LG) dan Learning Objectives (LO)

Buku Panduan Mahasiswa

1.3. ARAH PENGEMBANGAN

The Change of Business Environment Expected Alumni Profile Differentiation

Scope (Type of Class)

Buku Panduan Mahasiswa

Rerangka Dasar Kurikulum

Being Knowing Doing

• Assessment • Case methods • Immersion

Buku Panduan Mahasiswa

Buku Panduan Mahasiswa

1.5.1. Program Pra-MBA

1.5.2. Program MBA

1.5.3. Program International MBA (IMBA Program)

Buku Panduan Mahasiswa

1.5.5. Program Pengembangan Eksekutif (Executive Development Program)

Buku Panduan Mahasiswa

1.6. KERJA SAMA INTERNASIONAL

Tabel 1.1. Kerja Sama Internasional

No Negara Universitas Mitra Program *

Buku Panduan Mahasiswa

No Negara Universitas Mitra Program *

1.7.1. Kerahasiaan Informasi Personal

1.7.2. Kewajiban untuk Peduli

1.7.3. Kesamaan Perlakuan

Buku Panduan Mahasiswa

1.7.4. Kekayaan Intelektual

1.7.6. Kebijakan tentang Pelecehan Seksual

1.7.7. Kebijakan tentang Merokok dan NAPZA

1.7.10. Sanksi Penggunaan Dokumen Palsu

Buku Panduan Mahasiswa

2.1. KEBIJAKAN UMUM AKADEMIK

2.1.1. Tata Tertib Kuliah:

Buku Panduan Mahasiswa

2.1.2. Tata Tertib Ujian:

Buku Panduan Mahasiswa

2.1.3. Sanksi Bagi Pelaku Kecurangan dalam Ujian

2.2. PROGRAM PRA MBA

No Kode MK Mata Kuliah Bobot Sesi *

2.2.3. Persyaratan Kelulusan

2.2.4. Peraturan Pengulangan

Buku Panduan Mahasiswa

2.3. PROGRAM MBA

2.3.2. Sistem Perkuliahan

2.3.3. Satuan Kredit Semester (SKS)