Anda di halaman 1dari 9

TUGAS I EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

DEFINISI EPIDEMIOLOGI

KELOMPOK 3

1. DESYCA RANTYANA (P23133014007)


2. EVI NURFITRIA SARI (P23133014010)
3. LYDIA OKTAVIANI (P23133014023)
4. M. YOGA TRIDARMA (P23133014031)
5. SALMAH NUR WAHIDAH (P23133014039)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta 12120 Telp. 021.7397641, 7397643
Fax. 021.7397769

2015/2016
EPIDEMIOLOGI

Apakah epidemiologi itu? Epidemiologi adalah ilmu pengetahuan tentang terjadinya


penyakit pada populasi manusia. Terjadinya penyakit diukur dan dihubungkan dengan
berbagai sifat-sifat individu atau lingkungannya.

Epidemiologi merupakan salah satu bagian dari Ilmu Kesehatan Masyarakat (Public
Health) yang menekankan perhatiannya terhadap keberadaan penyakit ataupun masalah
kesehatann lainnya dalam masyarakat.

Menurut Dr. W. H. Welch “epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari


timbulnya, penjalaran, dan pencegahan penyakit terutama penyakit infeksi menular.

1. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI MENURUT ASAL KATA

Secara etimologis, Epidemiologi berarti ilmu mengenai kejadian yang menimpa


penduduk. Epidemiologi berasaldari bahasa Yunani, dimana epi = upon, pada atau tentang;
demos = people, penduduk; logia = knowledge, ilmu. Nama “Epidemiologi” sendiri berkaitan
dengan sejarah kelahirannya dimana epidemiologi memberikan perhatian tentang penyakit
yang mendera banyak penduduk (epidemi).

Di awal sejarahnya, epidemiologi dianggap sebatas ilmu tentang epidemi. Pada


perkembangan selanjutnya hingga dewasa ini epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu
tentang distribusi (penyebaran) dan determinan (faktor penentu) masalah kesehatan
masyarakat yang bertujuan untuk membuat perencanaan (development) dan pengambilan
keputusan dalam menagggulangi masalah kesehatan. Dengan demikian, epidemiologi
dimaksudkan untuk tidak hanya mempelajari penyakit dan epideminya saja tetapi juga
menyangkut masalah kesehatansecara keseluruhan.

Penemuan tentang terjadinya penyakit bukan merupakan penemuan fenomena atau


kejadian yang baru. Tetapi perkembangan metode dan teori epidemiologi dalam akhir dasa
warsa ini membuka kemungkinan baru dan memacu perhatian dalam penerapannya di banyak
bidang.
Dalam waktu yang cukup lama perhatian yang menonjol dalam epidemiologi adalah
penyakit infeksi. Terjadinya penyakit infeksi yang sangat menular (penularannya tinggi)
dengan cara-cara yang bermacam-macam, dan sering meningkat secara dramatik selama
waktu tertentu yang disebut “Epidemi”. Diketemukan bahwa orang-orang yang berhubungan
atau berkontak dengan penderita penyakit tadi sering menjadi sakit sendiri (ketularan) dan
bahwa mereka yang pernah sakit jarang menderita penyakit itu lagi. Observasi epidemi
semacam itu merupakan teori tentang permulaan penyakit infeksi dan imunitas, dan menjadi
dasar tentang penyuluhan pencegahan penyakit secara efektif, meskipun hal itu dilakukan
sebelum mikroorganisme dan antibodi ditemukan. Satu contoh yang terkenal yaitu studi
klasik tentang penyakit kolera di London yang dipelopori oleh John Snow dalam tahun 1854
(Rothman,1989)

Observasi epidemiologi tak terbatas pada penyakit infeksi, lain-lain penyakit juga
menunjukkan variasi dalam penularannya. Distribusi penyakit penyakit malnutrisi yang
berbeda-beda telah dipelajari permulaan abad ini dan ternyata ada hubungannya dengan sifat-
sifat tertentu dari komposisi makanan. Meskipun bahan gizi yang pokok seperti vitamin-
vitamin tertentu belum dikenal, tetapi teori-teori tentang sebab-sebab penyakit malnutrisi
telah diformulasikan atau dirumuskan, ditentukan pencegahannya, dan orang-orang yang
sakit dirawat dengan baik.

Selama akhir beberapa dasa warsa ini perhatian meningkat telah ditujukan kepada
epidemiologi penyakit ganas, seperti penyakit kanker. Studi epidemiologi untuk mengetahui
peranan merokok terhadap terjadinya penyakit kanker paru-paru telah menyumbang usaha
pencegahan penyakit paru-paru dengan meyakinkan. Studi yang lain telah menunjukkan
hubungan antara pencemaran terhadap beberapa radiasi ionisasi dengan bentuk-bentuk
kanker.

Dasar umum dari aplikasi epidemiologi yang berbeda adalah studi tentang terjadinya
penyakit dan hubungannya dengan berbagai macam sifat-sifat individual atau lingkungannya.

2. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI MENURUT PENDAPAT PARA AHLI

Secara philologi, epidemiologi adalah cabang dari ilmu kedokteran yang mengobati
epidemi. Epidemi adalah penyakit menular yang berjangkit dengan cepat di daerah yang luas
dan menimbulkan banyak korban. (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Tabel definisi epidemiologi menurut para ahli

No Tahun Nama Pengarang Definisi


1 1927 Frost Ilmu tentang fenomena masa dari penyakit
infeksi, atau riwayat tentang terjadinya
penyakit; ... tidak hanya mengenai
penjelasan tentang distribusi penyakit,
tetapi juga lebih mendalam mengenai
filosofi yang konsisten.
2 1931 Stallybrass Ilmu tentang penyakit-penyakit infeksi,
penyebab utamanya, perkembang biakan
dan pencegahannya.
3 1934 Greenwood Studi tentang penyakit sebagai suatu
fenomena masa.
4 1938 Paul “Epidemiologi harus mengetahui tentang
penyakit, tidak perlu sejauh mana seperti
pengaruhnya terhadap individu atau
sebanyak pengetahuan pada peneliti pada
setiap saat atau setiap tempat, tetapi
sebagaimana seseorang yang menempatkan
dirinya dalam kelompok manusia bahkan
dapat mengetahui hal-hal yang lebih lagi
untuk tujuan dalam bidang ekonomi, politik
dan sosial...”
5 1951 Maxcy, K. F “Bidang ilmu pengetahuan kedokteran
mengenai hubungan antara berbagai macam
faktor dan kondisi yang menentukan
frekuensi dan distribusi proses infeksi,
penyakit, status fisiologi dalam masyarakat
manusia.”
6 1958 Stamber J “studi tentang penyakit dalam populasi”
7 1958 Lilienfeld, A. M “studi tentang distribusi penyakit atau
keadaan dalam populasi, mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhinya”
8 1961 Reid, D. D “ilmu yang berhubungan dengan sifat
perilaku bermacam-macam penyakit yang
ada di dalam kompleks populasi manusia.”
9 1961 Marxcy, K. F “bidang ilmu pengetahuan kedokteran
mengenai hubungan antara bermacam-
macam faktor dan kondisi yang
menentukan kondisi dan distribusi proses
infeksi, penyakit, atau status fisiologi dalam
masyarakat.”
10 1962 Pemberton, J “studi tentang hukum yang mengatur
tentang distribusi penyakit di dalam
masyarakat.”
11 1963 Cocburn, A “studi tentang ekologi penyakit infeksi”
12 1963 Gordon, J. E “studi tentang penyakit yang terjadi dalam
alam”
13 1967 Taylor, I “studi tentang kesehatan atau kesehatan
yang jelek dalam populasi tertentu”
14 1970 Fox, J. P., Hall, CE., and “studi tentang faktor-faktor yang
Elvebock, L. R menentukan terjadinya penyakit dalam
populasi”
15 1970 Macmahon, B., and “studi tentang distribusi determinan atau
Pugh, T. F. faktor penentu frekuensi penyakit manusia”
16 1973 Sartwell, P. E “studi tentang distribusi dan dinamika
penyakit di dalam populasi manusia”
17 1973 Lowe, C. R and “studi tentang faktor-faktor penentu dan
Kostrzewski, A. K. distribusi penyakit dalam populasi
manusia”
18 1974 Mausner, J. S and Bahn “studi tentang distribusi dan faktor-faktor
A. K penentu penyakit-penyakit dan kecelakaan
dalam populasi manusia”
19 1974 Friedman, G. D “studi tentang terjadinya suatu penyakit
dalam populasi manusia”
20 1975 Morris, J. N “ilmu pengetahuan yang berhubungan
dengan insidensi, penyebaran, dan
pengawasan penyakit”
21 1976 Lilienfeld, A. M. “studi tentang distribusi penyakit atau
kondisi fisiologi dalam populasi manusia
dan faktor-faktor yang mempengaruhi
distribusi tersebut.”
22 1976 Sinnicker, H. “ilmu yang berhubungan dengan
penjangkitan penyakit masal”
23 1978 Lilienfeld, A. M “metode pemikiran (reasoning) tentang
penyakit yang berhubungan dengan
pengaruh biologi yang berasal dari
observasi phenomena penyakit dalam
kelompok populasi”
24 1978 Cassens, B. J. “studi tentang distribusi dan faktor penentu
penyakit atau keadaan di dalam populasi
yang ditemukan”
25 1987 Newman, T. B “studi tentang distribusi dan faktor penentu
penyakit pada manusia”

Menurut Lilienfeld (1978) satu definisi khusus yang paling sering digunakan ialah
nomer 16, yaitu istilah yang disusun oleh MacMohon dan Pugh (1970), meskipun tidak
digunakan oleh orang banyak

Maxcy mendefinisikan epidemiologi sebagai “suatu bidang ilmu pengetahuan tentang


hubungan berbagai faktor-faktor yang menentukan frekuensi dan distribusi suatu proses
infeksi, suatu penyakit, atau status fisiologi manusia dalam masyarakat”.

Tiga aspek dari definisi yang disusun oleh Maxcy (1951) memerlukan penekanan
bahwa epidemiologi ialah suatu :

a) Ilmu pengetahuan tentang observasi, identifikasi, deskripsi, penelitian experimental


dan penjelasan teoritik tentang fenomena alam (natural phenomenon).
b) Studi tentang sebab dan akibat, yaitu hubungan antara variabel-variabel yang
menentukan suatu penemuan.
c) Studi tentang keadaan-keadaan yang ada dalam suatu populasi.

Berdasarkan definisi, terdapat 3 unsur pada epidemiologi, yaitu manusia (man), waktu
(time),dan tempat (place).Maka dari itu pengkajian suatu penyakit, berarti juga pengkajian
unsur-unsur epidemiologi (man, time, place) ditinjau dari faktor (agen, penjamu, dan
lingkungan) riwayat penyakit tersebut. Misalnya pada penyakit menular, unsur waktu
ditelusuri dengan menjawab pertanyaan : “kapan terjadinya ledakan penyakit tersebut?”
Sedangkan unsur manusia dengan menjawab pertanyaan : “Seberapa jauh perilaku manusia
terhadap terjadinya penyakit? Bagaimana daya tahan manusia terhadap penyakit tersebut?”
Dan unsur tempat dengan menjawab pertanyaan : “Bagaimana karakteristik agen penyakit?
Dan bagaimana karakteristik perananan tempat baik terhadap manusia ataupun agen?”.

Dengan penelusuran unsur-unsur tersebut, dapat diperoleh berbagai informasi tentang


penyakit, dan informasi yang tersusun sistematis akan memungkinkan gambaran yang
mencerminkan intensitas penyakit yang bersangkutan.

3. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI DITINJAU DARI BERBAGAI ASPEK


1) Aspek Akademik

Secara akademik, epidemiologi berarti Analisa data kesehatan, sosial-ekonomi, dan


trend yang terjadi untuk mengindentifikasi dan menginterpretasi perubahan-perubahan
kesehatan yang terjadi atau akan terjadi pada masyarakat umum atau kelompok penduduk
tertentu.

2) Aspek Klinik

Ditinjau dari aspek klinik, Epidemiologi berarti Suatu usaha untuk mendeteksi secara
dini perubahan insidensi atau prevalensi yang dilakukan melalui penemuan klinis atau
laboratorium pada awal timbulnya penyakit baru dan awal terjadinya epidemi.

3) Aspek praktis

Secara praktis epidemiologi berarti ilmu yang ditujukan pada upaya pencegahan
penyebaran penyakit yang menimpa individu, kelompok penduduk atau masyarakat umum.
4) Aspek Administrasi

Epidemiologi secara administratisi berarti suatu usaha mengetahui keadaan


masyarakat di suatu wilayah atau negara agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat

4. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI MENURUT CENTER OF DISEASE CONTROL


(CDC) 2002

Adapun definisi Epidemiologi menurut CDC 2002, Last 2001, Gordis 2000
menyatakan bahwa EPIDEMIOLOGI adalah : “ Studi yang mempelajari Distribusi dan
Determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi serta penerapannya untuk
pengendalian masalah – masalah kesehatan “. Dari pengertian ini, jelas bahwa Epidemiologi
adalah suatu Studi ; dan Studi itu adalah Riset. Kemudian apakah Riset itu…..?? Menurut
Leedy (1974), Riset adalah “ a systematic quest for undiscovered truth”. ( Artinya : Pencarian
sistematis terhadap kebenaran yang belum terungkap ).

5. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI MENURUT WHO

“Studi tentang distribusi dan determinan kesehatan yg berkaitan dgn kejadian di


populasi dan aplikasi dari studi utk pemecahan masalah kesehatan.”
DAFTAR PUSTAKA

Dainur. 1995. Materi – Materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Widya
Medika.

Dewanto, Harkati. 1993. Aspek-Aspek Epidemiologi Maloklusi. Yogyakarta : Gadjah


Mada University Press.

Nadjib, M.Bustan. 2012.Pengantar Epidemiologi.Jakarta : Rineka Cipta.

Web.unair.ac.id/admin/file/f_17960_epidemiologi.pdf

Anda mungkin juga menyukai