Anda di halaman 1dari 18

1.

PROFIL NARASUMBER

Nama Dra. Rostin Taib

TTL Gorontalo , 01 April 1963

Umur 55 Tahun

Agama Islam

Status Tersertifikasi

Sekolah MTS AL – HIDAYAH Ke. Bulango Timur Kab. Bone Bolango

 KETERANGAN WAWANCARA
Hari/tanggal : Jumat, 09/03/2018
Tempat : Sekolah MTS AL – HIDAYAH BULOTALANGI TIMUR
Waktu : 10:30 WITA

Pada Jumat ( 09/032018) Saya pergi kesekolah MTS AL- HIDAYAH


BULOTALANGI TIMUR untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah profesi
kependidikan dengan tujuan mewawancarai beberapa orang guru. Tiba disekolah tersebut
saya melihat situasi belajar mengajar dimana dalam proses pembelajaran siswa sebagian
aktif dan yang lain tidak. Saya pun beranjak dari tempat itu kemudian langsung bertemu
dan mewawancarai guru tersebut. Saya pun memberikan penjelasan maksud dan tujuan
kedatangan saya kesekolah tersebut.

Saya ; Maaf mengganggu pak, boleh minta waktu luangnya ibu, saya ingin
mewawancarai ibu seputar permasalahan ataupun tantangan masa depan yang
sering kali ibu hadapi dalam hal belajar mengajar, boleh minta waktu sebentar saja
bu?

Ibu rostin : Silahkan nak, apa yang ingin ditanyakan..?

Pertanyaan :

1. Apa yang membuat ibu sehingga ingin menjadi guru ? apakah keinginan sendiri
atau ada dorongan dari orang lain ?
Ibu Rostin :
“ Keinginan sendiri, selain itu juga ingin meneruskan pekerjaan dari
orang tua. Ada dari orang lain tetapi dorongan yang mereka berikan itu berupa
motivasi utnuk menyelesaikan study hingga menjadi seorang guru dan
Alhamdulillah saya tidak kecewa dengan keputusan saya pada saat mengambil
program study keguruan dan menjalankan tanggung jawab yang seharusnya
dilaksanakan. “

2. Apakah ada kesulitan yang dihadapi dalam hal proses belajar- mengajar ?
Ibu Rostin :
“Ada, semua guru pasti mempunyai masalah dalam hal proses belajar
mengajar. Tinggal bagaimana gruru tersebut menyeleaikan masalah/ tantangan
tanpa harus meninggalkan tanggung jawab. untuk saya sendiri masalah yang
pertama Fasilitas yang kurang memadai contohnya bahan ajar/ buku, kurangnya
guru pengajar, biaya pendidikan, selain itu karakter siswa yang kurang
mendengarkan nasihat dari guru itu sendiri. Tapi karena merupakan tanggung
jawab maka harus dilaksanakan apapun tantangannya ”

3. Apa pendapat ibu dengan guru yang sudah tersertifikasi atau belum ?
Ibu Rostin :
“Alhamdulillah, kalau saya sudah tersertifikasi, jelas tunjangan yang
akan diterima itu akan bertambah artinya kesejahteraan guru tersebut sudah bisa
dikatakan layak walaupun beban mengajar itu haris 24 jam, jika dengan guru
yang belum tersertifikasi jelas hanya gaji dalam mengajar itu yang dibayar tetapi
tunjangan yang diberikan tidaak ada dan beban mengajar itu tidak dituntut harus
24 jam mengajar. Tetapi Alhamdulillah untuk saya dengan tersertifikasi sangat
membantu.”

4. Apa sebelum tersertifikasi guru, ibu punya perasaan iri ataupun tidak senang
terhadap guru lainnya yang sudah tersertifikasi ?
Ibu Rostin :
Menurut saya, Sertifikasi itu merupakan penghargaan kepada guru yang
mempunyai profesionalisme. Dimana guru yang tersertifikasi harus
melaksanakan tugas sepenuhnya. Jika ditanyakan saya iri ataupun tidak senang,
maka jawaban saya tidak. karena rezki yang diberikan kepada setiap orang itu
sudah ada yang mengatur dan sebagai manusia biasa rasa tidak senang itu harus
dijauhkan dalam diri kita sendiri, jadikan itu sebagai motivasi untuk kita menjadi
guru yang lebih professional lagi kedepannya.

5. Menurut ibu,bagaimana dengan guru yang sudah tersertifikasi tapi tidak


melaksanakan tugas sepenuhnya dengan guru yang belum tersertikasi tapi tugas
sepenuhnya dilaksanakan ? contohnya seperti guru yang seharusnya
melaksanakan tugas 24 jam, tetapi yang dilaksanakan kurang dari yang
ditentukan ?
Ibu Rostin :
“ Menurut ibu, Jika guru yang sudah tersertifikasi dia harus
melaksanakaan beban mengajar dalam 24 jam , jika misalnya tidak cukup dalam
24 jam itu tersendiri maka tunjangan yang seharusnya diterima tidak akan
dibayarkan. Tapi alhamdulilah untuk sekarang selain tatap muka yang di hitung,
ada juga wali kelas dihitung 6 jam dan ekstra juga bisa dihitung sehingga dapat
mencukupi 24 jam. Tetapi jika yang belum trsertifikasi maka bisa kurang dari 24
jam .

6. Menurut ibu, bagaimana dengan guru yang sudah tersertifiksi tetapi tidak menaati
kode etik keguruan itu sendiri atau bisa dikatakan melanggar norma-norma
ataupun perilaku seorang profesi?
Ibu Rostin :
“ Jika sudah tersertifikasi maka harus berusaha untuk tetap menjaga,
melaksanakan kode etik guru maupun tanggung jawabnya. Yang perlu itu guru
tersebut berdiri di depaan kelas / tatap muka dalam proses belajar mengajar
seperti guru-guru yang ada disekolah ini biasanya sering sakit/kurang enak badan,
tetapi jika masih mampu maka harus tetap datang kesekolah, kecuali sudah tidak
bisa lagi datang dan hanya mengirim surat sakit karena mengingat tugas- tugas
yang harus diselesaikan. Kemudian kehadiran juga diperlukan, jika tidak bisa
maka harus memberikan alasan. Karena itu semua merupakan kewajiban dan
kewajiban tersebut harus dilaksanakan.

7. Tanggapan ibu, seorang guru yang diberikan sangksi terhadap guru yang tidak
melaksanakan tugas sepenuhnya atau tidak menaati kode etik keguruan?
Ibu Rostin ;
Untuk sekarang ini sangksi yang diberikan hanya tergantung
ketidakhadiran ataupun tatap muka, misalnya pengalaman saya lalu cuti selama 2
bulan karena ada urusan mendesak, maka tidak ada pembayaran sesuai
ketikhadiran maupun tatap muka dengan siswa selama 2 bulan tersebut. Sesuai
informasi dari kemenag bahwa 14 hari tidak masuk maka pembayaran tunjangan
tidak ada. jadi tugas itu harus dilaksanakan karena tanggung jawaab tersebut
sudah dibayar.

KESIMPULAN :
Dari pertanyaan sekaligus jawaban yang telah diberikan maka saya
mengambil kesimpulan bahwa menjadi seoraang guru harus dari keinginan/
kemauan sendiri. Karena dengan adanya kemauan tersebut nantinya ketika
menjadi seorang tenaga pengajar maka harus menaati kode etik keguruan itu
sendiri. Selain itu mempunyai kesdaran dalam diri bahwa tugas / tanggung jawab
harus dilaksanakan karena itu merupakan suatu kewajiban. Jika kita
melaksanakan tanggung jawab dengan baik maka kita juga akan mendapatkan
apa yang seharusnya kita terima.
Lampiran Dokumentasi :
2. PROFIL NARASUMBER

Nama Rini Hamzah s.Pd

TTL Bulotalangi, 26 Desember 1990

Umur 27 Tahun

Agama Islam

NIP 199012262015032006

Status PNS / Belum sertifikasi

Sekolah SDN 1 BULANGO ULU Desa mongiilo Kec. Bulango ulu Kab.Bone
Bolango

 KETERANGAN WAWANCARA
Hari/tanggal : Jumat, 09/03/2018
Tempat : Sekolah SDN 1 BULANGO ULU
Waktu : 11: 30 WITA

Pada Jumat ( 09/032018) Selanjutnya Saya pergi kesekolah SDN 1 BULANGO


ULU untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah profesi kependidikan dengan tujuan
mewawancarai beberapa orang guru. Tiba disekolah tersebut bertemu dan mewawancarai
guru tersebut. Saya pun memberikan penjelasan maksud dan tujuan kedatangan saya
kesekolah tersebut.

Saya ; Maaf mengganggu pak, boleh minta waktu luangnya sedikit ibu, saya ingin
mewawancarai ibu seputar permasalahan ataupun tantangan masa depan yang
sering kali ibu hadapi dalam hal belajar mengajar, boleh minta waktu sebentar saja
bu?

Ibu Rini : Silahkan nak, apa yang ingin ditanyakan..?

Pertanyaan :

1. Apa yang membuat ibu sehingga ingin menjadi guru ? apakah keinginan sendiri
atau ada dorongan dari orang lain?
Ibu Rini :
“ Keinginan dari ibu sendiri dan orang tua pun mendukung”

2. Apakah ada kesulitan yang dihadapi dalam hal proses belajar- mengajar ?
Ibu Rini :
“ Ada, saya rasa untuk setiap guru punya masalah yang dihadapiny
terkait proses belajar mengajar, contohnya Fasilitaas yang belum memadai. Siswa
yang mempunyai miat untuk belajar kurang. Itu tinggal pintar-pintarnya seorang
guru untuk mengatasi masalah tersebut. Mungkin dari masalah yang itu guru bisa
mempunyai pengalaman untuk menyelesaikan masalah lain yang akan
muncul.oleh karena itu guru harus mempuyai strategi untuk setiap masalah agar
proses belajar- mengajar dapat terlaksanakan.

3. Apakah pendapat ibu dengan guru yang sudah tersertifikasi atau belum ?
Ibu Rini :
“ saya fikir guru yang sudah tersertifikasi ataupun belum sama saja,
sama-sama melaksanakan tugas/ tanggung jawab . tetapi perbedaannya jika sudah
tersertifikasi sudah ekstra penuh untuk melaksanakan tugas 24 jam, dan bukan
berarti yang belum tersertifikasi tidak melakukan tugas tersebut , tetapi yang
belum maka akan melakukan tatap muka dengan siswa kurang dari 24 jam. Jadi
perbedaannya dstu,

4. Apa sebelum tersertifikasi guru, ibu punya perasaan iri ataupun tidak senang
terhadap guru lainnya yang sudah tersertifikasi ?
Ibu Rini ;
“ Tidak, Karena Kenapa? Setiap guru itu jika sudah tersertifikasi maka
mereka sudah dianggap sebagai guru yang professional, jadi untuk saya jalani
dulu yang sudah ada, cerdaskan anak bangsa dan melaksanakan kewajiban itu
saya rasa sudah cukup, tetapi tidak menutup kemungkinan sertifikasi itu ada.

5. Menurut ibu,bagaimana dengan guru yang sudah tersertifikasi tapi tidak


melaksanakan tugas sepenuhnya dengan guru yang belum tersertikasi tapi tugas
sepenuhnya dilaksanakan ? contohnya seperti guru yang seharusnya
melaksanakan tugas 24 jam, tetapi yang dilaksanakan kurang dari yang
ditentukan ?
Ibu Rini :
“ Seorang guru akan melakukan tugasnya, tetapi mereka tidak harus
terfokus di satu tugas saja, ada tugas lain yang harus dilakukan contohnya seperti
di keluarga, jadi mereka itu mempunyai alasan tertentu. Dengan adanya
hambatan tersebut maka mereka akan menyusun strategi sebaik mungkin agar
proses belajar mengejar tetap berjalan.

6. Menurut ibu, bagaimana dengan guru yang sudah tersertifiksi tetapi tidak menaati
kode etik keguruan itu sendiri atau bisa dikatakan melanggar norma-norma
ataupun perilaku seorang profesi?
Ibu Rini :
“ Jika melanggar kode etik pasti punya sanksi, baik itu peringatan, secara
tertulis ataupun pemberhentian secara tidak hormat.tetapi saat seorang guru telah
melanggar maka ia harus menaati kode etik keguruan.
7. Tanggapan ibu, seorang guru yang diberikan sangksi terhadap guru yang tidak
melaksanakan tugas sepenuhnya atau tidak menaati kode etik keguruan?
Ibu Rini :
“ Saya rasa sangksi itu perlu, karena tanpa sangksi maka seseorang yang
akan melanggar tidak akan pernah berhenti melanggar kode etik itu sendiri.
Sangksi merupakaan pembelajaran untuk yang melanggar.

KESIMPULAN :
Dari uraian tersebut maka saya mengambil kesimpulan maka dengan
adanya masalah ataupun tantangan dapat menambah pengalama untuk
menghadapi tantangan selanjutnya. Selain itu seorang guru yang melanggar kode
etik maka harus diberi sangksi sesuai kode etik itu tersendiri.
Lampiran Dokumentasi :
3. PROFIL NARASUMBER

Nama Nurdin Mohammad, S.Pd

Umur 35 tahun

Alamat Desa bulotalangi timur

Agama Islam

Status Belum Sertifikasi

Sekolah SDN 1 BULANGO ULU Desa Mongiilo Kec. Bulango


ulu Kab. Bone Bolango

 KETERANGAN WAWANCARA
Hari/tanggal : Sabtu , 10/03/2018
Tempat : Sekolah SDN 1 BULANGO ULU
Waktu : 12:00WITA

Pada jumat (09/032018) selanjutnya Saya pergi mewawancarai guru berikutnya


dimana guru tersebut mengajar mata pelajaran PJOK dengan masa kerja 5 tahun.saya pun
langsung menjelaskan maksud dan tujuan saya datang kesekolah tersebut.

Saya ; Maaf mengganggu, boleh minta waktu luangnya sedikit pak. saya ingin
mewawancarai ibu seputar permasalahan ataupun tantangan masa depan yang
sering kali pak hadapi dalam hal belajar mengajar, boleh minta waktu sebentar saja
pak?

Pak nurdin : Silahkan , apa yang ingin ditanyakan..?

Pertanyaan :

1. Apa yang membuat ibu sehingga ingin menjadi guru ? apakah keinginan sendiri
atau ada dorongan dari orang lain?
Pak nurdin :
“ Keinginan sendiri, karena sejak kecil saya bercita-cita untuk mnjadi
guru dan sekaligus menjadikan hobi saya dalam berolahraga “

2. Apakah ada kesulitan yang dihadapi dalam hal proses belajar- mengajar ?
Pak nurdin :
“ salah satu masalah yang saya hadapi seperti siswa yang tidak mau
mendengarkan dalam proses pembelajaran. Selain itu siswa yang tidak dapat
mengikuti intruksi dalam hal olahraga. Fasilitas yang dapat menunjang pun tidak
begitu lengkap.
3. Apakah pendapat ibu dengan guru yang sudah tersertifikasi atau belum ?
Pak nurdin :
“ menurut saya, guru sudah terferifikasi lebih profesional lagi dalam hal
mengajar daripada guru yang belum terferifikasi, oleh karena itu perlunya
tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan proses pembelajaran.

4. Apa sebelum tersertifikasi guru, ibu punya perasaan iri ataupun tidak senang
terhadap guru lainnya yang sudah tersertifikasi ?
Pak nurdin :
“ tidak sama sekali, karena saya fikir bahwa saya juga nantiya akan
mencapai titik itu. Sekarang belum saatnya tetapi mungkin saja saya kedepannya
akan tersertifikasi . “

5. Menurut ibu,bagaimana dengan guru yang sudah tersertifikasi tapi tidak


melaksanakan tugas sepenuhnya dengan guru yang belum tersertikasi tapi tugas
sepenuhnya dilaksanakan ? contohnya seperti guru yang seharusnya
melaksanakan tugas 24 jam, tetapi yang dilaksanakan kurang dari yang
ditentukan ?
Pak nurdin :
‘Saya rasa kesalahan ataupun ketidak tanggung jawab nya seorang guru
bukan sepenuhnya bisa disalahkan terhadap seorang guru tersebut. Tergantung
situasi kondisi yang dialaminya.”

6. Menurut ibu, bagaimana dengan guru yang sudah tersertifiksi tetapi tidak menaati
kode etik keguruan itu sendiri atau bisa dikatakan melanggar norma-norma
ataupun perilaku seorang profesi?
Pak nurdin :
“ saya harap itu tidak akan terjadi kerana jika guru yang sudah
terferifikasi pasti tanggung jawab akan dilaksanakan seutuhnya. Jadi guru
tersertifikasi mungkin sudah terjamin akan kualaitas profesionalisme itu sendiri. “

7. Tanggapan ibu, seorang guru yang diberikan sangksi terhadap guru yang tidak
melaksanakan tugas sepenuhnya atau tidak menaati kode etik keguruan?
Pak nurdin :
“ jika tidak menaati maka harus dipertanggung jawabkan kembali karena
sesuatu yang dihasilkan itu harus dipertanggung jawabkan oleh kita sendiri bukan
orang lain, jadi saya harap sangksi itu perlu adanya.”

KESIMPULAN :
Saya mengambil kesimpulan bahwa jika sudah tersertifikasi maka harus
melaksanakan tugas ataupun kewajiban dan jika tidak menaati maka harus
menerima sangksi yang sesuai pelanggaran tersebut
Lampiran dokumen :
4. PROFIL NARASUMBER

Nama Dra. Fatma Husain

Umur 56 Tahun

Alamat Desa Lawonu Kec. Tilango Kab. Gorontalo

Agama Islam

Status Tersertifikasi

Sekolah SMA N 1 TILANGO

(Wakasek Kurikulum)

 KETERANGAN WAWANCARA
Hari/tanggal : Sabtu , 10/03/2018
Tempat : Sekolah SMA N 1 TILANGO
Waktu : 09: 30 WITA

Pada Sabtu ( 10/032018) Keesokan harinya Saya pergi kesekolah SMA N 1


TILANGO untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah profesi kependidikan dengan
tujuan mewawancarai beberapa orang guru. Tiba disekolah tersebut bertemu dan
mewawancarai guru tersebut. Saya pun memberikan penjelasan maksud dan tujuan
kedatangan saya kesekolah tersebut.

Saya ; Maaf mengganggu waktu luang ibu, saya ingin mewawancarai ibu seputar
permasalahan ataupun tantangan masa depan yang sering kali ibu hadapi dalam hal
belajar mengajar, boleh minta waktu sebentar saja bu?

Ibu fatma : Silahkan nak, apa yang ingin ditanyakan..?

Pertanyaan :

1. Apa yang membuat ibu sehingga ingin menjadi guru ? apakah keinginan
sendiri atau ada dorongan dari orang lain?
Ibu Fatma :
“ Keinginan dari diri sendiri, karena selain ingin menjadi guru mau
mencerdaskan anak bangsa “

2. Apakah ada kesulitan yang dihadapi dalam hal proses belajar- mengajar ?
Ibu Fatma ;
“ Banyak, salah satunya siswa yang tidak semangat belajar karena tidak
ada dorongan dari keluarga untuk belajar, sehingga ketika guru telah
menyiapkan berbagai program yang seharusnya terlaksana dalam proses
belajar akan terhambat dengan adanya minat siswa yang kurang efektif.
Selain itu siswa yang tidak suka dengan mata pelajaran yang sedang
berlangsung contoh seperti mata pelajaran kimia yang notabennya
perhitungan
.
3. Apakah pendapat ibu dengan guru yang sudah tersertifikasi atau belum ?
Ibu Fatma :
“ sama-sama melaksanakan tugas / tanggung jawab dalam mengajar,
perbedaan keduanya hanya berapa lama dia bertatap muka. Jika sudah
tersertifikasi lama bertatap muka 24 jam sedangkan untuk belum tersertifikasi
maka kurang dari 24 jam tersebut. “

4. Apa sebelum tersertifikasi guru, ibu punya perasaan iri ataupun tidak senang
terhadap guru lainnya yang sudah tersertifikasi ?
Ibu Fatma :
“ tidak perlu merasa iri dengan orang yang sudah tersertiifikasi, karena
setiap rezky itu sudah diatur, jadi tidak perlu untuk merasa tidak senang.
Mungkin untuk saat ini kita belum, tetapi mungkin kedepannya kita bisa
tersertifikasi.

5. Menurut ibu,bagaimana dengan guru yang sudah tersertifikasi tapi tidak


melaksanakan tugas sepenuhnya dengan guru yang belum tersertikasi tapi
tugas sepenuhnya dilaksanakan ? contohnya seperti guru yang seharusnya
melaksanakan tugas 24 jam, tetapi yang dilaksanakan kurang dari yang
ditentukan ?
Ibu Fatma :
“ Untuk melaksanakan tugas ataupun tanggung jawab maka harus
didasari dengan kesadaran pada diri sendiri, karena kenapa? Karena jika tidak
dengan kesadaran sendiri maka kewajiban tidak akan terlaksana secara baik.
Mungkin ada kepentingan yang lebih mendesak, oleh karena itu dia tidak
sempat melaksanakan tugasnya.

6. Menurut ibu, bagaimana dengan guru yang sudah tersertifiksi tetapi tidak
menaati kode etik keguruan itu sendiri atau bisa dikatakan melanggar norma-
norma ataupun perilaku seorang profesi?
Ibu fatma ;
“ Dia dikatakan melanggar apabila telah melanggar kode etik jika tidak
menaati, ketika dia tidak menaati maka bisa dikatakan melanggar, ketika dia
melanggar maka seorang guru tersebut berarti tidak professional.

7. Tanggapan ibu, seorang guru yang diberikan sangksi terhadap guru yang
tidak melaksanakan tugas sepenuhnya atau tidak menaati kode etik
keguruan?
Ibu Fatma :
“ tergantung pelanggaran yang dilakukan, dan seharusnya ketika dia
menerima sangksi maka harus sepadan dengan apa yang dilanggar. Dan saya
rasa semua guru yang sudah tersertifikasi tidak mungkin melanggar kode
etik. ”

Kesimpulan :

Dari hasil wawancara saya menyimpulkan bahwa suatu tanggung jawab


harus didasarkan atas kesadaran diri masing- masing agar kewajiban tersebut
dapa dilaksanakan..

Lampiran Dokumen :
5. PROFIL NARASUMBER

Nama Salma podungge, S.Pd

Umur 37 tahun

Alamat Desa Ayula

Agama Islam

Status Tersertifikasi

Sekolah SDN 1 BULANGO ULU

 KETERANGAN WAWANCARA
Hari/tanggal : Sabtu , 10/03/2018
Tempat : Sekolah SDN 1 BULANGO ULU
Waktu : 11:00 WITA

Pada Sabtu ( 10/032018) pukul 11 :00 WITA saya kembali lagi kesekolah SDN
1 BULANGO ULU. Melanjutkan wawancara untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah profesi kependidikan dengan. Tiba disekolah tersebut bertemu dan mewawancarai
guru tersebut. Saya pun memberikan kembali penjelaan maksud dan kedatangan saya
kembali bahwa saya ingin melanjutkan wawancara tersebut.

Saya ; Maaf mengganggu bu , bokeh minta waktu luang ibu, saya ingin mewawancarai
ibu seputar permasalahan ataupun tantangan masa depan yang sering kali ibu
hadapi dalam hal belajar mengajar yang kemarin belum selesai, boleh minta waktu
sebentar saja bu?

Ibu salma : Silahkan nak, apa yang ingin ditanyakan..?

Pertanyaan :

1. Apa yang membuat ibu sehingga ingin menjadi guru ? apakah keinginan sendiri
atau ada dorongan dari orang lain?
Ibu salma :
“ tidak, sebenarnya saya menjadi guru karena keinginan orang tua
sendiri,
2. Apakah ada kesulitan yang dihadapi dalam hal proses belajar- mengajar ?
Ibu salma ;
“Pasti ada, karena setiap guru pasti mempunyai masalah tantangan. Jika
buka dari siswa itu sendiri melainkan menyangkut fasilitas dan biaya
pendidikan maupun kurikulum itu sendiri ".
3. Apakah pendapat ibu dengan guru yang sudah tersertifikasi atau belum ?
Ibu salma :
“Sama hal dengan pendapat dengan guru-guru lain bahwa seorang guru
yang tersertifikasi maka sudah pasti waktu tatap muka pasti lebih lama
dibandingkann dengan guru yang belum tersertifikasi “

4. Apa sebelum tersertifikasi guru, ibu punya perasaan iri ataupun tidak senang
terhadap guru lainnya yang sudah tersertifikasi ?
Ibu salma :
“ tidak sama sekali “

5. Menurut ibu,bagaimana dengan guru yang sudah tersertifikasi tapi tidak


melaksanakan tugas sepenuhnya dengan guru yang belum tersertikasi tapi tugas
sepenuhnya dilaksanakan ? contohnya seperti guru yang seharusnya
melaksanakan tugas 24 jam, tetapi yang dilaksanakan kurang dari yang
ditentukan ?
Ibu salma :
“ ya harus berusaha dengan sekuat tenaga untuk melakukan tuga tersebut,
kenapa ? itu merupan amanat pemerintah yang diberikan dan harus
dilaksanakan.ketika kita tidak melaksanakan maka kita tidak dianggapp guru
yang professional. “

6. Menurut ibu, bagaimana dengan guru yang sudah tersertifiksi tetapi tidak menaati
kode etik keguruan itu sendiri atau bisa dikatakan melanggar norma-norma
ataupun perilaku seorang profesi?
Ibu salma :
“ menurut saya itu merupaakan pelanggaran oleh seorang guru, ketika dia
sudah tersertifaki maka dia harus menaati semua yang sesuai dengan kode etik.
Begitupun seorang guru yang belum tersertifikasi ‘

7. Tanggapan ibu, seorang guru yang diberikan sangksi terhadap guru yang tidak
melaksanakan tugas sepenuhnya atau tidak menaati kode etik keguruan?
Ibu salma :
“ menurut saya harus diberikan sangksi, kenapaa supay jera, jika hanya
diberikan peringatan secara terus menerus maka pelanggaran akan tetap ada, “

Kesimpulan :

Dari wawancara tersebut saya mengambil kesimpulan bahwa segala


kewajiban harus dilaksanakan ketika itu menjadi suatu amanat.
Lampiran dokumentasi :

Anda mungkin juga menyukai