Lari jarak menengah merupakan salah satu dari olahraga yang berada
dibagian Atletik. Apa yang dimaksud dengan atletik? Kata atletik berasal dari
bahasa Yunani, yaitu “athlon” yang berarti kontes. Jadi, atletik adalah induk
atau bisa dibilang akar dari beberapa macam olahraga yang ada di dunia saat
ini.
Beberapa dari olahraga yang menjadi bagian dari atletik adalah lari jarak
pendek, lari jarak menengah, lari jarak jauh, lari estafet, dan lempar lebing.
Lari jarak menengah adalah aktivitas olahraga yang dilakukan dengan cara
berlari pada jarak tempuh 800 m, 1500 m, dan 3000 m yang mengharuskan
untuk mengatur kecepatan, stamina, serta nafas pada saat berlari. Olahraga ini
bukan hanya mengandalkan kecepatan berlari, melainkan diperlukan juga
stamina yang kuat, serta pernafasan yang baik.Lari jarak menengah sedikit
berbeda dengan lari jarak pendek. Tetapi pada garis besarnya perbedaan itu
terutama pada cara kaki menapak. Pada lari jarak menengah, kaki menapak
pada ujung kaki-tumit dan menolak dengan ujung kaki, sedangkan pada lari
jarak pendek, menapak dengan ujung kaki-ujung kaki, tumit sedikit sekali
menyentuh tanah. Di samping itu, lari jarak menengah dilakukan dengan
gerakan-gerakan lebih ekonomis untuk menghemat tenaga.
Teknik dasar yang digunakan dalam cabor atletik lari ini terbagi
menjadi 4 bagian yaitu teknik awalan, berlari, berlari saat di tikungan, dan
memasuki garis finish.
Sedangkan penomorannya terbagi menjadi dua kategori yaitu
nomor lari 800 meter dan 1500 meter (dengan masing-masing berjarak
sejauh 800 m dan 1500 m)
1. Teknik Awalan
Ketika melakukan teknik start berdiri ini pelari harus memperhatikan aba-
aba yang di berikan oleh juri karena lari marathon ini di ikuti oleh puluhan atau
bahkan ratusan orang peserta sehingga terkadang pelari tidak mendengar aba-aba
yang di berikan oleh juri.
Ada tiga jenis aba – aba dalam lari yang menggunakan start jongkok seperti yang
akan dijelaskan berikut ini :
a. Aba-aba “Bersedia”
1. Teknik Start.
Dalam lari jarak jauh ini teknik start yang digunakan adalah dengan
menggunakan start berdiri, dalam stert berdiri ini terdapar beberapa tahapan
yang harus di kuasai oleh pelari diantranya adalah sebagai berikut
Tahap 1
Pada tahap 1 ini merupakan tahapan persiapan yang biasanya
menggunakan hitungan 1 (satu), dan dengan segera pelari bersiap dengan
menghadap arah tujuan lari, dengan merendahkan lutut dan pandangan
kedepan.
Tahap 2
pada Hitungan 2 (dua) tumpuan berat bedan berada pada kaki yang
disimpan pada bagian depan, dan kedua lengan bersiap untuk melakukan lari.
Tahap 3
Pada Hitungan 3 (Ketiga) mulai lah berlari dengan mengayunkan kaki
yang berada di belakang dengan menolakan kaki yang berada di bagian depan,
dan mulai lah berlari.
Ketika melakukan teknik start berdiri ini pelari harus memperhatikan
aba-aba yang di berikan oleh juri karena lari marathon ini di ikuti oleh
puluhan atau bahkan ratusan orang peserta sehingga terkadang pelari tidak
mendengar aba-aba yang di berikan oleh juri.
2. Teknik Berlari
Teknik berlari pada lari Jarak jauh ini sangatlah berbeda dengan lari
jarak pendek yang mengharuskan pelari untuk berlari sekencang-kencangnya,
akan tetapi pada jarak jauh pelari harus pandai dalam mengatur tempo ketika
berlari. Hal ini bertujuan untuk mengefisiensikan tenaga agar kita tidak
kehabisan tenaga sebelum menyelesaikan jarak yang harus di tempuh, pada
lari jarak jauh ini pelari harus melakukan lari dengan langkah yang konstan
dan tidak terlalu cepat, akan tetapi pada saat memasuki 2-1 Km terakhir pelari
di usahakan untuk mengeluarkan seluruh kemampuan nya dan berlari
sekencang mungkin apalagi kalau kita sedang menguasai perlombaan ini akan
memungkinkan kita untuk memenangkan perlombaan.
3. Teknik Pernafasan
Ketika melakukan lari jarak Jauh ini teknik yang tidak kalah
pentingnya adalah Teknik Pernafasan karena pernafasan ini merupakan teknik
yang berfungsi untuk mempertahankan Stamina pelari, otot-otot seorang atlet
ketika berlari sangatlah membutuhkan oksigen sehingga pelari akan terengah-
engah ketika melakukan lari apalagi jika melakukan lari dengan intensitas
tinggi. Dengan manajeman pernafasan yang baik maka akan memungkinkan
seorang pelari akan dapat mengefisienkan tenaga karena dengan ini kebutuhan
otot akan oksigen akan tercukupi.
Teknik pernafasan dari mulut akan akan memungkinkan oksigen (o2)
yang masuk dan Karbon Dioksida (CO2) yang keluar lebih banyak jika
dibandingkan dengan teknik pernafasan dari hidung, teknik pernafasan dari
mulut ini juga akan memungkinkan kita lebih rileks dan santai jika
dibandingkan dengan pernafasan melalui hidung, karena apabila bernafas
dengan menggunakan hidung maka otot wajah akan cenderung tegang
sehingga beban tubuh dan otot akan bertambah sehingga daya tahan tubuh
(endurance) juga akan berkurang.
Disamping dengan teknik pernafasan menggunakan mulut. Seorang
pelari ini juga harus menguasai tenik pengambilan nafas, untuk
memungkinkan seorang pelari dapat menyelesaikan jarak yang harus di
tempuh seorang pelari juga harus dapat menguasai teknik pengambilan nafas,
pengambilan nafas yang baik adalah dengan bernafas dangkal dan pendek
sehingga seorang pelari dapat dengan mudah untuk mengatur pernafasan.
DATAR PUSTAKA
Sumber lain.
https://aminama.com/2019/09/20lari-jarak-menengah/
http://gudangpelajaran-com./2019/09/20cdn.ampproject
http://kumpulan-olahraga.blogspot.com/2019/09/21pengertian-dan-teknik-lari-
jarak-jauh.html
https://percepat.com/2019/09/20/lari-jarak-jauh/
https://www.materiolahraga.com/2019/09/21lari-jarak-menengah.html
MAKALAH
LARI JARAK MENENGAH, DAN LARI JARAK JAUH
Disusun Oleh
Kelompok5:
Dosen Pengampu:
Helvi Darsi, M.Pd