Anda di halaman 1dari 8

LTM FISIKA

Nama : Nabilah Arimita

NIM : 8881190015

1. Apa yang dimaksud dengan refraksi? Apa saja media refraksi pada mata manusia?
2. Proses apa saja yang terjadi di telinga luar dan tengah ketika suara mencapai telinga?
3. Jelaskan secara singkat tentang hukum Boyle dan aplikasinya pada kegiatan menghirup
dan menghembuskan napas
4. Jelaskan secara singkat mengenai hukum Poiseuille dan aplikasinya pada aliran darah
5. Jelaskan secara singkat mengenai prinsip termodinamika dan apa hubungannya
dengan keseimbangan energi dan suhu tubuh manusia
6. Mengapa mengangkat beban berat dari posisi bungkuk dapat membuat sakit punggung?
Jelaskan vektor gaya yang terjadi pada tulang belakang akibat aktivitas tersebut

1. Refraksi adalah pembelokan cahaya karena perbedaan indeks bias antara 2 medium
yang berbeda. Jika suatu berkas cahaya menembus suatu permukaan yang tegak lurus
terhadap berkas, maka berkas cahaya tidak akan membelok. Jika cahaya menembus
permukaan yang miring berkas cahaya akan membelok, jika indeks bias kedua
permukaan itu berbeda. Adapun kelainan refraksi pada mata :
a. Miopi
suatu kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang datang dari jarak tak terhingga,
oleh mata dalam keadaan istirahat atau tanpa akomodasi, difokuskan di depan
retina sehingga didapatkan bayangan kabur
b. Hipermetropi
suatu kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang datang dari jarak tak terhingga
oleh mata dalam keadaan istirahat atau tanpa akomodasi difokuskan dibelakang
retina.
c. Astigmatisme
suatu kelainan refraksi yang mana didapatkan bermacam-macam derajat
refraksi pada bermacam-macam meridian sehingga sinar sejajar yang datang
difokuskan pada macam -macam fokus pula.
d. Etiologi
kelainan kelengkungan permukaan konea (90 %) dan kelainan kelengkungan
permukaan lensa (10 %). Jika distorsi terjadi pada kornea, disebut astigmatisme
kornea, sedangkan jika distorsi terjadi pada lensa, disebut astigmatisme
lentikular

Hasil pembiasan sinar pada mata ditentukan oleh media penglihatan, yang terdiri dari :
 Kornea
selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya, dan juga
merupakan lapisan jaringan yang menutupi bola mata sebelah mata depan
 Aqueous humor
cairan jernih yang mengisi bilik mata depan dan belakang
 Lensa
sebuah struktur yang pada kondisi normalnya berfungsi memfokuskan gambar
pada retina. Posisinya tepat di sebelah posterior irir dan disangga oleh serat-
serat zonula yang berasal dari corpus ciliare.
 badan kaca/sklera
suatu jaringan yang berbentuk seperti kaca bening dan terletak di antara lensa
dengan retina yang berfungsi mempertahankan bola mata agar tetap bulat.
 Retina
jaringan mata yang paling kompleks. Mata berfungsi sebagai suatu alat optik,
suatu reseptor yang kompleks, dan suatu transduser yang efektif. Sel-sel batang
dan kerucut di lapisan foto reseptor mengubah rangsangan cahaya menjadi suatu
impuls saraf yang dihantarkan oleh jaras-jaras penglihatan ke korteks
penglihatan oksipital

2. Pada telinga luar gelombang suara mula-mula dikumpulkan oleh daun telinga kemudian
gelombang suara dibelokkan ke saluran telinga luar. Setelah itu yang terjadi adalah
gelombang suara menabrak gendang telinga atau membrana thympani . Kemudian
membran thympani karena berupa lembaran maka gelombang bunyi yang masuk akan
menggetarkan atau merubah dari kondisi statis menjadi dinamis bergetar.

Telinga tengah terdiri dari 3 buah tulang (ossicle) yaitu malleus, incus dan stapes.
Malleus menempel pada membran timpani sedangkan stapes menempel pada oval
window yang merupakan gerbang menuju koklea yang berisi cairan.

Saat membran timpani bergetar, tulang-tulang tersebut bergerak dengan frekuensi yang
sama, mentransmisikan frekuensi tersebut menuju oval window. Tiap-tiap getaran
menghasilkan pergerakan seperti gelombang pada cairan di telinga dalam dengan
frekuensi yang sama dengan gelombang suara aslinya.

Sistem ossicle mengamplifikasikan tekanan dari gelombang suara pada udara dengan
dua mekanisme untuk menghasilkan getaran cairan pada koklea. Hal tersebut
meningkatkan gaya pada oval window sampai 20 kali. Tambahan tekanan tersebut
penting untuk menghasilkan pergerakan cairan pada koklea

Tuba Eustachius menghubungkan telinga tengah ke bagian belakang mulut kita.


Saluran ini berfungsi sebagai jalur drainase untuk cairan yang dihasilkan di telinga
tengah. Sewaktu terbuka sesaat, saluran ini memungkinkan tekanan di telinga tengah
menjadi sama dengan tekanan atmosfer. Saluran ini hampir selalu dalam keadaan
tertutup. Apabila saluran tersebut menutup atau membuka terus-menerus selama
beberapa jam, akandapat timbul masalah-masalah fisiologis.

3. Hukum Boyle (atau sering direferensikan sebagai Hukum Boyle-Mariotte) adalah salah
satu dari banyak hukum kimia. Hukum Boyle menyatakan apabila massa gas (jumlah
mol) dan temperatur suatu gas dijaga konstan, sementara volume gas diubah ternyata
tekanan yang dikeluarkan gas juga berubah sedemikian sehingga perkalian antara
tekanan (P) dan volume (V) selalu mendekati konstan. Yang dimaksud gas ideal adalah
gas yang perbandingannya PV/nT nya dapat didefinisikan sama dengan R (8,314
J/mol.K) pada setiap besar tekanan. Dengan demikian adalah suatu kondisi bahwa gas
tersebut gas sempurna (ideal). Hukum ini dikenal dengan hukum Boyle dengan
persamaan :

P1.V1 = Konstan P1.V1 = P2.V2 = Konstan

Hukum Boyle inilah yang menjelaskan mengapa tekanan udara diluar bisa menjadi
lebih rendah atau lebih tinggi daripada tekanan udara diparu-paru. Gerakan pernapasan
menyebabkan perubahan volume toraks (dada) dan perubahan tekanan gas dalam
rongga dada yang mengakibatkan udara mengalir ke dalam atau ke luar rongga dada.
Seperti saat ketika inspirasi, dimana diafragma berkontraksi dan mendatar serta otot-
otot antariga (interkostal) berkontraksi. Volume toraks akan bertambah dan tekanan
paru-paru berkurang (hukum Boyle). Karena volume paru meningkat, maka tekanan
dalam paru akan lebih rendah daripada tekanan atmosfer sehingga udara akan tertarik
masuk ke paru.

Demikian pula halnya ketika ekspirasi, dimana diafragma berelaksasi dan bergerak ke
atas dan otot-otot antariga berelaksasi. Volume toraks akan berkurang dan tekanan paru
bertambah (hukum Boyle). Karena volume paru berkurang, maka tekanan dalam paru
akan lebih tinggi dari tekanan atmosfer sehingga udara keluar dari paru-paru

4. Persamaan Poiseuille, dikemukakan oleh Jean Louis Marie Poiseuille (1799-1869),


seorang ilmuwan prancis yang tertarik pada aspek-aspek fisika dari peredaraan darah
manusia. Poiseuille melakukan penelitian untuk melihat pengaruh perbedaan tekanan,
luas penampang pembuluh terhadap laju darah.

(∆P)πr4 𝑣 (∆P)πr4
Q= =
8ηL 𝑡 8ηL

Dengan Q adalah kecepatan aliran volume (volume cairan V yang melewati pipa
persatuanwaktu (t) dinyatakan dalam satuan SI m3/S).
Keterangan : ŋ : viskositas cairan (Nm-2. s) atau Poise
t : waktu yang diperlukan cairan dengan volume mengalir melalui alat
(s). v :volume total cairan (L)
𝜌 : tekanan pada cairan (Pa)/atm r : jari-jari tabung (m)
Persamaan Poiseuille juga menunjukkan jari-jari, berbanding terbalik dengan
perbedaan tekanan antara kedua ujung pipa. Misalnya mula-mula darah mengalir dalam
pembuluh darah yang mempunyai jari-jari dalam sebesar r. Kalau terdapat penyempitan
pembuluh darah, maka diperlukan perbedaan tekanan sebesar 16 kali untuk membuat
darah mengalir seperti semula (Lohat, 2009). Saat penyempitan pembuluh darah terjadi,
jantung akan bekerja lebih kuat. Dengan memaksa jantung bekerja lebih keras, akan
memberikan resiko seseorang terkena penyakit stroke, dan penyakit radiovaskular
lainnya.

5. Termodinamika berasal dari dua kata yaitu thermal (yang berkenaan dengan panas) dan
dinamika (yang berkenaan dengan pergerakan). Jadi termodinamika adalah ilmu
mengenai fenomena-fenomena tentang energi yang berubah-ubah karena pengaliran
panas dan usaha yang dilakukan. Walaupun kerja/usaha dapat ditransformasi secara
komplit ke dalam energi dalam, namun energi dalam tidak dapat ditransformasikan
secara komplit ke dalam usaha. Hal ini disebabkan karena adanya hukum
termodinamika kedua yang membatasinya.

Tubuh menjaga suhu konstan agar sistem organ tubuh dapat berfungsi optimal. Ketika
panas terus diproduksi oleh tubuh, panas yang hilang ke lingkungan harus tetap
seimbang untuk mencegah fluktuasi kenaikan suhu inti tubuh (Hunt, 2011).
Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa panas mengalir dari tubuh yang panas
ke lingkungan yang dingin (Parsons, 2003). Dari proses ini, terdapat beberapa cara
panas untuk mengalir dari permukaan kulit ke lingkungan, yaitu melalui cara konduksi,
konveksi, radiasi dan evaporasi (Parsons, 2003).

MBIE (2012) menjelaskan bahwa manusia menjaga suhu inti tubuh tetap konstan
sekitar 37°C agar organ vital tubuh dapat berfungsi normal. Ketika tubuh terpapar
tekanan panas, sistem fisiologis tubuh akan merespon untuk mempertahankan suhu inti
tubuh agar tetap dalam batas suhu konstan tersebut dengan meningkatkan proses
hilangnya panas melalui berkeringat. Ketika proses hilangnya panas ini seimbang
dengan produksi panas tubuh, suhu tubuh akan stabil. Namun jika tidak seimbang, suhu
tubuh akan terus naik melebihi batas suhu yang aman bagi tubuh (DiCorleto dalam
Hunt, 2011).

Manusia melakukan kerja karena manusia mempunyai energy yang didapat dari
makanan yang dimakan. Makanan yang dikonsumsi manusia mengandung energi
kimia. energi kimia yang masuk ke dalam tubuh dari makanan menyebabkan energi
kimia di dalam tubuh juga akan bertambah. Energi tersebut digunakan manusia untuk
melakukan kerja baik untuk bekerja, belajar, berolahraga dan melakukan aktivitas yang
lain. Energi tersebut juga digunakan untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak ataupun
untuk pertumbuhan. Ketika melakukan kerja atau aktivitas secara tidak langsung kita
membuang kalor pada lingkungan melalui keringat. Sisa-sisa eergi yang tidak
digunakan juga akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses metabolisme. Setelah
melakukan kerja energi di dalam tubuh akan menurun dan perut terasa lapar, sehingga
kita disarankan untuk makan lagi agar tubuh tetap mempunyai energi yang cukup untuk
beraktivitas kembali.

6. Nyeri atau cedera pada punggung bawah biasanya diakibatkan oleh kerja angkat dan
angkut yang berlebihan. Gerakan bagian punggung belakang yang kurang baik dapat
me-nyebabkan kekakuan dan spasme yang tiba-tiba pada otot punggung,
mengakibatkan terjadinya trauma punggung sehingga menimbulkan nyeri. Kekakuan
otot cenderung dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu. Namun
pada kasus-kasus yang berat memerlukan perto-longan medis agar tidak mengakibatkan
gangguan yang lebih lanjut (Idyan dalam Sri Adhyati, 2011).

Adapun caranya adalah kaki anda memisah, dengan satu kaki sedikit ke depan dari kaki
yang lain. Ini memberikan basis penyangga yang lebar, lebih stabil, lebih bertenaga,
dan lebih kuat. Tekuk lutut anda dan berjongkok; jaga punggung anda tetap lurus dan
kepala anda juga lurus selama mengangkat. Selain itu, jagalah sumbu tubuh dalam
posisi tegak, jangan membungkuk yang justru akan menambah beban dan regangan
pada tulang belakang. Posisi ini memberikan kekuatan yang lebih untuk otot-otot
tungkai yang lebih luas dan menjaga keseimbangan punggung anda.

Pada proses pengangkatan beban, gaya-gaya ataupun torsi beban bertumpu pada
Lumbar Vertebrae nomor 5 (disebut L5). Pada bagian lumbar ini juga terdapat lempeng-
lempeng tulang belakang yang disebut disk. Gaya-gaya dan torsi beban pada proses
pengangkatan akan tepat bertumpu pada disc antara Lumbar Vertebrae nomor 5 dan
pada Sacrum nomor 1 atau disingkat L5/S1.
Berat (Weight) beban sebesar W dan tubuh bagian atas (Upper body) mengakibatkan
momen yang besar pada L5/S1 yang disebabkan karena lengan momen sebesar h dan
b. Rumus perhitungan momen pada L5/S1 adalah sebagai berikut:

M L5/S1 = momen ruas L5/S1 (Nm)

b = jarak horisontal antara ruas L5/S1 dengan pusat massa tubuh (m)

h = jarak horisontal antara L5/S1 dengan pusat massa beban (m)

mg bodyweight = berat segmen tubuh di atas ruas L5/S1 (N)

h.mg Load = berat beban yang diangkat (N)

Momen ini harus diseimbangkan dengan gaya otot yang sangat besar (muscle force) Fm
karena gaya ini bereaksi dengan lengan momen sebesar E. Nilai gaya Fm yang besar
ini menyebabkan besarnya harga Gaya Tekan (Fcomp) pada L5/S1. untuk
meminimumkan harga Fcomp maka sangat perlu untuk memperkecil harga lengan
momen h dan b.
DAFTAR PUSTAKA

Adhyati, Sri. 2011. Pengaruh Stimulus Kutaneus Slow Stroke Back Massage Terhadap
Intensitas Nyeri Pada Penderita Low Back Pain di Kelurahan Aek Gerger Sidodadi.
Skripsi. Fakultas Keperawatan. Universitas Sumatera Utara: Sumatra Utara.

Anonim. 2016. Cara Mengangkat Beban Berat yang Baik dan Benar. Diakses pada 15
September 2019 dari http://hima-k3.ppns.ac.id/

Hunt, A.P, et all. (2011). Heat Strain, Hydration Status, and Symptoms of Heat Illness
in Surface Mine Workers. The School of Human Movement Studies and the Institute of
Health and Biomedical Innovation. Queensland University of Technology.

Lohat, A.S., 2009. Fluida Statis. Diakses pada 14 September 2019 dari
www.gurumuda.com

Mayarani. 2015. Clinical Science Session: Kelainan Refraksi. Diakses pada 14


September 2019 dari https://dokumen.tips/documents/css-kelainan-refraksi.html

Irawaty, Lily. 2012. Fisika Medik Proses Pendengaran. Diakses pada 14 September
2019 dari http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/

Parsons, K. C. (2003). Human thermal environments: The effects of hot, moderate, and
cold environments on human health, comfort and performance (2nd ed.). London:
Taylor & Francis.

Staff Laboratorium Fisika Dasar. 2014. Panduan Praktikum Fisika Dasar I.


Yogyakarta : Laboratorium Fisika Dasar UGM

Anda mungkin juga menyukai