Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ansietas atau kecemasan adalah keadaan mood yang berorientasi dan
berkenaan akan persiapan untuk menghadapi kemungkinan peristiswa
buruk yang akan terjadi di masa depan. Ansietas merupakan kekhawatiran
yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti
dan tidak berdaya sehingga dapat mengancam keamanan individu tersebut.
Kedukaan atau grieving adalah suatu reaksi manusiawi untuk
mempertahankan diri ketika sedang menghadapi peristiwa kehilangan.
Menangis, kecewa, marah, memanggil nama orang yang sudah meninggal
terus menerus meruupakan beberapa respon yang tampak dari sebuah
kehilangan. Ini merupakan hal yang normal dari kehidupan kita, bukan
penyakit.
Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan merupakan alat yang
dijadikan sebagai panduan oleh seseorang perawat jiwa ketika berinteraksi
dengan klien ansietas juga kedukaan. Strategi pelaksanaan adalah penerapan
asuhan keperawatan yang di terapkan pada pasien yang bertujuan untuk
mengurangi masalah keperawatan jiwa yang di tangani.
Kesembuhan pasien akan menjadi sia-sia jika tidak mendapat dukungan
keluarga dan masyarakat, karena dukungan keluarga dan masyarakat sangat
berarti bagi kesembuhan pasien. Keperawatan jiwa akan maksimal apabil
perawat dapat melaksanakan perannya dengan menggunkan metode strategi
pelaksanaan dalam setiap asuhan keperawatan yang di berikan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian ansietas ?
2. Bagaimana strategi pelaksanaan ansietas ?
3. Apa pengertian grieving ?

1
4. Bagaimana strategi pelaksanaan grieving ?

C. MANFAAT
1. Untuk mengetahui pengertian ansietas
2. Untuk mengetahui strategi pelaksanaan ansietas
3. Untuk mengetahui pengertian grieving
4. Untuk mengetahui strategi pelaksanaan grieving

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ANSIETAS
Ansietas atau kecemasan adalah perasaan khawatir yang tidak jelas
yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan
emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik (Stuart, 2006).

B. STRATEGI PELAKSANAAN ANSIETAS


1. Proses Keperawatan
a. Kondisi Klien :

1) Klien sering menyendiri di kamar

2) Klien sering ketawa dan tersenyum sendiri

3) Klien sering mendengar suara-suara yang membisiki dan


isinya tidak jelas serta melihat setan-setan.

b. Diagnosa keperawatan : Ansietas


c. Tujuan
Tujuan tindakan untuk pasien meliputi:
1) Tujuan Umum : mengatasi gangguan ansietas klien.
2) Tujuan Khusus :

a) Pasien mampu membina hubungan saling percaya

b) Pasien mampu mengenal ansietas

c) Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi

d) Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik


relaksasi untuk mengatasi ansietas.

3
2. Tindakan keperawatan :
a. Bina hubungan saling percaya
b. Bantu pasien mengenal ansietas
c. Mengajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan
rasa percaya diri
d. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas muncul

3. Proses Strategi Pelaksanaan Tindakan keperawatan

a. Orientasi

1) Mengucapkan salam terapeutik

2) Berjabat tangan

3) Menjelaskan tujuan interaksi

b. Evaluasi/validasi

Untuk mengidentifikasi dan menguraikan atau menanyakan perasaan


klien

c. Kontrak

Membuat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan)

d. Fase Kerja
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

Strategi pelaksanaan 1 Pasien :


1) Membantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan
perasaannya
2) Menjelaskan situasi penyebab ansietas
3) Menyadari perilaku ansietas
4) Mengajarkan pasien teknik relaksasi nafas dalam untuk
meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri : pengalihan situasi

4
Strategi Pelaksanaan 2 Pasien :

1) Mengajarkan pasien teknik distraksi untuk meningkatkan kontrol


diri dan mengurangi ansietas :
a) Melakukan hal yang disukai
b) Menonton TV
c) Mendengarkan music yang disukai
d) Membaca koran, buku atau majalah
e) Motivasi pasien untuk melakukan teknik distraksi setiap kali
ansietas muncul

Strategi pelaksanaan 3 Pasien :

a) Menjelaskan cara teknik relaksasi hipnotis 5 jari


b) membantu pasien mempraktikkan teknik relaksasi hipnotis 5 jari

e. Terminasi
1) Evaluasi subyektif
2) Evaluasi objektif
3) Kontrak
4) Rencana tindak lanjutan

C. PENGERTIAN GRIEVING
Grieving atau berduka adalah respon emosi yang diekspresikan
terhadap kehilangan yang dimanifestasikan adanya perasaan sedih, cemas,
sesak nafas, susah tidur dan lain-lain. (Rachmad, 2011)

D. STRATEGI PELAKSANAAN GRIEVING


1. Proses keperawatan
a. Kondisi klien
1) Klien sering melamun dan selalu mengatakan jika keluarganya
belum meninggal.
2) Klien juga tidak mau berinteraksi dengan orang lain

5
3) Klien merasa gelisah sehingga susah tidur.
b. Diagnosa keperawatan :
1) Berduka
2) Ansietas berhubungan dengan koping individu tidak efektif
terhadap respon kehilangan keluarga
c. Tujuan
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan
perawat
2) Klien dapat merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan
perawat
3) Klien mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya
4) Klien merasa lebih tenang

2. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien dengan cara
mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri perawat
sambil berjabat tangan dengan klien
b. Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
Dengarkan setiap perkataan klien. Beri respon, tetapi tidak bersifat
menghakimi
c. Ajarkan klien teknik relaksasi

3. Proses strategi pelaksanaan grieving


a. Orientasi

1) Mengucapkan salam terapeutik

2) Berjabat tangan

3) Menjelaskan tujuan interaksi

b. Evaluasi/validasi

6
Untuk mengidentifikasi dan menguraikan atau menanyakan
perasaan klien

c. Kontrak

Membuat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan)

d. Fase Kerja
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan dalam bentuk dialog
seperti :
1) “Baiklah Ibu , bisa Ibu jelaskan kepada saya bagaimana
perasaan Ibu saat ini?”
2) “Saya mengerti Ibu sangat sulit menerima kenyataan ini. Tapi
kondisi sebenarnya memang suami Ibu telah meninggal. Sabar
ya, Bu ”
3) “Saya tidak bermaksud untuk tidak mendukung Ibu. Tapi coba
Ibu pikir, jika Ibu pulang ke rumah nanti, Ibu tidak akan
bertemu dengan suami Ibu karena beliau memang sudah
meninggal. Itu sudah menjadi kehendak Tuhan, Bu. Ibu harus
berusaha menerima kenyataan ini.”
4) “Ibu, hidup matinya seseorang semua sudah diatur oleh Tuhan.
Meninggalnya suami Ibu juga merupakan kehendak-Nya
sebagai Maha Pemilik Hidup. Tidak ada satu orang pun yang
dapat mencegahnya, termasuk saya ataupun Ibu sendiri.
e. Terminasi
1) Evaluasi subyektif
2) Evaluasi objektif
3) Kontrak
4) Rencana tindak lanjutan

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ansietas atau kecemasan adalah perasaan khawatir yang tidak jelas
yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan
emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik.
Dan grieving atau berduka adalah Berduka adalah respon emosi yang
diekspresikan terhadap kehilangan yang dimanifestasikan adanya perasaan
sedih, cemas, sesak nafas, susah tidur dan lain-lain.
Strategi pelaksanaan ansietas terbagi 3 yaitu proses keperawatan,
tindakan keperawatan, dan proses strategi pelaksanaan tersebut.

B. SARAN
Disarankan agar kita dapat bisa mengetahui bagaimana strategi
pelaksanaan ansietas dan grieving untuk kesehatan dalam keperawatan jiwa.

Anda mungkin juga menyukai